Anda di halaman 1dari 12

DASAR DAN PENGERTIAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

Dr.Burhannudin Ichsan

1. Landasan Al Qur an

2.
Tafsir Ibnu Katsir

• Dan bahwasanya di antara kemurahan Allah adalah Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya

• Dengan demikian , Dia telah memuliakannya dengan ilmu. Dan itulah hal yang menjadikan
bapak manusia ini Adam A.S mempunyai kelebihan atas Malaikat

• Terkadang ilmu berada di dalam akal fikiran dan terkadang juga berada dalam lisan. Juga
terkadang berada dalam tulisan

• Secara akal, lisan, dan tulisan mengharuskan perolehan ilmu, dan tidak sebaliknya

• Di dalam atsar disebutkan: “ikatlah ilmu itu dengan tulisan.”

3. UNESCO 1998 Untuk melaksanakan perubahan besar dalam pendidikan tinggi dipakai dua basis
landasan.

• empat pilar : a) learning to know, b) learning to do, c) learning to live together (with others), dan
d) learning to be

• learning throughout life

4. Sistem pendidikan tinggi


5. Curriculum

• A curriculum is about what should happen in a teaching program-about the intention of the
teachers and about the way they make this happen (Harden, 2005).

• ”Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun
bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi.” (Dikti, 2008) .

6. Peran kurikulum dalam sistem pendidikan tinggi

(1) Kebijakan manajemen pendidikan tinggi untuk menentukan arah pendidikannya;

(2) Filosofi yang akan mewarnai terbentuknya masyarakat dan iklim akademik;

(3) Patron atau Pola Pembelajaran;

(4) Atmosfer atau iklim yang terbentuk dari hasil interaksi manajerial PT dalam mencapai tujuan
pembelajarannya;

(5) Rujukan kualitas dari proses penjaminan mutu; serta

(6) Ukuran keberhasilan PT dalam menghasilkan lulusan yang bermanfaat bagi masyarakat.

7. Competency

Combination of attributes such as knowledges, skills and attitudes underlying some aspect of
successful performance.

8. KBK (kurikulum berbasis kompetensi)

Kurikulum yang dibuat dengan berangkat dari kompetensi yang harus dicapai di akhir studi

9. Perbedaan kurikulum berbasis isi dan kurikulum berbasis kompetensi


10. Tahapan penyusunan kurikulum

11. Contoh penetapan profil lulusan


12. Hubungan profil dan kompetensi lulusan

13. Kaitan rumusan kompetensi dan bahan kajian

14. Bagaimana untuk mendapatkan kompetensi ?

15. Tiga ranah pembelajaran


• Kognitif

• Afektif

• Psikomotor

16. Bagaimana meraih kompetensi kognitif

• Kuliah

• Diskusi

• Membaca

• Refleksi

• Menyampaikan pada yang lain

• Dan lain-lain

17. Bagaimana meraih kompetensi keterampilan (psikomotor)

Dengan latihan keterampilan klinik secara terstruktur, berulang-ulang dan dengan feedback

18. Pembelajaran dalm KBK

• Proses pembelajaran yang banyak dipraktekkan sekarang ini sebagian besar berbentuk
penyampaian secara tatap muka (lecturing), searah.

• Pada saat mengikuti kuliah atau mendengarkan ceramah, mahasiswa akan kesulitan untuk
mengikuti atau menangkap makna esensi materi pembelajaran,

• Pola proses pembelajaran dosen aktif dengan mahasiswa pasif ini efektifitasnya rendah, dan
tidak dapat menumbuhkembangkan proses partisipasi aktif dalam pembelajaran

19. Pembelajaran dalam KBKà Student centered learning

• Perlu dilakukan perubahan dalam proses dan materi pembelajaran di perguruan tinggi tidak lagi
berbentuk Teacher-Centered Content-Oriented (TCCO)

• Tetapi diganti dengan menggunakan prinsip Student-Centered Learning (SCL) yang disesuaikan
dengan keadaan perguruan tingginya.

20. Perbedaan TCL dan SCL


21. Perbedaan TCL dan SCL

22. Perbedaan TCL dan SCL

23. Skema SCL


24. Peran dosen dalam SCL

25.
Peran mahasiswa dalam SCL

26.
Contoh-contoh model pembelajaran dalam KBK

• (1) Small Group Discussion;

• (2) Role-Play & Simulation;

• (3) Case Study;

• (4) Discovery Learning (DL);

• (5) Self-Directed Learning (SDL);

• (6) Cooperative Learning (CL);

• (7) Collaborative Learning (CbL);

• (8)Contextual Instruction (CI);

• (9) Project Based Learning (PjBL); dan


• (10) Problem Based Learning and Inquiry (PBL).

