Anda di halaman 1dari 24

KOMPETENSI 1

Menentukan Tujuan &


Kendala Desain Produk
CORELDRAW
1. Menentukan Tujuan & Kendala Desain Produk

Pengertian Desain Produk adalah rangkaian usaha


untuk mempelajari dan merencanakan benda pakai yang
fungsional, ergonomis dan estetis sehingga menjadi lebih
bernilai dan bermanfaat bagi penggunanya (konsumen).
Desain produk terdiri dari dua kata
yaitu desain dan produk. Dalam kamus besar bahasa
indonesia, desain berarti kerangka bentuk atau
rancangan. Sedangkan produk adalah barang atau jasa
yang dibuat dan ditambah guna atau nilainya kemudian di
proses produksi menjadi hasil akhir proses produksi
tersebut.
Jadi pengertian desain produk secara leksikal
adalah aktivitas merancang suatu benda yang akan diolah
dan diproduksi menjadi benda yang lebih bernilai dan
bermanfaat. Produksi erat kaitannya dengan industri yang
membutuhkan teknologi, manajemen, dan parameter
teknis lainnya untuk dapat beroperasi.
Lanjutan..

❖ Tujuan Desain Produk bagi Pengembangan Bisnis


Adanya desain pada hasil produksi diciptakan
untuk digunakan secara nyaman dan memiliki nilai
manfaat serta aman pada saat menggunakan sebuah
produk. Adapun dari tujuan desain dari hasil produksi itu
sendiri, secara umum bisa dijabarkan berikut ini:
a) Adanya hasil sebuah produk berkualitas yang memiliki
nilai jual tinggi.
b) Menyesuaikan kebutuhan konsumen dengan
menghasilkan produk yang sedang tren pada masanya.
c) Pembuat sebuah produk yang ekonomis tanpa
mengurangi kualitas serta nilai jual dan manfaat yang
dihasilkan sebuah produk.
d) Untuk meningkatkan pangsa pasar serta melakukan
target kepada segmen pasar yang baru
Menganalisis Order Cetak

Dalam merancang desain produk ada beberapa tahapan yang harus dilakukan
supaya kita bisa mengetahui tujuan dan keinginan dari pembuatan desain produk
tersebut. Langkah yang bisa lakukan untuk mengetahui tujuan atau keinginan dari
desain produk tersebut adalah dengan menganilisis order atau pesanan desain cetak
terlebih dahulu.
Dalam merancang produk cetak kita terlebih dahulu harus tahu atau bisa
menganalisis kebutuhan / permintaan pesanan produk yang akan dibuat. Sehingga
kita lebih termudahkan didalam pembuatannya serta dapat memenuhi target dari
produk tersebut.
Dan berikut adalah Langkah – Langkah menyiapkan analisis order cetak :
1. Spesifikasi order diindetifikasi

Dalam KBBI order artinya perintah untuk


melakukan sesuatu, dan istilah lain dari order adalah
pesanan. Jadi kita bisa simpulkan untuk order cetak
adalah permintaan atau pesanan yang dibuat untuk
keperluan dibidang jasa cetak.
Ketika kita menerima order / pesanan dalam
bidang jasa cetak, kita harus bisa mengindentifikasi
atau menganailisis permintaan seperti apa yang
diinginkan oleh klien atau orang yang memesan jasa.
Sehingga kita bisa tahu pesanan seperti apa yang
diinginkan oleh klien tadi.
Dan berikut spesifikasi yang bisa kita uraikan untuk
keperluan order cetak:
a. Jenis dan Spesifikasi Barang dan Bahan Baku Cetakan

Dalam percetakan terdapat


banyak sekali barang dan juga
bahan baku yang dapat digunakan.
Tergantung permintaan atau
keinginan dari klien / konsumen.
Berikut contoh barang dan bahan
baku serta spesifikasinya dibidang
cetak :
No. Barang Spesifikasi

- Ukuran kaos
1 Kaos - Jenis kain
- Warna kain

- Ukuran kemasan
2 Kemasan / Packaging
- Bahan kemasan (plastic dan kertas)

- Ukuran kertas
3 Buku, Poster, Flyer, Brosur
- Jenis kertas

- Ukuran
4 Banner
- Jenis / bahan
b. Prosedur Perhitungan Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Produksi merupakan


jumlah dari biaya-biaya yang dikeluarkan
mulai pada saat pengadaan bahan baku
hingga proses akhir produksi yang siap
dijual. Ketika menerima pesanan atau
orderan, kita harus punya patokan harga
standart untuk produk yang kita jual,
supaya tidak ada kerugian bagi yang
memberikan jasa cetak untuk produk yang
dijual. Setiap barang pasti punya patokan
harga tersendiri jadi semua harus
disesuaikan.
Lanjutan..
Berikut komponen – komponen harga pokok produksi:
1) Biaya bahan baku
Biaya bahan baku merupakan seluruh biaya yang terlibat dan digunakan untuk
kebutuhan membeli bahan baku produksi bagi sebuah perusahaan. Biaya-biaya tersebut tidak
hanya sekedar dihitung dari harga bahan baku saja, tetapi juga mengenai biaya lain dan proses
untuk mendapatkan biaya bahan baku tersebut. Jadi Biaya bahan baku meliputi biaya bahan
pokok, harga bahan tambahan, biaya distribusi, dan ongkos-ongkos lain yang menyebabkan
ketersediaan bahan baku tersebut.
2) Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja merupakan seluruh biaya yang digunakan untuk membayar tenaga
kerja (karyawan) yang dipekerjakan untuk memperoleh barang produksi suatu perusahaan.
3) Biaya Overhead
Biaya overhead merupakan segala bentuk biaya yang diperlukan dalam kegiatan
memproduksi bahan baku menjadi barang yang siap untuk dijual. Biaya ini meliputi ongkos
biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan peralatan industri, perawatan dan servis
alat-alat produksi.
Lanjutan..

4) Persediaan awal barang


Persediaan awal barang merupakan segala persediaan barang yang terdapat
di awal tahun buku berjalan atau saldo yang dimiliki perusahaan pada laporan neraca
tahun sebelumnya.
5) Persediaan akhir barang (End Iventory)
Persediaan akhir barang merupakan persediaan barang-barang pada akhir
suatu periode tertentu atau tahun buku berjalan.
6) Pembelian bersih
Pembelian bersih merupakan segala biaya yang mencakup pembelian barang
untuk produksi, baik biaya bahan baku maupun biaya bahan pelengkap.
c. Alur Produksi Jenis Barang

Selanjutnya kita bisa menentukan alur atau Langkah – langkah didalam


memproses produk yang akan dibuat. Dalam proses cetak terdapat proses panjang mulai
dari persiapan hingga barang jadi. Alur proses cetak dapat dijabarkan menjadi pre-press,
press, post-press
1) Pre-Press
Pre Press sering disebut juga dengan unit persiapan. Dimana dalam tahap ini
berisi persiapan sebelum proses naik cetak. Meliputi pengolahan materi yang akan dicetak
hingga menjadi acuan cetak. Dalam unit ini sangat berkaitan dengan proses desain,
layout, pembuatan film, montage hingga pembuatan plat cetak.
2) Press
Unit ini bertujuan menghasilkan duplikasi gambar atau teks yang berada pada
acuan cetak ke material cetak (substrate). Dalam proses cetak dibutuhkan hasil yang
presisi, warna yang tepat dan hasil cetakan yang bersih.
3) Post-Press
Unit ini bertujuan untuk menyelesaikan hasil cetakan dari proses sebelumnya
yang masih berupa lembaran kertas hingga menjadi bentuk jadi. Hasil jadi dalam proses
ini dapat berupa buku, majalah, tabloid, koran, kemasan, dll. Proses post press meliputi
potong, plong, jahit, lem, laminasi, hot print, dsb.
Lanjutan..

Berikut salah satu contoh alur produksi barang cetak dalam bidang konveksi yaitu
cetak atau sablon kaos:
▪ Menentukan jenis dari kain yang akan digunakan,
▪ Membuat desain dari kaos yang akan dibuat,
▪ Penyablonan atau pencetakan desain diatas kaos,
▪ Finishing seperti pengeringan kaos dan tinta.
Kesimpulan

Dari penjelasan yang sebelumnya, kita bisa ambil kesimpulan bahwa Ketika
kita menganalisis order produk kita bisa lebih terbantu untuk mengatahui desain
produk cetak seperti apa yang akan dibuat. Dan pada hasil akhirnya bisa memenuhi
keinginan dari konsumen kita.
TERIMAKASIH ☺
Corel Draw
No. Barang Spesifikasi

- Ukuran kaos
1 Kaos - Jenis kain
- Warna kain

- Ukuran kemasan
2 Kemasan / Packaging
- Bahan kemasan (plastic dan kertas)

- Ukuran kertas
3 Buku, Poster, Flyer, Brosur
- Jenis kertas

- Ukuran
4 Banner
- Jenis / bahan
4) Persediaan awal barang
Persediaan awal barang
merupakan segala persediaan
barang yang terdapat di awal tahun
buku berjalan atau saldo yang
dimiliki perusahaan pada laporan
neraca tahun sebelumnya.
5) Persediaan akhir barang (End
Iventory)
Persediaan akhir barang
merupakan persediaan barang-
barang pada akhir suatu periode
tertentu atau tahun buku berjalan.
6) Pembelian bersih
Pembelian bersih
merupakan segala biaya yang
mencakup pembelian barang untuk
produksi, baik biaya bahan baku
maupun biaya bahan pelengkap.
Pendekatan
Variable Costing
Pendekatan Variabel costing
merupakan Cara Menghitung Harga Pokok
Produksi dengan hanya memperhitungkan
biaya-biaya produksi yang masih bersifat
variabel ke dalam harga pokok produksi.
Jadi, Variable costing sebatas Cara
Menghitung Harga Pokok Produksi dengan
memperhitungkan biaya-biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik variabel secara terperinci
dan terpisah dalam periode tertentu.

Anda mungkin juga menyukai