Anda di halaman 1dari 156

UNIVERSITAS NASIONAL

“WACANA BERITA PEMBUNUHAN ANGGOTA FPI DI KUMPARAN

NEWS”

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi (S.Ikom)

Muhammad Ihsan Imanuddin

NPM. 183112351650100

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

2022
Nasional University

“DISCOURSE ON THE MURDER OF FPI MEMBERS IN


KUMPARANNEWS”

Thesis

Submitted as one of the requirements to obtain a Bachelor of Communication


Studies (S.Ikom)
Muhammad Ihsan Imanuddin

NPM 18312351650100

Faculty Of Social Science And Political Science

Communicaations Study Program

2022
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JAKARTA

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Muhammad Ihsan Imanuddin

NPM : 183112351650100

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Wacana Berita Pembunuhan Anggota FPI Di KumparanNews

Disetujui

Jakarta, 15 Agustus 2022

Dosen Pembimbing Kaprodi Ilmu Komunikasi,

Drs. Adi Prakosa, M.Si Drs. Adi Prakosa, M.Si

I
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhammad Ihsan Imanuddin

NPM : 183112351650100

Judul Skripsi : Wacana Berita Pembunuhan Anggota FPI di KumparanNEWS.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi ini merupakan hasil penelitian,

pemikiran dan pemaparan asli saya sendiri. Saya tidak mencantumkan tanpa

pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang

lain, atau sebagai bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah pada

Universitas Nasional atau perguruan tinggi lainnya.

Apabila di kemudian hari terdapat pernyimpangan atau ketidakbenaran dalam

pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan

peraturan yang berlaku di Universitas Nasional. Demikian pernyataan ini saya buat.

Jakarta, 15 Agustus 2022

Muhammad Ihsan Imanuddin

II
UNIVERSITAS NASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

ABSTRAK

Nama : Muhammad Ihsan Imanuddin

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Judul : Wacana berita pembunuhan anggota FPI di KumparanNews

Kata kunci: Dalam sebuah pemberitaan terdapat Pandangan kritis yang


Wacana Berita dimana pandangan tersebut mempertanyakan tentang posisi
pembunuhan dalam struktur dan keseluruhan sosial. Posisi tersebut
anggota FPI Di sangatlah berpengaruh terhadap sebuah berita yang akan
KumparanNEWS mereka publikasikan, posisi tersebut adalah sebuah fakta
yang ada pada sebuah peristiwa, posisi media, posisi
wartawan, dan hasil liputan yang di publikasikan. Tujuan
Penelitian ini adalah untuk mengetahui wacana yang ada
pada pemberitaan pembunuhan anggota FPI dan
mendeskripsikan Struktur Makro, Superstruktur, dan
Struktur Mikro yang ada dipemberitaan tersebut. Pendekatan
penelitian ini peneliti menggunakan Pendekatan kualitatif
deskriptif, dengan mendeskripsikan permasalahan kedalam
bentuk kata-kata. Data yang diperoleh dikumpulkan
menggunakan Analisis isi serta dipadukan dengan teknik
analisis Wacana kritis dari Van Dijk. Hasil Penelitian
menunjukan bahwa pemberitaan yang dibuat oleh kumparan
teradapat struktur wacana didalammnya yaitu Struktur
Makro, Superstruktur, dan Struktur Mikro. Pada hasil
penelitian ini juga ditemukan bentuk wacana dari masing-
masing pemberitaan yang dibuat oleh kumparan. Kumapran
juga berani dalam memberitakan sebuah peristiwa,
kumparan juga berani untuk membongkar kejelasan kasus
tersebut.

III
UNIVERSITAS NASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

ABSTRACT

Nama : Muhammad Ihsan Imanuddin

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Judul : Wacana berita pembunuhan anggota FPI di kumparanNews

Keywords: News In a news report, there is a critical opinion in which the view
discourse on the questions the position in the structure and overall social
murder of FPI position. This position is very influential on the news they
members in will publish, the position is a fact that exists on an event, the
KumparanNEWS position of the media, the position of journalists, and the
results of coverage. published. The purpose of this study was
to find out the discourse on the news of the murder of FPI
members and to describe the Macro Structure,
Superstructure, and Micro Structure in the news. This
research approach, the researcher uses a descriptive
qualitative approach, by describing the problem in the form
of words. The data obtained were collected using content
analysis and combined with critical discourse analysis
techniques from Van Dijk. The results showed that the news
made by the coil contained a discourse structure in it,
namely Macro Structure, Superstructure, and Micro
Structure. The results of this study also found the form of
discourse from each news made by the coil. Kumapran is
also brave in reporting an incident, coil also dares to reveal
the clarity of the case.
Advisor Drs. Adi Prakosa. M.Si

IV
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan rahmatnya, Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan ini dilakukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Strata (S1)

Ilmu Komunikasi Universitas Nasional.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari

masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini. Tentunya selama proses

penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan serta doa dari banyak pihak yang

terlibat. Maka dari itu penulis mengucapkan Terimakasih tak terhingga kepada :

1. Kepada Bapak Dr. Drs. El Amry Bermawi Putera, M.A selaku Rektor

Universitas Nasional dan seluruh jajarannya.

2. Ibu Dr. Ernawati Chotim M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Nasional Jakarta.

3. Bapak Dr. Bhakti Nur Avianto, M.Ap, selaku Wakil Dekan FISIP Universitas

Nasional.

4. Bapak Dr. Aos Yuli Firdaus, S.IP., M.Si, selaku Wakil Dekan FISIP

Univeritas Nasional.

5. Bapak Drs. Adi Prakosa, M.Si, selaku Kepala Program Studi Ilmu

Komunikasi Univeritas Nasional Jakarta dan selaku Dosen Pembimbing

V
Skripsi saya. Terimakasih atas bimbingannya selama pembuatan Skripsi ini

dan terimakasih juga atas masukan-masukan saran yang diberikan kepada

penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

6. Ibu Nieke Monika kulsum, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Terimakasih atas motivasi dan masukan-masukannya dalam konsultasi perihal

rancangan akademik selama perkuliahan.

7. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional,

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu

pengetahuannya kepada penulis.

8. Staff Sekretariat terutam Mba Nila yang senantiasa melayani administrasi

dengan sabar terhadap perkuliahan penulis dan seluruh Staf Universitas

Nasional.

9. Informan yang telah meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara

terkait penelitian yang peneliti lakukan yaitu Ibu Rini Friastuti selaku Assisten

direksi Kumparan.

10. Keluarga penulis, Bapak Syahruly, dan Ibu Alm. Siti Nurjannah, serta Kake

saya Bpk.H. Mansyur dan Nenek saya Hj. Marhamah yang senantiasa

memberikan doa dan juga memberikan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada Guru saya Ustad Ade Alamsyah,Spd yang selalu menasehati saya

dan membimbing saya dalam kehidupan dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

VI
12. Kepada Mas Fadil Widiyanto, Agung, Putra Rizki Setiawan, Rifka, Dan

Ariqah Fawwaz yang selalu memberikan semangat dan memberi dukungan

untuk penulis hingga menyelesaikan penelitian tersebut.

13. Abdillah Putra P, Nova Azizatul Maula, Fernanda Adi Firmansyah, dan

teman-teman Angkatan 2018 lainnya yang mewarnai dinamika penyusunan

skripsi dan juga berjuang bersama dalam penulisan Skripsi.

14. Kepada pasukan Mabar Ngopi Mancing yang selalu membuat saya gembira

dan menghibur saya pada saat saya patah semangat.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu penulis. Semoga Skripsi ini membawa manfaat

bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, 15 Agustus 2022

Muhammad Ihsan Imanuddin

VII
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN SKRIPSI.................................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................ii
ABSTRAK.........................................................................................................................iii
ABSTRACT.........................................................................................................................v
KATA PENGANTAR.......................................................................................................vi
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vii
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................7
1.4 Kegunaan Penelitian....................................................................................................7
1.5 Sistematika Penulisan..................................................................................................8
BAB II..............................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................10
2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................................10
2.2 Kerangka Teori..........................................................................................................15
2.2.1 Teori kritikal media massa (Media Critical Theory).........................................15
2.2.2 Wacana.................................................................................................................18
2.2.3 Berita....................................................................................................................19
2.2.4 Pers.......................................................................................................................23
2.3 Kerangka Pemikiran..................................................................................................25
BAB III.............................................................................................................................26
METODOLOGI PENELITIAN......................................................................................26

iii
3.1 Pendekatan Penelitian................................................................................................26
3.2 Penentuan Informan..................................................................................................31
3.3 Teknik Pengumpulan Data........................................................................................32
3.3.1 Analisis isi............................................................................................................32
3.3.2 Wawancara..........................................................................................................34
3.4 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data.....................................................................35
3.5 Penarikan kesimpulan dan verifikasi.......................................................................44
3.6 Lokasi Dan Jadwal Penelitian...................................................................................45
BAB IV.............................................................................................................................45
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................................45
4.1 Gambaran umum Kumparan...................................................................................45
4.1.1 Sejarah Kumparan..............................................................................................45
4.1.2 Data umum Kumparan.......................................................................................46
4.1.3 Visi dan Misi........................................................................................................47
4.1.4 Saluran Kumparan.............................................................................................47
4.1.5 Struktur Organisasi Kumparan........................................................................48
4.2 Analisis Wacana Berita Pembunuhan Anggota FPI Di Kumparan News.............51
4.3 Pembahasan dan hasil Analisis Berita KumparanNEWS.....................................109
BAB V.............................................................................................................................110
KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................110
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................110
5.2 Saran.........................................................................................................................112
5.2.1 Saran Teoritis....................................................................................................112
5.2.2 Saran Praktis.....................................................................................................112
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................113
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................115
Komnas HAM Turun Tangan.......................................................................................121
FPI Tolak Hasil Rekonstruksi.......................................................................................122
Jasa Marga Tutup Rest Area KM 50............................................................................123
Keluarga 6 Pengawal yang Tewas Datangi DPR dan Komnas HAM........................124

iv
Keluarga 6 Pengawal Rizieq Tantang Polri Sumpah Mubahalah..............................125
Temuan Investigasi Komnas HAM...............................................................................126
Keluarga Pengawal Rizieq Gugat Polri di Praperadilan............................................127
Keluarga Pengawal Rizieq Tagih Kejelasan Kasus, Tantang Lagi Polri Mubahalah
.........................................................................................................................................127
Bareskrim Tetapkan 6 Pengawal Rizieq yang Tewas Tersangka Penyerangan Polisi
.........................................................................................................................................128

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Lembar Konsutasi Pembimbing


Lampiran II : Surat Tugas
Lampiran III : Surat Kesediaan Bimbingan
Lampiran IV : Surat Pernyataan Penelitian
Lampiran V : Daftar Riwayat Hidup

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu........................................................................................


Tabel 3.1 Elemen Van Dijk.............................................................................................
Tabel 4.1 Struktur Organisasi Kumparan........................................................................
Tabel 4.2 Berita 1 KumparanNEWS...............................................................................
Tabel 4.3 Berita 2 KumparanNEWS...............................................................................
Tabel 4.4 Berita 3 KumparanNEWS...............................................................................
Tabel 4.5 Berita 4 KumparanNEWS...............................................................................
Tabel 4.6 Berita 5 KumparanNEWS...............................................................................
Tabel 4.7 Berita 6 KumparanNEWS...............................................................................
Tabel 4.8 Berita 7 KumparanNEWS...............................................................................
Tabel 4.9 Berita 8 KumparanNEWS...............................................................................
Tabel 4.10 Berita 9 KumparanNEWS.............................................................................
Tabel 4.11 Berita 10 KumparanNEWS...........................................................................

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Logo Kumparan...........................................................................................


Gambar 4.2 Berit 1 KumparanNEWS.............................................................................
Gambar 4.3 Berit 2 KumparanNEWS.............................................................................
Gambar 4.4 Berit 3 KumparanNEWS.............................................................................
Gambar 4.5 Berit 4 KumparanNEWS.............................................................................
Gambar 4.6 Berit 5 KumparanNEWS.............................................................................
Gambar 4.7 Berit 6 KumparanNEWS.............................................................................
Gambar 4.8 Berit 7 KumparanNEWS.............................................................................
Gambar 4.9 Berit 8 KumparanNEWS.............................................................................
Gambar 4.10 Berita 9 KumparanNEWS.........................................................................
Gambar 4.11 Berita 10 KumparanNEWS.......................................................................

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Media massa adalah sebuah sarana komunikasi yang dapat menyalurkan

informasi untuk khalayak. media itu sendiri biasanya dipahami sebagai alat

yang tersusun untuk melakukan komunikasi Kepada publik dengan

jangkauan yang luas serta dalam waktu yang sangat cepat.

Keberadaan media merupakan terobosan dari kegiatan yang berada

pada ruang lingkup diplomasi dan bisnis. Media massa memiliki banyak

tujuan seperti memberikan informasi, menarik perhatian dan memberikan

hiburan kepada masyarakat. Media massa bersifat publik dan terbuka, dan

dapat dipasarkan secara bebas dan memiliki bentuk penyebaran informasi

yang spesifik.

Freda Morris menyatakan bahwa berita adalah sesuatu yang baru,

penting, dan dapat memberi dampak dalam kehidupan manusia.

Menurutnya, berita terdiri dari unsur baru, penting, serta bermanfaat bagi

manusia.1

1
Andi Fachruddin, Dasar-dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Investigasi,
Dokumenter, dan Teknik Editing, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012

1
Berita secara umum adalah sebuah rangkaian peristiwa yang dikemas

menjadi sebuah informasi dari sebuah kejadian sesuai dengan fakta yang

terjadi dalam sebuah peristiwa. dalam sebuah isi berita juga harus

berimbang atau tidak memihak pada siapapun.

Berita juga harus menarik minat masyarakat agar masyarakt mau untuk

membaca dan mengetahui sebuah peristiwa yang sedang terjadi. Dalam

sebuah penulisan berita haruslah secara sistematis dengan urutan yang

jelas agar memudahkan pembaca dalam membaca berita tersebut.

Dalam sebuah Pemberitaan terdapat pandangan kritis yang dimana

pandangan tersebut mempertanyakan tentang posisi dalam struktur dan

keseluruhan sosial posisi tersebut sangatlah berpengaruh terhadap sebuah

berita yang akan mereka publikasikan, karena berita yang mereka

keluarkan akan berpengaruh pada pandangan sosial masyarakat, sehingga

berita tersebut tidak mencerminkan realitas yang sesungguhnya.2

Pandangan kritis pada sebuah Fakta pemberitaan berbanding terbalik

dimana fakta tidak mencerminkan realita sesungguhnya, Namun realita

terbentuk dari kekuatan sosial, politik, dan ekonomi sehingga kenyataan

atau realitas menjadi semu dan akan dimenangkan pihak tertentu yang

paling kuat memberikan pengaruh. Menurut Stuart Hall Realitas tidaklah

secara sederhana dapat dilihat sebagai satu set fakta, makna yang timbul

2
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar analisis teks media, Yogyakarta : PT.LkiS Printing, 2020, hal
31

2
dalam sudut pandang kritis hanya berdasarkan pola bahasa yang selalu

bermakna pendefinisian.3

Dalam sebuah makna yang muncul adalah hasil transformasi kedalam

bentuk bahasa. Pada umumnya memandang sebuah fakta dalam

pandangan kritis adalah berdasarkan kaum dominan dari kelompok –

kelompok tertentu yang berkuasa. Posisi Media pada pandangan kritis

tidaklah sama dengan prularis, pandangan keritis tidak hanya

menyampaikan informasi berita tapi menyampaikan tujuan, sebagai alat

menekan kelompok lain, penyebaran ideologi, serta mengkonstruksi

realitas.

Dimana dalam hal ini kaum dominan lebih mengontrol media dan

memanfaatkan untuk kepentingan mereka. Sebuah media bukanlah

sebuah sarana netral, tetapi sarana untuk perang ideoloi antara kelompok

– kelompok lain, Jika ideeologi itu kuat dan menjadi dominan maka ialah

pemenangnya dan akan ditampilkan dalam sebuah berita. Posisi wartawan

/ Jurnalistik dalam pandangan kritis Ideologi dari wartawan atau jurnalis

haruslah masuk kedalam pemberitaan dan tidak bersifat netral.

Wartawan biasanya adalah seorang partisipan atau pelaku dari

kelompok – kelompok masyarakat sehingga membela suatu kelompok

tertentu. Jika jurnalis atau wartawan diharuskan netral maka tidak dengan

3
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar analisis teks media, Yogyakarta : PT.LkiS Printing, 2020, hal
34

3
pandangan kritis, tujuan dari penulisan berita yang dilakukan wartawan

harus memenangkan pihak yang di bela atau suatu pihak tertntu ang

dominan.

Maka hasil dari pemberitaan yang ditulis dari sudut pandang keritis

adalah berisi ideologi penulis atau ideologi pihak tertentu yang akan

disebarkan terhadap masyarakat. Oleh sebab itu tidak akan ada hasil

berita objektif dan netral, dalam bahasa pemberitaan pun akan

menyudutkan atau merendahkan kelompok lain.

Wacana adalah sebuah susunan kalimat yang saling berkaaitan dan

menghubungkan sebuah pernyataan satu dengan pernyataan lainnya yang

ada dalam satu kesatuan makna antar bagian dalam suatu bahasa yang

lengkap.

Dalam pemanfaatan media massa online Peneliti menemukan sebuah

kasus menarik dengan banyak perdebatan dan kejannggalan pada berita

tersebut. Peristiwa yang peneliti pilih adalah peristiwa penembakan dalam

kilometer 50. Berita tersebut berisikan sebuah kejadian pembunuhan yang

dilakukan oknum polisi terhadap enam orang anggota laskar FPI ( Front

Pembela Islam ).

Dari wacana yang ada pada pemberitaan tersebut peneliti melihat

sebuah wacana yang menggiring pembaca terhadap kejelasan kasus

pembunuhan 6 anggota FPI dalam menyelesaikan dan membongkar apa

yang sebenarnya terjadi dalam peristiwa tersebut.

4
Analisis wacana keritis adalah sebuah bentuk pola bahasa yang

ditujukan untuk membongkar maksud dan tujuan dari sebuah

pemberitaan. Disini kita dapat mengetahui bahwa wacana tersebut untuk

menyampaikan bahwa kebersalahan polisi dalam membunuh 6 anggota

laskar FPI. Wacana dalam penulisan bahasa bukan sekedar penulisan

namun juga sebuah praktik dalam kekuasaan di berbagai bidang tertentu

yang memiliki tujuan atau penyudutan terhadapat pihak tertentu.

Dari sebuah wacana yang timbul di dalam media massa akan

menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat yang menerima informasi

tersebut. Perkembangan teknologi informasi merupakan sesuatu yang

wajib diikuti oleh masyarakat. Karena tak terlepas pada segala aktivitas

kita yang kerap di tunjang oleh berkembangnya teknologi informasi.

Begitu cepatnya informasi berkembang membuat memunculnya

sebuah mediaibaru. Keberadaan teknologi terbaru pada masa ini adalah

internet. internet menjadi sebuah produk teknologi komunikasi. Pada

dasarnya masyarakat banyak merasakan manfaat dari perkembangan

teknologi akan tetapi juga terdapat dampak negatifnya.

Kesulitan masyarakat yang tidak memahami dan mengerti dalam

mengakses internet yang dihadapi mereka pada masa dahulu, sekarang

lebih terjamin dengan banyaknya penyedia layanan dan meledaknya

smartphone terjangkau.

5
Berita yang peneliti ambil untuk di jadikan bahan penelitian adalah

“Perjalanan.panjang.kasus.penembakan.6.pengawal.rizieq.hingga.jadi.ters

angka” dibuat tanggal 4 maret 2021 4. Dari berita yang muncul tersebut

maka peneliti melakukan analisis wacana kritis pada pemberitaan tersebut.

Analisis wacana adalah pengertian umum yang pakai oleh banyak

bidang dan memiliki arti yang tidak sama. Meskipun ada perbedaan

warna dalam gradasi konsep yang berbeda tentang makna analisis

wacana, poin terakhir dari tujuan analisis wacana adalah studi tentang

bahasa dan penggunaannya.

Penelitian analisis wacana berfokus pada bahasa, tetapi penelitian ini

tidak sama dengan penelitian dalam pengertian linguistik tradisional.

Mempelajari suatu bahasa tidak hanya menyangkut aspek kebahasaan

tetapi juga berkaitan dengan konteks, artinya bahasa itu digunakan untuk

tujuan dan konteks tertentu. Tujuan yang dimaksud berfokus pada

praktik-praktik tertentu, seperti pelaksanaan kekuasaan. Ada banyak teori

dan metode penelitian dalam analisis wacana, salah satu metode yang

digunakan adalah metode Teun Van Djik.

Berdasarkan latar belakang diatas, Peneliti berkeinginan meneliti

lebih lanjut mengenai “wacana berita pemberitaan pembunuhan anggota

4
https://kumparan.com/kumparannews/perjalanan-panjang-kasus-penembakan-6-pengawal-rizieq-
hingga-jadi-tersangka-1vHwCVyQrxg

6
FPI di Kumparan News” menggunakan teori analisis wacana kritis

dengan metode Van Dijk.

Tujuan dari Peneliti menggunakan analisis wacana kritis model

metode Van Dijk adalah apakah isi berita memiliki tujuan tertentu serta

mengetahui ideologi dari penulis berita. Dengan begitu pesan dan tujuan

atas penyampaian kepada masyarakat dapat diketahui. Dengan kajian

awal adalah mengkaji penulisan text pada berita, selanjutnya mengetahui

cara produksi text berita, maka sampailah peneliti pada tanggapan yang

berkembang terhadap masyarakat.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang,

maka dibuat rumusan masalah yaitu “ Bagaimana wacana pemberitaan

pembunuhan anggota FPI di Kumparan News ” ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuknmengetahui wacana pemberitaan pembunuhan anggota FPI

yang terjadi pada tahun 2020.

2. Untuk mengetahui Struktur Mikro, Superstruktur, Dan Struktur

Makro yang ada di pemberitaan tersebut.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.1.1 Manfaat Teoritis

7
Peneliti berharap bisa memberikan sebuah manfaat pada kajian

komunikasi serta menjadi referensi bagi penelitian berikutnya.

Peneliti juga berharap dapat menambah wawasan dalam

menganalisis wacana yang ada pada sebuah pemberitaan.