27. PBL

Metode pembelajaran di mana mahasiswa sejak awal dihadapkan pada suatu masalah,
kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student centered.

28. references

• Al Qur'anul Karim

• Dikti, 2008. KBK. Jakarta: Dikti.

• Arikunto, S. (2008) dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

• Harden, R.M, & Dent, J.A. (2005) A Practical Guide For Medical Teachers. Toronto: Elsevier
Churchill Livingstone.

• Harsono (2008) Pengantar Problem based Learning. Yogyakaerta: Medika Fakultas Kedokteran
UGM.

Terminologi kedokteran & kedokteran gigi

■ Terminologi kedokteran : sekumpulan istilah yang digunakan untuk menggambarkan dan


mendeskripsikan anatomi dan fisiologi manusia (organ, sistem dan fungsinya), penyakit,
gambaran klinis, pencitraan diagnostik, uji laboratorium dan bahkan diagnosa penyakit.

■ Dasar bahasa : latin/yunani

1. TERMINOLOGI KEDOKTERAN

 PRE-FIX (Awalan, didepan kata dasar).


 SUF-FIX (Akhiran, di belakang kata dasar).
 ROOT (Akar kata /kata dasar).

2. PREFIX

■ PRE- berasal dari arti latin 'Sebelum' atau 'di depan';

■ FIX berasal dari bahasa Latin figere, yang berarti 'mengikat'. Oleh karena itu istilah prefiks
memiliki arti 'Untuk mengikat di depan atau sebelum'.
■ Tidak semua terminolgi memiliki Prefix

PREFIX (CONTOH)

PREFIX : MEANING
a-, an- : without, lacking, deficient, not
ab- : away from
ad-, af- : toward, to, near
ambi-, ampho-, amphi- : both, double
ana- : up, toward, apart
andro- : man
ante- : before, in front of, forward
anti-, ant- : against, opposing, preventing
ap-, apo- : separation from, derived from
aut-, auto- : self
brachy- : short
brady- : slow
cata- : down, under, lower, against
circum- : around
co-, com-, con- : with, together
contra- : against, opposed
de- : down, from
dextro- : to the right
dia- : through, between, apart, across
dis- : apart, free from
dorso- : to the back
COLORS
albus- : white
chloro- : green
chromo- : color
cirrhos- : orange yellow
cyano- :blue
erythro- : red
leuko-: white
luteus : yellow
melano-: black
polio- : gray
porphyro- : purple
rhodo- : red
xantho- : yellow
NUMBERS
nulli- : none
haplo- : single
mon-, : mono- one
bi-, di-, dipl- : two/double/twice
tri- : three
quadri-, : tetra four
penta- : five
hex-, sex- : six
octo-, octa- : eight
nona- : nine
deci- : ten

3. SUFFIX

■ Bagian kata/suku kata yang ditambahkan di akhir dari istilah setelah AKAR KATA (root word)
untuk merubah atau memodifikasi arti dari suatu istilah.

■ SUF-, yang berasal dari bahasa Latin SUB- (juga awalan medis) yang berarti 'Di bawah', 'di
belakang', atau 'di bawah'.

■ FIX berasal dari bahasa Latin figere, yang berarti 'mengikat'.

■ Oleh karena itu, istilah sufiks berarti 'mengikat di belakang kata dasar' untuk menambah arti
dari sebuah istilah.
■ Banyak terminology kedokteran menggunakan suffix.

