Anda di halaman 1dari 58

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN MAJALENGKA
ANGKATAN XVI TAHUN 2022

OPTIMALISASI PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI PENTINGNYA


PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANC/ANTENATAL CARE) TERSTANDAR
MELALUI MEDIA EDUKASI VIDEO DAN LEAFLET
DI UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Disusun oleh :

Nama : Witia Rohmah, AM.Keb


NIP : 199311172022032018
NDH : 05
Jabatan : Terampil - Bidan
Instansi : UPTD Puskesmas Bantarujeg Kabupaten
Majalengka
Alamat : Jln. Bantarujeg-Talaga Desa Wadowetan
Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka
Coach : Drs. Dede Pandaswita, M.Si.
Mentor : Hj. Elis Sriyanti, S.ST
Penguji :

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA


KABUPATEN MAJALENGKA
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA BARAT
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN MAJALENGKA
ANGKATAN XIII TAHUN 2022

OPTIMALISASI PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI PENTINGNYA


PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANC/ANTENATAL CARE) TERSTANDAR
MELALUI MEDIA EDUKASI VIDEO DAN LEAFLET
DI UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Nama : Witia Rohmah, AM.Keb


NIP : 199311172022032018
NDH : 05

Jabatan : Terampil – Bidan


Instansi : UPT Puskesmas Bantarujeg

Majalengka, 13 Oktober 2022


Penulis

Witia Rohmah, AM.Keb


NIP : 199311172022032018

Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Drs. Dede Pandaswita, M.Si. Hj, Elis Sriyanti, S.ST


NIP. 196212291991031004 NIP. 197201261992022002

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA


(BerAKHLAK) PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN
MAJALENGKA ANGKATAN III TAHUN 2022

OPTIMALISASI PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI PENTINGNYA


PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANC/ANTENATAL CARE) TERSTANDAR MELALUI
MEDIA EDUKASI VIDEO DAN LEAFLET
DI UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Nama : Witia Rohmah, AM.Keb


NDH : 05
NIP : 199311172022032018
Jabatan : Terampil - Bidan
Instansi : UPTD Puskesmas Bantarujeg

Majalengka, 13 Oktober 2022


Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Drs. Dede Pandaswita, M.Si. Hj, Elis Sriyanti, S.ST


NIP. 196212291991031004 NIP. 197201261992022002

Penguji,

..................................................
NIP.

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhun Yang Maha Esa, karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK) yang berjudul “Optimalisasi
Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Pentingnya ANC Terstandar Melalui Media Edukasi
Video dan Leaflet di UPTD Puskesmas Bantarujeg Kabupaten Majalengka”. Dengan
segala kerendahan hati penulis mencoba menyelesaikan Rancangan ini jauh dari
kesempurnaan, adapun kritik, saran dan koreksi penulis harapkan agar Rancangan ini
menjadi lebih berarti. Rancangan ini disusun untuk menyelesaikan tugas Pelatihan
Dasar CPNS Kabupaten Majalengka Tahun 2022.
Dalam proses penyelesaian Rancangan ini penulis tidak mungkin dapat
menyusun tanpa bantuan dari berbagai pihak, dengan sepenuh hati membantu
penulis, dengan bantuan materi maupun moril. Dengan demikian penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd. Selaku Bupati Majalengka
2. Bapak Dr. Hery Antasari, S.T., M.Dev.Plg. Selaku Kepala BPSDM Jawa Barat
3. Bapak H. Maman Fathurochman, S.H., M. Si. Selaku Kepala BKPSDM
Kabupaten Majalengka
4. Bapak Drs. Dede Pandaswita, M.Si. Selaku Coach yang telah berkenan
meluangkan waktu, memberi motivasi, arahan dan bimbingan serta masukan yang
berguna bagi penulis dalam penyusunan Rancangan ini.
5. Bapak H. Casra, S.Kep.Ners selaku Kepala Puskesmas UPT Puskesmas
bantarujeg yang memberi motivasi, serta masukan yang berguna bagi penulis
6. Ibu Hj. Elis Sriyanti, S.ST Selaku Mentor di UPT Puskesmas Bantarujeg yang telah
berkenan meluangkan waktunya unruk memberikan motivasi, arahan, dan
bimbingan serta masukan yang berguna bagi penulis dalam penyusunan
Rancangan ini
7. Seluruh Panitia dari BPSDM Jawa Barat dan BKPSDM Kabupaten Majalengka yang
telah banyak memberikan bekal ilmu selama penulis mengikuti Pelatihan Dasar
iii
CPNS ini.
8. Bapak Ahsan Selaku Pendamping Kelas Angkatan XVI Kabupaten Majalengka
yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing
kegiatan Latsar CPNS Tahun 2022.
9. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai-nilai dasar
ASN yang sangat bermanfaat selama masa penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
10. Ibu, suami, anak dan semua keluarga tercinta yang senantiasa mencurahkan kasih
sayang dan doa, serta dukungannya baik moril maupun materil selama mengikuti
Latsar CPNS dan dalam penyusunan Rancangan ini.
11. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Kabupaten Majalengka Tahun 2022 yang telah
memberikan saran dan motivasi dalam penyusunan Rancangan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Rancangan ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
kesempurnaan Rancangan ini.
Akhir kata semoga Rancangan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca. Amin.
Wassalamualaikum wr.wb
Majalengka, 13 Oktober 2022
Penulis

Witia Rohmah, AM.Keb


NIP. 199311172022032

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-
undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan
merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani
masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah
penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan
pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal, sehingga
memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan, menerapkan, dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan
merasakan manfaatnya. Sehingga tertanam dalam dirinya karakter PNS yang
professional sesuai bidang tugas. Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU
No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum
disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk pada jenis pekerjaan tetapi
merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik, maka dari itu sebagai ASN perlu
membuat rancangan aktualisasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang dimaksud
dengan Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya.
Bidan merupakan salah satu unsur ASN yang sangat perlu bersikap
professional dalam menjalankan jabatannya. Bidan yang professional berarti
bidan yang bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Kompetensi inilah yang
kemudian berperan dalam membentuk karakter ASN yang kuat, yaitu ASN yang
berintegritas, serta mampu bersikap dan bertindak professional dalam melayani
masyarakat. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu target
pembangunan upaya menurunkan AKI (hamil, melahirkan, dan nifas) sangat
dibutuhkan pelayanan Antenatal Care (ANC) yang berkualitas sesuai standar
kebijakan pemerintah, yaitu sekurangkurangnya 4 kali selama masa kehamilan, 1
kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester
ketiga.
Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab
praktik profesi Bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga
dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.Pelayanan Kebidanan
merupakan layanan yang diberikan oleh Bidan sesuai dengan kewenangan yang
diberikannya dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam
rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Antenatal care (ANC) merupakan program terencana berupa observasi,
edukasi, dan penanganan medic pada ibu hamil, dengan tujuan menjaga agar ibu
sehat selama kehamilan, persalinan, dan nifas serta mengusahakan bayi yang
dilahirkan sehat, proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan,
memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, merencanakan
penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi dan menurunkan
morbilitas dan mortalitas ibu dan janin perinatal.
Dalam pelayanan antenatal tenaga kesehatan harus dapat memastikan
bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan
penyakit yang dialami ibu hamil dan melaksanakan rujukan dengan cepat dan
tepat sesuai dengan 2 indikasi medis, dan dengan melakukan intervensi yang
adekuat diharapkan ibu hamil siap menjalani persalinan. Setiap kehamilan dalam
perkembangannya mempunyai risiko mengalami penyulit atau komplikasi. Oleh
karena itu, pelayanan antenatal harus dilakukan secara rutin, sesuai standar dan
terpadu untuk pelayanan antenatal yang berkualitas seperti memberikan
pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar kehamilan berlangsung
sehat, melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi
kehamilan, menyiapkan persalinan yang bersih dan aman merencanakan
antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi
penyulit/komplikasi, melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan
tepat waktu bila diperlukan, melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam
menjaga kesehatan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan apabila
terjadi penyulit/ komplikasi.
Hasil pelaporan KIA UPT Puskesmas Bantarujeg bulan Januari sampai
dengan bulan september masih ditemukannya ibu melahirkan dengan resiko
tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya pemeriksaan antenatal care Terstandar agar dapat mengetahui dan
mendeteksi secara dini tanda bahaya dalam kehamilan.
Maka dari itu penulis mengangkat isu “Kurangnya Pengetahuan Ibu
Hamil mengenai Pentingnya ANC Terstandar Di UPT Puskesmas
Bantarujeg” dengan judul laporan aktualisasi : Optimalisasi Pengetahuan Ibu
Hamil Mengenai Pentingnya ANC Terstandar Melalui Media Edukasi Video
dan Leaflet Di UPT Puskesmas Bantarujeg Tahun 2022.
Berdasarkan isu tersebut, penulis akan melaksanakan kegiatan aktualisasi
dengan menerapkan nilai-nilai dasar Berakhlak, mengaitkan dengan mata
pelatihan serta melaksanakan penguatan nilai-nilai organisasi sehingga ibu hamil
melakukan ANC sesuai dengan standar.
Berdasarkan observasi penulis selama bertugas, terkait dengan kondisi
yang terjadi saat ini penulis mencoba untuk membuat rancangan aktualisasi yang
berisi tentang gagasan pemecahan isu yakni “Optimalisasi Pengetahuan Ibu
Hamil Mengenai Pentingnya ANC Tersatandar Melalui Media Edukasi Video dan
Leaflet Di UPT Puskesmas Bantarujeg Tahun 2022 ”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif)
serta dapat menyelesaikan permasalahan dan memberikan perubahan yang
positif dilingkungan kerja, sehingga dapat meningkatkan pelayanan publik
yang berkualitas dan bermutu dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
penulis sebagai Terampil Bidan.

