Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat
Meperoleh gelar Sarjana Strata-1 Teknik Informatika
Diajukan Oleh :
Dicky Ari Sukma Pratama
18103041070
I
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing,
NIDN. 0612017701
II
HALAMAN PENGESAHAN SEMINAR
Mengtahui,
Ketua Program Studi
Teknik Informatika
III
HALAMAN PERNYATAAN
Semarang,
Yang menyatakan,
IV
KATA PENGANTAR
V
Penulis menyadari bahwa banyak kesalahan dalam penulisan laporan Kerja
Praktek ini. Oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran yang bersifat
membangun kearah perbaikan dan penyempurnaan dalam laporan Kerja Praktek
ini, dan berharap Laporan Kerja Praktek dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak sesuai yang diharapkan.
Semarang,
Yang menyatakan,
VI
INTISARI
Perkembangan jaringan computer sangat erat dengan internet dan telah menjadi suatu
kebutuhan utama bagi masyarakat, dan di perusahaan Internet Demak Station (INDES)
dalam penyetingan pemasangan wifi mungkin agak lambat , maka dari itu penulis
dalam jangka waktu 2 bulan melakukan kerja praktek di INDES penulis menemukan
problem supaya di Internet Demak Station (INDES) supaya kecepatan jaringan lebih
bagus dan lebih cepat kekuatan jaringannya supara pelanggan bisa lebih menikmati
kecepatan jaringan tersebut dan membantu para pekerja-pekerja dengan kelancaran
internet yang tersedia.
Kata Kunci : Jaringan Komputer, Instalasi, ISP, Fiber Optik
VII
BAB I
PENDAHULUAN
VIII
dengan provider lainnya,tetapi dengan kelebihan pertama itu membuat
INDES digunakan oleh banyak orang.
IX
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
X
Debian adalah sistem operasi open source dan bebas di bawah
lisensi GNU (GNU's Not Unix), sistem operasi berbasis Unix dapat
digunakan sebagai sistem operasi desktop maupun server. Debian
dikembangkan oleh para programmer relawan dari seluruh seluruh dunia
atas dasar pengembangan terbuka (open source) untuk dilakukan berbagai
penambahan fungsi dan fitur baru pada setiap rilis versi terbarunya.
Pengembangan Debian juga didukung oleh sumbangan melalui SPI
(Software in the Public Interest), yaitu sebuah organisasi non profit untuk
proyek- proyek open source. (Roihan & Ahm, 2015)
XI
Konsep jaringan personal komputer lahir pada tahun 1940-an di
Amerika menurut sebuah proyek pengembangan personal komputer
MODEL I pada laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang
dipimpin Prof H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin
memanfaatkan sebuah perangkat personal komputer yang wajib dipakai
bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang
waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sebagai
akibatnya beberapa program sanggup dijalankan pada sebuah personal
komputer menggunakan kaidah antrian.
XII
Processing). Seperti dalam gambar 2.2 dibawah ini , pada proses ini
beberapa host personal komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar
secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara
seri di setiap host personal komputer . Dalam proses distribusi harus
memerlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi personal
komputer dan telekomunikasi, lantaran selain proses yang wajib
didistribusikan, seluruh host personal komputer harus melayani terminal-
terminalnya pada satu perintah berdasarkan personal komputer pusat.
XIII
Secara generik jaringan personal komputer dibagi atas lima jenis,
yaitu :
Local Area Network (LAN), adalah jaringan milik langsung pada dalam
sebuah gedung atau kampus yang ukurannya hingga beberapa kilometer. LAN tak
jarang dipakai untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation pada tempat kerja suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk
memakai beserta asal daya (contohnya printer) dan saling bertukar informasi.
4. Internet
Sebenarnya masih ada banyak jaringan pada global ini, tak jarang
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda.
Orang yang terhubung ke jaringan seringkali berharap untuk sanggup
berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya.
Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali
tidak compatible dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini
dibutuhkan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan
XIV
hubungan dan melaksanakan terjemahan yang dibutuhkan, baik perangkat
keras juga perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang interkoneksi
inilah yang disebut internet.
XV
up berdasarkan ISP lain, dan pula beberapa layanan berdasarkan ISP
wireless local.
2. Dedicated internet
1. Wire
Kabel telepon, kabel coaxial, kabel fiber optik, kabel listrik, kabel
UTP.
