Anda di halaman 1dari 20

MEDIA DOKUMEN REKAM MEDIS

Dosen Pengampu : Bangkit Ary Pratama S.KM,M.Kes

Kelompok 2 Materi 4 :

1. Depien Widi Agustin (21111245)


2. Hidayatul Insani (21111251)
3. Yoga Tri Anisa (21111273)

POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA

PRODI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN TP 2022


Daftar Isi

Contents
Media Dokumen Rekam Medis (RM).....................................................................................................3
1. Media dokumen rekam medis kertas (paper based).....................................................................4
a) Adapun macam-macam kertas diantaranya :........................................................................4
b) Ada beberapa aspek fisik diantaranya yaitu :............................................................................7
c) Komponen rekam medis berupa :........................................................................................10
d) Kelemahan rekam medis berbasis kertas.............................................................................14
2. Media DRM Elektronik (computer based)....................................................................................14
a. Dasar hukum rekam medis elektronik (RME).......................................................................15
b. Kekurangan Rekam Medis Elektronik :................................................................................18
c. Aplikasi rekam medis elektronik (SIM RS)............................................................................18
d. Fungsi dan manfaat Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS).............................19
MATERI

Media Dokumen Rekam Medis (RM)


A. Konsep Dasar Media Dokumen Rekam Medis
Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam
medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien.. Fungsi rekam medis itu sendiri adalah :
1) Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien
2) Bahan pembuktian dalam perkara hukum
3) Bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan
4) Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan
5) Bahan untuk menyiapkan statistic kesehatan

Karena fungsi rekam medis inilah, maka di negara-negara besar atau di negara-negara
majutelah ditentukan satu standar baku pembuatan rekam medis medis yang
mencerminkankualitas/ mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi
pelayanan pada pengguna pelayanan kesehatan dengan cara meningkatkan standar media
dokumen rekam medis.

Media dokumen rekam medis adalah alat yang digunakan dalam rekam medis,
dapatmenunjang dalam membuat laporan rekam medis dll. Untuk saat ini media
yangdigunakan ada 2 yaitu.

1. Media dokumen rekam medis kertas (paper based)


Seperti halnya ketetapan pasal 1 Nomor 269 Permenkes nomor 269 tahun 2008
tentang rekam medis rekam medis tak lepas dari media selaku lokasi melakukan
penyimpanan atau penulisan hasil selaku alat bukti serta dokumen selama
pelaksanaannya.

a) Adapun macam-macam kertas diantaranya :


1. HVS (70 gsm, 80 gsm, 100 gsm)
Jenis kertas ini tentu sering Anda temui dimana-mana, karena banyak sekali
dipergunakan kadang untuk print pribadi dirumah atau di fotocopy pinggir jalan.
Kertas ini berwarna putih dengan ketebalan yang bervariasi mulai dari 70-100 gsm.
Bahkan beberapa fotocopy ada yang menggunakan ketebalan 60 gsm, tentu disini
kecermatan Anda sangat dibutuhkan karena harganya tentu akan berbeda.
Standar untuk isi buku Anda cukup menggunakan HVS 70 gsm, karena jika terlalu
tebal, untuk buku dengan lebih dari 200 halaman akan terasa tebal sekali dan berat.
Tentunya membuat buku Anda tidak efisien.

2. Bookpaper (55 gsm, 57,5 gsm 70 gsm)


Masih banyak sekali orang yang awam dengan jenis kertas ini, ya tapi mereka
sebenarnya tahu karena kertas ini sering dipake untuk buku-buku novel dan buku-
buku cerita lain banyak sekali Anda lihat di toko buku gramedia atau gunung Agung.
Kertas berwarna agak cream atau kecoklat-coklatan ini disebut Bookpaper dengan
ketebalan standar yang banyak digunakan adalah 55 gsm atau 57.5 gsm. Kertas ini
juga sering disebut kertas storenso. Untuk lebih jelas tentang kertas ini silakan lihat
perbedaan gambar dibawah ini, sebelah kiri berwarna putih adalah HVS sedangkan
disebelah kanannya yang dimaksud bookpaper.
3. Art Paper (100 gsm, 120 gsm, 150 gsm)
Art Paper adalah kertas berwarna putih mengkilap dengan ketebalan antara 100-180
gsm. namun untuk isi biasanya standar maksimal adalah 150 gsm karena buku akan
terasa tebal sekali jika menggunakan ketebalan diatas itu. Biasanya Art paper
digunakan untuk buku-buku dengan isi yang dicetak berwarna seperti majalah,
portofolio, company profile dll.

