Anda di halaman 1dari 5

PENJENIH AIR ALAMI

Entah berapa lama perasaan ini harus kusimpan,tetapi rasanya aku harus berbagi dengan sesama
penderita air kuning dan keruh hehehe...Tulisan diblog ini sebagai karya perdanaku ngeblog
padahal sudah lama aku ingin share akan hal ini tapi gimana caranya ya ?. Ini dia pengalamanku
seputar air kuning yang saya alami semasa kecil bersama keluarga, dari ayahku masih hidup
sampai sekarang  yang sudah almarhum masalah air itu tetap jadi bahan experimental yang
menantangku untuk meningkatkan kualitasnya hingga akhirnya saya temukan hasilnya .Betapa
menderitanya ketika air yang sangat  penting tetapi gak tersedia. Jika hanya untuk memasak atau
untuk air minum sih oke-oke saja cukup buat saringan air sistim gravitasi/tradisional masalah
teratasi,tetapi jika untuk skala besar misalnya untuk mencuci pakaian atau mandi wah jadi
ribet,masakan untuk mandi saja harus tunggu berjam-jam bisa gosong tuh nasi di dapur. Jika ada
teman-teman mengalami kondisi seperti saya tidak ada salahnya cara ini patut dicoba, bukan
dosa dan tidak sampai mempertaruhkan nyawa ...alah lebay wkwkwk.Nah mungkin sampai
disini dulu curhatnya ,kita langsung  ke TKPnya ya :)  di Desa Cendana Hitam,Kec Tomoni
Timur,Kab Luwu Timur Sulsel.

Fakta  :

1. Daerah saya dulunya daerah berawa-rawa dan dikelilingi pegunungan.Ketinggian


permukaan air tanah jika musim hujan 15-30 cm jika kemarau bisa 2 meter (maksudnya
kalau kita gali tanah lalu lihat kedalaman berapa kita dapat air ).Kondisi air kuning
seperti sirup lemon untuk sumur maupun sumur bor,menurut orang kadar besinya terlalu
tinggi apa bener ya?, Memang didaerah saya ada tambang Nikel dan biji besi oleh
PT.Vale Inco. .
2. Air pada waktu disedot pakai mesin kelihatan jernih,tetapi hanya butuh satu jam untuk
bertransformasi warna menjadi kuning dan seperti ada minyak mengambang
dipermukaan,aneh yah ?
3. Sumur menjadi berkerak,mirip lumut tetapi jika di pegang mirip pasta dan berwarna
merah bata.Dulu waktu kecil saya ditugaskan bersihin sumur dan disikat sampai bersih
lalu dikuras,hasilnya bagus sih air jernih plus sakit sekujur tubuhku...tetapi hanya 3 hari
saja bertahan selebihnya dia bernyanyi , " Aku masih seperti yang dulu ". hahhaha
4. Jika ada air yang merembes di pipa atau dinding warnanya seperti karat besi.
5. Saringan tradisional pakai sistim gravitasi gak kuat,kerjanya sangat lambat hanya 5
ml/detik,dan gampang tersumbat/padat atau sudah jenuh/tidak mampu lagi menyimpan
kotoran dan harus dibersihkan  / 2 minggu sekali,repot kan ? yaelah masak kerjaan kita
hanya ngebersihin saringan mulu.hadew..tepok jidat gw.

Yang saya lakukan adalah mengembangkan saringan tradisional dengan berbagai uji coba
dengan melihat kekurangan dan kelebihan saringan tradisional.

1. Saya buatkan tower setinggi 4 meter memanfaatkan sudut dari bangunan rumah, dari
pada buat tower yang berdiri sendiri bisa makan biaya besar,jadi kalau kita mau buat bak
penampungan bisa direncanakan sebelumnya,letaknya bisa diatas kamar mandi sekalian
jadi atap atau seperti yang saya buat ini yaitu numpang di sudut rumah.Pertimbangannya
supaya semakin tinggi penempatannya gravitasinya bertambah sehingga jika saringan
agak mampat akan dipaksa oleh gaya gravitasi tadi.Jangan lupa buatkan lubang inlet ,
keran pembuangan di dasar lantai (drain floor) dan lubang overflow ( 5 cm dari dinding
atas).Saringan ini sangat praktis,saringan dan bak penampungan dikombinasi jadi
satu.Bukan seperti yang lain,saringan dan penampungan berdiri sendiri,jadi sangat hemat
biaya.Pada beberapa filter di pasaran kita akan menemukan beberapa tabung pengolah
biasanya dua atau bahkan tiga tabung dirangkai menjadi satu,tetapi filter ini cukup satu
saja tetapi sekaligus jadi penampungan jadi ketika mati lampu air masih bisa bertahan 2
hari untuk satu rumah dengan 6 orang penghuni.Ditempat saya biayanya sekitar 500 ribu
saja untuk beli semen, bata ,dan besi secukupnya plus biaya tukang,tapi saya kerjakan
sendiri bersama istri tercinta jadi tambah hemat la yaw.Bandingkan dengan harga tandon
air fiber dipasaran dengan kapasitas segitu harganya bisa mencapai 2 jutaan, belum lagi
soal ketahanannya hanya 5 tahunan,jadi memang sangat praktis dan murah kan.