2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya sosialisasi kepada bidan mengenai ANC Terstandar di UPTD
Puskesmas Bantarujeg.
b. Terlaksananya pemberian Informasi dan Edukasi tentang ANC Terstandar
kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ke KIA sebanyak 20 orang ibu
hamil.
c. Tersedianya media edukasi berupa leaflet tentang ANC Terstandar.
d. Tersedianya media edukasi berupa Video tentang ANC Terstandar.
e. Terlaksananya kegiatan kelas ibu hamil yang dihadiri oleh 10 orang ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Bantarujeg.

C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Penulis dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
2. Bagi Organisasi
a. Terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan aman dalam mewujudkan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta mendeteksi dini resiko
tinggi pada ibu hamil
b. Sebagai bahan masukan bagi puskesmas untuk lebih meningkatkan mutu
pelayanan yang diberikan sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan
yaitu terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu.
3. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil tentang
pentingnya ANC Terstandar pada ibu hamil.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi


Ruang Lingkup Kegiatan ini meliputi mata pelatihan untuk pembelajaran
agenda sikap bela negara, aktualisasi mata pelatihan untuk pembelajaran
agenda kedudukandan peran ASN dalam NKRI serta Nilai-nilai dasar ASN
(BerAKLAK) yang harus diterapkan di unit kerja ASN :
1. Tempat
Tempat kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Ruang KIA , pemutaran
video di ruang tunggu puskesmas dan di wilayah kerja UPT Puskesmas
Bantarujeg.
2. Waktu
Adapun kegiatan aktualisasi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal
17 Oktober 2022 sampai 19 November 2022.
3. Kegiatan
a. Kegiatan aktualisasi dimulai dari proses penyusunan rancangan
aktualisasi, konsultasi, pengajuan, sosialisasi, evaluasi dan dokumentasi.
b. Aktualisasi ini meliputi sosialisasi edukasi tentang pentingnya ANC
Terstandar.
c. Kegiatan sosialisasi ini menggunakan media video dan leaflet dilakukan
dengan cara membuat video tentang ANC Terstandar yang ditayangkan
di TV puskesmas dan melakukan pemberian edukasi di ruang KIA serta
di kegiatan kelas ibu hamil di desa.
Dalam pemecahan masalah pada isu-isu yang didapatkan kita harus
memiliki nilai- nilai dasar ASN, diantaranya sebagai berikut :
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan ditunjukan dengan sikap:
a. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,
b. ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan serta
c. melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Akuntabel disini ditunjukan dengan melakukan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi serta
menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien.
3. Kompeten
Kompeten disini ditunjukan dengan meningkatkan kemampuan diri
untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, memabntu orang lain
belajar serta melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmonis disini ditunjukan dengan prilaku menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain serta membangun
lingkungan kerja yangkondusif.
5. Loyal
Loyal disini ditunjukan dengan sikap atau prilaku kita sebagai
ASN dengan Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-undang dasar
Negara kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 serta Pemerintahan yang
sah, kemudian Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, intansi dan
negara serta Menjaga rahasia jabatan dsn negara.
6. Adaptif
Adaptif disini dilandasi dengan prilaku cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan, terus berinovasi dn mengembangkan kretaivitas
serta bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaboratif disini dilandasi dengan sikap prilaku yang memberikan
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam
bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah serta menggerakan
pemanfaatan sumber daya untuk tujuan Bersama.
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi
1. Gambaran Umum UPT Puskesmas Bantarujeg Kabupaten Majalengka

Gambar 2.1 UPT Puskesmas Bantarujeg

UPT Puskesmas Bantarujeg merupakan satu-satunya Puskesmas


induk di Kecamatan Bantarujeg dan UPT Puskesmas Bantarujeg berada di
wilayah desa Wadowetan. UPT Puskesmas Bantarujeg awalnya dibangun
sesuai standar Puskesmas non DTP satu lantai pada tahun 1950 yang
kemudian ada penambahan bangunan PONED pada tahun 2003, lalu
mengalami renovasi menjadi dua lantai pada tahun 2006 dan pada januari
tahun 2021 direlokasi ke Desa Wadowetan.
UPT Puskesmas Bantarujeg ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat
Inap yang berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 458 Tahun
2006 Tentang penetapan puskesmas menjadi puskesmas perawatan dan
Puskesmas mampu menyelenggarakan PONED berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Majalengka Nomor 424 tahun 2003, dengan ijin operasional
Puskesmas Nomor 824;17.1/Dinkes/2021.
Secara geografis wilayah kerja UPT Puskesmas Bantarujeg berada
di Kecamatan Bantarujeg Kabupaten/Kota Majalengka, terletak di daerah
pedesaan (koordinat -6.96314 LS, 108.25308).

Gambar 2. 2 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bantarujeg


Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Maja
Sebelah Timur : Kecamatan Talaga
Sebelah Selatan : Kecamatan Malausma
Sebelah Barat : Kecamatan Lemahsugih
Adapun Luas Wilayah : 2.799,959 Km²,
Puskesmas Bantarujeg secara administratif meliputi 13 desa, yaitu:
1. Desa Bantarujeg
2. Desa Cikidang
3. Desa Babakansari
4. Desa Cinambo
5. Desa Cimangguhilir
6. Desa Cipeundeuy
7. Desa Gununglarang
8. Desa Haurgeulis
9. Desa Sukamenak
10. Desa Silihwangi
11. Desa Salawangi
12. Desa Sindanghurip
13. Desa Wadowetan
UPT Puskesmas Bantarujeg merupakan Unit Pelaksana Tekhnis
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas
Bantarujeg di Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka. Berdasarkan
karakterisistik wilayah, UPT Puskesmas Bantarujeg merupakan Puskesmas
kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan
termasuk dalam kategori Puskesmas Rawat Inap. Adapun Visi Misi
Puskesmas Bantarujeg merujuk pada Visi Misi Kabupaten Majalengka.
2. Visi Misi Kabupaten Majalengka
a. Visi Kabupaten Majalengka
Visi Kabupaten Majalengka yaitu Majalengka Raharja, “Mewujudkan Tata
Kehidupan dan Penghidupan Masyarakat Majalengka yang RELIGIUS,ADIL,
HARMONIS dan SEJAHTERA pada tahun 2023”.
b. Misi Kabupaten Majalengka
Misi Kabupaten Majalengka yaitu :
1. Mewujudkan perilaku kehidupan masyarakat beragama sebagai tradisi budaya.
2. Mewujudkan keadilan fungsional, keadilan teritorial dan pemerataan hasil-hasil
pembangunan berdasarkan pada potensinya masing masing
3. Meneguhkan empat pilar kebangsaan sebagai etika dan norma bermasyarakat
berbangsa dan bernegara dalam kehidupan keluarga
4. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat majalengka yang
bahagia lahir dan batin