4. (CONTOH) SUFFIX
ac, -al, -ic
-ar, -ial, -ary
-ous, -tic.
–eal : pertaining to, related to, located in
-agra : excessive pain
-algia : pain
-apheresis : removal
-asthenia : weakness
-ase : enzyme
-ate : use, : subject to
-atresia : absence of normal body opening
-capnia : carbon dioxide
-cele : protrusion, hernia
-centesis : surgical puncture to remove fluid
-cidal : killing
-clasia, : clast break
-cle, -cule, -ole
-ola, -ule, -ulum -ulus : small
-clysis : irrigation, washing
-coccus, -coccis : berry-shaped
-crit : to separate
-crine : separate, secrete
-cyte : cell
-desis : surgical fixation
-drome : run, running
-dynia : pain
-ectasis : dilation, expansion
-ectomy : surgical removal
-ectopic : displacement
-emesis : vomit
-emia : blood condition
-ent, -er, : person or agent
-phonia : pertaining to sound
-phoria : feeling
-physis : growth
-plasia, -plasm : formation, development
-plasty : surgical repair
-plegia : paralysis
-pnea : breathing
-poiesis : formation
-porosis : passage
-prandial : meal
-praxia : in front of, before
-ptosis : drooping,downward displacement
-rrhage, -rrhagia : excessive flow
-rrhaphy : suturing in place
-rrhea : flow or discharge
-rrhexis : rupture
-sarcoma : malignant tumor
-schisis : split, fissure
-sclerosis : hardening
-scope : instrument for examining
-scopy : visual examination
-sepsis : infection
-spasm : sudden involuntary muscle contraction
-stasis : control, stop
-stenosis : narrowing
-stomy : surgical opening
-tome : instrument for
-tomy : cutting, incision
-tripsy : surgical crushing
-trophy : nourishment, development
-ule : little
5. ROOT
■ Memberi arti essential pada suatu istilah. Komponen ini mampu berdiri sendiri yang memiliki
arti.
■ Komponen root dalam istilah medis adalah arti esensial dari istilah tersebut. Komponen root
adalah sebuah kata yang bisa berdiri sendiri dan memiliki arti
■ Terdiri dari 1 kata, kadang dikombinasi dengan vokal menjadi bentuk kombinasi
■ Contoh bentuk kombinasi: Cardi/o ,gastr/o, oste/o, hepat/o+megaly, hepat/o+it is
■ Beberapa kata dapat terdiri dari dua kata: oste/o+arthritis
■ Kadang-kadang perlu komponen lainnya untuk menghubungkan root dengan suffixes yang
akan merubah pemngucapannya.
■ Combining Vowel : Penghubung antara root words dengan suffixes dan root words dengan
root words lainnya.
■ Combining Form : Merupakan kombinasi dari root dan combining vowel.
■ ROOTS and COMBINING FORMS MEANING
■ arthr / o joint
■ bi / o life
■ cardi / o heart
■ cerebr / o cerebrum, largest part of the brain
■ dermat / o skin
■ enter / o intestines (often the small intestine)
■ gastr / o stomach
■ hemat / o blood
■ hepat / o liver
■ neur / o nerve
■ oste / o bone
■ path / o disease
■ ren / o kidney
■ rhin / o nose
■ urethr / o urethra
6. TUBUH MANUSIA
Istilah untuk menentukan letak alat yang satu terhadap alat yang lain:

• Anterior : sebelah muka.( terletak di depan dari ….)

• Posterior : sebelah belakang. (terletak di belakang ….)

• Ventral (Ventralis) : lebih ke arah perut (ventrum = perut)

• Dorsal (Dorsalis) : lebih ke arah punggung (dorsum = punggung)

• Cranial (Cranialis) : Berkaitan dengan kepala; lebih ke arah kepala.

• Caudal (Caudalis) : lebih ke arah ekor.

• Superior : yang lebih tinggi; yang terdapat di sebelah atas.

• Inferior : yang lebih bawah; yang terdapat di sebelah bawah.

• Medius : Pertengahan.

• Lateralis : Lateral; terletak ke arah samping.

• Proximal : lebih dekat dari batang badan.

• Distal (Distalis) : lebih jauh dari

7. ISTILAH PEMBAGI BIDANG

o Koronal (Coronalis) Bidang ini berhimpit dengan sutura coronalis (sama dengan bidang frontal). Ini
merupakan bidang imajiner vertikal melalui tubuh bersudut tegak lururs dengan bidang median dan
membagi tubuh menjadi bagian depan (anterior) dan belakang (posterior). o Verticalis Bidang yang
tegak lurus o Horizontalis Bidang khayal melalui tubuh dengan sudut tegak lurus terhadap bidang
median maupun bidang koronal. Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah
(inferior); bidang ini juga disebut bidang transversal, tetapi istilah ini kadang-kadang tidak tepat. o
Medianus (Mediana) Bidang ini terletak pada garis tengah (midsagittalis). Ini merupakan bidang
khayal vertikal yang berjalan longitudinal melalui tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh
menjadi dua belahan kanan dan kiri. Bidang median memotong permukaan tubuh di depan dan di
belakang, masingmasing sebagai linea mediana anterior dan posterior. o Bidang sagittal Bidang ini
berjalan di sebelah lateral bidang median dan sejajar dengan bidang median tersebut; terletak pada
bidang sutura sagittalis, membelah tubuh menjadi kanan dan kiri. Garis sejajar yang tidak melalui
bidang median disebut bidang parasagittal.

Istilah-istilah untuk saluran-saluran :


 Yas : saluran
 Canalis : kanal.
 Canaliculus : kanal yang kecil.
 Ductus : pipa.
 Ductilus (Ductuli) : pipa yang kecil.
 Tubus : pipa besar.
 Tubulus (Tubuli) : pipa agak kecil.
1. Meatus : gang/liang.
Istilah untuk rongga-rongga :
 Cavum : rongga yang besar.
 Cavitas : rongga yang kecil.
 Sinus : rongga tertutup yang biasanya berisi udara cairan.
 Cellula : rongga-rongga kecil dalam tulang yang berisi udara.

Anda mungkin juga menyukai