Anda di halaman 1dari 2

Formula suspense paracetamol 200 mg/5 ml mengandung :

R/ paracetamol 2,4 g (zat aktif)

Sirupus simpleks 30% (pemanis)

Gliserin 3% (wetting agent)

CMC- Na 2% (suspending agent)

Metil paraben 0,18 (pengawet)

Propil paraben 0,02 (Pengawet)

FD & C Yellow qs (pewarna)

Jeruk esenss qs (pengaroma)

Aquades ad 100 ml (pelarut)

Alasan pemilihan bahan

1. Paracetamol
Parasetamol atau asetaminofen atau N-asetil-para-aminofenol adalah obat analgesik
dan antipiretik yang populer digunakan.. Parasetamol mempunyai daya kerja analgetik dan
antipiretik sama dengan asetosal, meskipun secara kimia tidak berkaitan. Obat ini mampu
meringankan atau meredakan rasa nyeri tanpa mempengaruhi atau menurunkan kesadaran,
juga tidak menimbulkan ketagihan. Parasetamol tergolong obat yang agak sukar larut dalam
air, kelarutannya dalam air 1:70, sehingga paracetamol cocok untuk dibuat dalam bentuk
sediaan suspensi.
2. Sirupus simpleks

Bahan pemanis digunakan untuk memperbaiki dan menutupi rasa pahit pada
sediaan suspensi, Bahan pemanis yang dapat digunakan adalah sirup simplex dengan kadar
25% - 30% (Ansel, 1989 : 168)

3. Gliserin
Dalam pembuatan suspensi harus menggunakan surfaktan atau pembasah (wetting
agent) yang dapat berguna dalam penurunan tegangan antar muka, antara partikel padat
dan cairan pembawa, dan dalam pembasahan akan dipermudah, bahan tambahan yang
digunakan gliserin dengan kadar 3% - 10% (Waller dan Wade, 2009 : 524).

4. CMC-Na
Derivat selulosa yang digunakan sebagai zat pensuspensi adalah CMC-Na, golongan
ini bersifat non toksik dan aman digunakan sebagai zat pensuspensi, CMC-Na dapat larut
dengan mudah dalam air panas atau dingin membentuk larutan kental (Anief, 2000 : 110).
Cara membuat mucilago CMC-Na dilarutkan dalam 1/3 bagian air panas dan dibiarkan
selama kurang lebih 15 menit, kemudian diaduk sampai terbentuk mucilago. Konsentrasi
CMC-Na dalam sediaan suspensi antara 0,5% – 2% ( Weller and Wade,1994 : 67)
5. aquadest
Aquadest yaitu air murni yang dapat diperoleh melalui suatu tahap penyulingan.
Aquadest merupakan suatu air yang bebas terhadap kotoran maupun mikroba yang ada jika
dibandingan dengan air biasa. Pada sediaan yang mengandung air, air murni banyak
14digunakan tetapi tidak pada sediaan parenteral (Ansel, 1989). Pada sediaan farmasi
aquadest dapat berfungsi sebagai pelarut maupun medium pendispersi.

6. Kombinasi metil paraben dengan propil paraben

Penambahan bahan pengawet dalam sediaan suspensi mencegah timbulnya bakteri


dan jamur, karena suspensi pelarutnya adalah air, air sangat mudah ditumbuhi bakteri dan
jamur, pemilihan bahan pengawet cukup larut air, tidak mempengaruhi keamanan dan
pencampuran dari sediaan suspensi (Ansel, 1989 : 165). Bahan pengawet yang dapat
digunakan adalah metil paraben (Nipagin) dengan kadar 0,015 – 0,2% dan propil paraben
dengan konsentrasi 0,01 – 0,02 (Nipasol) pemakaian kombinasi untuk sediaan suspensi
dengan kadar 0,18% dan 0,02% (Weller and Wade, 1994 : 310). Atau dengan konsentrasi ±
1% (Syamsuni, 2006 : 144)

7. FD & C Yellow

FD dan se Yellow adalah pewarna yellow Sunset atau orange yang biasanya
digunakan untuk makanan obat-obatan maupun kosmetik yang sudah distandarisasi oleh
Badan POM pewarna ini digunakan dalam sediaan suspensi, sehingga dapat menarik hati
konsumen untuk meminumnya. Digunakan FD & C yellow ini secukupnua, sampai batas
warna orange yang diinginkan

8. Jeruk esenss

Penggunaan pewarna dan pewangi harus serasi. Contohnya Wintergreen mint, Mint
combination, Vanili, Citrus dan lain – lain (Chaerunissa, dkk, 2009 : 97). Pewarna dan
pewangi yang digunakan adalah essen jeruk

Anda mungkin juga menyukai