3. Visi Misi UPTD Puskesmas Bantarujeg

a. Visi Puskeamas Bantarujeg


Visi UPTD Puskesmas Bantarujeg adalah gambaran arah
pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun. Visi UPTD Puskesmas Bantarujeg disusun
berdasarkan visi Kabupaten/Kota Majalengka pada dokumen RPJMD
Majalengka Tahun 2019-2023. Jika terjadi perubahan visi Pemerintah
Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi UPTD Puskesmas Bantarujeg
juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tersebut. Visi UPTD
Puskesmas Bantarujeg Tahun 2022 – 2023 adalah “Menjadi Puskesmas
Yang Efektif Dan Responsif Menuju Majalengka Raharja Tahun 2023”
Menjadi Puskesmas Yang Efektif Dan Responsif Menuju Majalengka
Raharja yang dimaksud adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM
dan UKP dapat memfasilitasi masyakat sehingga menyadari kebutuhan
akan kesehatan, mau dan mampu mengenali, mencegah dan mengatasi
permasalahan kesehatannya sendiri

b. Misi UPTD Puskesmas Bantarujeg


Misi UPTD Puskesmas Bantarujeg adalah langkah-langkah yang
akan diambil untuk mewujudkan visi UPTD Puskesmas Bantarujeg.
Adapun misi untuk mencapai visi UPTD Puskesmas Bantarujeg adalah
dengan:
1. Membangun Tata Kelola Puskesmas Yang Berorientasi Pada
Peningkatan Kualitas Pelayanan.
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Cepat Dan
Tanggap Terhadap Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Bantarujeg.
3. Mendorong Kemandirian Hidup Sehat Sehingga Masyarakat
Memiliki Kesadaran, Kemauan dan Kemampuan Melalui
Pengembangan Potensi Bersumber Masyarakat.
4. Meningkatkan Sinergitas Upaya Pembangunan Kesehatan Dan
Lintas Sektor Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bantarujeg.

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


UPT Puskesmas Bantarujeg membuat perencanaan peningkatan
sarana prasarana dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
melaluai perencanaan tingkat Puskesmas. Monitoring dan evaluasi
kegiatan UPT Puskesmas Bantarujeg dilaksanakan melalaui penilaian
kinerja Puskesmas.
Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan
mengoptimalkan kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan
kerjasama lintas program dan lintas sektor.

4. Tujuan UPTD Puskesmas Bantarujeg


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
a. Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu sampai tahun terakhir renstra.
b. Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
c. Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan
strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan
pokok organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka Tujuan UPTD Puskesmas Bantarujeg
adalah “Melayani Masyarakat Secara Ikhlas Dengan Senyum, Sapa, Cepat,
dan Tepat”

5. Tata Nilai UPTD Puskesmas Bantarujeg


UPTD Puskesmas Bantarujeg memiliki tata nilai “CAGEUR” yaitu :
Cepat : Klien yang datang segera dilayani dengan ramah
Akurat : Teliti, seksama dalam memberikan pelayanan
Gesit : Cekatan dalam bekerja
Empati : Memahami dan mengerti perasaan klien
Unggul : Berusaha menjadi lebih baik dan memberikan yang
terbaik dalam bekerja sesuai dengan kompetensi.
Responsip : siap bekerja dalam menangani masalah kesehatan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas
Bantarujeg.
3. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Bantarujeg

Cipeundeuy : Witia Rohmah, AM.Keb

Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Bantarujeg


Gambar 2.3 Struktur Organisasi Puskesmas UPT Bantarujeg
B. Profil Peserta
1. Biodata Diri
Nama : Witia Rohmah, AM.Keb
NIP : 199311172022032018
Tempat, tanggal lahir : Sumedang, 17 November 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Pernikahan : Menikah
Pendidika Terkahir : D III Kebidanan
Jabatan : Terampil-Bidan
Instansi : UPT Puskesmas Bantarujeg
Alamat KTP : Kp. Jongor Kulon RT 03/RW 01 Desa Sarimahi
Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 36 tahun 2019 telah diatur
Jabatan Fungsional Bidan. Tugas Jabatan Fungsional Bidan yaitu melakukan
kegiatan kebidanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pengelolaan
pelayanan kebidanan.
Adapun uraian tugas jabatan dari bidan fungsional meliputi:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan;
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;
4. Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene;
7. Memberian vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus
fisiologis;
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga
sesuai dengan kebutuhan;
10. Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12. Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13. Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke
tiga pasca persalinan (KF 1);
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan
(KF 2)
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan
(KF 3);
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan;
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR);
22. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah
kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada
anak sekolah;
11
2

E. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK


1. Berorientasi Pelayanan

Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan


Publikadalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Terdapat tiga unsur
penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu 1)
penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu
masyarakat, stakeholders, atau sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan
dan/atau diterima oleh penerima layanan. Pelayanan publik yang prima sudah
tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan
kepercayaan publik, karena dapat menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang
dilayani.
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai
pedomanbagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak
hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan akan tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan
keinginan masyarakat.
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku melayani
dengan senyum, menyapa dan memberi salam, serta berpenampilan rapih;
melayani dengan cepat dan tepat waktu; melayani dengan memberikan
kemudahan bagi Anda untuk memilih layanan yang tersedia; serta melayani
dengan dengan kemampuan, keinginan dan tekad memberikan pelayanan
yang prima.
21
3

c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti


Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti Ketika kebutuhan
masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan
diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan
pengguna layanan. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan
layanan hari esok akanmenjadi lebih baik dari hari ini.

2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah
untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas
adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara
mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat.
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public (Matsiliza
dan Zonke, 2017). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang
dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2021 adalah menjamin terwujudnya perilakuyang sesuai dengan Core Values
ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi.

3. Kompeten
Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar
kompetensidari International Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek
21
4

penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan,


keterampilan, dan sikap, yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pengertian yang sama juga digunakan dalam konteks ASN, kompetensi
adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017),
dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai professional
dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola
dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam
kinerja.
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam
Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain,
disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah adalah keniscayaan. Melaksanakan belajar sepanjang hayat
merupakan sikap yang bijak. Setiap orang termasuk ASN selayaknya memiliki
watak sebagai pembelajar sepanjang hayat, yang dapat bertahan dan
berkembang dalam oreintasi Ekonomi Pengetahuan (Knowledge Economy).
Pembelajar yang relevan saat ini adalah mereka yang memiliki kemampuan
untuk secara efektif dan kreatif menerapkan keterampilan dan kompetensi ke
situasi baru, di dunia yang selalu berubah dan kompleks.
b. Membantu orang lain belajar
Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam
“pasar pengetahuan” (Thomas H.& Laurence, 1998) atau forum terbuka
(Knowledge Fairs and Open Forums). Dalam forum tersebut merupakan
kesempatan bagi pegawai untuk berinteraksi secara informal. Seperti kegiatan
piknik pegawai memberikan kesempatan untuk pertukaran informasi antara
ASN yang tidak memiliki banyak kesempatan berbicara satu sama lain dalam
pekerjaan sehari- hari di kantor.
Sementara itu Pameran pengetahuan seperti pameran/bursa buku,
pameran Pendidikan dan seminar penelitian, adalah forum untuk mendorong
pertukaran pengetahuan.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
1) Pengetahuan menjadi karya: sejalan dengan kecenderungan setiap
organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis,
21
5

hidup dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya


manusia.
2) Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan
dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.