4. Matte Paper (100 gsm, 120 gsm, 150 gsm)


Matte Paper tidak berbeda jauh dengan Artpaper, kertas ini adalah versi redupnya dari
Artpaper, dengan ketebalan sama seperti Artpaper namun matte paper tidak begitu
mengkilap. Kenapa saya bilang tidak begitu mengkilap, mungkin Anda harus
membandingkannya dulu baru akan percaya, kedua jenis kertas ini tidak begitu
berbeda bahkan kadang pegawai toko kertas pun kesulitan membedakannya. Contoh
kertas Art paper bisa dilihat pada gambar awal diatas.

Mungkin cuma 4 jenis kertas diatas saja yang sering digunakan untuk isi sebuah buku,
yaitu HVS, Bookpaper, Art paper dan Mattepaper. Jika teman-teman punya info
tambahan silakan berkomentar pada form dibawah ini, mungkin bisa sambil diskusi
untuk kemajuan cetak buku di Indonesia.

5. Fancy Paper
Kertas import dengan berbagai pilihan, namun biasanya digolongkan menjadi 2
macam UNCOATED dan COATED, Uncoated sendiri untuk kertas-kertas yang
bahannya menyerap tinta tidak mengkilap (masuk dalam kategori HVS dan
Bookpaper). Coated memiliki bahan dasar halus dan mengkilap hampir sejenis
artpaper dan matte paper. Pilihan untuk Fancy paper sendiri sangat beragam dan
banyak sekali pilihannya namun harga cenderung mahal karena di import dari
berbagai negara. Kertas fancy mahal, membuat harga buku juga jadi mahal karena
bayangkan perlembar planonya saja bisa sampai 15.000. Namun fancy paper bisa
dijadikan alternatif jika ingin buku dengan kualitas tinggi dan berbeda daripada yang
lain.
Kertas yang digunakan kertas HVS dengan ukuran A4, alasannya penggunaan kertas ini yaitu
tidak mudah sobek dibanding menggunakan kertas lainnya dan kertas ini banyak digunakan
pada perkantoran.

b) Ada beberapa aspek fisik diantaranya yaitu :

1. Warna Kertas
Warna dapat memudahkan untuk penanganan atau pemakaian formulir. Warna yang
baik adalah warna yang datanya mudah dibaca,terutama bila menggunakan
karbon.warna yang baik adalah warna yang cerah.
2. Tinta

Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung pigmen warna yang digunakan untuk


mewarnai suatu permukaan.Dipilih yg memberikan kontras yang semestinya pada
kertas. Memberikan cetakan yang jelas, seragam & rata,warna tinta yang standar
digunakan biasanya warna hitam.
Definisi rekam medis yaitu dokumen yang berisikan pencatatan serta dokumen
mengenai identitas pasien pemeriksaan pengobatan tindakan serta layanan lainnya yang
sudah diberi pada pasien Selain itu dalam pasal 1(6) anotasi adalah bahan tertulis dokter
ataupun dokter gigi mengenai seluruh perbuatan yang dilaksanakan terhadap pasien
dengan tujuan yang memberikan layanan kesehatan di samping hal tersebut pasal
1(7)menjelaskan bahwasanya dokumen ialah pencatatan dokter dokter gigi dan atau
tenaga kesehatan tertentu laporan penunjang hasil pemeriksaan catatan baik berwujud
radiografi Citra pencitraan serta merekam peralatan elektronik pasal 2 ayat 1
menjelaskan bahwasanya serta medis hendaknya diciptakan dengan tertulis lengkap,
jelas ,ataupun elektronik.