1.1.2 Manfaat Praktis

Peneliti berharap dapat memberi sebuah informasi dan ilmu

baru dalam bidang Jurnalis supaya menjadi jurnalis yang berpegang

teguh dengan kaidah jurnalistik.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematis dalam penulisan pada penelitian yang peneliti buat ini yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri Latar Belakang masalah, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Sistematika

Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Terdiri dari penelitian terdahulu yang relevan,

pengertian dari kajian kepustakaan, dan kerangka

pemikiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

8
Terdiri dari pendekatan penelitian, penentuan informan,

teknik Mengumpulkan data, teknik mengolah dan

analisis data, lokasi dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN

Bab ini berisikan hasil pennelitian dan pembahsan dari

hasil yang didapat pada teknik pengumpulan data dan

analisis data pada penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang

telah dilakukan dan sebuah saran teoritis dan praktis

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Pada pembuatan Penelitian ini ada beberapa acuan yang peneliti jadikan

sebagai pedoman dalam penulisan peneliti melihat 5 penelitian terdahulu sebagai

acuan peneliti dalam pembuatan penelitian ini. Untuk melihat lebih detail Metode,

teori, dan hasil penelitian dari kelima penelitian sebelumnya akan peneliti sajikan

tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

N Nama dan judul Teori dan Hasil Persamaan Perbedaan


o penelitian metode
1 Triono.Hadi,”Anal Metode Berita yang Menggunak Membahas
isis wacana berita analisis disajikan an analisis berita
kriminal harian wacana menjelaskan wacana kriminal
pagi riau pos”, kritis van peristiwa Model Van secara
Fakultas dakwah, dijk dan yang ada, Dijk lengkap
UIN sultan syarif Teori riau pos
kasim, riau Pada Agenda melakukan
tahun 2012 setting penyembunyi Menggunak
an nama an teori
untuk agenda
menjaga setting
privasi
pelaku yang

10
diberitakan
Memaparka
n ideologi
yang
terdapat
pada media
riau pos
2 Faramita Putri, Metode Berita hoax Sama sama Menggunak
“Analisis wacana Analisis tersebut menganalisi an model
kritis model wacana sengaja s wacana Fairclough
norman fairclough kritis model disebarkan
dalam sebuah Fairclough oleh pelaku,
berita hoax Rush dan ideologi Media yang
money di media dari digunakan
sosial facebook”, wartawan adalah
Fakultas keguruan bersifat netral Facebook
dan ilmu
pendidikan, univ
muhammadiyah Meneliti
sumatera utara, tentang
tahun 2018 berita Hoax
3 Yusuf Gandan , Analisis Menurut Menggunak Berita yang
“Analisis wacana wacana struktur an analisis diteliti
pemberitaan kritis model teksnya, wacana berbeda
harian republika Van dijk sepertinya kritis model
Media yang
tentang makanan dalam hal ini Van Dijk
di teliti
calon haji tanggung
berbda
berformalin”, jawab harus
prodi komunikasi dipikul oleh Peneliti
dan penyiaran Kementerian menggunak
islam, UIN Syarif Agama, an teori
Hidayatullah, mengetahui kritikal
jakarta,tahun posisi media
2013 redaksi, massa
Kementerian
Agama
mendukung
penulisan

11
gambar, yang
tidak
bertanggung
jawab, dapat
dilihat dari
gaya
penulisan dan
penekanan
kata-kata
yang
digunakan.
4 Hera Wahdah, Analisis Makro : Menggunak Berita yang
“Analisis wacana wacana Tema dari an analisis diteliti
Kritis model teun kritis Van pemberitaan wacana berbeda
van dijk pada Dijk tersebut kritis Van
Media yang
pemberitaan surat memaparkan Dijk
diteliti
kabar republika”, informasi
berbeda
PBI Universitas tentang
muhammadiyah indikasi Hanya
sukabumi,2018 tentang memaparka
pemilu 2017. n Ketiga
Struktur
Superstruktur
dari Van
: Berita
Dijk
didukung
dengan
penyajian
informasi
Secara
skematik
yaitu
bagaimana
bagian dan
urutan berita
di skemakan
dalam bentuk
teks Secara
utuh

12
Micro :
Berita
diawali
informasi
latar tempat
yaitu daerah
yang
dijadikan
untuk pilkada
5 Maulida Analisis Dari Sama sama Berita yang
Khasanah, wacana pemberitaan menggunak diteliti
faris,”Analisis kritis Van tersebut an analisis berbeda
wacana kritis Van Dijk terdapat wacana
dijk pada teks dengan kecendrunga kritis Van
berita online menggunak n redaksi Dijk Media yang
kasus penyidik kpk an teori liputan 6.com diteliti
novel baswedan konstruksi memihak berbeda
pada media sosial novel
liputan 6.com, baswedan
Universitas sebagai Teori yang
Yudharta Pasuruan korban digunakan
2018 berbeda
Wacana yang
terbentuk
adalah Pihak
kepolisian
kurang
bersungguh-
sungguh
kurangnya
kemampuan
polri dalam
melaksanaka
n tugasnya.

13
Penelitian terdahulu oleh Triono hadi mengenai analisis wacana terdapat

persamaan dengan peneliti yaitu membahas tentang pemberitaan kriminal dan

menggunakan metode analisis wacana Van Dijk, namun ada juga perbedaanya yaitu

penelitian ini membahas berita kriminal secara umum dan penulis membahas

penelitian secara spesifik yaitu pemberitaan pembunuhan serta teori yang triono

gunakan adalah teori agenda setting sedangkan peneliti menggunakan Teori kritikal

media massa dan juga peneliti memaparkan wacana yang ada dalam pemberitaan

tersebut.

Dari penelitian terdahulu oleh faramita putri terdapat persamaan yaitu

membahas tentang analisis wacana, namun yang membedakannya adalah metode

yang digunakan oleh faramita yaitu metode fairclough sedangkan penulis

menggunakan metode dan teori Van dijk. Perbedaan selanjutnya adalah media yang

digunakan oleh faramita menggunakan Media facebook sedangkan peneliti meneliti

media kumparan NEWS dan berita yang diteiti juga berbeda .

Dari penelitian terdahulu oleh yusuf gandan terdapat persamaan yaitu metode

yang dipakai menggunakan metode Van dijk, namun yang membedakannya adalah

topik yang dibahas dalam penelitian. Topik yang dibahas oleh yusuf tentang makanan

calon haji berformalin dan penulis membahas tentang kasus pembunuhan anggota FPI

pada Media Kumparan NEWS. Media yang digunakan peneliti terdahulu adalah

Republika sedangkan peneliti melakukan penelitian terhadap media Kumparan.

14
Dari penelitian terdahulu oleh Hera Wahdah Humaira Terdapat persamaan

yaitu metode digunakan adalah Van Dijk, Namun yang membedakannya adalah topik

yang dibahas dalam penelitian. topik yang dibahas oleh Hera tentang Pemberitaan

surat kabar republika dan penulis membahas tentang pemberitaan kasus pembunuhan

6 anggota FPI, media yang di gunakan berbeda peneliti melakukan penelitian di

Kumapran.

Pada peneletian Hera hanya memaparkan ketiga Struktur daru Van Dijk

sedangkan peneliti memaparkan ketiga Struktur wacana Van Dijk dan Memaparkan

Wacna yang ada pada pemberitaan tersebut

Penelitian terdahulu yang terakhir oleh Maulida Khasanah, dan Faris Pada

penelitian ini terdapat persamaan yaitu menggunakan Metode van dijk. Yang

membedakanya adalah teori yang digunakan oleh Maulida dan Faris yaitu teori

Konstruksi sosial sedangkan peneliti menggunakan teori Kritikal media massa.

Perbedaan selanjutnya terdapat pada pembahasan kasus yang diteliti. Pada penelitian

Maulida dan faris membahas tentang kasus penyerangan Novel baswedan sedangkan

peneliti membahas tentang kasus pembunuhan 6 anggota FPI.

2.2 Kerangka Teori

2.2.1 Teori kritikal media massa (Media Critical Theory)

Teori kritis bersumber dari pengetahuan Marxis. Beberapa pencetus

yang mendasari teori dengan menggunakan pemikiran modern diantaranya :

Karl Marx, Engels Guevara, Debay, Regis, Habermas, Althusser T. Adorno,

15
dan para ahli lainnya. Ilmu ini disebut juga sebagai Emancipatory science

Yaitu cabang ilmu sosial yang berfungsi untuk membongkar status quo dan

membebaskan masyarakat, terkhusus rakyat menengah kebawah dari

penindasan yang ada.

Fungsi dari teori kritis adalah untuk menganalisa sebuah Lembaga

sosial, melakukan Penyelidikan luas yang bernilai objektif untuk mengungkap

dan mendapatkan sesuatu. Media massa dan budaya massa menjadi sasaran

untuk sebuah teori kritis. Ketika sebuah media tidak menjadi sebuah sumber

permasalahan utama, media tersebut dikritik untuk memperburuk atau

melindungi permasalahan yang diidentifikasikan dan diselesaikan.

Teori kritis digunakan untuk menedepankan perubahan pasti.

Hegemoni pemilik modal sudah seharusnya ditiadakan. Karena mereka hanya

mementingkan Safety first bisnis dari media. Yang berarti kebijakan media

dapat memancing emosi pemerintah sehingga melakukan pengancaman

terhadap usaha mereka dan itu harusnya dilkukan perlawanan. Teori media

kritis menjadi alternatif baru dalam memahami gerak gerik media dan

bagaimana media mempertahankan keadaan yang ada.

Dalam sebuah perspektif ini media tidak saja menyebarkan sebuah

fakta yang mempertahankan status quo tetapi media juga perlu mengkritik

sebuah ketidakadilan yang ada. Karena media tidak boleh patuh kepada

pemilik modal yang kadang ikut menghegemoni isi media. Media harus

16
melawan dan mengkritisi segala bentuk kekuasaan yang ada di tangan

penguasa.

Pada pandangan kritis melihat masyarakat yang didominasi oleh

kelompok elit karena media dijadikan sebagai sebuah alat oleh kelompok

yang dominan untuk memanipulasi dan mengukuhkan kehadirannya.

Wartawan yang berada didalamnya dijadikan sebuah praktik

ketidakseimbangan dan dominasi.

Dalam teori kritis mempertanyakan mengenai objektivitas dalam

pemberitaan itu sendiri karena dapat menjadi sebuah alat bagi kelompok

dominan yang ada pada masyarakat. Karena itu dapat mendominasi

kekuasaan. Ketika objektivitas tidak lagi maka pada saat itulah kita percaya

bahwa struktur sosial yang tidak seimbang.

Teori kritis melihat media sebagai kekuatan besar dalam memanipulasi

kesadaran kesadaran dan kenyataan. Media hanya menjadi sebuah sarana

untuk meneguhkan kelompok dominan sekaligus memarjinalkan dan

menjauhkan kelompok minoritas. Teori kritis diarahkan untuk membongkar

sebuah kenyataan palsu yang disalahgunakan oleh kelompok dominan demi

sebuah kepentingan.5

Dalam kajian teori kritis oleh Habermas teori kritis bermaksud

mengungkap keperluan epistemologis dan etis bagi adanya suatu komitmen


5
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Rajawali Pers,2021, hal.199-203.

17
pada sebagian pemikir untuk secara kritis merefleksikan keyakinan-keyakinan

pribadi dan sosialnya. Teori ini dikembangkan untuk mengembangkan garis

pemikiran mazhab Frankfurt yang mana Habermas tertarik untuk menunjukan

ada keterkaitan dari kekuasan dan pengetahuan dengan menampilkan suatu

politik epistemologi.6

Teorimkritismberpijakmpada sebuah pandangan umum tentang

realitas sosial, baik secara faktual maupun normatif. Sebuah ontologis sosial

selalu berdimensi historis,faktual dan proyektif. Sebuah penglihatan umum

tentang hakikat rakyat tidak hanya merubah pandangan terhadap masa lalu

dan masa kini, tetapi mengarah pada proyeksi masyarakat yang dicita-citakan.

Pada pendekatan inilah perspektif ontologi sosial habermas tentang masyarkat

modern dan masyarakat kapitalisme akan terungkap.

2.2.2 Wacana

Kata wacana merupakan arti sebuah kata yang berasar dari bahasa Inggris

yaitu discourse. Kata discourse sendiri berasal dari bahasa Latin discursus yang

berarti lari kian-kemari, yang diturunkan dari dis- ‘dari, dalam arah yang berbeda’,

dan currere ‘lari’.7 Istilah discourse ini selanjutnya digunakan oleh para ahli bahasa

6
Katherine, Miller,Communications Theories: Perspectives, Processes, and Contexts, McGraw Hill,
Boston. 2002
7
Alex, Sobur, Analisis Teks Media. Bandung :RemajaRosdakarya, 2009, Hal.9

18
dalam kajian linguistik, sehingga kemudian dikenal istilah Discourse Analyse atau

dalam bahasa Perancis dikenal dengan istilah l’Analyse du Discours.

Menurut Kridalaksana, wacana (discourse) adalah satuan bahasa terlengkap,

dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.

Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan secara utuh, paragraf, kalimat atau

kata yang membawa amanat yang lengkap.8

Sedangkan menurut Tarigan, wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan

tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi

yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir nyata disampaikan secara

lisan atau tertulis.9

Wacana terbentuk dalam sebuah bahasa yang lebih besar dari kalimat. kalimat

wacana banyak digunakan oleh kalangan mulai dari studi bahasa, psikologi,

sosiologi, politik, komunikasi, dan sebagainya. Luasnya makna wacana disebabkan

karena perbedaan ruang lingkup dari ruang lingkup yang menggunakan wacana

tersebut.

Dalam pengertian studi linguistik wacana merupakan sebuah reaksi dari

bentuk kata yang lebih memperhatikan pada unik kata, frase, atau kalimat tanpa

melihat ketertarikan pada diantara unsur tersebut. Wacana terpusat pada level di atas

8
Kridalaksana, Harimukti, Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2005 Hal. 259
9
Tarigan,Henry Guntur. PengkajianPragmatik. Bandung: Angkasa. 2009 Hal. 19

19
kalimat seperti hubungan gramatikal yang terbentuk pada level yang lebih besar dari

kalimat.

Wacana dibuat pada konteks tertentu yang takan dimengerti tanpa

menyertakan konteks historis yang menyertainya. Salah satu aspek penting untuk bisa

mengerti teks adalah dengan menempatkan wacana itu dalam konteks historis

tertentu.

2.2.3 Berita

Berita adalah sebuah informasi dari fenomena atau peristiwa yang

disampaikan kepada khalayak. Berita merupakan sebuah fakta yang terjadi dari

sebuah peristiwa. Bagian pada berita berisikan 5W+1H. Dari sebuah berita kita dapat

mengetahui apa permasalahannya, siapakah ada pada peristiwa tersebut, mengapa itu

terjadi, kapan waktu terjadinya, dimana, dan bagaimana bisa terjadi. Syarat dalam

proses pembuatan sebuah berita yaitu :

a. Berdasar sebuah fakta.

Pemberitaan yang dibuat seseui dengan fakta yang terjadi dalam

peristiwa tersebut.

b. Aktual.

20
Berita yang dibuat adalah berita terbaru atau waktu terjadinya tidak

terlalu lama dengan pembuatan berita.

c. Berimbang.

Pada pembuatan berita yang disampaikan kepada masyarakat harus

seimbang, sehingga pendengar atau pembaca dapat mengerti dengan baik.

Berita harus sesuai dan tidak memberatkan atau tidak berpiihak pada satu

pihak sehingga menimbulkan kesan yang negatif.

d. Lengkap.

Berita harus dibuat dengan lengkap, supaya saat dipublikasikan bisa

dimengerti serta dapat memenuhi unsur-unsur dari berita.

e. Akurat.

Berita haruslah akurat, dalam membuat berita harus mencari informasi

kepada pihak yang bersangkutan tidak boleh menyampaikan informasi yang

tidak benar

f. Sistematis.

21
Dalam pembuatan berita harus sesui dengan sistem yang ada tidak bisa

sembarangan dalam penyusunannya karena dapat membuat pembaca bingung

dengan apa yang diberitakan

g. Menarik.

Berita harus menarik agar dapat disukai masyarakat dan berita harus

mempunyai manfaat bagi pembacanya

h. Mudah.

Dalam pembuatan berita kalimat yang dipakai harus mudah untuk

dipahami agar pembaca cepat paham dan tidak bingung dengan apa yang

disampaikan

2.2.4 Jenis Jenis Berita

Dalam sebuah pemberitaan terdapat dua jenis berita yaitu berita Hard News

Dan Berita Soft News. Berita Hard News adalah sebuah yang penting dan harus di

sampaikan secara langsung kepada Publik. Dalam berita ini tidak bisa ditunda dalam

proses publikasinya dikarenakan harus cepat, kontroversial, dan memiliki sebuah

dampak yang luas bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat mendapatkan

informasi terbaru secara cepat karena dalam pemberitaan ini dapat mempengaruhi

keseharian masyarakat.

22
Hard News disebut juga sebagai sebuah berita yang sangat penting bagi

masyarakat khusus para pembaca, pendengar, dan pemirsa yang mengikuti sebuah

peristiwa karena dalam berita tersebut berisi kejadian yang terkini yang baru saja

terjadi atau akan terjadi dimasyarakat.10

Soft News adalah sebuah berita yang sifatnya ringan yang berisikan segala

informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam, namun tidak

bersifat harus segera disampaikan kepada publik.11 Dalam berita Soft News Sebuah

berita yang buat tidak selalu sebuah peristiwa terbaru atau aktual, melainkan bisa

bersumber dari peristiwa yang sudah terjadi beberapa waktu lalu, atau kejadian

lainnya yang bersifat unik serta menarik.12

2.2.4 Pers

Pers merupakan istilah cara kerja sebuah yang dikerjakan agar tercipta

dalam lembaran tertulis. Pengertian pers sendiri adalah suatu karya yang

dihasilkan dari suatu lembaga penerbitan melalui media untuk menghasilkan

suatu arti yang dikerjakan oleh seorang jurnalis.

10
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Jakarta : Preanada Group, 2008, hlm. 24
11
Rusman Latief,Yusiatie Utud, Siaran televisi non-drama : kreatif, produksi, public relations, dan
iklan, Jakarta : Prenadamedia Group, 2015.
12
Hidajanto Djamal, TV Programming : sebagai satu kesisteman untuk meraih jumlah audiens secara
optimal, Jakarta : Kencana, 2017

23
Media pers mulai digunakan pada tahun 1920-an yang secara khusus

didesain untuk menjangkau khalayak luas. Istilah ini sering disebut sebagai

media. Media pers berpengaruh pada fungsi komunikasi massa pada

kehidupan sehari-hari, karena media pers dapat langsung bersosialisasi serta

dapat memenuhi kebutuhan pembacanya dalam mencari informasi

Pers dan jurnalis memiliki hubungan yang bergerak dalam bidang

jurnalistik. Pers merupakan media komunikasi yang bergerak di bidang serta

menggunakan prinsip jurnalistik, sedangkan jurnalis yang akan mencari bahan

berita serta membuat menjadi berita yang utuh kepada khalayak.

Dalam “UU No. 40 Tahun 1999 lembaga pers merupakan lembaga

sosial serta wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan

jurnalistik, mencari, memperoleh, dan menyampaikan informasi baik dalam

bentuk tulisan, gambar, dan suara menggunakan media cetak, media

elektronik, dan media yang lainnya”.

Dalam UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 2 dinyatakan

bahwasannya kemerdekaan dari pers adalah salah satu bentuk kedaulatan bagi

rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi

hukum.13

Sesuai dalam UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers, pada pasal 3

antara lain disebutkan pers nasional berfungsi sebagai media informasi,


13
Edi Susanto, Hukum Pers di Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hal. 38

24
pendidikan dan edukasi sosial sebagai mediasi. Dalam era demokrasi sekarang

merupakan kedaulatan unsur komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan negara.

Pers merupakan sebuah lembaga sosial serta sebuah tempat

berkomunikasi yang menjalankan kegiatan jurnalistik yaitu mencari,

memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi.

Baik dalam bentuk tulisan, gambar, suara, grafik, dan lain-lain dengan

menggunakan media cetak, media elektronik, dan media-media lain yang

tersedia.

Pers dalam arti luas, adalah media tercetak atau elektronik yang

menyampaikan laporan dalam bentuk fakta, pendapat, usulan dan gambar

kepada masyarakat luas secara regular. Laporan yang dimakasud adalah

sebuah informasi yang didapatkan. Dalam pengertian sempit atau terbatas,

pers adalah media tercetak seperti surat kabar harian, surat kabar mingguan,

majalah dan buletin, sedangkan media elektronik, meliputi radio, film dan

televisi.14

Fungsi dan peranan pers menjadi lembaga yang menyimpan dan

memberikan informasi secara objektif dari berbagai peristiwa yang terjadi.

Selain itu, pers memiliki fungsi sebagai sarana pemersatu berbagai kelompok

sosial dalam lingkungan masyarakat.

14
Samsul Wahidin, Hukum Pers. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, h. 35

25
2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangkaipemikiran menjadi dasar untuk melakukan penelitian. Kerangka

gagasan juga merupakan visualisasi dalam bentuk diagram yang runtut. Dari gambar

tersebut, kerangka berpikir dapat diartikan sebagai alur logis dalam penelitian

Menurut Sugiyono sebuah kerangka berpikir merupakan model yang

terbentuk secara konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai

faktor yang telah diidentifikasi sebagai permasalahanmasalah yang penting.15

Dalam kerangka pemikiran yang peneliti buat berawal dari sebuah peristiwa

yang terjadi di indonesia yaitu penembakan 6 anggota FPI di tol Jakarta Cikampek

yang terjadi antara pihak kepolisian dan kelompok FPI. Dalam peristiwa tersebut

kumparan selaku media yang menyebarkan informasi kepada khalayak membuat

sebuah rangkuman peristiwa menjadi sebuah berita dari awal kejadian hingga akhir

penetapan para anggota FPI yang ditetapkan menjadi tersangka.

Dari pemberitaan yang di sebarkan oleh kumparan dengan judul “ Perjalanan

Panjang kasus penembakan 6 pengawal Rizieq Hingga jadi tersangka” peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan cara menganalisis wacana serta struktur

wacana yang ada pada pemberitaan tersebut dengan menggunakan Analisis wacana

model Van Dijk dan didasari dengan Teori kritikal media massa sebagai acuan

peneliti dalam menganalis pemberitaan tersebut. Judul yang peneliti buat adalah “

Wacana Wacana berita pembunuhan anggota FPI di KumparanNEWS.

15
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.2017

26
Berikut adalah bagan yang peneliti buat sebagai kerangka berfikir peneliti dalam

penelitian ini :

6 Orang anggota FPI meninggal


dunia dalam peristiwa penembakan
dengan polisi pada tol Jakarta –
Cikampek KM 50 Karawang, Jawa
Barat

Kumparan

Perjalanan panjang kasus


penembakan 6 pengawal Rizieq Elemen Analisis
Teori Kritikal
hingga jadi tersangka wacana kritis Van
media Massa
Menurut Habermas Dijk
Struktur Mikro
Superstruktur
Wacana berita pembunuhan anggota Struktur Makro
FPI di KumparanNEWS

27
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Berdasarkan dengan apa yang telah dirumuskan maka penulis

menentukan Bahwa penelitian ini menggunakan pendekatanikualitatifisecara

deskriptif dan menggunakan Analisis wacanaikritis model Van Dijk. Pada

penelitian ini bertujuan untuk memahami bentuk dari sebuah konteks yang

diarahkan kepada deskripsi dengan rinci dan mendalam perihal apa yang

sebenarnya terjadi di lapangan studi. Alasan peneliti menggunakan penelitian

kualitatif karena dapat dapat membantu peneliti agar lebih mudah dalam

menggali informasi yang lebih dalam dari apa yang diteliti.