4. Harmonis
Harmonis dapat diartikan saling peduli dan menghargai perbedaan. Ditandai
dengan sikap perilaku sebagai berikut:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun Lingkungan kerja yang kondusif

5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari Bahasa Prancis yaitu
“Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata Loyal
didefinisikan sebagai “giving or showing firm and constant support or allegiance to
a person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan
kepatuhan yang teguhdan konstan kepada seseorang atau institusi)”.
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman
yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri
sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai
dengan keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan
makhluk hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh
21
6

perubahan lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting


bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun
individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang
konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas
kolektif maupun individual. Berdasarkan materi tersebut, panduan perilaku Adaptif
bagi ASN adalah sebagai berikut:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak Proaktif

7. Kolaboratif
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-
sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat
dihilangkan. Calon ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan
yang dapat mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil
diterapkan di beberapa negara lainnya diharapkan dapat juga terwujud di
Indonesia. Semua ASN Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah kemudian
akan bekerja dengan satu tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Custumato (2021) menunjukkan bahwa faktor
yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah
adalah kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi
manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif
antara entitas publik. Dalam pelaksanaannya kolaboratif dapat dilandasi dengan
perilaku sebagai berikut:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
25

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu
1. Isu ke 1 : Kurangnya pengetahuan ibu post partum tentang pemeriksaan rutin
pada ibu nifas
a. Kondisi Isu Saat ini
Masa nifas adalah masa pemulihan paska persalinan hingga seluruh
organ reproduksi wanita pulih kembali sebelum kehamilan berikutnya. Masa
nifas ini berlangsung sekitar 6-8 minggu paska persalinan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan saat masa nifas antara lain, suhu, pengeluaran lochea, payudara,
traktur urinarius, dan sistem kardiovaskuler. Selain dari segi klinik ibu, kondisi
kejiwaan ibu paska persalinan juga harus selalu dipantau dan diberi dukungan.
Tak jarang kondisi kejiwaan ini disepelekan dan menjadi salah satu faktor
menurunnya kondisi ibu paska persalinan yang berujung pada kematian. Untuk
pemeriksaan kesehatan ibu semasa nifas terbagi menjadi beberapa tahapan.
Pertama, pada 6 jam - 3 hari sesudah melahirkan. Kedua, pada hari ke 4
sampai 28 hari sesudah melahirkan. Dan ketiga, pada hari ke 29 - 42 hari
sesudah melahirkan. Pemeriksaan yang dilakukan dimulai dari wawancara
kondisi ibu nifas secara umum, mengukur tekanan darah, suhu tubuh,
pernapasan, dan nadi, memeriksa lokhia dan perdarahan, kondisi jalan lahir
dan tanda infeksi, payudara, kontraksi rahim, memberikan Vitamin A,
konseling, pelayanan kontrasepsi dan pemberian nasihat. Namun pada kondisi
saat ini ibu nifas seringkali tidak melakukan pemeeriksaan nifas secara rutn
sesuai dengan waktu yang sudah di anjurkan. seringkali melakukan
pemeriksaan hanya untuk berKB atau 40 ari pasca melahirkan.
b. Dampak Jika Isu tidak terselesaikan
Jika isu tersebut tidak terselesaikan maka akan tidak akan terdeteksi nya
secara dini tanda bahaya ibu nifas.
c. Dukungan Teoritik
Dalam kaitannya dengan prinsip ASN, Bidan sebagai pelayan publik tentunya
harus memberikan edukasi kepada ibu post partum serta berusaha memberikan
pelayanan yang terbaik, salah satunya dengan menyiapkan media penyuluhan yang
menarik dan kreatif. Sehingga ibu memahami pentingnya pemeriksaan rutin masa nifas.
Dalam kaitannya dengan SMART ASN, bidan harus mempunyai nilai adaptif yaitu terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam membuat media edukasi, seorang
26

bidan juga harus mempunyai nilai kolaboratif yaitu bekerjasama dengan lintas sektor
untuk menggerakan ibu nifas melakukan pemeriksaan sesuai standar.

2. Isu ke 2 : Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi FE


1. Kondisi Isu saat ini
Tablet zat besi (Fe) merupakan tablet mineral yang diperlukan oleh tubuh
untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Unsur Fe merupakan
unsur paling penting untuk pembentukan sel darah merah. Zat besi secara
alamiah didapatkan dari makanan. Jika manusia kekurangan zat besi pada menu
makanan yang dikonsumsinya sehari-hari, dapat menyebabkan gangguan
anemia gizi (kurang darah). Tablet zat besi (Fe) sangat dibutuhkan oleh wanita
hamil, sehingga ibu hamil diharuskan untuk mengonsumsi tablet Fe minimal
sebanyak 90 tablet selama kehamilannya.konsumsi tablet fe selama kehamilan
harus diupayakan tidak berhenti walau hanya sehari karena itu akan
menyebabkan tidak optimalnya penyerapan fe pada tubuh.
2. Dampak Jika isu ini tidak terselesaikan
Apabila isu ini tidak terselesaikan maka dapat menyebabkan banyaknya
kasus ibu hamil dengan anemia. Sedangkan anemia dapat menyebabkan
banyak hal diantaranya abortus, perdarahan saat melahirkan dan lain
sebagainya.
3. Dukungan Teoritik
Dalam kaitannya dengan prinsip ASN, Bidan sebagai pelayan publik tentunya
harus memberikan edukasi kepada ibu hamil serta berusaha memberikan pelayanan
yang terbaik, salah satunya dengan menyiapkan media penyuluhan yang menarik dan
kreatif. Sehingga ibu patuh dalam mengkonsumsi tablet FE. Dalam kaitannya dengan
SMART ASN, bidan harus mempunyai nilai kolaboratif yaitu bekerjasama dengan
keluarga ibu hamil untuk melakukan pemantauan konsumsi FE.

3. Isu ke 3 : Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya ANC


Terstandar.
a. Kondisi Saat Ini
Antenatal care atau pemeriksaan ANC adalah rangkaian program
pelayanan kesehatan untuk ibu hamil. Pemeriksaan Antenatal Care terbaru
sesuai dengan standar pelayanan yaitu minimal 6 kali pemeriksaan selama
kehamilan,dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada trimester I dan III.
2 kali pada trimester pertama ( kehamilan hingga 12 minggu ) , 1 kali pada
trimester kedua ( kehamilan diatas 12 minggu sampai 26 minggu ) , 3 16 kali
27

pada trimester ketiga ( kehamilan diatas 24 minggu sampai 40 minggu ) (Buku


KIA Terbaru Revisi tahun 2020). Standar pelayanan antenatal adalah
pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10T
yaitu : 1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 2) Ukur tekanan darah 3)
Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas/LILA) 4) Pemeriksaan puncak rahim
( tinggi fundus uteri ) 5) Tentukan presentasi janin dan denyut janin ( DJJ ) 6)
Skrining status imunisasi tetanus dan beikan imunisasi tetanus toksoid (TT )
bila diperlukan. 7) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan. 8) Tes laboratorium, tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah
( Hb), pemeriksaan golongan darah ( bila belum pernah dilakukan sebelumnya
), pemriksaan protein urin ( bila ada indikasi ) yang pemberian pelayanan
disesuaikn dengan trimester kehamilan. 9) Tatalaksana/penanganan kasus
sesuia kewenangan. 10) Temu wicara ( konseling ) ( Permenkes,2016 ). Sama
seperti manfaat USG, rangkaian pemeriksaan ANC ini penting untuk
memastikan ibu hamil dan janin berkembang sesuai usia kehamilannya. Tak
hanya itu, antenatal care juga membantu mengurangi risiko selama kehamilan
sekaligus meningkatkan peluang persalinan yang sehat dan aman.
b. Dampak jika isu ini tidak terselesaikan
Apabila isu tidak segera diselesaikan maka akan banyaknya kasus
persalinan yang beresiko dan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.
Karena tidak terdeteksinya secara dini resiko pada saat kehamilan.
c. Dukungan teoritik
Sebagai seorang ASN disini kita harus memiliki nilai-nilai dasar ASN
diantaranya kompeten dimana sikap kompeten disini didasari dengan sikap
membantu orang lain belajar melalui edukasi serta bersikap Adaptif dengan
cara terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam membuat media
edukasi.
28

B. Penetapan Core Isu

Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis
isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi
oleh penulis. Proses tersebut menggunakan Analisis USG.
Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) adalah analisis yang
digunakanuntuk memprioritaskan isu yang akan ditindak lanjuti. Penilaian yang
digunakan untuk menentukan prioritas yaitu menggunakan skala likert (rentang skor 1-
5). Adapun indikator analisis USG yaitu:
a. Urgency (urgensi), yaitu seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yangmenyebabkan isu.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu seberapa serius isu tersebutperlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang ditimbulkan masalah- masalah lain
kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa mengakibatkan masalah lain).
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu seberapa kemungkinanisu tersebut
menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin
memburuk jika dibiarkan.