Ketika seorang pasien datang ke institusi medis dia kemungkinan besar akan
menerima layanan di bagian rawat jalan rawat inap atau gawat darurat hasil layanan
yang diterima oleh pasien akan dicatat melalui rekam medis

c) Komponen rekam medis berupa :


1) Folmulir
2) Klip atau fastener
Beberapa formulir (kertas) rekam medis hendaknya dijadikan satu bersama
menggunakan fastener mauoun klip serta penambahan formulir rekam medis tidak
bisa dilakukan dengan mudah
Berikut ini merupakan contoh gambar klip atau fastener

3) Pembatas
Agar memudahkan dalam identifikasi kunjungan pasien,rekam medis yang baik yaitu
dengan dengan memberi pembatasan dalam setiap kunjungan pasien kepada sarana
layanan kesehatan.
Berikut merupakan gambar dari pembatas
4) Folder (sampul) Rekam medis
Persoalan yang wajib diberikan perhatian saat menyusun folder(sampul) rekam medis
yaitu berupa;
a. Harus disimpannya seluruh rekam medis didalam folder rekam medis.harusnya
sampul/ folder diciptakan dari kertas tebal seperti kertas manila.
b. Sebaiknya folder rekam medis dilakukan penyimpanannya “on their spine”, agar
nomor rekam medis dapat diamati dengan jelas oleh petugas filling,dalam bagian
lidah folder yakni sebagian folder yang mempunyai bagian lebih menonjol keluar
daripada bagian lainnya.
c. Dalam setiap tahun sebaiknya setiap saranan pelayanan kesehatan memiliki
anggaran pembelanjaan perlengkapan rekam medis.
d. Dalam setiap folder rekam medis harus tertulis; nama pasien,nomor rekam
medis,serta tahun kunjungan terakhir.
Dibawah ini merupakan gambar dari folder rekam medis
d) Kelemahan rekam medis berbasis kertas
Kertas ialah media yang dimanfaatkan guna pencatatan hasil layanan kesehatan lantaran
dinilai praktis dalam hal pengisiannya.tetapi hal tersebut mempunyai kelemahan berupa :
1. komunikasi diantara yang memberikan layanan kesehatan dapat memberikan waktu
yang cukup lama dibanding dengan yang berbasis elektronik.
2. Rekam kesehatan berbasis kertas akan sukar memiliki data yang aktual lantaran
pasien kerap mengunjungi pada rumah sakit selalu pindah dari beberapa fasilitas
kepada kepada fasilitas lainnya. Sementara itu, tidak ada waktu bagi tenaga
kesehatan untuk sering mengaktualkan data.
3. Selain itu sifat kertas yang rentan sobek,sensitif dengan minyak,rentan terbakar dan
gampang lusuh membuat sulit petugas.

2. Media DRM Elektronik (computer based)


Rekam medik elektronik ataupun EMR atau eletronik medical record yang ialah sebagian
dari EHR atau eleltronik health record sudah banyak dimanfaatkan oleh beragam RS
diseluruh guna menberikan pelengkap bahkan merupakan versi elektronik dari rekam
medis kertas,dimana pencatatan ataupun formulirnya yang sebelumnya.
Dilakukan penulisannya pada kertas digantikan dengan menginput data secara
elektronik,RM elektronik tak diiringi bersama warning atau peringatan, aletrnees atau
kewaspadaan dan juga tak mempunyai sistem yang menunjang adanya sebuah keputusan
atau yang dikenal dengan DCS atau decision suport system.
Contoh gambar formulir rekam medis elektronik
RME telah banyak digunakan di RS pada seluruh dunia selaku pelengkap maupun yang
menggantikan rekam medik berbasis kertas. Pada negara indonesia diketahui dengan
nama rekam medis lektronik (RME). Sesuai proses berkembangnya,RME menjadi
jantung informasi pada SIMRS dikarenakan belum adanya dasar peraturan perundangan
yang dengan khusus melakukan pengaturan penggunaan RME,sehingga membuat adanya
keraguan dari para tenaga kesehatan dalam mengimplementasi RME.

a. Dasar hukum rekam medis elektronik (RME)


Diselenggarakannya RME hendaknya didasarkan pada regulasi yang berlaku,dasar dari
hukum dilaksanakannya RME pada negara indonesia yakni;
UU No. 29 tahun 2004 pasal 46 dan pasal 47 tentang praktik kedokteran.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/PER/III/2008 tentang rekam
medis,sebagai pengganti peraturan menteri kesehatan nomor
749a/menkes/PER/XII/1989.
2. Pada bab II pasal 2 ayat (1) dijelaskan bahwa “Rekam medis harus dibuat secara
tertulis,lengkap dan jelas atau secara elektronik”
3. Undang – undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
4. Peraturan menteri kesehatan nomor 1171 tahun 2011 tentang sistem informasi rumah
sakit(SIRS) .
Sementara itu pada peraturan menteri kesehatan nomor 269/menkes/PER/III/2008
tentang rekam medis pada pasal 2 juga dijelaskan bahwa;
1. Rekam medis harus dibuat secara lengkap tertulis dan jelas atau secara elektronik.
2. Penyelenggara rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi elektronik diatur
lebih lanjut dengan peraturan sendiri.
3. Dengan permenkes tersebut yang menyatakan bahwa rekam medis dapat berupa rekam
medis konvensional maupun secara elektronik.

RME adalah pencatatan rekam medis pasien mengenai informasi kesehatan individu
sepanjang hidup pasien dalam bentuk elektronik dibuat oleh satu ataupun lebih dari satu staff

kesehatan dengan sistematis pada setiap kali pertemuan diantara staff kesehatan
bersama pasien.

Hardware (perangkat keras) : hardware yaitu semua peralatan secara fisik dapat dilihat
dengan mata (kasat mata), yang terdiri dari:
a. Peralatan input adalah semua peralatan yang dapat menerima input data misalnya
keyboard, mouse, scanner, dan lain-lain.
b. Prosesing unit tempat instruksi atau program diproses untuk mengolah data yang
dimasukkan dari input unit dan hasilnya pada output unit misalnya CPU .
c. Peralatan keluar keluaran adalah alat untuk menampilkan keluaran atau hasil dari
proses misalnya monitor printer.
Kelebihan dan Kekurangan Rekam Medis Elektronik

Kelebihan Rekam Medis Elektronik :

1. Tingkat kerahasiaan dan keamanan dokumen elektronik semakin tinggi dan aman.
Salah satu bentuk pengamanan yang umum adalah RME dapat dilindungi dengan
sandi sehingga hanya orang tertentu yang dapat membuka berkas asli atau salinannya
yang diberikan pada pasien, ini membuat keamanannya lebih terjamin dibandingkan
dengan rekam medik konvensional.
2. Penyalinan atau pencetakan RME juga dapat dibatasi, seperti yang telah dilakukan
pada berkas multimedia (lagu atau video) yang dilindungi hak cipta, sehingga hanya
orang tertentu yang telah ditentukan yang dapat menyalin atau mencetaknya.
3. RME memiliki tingkat keamanan lebih tinggi dalam mencegah kehilangan atau
kerusakan dokumen elektronik, karena dokumen elektronik jauh lebih mudah
dilakukan ‘back-up’ dibandingkan dokumen konvensional.
4. RME memudahkan penelusuran dan pengiriman informasi dan membuat
penyimpanan lebih ringkas. Dengan demikian, data dapat ditampilkan dengan cepat
sesuai kebutuhan.

b. Kekurangan Rekam Medis Elektronik :


1. Membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada rekam medik kertas, untuk
perangkat keras, perangkat lunak dan biaya penunjang (seperti listrik).
2. Waktu yang diperlukan oleh key person dan dokter untuk mempelajari sistem dan
merancang ulang alur kerja.
3. Konversi rekam medik kertas ke rekam medik elektronik membutuhkan waktu,
sumber daya, tekad dan kepemimpinan.
4. Masalah keterbatasan kemampuan penggunaan komputer dari penggunanya.

Ada 4 tingkatan sebelum unit rekam medis manual di transisi ke dalam bentuk komputerisasi yaitu :

Tingkatan 1

adalah rekam medis otomatis, yang tergantung pada masukan dari dokumen berbasis kertas dan berisi
sistem administrasi dan sistem penunjang klinik seperti hasil laboratorium.

Tingkat 2
adalah komputerisasi catatan pasien (computerized patient record) yang dibuat dengan mengubah
dokumen berupa kertas melalui sistem citra (imaging) dokumen. Pada tingkat ini struktur dasar sistem
yang berbasis kertas telah berganti menjadi berbasis komputer.

Tingkat 3 dan 4

mengarah dari elektronik rekam medis ke elektronik catatan pasien (electronic patient record) dan
tingkat terakhir adalah elektronik rekam kesehatan. Elektronik rekam kesehatan merupakan tujuan
utama dalam pengembangan sistem informasi kesehatan yang di berbagai negara hingga saat ini
masih belum sepenuhnya tercapai. Kebanyakan negara baru mencapai di dua tingkat pertama dan
mereka masih terus berupaya merangkak ke tingkat berikutnya.

c. Aplikasi rekam medis elektronik (SIM RS)


Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS) merupakan salah satu contoh dari
implementasi Sistem Informasi Kesehatan (SIK). SIK merupakan bagian dari sistem kesehatan
nasional (skn).

Berikut ini contoh dari aplikasi SIMRS

d. Fungsi dan manfaat Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS)


1. Menjamin efisiensi penggunaan sumber daya oleh rumah sakit dengan menyediakan berbagai
platform elektronik sehingga dapat menggantikan media analog pada sistem sebelumnya.
Contoh paling banyak dari implementasi proses bisnis ini adalah peralihan penggunaan media
kertas menjadi sekumpulan file terenkripsi yang lebih efisien, aman dan tidak banyak
memakan tempat. Selain itu penggunaan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS)
juga berpotensi menekan jumlah sumber daya manusia (SDM) karena sebagian besar
pekerjaan sudah dapat ditangani oleh sistem yang dikembangkan.

2. Menjamin keamanan dan kerahasiaan data tanpa menghilangkan manfaat kemudahan


aksesibilitas. Dengan menggunakan sistem yang baik, data dan informasi rumah sakit dapat
dikemas secara ringkas, aman, mudah dibagikan dan mudah diakses oleh pihak yang
berwenang. Ini mungkin merupakan fungsi yang cukup sulit dikembangkan karena selain
informasi harus tetap bersifat rahasia namun juga harus tetap dapat dibagikan secara mudah
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Meningkatkan akurasi dan mengurangi resiko kesalahan pencatatan data pasien. Melalui
sistem yang baik maka dibutuhkan validasi pencatatan berlapis-lapis untuk memperoleh hasil
informasi yang akurat. Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dirancang untuk
mengurangi resiko terjadinya kesalahan yang biasa dilakukan oleh petugas (user) tanpa
menghilangkan kecepatan pencatatan itu sendiri.

4. Sebagai alat yang memberikan informasi dan rekomendasi dalam pengendalian biaya
operasional. Sebuah sistem rumah sakit yang baik, memberikan kemajuan dalam hal mitigasi
anggaran yang merepresentasikan kesehatan finansial rumah sakit. Dengan adanya sistem
informasi rumah sakit maka proses pengendalian anggaran dan biaya akan berlangsung
dengan mudah dan mendapatkan rekomendasi yang tepat untuk memutuskan alokasi dana
yang tepat sasaran.

5. Membantu pihak manajemen rumah sakit dalam melakukan analisa dan pengambilan
keputusan. Dengan memanfaatkan algoritma komputer, sistem perhitungan analisa baik dalam
hal pelayanan, SDM ataupun kesehatan finansial rumah sakit itu sendiri. Hal ini sangat
bermanfaat bagi manajemen untuk memutuskan strategi pengelolaan perusahaan yang tepat.

6. Memberikan kemudahan bagi masyarakat, lembaga dan instansi pemerintah dalam


memperoleh informasi realtime mengenai rumah sakit yang bersangkutan. Dengan adanya
sistem informasi ini mempermudah pihak lain dalam konsumsi data dan informasi yang
selayaknya dipublikasikan.

Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/document/455834737/Media-Dokumen-Rekam-Medis-
docx

https://id.scribd.com/presentation/477650742/Dicky-Valintino-19111136-
Media-Dokumen-Rekam-Medis

https://books.google.co.id/books?
id=JoNKEAAAQBAJ&pg=PA2&dq=media+dokumen+rekam+medis&hl=id&
newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKE
wjnyeX_1pP6AhXUjuYKHd7IAAMQ6wF6BAgCEAU#v=onepage&q=media
%20dokumen%20rekam%20medis&f=false
https://drive.google.com/file/d/1aMM852lIUQXIa-MyjEjOSm6Mj12wxbcp/
view

Anda mungkin juga menyukai