Di terangkan oleh Bogdan & Taylor bahwa metode penelitian kualitatif

menghasilkan data yang deskriptif berbentuk kata yang tertulis, ungkapan, dan

sebuah perilaku yang diamati. Pada pendekatan ini mengarah pada latar dan

individu secara utuh. Tidak mengisolasi individu kedalam variabel, tetapi

melihat individu secara keseluruhan.16

Penelitian deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan sebuah fenomena

yang terjadi. Dalam penelitian deskriptif memfokuskan kepada sebuah fakta

yang terjadi dari suatu populasi yang meliputi sebuah kegiatan atau pendapat

16
FaridaiNugrahani, metode penelitian kualitatif : dalam pendidikan bahasa Solo: Cakra Books, 2014,
Hal.89

26
terhadap sebuah individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur. Penelitian

deskriptif adalah sebuah metode penelitian yang menginterpretasikan objek

sesuai dengan apa yang ada. 17

Tujuan dari penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif itu sendiri

diharapkan dapat menjelaskan dan menggambarkan berbagai kondisi secara

jelas dan mendapatkan informasi yang luas yang berhubungn pada topik

penelitian.

Peneliti menggunakan Analisis Wacana Kritis yang bertujuan untuk

mengungkapkan dan meningkatkan pemahaman dari objek yang diteliti.

Analisis wacana kritis adalah sebuah pembelajaran linguistik yang membahas

wacana bukan dari unsur kebahasaan, tetapi menyambungkannya kepada

konteks. Tujuan analisis wacana kritis adalah membongkarikesamaraniyangiada

pada wacana.

Analisis wacana kritis bertujuan untuk menekankan pada proses

produksi dan reproduksi dalam sebuah kata-kata. Individu tak dipandang

sebagai subjek yanginetraliyang bisa menjabarkan secara luas sesuai dengan

pemikiranya, karena terhubung dan terpengaruh pada kekuatan sosial yang ada

dalam masyarakat. Bahasa dalam pandangan kritis dipahami sebagai

representasi yang berperan dalam membentuk subjek tertentu, tema-tema

wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya.

17
Sudaryono, Metodologi Penelitian, Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2017, Hal 82

27
Analisis wacana kritis digunakan untuk membongkar sebuah bahasa

yang ada , pandangan yang digunakan, dan peristiwa apa yang dibahas.

Wacana melihat bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama

dalam pembentukan subjek, dan berbagai tindakan representasi yang terdapat

dalam masyarakat.18 Menurut Fairclough dan Wodak, analisis wacana kritis

melihat wacana sebagai bahasa dalam tuturan dan tulisan sebagai bentuk dari

praktik sosial. 19

Ideologi menjadi sebuah konsep yang netral pada analisis wacana yang

bersifat kritis. dikarenakan teks, percakapan, dan lainnya adalah bentuk dari

praktik ideologi atau pencerminan dari ideologi tertentu. Teori-teori klasik

tentang ideologi di antaranya menyatakan ideologi dibangun oleh kelompok

yang dominan dengan tujuan untuk mereproduksi dan melegitimasi dominasi

mereka.

Salah satu strategi utama adalah membangun kesadaran masyarakat

terhadap sebuah dominasi yang diterima begitu saja. Wacana dalam

pendekatan semacam ini dipandang sebagai medium melalui mana kelompok

yang dominan mempersuasi dan mengkomunikasikan kepada khalayak

18
Mohammad A. S. Hikam, “ Bahasa dan Politik : Penghampiran Discursive Practice”, dalam Yudi
Latif dan Idi subandy Ibrahim (ed), Bahasa dan kekuasaan : Politik wacana di panggung orde baru,
bandung, mizan, 1996, hal.78-86
19
Norman Fairclough dan Ruth Wodak, “Critical Discourse Analisis”, dalam Teun A. Van Dijk (ed),
Discourse as Social Interaction : Discourse Studies A Multidis Ciplinary Introduction, Vol. 2, London,
Sage Publication, 997, hal.258.

28
produksi kekuasaan dan dominasi yang mereka miliki, sehingga tampak absah dan

benar.

Menurut Van Dijk, dapat menjelaskan fenomena apa yang disebut

sebagai "kesadaran palsu", bagaimana kelompok dominan memanipulasi

ideologi kepada kelompok yang tidak dominan melalui kampanye

disinformasi (seperti agama tertentu yang menyebabkan suatu kerusuhan,

orang kulit hitam selalu bertindak kriminal), melalui kontrol media, dan

sebagainya.

Seperti yang disampaikan oleh Teun A. Van Dijk, ideologi bertujuan

dalam mengatur masalah tindakan dan praktik individu atau anggota suatu

kelompok. Ideologi membuat anggota dari suatu kelompok akan bertindak

dalam situasi yang sama, dapat menghubungkan masalah mereka, dan

memberikan kontribusi dalam membentuk solidaritas dan kohesi di dalam

kelompok.

Dalam ideologi terdapat implikasi penting. Pertama, secara inheren

ideologi mempunyai sifat sosial, tidak personal atau individual. Kedua, meski

ideologi bersifat sosial, tetapi digunakan secara internal oleh anggota

kelompok atau komunitas. Oleh karenanya ideologi tidak menyediakan fungsi

koordinatif dan kohesi saja tetapi juga membangun identitas diri kelompok,

membedakan dengan kelompok lain.

29
Analisis wacana tidak bisa menempatkan bahasa secara tertutup, tetapi

harus melihat konteks terutama bagaimana ideologi dari kelompok-kelompok

yang ada tersebut berperan dalam membentuk wacana. Dalam teks berita

misalnya, dapat dianalisis apakah teks yang muncul tersebut pencerminan dari

ideologi seseorang, apakah dia feminis, anti feminis, kapitalis, sosialis, dan

sebagainya.20

Dalam hal ini peneliti mengacu pada analisis wacana kritis milik Teun

A. Van Dijk. Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan

dan dikembangkan oleh beberapa ahli, model Van Dijk adalah model yang

banyak dipakai. Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi

bangunan: Teks, Kognisi Sosial, dan Konteks Sosial.

Gambar 3.1 Model Analisis Van Dijk

Inti analisis van Dijk adalah menggabungkan tiga dimensi wacana

tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti

20
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar analisis teks media, Yogyakarta : PT.LkiS Printing, 2020,
hal. 7-`4

30
adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk

menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses

produksi teks yang melibatkan kognisi individu. Sedangkan aspek ketiga yaitu

Kontek sosial mempelajari bagaimana wacana tersebut berkembang

dimasyarakat.

Analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan dalam

komunikasi. Lebih tepatnya lagi analisis wacana adalah telaah mengenai

aneka fungsi (pragmatik) bahasa. Kita menggunakan bahasa dalam

kesinambungan atau untaian wacana. Analisis wacana merupakan suatu

pencarian prinsip-prinsip yang digunakan oleh komunikator aktual dari

perspektif mereka.

Dengan demikian penelitian analisis wacana ini merupakan sebuah

penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang

bersifat deskriptif dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan tentang

fenomena berita pembunuhan anggota FPI di KumparanNews yang dillihat

dalam teks yang dibuat, Kognisi sosial, dan Konteks sosial.

3.2 Penentuan Informan

Subjek penelitian adalah sebuah batasan suatu penelitian yang membuat

penulis dapat menentukan sebuah hal, benda, atau orang. Dalam penelitian ini

penulis mengambil subjek yaitu pemberitaan pembunuhan anggota FPI pada

Media KumparanNews yang berjudul perjalanan panjang kasus penembakan 6

31
pengawal rizieq hingga jadi tersangka yang dipublikasikan pada tanggal 4

Maret 2021.

Objek dari penelitian adalah sebuah wacana yang terdapat pada berita

berupa isi berita. Isi berita berupa teks yang memberitahukan tentang sebuah

kejadian penembakan di lokasi km 50 tol Jakarta – Cikampek. Teks tersebut

diproduksi oleh tim redaksi kumparan berdasarkan fakta yang terjadi pada

kejadian di lapangan dan berdasarkan informasi dari pihak terkait atau pihak

yang mengetahui kejadian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian teknik pengumpulan data menjadi sangat

penting dikarenakan dalam sebuah penelitian dibutuhkan data-data yang valid

sehingga akan menghasilkan sebuah kesimpulan yang valid. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan analisis isi

pada berita, dan wawancara kepada redaksi media kumparan.

3.3.1 Analisis isi

Analisis isi adalah cara yang digunakan untuk menjabarkan dan

memahami pergerakan manusiaisecaraitidak langsung, dengan cara

menganalisa komunikasi dari manusia dan manusia lainnya, pada sebuah

genre dan bahasa yang digunakan.

32
Analisisiisi berpangkal pada aksioma bahwa kajian mengenai proses

dan isi komunikasi merupakan sebuah hal yang mendasari ilmu sosial. Dalam

hal ini konflik yang ada ada pada ranah sosial dan politik akan diselesaikan

dengan komunikasi verbal yang dilandasi sikap saling memahami kondisi

masing-masing.

Analisis isi adalah sebuah kajian ilmiah pada isi komunikasi. Analisis

isi meliputi, pengelompokkan simbol yang digunakan, penggunaan tolak ukur

sebagai dasar pengelompokkan, dan penggunaan suatu teknik analisis sebagai

pembuat prediksi.21

Analisis ini dasarnya menjadi teknik sistematis dalam mengurangi dan

mengelola informmasi. Analisis isi dipandang sebagai sebuah alat yang

digunakan untuk mengamati dan menguraikan komunikasi yang terbuka dari

komunikator terpilih. Berelson dan Kerlinger memandang analisis isi sebagai

suatu metode yang dapat dimanfaatkan dalam kajian isi komunikasi secara,

objektif, dan sistematis.22

Analisis isi berfungsi untuk memberikan pandangan untuk peneliti

perihal sebuah permasalahan dan dapatidiujiidengan metode yang tepat.

Pemanfaatan kajian analisis isi tidak hanya untuk mendeskripsikan

karakteristik komunikasi, melainkan untuk menentukan kesimpulan dari

21
Muhadjir,Noeng.Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin. 2000 hal. 68
22
Wimmer, Roger D. Dan R. Josep Dominick. Mass Media Research, Sixth Edition. New York:
Wadsworth Publishing Company, 2000, hal.135.

33
komunikator, situasi, Kondisi khalayak, dan konsekuensi dari komunikasi.

Analisis isi pernah digunakan dalam mendeskripsikan gaya dan teknik

propaganda dan komparasi kecenderungan politik dari satu media dan media

lainnya.23

Alasan peneliti menggunakan teknik analisis isi pada penelitian ini

agar dapat mengungkap maksud dan tujuan tersembunyi pada berita dan

mengumpulkan data dari Struktur Makro, Superstruktur, Dan struktur mikro

yang peneliti jadikan menjadi hasil penelitian.

3.3.2 Wawancara

Teknik wawancara adalah metode yang banyak digunakan dalam

penelitian kualitatif. Dengan menggunakan wawancara mendalam pada

persepsi dari masing – masing informan terhadap fenomena yang sedang

dijadikan bahan penelitian . In-depth interviews terdiri dari unstructured

interview dan semi-structured interview.

Dalam unstructured-interviews, peneliti tidak mempersiapkan

pertanyaan yang menuntun sebelum memulai wawancara, tapi hanya

menyiapkan gambaran umum yang akan didalami kepada informan. Dalam

semi-structured interviews, peneliti menyiapkan pertanyaan sebagai acuan

ketika melakukan wawancara. Kedua model yang sudah disebutkan tadi sama-

sama menggunakan pertanyaan terbuka.


23
Burhan Bungin Metode Penelitian Kualitatif : Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian
Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006.

34
3.4 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Dalam hal ini, peneliti menggunakan Analisis wacana kritis . Analisis wacana

disini bermaksud untuk membongkar tujuan danimaknaitertentu. Analisis Wacana

adalah sebuah studi tentang struktur pesan pada dalam komunikasi mengenai aneka

fungsi sebuah bahasa.24

Sedangkaniwacana sendiriimerupakanisuatuiupaya untuk mengungkapkan

pernyataan. Pengungkapan itu dilaksanakan diantaranya dengan menempatkan diri

pada posisi sang pembicara dengan penafsiran mengikuti struktur makna dari sang

pembicara.

Peneliti menggunakan analisis wacana Model Van Dijk Yang mana lebih

menekankan aspek bahasa dalam media. Aspek ini berkaitan dengan bagaimana

penyusunan kata ke dalam bentuk kalimat tertentu dimengerti dan di pahami bukan

hanya sebagai sebuah persoalan teknik kebahasaan, tetapi praktik bahasa.

Penekanannya disini adalah bagaimana pola pengaturan, penggabungan dan

penyusunan tersebut menyebabkan efek tertentu, membuat posisi satu pihak lebih

untung dari pihak lain. Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur atau

tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk membaginya ke

dalam tiga tingkatan yaitu :

24
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya Analisis Teks Media Suatu
Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis framing, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006, Hal. 48.

35
1. Struktur Makro adalah arti secara luas atau umum pada teks yang dapat

dilihat pada topik atau tema yang ditekankan pada peristiwa.

2. Superstruktur adalah Struktur yang terhubung dengan rangk sebuah teks,

bagaimana teks bisa tersusun secara utuh.

3. Struktur Mikro adalah sebuah pemaknaan wacana yang bisa dilihat pada

bagian kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan sebagainya.

Struktur atau elemen wacana yang dikemukakan Van Djik ini dapat

digambarkan dalam tabel 3.1 berikut penjelasannya :

Tabel 3.1 Elemen Van Dijk

Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen

Struktur Makro TEMATIK Topik

(Tema/Topik yang

dikedepankan pada berita

tersebut )

Superstruktur SKEMATIK Skema

36
(Makna yang disusun dan

dirangkai)

Struktur Mikro SEMANTIK Latar,Detail Maksud,

Praanggapan,Nominalisas
(Makna yang ingin
i
ditekankan dalam teks

berita)

Struktur Mikro SINTAKSIS Bentuk

Kalimat,Koherensi,kata
(Bagaimana kalimat yang
ganti
digunakan

Struktur Mikro STILISTIK Leksikon

(Pilihan kata yang

digunakan)

Struktur Mikro RETORIS Grafis,

Metafora,Ekspresi25
(Bagaimana Dan dengan

cara apa penekanan di

lakukan)

25
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar analisis teks media, Yogyakarta : PT.LkiS Printing, 2020,
hal.228-229

37
Elemen Elemen Wacana Dalam teori Van Dijk :

1. Tematik

Elemen Temakit adalah suatu pandangan umum yang digambarkan

dalam sebuah teks atau disebut juga sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang

utama dari sebuah teks. Topik membahas apa yang diungkap oleh penulis

pada tulisannya. Topik akan menunjukan konsep dominan, sentral dan penting

pada sebuah berita. Topik menggambarkan gagasan apa yang akan

dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat suatu peristiwa.

Menurut Van Dijk wacana biasanya terbentuk pada tata aturan umum.

Teks tidak hanya berfungsi untuk menjabarkan pandangan tertentu, tetapi

sebuah pandangan secara umum yang koheren. Van dijk menyebutkan hal ini

sebagai sebuah bagian-bagian dalam teks yang merujuk pada satu gagasan

umum,dan bagian-bagian yang saling mendukung untuk menggambarkan

topik umum tersebut.26

Gagasan Van Dijk ini berdasarkan pada pandangan padasaat wartawan

melakukan peliputan sebuah peristiwa dan melihat sebuah permasalahan yang

dilandasi oleh peemmikiran tertentu. Gagasanivanidijk dapat menjadi bantuan

dalam membantu peneliti dalam melihat bagaimana teks dibuat oleh

wartawan.

26
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar analisis teks media, Yogyakarta : PT.LkiS Printing, 2020,
hal.229-231

38
2. Skematik

Teks atau wacana terdapat rangkaian mulai dari awal sampai akhir.

rangkaian tersebut memperlihatkan bagaimana teks dibuat dan dirangkai

sehingga menjadi satu kesatuan. Dalam sebuah pemberitaan ada sebuah

skema yang disusun namun tidak menggunakan kerangka linear yang ada

pada tulisan pada jurnal ilmiah.

Pada sebuah pemberitaan mempunyaiiduaikategoriiskemaibesariyaitu,

Summary yang pada dasarnya ditandai dengan dua elemen yaitu judul dan

Lead. Elemen skema ini merupakan elemen yang sangat penting. Judul dan

Lead umumnya menunjukan peristiwa yang akan ditampilkan oleh wartawan

pada sebuah pemberitaan. Lead Umumnya menjadi sebuah rangkuman

sebelum beranjak pada isi berita secara utuh.

Menurut van Dijk, skematik adalah strategi wartawan dalam

mengedepankan topik berita yang akan diungkapkan dengan penyusunan pada

bagian tertentu. Skematik menjadi sebuah cara untuk menggambarkan apa

yang akan didahulukan dan bagian apa yang akan menjadi strategi dalam

menyembunyikan sebuah informasi.27

3. Semantik

Semantik dalam skema van Dijk dibuat sebagai penjelasan dari makna

lokal (local meaning), yakni pesan yang terlihat pada bagian antar kalimat,

27
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar analisis teks media, Yogyakarta : PT.LkiS Printing, 2020,
hal.234

39
hubungan antar proposisi yang memperlihatkan pesan tertentu dalam suatu

susunan teks.

semantik bertujuan untuk memperlihatkan diri sendiri atau kelompok

sendiri secara positif sebaliknya, memperlihatkan yang lainya secara buruk,

sehingga terbentuklah sebuah makna yang berlawanan. Kebaikan atau hal-hal

yang positif mengenai diri sendiri digambarkan dengan detail yang besar,

eksplisit, langsung dan jelas. Sebaliknya, ketika menggambarkan kebaikan

kelompok lain disajikan dengan detail pendek, implisit, dan samar-samar.

Berikutielemen-elemen yang ada padaiSemantik :

A. Latar:

Sebuah bagian berita yang dapat mempengaruhi arti yang ingin ditampilkan

pada pemberitaan tersebut. Latar yang dipilih akan menentukan kearah mana

pandangan Khalayak hendak dibawa. Latar umumnya ditampilkan awal sebelum

pendapatiwartawaniyangisebenarnyaimunculidenganimaksudimempengaruhiidan

memberikanikesanibahwaipendapatnwartawanosangatmberalasan. Pada dasarnya

Latar sangat membantu untuk menyelidiki bagaimana seseorang memberi

pemaknaan atas suatu peristiwa yang terjadi.

B. Detail :

Detail adalah sebuah penjelasan dari sebuah pesan yang akan disampaikan.

Komunikator akan memaparkan informasi secara luas jika memberikan

keuntungan kepada dirinya atau akan menimbulkan kesan yang baik pada dirinya.

40
Sebaliknya, komunikator akan memberikan informasi yang sedikit jika hal

itu merugikan kedudukannya. Hal yang menguntungkan komunikator/pembuat

teks akan diuraikan secara detail dan terperinci, sebaliknya fakta yang tidak

menguntungkan , detail informasi akan di kurangi

C. Maksud :

elemen ini melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan

diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan

diuraikan secara tersirat, implisit, dan tersembunyi. Tujuan akhirnya kepada publik

hanya disajikan informasi yang menguntungkan komunikator.

D. Praanggapan :

Elemen wacana pengandaian merupakan pernyataan yang digunakan untuk

mendukung makna suatu teks. Pengandaian hadir dengan memberi pernyataan

yang dipandang terpercaya dan karenanya tidak perlu dipertanyakan. Hampir mirip

dengan elemen pengandaian adalah elemen penalaran, elemen yang digunakan

untuk memberi basis nasional, sehingga teks yang disajikan komunikator tampak

benar dan meyakinkan.

4. Sintaksis

Strategi untuk menampilkan diri sendiri secara positif dan lawan secara

negatif, itu juga dilakukan dengan manipulasi politik menggunakan sintaksis

(kalimat) seperti pada pemakaian kata ganti, aturan tata kata, pemakaian

kategori sintaksis yang spesifik, pemakaian kalimat aktif atau pasif, peletakan

anak kalimat, pemakaian kalimat yang kompleks dan sebagainya.

41
Bagian-bagian elemen Pada Sintaksis :

A. Koherensi :

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, proposisi atau

kalimat. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat

dihubungkan sehingga akan tampak koheren. Sehingga, fakta yang tidak

berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika komunikator

menghubungkannya. Koherensi dapat juga dihubungkan melalui hubungan

sebab akibat.

Koherensi dapat diamati dari kata hubung yang dipakai untuk

menghubungkan fakta. Koherensi memberikan kesan kepada khalayak

bagaimana fakta di abstraksikan dan dihubungkan. Koherensi merupakan

elemen yang menggambarkan bagaimana peristiwa dihubungkan atau

dipandang saling terpisah oleh wartawan.

B. Bentuk kalimat :

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara

berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Bentuk kalimat ini bukan hanya

persoalan teknis kebenaran tata bahasa, tetapi menentukan makna yang

dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif,

seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif,

seseorang menjadi objek dari pernyataannya

C. Kata ganti :

42
Sebuah elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu

komunitas imajinatif. Merupakan suatu gejala universal bahwa dalam

berbahasa sebuah kata yang mengacu kepada manusia, benda, atau hal, tidak

akan dipergunakan berulang kali dalam sebuah konteks yang sama.

Pengulangan kata yang sama tanpa suatu tujuan yang jelas akan menimbulkan

rasa yang kurang enak.

5. Stilistik

Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan

pemilihan kata ats berbagai kemungkinan kata yang tersedia . suatu fakta

umumnya terdiri atas beberapa kata yang merujuk pada fakta. Dengan

demikian pilihan kata yang dipakai tidak semata hanya kebetulan, tetapi

secara ideologis menunjukan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap

fakta/realita.

Gaya bahasa mencakup diksi atau pilihan leksikal, struktur kalimat, majas

dan citraan, pola rima, matra yang digunakan seorang sastrawan yang terdapat

dalam sebuah karya sastra. Elemen pemilihan leksikal pada dasarnya

menunjukkan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atau frase atas

berbagai kemungkinan kata atau frase yang tersedia. Pilihan kata-kata atau

frase yang dipakai akan menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Peristiwa

sama dapat digambarkan dengan pilihan kata yang berbeda-beda.