Tabel 3.2 Penetapan core isu dengan teknik USG


No ISU / MASALAH U S G JUMLAH URUTAN
1 Kurangnya pengetahuan ibu 4 3 4 11 3
post partum tentang
pemeriksaan rutin pada ibu
nifas
2 Ketidakpatuhan ibu hamil 4 4 4 12 2
dalam mengkonsumsi FE
3 Kurangnya pengetahuan ibu 4 5 4 13 1
hamil tentang pentingnya
ANC Terstandar.
29

Tabel 3.3 Keterangan Bobot


Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Serius 5 = Sangat
Berpengaruh
4 = Mendesak 4 = Serius 4 = Berpengaruh
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Serius 3 = Cukup
Berpengaruh
2 = Kurang Mendesak 2 = Kurang Serius 2 = Kurang
Berpengaruh
1 = Sangat Kurang 1 = Sangat Kurang 1 = Sangat Kurang
Serius
Mendesak Berpengaruh

Pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan terstandar sangatlah


penting. Masalah ini saya angkat berdasarkan temuan dilapangan bahwa masih ada
ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan atau pemeriksaan kehamilan minimal 6x
selama kehamilannya dan masih banyaknya ibu hamil yang tidak melakukan
pemeriksaan laboratorium. Data cakupan KIA (kesehatan Ibu dan Anak) bulan Januari
2022 s/d Agustus 2022 terdapat 501 orang ibu hamil dari 701 sasaran ibu hamil yang
sudah melakukan K6 atau sebanyak 71,5 %. Ini masih kurang dari target 91 % ibu hamil
melakukan K6.

K6

C. Penentuan Penyebab Core Isu


Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG, didapatkan isu yang
menjadi prioritas untuk segera diatasi adalah Kurangnya Pengetahuan Ibu hamil
tentang pentingnya ANC Terstandar di wilayah kerja UPT Puskesmas Bantarujeg.
21
0

Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam rancangan aktualisasi, maka
perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu. Kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya ANC Terstandar, kurangnya sosialisasi dari petugas puskesmas
kepada ibu hamil, dan kurangnya evaluasi dari petugas puskesmas mengenai
pentingnya ANC Terstandar, Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang ANC
terstandar menjadi persoalan ibu tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara
terstandar.
11
9

Dalam menganalisis masalah, penulis menggunakan metode Fish Bone, seperti tampak pada gambar di bawah ini :
D. Gambar 3.1 Analisis menggunakan Fish Bone Diagram

Sarana Orang

Kurangnya Kesadaran ibu hamil untuk


Kurangnya media edukasi mengenai
mealakukan pemeriksaan kehamilan
ANC Terstandar

Masih ada ibu hamil yang melakukan


pemeriksaan kehamilan ke paraji
Kurangnya Pengetahuan Ibu
Hamil mengenai Pentingnya
Pemeriksaan Kehamilan
(ANC/Antenatal Care)
Terstandar
Kurangnya dukungan suami/keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan ke faskes
Kurangnya pemberian edukasi mengenai
ANC Terstandar

Lingkkungan Metode
12
9

E. Tabel 3.4 Analisa Akar Masalah Dan Pemecahan Masalah

NO MASALAH AKAR MASALAH PEMECAHAN GAGASAN KEGIATAN TAHAPAN TUJUAN KHUSUS


MASALAH KREATIF
1 Kurangnya Manusia :  Pemberian  Melakukan  Melakukan  Membuat  Terlaksananya
pengetahuan  Kurangnya informasi dan sosialisasi sosialisai video sosialisasi kepada
ibu hamil kesadaran ibu edukasi kepada bidan kepada bidan tentang bidan mengenai ANC
tentang hamil untuk kepada ibu tentang ANC  Melakukan ANC Terstandar di UPTD
pentingnya melakukan hamil. Terstandar Konseling, terstandar Puskesmas
ANC pemeriksaan  Melakukan  Memberikan pemberian  Membuat Bantarujeg
Terstandar kehamilan (ANC) kunjungan konseling, informasi dan leaflet  Terlaksananya
 Masih ada ibu rumah kepada informasi dan edukasi kepada tentang pemberian Informasi
hamil yang ibu hamil edukasi ibu hamil yang ANC dan Edukasi tentang
melakukan dengan tentang ANC melakukan Terstandar ANC Terstandar
pemeriksaan ke tindakan Terstandar pemeriksaan ke  Melakukan kepada ibu hamil
paraji pemberian  Membuat KIA sosialisasi yang melakukan
edukasi media  Pembuatan kepada pemeriksaan ke KIA
Methode :  Melakukan edukasi video video bidan sebanyak 20 orang
 Kurangnya sosialisasi dan leaflet  Pembuatan  Melakukan ibu hamil
pemberian kepada teman  Melakukan leaflet pemberian  Tersedianya media
edukasi sejawat untuk kelas ibu  Pemutaran edukasi di edukasi leaflet
mengenai ANC melakukan hamil yang video atau ruang KIA tentang ANC
Terstandar dari komunikasi, dihadiri oleh penyebarluasan  Pemutaran Terstandar
Tenaga informasi dan ibu hamil dan video edukasi video di  Tersedianya media
Kesehatan edukasi pendamping  Pelaksanaan puskesmas edukasi berupa
tentang ANC kelas ibu hamil bantarujeg Video tentang ANC
13
9
Terstandar  Melakukan Terstandar
 Melakukan pemberian  Terlaksananya
upaya edukasi edukasi di kegiatan kelas ibu
tentang ANC kelas ibu hamil yang dihadiri
Terstandar hamil oleh 10 orang ibu
kepada ibu hamil di wilayah kerja
hamil puskesmas

Lingkungan : Melakukan upaya bantarujeg

 Kurangnya melibatkan
dukungan suami pasangan maupun
dan keluarga pendamping ibu
untuk melakukan hamil dalam
pemeriksaan kegiatan kelas ibu
kehamilan ke hamil
fasilitas
kesehatan
Sarana : Membuat dan
 Kurangnya menyebarluaskan
media edukasi media video dan
mengenai ANC leaflet mengenai
Terstandar ANC Terstandar
F. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu Dari hasil analisis penetapan
isu dengan metode USG, maka isu terpilih adalah “kurangnya pengetahuan
ibu hamil tentang pentingnya ANC terstandar di wilayah kerja Puskesmas
Bantarujeg”. Oleh karena itu muncul gagasan kreatif yaitu :
1. Melakukan sosialisasi kepada bidan tentang ANC Terstandar
2. Memberikan informasi dan edukasi tentang ANC Terstandar
3. Membuat media edukasi video dan leaflet
4. Melakukan kelas ibu hamil yang dihadiri oleh ibu hamil dan pendamping
Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan ibu hamil dapat
melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar yaitu kunjungan
minimal 6x dan mendapatkan pemeriksaan 10 T.