2. Wireless
Tidak menggunakan banyak kabel. Kabel permanen dipakai tetapi
sebagian besar jalur koneksi memakai frekuensi. Biasanya
memakai frekuensi yang dibebaskan penggunaannya pada setiap
negara. Di Indonesia, frekuensi yang bebas dipakai merupakan
XVI
frekuensi 2,4 Ghz. Jadi, menurut pelanggan akan menggunakan radio
wireless menggunakan frekuensi 2,4 Ghz untuk berhubungan
dengan ISP mereka.
XVII
Generasi kedua (mulai tahun 1981) Untuk mengurangi pengaruh
disperse, ukuran inti serat diperkecil. Indeks bias kulit dibentuk sedekat-
dekatnya menggunakan indeks bias inti. Menggunakan diode laser,
panjang gelombang yang dipancarkan 1,3 µm. Kapasitas transmisi sebagai
100 Gb.km/s. (Rosidi, & Fahmi, D., 2012).
XVIII
gelombang yang terdiri berdasarkan banyak komponen panjang
gelombang yang tidak sesuai hanya sedikit dan juga bervariasi dalam
intensitasnya. Panjang soliton hanya 10 – 12 dtk dan bisa dibagi menjadi
beberapa komponen yang saling berdekatan, shingga sinyal-sinyal yang
berupa soliton merupakan informasi yang terdiri menurut beberapa saluran
sekaligus (wavelength division multiplexing). Eksperimen mengambarkan
bahwa soliton minimal bisa membawa lima saluran yang masing-masing
membawa informasi dengan kecepatan 5Gb/s. Kapasitas transmisi yang
sudah diuji mencapai 35.000 Gb.km/s. Cara kerja sistem soliton ini
merupakan imbas Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang gelombangnya
sama akan merambat menggunakan laju yang tidak sama pada suatu bahan
apabila intensitasnya melebihi suatu harga batas. Efek ini lalu dipakai
untuk menetralisir imbas disperse, sehingga soliton tidak melebar pada
waktu sampai di receiver. Hal ini sangat menguntungkan lantaran tingkat
kesalahan yang ditimbulkannya sangat kecil bahkan bisa diabaikan. (Rosidi,
& Fahmi, D., 2012).
Fiber optik merupakan sebuah kaca murni yang panjang dan tipis
serta berdiameter sebanyak rambut manusia. Dan pada penggunaannya
beberapa fiber optik dijadikan satu pada sebuah tempat yang dinamakan
kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa
sinar pada jarak yang sangat jauh.
XIX
(Rosidi, & Fahmi, D., 2012).
1. Core merupakan kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber
optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
XX
misalnya kelembaban udara, pengikisan dan kerusakan. (Rosidi, & Fahmi, D.,
2012).
XXI
data yg dikirim pada penerima, lantaran lintasan cahaya yang satu
bisa tidak selaras ketika tempuhnya dibandingkan lintasan yang lain
sebagai akibatnya data yang dikirim menjadi berubah ketika sampai pada
penerima. Mempunyai inti yang lebih besar (berdiameter 0,0025 inch
atau 62,5micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah
(panjang gelombang 850-1300 nanometer). (Risma Ekawati, 2021).
Dalam instalasi fiber optik pada client juga memerlukan peralatan khusus
sebagai berikut :
XXII
Gambar 2. 10 Optical Power Meter (kiri) Optical Light Source
(Hanif, I., & Arnaldy, D., 2017)
XXIII
4. Splicer
XXIV
2.9 Macam-Macam Jenis ODP
1. ODP Closure
2. ODP Pole
ODP Pole merupakan suatu kotak halte kabel fiber optik yang di
pasang pada tiang kabel telepon yang berperan bagaikan tempat buat
membagi core serat optick dari kabel utama ke pelanggan sehingga bila
rumah kamu dekat dengan kotak ODP Pole hingga hendak lebih gampang
bila mau mengajukan pemasangan jaringan biznet. (Utami, A. R., Rahmayanti,
D., & Azyati, Z., 2022).
XXV
Gambar 2.14 ODP Pole
(Utami, A. R., Rahmayanti, D., & Azyati, Z., 2022).
3. ODP Pedestal
XXVI
BAB III
ANALISIS DAN ALTERNATIF SISTEM
XXVII
3.1.2 Struktur Organisasi
XXVIII
3.2 Sistem yang berjalan
Instalasi kabel yang pertama kali dilakukan yaitu kabel fiber optic
dari letak CWDM menuju letak ODF. Tipe kabel fiber optic yang
digunakan yaitu panjang kabel yang di tarik sesuai dengan planning yaitu
640m. Panjang kabel tersebut tidak boleh kurang karena dapat
menyebabkan sinyal tidak sampai ke user. Proses instalasi kabel drop
wire.