6. Retoris

43
Tujuan dari Retoris adalah melebihkan sesuatu yang positif mengenai

diri sendiri dan melebihkan keburukan pihak lawan. Berikut strategi lain

pada level struktur retoris :

A. Ekspresi :

Digunakan untuk membantu menonjolkan atau menghilangkan bagian

tertentu dari teks yang disampaikan dan memperkuat argumentasi. Elemen

ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau

ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat

diamati dari sebuah teks.

B. Grafis :

Bagian penting untuk memeriksa apa yang ditekankan oleh seseorang

yang dapat diamati dari teks. Dalam wacana berita, grafis ini biasanya muncul

lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan dengan tulisan lain. Dalam

teks tertulis, ekspresi ini muncul misalnya dalam bentuk grafis, gambar, foto,

aster, atau tabel untuk mendukung gagasan atau untuk bagian lain yang tidak

ingin ditonjolkan.

C. Metafora

Dalam sebuah wacana seorang komunikator tidak hanya menyampaikan pesan

pokok, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagai

ornamen atau bumbu dari suatu teks.

44
3.5 Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Setelah data terkumpul, selanjutnya peneliti dapat menarik kesimpulan

akhir.Penarikan kesimpulan dan verifikasi ini dilakukan dengan aktivitas

pengulangan dengan tujuan untuk pemantapan data.

Selanjutnya penelusuran data kembali secara cepat untuk meninjau

kemungkinan adanya akibat kedua yang timbul pada saat penelitian waktu menulis

sajian data, dengan melihat kembali pada catatan lapangan, berdiskusi dengan rekan

mahasiswa, dosen pembimbing maupun acuan lainnya untuk mengembangkan

konsensus antar subjektif

3.6 Lokasi Dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data dari Web berita

KumparanNews dan melakuka Analisis pada Berita-berita yang ada. Setelah

melakukan Analisis peneliti melakukan Proses wawancara kepada Penulis

berita untuk menambahkan data-data yang peneliti kumpulkan

Hari/tanggal : selasa,12 juli 2022

Waktu : 10.00-11.00

Proses wawancara dilakukan via Whatsapp bersama dengan assisten

redaktur KumparanNEWS.

45
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum Kumparan

4.1.1 Sejarah Kumparan

Kumparan adalah media digital yang didirikan pada tahun 2017.

Kumparan dibuat sebagai media pertama yang menggunakan jurnalis berbasis

teknologi. Dengan menggunakan teknologi ini memungkinkan seluruh

penggunaya dapat berintraksi.

Kumparan dihadirkan dengan membangun citra budaya kerja yang

modern dan menjunjung tinggi. Kumparan memberikan informasi berkualitas

pada masyarakat secara tepat dan dalam waktu yang tepat. Kumparan juga

membuat dan menyebarkan sesuatu yang kredibel dengan jurnalis yang telah

mendapatkan sertifikasi dari dewan pers.

Kumparan mengedepankan cerita yang dapat memikat dalam setiap

informasi yang dibuat. Selama perjalanannya kumparan selalu melakukan

inovasi untuk mengembangkan medianya. Pada tahun 2021 kumparan

menjadu media konten premium pertama kali di Indoneisa dengan

bekerjasama lebih dari 1000 orang kreator ahli dan terbaik.

45
Gambar 4.1 Logo Kumparan

Makna dari logo kumparan yang berhuruf U ini adalah sebuah filosofi

tentang kantung rezki yang dimiliki oleh Budiono Darsono selaku Presiden

Kumparan. Berawal dari inisial beliau yaitu BDI banyak yang menanyakan

kenapa tidak budi kemanakah huruf U tersebut.

Budiono menjelaskan bahwa huruf U tersebut adalah kantong rezki

saya makanya saya simpan huruf U tersebut dan pada 2017 saat peluncuran

kumparan dan beliau menjadi presiden didalamnya huruf U tersebut

digunakan sebagai logo dari kumparan dan beliau menganggap bahwa logo

tersebut adalah kantung rezkinya.

4.1.2 Data umum Kumparan

Nama Perusahaan : PT Kumparan Harapan Baru

46
Nama Media : Kumparan

Alamat : Jl Jati Murni no.1A, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12540.

No. Telp : (021) 22784571

Email Redaksi : redaksi@Kumparan

Website : kumparan.com

Aplikasi : Kumparan

4.1.3 Visi dan Misi

Visi : pemanfaatan informasi dan inovasi untuk membuat konten


terbaru terhadap para pembaca setiap hari melalui jurnalis berkelas dunia.
Misi : - menjadi unggulan pada jurnalistik yang tanggung jawab
dalam membuat informasi yang seuai dan adil
- menjadi yang paling unggul dalam memicu kepentingan dan emosi
publik melalui cerita.
- menjadi unggulan dalam mengaplikasikan Personalization
Algorithm Technology (PAT) dan jurnalisme data.

4.1.4 Saluran Kumparan

Kumparan memiliki beberapa saluran atau chanel pada medianya. Dari

masing masing kanal tersebut memberikan informasi yang berbeda beda

sesuai dengan fungsinya masing masing berikut adalah saluran yang dimiiki

oleh kumparan :

47
1. kumparanNEWS : berisikan berita seputar isu nasional indonesia seperti

pemerintahan, kasus kriminal, dan politik

2. KumparanK-POP : berada dalam ruang lingkup entertaiment chanel ini

berisikan informasi seputar musik, perfilman, dan informasi seputar artis

korea selatan.

3. KumparanTravel : berada dalam naungan food dan travel chanel ini

berisikan kumpulan informasi seputar pariwisata

4. Kumparan Tech : chanel ini membahas seputar teknologi mulai dari

isu,informasi,digital, dan game.

5. Kumparan hits : berisikan informasi seputar dunia infotaiment

6. Kumparan bisnis : berisikan informasi ekonomi nasional, dan perbisnisan

7. Kumparan sport : berisikan informasi seputar dunia olahrga seperti atlet,

esport,laga, dan tips olahrga

8. Milenial : berisikan informasi seputar dunia anak muda dari mulai

kebudayaan dalam dan luar negri seperti pakaian, buku, dan film

9. Kumparan oto : berisikan informasi seputar dunia otomotif.

10. Kumparan woman : berisikan berita tentang gaya hidup wanita

didalam negri dan luar negri

11. Kumparan sains berisikan informasi seputar perkembangan dan

fenomena tentang sains.

4.1.5 Struktur Organisasi Kumparan

48
Pada media kumparan terdapat struktur keorganisasian didalamnya berikut

adalah struktur organisisai yang dimiliki kumparan :

Tabel 4.1 Struktur Organisasi kumparan

Jabatan Nama
President Commissioner Budiono Darsono
Commissioners Abdul Rahman, Adi Purnawarman,
Andre Soelistyo, Wahyudi Lukmantara
Chief Executive Officer Hugo Diba
Chief Content Officer Arifin Asydhad
Chief Product and Data Officer Thomas Diong
Chief Operating Officer Ine Yordenaya
Chief Storyteller Officer Yusuf Arifin
Chief Corporate Strategy Officer Andrias Ekoyuono
Chief Financial Officer Benny Sudrata
Sales Director Eva Soputan

Redaksi Nama
Pemimpin Redaksi / Penanggung jawab Arifin Asydhad
Wakil Pemimpin Redaksi Indra Subagja
Kepala Peliputan Ikhwanul Khabibi
Pemimpin Redaksi kumparan NEWS Indra Subagja
Pemimpin Redaksi kumparan Liputan Anggi Kusumadewi
Khusus
Pemimpin Redaksi kumparan BISNIS Wendiyanto Saputro
Pemimpin Redaksi kumparan Adhie Ichsan
ENTERTAINMENT, FOOD &
TRAVEL
Pemimpin Redaksi kumparan SPORT Indra Subagja
Pemimpin Redaksi kumparan TEKNO Aditya Panji
& SAINS
Pemimpin Redaksi kumparan Gesit Prayogi
OTOMOTIF
Pemimpin Redaksi kumparan WOMAN Fitria Sofyani
Pemimpin Redaksi kumparan MOM Prameshwari Sugiri
Kepala Bahasa Nurul Hidayati
Kepala Tim Video Andi Muhyiddin
Kepala Kolaborasi Dhini Hidayati

49
Redaktur Aditia Noviansyah, Ahmad Romadoni,
Ananda Wardhiati Teresia, Angga
Sukmawijaya, Caroline Ayudya
Pramantie, Edmiraldo Nanda Nopan
Siregar, Feby Dwi Sutianto, Haikal
Pasya, Muhammad Iqbal, Salmah
Muslimah, Taufik Rahadian
Asisten Redaktur Amanaturrosyidah, Andari Novianti,
Andreas Gerry Tuwo, Andrian Gilang
Khrisnanda, Aulia Nurmalasari, Azalia
Amadea, Erandhi Hutomo Saputra,
Ghulam Muhammad Nayazri. Intan
Kemala Sari, Kelik Wahyu Nugroho,
Kevin Septhama K, Michael Agustinus,
Muhammad Fikrie, Muhammad Resya
Firmansyah, Rini Friastuti, Sabar
Artiyono, Tio Ridwan Utama, Wisnu
Prasetiyo, Yufienda Novitasari
Reporter A Ricky Febrian, Abdul Latif, Aditya
Pratama Niagara, Afiati Tsalitsati,
Agaton Kenshanaha, Alan Kusuma,
Alexander Vito Edward K. F.,
Alfadillah, Alya Salsabila, Aprilandika
Hendra Pratama, Astrid Rahadiani Putri,
Aulia Rahman Nugraha, Avissa Harness
Rizki Utama, Bangkit Jaya Putra,
Bianda Ludwianto, Dian Rosalina,
Dzauqulazali Noor Mustika Sari, Efira
Tamara Thenu, Eka Nurjanah, Ema
Fitriyani, Fachrul Irwinsyah, Fahrian
Saleh, Farida Yulistiana, Giovanni,
Gitario Vista 19 Inasis, Habib Allbi
Ferdian, Hesti Widianingtyas, Katondio
Bayumitra, M. Lutfan Dharmawan,
Marcia Audita, Mela Nurhidayati
Syamsiyah, Mirsan Simamora, Moh.
Fajri, Muhammad Darisman,
Muhammad Fadjar Hadi Cakra,
Muhammad Ikbal, Nabilla Fatiara,
Nadia Jovita Injilia Ris, Nicha
Muslimawati, Paulina Herasmaranindar,
Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan, Raga

50
Imam Masykur, Regina Kunthi Rosary,
Retyan Sekar Nurani, Rizki Baiquni
Pratama, Sari Kusuma Dewi, Sayid
Muhammad Mulki Razqa, Selfy Sandra
Momongan
Tim Foto Dicky Adam Sidiq, Fitra Andrianto,
Iqbal Firdaus, Jamal Ramadhan,
Meiliani
Video Producer Dede Rohali, Melisa Lolindu, Roni B
Kuncoro
Video Creative/Reporter Andam Annisa, Eka Nurjanah
Videographer Faiz Zulfikar, Ferry Ahmad
Video Editor Aria Paksi, Prili Fitria, Suci Prasetyo,
Yuan Agung Trisnaya
Motion Graphic Editor Tirta Kusuma Wardhana

Redaksi daerah Nama


Redaktur Nur Khafifah, Reza Aditya Ramadhan
Reporter Daerah Arfiansyah Panji Purnandaru
(Yogyakarta), Zuhri Noviandi (Aceh),
Afiati Tsalitsati (Semarang), Rahmat
Utomo (Medan), Denita BR Matondang
(Bali), Rachmadi Rasyad (Bandung)
Luar Negeri Eddi Santosa (Belanda), Daniel
Chrisendo (Jerman)

Kolaborasi Nama
Redaktur Muhammad Rizki
Staf Kolaborasi Denia Oktaviani, Anggita Aprilyani
Reporter Kolaborasi Akbar Ramadhan, Katondio Bayumitra
Wedya, Nadila Eldia Rochlik, Nurlaela

4.2 Analisis Wacana Berita Pembunuhan Anggota FPI Di Kumparan News

Berita tragedi terbunuhnya anggota FPI yang terjadi pada tahun 2020.Tragedi

terbunuhnya anggota FPI yang berjumlah 6 orang terjadi di Kilometer 50 tol.Jakarta-

51
Cikampek. Dalam kejadian ini menjadi perbincangan baik di media masa ataupun

kalangan masyarakat karena menimbulkan banyak sekali pro dan kontra dari berbagai

pihak karena dalam penangan kasus ini terlalu berbelit-belit dan panjang.

Kedua belah pihak yaitu FPI dan Kepolisian saling memberikan kesaksian

dan hasil investigasi yang telah dilakukan. Hingga membuat Komnas HAM ikut turun

tangan dalam penangan kasus ini. Kumparan membuat rangkuman Perjalanan kasusu

ini dari mulai awal hingga pihak kepolisian menetapkan para anggota yang tewas

menjadi tersangka. Kumparan menjadikan 10 judul berita menjadi satu rangkaian

pemberitaan yang dipublikasikan pada tanggal 04.Maret.2021.

Pada Analisis ini peneliti menggunakan rangkaian analisis yang dicetuskan

oleh Van Dijk. Van Dijk membaginya dalam tiga bagian yaitu : Struktur makro yang

berarti sebuah makna secara luas dari sebuah teks yang dapat diteliti dengan melihat

tema dari sebuah pemberitaan. Superstruktur adalah sebuah rangkaian dari sebuah

teks berita yang disusun secara skematik hingga menjadi sebuah berita yang

disebarkan.

Struktur mikro yang berisi sebuah makna yang akan diamati oleh peniliti.

Makna yang ada pada struktur mikro dapat dilihat pada pilhan kata yang digunakan,

latar dan detail dari sebuah berita, sebuah pesan yang tersembunyi baik yang

disampaikan secara jelas atau tersembunyi, bentuk kalimat yang digunakan,

pergantian kata yang digunakan, leksikon atau pilihan kata dari berbagai kata yang

tersedia, grafis yang yang diartikan sebagai sebuah pesan yang diperlihatkan dan di

52
anggap penting seperti sebuah foto, huruf yang ditebalkan, angka, dan huruf yang

ditulis dengan miring, dan yang terakhir adalah ekspresi atau sebuah pernyataan yang

bermaksud mendukung sebuah fakta yang ada pada pemberitaan.

Dari rangkaian yang dibuat oleh Van Dijk akan menjadi anlisis dari ketiga

struktur yang ada pada 10 berita yang telah dirangkai oleh kumparan pada 14 maret

2021. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti berikut adalah Struktur Van dijk pada

Pemberitaan pembunuhan 6 anggota FPI di kumparan.

Tabel 4.2 Berita 1 kumparanNEWS

Makro

Tema dari pemberitaan Baku tembak yang menyebabkan

tewasnya 6 Pengawal Habib Rizieq

Super Struktur

Skema pemberitaan Di mulai dari reka adegan yang

dilakukan oleh tim penyidik setelah

kejadian. Dari hasil reka adegan

kejadian tersebut bermula dari

pengintaian yang dilakukan polisi

terhadap gerak gerik habib rizieq

ketika ditetapkan menjadi tersangka

pada kasus krumunan, namun

pengintaian dihalangi oleh para

53
pengawal habib rizieq. Dua

pengawal habib rizieq tewas dalam

kejadian pertama, sedangkan 4 yang

lainnya tewas namun sempat

dilakukan penahanan.

Karena banyaknya ketidak sesuaian

antara reka adegan dengan fakta di

lapangan maka dilibatkan pihak

ketiga untuk menemukan titik terang

Mikro 1

Semantik

Latar Dari hasil reka adegan tewasnya 6

pengawal habib rizieq yang

diselidiki Bareskrim Polri pada

kilometer 50 menjadi pro dan kontra

sehingga harus melibatkan pihak ke

tiga yaitu komnas HAM. Komnas

HAM menyatakan kejadian tersebut

termasuk dalam kategori unlawfull

killing

Detail Kejadian tersebut menewaskan 6

54
orang 2 ditembak ditempat pada saat

melakukan upaya perlawanan

dengan menggunakan senjata

rakitan, dan 4 orang lainnya ditahan

dan pada akhirnya tewas karena

melakukan perlawanan dan berusaha

melarikan diri

Maksud Perlunya pihak ketiga dalam

mencari titik terang dalam

penyelidikan kasus ini

Mikro 2

Sintaksis

Bentuk kalimat Baku tembak terjadi saat polisi

mengintai gerak gerik Habib Rizieq

yang menjadi tersangka kasus

kerumunan

Koherensi Melarikan diri dan melawan

Kata ganti Mereka juga mati di tembak

Mikro 3

Stilistik

55
Leksikon Mati di tembmak

Mikro 4

Retoris

Grafis Keterangan umur dari 6 korban

Metafora Tewasnya 4 anggota termasuk

Unlawfull Killing

Ekspresi Belakangan pemberitaan ini menjadi

heboh dan menjadi pandangan

masyarakat

Gambar 4.2 Berita 1 kumparanNEWS

56
Merujuk dari berita pertama yang dibuat oleh kumparan dapat di jelaskan dari

ketiga unsur yang telah di jabarkan pada tabel tersebut unsur makro yaitu tematik

pada pemberitaan pertama menjelaskan bahwa telah terjadi baku tembak antara enam

pengawal habib rizieq dan polisi yang berlokasi di kilometer 50 jalan tol Jakarta

menuju Cikampek.

Skematik dari pemberitaan tersebut adalah alur kejadian kejadian dari

peristiwa tersebut dari mulai awal hingga akhir yang di jelaskan dalam lead, isi, dan

penutup yang ada pada berita pertama. Lead pada berita ini menjelaskan tanggal

kejadian dan lokasi terjadinya peristiwa tersebut. Isi dari berita pertama ini adalah

penjelasan reka adegan pada saat peristiwa itu terjadi yang bermula dari pengintaian

yang dilakukan pihak kepolisian dan dihalangi oleh para pengawal sehingga

menyebabkan baku tembak antara polisi dan 6 pengawal yang berusaha menghalangi.

Penutup pada berita pertama menjelaskan kejadian ini penuh dengan pro dan kontra

dan mendapatkan perhatian dari kalangan masyarakt.

Pada unsur mikro 1 yaitu semantik terdapat penjelasan dari latar belakang

masalah, detail, dan maksud atau pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Latar belakang pada pada pemberitaan pertama merujuk pada paragraf ke 6 yaitu

terdapat kategori unlawfull killing pada kejadian tersebut karena FPI telah mengklaim

bahwa keempat anggota tersebut telah menyerahkan diri.

Detail dari pemberitaan tersebut merujuk pada paragraf 4 dan 5 yang

menjelaskan 2 peristiwa yang menyebabkan keenam pengawal ditembak hingga

57
tewas pada kasus tersebut. Peristiwa pertama dijelaskan 2 orang tewas pada saat

ketika baku tembak tidak terhindarkan pada saat para pengawal berusaha

menghalangi mobil kepolisian yang melakukan pengintaian. Peristiwa kedua

menjelaskan 4 anggota yang tersisa sempat dilakukan penahanan tetapi mereka mati

ditembak karena melawan dan berusaha melarikan diri.

Pada pemberitaan ini juga terdapat pesan yang ingin disampaikan kepada

pembaca melalui berita tersebut yang berada pada paragraf terakhir pada pemberitaan

tersebut yang diwacanakan oleh penulis. Pesan tersebut adalah dalam kasus ini perlu

bantuan dari pihak ketiga yaitu Komnas HAM supaya kasus ini dapat menemukan

kejelasan atas siapa yang bertanggung jawab dalam kejadian tersebut karena kasus ini

terlalu rumit yang mana antara kedua pihak yaitu polisi dan FPI saling memberikan

keterangan yang membuat kasus ini menjadi timbul pro dan kontra di dalamnya.

Pada unsur mikro 2 yaitu Sintaksis terdapat penjelasan tentang bentuk

kalmat,koheren, dan kata ganti yang ada pada pemberitaan pertama. Bentuk kalimat

yang digunakan dalam pemberitaan pertama ini adalah kalimat aktif yang mana pada

kalimat yang dibuat oleh penulis menempatkan subjek pada teks berita yang dibuat

oleh penulis berita. Kalimat tersebut berada pada paragraf kedua yaitu baku tembak

berawal saat polisi melakukan pengintaian. Dari kata kata tersebut pembaca dapat

mengetahui sebab dari kematian enam anggota FPI.

58
Dalam pemberitaan ini kata dan menjadi penghubung dalam menjabarkan

fakta dalam pemberitaan ini. Merujuk pada paragraf kellima dalam berita pertama

yang ditulis oleh penulis berita.

Pada unsur mikro 3 yaitu Stilistik yang membahas tentang Leksikon yang

digunakan oleh penulis berita. Penulis berita menggunakan kata mereka yang menjadi

leksikon atau pilihan kata untuk menyebutkan 4 orang anggota yang tewas pada

kejadian kedua yang mana kata-kata tersebut teradapat pada paragraf kelima dalam

berita pertama yaitu mereka mati ditembak.

Pada unsur mikro 4 yaitu Retoris terdapat penjelasan tentang grafis, metafora

dan Ekspresi yang ditulis oleh penulis berita. Penulis berita menekankan unsur

elemen grafis pada pemberitaan pertama ini yang berbentuk angka. Angka yang di

tulis pada nama nama para korban dari anggota FPI bertujuan untuk untuk

menjelaskan umur dari keenam anggota FPI yang tewas elemen grafis berada pada

paragraf ke 7.

Pada elemen metafora penulis berita menuliskan kata unlawfull killing

sebagai istilah yang dibuat atau perubahan kata yang ada pada paragraf ke 6 pada

pemberitaan pertama

Pada elemen Ekspresi yang ditulis oleh penulis berita pada pemberitaan

pertama menjelaskan bahwa kasus ini mendapatkan pandangan dari masyarakat yang

mengetahui kejadian tersebut merujuk pada paragraf ke 8 pada pemberitaan tersebut.

59
Tabel 4.3 berita 2 KumparanNEWS

Makro

Tematik Komnas HAM ikut membantu

penyeledikan kasus tewasnya

anggota FPI

Super struktur

Skema Berawal dari pernyataan bapak

presiden untuk melibatkan Komnas

HAM dalam membantu penyelesaian

kasus tersebut. Selanjutnya Komnas

HAM memanggil kapolda dan Dirut

Dari Jasa marga untuk dimintai

keterangan selanjutnya Kapolri

berjanji akan mengungkap kasus ini

secara transparan dengan bersama

pengawas internal dan eksternal dari

kepolisian.

Mikro 1

Semantik

Latar Presiden meminta komnas ham

60
terlibat dalam penyelidikan kasus

tersebut

Detail Komnas HAM memanggil kapolda

dan Dirut jasa marga untuk dimintai

keterangan. Kapolda berjanji akan

transparan serta menghormati

jalannya penyelidikan yang berjalan

dan Subakti selaku Dirut Jasa marga

telah memberikan data yang mereka

punya yang nantinya akan menjadi

perbandingan antara keterangan

kepolisian dan FPI

Maksud Kabareskrim polri memastikan akan

transparan dan menerima seluruh

informasi dari semua pihak

Mikro 2

Sintaksis

Bentuk kalimat Fadil selaku Kapolda Metro Jaya

menghormati jalannya investigasi

yang dilakukan Komnas HAM

Koherensi Menghormati proses dan berjanji

61
akan teransparan.