G. Kegiatan Pemecahan Masalah


Adapun Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sebagai upaya
pemecahan masalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang ANC antara lain:
1. Melakukan sosialisai kepada bidan
2. Melakukan Konseling, pemberian informasi dan edukasi kepada ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan ke KIA
3. Pembuatan video
4. Pembuatan leaflet
5. Pemutaran video atau penyebarluasan video edukasi
6. Pelaksanaan kelas ibu hamil

Matrix Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja Bidan Terampil UPTD Puskesmas Bantarujeg
Identifikasi Isu 1. Kurangnya pengetahuan ibu post partum tentang pemeriksaan
rutin pada ibu nifas
2. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi FE
3. Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya
pemeriksaan kehamilan (ANC/Antenatal Care) terstandar
Isu yang diangkat Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya
pemeriksaan kehamilan (ANC/Antenatal Care) terstandar
Gagasan Optimalisasi pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Pentingnya
Pemecahan Isu Pemeriksaan Kehamilan (ANC/Antenatal Care) Terstandar melalui
Media Edukasi Video dan Leaflet di UPTD Puskesmas Bantarujeg
33

H. Tabel 3.5 Tabel Pelaksanaan Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterikatan Subtansi Kontribusi Terhadap Institusi Penguatan Nilai
Mata /Tujuan Organisasi Organisasi
/ Hasil Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1.1.Membuat janji Disepakatiny 1. Berorientasi Kegiatan yang akan Dengan kegiatan ini
persiapan dengan mentor a waktu dan pelayanan dilaksanakan sejalan dengan Visi dapat memperkuat nilai
pelaksanaan untuk konsultasi tempat Menggunakan Puskesmas Bantarujeg “Menjadi nilai UPT PKM
aktualisasi konsultasi Bahasa yang sopan Puskesmas Yang Efektif Dan Bantarujeg yaitu
dan santun Responsif Majalengka Responsip: Siap bekerja
Menuju

2. Harmonis Raharja Tahun 2023” sejalan dalam rangka menangani

Menjalani hubungan dengan pencapaian misi yaitu: dan meminimalisir


yang harmonis, a. Membangun Tata
Kelola masalah kesehatan di

dengan Puskesmas Yang Berorientasi wilayah kerja UPT PKM

berkomunikasi yang Pada Peningkatan Kualitas Bantarujeg

baik Pelayanan.
b. Meningkatkan Kualitas

1.2. Menyiapkan Tersedianya 1. Kompeten Pelayanan Kesehatan Cepat

dan bahan untuk Membuat bahan untuk Dan Tanggap Terhadap

menyampaikan konsultasi melakukan konsultasi, Masalah Kesehatan Di

bahan konsultasi menggunakan Wilayah Kerja UPTD

Bahasa Indonesia Puskesmas Bantarujeg.

yang baik c. Mendorong Kemandirian

2. Akuntabel Hidup Sehat Sehingga


34

Rancangan materi Masyarakat Memiliki


jelas dan mudah Kesadaran, Kemauan dan
dipahami Kemampuan Melalui
3. Adaptif Pengembangan Potensi
Bersikap lebih aktif Bersumber Masyarakat.
d. Meningkatkan Sinergitas
aa

Upaya Pembangunan
1.3 Melakukan Mendapatka 1. Kolaboratif Kesehatan Dan Lintas Sektor
diskusi kepada n saran dan Membangum kerja Di Wilayah Kerja UPTD
mentor dan arahan dari sama dengan mentor Puskesmas Bantarujeg.
coach tentang mentor serta dan coach melalui
rancangan coach diskusi bersama
aktualisasi 2. Loyal
Bersikap responstif
terhadap masukan
mentor dan coach
3. Akuntabel
Dalam penyampaian
rancangan aktualisasi
sangat jelas dan
transparan
35

1.4. Meminta Adanya 1. Akuntabel Kegiatan yang akan Dengan kegiatan ini
persetujuan lembar Mealkukan tugas dilaksanakan sejalan dapat memperkuat nilai
tentang rencana persetujuan sesuai satasan dengan Visi Puskesmas nilai UPT PKM
aktualisasi selama tidak Bantarujeg “Menjadi Bantarujeg yaitu
kepada mentor bertentangan dengan Puskesmas Yang Efektif Responsip: Siap bekerja
dan coach aturan Dan Responsif Menuju dalam rangka menangani

2. Kompeten Majalengka Raharja


dan meminimalisir
Mealkukan tugas Tahun 2023” sejalan
masalah kesehatan di
dengan sebaik dengan pencapaian
wilayah kerja UPT PKM
mungkin misi yaitu:
Bantarujeg
a. Membangun Tata
Kelola Puskesmas
Yang Berorientasi
Pada Peningkatan
Kualitas Pelayanan.
b. Meningkatkan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan Cepat
Dan Tanggap
Terhadap Masalah
Kesehatan Di
Wilayah Kerja
36

UPTD Puskesmas
Bantarujeg.
c. Mendorong
Kemandirian Hidup
Sehat Sehingga
Masyarakat
Memiliki
Kesadaran,
Kemauan dan
Kemampuan
Melalui
Pengembangan
Potensi
Bersumber
Masyarakat.
d. Meningkatkan
Sinergitas Upaya
Pembangunan
Kesehatan Dan
Lintas Sektor Di
Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas
Bantarujeg.
Prediksi Analisis Dampak : Apabila tidak dilakukan perizinan dan konsultasi sesuai dengan nilai berakhlak maka proses aktualisasi tidak
akan berjalan dengan baik tanpa adanya persetujuan dari kepala puskesmas serta arahan dari coach.
37

2. Membuat media 2.1. Menyiapkan Terkumpulny 1. Akuntabel Kegiatan yang akan Dengan kegiatan ini
untuk edukasi materi untuk a materi dari menyiapkan bahan dilaksanakan sejalan dapat memperkuat nilai
dengan video membuat video berbagai materi dengan penuh dengan Visi Puskesmas nilai UPT PKM
dan leaflet edukasi tentang sumber tanggung jawab Bantarujeg “Menjadi Bantarujeg yaitu
ANC Terstandar 2. Kompeten Puskesmas Yang Efektif Responsip: Siap bekerja
Terus mencari Dan Responsif Menuju dalam rangka menangani

pengetahuan dan ilmu Majalengka Raharja


dan meminimalisir
baru Tahun 2023” sejalan
masalah kesehatan di
3. Berorientasi dengan pencapaian
wilayah kerja UPT PKM
Pelayanan misi yaitu:
Bantarujeg
meningkatkan a. Membangun Tata

profesionalisme Kelola Puskesmas

dengan menjadi Yang Berorientasi

pegawai yang dapat Pada Peningkatan

diandalkan melalui Kualitas Pelayanan.

rancangan aktualisasi b. Meningkatkan


4. Loyal Kualitas

Menyediakan waktu, Pelayanan

tenaga, dan pikiran Kesehatan Cepat

untuk menyoapkan Dan Tanggap

materi edukasi Terhadap Masalah


38

2.2. Melakukan Mendapat 1. Kolaboratif Kesehatan Di


konsltasi dengan arahan Bersikap terbuka Wilayah Kerja
mentor tentang mentor dalam bekerjasama UPTD Puskesmas
pembuatan 2. Berorintasi Bantarujeg.
media edukasi pelayanan c. Mendorong
Menggunakan bahasa Kemandirian Hidup
yang sopan dan Sehat Sehingga
santun Masyarakat
3. Harmonis Memiliki
Saling menghargai Kesadaran,
4. Loyal Kemauan dan
Dapat menerima Kemampuan
masukan pimpinan Melalui
Pengembangan
Potensi
Bersumber
Masyarakat.
d. Meningkatkan
Sinergitas Upaya
Pembangunan
Kesehatan Dan
Lintas Sektor Di
Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas
Bantarujeg.
39

