Anda di halaman 1dari 3

NAMA : WA ODE RAHMAHFIA

NIM : F201901189

KELAS : C4 FARMASI

FARMAKOLOGI !

1. Pemberian loop diuretik intravena seperti furosemid akan menyebabkan venodilatasi yang
akan memperbaiki gejala walaupun belum ada diuresis. Loop diuretik juga meningkatkan
produksi prostaglandin vasdilator renal. Efek ini dihambat oleh pro staglandin inhibitor
seperti obat antiflamasi nonsteroid, sehingga harus dihindari bila memungkinkan.

Opioid parenteral seperti morfin atau diamorfin penting dalam penatalaksanaan gagal
jantung akut berat karena dapat menurunkan kecemasan, nyeri dan stress, serta
menurunkan kebutuhan oksigen. Opiat juga menurunkan preload dan tekanan pengisian
ventrikel serta udem paru. Dosis pemberian 2 – 3 mg intravena dan dapat diulang sesuai
kebutuhan.

Nesiritide adalah peptide natriuretik yang merupakan vasodilator. Nesiritide adalah BNP
rekombinan yang identik dengan yang dihasilkan ventrikel. Pemberiannya akan
memperbaiki hemodinamik neurohormonal, dapat menurunkan aktivitas susunan saraf
simpatis dan menurunkan kadar epinefrin, aldosteron dan endotelin di plasma.
Pemberian intravena menurunkan tekanan pengisian ventrikel tanpa meningkatkan laju
jantung, meningkatkan stroke volume karena berkurangnya afterload. Dosis
pemberiannya adalah bolus 2 µg/kg dalam 1 menit dilanjutkan dengan infus 0,01
µg/kg/menit.

2. Mekanisme yang berperan yakni Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS). Sistem ini
selain berperan dalam mengatur tekanan darah dalam tubuh manusia berperan pula dalam
perfusi jaringan, keseimbangan cairan dan elektrolit, serta pada pengaturan pertumbuhan
vascular itu sendiri. Proses pengaturan ini dimulai dari dibentuknya sebuah dekapeptida
yang disebut dengan Angiotensin I dari katalisis pemecahan Angiotensinogen oleh Renin,
yang kemudian Angiotensin I ini akan dirubah menjadi oktapeptida yang disebut Angiotensin
II melalui proses katalisis yang dilakukan oleh suatu efektor primer dari RAAS yaitu
Angiotensin Converting Enzym (ACE). Selanjutnya Angiotensin I dan Angiotensin II ini akan
berikatan dengan reseptor tipe 1 yang spesifik untuk Angiotensin I dan Angiotensin II. Proses
tersebut akan memediasi terjadinya vasokonstriksi, hipertropi, prolifeotease rasi sel, sekresi
aldosteron, serta penghambatan umpan balik pelepasan renin lebih lanjut yang dilaksanakan
oleh Ginjal. Dimana peristiwa mediasi vasokonstriksi, hipertropi, proliferasi sel, sekresi
aldosteron merupakan efek biologi yang utama proses ikatan Angiotensin I dan Angiotensin
II ke reseptor tipe 1 (Fogari dan Zoppi, 2010).
3. Istilah – istilah dalam gagal jantung:
Istilah medis (Heart Failure) atau gagal jantung merupakan suatu keadaan yang terjadi saat
jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi
kebutuhan metabolisme (supply unequal with demand), atau jantung dapat bekerja dengan
baik hanya bila tekanan pengisian (ventricular filling) dinaikkan.
 Gagal jantung kiri (left-sided heart failure) dan gagal jantung kanan (right-sided heart
failure), dapat terjadi salah satu, maupun keduanya secara bersamaan (biventricular).
 Gangguan fungsi sistolik (kontraksi) dan fungsi diastolik (relaksasi atau pengisian)
 Volume darah yang dipompa (low output dan high output)
 Pasien dengan gagal jantung biasanya muncul dengan keluhan sesak, mudah lelah,
berkeringat banyak walaupun tidak beraktivitas berat (diaphoresis), terbangun pada malam
hari karena sesak (Paroxysmal nocturnal dyspnea)
 Jugular venous pressure (JVP), menggambarkan volume pengisian dan tekanan pada jantung
bagian kanan. Pengukuran tekanan pada vena jugularis dapat menunjukkan tekanan pada
atrium kanan
 Blood pressure merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia
 Cardiac output atau Curah jantung Adalah jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel ke
dalam sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik dalam waktu satu menit
 Afterload adalah tahanan yang diakibatkan oleh pompa ventrikel kiri, untuk membuka katup
aorta selama sistol dan pada saat memompa darah. Afterload secara langsung dipengaruhi
tekanan darah arteri (Tarwoto, 2011)
 Heartbeat adalah denyut jantung
 Preload adalah keadan dimana serat otot ventrikel kiri jantung memanjang atau meregang
sampai akhir diastol (Tarwoto, 2011)
 Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang
merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu
 CPR (cardiopulmonary resuscitation) adalah upaya pertolongan medis untuk mengembalikan
kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh
 Infark miokard (IMA) adalah penyakit yang ditandai dengan nekrosis sebagian otot jantung
 i) Contractility ialah Kontraktilitas miokard mewakili kemampuan bawaan otot jantung
untuk berkontraksi

Anda mungkin juga menyukai