Kata Ganti Lembaga independen

Mikro 3

Stilistik

Leksikon Barang bukti dalam peristiwa

kematian 6 anggota FPI di Komnas

HAM

Mikro 4

Retoris

Grafis Keterangan tempat kejadian pada

KM 50

Metafora Janji Kabareskrim akan mengungkap

kasus ini secara transparan

Ekspresi Presiden singgung komnas HAM

untuk terlibat dalam menenggakan

hukum Independen

62
Gambar 4.3 Berita 2 KumparanNEWS

Merujuk dari pemberitaan kedua yang dibuat oleh kumparan dapat dijelaskan

ketiga unsur yang telas di jabarkan pada tabel tersebut unsur Makro yaitu tematik

pada pemberitaan kedua menjelaskan Komnas HAM ikut membantu jalannya kasus

ini dan komnas ham memanggil Kapolda serta Dirut Jasa marga untuk memberikan

keterangan serta memberikan bukti yang ada. Komnas HAM disini berperan penting

dalam menengahi perbedaan sudut pandang yang terjadi. Presiden meminta agar

komnas ham dapat menjadi lembaga independen yang melandasi penyelidikan dari

kasus pembunuhan anggota FPI.

Skema dari pemberitaan kedua ini adalah alur dari mulai lead, isi, dan penutup

pada pemberitaan, lead dari berita ini komnas ham diminta oleh Presiden untuk

membantu jalannya investigasi supaya tidak adanya perbedaan pandangan dalam

kasus tersebut. Isi dari berita kedua ini menjelaskan terkait pemanggilan kepada

kapolda dan Dirut jasa marga ke Komnas HAM.

63
Yang mana dari pemanggilan tersebut kapolda mengaku terbuka dan

menghormati jalannya investigasi dan Komnas HAM mendapatkan data Foto dan

Video dari kejadian tersebut yang diberikan oleh Dirut Jasa Marga . berita kedua ini

ditutup dengan pernyataan Kabareskrim polri yang menyatakan berjanji akan

mengungkap kasus ini secara transparan dengan melibatkan tim dari dalam maupun

luar kepolisian.

Pada unsur mikro 1 yaitu semantik terdapat penjabaran dari latar, detail, dan

maksud yang disampaikan kepada pembaca. Latar pada pemberitaan kedua ini adalah

permintaan Presiden kepada Komnas HAM agar membantu jalalnnya kasus ini

supaya menemukan titik terang dalam penyelesaian kasus penembakan yang terjadi

antara anggota FPI dan Polisi merujuk pada paragraf pertama dalam berita kedua.

Detail pada pemberitaan tersebut merujuk pada paragraf 4 berita kedua yang

menjelaskan Komnas Ham telah memanggil Kapolda dan Dirut dari jasa marga untuk

dimintai keterangan dan juga memberikan bukti foto dan video yang dimiliki oleh

pihak jasa marga sebagai bahan perbandingan antara keterangan polisi dan FPI.

Pada elemen maksud yang ada pada pemberitaan ini adalah sebuah pesan

yang disampaikan secara terbuka kepada masyarakat yang mana pesan tersebut

adalah jendral sigit selaku kabareskrim janji pengungkapan kasus ini akan transparan

dan akan melibatkan internal dan eksternal dari kepolisian. Pesan tersebut berada

pada paragraf 8 yang ada pada pemberitaan 2.

64
Pada unsur mikro 2 yaitu sintaksis terdapat penjabaran dari bentuk kalimat,

koherensi, kata ganti yang ditulis pada berita kedua. Bentuk kalimat pada berita

kedua ini menggunakan bentuk kalimat aktif yang mana penempatan subjek yaitu

Fadil selaku kapolda berada di awal kalimat merujuk pada teks berita yang ada pada

paragraf 5 pada pemberitaan kedua.

Pada pemberitaan kedua ini juga terdapat koherensi yaitu dan yang menjadi

kata penghubung antar fakta yang ada. Merujuk pada paragraf kelima pada

pemberitaan kedua ini yang ditulis oleh penulis berita adalah Fadil mengaku

menghormati dan terbuka dalam penyelesaian kasus ini.

Kata ganti yang digunakan oleh penulis berita pada pemberitaan kedua ini

adalah lembaga independen. Lembaga independen pada berita kedua ini berarti pihak

ketiga yang membantu proses investigasi kasus ini yaitu Komnas HAM. Komnas

HAM bertujuan menengahi permasalahan antara pihak kepolisian dan FPI yang

saling menyelahkan antar saatu dengan yang lainnya sehingga Komnas HAM

berperan dalam menginvestigasi kasus tersebut.

Pada unsur mikro 2 ini merujuk pada kalimat yang berada pada paragraf

kelima yang dituliskan oleh penulis pada berita ke 2.

Unsur mikro 3 yaitu stilistik menjelaskan tentang leksikon atau perubahan

penggunaan kata yang mana pada pemberitaan kedua ini leksikon yang digunakan

ada kematian yang di tulis pada keterangan dari foto yang ada pada awal berita.

65
Pada unsur mikro 4 yaitu Retoris terdapat penjabaran dari elemen grafis,

metafor, dan ekspresi. Elemen grafis yang ada pada pemberitaan kedua ini adalah

keterangan lokasi kejadian yaitu km 50 angka lima puluh menjadi keterangan grafis

yang menjelaskan titik lokasi kejadian tersebut berada pada kilometer lima puluh tol

jakarta-cikampek yang di tulis pada paragraf ke 7.

Metafora pada pemberitaan kedua ini adalah kata transparan. Kata transparan

berarti keterbukaan dalam pengungkapan kasus penembakan 6 anggota FPI. Merujuk

pada paragraf 8 pada pemberitaan kedua. Pada paragraf tersebut dituliskan bahwa

kabareskrim akan transparan dalam pengungkapan kasus FPI dengan polisi.

Selanjutnya adalah elemen ekspresi yang ada pada pemberitaan kedua ini

berada pada paragraf kedua yang ditulis oleh penulis berita. Pada kalimat tersebut

mengekspresikan sikap presiden yang menyinggung keterlibatan Komnas HAM

dalam penyelesaian kasus penembakan anggota FPI.

Tabel 4.4 berita 3 KumparanNEWS

Makro

Tematik Pihak FPI menolak hasil investigasi

Super struktur

Skema Bermula saat hasil rekonstruksi yang

66
digelar kepolisian, menurut unarman

kasus ini sudah tidak bisa di lanjutkan

karena 6 pengawal telah tiada.

Selanjutnya mereka meminta agar

komnas HAM menjadi garada terdepan

untuk mengungkap kasus ini dan

mendorong agar dibentuknya tim

independen dalam pencarian fakta.

Mikro 1

Semantik

Latar Dari hasil rekonstruksi yang digelar

kepolisian, pihak FPI menolak semua

yang disampaikan oleh kepolisian

karena beranggapan kasus ini sidah

tidak bisa dilanjutkan

Detail Menurut munarman secara hukum

dalam menangani kasus ini sudah tidak

bisa dilanjutkan karena 6 pengawal

sudah tidak ada.

Maksud Komnas HAM diminta agar tidak

menyelidiki sendiri tetapi membentuk

67
tim pencari fakta

Mikro 2

Sintaksis

Bentuk kalimat Polisi menggelar rekonstruksi akan

tetapi FPI menolak hasil rekonstruksi

tersebut

Kata ganti Mereka meminta komnas ham unruk

mengungkap kasus tersebut

Koheren Pembunuhan dan pembantaian

Mikro 3

Stilistik

Leksikon Untuk mengungkap pembunuhan

terhadap 6 anggota FPI

Mikro 4

Retoris

Grafis Keterangan Tanggal yang yang ditulis

dengan angka

Metafora Komnas HAM menjadi leading sector

Ekspresi FPI meminta agar komnas ham menjadi

ujung tombak dalam penyelesaian kasus

ini

68
Gambar 4.4 Berita 3 KumparanNEWS

Merujuk dari berita ketiga yang dibuat kumparan dapat dijelaskan dari ketiga

unsur yang telah dijabarkan pada tabel..unsur makro yaitu tematik pada pemberitaan

ketiga menjelaskan sikap FPI yang menolak hasil rekonstruksi yang telah dilakukan

oleh pihak kepolisian karena FPI menganggap kasus ini sudah tidak bisa di lakukan

rekonstruksi adegan dikarenakan para korban telah meninggal.

Skematik dari pemberitaan ketiga adalah sebuah pemberitaan yang

memberitakan penolakan FPI perihal hasil dari rekonstruksi..Dijelaskan dalam lead,

isi, dan penutup dalam pemberitaan..lead pada berita ketiga ini mennjelaskan awal

digelarnya rekonstruksi pada tanggal 14 desember dan dari hasl rekonstruksi yang

ada FPI menolak data dan fakta yang disampaikan oleh kepolisian.

69
Pada isi berita menjelaskan pernyataan munarman tentang rekonstruksi kasus

yang telah di lakukan oleh kepolisian. Berita ini ditutup dengan permintaann FPI

untuk menjadikan komnas ham sebagai leading ssector dalam pengungkap

pembunuhan dan pembantaian yang terjadi kepada keenam anggota FPI

Pada unsur mikro 1 yaitu semantik telah dijabarkan latar, detail, dan maksud

yang ingin disampaikan kepada pembaca yang ada pada pemberitaan ketiga..latar

yang ada pada pemberitaan ini adalah hasil rekonstruksi yang kepolisian buat

terdapat fakta dan data dari kejadian penembakan tersebut yang menyebabkan

tewasnya keenam anggota FPI. Setelah hasil rekonstruksi diumumkan Pihak FPI

menolak hasil tersebut karena menganggap rekonstruksi tersebut seharusnya tidak

bisa berjalanan karena para korban sudah tiada merujuk pada paragraf 1 dan 2 yang

ada pemberitaan ke 3.

Detail dari pemberitaan ini menjelaskan tentang latar belakang penolakan

yang di lakukan FPI terhadap hasil rekonstruksi yang telah dilakukan oleh pihak

kepolisian. Pada pemberitaan ini munarman selaku sekertaris menyatakan seccara

hukum dalam menangani kasus ini sudah tidak bisa dilanjutkan karena 6 pengawal

sudah mati merujuk pada paragraf ke 3 pada pemberitan ke 3.

Maksud atau pesan yang ada pada pemberitaan ketiga adalah komnas ham

diminta agar tidak menyelidiki kasus sendiri dan membentuk tim untuk mencari

fakta. Pesan tersebut ditulis oleh penulis berita dengan harapan para pembaca

mengetahui bahwa kasus ini terlalu rumit dan membutuhkan Bantuan komnas ham

70
untuk menjadi penengah jalannya penyelidikan kasus ini merujuk pada paragraf

terakhir dalam berita ini.

Pada unsur makro 2 yaitu sintaksis menjabarkan bentuk kalimat, kata ganti,

dan koheren. Bentuk kalimat yang digunakan pada pemberitaan ini adalah kalimat

aktif yang mana menempatkan polisi sebagai subjek pada teks berita. Kata ganti

yang digunakkan adalah mereka yang mewakilkan atau menggantikan anggota FPI

yang meminta komnas HAM untuk membantu mengungkap kasus tersebut. Koheren

pada pemberitaan ini mennggunkan kata penghubung “dan” kata ini menghubungkan

kalimat pembunuhan dan pembantaian meurujuk pada paragraf 1 dan 4.

unsur mikro 3 stilistik atau leksikon yang telah dijabarkan pada tabel yaitu

kata mengungkap yang menjadi leksikon pada pemberitaan ini terletak dalam teks

untuk mengungkap pembunuhan. Ditemukan pada paragraf ke 7 dalam pemberitaan

ketiga.

Unsur mikro 4 menjabarkan grafis,metafora, dan ekspresi yang ada pada

pemberitaan ketiga. Grafis yang digunakan pada pemberitaan ketiga ini berupa angka

yang menjelaskan tanggal dari keterangan munarman pada paragraf ke 3. Elemen

metofora yang ada pada pemberitaan ini adalah kata leadinng sector yang menjadi

perubahan kata atau ungkapan yang ada pada pemberitaan ketiga berada di paragraf

ke 7.

71
Ekspresi yang ditekankan pada berita ketiga ini adalah kata FPI meminta agar

komnas HAM menjadi ujung tombak dalam penyelesaian kasus ini. Ekspresi ini

membuktikan bahwa FPI sangat berharap kepada komnas ham untuk menjadi

penengah agar kasus ini dapat terungkap secara jelas merujuk pada paragraf ke 8.

Tabel 4.5 Berita 4 KumparanNEWS

Makro

Tematik Suasana lokasi yang akan direlokasi

dan ditutup

Super struktur

Skema Tidak lama setelah kejadian baku

tembak pada KM 50 jasa marga

melakukan relokasi untuk persiapan

libur natal dan tahun baru.

Mikro 1

Semantik

Latar Pihak jasa marga melakukan

penutupan permanen pada rest area

Kilometer 50

Detail Widiyatmoko selaku GM jasa marga

mengharapkan Relokasi ini dapat

72
diselesaikan sebelum liburan

dimulai

Maksud GM jasa marga menyampaikan

maksud dan tujuan dari relokasi ini

untuk penambahan ruas tol

Kilometer 50

Mikro 2

Sintaksis

Bentuk kalimat Jasa marga melakukan pennutupan

permanen pada Kilometer 50

Koheren Libur natal dan tahun baru

Kata ganti -

Leksikon -

Grafis KM 50

Metafora

Ekspresi Rest area KM 50 yang akan ditutup

oleh pihak jasa marga

73
Gambar 4.5 Berita 4 KemparanNEWS

Merujuk dari berita keempat yang telah dijabarkan pada tabel diatas dapat di

jelaskan dari ketiga unsur yang telah di tulis pada tabel. Unsur makro pada

pemberitaan ini menjelaskan tema dari pemberitaan yaitu membahas perihal lokasi

pembunuhan ditutup untuk relokasi penambahan jalur tol dari km 48 sampai km 50

yang difungsikan sebagai tambahan jalur untuk libur natal dan tahun baru.

Skema dari pemberitaan ke 4 adalah pemberitaan yang memberitakan perilah

penutupan yang di lakukan pada KM 50. Dijelaskan pada lead,isi,dan penutup pada

pemberitaan. Lead pada berita ini menjelaskan perintah Badan pengatur jalan tol yang

memerintahkan agar dilakukannya relokasi. Isi pada berita ini adalah penjelasan GM

jasa marga perihal maksud dan tujuan dilakukan pennutupan pada ruas tol KM 50

yaitu untuk penambahan jalur tol untuk mengantisipasi libur. Pada penutup dari

pemberitaan ini menjelaskan waktu berjalannnya relokasi dan titik titik yang akan

dilakukan relokasi.

74
Pada unsur mikro 1 yaitu Semantik pada pemberitaan ke 4 ini membahas

perihal latar,detail, dan maksud yang ada pada pemberitaan. Latar pada pemberitaan

ini adalah pihak jasa marga yang melakukan penutupan permanen pada rest area

kilometer 50. Dijelaskan dalam detail pemberitaan yaitu widiyatmoko selaku GM

jasa marga mengharapkan relokasi ini dapat diselesaikan sebelum waktu libur

datang. Maksud atau pesan yang ingin disampaikan pada pemberitaan ini adalah

sebuah pesan terbuka yang mennjelaskan maksud dan tujuan penutupan atau relokasi

km50.

Pada unsur mikro 2 yaitu sintaksis yang berisikan bentuk

kalimat,koherensi,dan kata ganti terdapat bentuk kalimat aktif yang digunakan dalam

pemberitaan ini yaitu jasa marga melakukan penutupan permanen pada km50 pada

bentuk kalimat aktif inii penulis berita menempatkan subjek pada awal kalimat.

Koheren pada berita ke 4 ini menggunakan kata “dan” sebagai kata penghubung

untuk menghubungkan kata tahun baru dan libur natal. Pada pemberitaan ini tidak

ditemukan kata ganti yang digunakan oleh penulis berita.

Pada unsur mikro 3 yaitu stilistik terdapat tidak terdapat leksikon pada

pemberitaan ke 4 ini. Dan pada unsur mikro 4 yaitu retoris yang menjabarkan

grafis,metafora dan ekspresi yang ada pada pemberitaan. Hanya teradapat 2 elemen

pada pemberitaan ke 4 ini yaitu elemen grafis yang berupa angka yang menjelaskan

lokasi relokasi dan ekspresi yaitu penyampaian fakta yaitu jasa marga akan menutup

permanen rest area Kilometer 50.

75
Tabel 4.6 berita 5 KumparanNEWS

Makro

Tematik Keluarga 6 anggota yang tewas

melakukan rapat dengan komisi III

DPR

Super struktur

Skematik Diawali dengan pemanggilan kepada

kelluarga korban untuk datang ke

DPR guna memberikan pernyataan,

dan diberikan pertanyaan seputar

kejadian seusai baku tembak..Setelah

itu keluarga mendatangi komnas

HAM untuk memberikan bukti foto

dan video dari kasus tersebut untuk

dijadikan bahan pertimbangan

investigasi dan mengetahui siapa yang

bertanggung jawab pada kasus

tersebut. Pihak keluarga bercerita

bahwa mereka mendapatkan teror dan

tekanan dari kasus ini dan berharap

76
agar Komnas HAM memperhatikan

mereka

Mikro 1

Semantik

Latar DPR memanggil keluarga korban

untuk memberikan keterangan serta

menjawab pertanyaan yang

dilontarkan saat rapat berlangsung,

setelah itu pihak kelluarga

mendatangi komnas ham untuk

memberikan dokumen setelah korban

tewas. Dengan harapan menjadi

pertimbangan komnas ham serta

menyampaikan kelluhan keluarga

yang tertekan.

Detail Aziz selaku kuasa hukum munarman

menyampaikan bahwa teror tersebut

berasal dari panggilan polisi terkait

kasus ini yang membuat keluarga

menjadi tertekan.

Maksud Keluarga berharap komnas ham

77
memberikan perhatian terkait kasus

yang sedang berjalan

Mikro 2

Sintaksis

Bentuk kalimat Komisi III melakukan pemanggilan

kepada keluarga dari 6 anggota yang

tewas

Koherensi Mereka diberikan pertanyaan dan

diminta untuk menjelaskan fakta yang

telah ditemukan

Kata ganti Mereka di cecar

Mikro 3

Stilistik

Leksikon Keluarga menyerahkan bukti foto dan

video setelah keluarga mereka tewas

Mikro 4

Retoris

Grafis Keterangan tanggal dari pernyataan

Metafora -

Ekspresi Mereka mengharapkan agar komnas

HAM memberikan perhatian kepada

78
keluarga terkait kasus ini.

Gambar 4.6 Berita 5 KumparanNEWS

Merujuk pada berita ke 5 yang di buat oleh kumparan dapat di jelaskan dari

ketiga unsur yang terlah dijabarkan pada tabel diatas. Unsur makro yaitu tematik

dari pemberitaan ke 5 menjelaskan perihal kedatangan anggota keluarga ke DPR

untuk memberikan fakta yang mereka temukan setelah baku tembak terjadi dan

juga para keluarga dicecar beberapa pertanyaan terkait kasus penembakan yan

terjadi pada kelluarga mereka.

Skematik dari pemberitaan ini ke 5 yang di tulis dari mulai lead,isi, dan

penutup dalam pemberitaan. Lead dari berita ini membahas tujuan dipanggilnya

pihak keluarga untuk hadir ke DPR dan keluarga mendatangi komnas ham untuk

79
memberikan bukti foto dan video dari korban yang mereka abadikan sendiri. Dari

bukti yang diberikan tersebut keluarga berharap menjadi acun dalam proses

investigasi yang berjalan dan akan terkuak siapa yang seharusnya bertanggung

jawab pada kasus tersebut.

Pada isi berita ke 5 ini penulis berita menuliskan bahwa adanya tekanan dan

teror yang dialami oleh keluarga terkait kasus yang sedang berjalan. Tekanan dan

teror berasal dari panggilan-panggilan yang di lakukan kepolisian. Penutup dari

berita ini adalah pernyataan dari aziz selaku kuasa hukum munarman yang

menyatakan tekanan yang dialami keluarga berasal dari panggilan kepolisian

ssehubungan dengan kasus tersebut.

Penjelasan unsur mikro 1 pada berita 5 yang yaitu semantik terdapat

penjelasan dari latar belakang, detail, dan maksud dari pemberitaan tersebut.

Pada latar dijelaskan DPR melakukan pemanggilan terhadap para keluarga dari 6

anggota FPI yang tewas untuk dimintai keterangan dan kesaksian keluarga

terhadap keluarga mereka yang menjadi korban.

Setelah keluarga mendatangi DPR mereka pergi ke komnas HAM untuk

memberikan bukti yang telah mereka abadikan dari keluarga mereka yang

menjadi korban. Dari bukti foto dan video tersebut kelluarga mengharapkan

dapat menjadi pertimbangan komnas ham untuk memberikan penilaian perihal

siapa yang salah dalam kasus ini. Keluarga juga menyampaikan keluhan mereka

atas kasus ini keluarga merasa tertekan karena panggilan panggilan yang

diberikan oleh polisi.

80
Detail pada berita ke 5 menegaskan latar yang telah dibahas sebelumnya yaitu

pernyataan aziz selaku kuasa hukum munarman tentang teror yang dialami oleh

keluarga berasal dari

Maksud atau pesan yang ada pada berita ke 5 ini bertujuan agar pembaca

mengetahui adanya harapan besar dari keluarga perihal kasus yang sedang

berjalanan yang di sampaikan oleh penulis berita dalam paragraf kedua dalam

pemberitaan yang di tulis oleh penulis berita.

Pada unsur mikro 2 yaitu sintaksis yaitu bentuk kalimat, koheren, dan kata

ganti yang ada pada pemberitaan ke 5 ini dan telah di jabarkan pada tabel diatas.

Bentuk kalimat yang digunakan adalah bentuk kalimat aktif yang mana kalimat

tersebut menempatkan subjek yaitu komisi III DPR pada awal kalimat merujuk

pada paragraf pertama pada berita ke 5.

Koheren pada pemberitan ini menggunakan kata dan ssebagai kata hubung

antara kata diberikan pertanyaan dan diminta untuk memberikan penjelasan

tentang fakta yang keluarga temukan pada korban berada pada paragraf 1. Kata

ganti yang digunakan oleh penulis berita adalah mereka yang mana mereka ini

mewakilkan 6 keluarga pada berita tersebut yang berada pada paragrag pertama

pada pemberitaan.