2.3. Kordinasi dan Terlaksanan 1. Kolaboratif Kegiatan yang akan Dengan kegiatan ini dapat
meminta saran ya Membangun dilaksanakan sejalan dengan memperkuat nilai nilai UPT
kepada petugas koordinasi kerjasama dengan Visi Puskesmas Bantarujeg PKM Bantarujeg yaitu
Promosi dan di Promkes “Menjadi Puskesmas Yang Responsip: Siap bekerja
Kesehatan berikannya 2. Harmonis Efektif Dan Responsif Menuju dalam rangka menangani dan

puskesmas saran dan Mengindikasikan Majalengka Raharja Tahun


meminimalisir masalah
dalam arahan dari terjadinya hubungan 2023” sejalan dengan
kesehatan di wilayah kerja UPT
merancang Promosi harmonis antara pencapaian misi yaitu:
PKM Bantarujeg
desain media Kesehatan Promkes dan penulis a. Membangun Tata Kelola
edukasi video terkait 3. Kompeten Puskesmas Yang

dan leaflet rancangan Berusaha Berorientasi Pada

edukasi melaksanakan tugas Peningkatan Kualitas

dengan sebaik Pelayanan.

mmungkin b. Meningkatkan Kualitas

4. Adaptif Pelayanan Kesehatan

Mengembangkan Cepat Dan Tanggap


kreatifitas Terhadap Masalah
2.4 Membuat media Adanya draf 1. Berorientasi Kesehatan Di Wilayah
edukasi video dan media Pelayanan Kerja UPTD Puskesmas
leaflet edukasi Berusaha dalam Bantarujeg.
memenuhi kebutuhan c. Mendorong Kemandirian
masyarakat Hidup Sehat Sehingga
2. Akuntabel Masyarakat Memiliki
31
0
Melaksanakan tugas Kesadaran, Kemauan dan
dengan cermat, Kemampuan Melalui
akurat dan teliti Pengembangan Potensi
3. Kompeten Bersumber Masyarakat.
berusaha melakukan d. Meningkatkan Sinergitas
tugas denga sebaik Upaya Pembangunan
mungkin Kesehatan Dan Lintas
4. Adaptif Sektor Di Wilayah Kerja
Berinovasi UPTD Puskesmas
mengembangkan Bantarujeg.
kreatifitas
5. Loyal
Menyediakan waktu,
tenaga, pikiran untuk
membuat desain
media edukasi

2.5. Melakukan Disetujuinya 1. Kolaboratif


konsultasi video video Bersikap terbuka
edukasi yang telah edukasi dan dalam bekerjasama
selesai di buat dan leaflet untuk
2. Berorintasi
desain leaflet di cetak
pelayanan
untuk di cetak
Menggunakan bahasa
yang sopan dan
santun
31
1
3. Harmonis
Saling menghargai
2.6. Cetak media Tercetaknya 1. Loyal
edukasi dan media Cinta Tanah Air
Pembuatan Video edukasi dan dengan memberikan
tersedianya
kontribusi untuk
video
kepentingan bangsa
edukasi
2. Berorientasi
pelayanan
melakukan perbaikan
tiada henti
3. Adaptif
Berinovasi dengan
mengembangkan
kreatifitas
4. Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Prediksi analisis dampak : Apabila tidak dilakukan konsultasi dengan mentor dan kerjasama dengan petugas promosi kesehatan puskesmas maka
beresiko adanya ketidaksesuaian dalam penyampaian tujuan media informasi kesehatan (Poster dan Video) tersebut sehingga berdampak pada
pemahaman masyarakat tentang pentingnya ANC Terstandar
31
2
3. Melakukan Melakukan Terlaksanan 1. Harmonis Kegiatan yang akan Dengan kegiatan ini dapat
sosialisasi pertemuan bersama ya Menjalankan dilaksanakan sejalan dengan memperkuat nilai nilai UPT
tentang ANC para bidan mengenai pertemuan hubungan yang Visi Puskesmas Bantarujeg PKM Bantarujeg yaitu
Terstandar ANC Terstandar bidan harmonis dengan “Menjadi Puskesmas Yang Responsip: Siap bekerja
kepada bidan komunikasi yang baik Efektif Dan Responsif Menuju dalam rangka menangani dan
2. Berorientasi Majalengka Raharja Tahun
meminimalisir masalah
pelayanan 2023” sejalan dengan
kesehatan di wilayah kerja
Bersikap ramah saat pencapaian misi yaitu:
UPT PKM Bantarujeg
melakukan sosialisasi a. Membangun Tata Kelola

3. Kolaboratif Puskesmas Yang

Memberi kesempatan Berorientasi Pada

kepada yang lain Peningkatan Kualitas

untuk berkontribusi Pelayanan.


b. Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Kesehatan
Cepat Dan Tanggap
Terhadap Masalah
Kesehatan Di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas
Bantarujeg.
c. Mendorong Kemandirian
Hidup Sehat Sehingga
Masyarakat Memiliki
Kesadaran, Kemauan dan
Kemampuan Melalui
31
3
Pengembangan Potensi
Bersumber Masyarakat.
d. Meningkatkan Sinergitas
Upaya Pembangunan
Kesehatan Dan Lintas
Sektor Di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas
Bantarujeg.
Analisis dampak kegiatan : Apabila kegiatan ini tidak terlaksana dengan baik maka dampak yang akan ditimbulkan adalah bidan tidak melakukan
koonseling tentang pelayanan ANC Yang diberikan.

4. Melakukan 4.1 Berkonsultasi Persetujuan 4. Harmonis Kegiatan yang akan Dengan kegiatan ini dapat
edukasi ibu dengan mentor, dari Kepala Menjalankan dilaksanakan sejalan dengan memperkuat nilai nilai UPT
hamil tentang untuk Puskesmas hubungan yang Visi Puskesmas Bantarujeg PKM Bantarujeg yaitu
ANC menyampaikan tentang harmonis dengan “Menjadi Puskesmas Yang Responsip: Siap bekerja
Terstandar usulan kegiatan usulan komuniasi yang baik Efektif Dan Responsif Menuju dalam rangka menangani dan
Di UPT dan waktu kegiatan 5. Berorientasi Majalengka Raharja Tahun
meminimalisir masalah
Puskesmas kegiatan dan waktu pelayanan 2023” sejalan dengan
kesehatan di wilayah kerja UPT
Bantarujeg kegiatan Bersikap ramah pada pencapaian misi yaitu: PKM Bantarujeg
saat mentoring a. Membangun Tata Kelola

4.2 Melakukan Tersampaik 1. Kompeten Puskesmas Yang

edukasi ibu annya Membantu orang lain Berorientasi Pada

hamil tentang edukasi untuk belajar Peningkatan Kualitas

pentingnya tentang 2. Harmonis Pelayanan.

ANC ANC Tidak diskriminatif b. Meningkatkan Kualitas


31
4
Terstandar Terstandar dalam penyampaian Pelayanan Kesehatan
dengan edukasi Cepat Dan Tanggap
memutarkan 3. Akuntabel Terhadap Masalah
video edukasi Melakukan tugas Kesehatan Di Wilayah
sesuai dengan Kerja UPTD Puskesmas
tanggung jawab Bantarujeg.
4. Berorientasi c. Mendorong Kemandirian
Pelayanan Hidup Sehat Sehingga
Memberikan Masyarakat Memiliki
pelayanan kepada Kesadaran, Kemauan dan
masyarakat Kemampuan Melalui
4.3 Memastikan ibu Ibu hamil 1. Berorientasi Pengembangan Potensi
hamil mendapatkan Pelayanan Bersumber Masyarakat.
mendapatkan informasi Bertanggung jawab d. Meningkatkan Sinergitas
tentang ANC
informasi atas informasi yang Upaya Pembangunan
Terstandar
disampaikan kepada Kesehatan Dan Lintas
ibu hamil Sektor Di Wilayah Kerja
2. Akuntabel UPTD Puskesmas
Memberikan edukasi Bantarujeg.
sesuai dengan
keilmuan yang dimiliki
3. Kompeten
Menghargai semua
perbedaan latar
belakang ibu hamil
31
5
4. Harmonis
Menghargai semua
perbedaan latar
belakang ibu hamil
yang di edukasi
31
6

Analisis dampak kegiatan : Apabila kegiatan ini tidak terlaksana dengan baik maka dampak yang akan ditimbulkan adalah edukasi
tentang pentingnya ANC Terstandar tidak tersampaikan dengan baik