2. Lalu diatasnya saya buat bak penampungan berukuran 1,35 m X 1,35m  dan tinggi 1,25 
m.Silahkan di buat sesuai selera,tetapi menurut saya ukuran inilah yang paling ekonomis
untuk kelas rumah tangga,kalau berbicara skala  industri lain lagi silahkan di perbesar
kapasitasnya tentu dengan menambahkan beberapa filter lagi.Ukuran ini masih bisa kok
untuk menghandle industri rumahan seperti pabrik tahu dll.
3. Buatkan saringan/filter menggunakan pipa paralon 3/4 inch atau kalau ada 1 1/4 inch
yang di bolongin semua sisinya mirip moncong senjata sepanjang 40 cm.Cara membuat
bolongnya pakai besi dipanaskan atau bisa pakai solder,lalu lapisi dengan screen anti
nyamuk (biasa dipakai di jendela,yg bagus mirip benang nylon yang di anyam dan
warnanya hijau) lilitkan 4 atau 5 kali gunanya untuk menghalangi pasir merembes
kedalam pipa.Saya meniru ini dari  model filter udara pada truk besar.Inti
keberhasilannya disini.Jangan kuatir air tidak akan lancar.jika gagal membuat filter pasti
hasilnya tidak memuaskan.Kalau cuma buat tandon air semua orang pasti bisa,tetapi
pertanyaannya seberapa efektif dan efisienkah filternya?
4. Balut dengan spon tebal 2-3 cm dua kali lilitan (bisa dari bekas sofa atau beli di tukang
reparasi jok /sofa.Lalu ikat filter tadi dengan kawat supaya tidak terbongkar.
5. Letakkan dibawah lantai bak 5 cm dari lantai, posisinya melintang.
6. Timbun dengan pasir halus (bukan kasar) bercampur dengan arang sebanyak  4 ember
saja.Posisi filter ini tidak memakan semua lantai tetapi hanya bagian sudut saja.Jadi sisi
lantai yg lain akan ditempati oleh ampas yang mengendap sehingga ketika
membersihkannya tinggal buka kran pembuangan maka ampas tadi langsung terbuang.
7. Buatkan dinding dari batu bata mengelilingi timbunan pasir tadi dengan ukuran 40 cm X
30 cm.
8. Tutup gundukan tadi menggunakan karung bekas lalu tempatkan beberapa potongan bata
diatasnya supaya pasirnya gak kemana-mana. 

Catatan penting :

1. Ternyata air kuning ini (karakter air ini) dalam waktu 5 atau 6 hari menjadi jernih sendiri
dan ampasnya mengendap didasarnya.Kalau begitu bisa saja kita buat bak penampungan
dengan ukuran besar misanya 5 meter X 5 meter ? ,ya bisa saja tapi kan sulit
memwujudkannya, kecuali topograpi lahan kita di pegunungan itu pasti bisa tinggal
menempatkannya diketinggian saja.Dengan pengamatan itulah saya berpikir air ini tidak 
serta merta harus melewati saringan ketika dipompa dari sumur tetapi melewati proses
sedimentasi telebih dahulu sehingga tidak membebani filter nantinya.Jadi ini juga sangat
menguntungkan dari sisi maintenance filter.Bandingkan dengan filter yang lain dimana
semua sampah tertahan di filter,pasti membersihkannya harus sesering mungkin.
2. Menurut info di blog lain perlu ada aerasi juga supaya kimia-kimia asing bisa terurai di
udara dan air kita yang miskin oksigen  tadi bisa bertambah kandungan oksigennya,jadi
ingat prinsip akuarium dan empang udang hehehe. Jadi saya buatkan pipa inlet dengan
cara dibolongin kecil-kecil sepanjang 40 cm mirip filter tadi dan saya letakkan melintang
di atas bak jadi air dari pompa tidak keluar begitu saja tapi muncrat kemana-mana.
3. Bak diisi ketika tinggal 15 % nya untuk menghindari filter kering.Kalau terlanjur kering
jadi susah keluarnya bisa repot musti bongkar filter lagi.
4. Pada awal penyaringan biasanya hasilnya agak kabur karena filter masih
menyesuaikan,tunggu besoknya baru buktikan hasilnya.Jadi alirkan saja dahulu sambil
mengamati perubahannya.
5. Cara mentest air yaitu dengan menggunakan teh celup.Ambil segelas sampel lalu
celupkan teh tadi berulang-ulang.Jika airnya berubah warna mengikuti warna teh maka
itu airnya sudah bagus,tetapi jika berubah warna jadi hitam maka itu air penipu alias
palsu,tunggu 4 atau 5 jam akan berubah warna menjadi kuning berkarat.Ada juga air
penipu yak...hahaaha...kirain cuma koruptor saja. 
6. Tutup bagian atas bak bisa menggunakan seng atau biasa pakai calsiboard untuk
menghindari sinar matahari yang akan memicu pertumbuhan lumut pada dinding bak. 
7. Jika ingin membersihkan filter, lepas/cabut dari pipa penghubung/outlet (buat supaya
gampang dibongkar pasang pakai watermore/kopling?) lalu buka semua bagian2 filter
cuci dengan air mengalir dan sambil diperas .Tidak perlu diturunkan dari atas
tower,cukup jalankan pompa sambil juga membersihkan pasir,bata dan dinding
disikat.Kemudian buka kran pembuangan.
8. Saringan dibersihkan setahun hanya 2 kali.Lama-lama bisa lupa ada saringan diatas
hehe.. Bandingkan dengan fiter konvensional seberapa lama baru anda bersihkan?.

