Modul 13 Perbandingan Sistem Manajemen
Modul 13 Perbandingan Sistem Manajemen
Modul ini menjelaskan system penilaian kinerja yang sampai sekarang masih terkenal
dan banyak yang mempergunakan yaitu system penilaian kinerja dengan rerangka
Balance Score Card. Modul ini juga menjelaskan beberapa model system manajemen
sebagai pembanding Siatem Pengendalian Manajemen. Selamat menikmati
1
Materi Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Supriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama (2020)
baru, lead time mencerminkan waktu sampai ke pasar (time to market) yaitu waktu yang
dibutuhkan sejak produk berada pada tahap penciptaan sampai dengan saat pertama kali
produk tersebut dikirimkan ke customer. Kualitas bagi cuatomer diukur dari tingkat produk
cacat yang dikembalikan oleh customer. Kualitas juga diukur dari ketepatan waktu
penyerahan produk (on-time delivery) , keakuratan prakiraan penyerahan produk yang
dilakukan oleh perusahaan. Kombinasi kinerja dan layanan mencerminkan kemampuan
produk untuk menciptakan value bagi customer. Disamping waktu, kualitas, kinerja dan
layanan, perusahaan masih berkepentingan terhadap terhadap biaya produk yang dihasilkan.
Bagi customer, biaya produk yang dikeluarkan oleh produsen merupakan harga yang harus
dibayarkan kepada penjual, dan harga ini hanya merupakan salah satu komponen biaya bagi
customer. Di samping harga, customer masih harus mengeluarkan biaya order, penerimaan,
pembayaran, inspeksi, penanganan, scrap rusak atau susut dalam penyimpanan, pengerjaan
kembali (rework). Dengan demikian, customer seringkali memilih produk dengan harga beli
tinggi dari harga pasar, namun secara total biayanya rendah karena produk yang dibeli
tersebut bebas cacat (defect free), sehingga menghilangkan biaya-biaya : penerimaan,
inspeksi, scrap, rusak dalam penyimpanan dan pengerjaan kembali (rework).
Dalam penerapan balanced scorecard untuk pengukuran kinerja dari perspektif
customer, perusahaan perlu menentukan sasaran strategik yang berkaitan dengan waktu,
kualitas, kinerja dan layanan, serta biaya, dan kemudian menentukan ukuran hasil (outcome
measures) untuk setiap sasaran strategik tersebut.
Ukuran Kinerja dari Perspektif Proses Bisnis/Intern
Berbagai ukuran kinerja dalam perspektif customer harus diterjemahkan ke dalam ukuran-
ukuran tentang apa yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi harapan customer.
Kinerja perusahaan dari perspektif customer diperoleh dari proses bisnis/intern yang
diselenggarakan oleh perusahaan. Manager harus memfokuskan perhatiannya kepada proses
bisnis/ intern yang diselenggarakan oleh perusahaan. Manager harus memfokuskan
perhatiannya kepada proses bisnis/intern yang menjadi penentu kepuasan customer.
Perusahan harus memilih proses dan kompetensi yang menjadi unggulannya dan menentukan
ukuran-ukuran untuk menilai kinerja proses dan kompetensi tersebut. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan manufaktur memilih proses inovasi dan proses operasi menjadi unggulannya.
Proses inovasi diukur lead time-nya untuk mendapatkan keunggulan kecepatan waktu yang
dibutuhkan perusahaan untuk mengubah ide pokok produk baru menjadi produk yang
dipasarkan. Proses operasi diukur dari cycle effectiveness-nya, untuk mendapatkan
2
Materi Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Supriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama (2020)
keunggulan perusahaan dalam menghasilkan produk dengan hanya menggunakan value-
added activities .
Manajemen puncak perusahaan ini memantau secara berkelanjutan dua macam ukuran kinerja
tersebut, sehingga perusahaan menjadi terkenal di kalangan customers sebagai produsen yang
inovatif- secara cepat menghadirkan produk-produk baru yang memenuhi kebutuhan
customers. Perusahaan ini juga terkenal dengan produsen yang cost effective karena mampu
menghilangkan non-value- added activities dari proses operasinya, sehingga produknya
berbiaya rendah menyaingi produk serupa yang dihasilkan oleh pesaing.
Dalam penerapan balanced scorecard untuk pengukuran kinerja dari perpektif proses
bisnis/ intern, perusahaan perlu menentukan sasaran strategik yang berkaitan dengan cycle
time, kualitas, keterampilan karyawan, produktivitas, dan kemudian menentukan ukuran hasil
(outcome measures) untuk setiap sasaran strategik tersebut.
3
Materi Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Supriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama (2020)
perlu , menentukan ukuran kinerja untuk memotivasi peningkatan kompetensi dan komitmen
personel serta pemanfaatan secara optimum prasarana, sarana, dan teknologi yang tersedia.
Dalam penerapan balanced scorecard untuk pengukuran kinerja dari perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan perlu menentukan sasaran strategik yang
berkaitan dengan kompetensi dan komitmen personel, ketersediaan prasarana, sarana, dan
teknologi, dan kemudian menentukan ukuran hasil (outcome measures) untuk setiap sasaran
strategik tersebut. Contoh penentuan sasaran strategik dan ukuran hasil dari perspektif
keuangan dapat dilihat pada Gambar berikut ini :
Guna menambah wawasan, berikut ini akan dijelaskan system manajemen yang lain sebagai
pembanding Sistem Pengendalian Manajemen. Sistem yang akan diuraikan ini adalah Sidtem
Pengendalian Internal (Internal Control System) sebagai suatu system manajemen.
Pengendalian internalal terdiri atas kebijakan-kebijakan (policies) dan prosedur-prosedur
(procedures) yang dirancang untuk memberikan manajemen keyakinan memadai bahwa
tujuan dan sasaran yang penting bagi satuan usaha dapat dicapai. Kebijakan dan prosedur ini
seringkali disebut pengendalian, dan secara bersama-sama membentuk struktur pengendalian
internal suatu satuan usaha.
Sistem pengendalian harus cost benefical. Pengendalian yang digunakan diseleksi
dengan membandingkan biaya terhadap organisasi relatif terhadap keuntungan yang
4
Materi Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Supriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama (2020)
diharapkan. Salah satu keuntungan bagi manajemen,namun pasti bukan yang paling penting
,adalah mengurangi biaya audit jika auditor menilai struktur pengendalian internal baik atau
sempurna dan menetapkan risiko pengendalian yang rendah.
5
Materi Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Supriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama (2020)
Konsep dasar pengendalian internal
Perancangan dan pengoperasian pengendalian internalal harus memperhatikan tiga konsep
dasar. Pemahaman terhadap tiga konsep dasar ini sangat penting antara lain untuk dapat
meletakkan pengendalian internal secara proposional. Ketiga konsep dasar tersebut adalah:
1. Pengendalian internalal merupakan tanggung-jawab manajemen. Oleh karena itu,
perancangan pengendalian harus didukung oleh komitmen manajemen yang kuat.
Tanpa komitmen manajemen perancangan pengendalian internalal tidak akan mampu
mendatangkan manfaat bagi organisasi.
2. Pengendalian manajemen bukan segala-galanya. Pengendalian internalal hanya bisa
mempenrikan keyakinan yang layak, bukan keyakinan yang absolut mengenai
pencapaian tujuan organisasi
3. Pengendalian internal mengandung keterbatasan melekat. Keterbatasan tersebut adalah
menyangkut keterbatasan manusia pelaksananya dan pengendalian internalal akan
tidak berfungsi oleh adanya kolusi.
Komponen pengendalian internal
Committee of Sponsoring Organization (COSO) menyebutkan bahwa Pengendalian
internal terdiri atas lima komponen yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian (control environment)
2. Penetapan risiko manajemen (management risk assesment)
3. Sistem infomasi akuntansi dan sistem komumikasi (accounting infomation system and
communication)
4. Aktivitas pengendalian (control activity)
5. Pemantauan (monitoring)
7
Materi Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Supriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama (2020)
ganda atas penjualan dan pencatatan penjualan untuk pengiriman yang tidak pernah
dilakukan.