5 Melakukan 5.1 Menyiapkan Tersedianya 1. Berorientasi Kegiatan yang akan Dengan kegiatan ini
monitoring bahan kuisoner Pelayanan dilaksanakan sejalan dapat memperkuat nilai
kepada ibu hamil pembuatan Memenuhi kebutuhan dengan Visi Puskesmas nilai UPT PKM
yang sudah
kuisioner ibu hamil dalam Bantarujeg “Menjadi Bantarujeg yaitu
diberikan
memberikan edukasi Puskesmas Yang Efektif Responsip: Siap
edukasi tentang
2. Akuntabel Dan Responsif Menuju bekerja dalam rangka
ANC Terstandar
Melakukan tugas Majalengka Raharja
menangani dan
dengan lembar
dengan jujur, Tahun 2023” sejalan
ceklis atau meminimalisir masalah
bertanggung jawab, dengan pencapaian
kuisioner kesehatan di wilayah
cermat dan disiplin misi yaitu:
kerja UPT PKM
3. Kompeten e. Membangun Tata
Bantarujeg
Membantu orang lain Kelola Puskesmas

untuk belajar Yang Berorientasi

4. Harmonis Pada Peningkatan

Menghargai semua Kualitas Pelayanan.

perbedaan latar f. Meningkatkan

belakang ibu hamil Kualitas Pelayanan

yang di edukasi Kesehatan Cepat

5. Loyal Dan Tanggap

Bersedia meluangkan Terhadap Masalah

waktu, tenaga dan Kesehatan Di


Wilayah Kerja UPTD
31
7
pikiran untuk Puskesmas
membuat kuisoner Bantarujeg.
g. Mendorong
Kemandirian Hidup
Sehat Sehingga
Masyarakat Memiliki
Kesadaran,
Kemauan dan
Kemampuan Melalui
Pengembangan
Potensi Bersumber
Masyarakat.
h. Meningkatkan
Sinergitas Upaya
Pembangunan
Kesehatan Dan
Lintas Sektor Di
Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas
Bantarujeg.
31
8

5.2 Melakukan Disetujuinya 1. Berorientasi


konsultasi dengan kuisioner pelayanan
mentor mengenai Bersikap ramah pada
kuisioner edukasi saat melakukan
konsultasi
2. Harmonis
Menjalin hubungan
yang harmonis
dengan komunikasi
yang baik
31
9
5.3 Melaksanakan Lembaran 1. Akuntabel
evaluasi setelah kuisioner Melakukan pekerjaan
diberikan edukasi terisi oleh dengan integritas
ibu hamil ibu hamil tinggi dan jujur
2. Kompeten
Melakukan pekerjaan
dengan sungguh-
sungguh
3. Harmonis
Menghargai hasil
evaluasi dari ibu hamil
32
0

5.4. Melakukan rekap Adanya hasil 1. Kompeten


penghitungan hasil kuisoner Melakukan pekerjaan
evaluasi melalui dengan sunggung-
kuisioner sungguh
2. Akuntabel
Bekerja dengan
integritas tinggi
Analisis dampak kegiatan : Apabila kegiatan ini tidak terlaksana dengan baik maka dampak yang akan ditimbulkan adalah evaluasi hasil
edukasi tidak didapatkan

6. Melakukan 6.1. Melakukan Laporan 1. Kompeten Kegiatan yang akan Dengan kegiatan ini dapat
pencatatan penyususnan hasil Menyusun laporan dilaksanakan sejalan memperkuat nilai nilai UPT
hasil kegiatan laporan kegiatan aktualisasi dengan sebaik dengan Visi Puskesmas PKM Bantarujeg yaitu
aktualisasi aktualisasi mungkin Bantarujeg “Menjadi Responsip: Siap bekerja
2. Akuntabel Puskesmas Yang Efektif dalam rangka menangani
Mengelola dan Dan Responsif Menuju dan meminimalisir
menyusun laporan Majalengka Raharja
masalah kesehatan di
dengan benar Tahun 2023” sejalan
wilayah kerja UPT PKM
dengan pencapaian
Bantarujeg
6.2. Mengelola data Data 1. Kompeten misi yaitu:

laporan hasil terkmupul Menyusun laporan i. Membangun Tata

dengan sebaik Kelola Puskesmas

mungkin Yang Berorientasi


32
1
2. Akuntabel Pada Peningkatan
Mengelola dan Kualitas Pelayanan.
menyusun laporan ii. Meningkatkan
dengan benar Kualitas Pelayanan
Kesehatan Cepat
Dan Tanggap
Terhadap Masalah
Kesehatan Di
Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas
Bantarujeg.
iii. Mendorong
Kemandirian Hidup
Sehat Sehingga
Masyarakat Memiliki
Kesadaran,
Kemauan dan
Kemampuan Melalui
Pengembangan
Potensi Bersumber
Masyarakat.
iv. Meningkatkan
Sinergitas Upaya
Pembangunan
Kesehatan Dan
32
2
Lintas Sektor Di
Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas
Bantarujeg.

Analisis dampak kegiatan : Apabila laporan kegiatan tidak tersusun dengan baik maka data berantakan dan tidak tersampaikan
hasilnya
I. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN

No Mata Kegiatan Jumlah


Pelatihan Aktualisasi
Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Per MP
1 2 3 4 5 6
1. Berorientasi 1 4 1 3 2 11
Pelayanan
2. Akuntabel 3 2 2 3 2 12
3. Kompeten 2 3 2 3 2 12
4. Harmonis 1 2 1 3 3 10
5. Loyal 1 3 1 5
6. Adaptif 1 3 4
7. Kolaboratif 1 3 1 5
Jumlah Aktualisasi 10 20 3 10 12 4 59
Per Kegiatan
Tabel 3.6 Matrik rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN
J. Tabel 3.7 jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Oktober November

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Melakukan persiapan pelaksanaan aktualisasi

1.1 Membuat janji dengan mentor untuk konsultasi

1.2 Menyiapkan dan menyampaikan bahan


konsultasi
1.3 Melakukan diskusi kepada mentor dan coach
tentang rancangan aktualisasi
1.4 Meminta persetujuan tentang rencana aktualisasi
kepada mentor dan coach
2 Membuat media untuk edukasi dengan video dan leaflet

2.1 Menyiapkan materi untuk membuat video edukasi


tentang ANC Terstandar
2.2 Melakukan konsultasi dengan mentor tentang
pembuatan media edukasi
2.3 Kordinasi dan meminta saran kepada petugas
Promosi Kesehatan puskesmas dalam
merancang desan media edukasi video dan
leaflet
2.4 Membuat media edukasi video dan leaflet

2.5 Melakukan konsultasi video edukasi yang telah


selesai di buat dan design leaflet
2.6 Cetak media edukasi dan Pembuatan Video

3 Melakukan Sosialisasi kepada Bidan mengenai ANC


Terstandar
No Kegiatan Oktober November

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
4 Melakukan edukasi kepada ibu hamil tentang ANC
Terstandar
4.1 Berkonsultasi dengan mentor, untuk
menyampaikan usulan dan waktu kegiatan
4.2 Melakukan edukasi kepada ibu hamil tentang
ANC Terstandar dengan memutar video di TV
Puskesmas dan memberikan edukasi di ruang
KIA serta di kelas ibu hamil (didesa)
4.3 Memastikan ibu hamil mendapatkan edukasi

5 Melakukan monitoring kepada ibu hamil yang sudah


diberikan edukasi tentang ANC Terstandar dengan
lembar ceklis atau kuisioner
5.1 Menyiapkan bahan pembuatan kuisioner

5.2 Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai


kuisioner edukasi
5.3 Melaksanakan evaluasi setelah diberikan
edukasi kepada ibu hamil
5.4 Melakukan rekap penghitungan hasil evaluasi
melalui kuisioner
6. Melakukan pencatatan hasil kegiatan aktualisasi

6.1 Melakukan penyususnan laporan kegiatan


aktualisasi
6.2 Mengelola data laporan hasil

Anda mungkin juga menyukai