Hasilnya :

1. Air sangat  jernih.Bahkan saya sendiri heran dibuatnya, koq bisa gitu? .Tetapi inilah
hasilnya.Saya renungkan kenapa tidak dari dulu saringan tradisional ini dibuat tinggi
seperti ini,kayaknya semua pada tahu betapa repotnya membawa material seperti pasir 
berember-ember, ijuk,kerikil,batu bata ke tempat tinggi.Saringan tradisionalpun jika
diletakkan ditempat tinggi paling hanya menetes seperti hujan,tetapi ketika dilewatkan
kesebuah pipa maka ada daya sedot yang luar biasa,jadi ada semacam gabungan gaya
gravitasi dan daya hisaplah yang membuat kecepatan air ini sangat baik.Kalau bisa
disimpulkan ini penggabungan beberapa tehnik penjernihan air yaitu
FILTRASI,SEDIMENTASI,AERASI,GRAVITASI,minus KOAGULASI.Saringan ini
kalau hanya diletakkan 1 meter dari permukaan tanah maka pasti hasilnya berbeda.Saya
gak tau dengan kadar kimianya bagaimana,pernah terpikirkan untuk bawa kelaboratorium
tempat temanku kerja di PT Vale tetapi belum kesampaian.Cuma pengen tahu jumlah
kadar kimianya untuk standard air minum.Tetapi pokoknya jernih bak kaca dan tidak
berubah warna dan juga tidak berbau lumpur/besi pada esok harinya/stabil,sehingga
mandi mencuci dll lancar jaya mas brow..:).Hmm..... lepas lagi bebanku yang satu
ini.Malah saya berencana mengganti semua bak mandi menjadi sistim shower mengingat
sistim ini sangat hemat air dan sangat praktis dalam artian biar kamar mandi kecil bisa
jadi lega karena bak mandinya dibongkar hahaha...solusi bagi pemilik lahan sempit
diperkotaan.Kalau kamar mandi di luar sono (Eropa,Amerika)rata-rata tidak pakai bak
didalam dengan alasan kesehatan dan efisiensi bangunan,selain tentunya budaya mereka
yang tidak suka dengan kamar mandi basah. Air yang bermalam tidak bebas dari
serangga misalnya nyamuk yang bertelur,kecoa,kadal,cicak,burung,bahkan tikus,
sehingga besok paginya kita biasanya menjumpai kotoran kecil di dasar bak sehingga
mau-tidak mau harus dikuras kan?belum lagi kalau bak sharing,pasti sisa sabun dari yang
lebih dahulu mandi atau anak kecil yang suka main sabun di bak meninggalkan sampah
di dasarnya.Loh koq jadi sharing bak mandi sih  hehehe....padahal ini tentang saringan air
hahahah.
2. Kecepatan seperti video diatas menggunakan bak 70 ltr diisi penuh hanya 4 menit.Bisa
untuk menyuplai 3 keran air yang dibuka bersamaan..Cepat kan?

Mungkin sekian dulu sobat sharingnya tentang air kuning dan solusinya. Kali lain mudah-
mudahan ada materi baru.
Konsultasi selanjutnya  bisa hubungi saya di siontpra_89@yahoo.co.id
Diposkan 22nd January oleh Sion Masokan

Anda mungkin juga menyukai