Untuk perusahaan kecil dengan keterlibatan aktif pemilik, sistem akuntansi sederhana
dengan suatu mikro komputer yang mencakup terutama seorang akuntan yang jujur dan
kompeten akan memberikan sistem akuntansi yang memadai. Perusahaan yang lebih
besar memerlukan sistem yang makin kompleks yang mencakup tanggung jawab yang
didefinisikan dengan hati-hati dan kebijakan dan prosedur tertulis.
9
Materi Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Supriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama (2020)
berdasarkan kasus demi kasus. Misalnya, dalah otorisasi transaksi
penjualan oleh manager penjualan atas mobil perusahaan yang telah
dipakai.
Orang atau kelompok yang menjamin otorisasi khusus atau umum
untuk transaksi seharusnya memegang posisi yang sepadan dengan sifat
dan besarnya transaksi. Kebijakan otorisasi tersebut harus dibuat oleh
manajemen puncak. Misalnya, kebijakan umum adalah bahwaa setiap
perolehan aktiva modal melebihi jumlah tertentu harus diotorisasi oleh
dewan komisaris.
Ada perbedaan anatara otorisasi (authorization) dengan persetujuan
(approval). Otorisasi adalah keputusan tentang kebijakan baik untuk
transaksi yang bersifat umum maupun khusus. Persetujuan adalah
implementasi dari keputusan otorisasi umum manajemen.
10
Materi Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Supriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama (2020)
Ada tiga kategori pengendalian yang berkenaan dengan perlindungan
peralatan, program dan berkas data PDE, yaitu:
1. Pengendalian fisik (physical control)
2. Pengendalian akses (access control)
3. Prosedur cadangan dan pemulihan (backup dan recovery procedure)
5. Pemantauan (monitoring)
Aktifitas pemantauan berkaitan dengan penilaian efektifitas rancangan dan operasi
struktur pengendalian internal secara periodik dan terus menerus oleh manajemen untuk
melihat apakah telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah diperbaiki sesuai dengan
keadaan. Informasi untuk penilaian dan perbaikan dapat berasal dari berbagai sumber meliputi
studi atas struktur pengendalian internal yang ada, laporan auditor internal, laporan
penyimpangan atas aktifitas pengendalian, laporan dari bank sentral, umpan balik dari
pegawai, dan keluhan dari pelanggan atas tagihan yang akan datang.
Pengendalian suatu organisasi sangat tergantung pada sikap pimpinan puncak. Apabila
pimpinan puncak menganggap Apabila pimpinan puncak menganggap perancangan
pengendalian merupakan sesuatu yang penting, pengendalian internal yang efektif akan
11
Materi Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Supriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama (2020)
terwujud dan mendatangkan hasil. Sebaliknya, apabila pimpinan puncak tidak sepenuhnya
mendukung adanya pengendalian atau dukungannya hanya sekedar basa-basi, pengendalian
internalal yang efektif tidak akan terwujud.
Lingkungan pengendalian bagaikan fondasi yang merupakan landasan tegaknya empat
komponen yang lain. Tanpa didukung lingkungan pengendalian yang kuat, keempat
komponen yang lain akan roboh betapapun kuatnyta komponen-komponen tersebut.
Berdasakan kenyataan tersebut, penulis menggambarkan hubungan lingkungan pengendalian
dengan komponen-komponen pengendalian yang lain seperti gambar di bawah ini. Ibarat
sebuah bangunan, lingkungan pengendalian merupakan fondasi, komponen-komponen
lainnya adalah tiang-tiangnya dan puncaknya adalah pencapaian tujuan pengendalian internal.
RELIABILITY OF
FINANCIAL REPORTING
EFFECTIVENESS AND
EFFICIENCY
COMPLIANCE WITH LAW
AND REGULATION
CONTROL ENVIRONMENT
--------------------------------------
12
Materi Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Supriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama (2020)