Unsur mikro 3 yaitu stilistik yang membahas tentang leksikon pada

pemberitaan ditemukan pada paragraf kedua yang ada pada pemberitaan. Dari

kalimat tersebut kata tewas menjadi leksikon yang digunakan oleh penulis berita.

81
Unsur mikro 4 yaitu yaitu retoris yang berisikan grafis,metafora, ekspresi

yang ada pada berita ke 5 yang telah dijabarkan pada tabel diatas. Grafis pada

berita ke 5 ini menggunakan anggka sebagai penjelasan tanggal dari pernyataan

aziz selaku sekertaris FPI.

Untuk metafora pada pemberitaan dsni tidak ditemukan. Selanjutnya adalah

ekspresi yang di tekankan pada pemberitaan ini adalah harapan kelluarga kepada

komnas ham untuk memberikan perhatian lebih kepada keluarga dari korban.

Tabel 4.7 Berita 6 KumparanNEWS

Makro

Tematik Keluarga menantang kepolisian

sumpah.mubahalah

Skema Setelah bertemu dengan komnas

HAM keluarga merasa sangat

terpukul melihat kondisi korban.

Mikro.1

Semantik

Latar Keluarga menyatakan kepada komnas

ham terkait kondisi korban setelah

diserahkan oleh pihak kepolisian

mereka sangat terpukul melihat

kondisi tersebut dan kelluarga merasa

82
keberatan dengan pernyataan

kepolisian perihal mereka melakukan

serangan terlebih dahulu.

Detail Keluarga korban menegaskan untuk

mengajak kepolisian yang telah

menyampaikan informasi tersebut

untuk melakukan sumpah mubahalah

agar terbukti kebenarannya.

Maksud Ayah faiz menyampaikan ia tidak

paham hukum.maka dari itu untuk

membuktikan kasus tersebut ia

menantang kapolda untuk

sumpah.mubahalah

Mikro 2

Sintaksis

Bentuk kalimat Kepolisian menyebut bahwa yang

melakukan penyerangan terlebih

dahulu adalah mereka

Koherensi Senjata api dan senjata tajam

Kata ganti Merekalah yang melakukan

penyerangan

83
Mikro 3

Stilistik

Leksikon Kapolda berkata bahwa mereka yang

membunuh keluarga kami

Mikro 4

Retoris

Grafis Foto keluarga dari 6 anggota FPI

dirumah Sakit Polri

Metafora Sumpah mubahalah

Ekspresi pada pernyataan ayah faiz di komnas

HAM ia menegaskan mengajak

kapolda melakukan mubahalah untuk

membuktikan siapa yang benar dan

salah

84
Gambar 4.7 Berita 6 KumparanNEWS

Merujuk Pada berita ke 6 dapat dijelaskan dari ketiga unsur yang telah

dijabarkan pada tabel tersebut dapat dijelaskan unsur makro yaitu tema dari berita ke

6 membahas tentang keluarga 6 anggota FPI yang menantang kepolisian untuk

melakukan sumpah mubahalah karena pihak keluarga sangat terpukul melihat kondisi

dari anak mereka saat diserahkan oleh kepolisian.

Skematik dari berita ke enam berisi lead, isi, dan penutup, pada lead berita ini

membahas tentang perasaan keluarga yang sangat terpukul melihat kondisi jenazah

setelah dibawa dari rumah sakit. Pernyataan tersebut disampaikan setelah bertemu

Komnas HAM. Terlebih lagi setelah kejadian tersebut pihak kepolisian

menyampaikan bahwasanya mereka yang melakukan penyerangan terlebih dahulu

kepada polisi dengan menggunakan senjata padahal menurut keluarga tidak ada

satupun dari mereka yang membawa senjata.

85
Pada isi berita terdapat pernyataan dari salah satu keluarga yaitu ayah dari

Faiz, ia menyatakan bahwa ia tidak mengerti hukum maka dari itu untuk mengungkap

kejelasan dan kebenaran kasus ini ia menantang Kapolda Metro Jaya untuk

melakukan sumpah mubahalah.

Pada pemberitaan ini ditutup dengan penegasan ayah Faiz yang mengajak

Kapolda karena ia yang telah memberikan pernyataan telah mengakui telah

menewaskan keluarga kami untuk mencari kebenaran siapa yang bersalah dan siapa

yang zolim maka ayah faiz mengajak secara syariat dalam islam untuk menjalankan

sumpah mubahalah.

Pada unsur mikro satu yaitu semantik terdapat penjabaran dari latar, detail,

dan maksud atau pesan yang akan diberitahukan kepada pembaca. Latar pada

pemberitaan ini adalah pernyataan keluarga kepada Komnas HAM terkait kondisi

anak mereka setelah diserahkan oleh kepolisian.

Mereka sangat terpukul melihat keadaan dari keluarga mereka yang menjadi

korban dan juga keluarga terpukul atas pernyataan kepolisian yang menyatakan

bahwasanya kejadian tersebut bermula saat para anggota FPI melakukan penyerangan

terlebih dahulu kepada pihak kepolisian kalimat tersebut ada pada paragraf 1 dan 2.

Detail yang ada pada pemberitaan ini menjelaskan pernyataan keluarga

perihal ajakan kepada pihak kepolisian untuk melakukan sumpah mubahalah karena

telah menyampaikan informasi tersebut agar terbukti kebenarannya merujuk pada

86
paragraf ke 4. Untuk maksud disini adalah sebuah pesan terbuka yang disampaikan

oleh ayah Faiz bahwasanya ia tidak paham hukum, maka dari itu untuk membuktikan

kebenaran pada kasus ini ia menantang Kapolda untuk sumpah mubahalah.

Pada unsur mikro dua yaitu sintaksis yang menjabarkan bentuk

kalimat,koherensi,dan kata ganti yang digunakan pada pemberitaan keenam. Bentuk

kalimat pada berita ini adalah bentuk kalimat aktif yang mana pada berita ini penulih

menempatkan subjek pada awalan kalimat. Subjek pada kalimat tersebut adalah

kepolisian merujuk pada kalimat yang berada pada paragraf ke 2.

Koherensi pada berita ini menggunakan kata dan yang menjadi kata hubung

dalam menyebutkan senjata yang digunakan pada penyerangan terhadap polisi yang

dilakukan oleh korban. Sesuai dengan pernyataan dari kepolisian korban menyerang

dengan senjata api dan senjata tajam yang ditemukan pada paragraf ke dua . Kata

ganti yang digunakan oleh penulis berita adalah kata mereka yang berada pada teks

yang berada pada paragraf kedua dalam berita 6

Pada berita ini terdapat Unsur mikro 3 stilistik yaitu leksikon. Penulis berita

menggunakan kata membunuh sebagai leksikon pada berita keenam yang berada

pada paragraf ke 4 yang di buat oleh penulis berita merujuk pada paragraf ke 4.

Unsur mikro 4 yaitu retoris menjabarkan tentang grafis,metafora, dan ekspresi yang

digunakan. Pada berita keenam ini terdapat unsur grafis yaitu penulis menampilkan

foto dari 6 keluarga Korban pada saat berada di rumah sakit polri.

87
Pada berita keenam metafora yang digunakan adalah kata sumpah mubahalah.

Yang berarti permohonan kepada allah swt untuk memberikan kutukan kepada orang

yang berdusta agar dapat membuktikan kebenaran merujuk pada paragraf ke 3.

Untuk ekspresi yang ditekankan pada berita keenam ini merujuk pada paragraf

kelima.

Tabel 4.8 Berita 7 KumparanNEWS

Makro

Tematik Komnas HAM memutuskan bahwa

kasus tersebut melanggar HAM

Super struktur

Skema Komnas HAM menyimpulkan

adanya baku tembak yang terjadi.

Dari hasil yang didapat ditemukan

peristiwa yang melanggar HAM.

Ketua investigasi dari komnas HAM

menyatakan ada 2 kejadian dari

kasus ini. Pertama kejadian yang

menyebabkan 2 orang tewas dan

pada kejadian kedua pada saat 4

pengawal yang masih hidup dibawa

namun tidak menggunakan borgol.

88
Ditengah perjalanan 4 orang tersebut

mendapatkan tindakan dari

kepolisian setelah melakukan

penyerangan setelah investigasi

tersebut komnas ham

merekomendasikan eksekutor dari 4

anggota dibawa ke pengadilan. Dari

rekomendasi tersebut mendorong

polri untuk melakukan investigasi

lebih lanjut.

Mikro 1

Semantik

Latar Kesimpulan komnas ham yang

menyatakan adanya baku tembak

pada peristiwa tersebut dan juga

komnas HAM menyampaikan

adanya pelanggaran ham dalam

peristiwa ini karena ada 2 kejadian

dalam peristiwa tersebut

Detail Kejadian pertama terjadi baku

tembak saat mobil saling

89
menyerempet dan menewaskan 2

orang anggota FPI. Kejadian kedua

terjadi pada saat prosess

penangkapan kepada 4 anggota yang

tersisa tetapi keempat anggot

tersebut mendapatkan tindakan

karna disebut melakukan serangan

Maksud Komnas Ham memberikan

keputusan bahwa penembakan ini

merupakan sebuah pelanggaran hak

asasi manusia yang menyebabkan 4

orang anggota FPI tewas dan

komnas ham juga meminta pelaku

dibawa kepengadilan.

Mikro 2

Sintaksis

Bentuk kalimat Komnas ham terus menginvestigasi

kasus ini

Koherensi Pelaku dan korban

Kata ganti Mereka membuat kesimpulan

adanya baku tembak

90
Leksikon Tewasnya 6 anggota FPI

Grafis 8-1-2021

Metafora Unlawfull killing

Ekspresi Polri akan mendalami serta

melakukan investigasi lebih lanjut

terkait rekomendasi dari komnas

ham

Gambar 4.8 Berita 7 KumparanNEWS

Merujuk pada berita ke 7 yang dibuat kumparan dapat dijelaskan dari ketiga unsur

yang telah dijabarkan pada tabel. Unsur makro yaitu tematik menjelaskan komnas

91
HAM mengungkap peristiwa yang terjadi pada 6 anggota FPI yang tewas dan

Komnas HAM juga memutuskan kejadian tersebut melanggar ham.

Skema dari pemberitan ke7 ini di buat dalam 3 rangkaian yaitu lead,isi,dan

penutup. Pada lead berita membahas tentang kesimpulan yang dinyatakan oleh

komnas ham pada kasus ini terjadi baku tembak. Dari hasil investigasi yang

dilakukan ditemukannya salah satu pristiwa yang dianggap melanggar ham.

Pemimpin investigasi menyatakan bahwa peristiwa ini dibagi dalam 2

kejadian.. pada isi berita tersebut menjabarkan kejadian pertama dan kejadian kedua

dan ditutup dengan rekomendasi komnas ham yaitu membawa penembak dari

keempat anggota FPI ke pengadilan untuk diperiksa dan diselidiki lebih lanjut.

Pada unsur mikro 1 yaitu semantik terdapat penjelasan latar,detail,maksud

atau pesan yang ingin disampaikan pada pembaca. Latar pada pemberitaan ini adalah

komnas ham yang memberikan kesimpulan dari kasus tersebut terdapat aksi baku

tembak. Komnas ham telah menyimpan peluru yang diduga milik FPI. Dari hasil

yang telah ditemukan oleh komnas ham adanya bagian peristiwa yang dianggap

sebagai pelanggaran ham yaitu terjadi pada kejadian kedua pada saat proses

penangkapan 4 orang anggota FPI.

Detail dari pemberitaan ini menjelaskan kejadian yang awalnya bermula saat

kedua mobil polisi dan anggota fpi saling serempet. Pada kejadian tersebut terjadilah

baku tembak antara keduanya. Selanjutnya pada kejadian kedua diawali dengan

92
penangkapan 4 pengawal lainnya yang masih hidup. Mereka dimasukan kedalam

mobil tanpa borgol. Pada saat ditengah perjalanan keempatnya mendapatkan tindakan

setelah disebut berusaha melakukan serangan kepada polisi.

Pada berita ini terdapat pesan yang disampaikan secara terbuka kapada

masyarakat yaitu keputusan yang disampaikan oleh komnas ham bahwaa

penembakan ini merupakan sebuah pelanggaran ham dan komnas ham meminta

pelaku dibawa kepengadilan.

Unsur mikro 2 pada pemberitaan ini terdapat bentuk kalimat yang digunakan

koherensi, dan kata ganti. Bentuk kalimat yang dipakai yaitu bentuk kalimat aktif

yang mana pada kallimat tersebut menempatkan komnas ham sebagai subjek.

Koherensi pada berita ini menggunakan kata “dan” sebagai penghubung pada

kalimat. Kata ganti yang digunakan oleh penulis berita adalah kata mereka yang

mewakilkan komnas ham.

Leksikon atau unsur mikro 3 pada berita ini adalah kata tewasnya. Kata

tewasnya menjadi elemen leksikon yang digunakan pada penulisan berita ini. Pada

unsur mikro 4 yaitu retoris yang berisikan grafis,metafora,ekspresi yang ditampilkan

pada berita ke 7 ini. Elemen grafis yang digunakan pada berita ini adalah angka yang

bertujuan menerangkan tanggal yang ada pada gambar ketua dan komisioner komnas

ham.

93
Elemen metofora yang ada pada berita ini adalalh kata unlawfull kiling yang

berada pada paragraf ke 7. Dan ekspresi yang ditonjolkan pada kalimat berita ini

adalah pergerakan polri yang akan mendalami lebih lanjut dan melakukan investigasi

terkait rekomendasi yang diminta oleh komnas ham yang berada pada kalimat di

paragraf ke 11.

Tabel 4.9 Berita 8 KumparanNEWS

Makro

Tematik Gugatan kepada polri perihal kasus

6 anggota FPI

Super struktur

Skema Salah satu keluarga korban

mengajukan gugatan kepada polri

kepraperadilan. Dari sidang yang

berlangsung ada 2 gugatan yang

diberikan pertama tentang barang

yang ditahan polisi dan kedua terkait

aksi penangkapan yang dianggap

94
tidak sah namun kedua gugatan

tersebut ditolak. Dijelaskan soal

barang yang disita penilaian hakim

menganggap bahwa apa yang

dilakukan telah sah dimata hukum

sedangkan yang kedua soal

penangkapan juga ditolak

Mikro 1

Semantik

Latar Sidang dilakukan untuk melanjutkan

gugatan kepada polri

Detail 2 gugatan tersebut ditolak oleh

hakim

Maksud Barang yang disita digunakan untuk

berjalannya proses invesstigasi

Mikro 2

Sintaksis

Bentuk kalimat Penilaian hakim terhadap penyitaan

barang yang dilakukan polisi sudah

sesui secara hukum

Koheren Kapolri dan komnas ham

95
Kata ganti -

Mikro 3

Stilistik

Leksikon Penangkapan yang tidak sah

Mikro 4

Retoris

Gerafis Foto dan keterangan tanggal yang

menggunakan angka

Metafora -

Ekspresi Gugatan yang diberikan ditolak

hakim

Gambar 4.9 Berita 8 KumparanNEWS

96
Merujuk dari berita kedelapan yang dibuat kumparan dapat dijelaskan

dari ketiga unsur yang telah dijabarkan pada tabel. Unsur makro yaitu tematik

pada pemberitaan kedelapan membahas tentang keluarga yang menggugat

polri kepraperadilan. Sidang gugatan kepada kapolri dipengadilan negri oleh

salah satu keluarga dari 6 pengawal habib rizieq perihal kasus penembakan

yang terjadi ditol kilometer 50.

Skematik dari pemberitaan ini dijelaskan pada lead membahas perihal

pihak keluarga yang memberikan gugatan praperadilan ke pengadilan. Isi

berita ini membahas keputusan sidang yang memutuskan 2 gugatan yang

diajukan oleh keluarga yang telah teregistrasi terkait barang sitaan dan

penangkapan yang dinilai tidak sah. Pada isi berita ini dijelaskan bahwa dua

gugatan tersebut ditolak majlis.hakim.

Pada skema berita ini ditutup dengan penjelasan mengapa kedua

gugatan tersbut ditolak oleh majlis hakim. Kedua gugatan tersebut ditolak

karena menurut hakim apa yang telah dilakukan oleh kepolisian sudah sesui

dengan hukum dan digunakan sebagai kepentingan untuk melakukan

penyelidikan.

Pada unsur mikro 1 yaitu semantik terdapat latar,detail,dan maksud

yang disampaikan kepada pembaca. Latar pada berita ini menggambarkan

proses sidang yang bertujuan untuk menlanjutkan 2 gugatan yang telah

dilontarkan oleh pihak keluarga kepada polri yang berada pada paragraf 1 dan

97
2..Detail pada berita menjelaskan hasil sidang tersebut yaitu terjadi penolakan

terhadap dau gugatan yang diajukan karena menurut hakim semua itu telah

sesui dengan proses hukum yang berlaku berada pada paragraf 3 dan 4.

Maksud pada pemberitaan ini adalah sebuah pesan yang ingin

disampaikan oleh penulis secara terbuka agar para pembaca mengetahui apa

yang terjadi..Pada berita ke 8 ini pseannya adalah barang bukti yang disita

tersebut dijadikan alat untuk melakukan proses investigasi yang ditemukan

pada paragraf ke 3.

Pada pemberitaan ke 8 ini terdapat bentuk kalimat aktif yang mana

kalimat tersebut menempatkan subjek pada awal kalimat yaitu hakim.menilai

penyitaan barang pribadi terssebut telah sesui secara hukum merujuk pada

paragraf ke 3. Koherensi yang digunakan adalah kata “dan” sebagai kata

hubung yang dituliskan oleh penulis berita yang ada pada paraagraf terakhir.

Pada pemberitaan ke8 ini tidak terdapat kata ganti yang digunakan

oleh penullis berita. Untuk unsur mikro 3 yaitu stilistik terdapat leksikon yang

digunakan oleh penulis berita. Leksikon pada pemberitaan ini adalah kata

tewas merujuk pada kalimat yang berada pada paragraf .

Unsur mikro 4 yang berisikan grafis,metafora,dan ekspresi..Pada

pemberitaan ke4 ini hanya terdapat elemen grafis dan ekspresi saja tidak ada

elemen metafora didalamnya. Unsur grafis yang digunakan pada pemberitaan

ini adalah foto dari berjalanannya sidang praperadilan pada tanggal 5

98
januari..ekspresi yang ada pada berita kedelapan ini adalah kata gugatan

ditolak hakim merujuk pada kalimat yang adaa pada paragraf terakhir.

Tabel 4.10 Berita 9 KumparanNEWS

Makro

Tematik Pihak keluarga menagih kejelasan

dari kasus penembakan dan

menantang polri untuk melakukan

sumpah mubahalah

Super struktur

Skema Keluarga dari 6 anggota FPI yang

tewas melaksanakan sumpah

mubahalah acara ini dihadiri

beberapa tokoh secara online. Salah

satunya adalah bapak amin rais.

Acar tersebut dipimpin oleh ustazd

sambo dan dibacakan oleh ayah dari

faiz yang diikuti seluruh keluarga

yang lain. Pihak keluarga telah

memberikan undangan kepada polri

untuk menghadiri dan secara

bersama melakukan sumpah tetapi

99
tidak hadir

Mikro 1

Semantik

Latar Keluarga korban melakukan sumpah

dan telah mengundang polri untuk

bersama sama bersumpah tetapi

tidak hadir

Detail Dalam kegiatan ini kita sudah

mengundang tatapi tidak hadir

Maksud Keluarga telah mengundang polri

untuk bersama sama bersumpah

Mikro 2

Sintaksis

Bentuk kalimat Keluarga dari enam anggota FPI

melakukan sumpah.mubahalah

kegiatan ini dihadiri keluarga dan

beberapa tokoh secara online

Koheren Mengajak polri untuk menghadiri

dan secara bersama

Kata ganti Sudah kita minta untuk datang

Mikro 3

100
Stilistik

Leksikon Menyatakan sumpah

Mikro 4

Retoris

Gerafis Foto acara yang ditampilkan pada

berita

Metafora Mubahalah

Ekspresi Amin rais menyatakan sudah

mengundang polri tapi tidak

menghadiri acara tersebut

101
Gambar 4.10 Berita 9 KumparnNEWS

Merujuk dari berita ke 9 dapat dijelaskan keetiga unsur yang telah di jabarkan

pada tabel. Unsur makro yaitu tematik pada berita ke 9 ini adalah berita tentang pihak

keluarga yang menagih kejelesan dari kasus penembakan dan menantang polri untuk.

Skema pada pemberitaan ini dijelaskan dalam lead,isi,dan penutup yang ada

pada pemberitaan ini. Lead paada pemberitaan ini adalah keluar dari 6 anggota FPI

yang tewas melaksanakan sumpah mubahalah dan acara ini dihadiri oleh seluruh

keluarga dan beberapa tokoh secara online. Pada isi berita membahas maksud dan

tujuan dilakukannya supah mubahalah ini yang dipimpin oleh ust sambo dan

dibacakan oleh ayah dari faiz. Penutup pada berita ini menjelaskan bahwa keluarga

telah mengundang polri untuk hadir tetapi polri tidak menghadiri acara tersebut.

Unsur makro 1 yatu semantik yang berisikan latar,detail,dan maksud yang ada

pada pemberitaan ini dapat ditemukan bahwa latar pada berita ini adalah pihak

keluarga korban yang telah melakukan sumpah mubahalah dan telah mengundang

polri untuk bersama sama tetapi tidak hadir. Kalimat tersebut merujuk pada paragraf

1 dan 5.

Detail pada berita ke 9 ini berada pada paragraf ke 6 yang menjelaskan dalam

kegiatan ini pihak keluarga sudah mengundang kepolisian tetappi tidak menghadiri

acara tersebut. Elemen maksud yang ada pada pemberitaan ini adalah sebuah pesan

102
yang ingin disampaikan secara terbuka kepada masyarakat yang ada pada paragraf ke

5.

Unsur mikro 2 pada berita kesembilan ini terdapat bentuk kalimat,koherensi,

dan kata ganti. Bentuk kalimat yang digunakan pada kalimat ini adalah bentuk

kalimat aktif yang ada pada paragraf 1 dan 2 yang menjelaskan keluarga 6 anggota

FPI melakukan kegiatan sumpah mubahalah yang dihadiri keluarga dan bebrapa

tokoh secara online. Koherensi pada berita ini ditemukan pada paragraf 1 dengan

menggunakan kata dan sebagai kata hubung antara dua kalimat.

Kata ganti pada berita ini adalah kita yang mengartikan pihak keluarga yang

sudah meminta polri untuk datang kalimat tersebut ditemukan pada paragraf ke

3..pada unsur mikro 3 yaitu stilistik ditemukan leksikon yang digunakan pada berita

kesembilan ini leksikonnya adalah kata menyatakan.

Pada unsur mikro 4 yaitu retoris terdapat elemen grafis,metafora,dan ekspresi.