Instalasi kabel selanjutnya yaitu kabel drop wire dari letak ODF
menuju ruang server. Tipe kabel drop wire yang digunakan yaitu drop
wire 2 core. Adapun panjang kabel yang di tarik sesuai dengan planning
yaitu 60m. Proses instalasi kabel drop wire di lakukan oleh tim tarik dan
tim INDES. Proses instalasi kabel drop wire
F. Jointing Kabel FO dengan Drop Wire Proses ini di lakukan setelah instalasi
kabel fiber optic dan drop wire selesai. Proses jointing ini di lakukan antara kabel
fiber optic dari arah CWDM kearah letak ODF dengan kabel drop wire. Jointing
dilakukan di ODF namun pigtail ODF tidak digunakan. Kabel fiber optic yang
digunakan memiliki kapasitas 6 core tetapi yang di join dengan drop wire hanya 2
core saja karena sesuai dengan kapasitas core yang di miliki oleh kabel drop wire
XXIX
tersebut. Gambar 12 menunjukkan hasil jointing pada ODF. Gambar 12 Hasil
Jointing ODF
H. Jointing Kabel Drop Wire dengan Pigtail Proses selanjutnya yaitu jointing
kabel drop wire yang sudah berhasil ditarik sampai ke ruang server (indoor)
dengan pigtail pada perangkat OTB. Proses jointing hanya menggunakan 2 kabel
pigtail OTB dari kapasitas 6 pigtail karena menyesuaikan jumlah core pada kabel
drop wire yang digunakan. Fungsinya agar membuat jalur dari arah POP melalui
kabel fiber optic dan drop wire hingga masuk ke perangkat switch yang terletak
pada ruang server. Gambar 3.8 menunjukkan hasil Jointing kabel drop wire
dengan Pigtail OTB. Gambar 14 Hasil Jointing Kabel Drop Wire dengan Pigtail
OTB
Tahapan selanjutnya yaitu patching core dari OTB ke switch menggunakan patch
cord. Tujuannya yaitu agar OTB dan switch dapat saling terhubung satu sama
lain. Adapun langkah-langkah nya adalah sebagai berikut ini :
XXX
hubungkan ke SFP pada perangkat switch.
Gambar 15.
Masalah yang kadang terjadi pada saat instalasi fiber optik meliputi
sebagai berikut :
1. Pada saat penarikan kabel kualitas redaman kabel berkurang
2. Bisa menyebabkan kabel (optik) putus jika saat penarikan kabel tidak
berhati hati
3.
XXXI
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
XXXII
DAFTAR PUSTAKA
Roihan, & Ahm. (2015). Instalasi Dan Konfigurasi Server Dalam Satu Perangkat
Komputer Sebagai Media Pembelajaran Alternatif. ICIT Journal, 1(1), 1–
6.
Darma, Jarot S., & Shenia A. (2009). Buku Pintar Menguasai Internet (Sampul
Kertas ed.). MediaKita.
Rosidi, D. F. (2012). LKP: Instalasi Kabel Fiber Optik pada PT. Telkom Area
Gresik Divisi Infrastruktur Telekomunikasi (Doctoral dissertation,
STIKOM Surabaya).
Hanif, I., & Arnaldy, D. (2017). Analisis Penyambungan Kabel Fiber
Optik Akses dengan Kabel Fiber Optik Backbone pada Indosat Area
Jabodetabek. Multinetics, 3(2), 12
Utami, A. R., Rahmayanti, D., & Azyati, Z. (2022, Februari 23). Analisa
Performansi Jaringan Telekomunikasi Fiber to the Home (FTTH)
Menggunakan Metode Power Link Budget Pada Kluster Bhumi Nirwana
Balikpapan Utara. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 6(Jurnal
Ilmiah), 11. 10.22373/crc.v6i1.11841
XXXIII
LAMPIRAN DOKUMENTASI KERJA PRAKTEK
XXXIV
Lampiran 2 Surat Selesai Kerja Praktek
XXXV
Lampiran 3 . Pemasangan WIFI
XXXVI
Lampiran 4 Dokumentasi foto Kerja Praktek
XXXVII