Elemen grafis yang digunakan oleh penulis berita adalah foto dari kegiatan yang

dilakukan oleh para keluarga 6 anggota FPI. Metafora pada berita ini adalah kata

mubahalah karena mubahalah adalah kata kata kuno secara syariat islam. Ekspresi

yang ditampilkan pada berita ini adalah perkataan amin rais yang menegaskan telah

mengundang polri dalam acara tersebut yang terdapat pada paragraf terakhir.

Tabel 4.11 Berita 10 KumparanNEWS

103
Makro

Tematik Bareskrim menetapkan 6 anggota

FPI srbagai tersangka

Super struktur

Skema Diawali dengan ditetapkannya

anggota FPI sebagai tersangka

dikarenakan telah berusaha

menyerang polisi. Keputusan ini

ditetapkan setelah menggelar

investigasi. Berkas dari kasus ini

sudah diberikan kpada kejaksaan

dan saat ini menjadi bahan untuk

diteliti. Para tersangka dijerat

pasal.170.KUHP

Mikro 1

Semantik

Latar Bareskrim polri menyatakan6

anggota FPI yang tewas sebagai

tersangka karena berusaha

melakukan serangan kepada

kepolisian

104
Detail Brigjen.Andi menyatakan bahwa 6

anggota ini menjadi tersangka

Maksud Berkas dari kasus ini telah

diserahkan kepada pihak kejaksaan

dan masih dalam penelitian

Mikro 2

Sintaksis

Bentuk kalimat Polri menetapkan 6 orang tersebut

menjadi tersangka

Koheren Berkas kasus telah diberikan kepada

kejaksaan Dan masih dalam

penelitian

Kata ganti Mereka menjadi tersangka

Mikro 3

Stilistik

Leksikon 6 orang yang tewas sebagai

tersangka

Mikro 4

Retoris

Gerafis Foto hasil rekonstruksi

Metafora Anggota FPI dijerat pasal 170

105
KUHP

Ekspresi Pernyataan andi via telp perihal

anggota FPI yang menjadi tersangka

Gambar 4.11 Berita 10 KumparanNEWS

Merujuk dari berita ke 10 dijelaskan dari ketiga unsur yang telah dijabarkan

pada tabel diatas. Unsur pertama adalah makro yaitu tematik pada pemberitaan ini

membahas.Bareskrim Polri yang menetapkan 6 anggota FPI sebagai tersangka pada

kasus penembakan tersebut.

Skema pada berita ini dijelaskan pada lead,isi,dan penutup yang ada pada

berita ke 10. Lead dari berita ini membahas tentang penetapan tersangka kepada 6

106
anggota FPI dalam baku tembak yang terjadi di Kilometer 50 pernyataan tersebut

disampaikan oleh.Dittipidum polri. Pada isi berita ini menjelaskan bahwa keputusan

tersebut diambil setelah gelar perkara dilakukan. Berita ini ditutup dengan penetapan

tersangka kepada keenam anggota yang disampaikan oleh penyidik.

Pada unsur mikro 1 yaitu semantik terdapat penjelasan dari latar,detail,dan

maksud yang ditekankan pada berita ini. Elemn latar pada berita ini menjelaskan

tentang penetapan 6 anggota FPI menjadi tersangka yang dikatakan oleh bareskrim

penetapan tersangka pada 6 anggota ini dikarenakan telah berusaha melakukan

serangan kepada polisi yang dituliskan pada paragraf 1.

Detail pada berita ini menegaskan pernyataan andi selaku Dirtipidum polri

yang menyatakan bahwa 6 anggota ini resmi menjadi tersangka setelah dilakukannya

gelar perkara kasus tersebut pernyataan ini disampaikan pada paragraf 3. Maksud

yang berada pada pemberitaan ini adalah sebuah pesan yang ingin disampaikan

kepada pembaca yang ditulis oleh penulis berita perihal berkas kasus ini sudah

diserahkan kepada pihak kejaksaan dan masih dalam tahap penelitian yang berada

pada paragraf ke 4.

Pada unsur mikro 2 terdapat penjabaran dari bentuk kalimat, koheren, dan

kata ganti yang digunakan oleh penulis berita pada berita ke 10 ini. Bentuk kalimat

yang digunakan adalah kalimat aktif yang berada pada paragraf 1. Pada kalimat

tersebut penulis berita menempatkan subjek pada awal kalimat yang menyatakan

bareskrim menetapkan 6 anggota FPI yang tewas tersebut menjadi tersangka.

107
Koheren pada berita ini menggunakan kata hubung dan sebagai penghubung

kalimat yang ditemukan pada paragraf ke 4 yaitu berkas kasus telah diberikan dan

masih dalam tahap penelitian. Untuk kata ganti yang digunakan penulis berita adalah

kata mereka yang mewakilkan para anggota FPI yang tewas. Pada kalimat di

paragraf 1 dijelaskan bahwa mereka menjadi tersangka karena telah melakukan

upaya penyerangan.

Pada unsur mikro 3 yaitu stilistik terdapat leksikon pada berita ini penulis

berita menggunakan kata tewas sebagai kalimat leksikon pada paragraf pertama

dalam berita ke 10. Kalimat yang berbunyi polisi menetapkan 6 orang yang tewas

tersebut sebagai tersangka. Unsur mikro 4 terdapat penjabaran tentang

grafis,metafora, dan ekspresi yang ada pada berita ini. Pada elemen grafis pada berita

ini menggunakan gambar infografik dari hasil rekonstruksi yang dibuat oleh

kepolisian.

Pada gambar tersebut berisi penjelesan dari mulai awal terjadinya kasus

tersebut hingga tewasnya keenam anggota FPI. Meetafora pada pemberitaan ini

ditemukan pada paragraf terakhir yang bertuliskan polisi menjerat para anggota

dengan pasal.170.KUHP. kalimat menjerat ini adalah wujud dari metafora yang

digunakan penulis berita.

Pada elemen Ekspresi disini terdapat pada paragraf keempat yaitu pernyataan

andi yang menjelaskan berkas sudah diberikan kepada pihak kejaksaan dan sedang

108
dalam tahap penelitian. Kalimat tersebut mengekspresikan perkataan andi selaku

Dirtipidum dari Bareskrim Polri.

4.3 Pembahasan dan hasil Analisis Berita KumparanNEWS

Dari Hasil analisis yang telah peneliti lakukan, peneliti menemukan

beberapa pembahasan dan hasil penelitian terkait berita Pembunuhan anggota

FPI di KumparanNEWS yakni sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis pada berita pertama yang berjudul “ Perjalanan

Panjang Kasus Penembakan 6 Pengawal Rizieq Hingga Jadi Tersangka”

berita tersebut termasuk kedalaman jenis berita Hard News dikarenakan

berita tersebut adalah sebuah peristiwa yang menjadi kontroversi dalam

masyarakat dan menimbulkan banyak pro dan kontra pada peristiwa

kematian 6 anggota FPI.

Dalam berita pertama ini kumparan berusaha menggiring pembacanya

dengan menampilkan kronologi terjadinya peristiwa penembakan anggota

FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek yang di awali dengan penjelesan

terjadinya baku tembak antara anggota FPI dan Kepolisian dan

memberikan penjelasan bahwasanya penembakan ini termasuk kedalam

kategori Unlawful Killing.

Dari berita pertama ini kumparan juga menggiring pembaca untuk

melihat siapa yang sebenarnya bersalah pada peristiwa ini dalam berita

tersebut kumparan menuliskan bahwa pihak FPI telah mengklaim bahwa

109
polisi telah sengaja menembak mati keenam anggota FPI tersebut meski

mereka telah menyerahkan diri.

Pada pemberitaan tersebut terlihat bahwa kumparan tidak bersikap

netral pada peristiwa tersebut kumparan lebih mendorong Pihak FPI

dalam mengungkap kebenaran dari kasus pembunuhan ini dan dari berita

pertama ini muncul Sebuah wacana di masyarakat bahwa penyelesaian

kasus ini sangat rumit dan terlalu panjang sehingga membutuhkan pihak

ketiga untuk menyelesaikannya.

2. Pembahasan hasil analisis berita kedua berjudul “ Komnas HAM Turun

Tangan” berita ini termasuk kedelam berita Hard News karena berita

tersebut adalah berita yang aktual dan bersifat penting bagi masyarakat

yang ingin mencari informasi dari perkembangan kasus tersebut.

pada berita kedua ini kumparan memaparkan keterlibatan Komnas HAM

selaku pihak ketiga yang menjadi penengah antara pihak kepolisian dan

FPI dalam mengungkapan kasus tersebut.

pada berita kedua ini kumparan menggiring masyarakat untuk mengetahui

betapa rumitnya penyelesaian kasus tersebut karena adanya perbedaan

sudut pandang dari masing masing pihak. Dari berita kedua ini kumparan

menuliskan perkataan Presiden Jokowi yang menyinggung peran Komnas

HAM untuk terlibat dalam penegakan Hukum yang Independen.

Berita kedua ini juga menuliskan janji Kabareskrim untuk membuka

kasus penembakan yang terjadi antara Kepolisian dan FPI secara

110
Transparan dan mengaku menghormati jalannya proses investigasi yang

dilakukan oleh Komnas HAM.

Dalam berita kedua ini timbul sebuah wacana yaitu Presiden Jokowi buka

suara terkait kasus baku tembak ini. Dari wacana yang muncul ini terlihat

bagaimana penyelesaian kasus ini yang terlalu lama dan tidak jelas

penyelesaiannya karena antara kedua pihak saling mempunyai sudut

pandang yang berbeda sehingga presiden meminta pihak Komnas HAM

sebagai Lembaga yang bersifat Independen untuk mengungkap kejelasan

kasus pembunuhan ini.

3. Pembahsan hasil analisis berita ketiga berjudul “ FPI Tolak Hasil

Rekonstruksi” pada berita ketiga ini termasuk kedalam berita Hard News

karena terdapat sebuah berita terkini yang benar benar terjadi. Pada berita

ini Kumparan menampilkan pernyataan Anggota FPI yang menolak hasil

rekonstruksi yang telah dilakukan oleh Polisi.

Mereka menganggap semua data dan fakta yang ada tidak sesuai karena

menurut Munarman selaku sekertariat umum anggota FPI kasus ini

seharusnya tidak bisa dilanjutkan lagi karena para anggota FPI yang

menjadi korban telah meninggal dunia.

Dari pemberitaan tersebut kumparan berusaha menggiring pembacanya

untuk melihat bagaimana penyelesaian kasus ini sehingga menimbulkan

pro dan kontra di masyarakat karena polisi memberikan sebuah hasil

rekonstruksi yang menurut FPI tidak sesui dengan apa yang terjadi.

111
Pada pemberitaan ketiga ini menimbulkan sebuah wacana di masyarakat

yaitu tidak sesuainy hasil rekonstruksi yang dilakukan oleh pihak

kepolisian yang menjadikan kasus ini memberatkan anggota FPI dalam

penangannya dan meminta agar Komnas HAM bekerja sendiri dengan

membentuk tim Independen Pencari Fakta dalam mengungkap tragedi

pembunuhan dan pembantaian terhadap 6 anggota FPI.

4. Pembahasan hasil analisis pada berita keempat berjudul “ Jasa Marga

Tutup Rest area KM 50 “ pada berita ke empat ini termasuk kedalam

berita Soft News karena pemberitaan inni bersifat ringan untuk menarik

perhatian khalayak yang membacanya. Pada berita ini kumparan

memberitakan penutupan Rest area KM 50 yang menjadi TKP kejadian

penembakan anggota FPI. Punutupan rest area ini difungsikan untuk

penambahan kapasitas lajur tol untuk menanggulangi membeludaknya

kendaraan pada saat libur natal dan tahun baru.

Dari berita tersebut dapat dilihat seaakan kumparan menggiring khalayak

yang mengikuti jalannya penyelidikan kasus penembakan FPI untuk

mempertanyakan kenapa TKP tersebut harus ditutup padahal

investigasinya belum selesai dilakukan dan belum ditemukanya titik

terang dalam kasus tersebut.

Wacana yang timbul pada pemberitaan ini adalah Usai kejadian kematian

anggota FPI Jasa marga menutup permanent Rest area KM 50. Dari

wacana tersebut timbul pertanyaan apakah ini termasuk kedalam

112
penghilangan bukti-bukti di TKP atau hanya sekedar penutupan biasa

saja.

5. Pembahasan hasil analisis pada berita kelima berjudul “Keluarga 6

Pengawal yang Tewas datangi DPR dan Komnas HAM” berita ini

termasuk berita yang bersifat Hard News karena dalam pemberitaan ini

bersifat aktual yang memuat informasi penting dari sebuah peristiwa.

Pada pemberitaan ini kumparan menggiring khalayak untuk melihat apa

yang dirasakan oleh para keluarga dari keenam anggota FPI yang

meninggal pada kasus penembakan tersebut. para keluarga merasa adanya

upaya teror yang dialami. Para keluarga 6 anggota FPI ini juga

memberikan bukti-bukti yang mereka punya yang diharapkan dapat

menjadi pertimbangan untuk mengungkap kasus tersebut.

Wacana yang timbul pada pemberitaan ini adalah keluhan 6 keluarga

korban terhadap Komnas HAM. Pada saat bertemu Komisis III DPR para

keluarga dicecar dan dimintai menjelaskan fakta yang mereka punya.

Keluarga 6 anggota FPI juga memberikan bukti yang mereka punya

kepada Komnas HAM dan berkeluh kesah terkait apa yang mereka alami

pada saat jalannya proses penyelidikan Terlihat pada pemberitaan ini

kumparan berusaha menggambarkan kondisi keluarga yang berharap

kasus ini cepat selsai dan jelas dan keluarga juga sangat mengharapkan

perhatian dari Komnas HAM terhadap meraka.

113
6. Pembahasan hasil analisis berita keenam berjudul “Keluarga 6 Pengawal

Rizieq Tantang Polri Sumpah Mubahalah” pada berita ini termasuk

kedalam kategori berita Soft News dalam berita ini diawali sebuah

informasi yang menarik perhatian khalayak yang membacanya.

Pada berita ini Kumparan menggiring para pembaca untuk melihat betapa

terpukulnya para keluarga dari ke 6 anggota FPI yang tewas dalam

peristiwa penembakan di KM 50. Kumparan menyebutkan kalau mereka

sangat terpukul ketika melihat kondisi anggota keluarga mereka yang

tewas terlebih saat polisi menyebut bahwa merekalah salah karena telah

melakukan penyerangan terlebih dahulu kepada Polisi dengan

menggunakan senjata api dan senjata tajam.

Para keluarga dari keenam korban tersebut memberikan pernyataan

menurut mereka tak ada satupun dari para pengawal yang membawa

senjata pada peristiwa tersebut ini menjadi berbanding terbalik dengan

pernyataan yang diberikan oleh pihak kepolisian. Maka dari itu keluarga

menantang kepolisian untuk melakukan sumpah Mubahalah demi

membuktikan kebenaran dalam kasus ini.

Dari pemberitaan tersebut dapat dilihat wacana yang muncul adalah

ketidak jelasan pernyataan Kepolisian yang menyatakan para anggota FPI

yang bersalah dalam kasus ini.

7. Pembahasan hasil analisis pada berita ketujuh berjudul “Temuan

Investigasi Komnas HAM” pada pemberitaan ini termasuk kedalam

114
kategori berita Hard News. pada berita ini bersifat aktual dan beritanya

harus berisi informasi penting yang sedang terjadi dimasyarakat.

Pada pemberitaan ini kumparan menggiring para pembaca untuk melihat

perkembangan penyelesaian kasus penembakan 6 anggota FPI di KM 50.

Pada berita ini kumparan memaparkan hasil temuan dari investigasi yang

dilakukan oleh Komnas HAM.

Dari hasil investigasi tersebut dipaparkan tewasnya 6 anggota FPI terbagi

menjadi 2 peristiwa. Pada peristiwa kedua menurut penilaian Komnas

HAM telah terjadi pelanggaran HAM karena dalam peristiwa tersebut ke

4 korban masih hidup dan dalam penguasaan petugas namun akhirnya

meninggal karena ditembak oleh polisi. Kumparan juga menyataakan

sikap Komnas HAM yang merekomendasikan temuaannya itu agar

membawa para eksekutor dari 4 anggota FPI yang tewas untuk dibawa

ke Pengadilan Pidana.

Wacana yang timbul dari pemberitaan ini adalah adanya pelanggaran

HAM yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap anggota FPI. Dari

wacana ini timbul pandangan dimasyarakat yang menilai bahwa apa yang

dilakukan oleh Polisi itu salah seharusnya tidak sampai membunuh tetapi

bisa dilumpuhkan saja.

8. Pembahasan analisis berita kedelapan berjudul “Keluarga Pengawal

Rizieq Gugat Polri di Praperadilan” pada pemberitaan ini bersifat Hard

News karena berita tersebut harus segera disampaikan kepada publik.

115
Dalam pemberitaan ini kumparan menggiring pembaca terkait gugatan

yang di lakukan oleh pihak keluarga korban kepada kepolisian.

Dalam berita tersebut dijelaskan perihal gugatan pertama terkait barang

pribadi yang disita oleh kepolisian dan gugatan kedua terkait

penangkapan yang dianggap tidak sah. Kedua gugatan tersebut ditolak

oleh pengadilan. Pengadilan menganggap itu sebagai kepentingan dalam

sebuah penyidikan.

Tetapi tidak dijelaskan pada pemberitaan ini kenapa gugatan kedua itu

ditolak oleh pengadilan

Dari pemberitaan ini timbul wacana di masyarakat mengapa gugatan

tersebut ditolak padahal itu sudah jelas sebagai barang pribadi dan

penangkapan yang dilakukan tidak sah.

9. Pembahsan analisis berita kesembilam berjudul “ Keluarga Pengawal

Riziq Tagih Kejelasan Kasus, tantang lagi Polri Mubahalah” pemberitaan

ini termasuk kedalam kategori berita Hard News yang mana berita

tersebut berkaitan dengan khalayak luas dan juga berkaitan dengan

kejelasan jalannya proses penyelesaisan kasus penembekan 6 anggota FPI

di KM 50.

Pada berita ini kumparan berusaha menggiring opini para pembacanya

untuk melihat bagaimana jalannya kasus tersebut yang berbelit-belit dan

menimbulkan banyak pro dan kontra sampai – sampai para keluar

116
menantang Polri untuk melakukan sumpah Mubahalah untuk

membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah.

Dalam pemberitaan ini wacana yang terbentuk adalah Polri tidak

menghadiri undangan keluarga Anggota FPI untuk melakukan sumpah

Mubahalah dari wacana tersebut menggiring para pembaca untuk melihat

bagaiamana sikap Kepolisian yang tidak hadir dalam kegiatan tersebut

padahal pihak FPI telah mengundang Kapolri untuk hadir bersama sama

dalam melakukan sumpah Mubahalah ini menjadikan sebuah pertanyaan

kenapa tidak menghadiri acara tersebut.

10. Pembahasan analisis berita kesepuluh berjudul “ Bareskrim tetapkan 6

Pengawal Rizieq yang Tewas Tersangka Penyerangan Polisi” pada

pemberitaan ini termasuk kedalam berita Hard News karena berita ini

harus segera disampaikan kepada pembacanya dan berita ini penting bagi

masyarakat yang mengikuti jalannya kasus tersebut. pada berita ini

kumparan menuliskan penetapan 6 anggota FPI menjadi tersangka pada

kasus tersebut.

Ketetapan ini diambil setelah pihak Bareskrim Polri melakukan gelar

perkara pada Maret 2021 dan penyidik menjerat dengan pasal 170 KUHP

tentang penganiayaan. Dalam pemberitaan tersebut terlihat Kumparan

menggiring pembacanya untuk mengetahui bagaimana jalannya kasus ini

terlihat dalam pemberitaan ini pihak kepolisian tidak memaparkan

117
maksud dan tujuannya dalam menetapkan para anggota FPI menjadi

tersangka dengan menjerat pasal 170 KUHP.

Pada pemberitaan ini muncul sebuah wacana yaitu 6 pengawal FPI

ditetapkan menjadi tersangka karena berupaya menyerang Polisi. Dari

wacana tersebut menimbulkan tanda tanya di masyarakat kenapa mereka

ditetakan menjadi tersangka padahal sudah jelas yang membunuh adalah

Polisi dan menurut pihak FPI mereka tidak membawa senjata tajam

maupun senjata api.

118
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

Dalam kasus penembakan ini melibatkan beberapa pihak untuk mengungkap

kejelasan dari kasus penembakan yang dialami oleh 6 anggota FPI pada KM 50

dikarenakan banyaknya pro dan kontra yang membuat kasus ini menjadi perhatian

masyarakat. Dalam pemberitaan yang dibuat oleh media.kumparan ini menjadi

pengaruh besar terhadap masyarakat yang membaca dan mengikuti jalannya kasus

ini. Pada pemberitaan yang dibuat oleh kumparan terlihat bahwa kumparan

mendorong pihak FPI dan juga komnas HAM untuk membongkar kejanggalan yang

ada.

Kumparan tidak takut dalam membuat sebuah berita kumparan juga berani

menampilkan pernyataan yang ada sesui dengan fakta yang terjadi dilapangan yang

mana kalimat-kalimat tersebut dapat memojokan satu pihak. Kumparan juga tidak

sembarangan dalam menuliskan berita karna dari apa yang dituliskan oleh penulis

berita didukung dengan penjelasan yang didapat dari pihak yang pasti tetapi

kurangnya pemaparan dari penjelasan yang dituliskan oleh kumparan membuat

pembaca bingung perihal kejelasan dari kasus tersebut.

Dari hasil analisis wacana yang peniliti lakukan pada pemberitaan 1-10 yang

telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Analisis wacana berita yang berjudul “Perjalanan Panjang Kasus

Penembakan 6 Pengawal Rizieq Hingga Menjadi Tersangka” dari hasil

penelitian yang sudah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwasanya

KumparanNEWS cenderung membuat pembaca untuk mendapatkan informasi

terbaru seputar perkembangan kasus tersebut dari mulai awal kejadian hingga

akhir penetapan 6 anggota FPI menjadi tersangka

2. Dalam penelitian yang peneliti lakukan ini dari masing-masing berita

ditemukan ketiga Struktur.dari masing-masing Wacana yang dibuat oleh

penulis berita yaitu Struktur Makro, Superstruktur, dan Struktur Mikro.

3. Dari skema berita yang ada pada masing masing berita terdapat ketiga unsur

dalam pemberitaannya yaitu judul/lead selanjutnya diteruskan dengan isi

berita yang menjelaskan tema dari berita tersebut dan diakhiri dengan

penutup. Lead berita menjadi gagasan utama dalam pemberitaan didukung

oleh isi sebagai penjelasan dan penutup sebagai akhir dari pemberitaan.

4. Dari kesepuluh berita tersebut masing-masing dari berita terdapat wacana

yang menggiring pandangan masyarakat yang melihat bagaimana jalannya

kasus tersebut terlalu rumit sehingga membutuhkan banyak pihak untuk terjun

dalam mengungkap kasus tersebut.

5. Pada pemberitaan yang dibuat oleh kumparan terdapat kekurangan dari

informasi yang disampaikan yang membuat para pembaca jadi bertanya-tanya

sebenarnya apa yang terjadi dan bagaimana kejelasan dari kasus pembunuhan

6 anggota FPI.

111
5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam penelitian, terdapat beberapa

saran teoritis yang dapat memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukan

1. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan

penelitian dengan sumber-sumber dan refrensi yang lebih akurat terkait

dengan permasalahan yang diteliti.

2. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menggali

lebih dalam lagi bagaimana struktur wacana yang digunakan pada kasus

yang diteliti. Sehingga peneliti selanjutnya bisa menemukan solusi yang

lebih baik lagi.

5.2.2 Saran Praktis

Dalam pengungkapan sebuah kasus diharapkan agar lebih jelas lagi

dalam membedah fakta dan memaparkan bukti-bukti yang ada sehingga

pembaca berita dapat memahami dan tidak berfikir sebelah mata terhadap

kasus tersebut. Karena dari pemberitaan tersebut banyak membuat pembaca

bertanya tanya tentang kejelasan dari apa yang telah disampaika

112
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Bungin, Burhan.2006. Metode Penelitian Kualitatif : Aktualisasi Metodologis ke

Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Diah, Wardhani. 2008. Media Relations : Sarana Membangun Reputasi Organisasi.

Djamal, Hidajanto. 2017. TV Programming : sebagai satu kesisteman untuk meraih

Eriyanto. 2020. Analisis Wacana : Pengantar analisis teks media. Yogyakarta :

PT.LkiS Printing

Fachruddin, Andi. 2012 Dasar-dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature,

Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing, Jakarta : Kencana Prenada

Gramedia Pustaka Utama.

Guntur, Henry, Tarigan. 2009. Pengkajian Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Harimukti, Kridalaksana. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.

Hikam, Mohammad A. S. 1996. Bahasa dan Politik : Penghampiran Discursive

Practice”. dalam Yudi Latif dan Idi subandy Ibrahim (ed), Bahasa dan

kekuasaan : Politik wacana di panggung orde baru. Bandung : mizan.

jumlah audiens secara optimal. Jakarta : Kencana.

Media Group.

Miller,Katherine. 2002. Communications Theories : Perspectives, Processes, and

Contexts, McGraw Hill, Boston.


Morissan. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta : Preanada Group.

Noeng, Muhadjir. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi IV. Yogyakarta:

Rake Sarasin.

Nugrahani, Farida. 2014. metode penelitian kualitatif : dalam pendidikan bahasa Solo

: Cakra Books.

Nurudin, 2021. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Rajawali Pers.

PT.LkiS Printing.

Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Analisis

Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis

framing, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media. Bandung :Remaja Rosdakarya.

Sudaryono. 2017. Metodologi Penelitian. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :

Alfabeta, CV.

Susanto, Edi. 2010. Hukum Pers di Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.

Utud, Yusiatie, Rusman Latief. 2015. Siaran televisi non-drama : kreatif, produksi,

public relations, dan iklan, Jakarta : Prenadamedia Group.

Wahidin, Samsul. 2011. Hukum Pers. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wimmer, Roger D. Dan R. Josep Dominick. 2000. Mass Media Research, Sixth

Edition. New York: Wadsworth Publishing Company.


Wodak, Ruth dan Norman Fairclough. 1997. Critical Discourse Analisis, dalam Teun

A. Van Dijk (ed), Discourse as Social Interaction : Discourse Studies A

Multidis Ciplinary Introduction, Vol. 2, London : Sage Publication.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Web :

https://kumparan.com/kumparannews/perjalanan-panjang-kasus-penembakan-6-
pengawal-rizieq-hingga-jadi-tersangka-1vHwCVyQrxg
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I :
Lampiran II :
Lampiran III :
Lampiran IV :
Lampiran VII : Berita kumpranNEWS

Perjalanan Panjang Kasus Penembakan 6 Pengawal Rizieq Hingga Jadi Tersangka

Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus
penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin
(14/12/2020) dini hari. Foto: Muhamad Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
Tanggal 7 Desember 2020 dini hari, 6 orang pengawal Habib Rizieq Syihab tewas, dalam baku tembak
dengan polisi yang terjadi di sekitar Hotel Swiss-Bellin dan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang,
Jawa Barat.
Baku tembak bermula saat polisi melakukan pengintaian gerak-gerik Rizieq yang saat itu baru saja
ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus kerumunan pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan
dan Megamendung, Bogor.
Pengawal Rizieq yang mengetahui hal tersebut berusaha menghalangi mobil petugas kepolisian hingga
baku tembak tak terhindarkan.
Dalam kejadian tersebut, di peristiwa pertama ada 2 orang pengawal Rizieq yang tewas. Komnas
HAM menyebut ada temuan senjata api rakitan yang digunakan untuk melakukan perlawanan ke
polisi.
Sedang 4 Orang lagi, sempat ditahan. Namun, tidak lama mereka juga mati ditembak. Polisi beralasan
4 orang ini hendak melarikan diri dan melawan 
Tapi Komnas HAM bilang, penembakan pada 4 orang ini masuk kategori unlawful killing.
6 orang pengawal Rizieq tewas, adalah Faiz Ahmad Syukur (22), Andi Oktiawan (33), M. Reza (20),
Muhammad Suci Khadavi Poetra (21), Lutfhil Hakim (24), dan Akhmad Sofiyan (26).
Kejadian ini sontak mendapat perhatian masyarakat hingga menimbulkan pro dan kontra. Terlebih saat
Front Pembela Islam (FPI) mengeklaim bahwa polisi sengaja menembak mati beberapa pengawal
Rizieq, meski mereka telah menyerahkan diri.
Perjalanan kasus ini cukup rumit dan panjang, hingga melibatkan pihak ketiga untuk melakukan
penyelidikan untuk mencari titik terang siapa yang paling bertanggung jawab dalam kejadian ini.
Berikut kumparan merangkum perjalanan kasus tersebut

Komnas HAM Turun Tangan

Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menunjukkan barang bukti berupa serpihan
bagian mobil dalam peristiwa kematian enam laskar FPI di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin
(28/12). Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO
Presiden Jokowi ikut buka suara terkait kasus baku tembak ini. Ia mengatakan, apabila ada perbedaan
sudut pandang dalam penegakan hukum suatu kasus, maka proses peradilan harus dihargai.
Jokowi kemudian menyinggung peran Komnas HAM. Mereka perlu dilibatkan untuk memastikan
penegakan hukum independen.
"Jika perlu, jika memerlukan keterlibatan lembaga independen kita memiliki Komnas HAM. Di mana
masyarakat bisa sampaikan pengaduannya," kata Jokowi di Istana Bogor, Minggu (13/12).
Sehari kemudian, Komnas HAM memanggil Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan Dirut Jasa
Marga Subakti Syukur untuk memberikan keterangan terkait insiden tersebut.
Fadil mengaku menghormati proses yang berjalan di Komnas HAM dan berjanji terbuka terkait
investigasi yang dilakukan lembaga independen itu.
"Saya gembira bisa hadir di tempat ini. Polda Metro Jaya, Polri akan sangat-sangat kooperatif dan
terbuka dalam proses investigasi yang dilakukan oleh Komnas HAM," kata Fadil dalam keterangannya
di Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat, Senin (14/12).
Demikian juga dengan Subakti yang telah memberikan data lengkap terkait rekaman aksi baku tembak
yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Komnas HAM juga membandingkan keterangan versi
Polri dan FPI terkait kejadian tersebut.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang saat itu masih menjabat sebagai Kabareskrim berjanji akan
transparan dalam mengungkap kasus baku tembak pengawal Habib Rizieq dengan polisi. Hal itu
dengan melibatkan pengawas dari eksternal dan internal Polri.
“Kami akan terus jaga transparansi, menjaga profesionalisme,” kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta
Selatan, Selasa (15/12). Sigit juga memastikan akan menerima seluruh informasi dari semua pihak
yang mengetahui kejadian tersebut.

FPI Tolak Hasil Rekonstruksi

Perbesar
Munarman Foto: Aldis Tannos/kumparan
Polisi sudah menggelar rekonstruksi tewasnya 6 pengawal Habib Rizieq ini pada 14 Desember. Tapi,
FPI menolak semua data dan fakta yang disampaikan polisi dalam rekonstruksi ini.
Sekretaris Umum FPI yang juga kuasa hukum pengawal Rizieq, Munarman, mengatakan, kasus ini
seharusnya sudah tidak bisa diteruskan lagi. Sebab, 6 pengawal Rizieq sudah meninggal.
"Secara hukum acara pidana, dengan mengikuti alur logika pihak kepolisian, maka penanganan
perkara yang tersangkanya sudah meninggal tidak bisa lagi dijalankan," ujar Munarman dalam
keterangan tertulisnya, Selasa (15/12).
Mereka lantas meminta Komnas HAM untuk berada di garis terdepan dalam pengungkapan kasus ini.

Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus
penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin
(14/12/2020) dini hari. Foto: Muhamad Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
"Kami menolak penanganan perkara dan rekontruksi atau reka ulang atas tragedi pembunuhan dan
pembantaian terhadap 6 syuhada anggota Laskar FPI dilakukan oleh pihak Kepolisian. Kami meminta
kepada Komnas HAM untuk menjadi leading sector untuk mengungkap tragedi pembunuhan dan
pembantaian terhadap 6 syuhada anggota Laskar FPI," ucap Munarman.
FPI juga meminta agar Komnas HAM tak bekerja sendiri dalam penyelidikan kasus baku tembak ini.
FPI mendorong dibentuknya Tim Independen Pencari Fakta (TIPF).
"Dari organisasi masyarakat Islam, seperti Muhammadiyah, bahkan sudah menyatakan
kesanggupannya untuk menjadi bagian sentral dalam peran pencarian fakta, sebagaimana disampaikan
Busyro Muqoddas (Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah). Begitu juga dengan 146
organisasi masyarakat sipil lainnya," ujar Ketua Bantuan Hukum DPP FPI, Sugito Atmo Prawiro
dalam keterangannya, (16/12).
Jasa Marga Tutup Rest Area KM 50

Suasana Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek yang akan ditutup Jasa Marga. Foto: Dok. Jasa
Marga
Tak lama usai kejadian tersebut, Jasa Marga menutup permanen tempat istirahat atau rest area di KM
50 ruas Jalan Tol Jakarta Cikampek untuk direlokasi. Relokasi ini berdasarkan perintah Badan
Pengatur Jalan Tol (BPJT).
General Manager Representative Office 1 Jasamarga Widiyatmiko Nursejati mengatakan, relokasi rest
area KM 50 ini berkaitan dengan penambahan kapasitas lajur ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek mulai
dari KM 48 sampai dengan KM 50 jalur arah Cikampek.
“Relokasi TI diharapkan dapat selesai dilakukan sebelum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun
2020. Dalam rangka relokasi tenant-tenant di TI KM 50 ke TI KM 71, maka terhitung tanggal 20
Desember 2020, TI KM 50 akan ditutup,” ujar Widiyatmiko dalam keterangannya, Minggu (20/12).
Keluarga 6 Pengawal yang Tewas Datangi DPR dan Komnas HAM

Rapat Komisi III DPR RI dengan keluarga pengawal Habib Rizieq. Foto: TV Parlemen
Komisi III DPR memanggil perwakilan keluarga dari 6 pengawal Rizieq yang tewas. Di sana, mereka
dicecar sejumlah pertanyaan dan diminta untuk menjelaskan sejumlah fakta yang mereka temukan usai
baku tembak.
Tak lama setelah itu mereka mendatangi Komnas HAM untuk memberikan sejumlah dokumentasi foto
dan video 6 pengawal Rizieq setelah mereka tewas. Hal itu diharapkan dapat menjadi pertimbangan
Komnas HAM untuk menilai siapa pihak yang bertanggung jawab dalam kejadian tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, selain memberikan barang bukti dan keterangan ke Komnas HAM, mereka
juga menceritakan adanya upaya teror yang dialami.
Kuasa hukum Munarman, Aziz Yanuar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (9/10). Foto:
Fachrul Irwinsyah/kumparan
“Bahwa juga berbagai keluhan keluarga disampaikan kepada Komnas HAM RI terkait kasus dugaan
pelanggaran HAM berat ini, termasuk perasaan tertekan dan teror yang dialami,” kata Sekretaris
Bantuan Hukum FPI Azis Yanuar, Senin (21/12).
Azis menyebut, tekanan dan teror tersebut juga berasal dari panggilan-panggilan polisi terkait kasus
yang melibatkan anggota keluarga mereka. Mereka berharap Komnas HAM memberi perhatian.
“Antara lain akibat panggilan-panggilan polisi sehubungan dengan kasus yang diduga objeknya adalah
para syuhada, ini sangat membuat keluarga syuhada tertekan,” ujar Azis.
Keluarga 6 Pengawal Rizieq Tantang Polri Sumpah Mubahalah

Perbesar
Keluarga dari 6 jenazah pengawal Rizieq di RS Polri, Jakarta Timur Foto: Dok. Istimewa
Usai pertemuan dengan Komnas HAM, keluarga sempat menyampaikan pernyataan terkait kondisi
anak mereka saat diserahkan oleh polisi dari RS Polri Kramat Jati. Mereka sangat terpukul melihat
kondisi itu.
Terlebih, setelah kejadian itu, polisi terus menyebut merekalah yang menyerang polisi lebih dulu
menggunakan senjata api dan senjata tajam. Padahal, menurut mereka, tak ada satu pun pengawal yang
membawa senjata api dan senjata tajam.
Ayah Faiz Ahmad Syukur, Syuhada, mengatakan dirinya tidak terlalu paham hukum dalam situasi ini.
Karena itu, untuk membuktikan kebenaran dalam kasus ini, dia menantang Kapolda Metro Jaya Irjen
Fadil Imran untuk melakukan sumpah mubahalah.
"Untuk membuktikannya maka karena yang mengatakan waktu itu Kapolda mengatakan merekalah
yang membunuh anak kami, kami tidak mengerti hukum, tapi ada satu hal yang kami pahami karena
saya muslim untuk mengungkap kebenaran maka kita gunakan syariat Islam," kata Syuhada di
Komnas HAM.
"Saya mengajak Kapolda Metro Jaya yang telah mengumumkan yang telah mengakui membunuh anak
kami untuk membuktikan kebenaran, siapa yang salah siapa yang benar, siapa yang zalim siapa yang
benar, maka saya mengajak secara syariat Islam kerena agama saya Islam untuk bermubahalah,"
tegasnya.
Temuan Investigasi Komnas HAM

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kiri) bersama Komisioner Komnas HAM Mohammad
Choirul Anam (kanan) menyampaikan paparan tim penyelidikan Komnas HAM atas peristiwa
Karawang di Jakarta, Jumat (8/1/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Di awal tahun 2021, Komnas HAM masih terus melakukan investigasi untuk kasus baku tembak ini.
Mereka mengantongi hasil uji balistik dengan hasil 2 proyektil peluru identik dengan senjata yang
diduga milik FPI. Mereka juga menyimpulkan adanya baku tembak antara polisi dan pengawal Rizieq.
Dari hasil penyelidikan, Komnas HAM menilai ada bagian peristiwa yang merupakan bagian dari
pelanggaran HAM.
Ketua Tim Investigasi Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, tewasnya 6 pengawal Habib Rizieq
dibagi menjadi 2 peristiwa. Kejadian pertama, berakibat pada 2 pengawal Rizieq yang tewas.
"Pertama insiden di sepanjang Jalan Internasional sampai pintu tol Karawang Barat sampai KM 49
yang menewaskan 2 laskar, merupakan peristiwa saling serempet antar mobil dan saling serang antar
petugas dan laskar dengan senjata api," kata Choirul Anam.
Lalu, kejadian kedua dimulai dari rest area KM 50. Saat itu, masih ada 4 pengawal Habib Rizieq yang
hidup lalu dibawa polisi ke dalam satu mobil polisi tanpa diborgol.
Mereka lalu dibawa menuju ke Polda Metro Jaya. Tapi, di dalam perjalanan, 4 pengawal Rizieq
mendapat tindakan tegas terukur dari polisi setelah pengawal disebut menyerang polisi.
"KM 50 terdapat 4 masih hidup di dalam penguasaan petugas negara pada akhirnya meninggal. Ini
bagian dari pelanggaran HAM. Catatan. Penembakan sekaligus 4 orang dalam satu waktu tanpa
menghindari adanya korban lebih banyak mengindikasikan unlawfull killing," ucap Anam.
Komnas HAM lalu mengeluarkan sejumlah rekomendasi setelah satu bulan investigasi kasus baku
tembak pengawal Rizieq dengan polisi. Salah satu rekomendasinya, yakni membawa eksekutor
tewasnya 4 pengawal Rizieq ke pengadilan pidana.
Komnas HAM memutuskan penembakan terhadap 4 pengawal Habib Rizieq di dalam mobil oleh
polisi merupakan pelanggaran HAM. Karena itu, Komnas HAM meminta eksekutor dibawa ke
pengadilan pidana untuk diuji.
Terkait rekomendasi itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, Polri akan
menjalankan rekomendasi Komnas HAM. Penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjutkan akan
dilakukan.
"Polri akan menindaklanjuti rekomendasi Komnas dengan melakukan penyelidikan atau pemeriksaan
lebih lanjut," kata Argo kepada kumparan, Jumat (8/1).
Tanggal 14 Januari hasil rekomendasi Komnas HAM diserahkan kepada Presiden Jokowi. Jokowi
kemudian meminta rekomendasi tersebut untuk ditindaklanjuti.
Keluarga Pengawal Rizieq Gugat Polri di Praperadilan

Perbesar
Wartawan mengabadikan jalannya sidang praperadilan penetapan tersangka Muhammad Rizieq Shihab
di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (5/1). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Keluarga M. Suci Khadavi Putra, mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan. Khadavi merupakan salah satu laskar FPI pengawal Habib Rizieq yang tewas dalam insiden
penembakan di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
Sidang putusan tersebut memutus dua gugatan yang diajukan oleh keluarga M Suci Khadavi. Pertama
yakni gugatan teregistrasi dengan nomor 154/Pid.Pra/2020/PN.JKT.SEL terkait barang pribadi yang
disita polisi dan gugatan kedua yakni dengan nomor 158/Pid.Pra/2020/PN.JKT.SEL tentang
penangkapan tak sah. Kedua gugatan itu ditolak hakim.
Untuk gugatan pertama yang menyoal penyitaan barang pribadi M Suci Khadavi, hakim menilai apa
yang dilakukan polisi telah sah secara hukum. Selain itu, barang tersebut digunakan untuk kepentingan
penyidikan.
Sedangkan untuk gugatan yang kedua yakni soal tak sahnya penangkapan terhadap M Suci Khadavi.
Dalam gugatan ini, pihak tergugat adalah Kapolda Metro; Kapolri cq Kabareskrim; dan Komnas
HAM. Gugatan ini pun ditolak hakim.
Keluarga Pengawal Rizieq Tagih Kejelasan Kasus, Tantang Lagi Polri Mubahalah
Keluarga 6 laskar pengawal Rizieq yang terlibat baku tembak lakukan Mubahala. Foto: Dok. Istimewa
Keluarga 6 pengawal Habib Rizieq yang tewas dalam baku tembak dengan polisi di Karawang dan
Jalan Tol Jakarta-Cikampek, melakukan sumpah mubahalah. Sumpah ini dihadiri secara fisik oleh
keluarga dan sejumlah tokoh lainnya secara virtual.
Salah satu tokoh yang hadir, yakni mantan Ketua MPR Amien Rais.
Pimpinan acara sumpah mubahalah, Ustaz Sambo, mengatakan, mubahalah merupakan langkah yang
baik bila terdapat 2 kelompok berselisih. Mereka menggunakan mubahalah karena merasa penegakan
hukum tak berjalan baik.
Dalam acara ini, pihak keluarga sudah mengundang Polri untuk ikut dalam mubahalah, tapi tidak
hadir.
Sumpah dibacakan oleh ayahanda Faiz, Syuhada, dan diikuti oleh keluarga pengawal lainnya.
Keluarga sudah mengundang Polri untuk hadir dan sama-sama menyatakan sumpah tapi tidak datang.
“Sudah kita undang tak datang. Seperti permintaan kita kepada Allah, Allah (akan) memberikan laknat
dunia dan akhirat,” kata Amien Rais, Rabu (3/3).
Bareskrim Tetapkan 6 Pengawal Rizieq yang Tewas Tersangka Penyerangan Polisi
Infografik hasil rekonstruksi tewas ya pengawal rizieq. Foto: kumparan
Dittipidum Bareskrim Polri menetapkan 6 pengawal Habib Rizieq Syihab yang tewas sebagai
tersangka dalam baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Mereka ditetapkan sebagai tersangka
karena dianggap telah berupaya menyerang polisi.
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian mengatakan, keputusan penetapan tersangka ini
diambil usai pihaknya melakukan gelar perkara awal pada Maret 2021.
“Iya, 6 pengawal anggota FPI jadi tersangka,” kata Andi kepada kumparan lewat sambungan telepon,
Rabu (3/3).
Andi menuturkan, berkas perkara kasus ini telah dikoordinasikan dengan pihak Kejaksaan, dan sampai
saat ini masih dalam tahap penelitian.
“Untuk kasus penyerangan terhadap anggota Polri oleh laskar FPI, berkas perkara segera dilimpahkan
ke JPU untuk dilakukan penelitian,” ujar Andi.
Penyidik menjerat para tersangka dengan Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan.
Lampiran VI : Daftar Riwayat Hidup

Nama : Muhammad Ihsan Imanuddin


NPM : 183112351650100
Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 26 April 2000
Alamat : Jalan Muara Dalam no.145 RT 06 RW 03
Tanjung barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan..
Nomor Handphone : 087881294590
Alamat Email : Ihsan.imanu123@gmail.com
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Hobi : Musik
Pendidikan Formal :
a) SD Yasporbi 3
Alamat : Jl. AUP No. 2c, RT 3 / RW 5, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Daerah khusus Ibu Kota Jakarta.
b) SMP Suluh
Alamat : Jl. Raya Ragunan No. 30, RT 6 / RW 1, Jati Padang, Kec. Ps.
Minggu, Kota Jakarta selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
c) SMK Islam PB.Sudirman 1
Alamat : Jl. Raya Bogor No. 6 RT 3 / RW 1, Cijantung, Kec. Ps. Rebo,
Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
d) Universitas Nasional
Alamat : Jl. Sawo Manila No.61, RT 14 / RW 7, Pejaten Barat, Kec. Pasar
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai