Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Dasar atau landasan pelaksanaan pengembangan


kurikulum

( Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok )

Mata Kuliah : Pengembangan kurikulum PAI


Dosen Pengampu : Musohihul Hasan, M.Pd.I

Disusun Oleh :

M. Syamsul Ma’arif
Sulthoni

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUL HIKMAH
BANGKALAN
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan
dan kesempatan dalam rangka menyelesaikan kewajiban kami sebagai mahasiswa, yakni
dalam bentuk tugas yang diberikan oleh bapak dosen dalam rangka menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan kami.

Yang kedua shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi besar
Muhammad SAW, sahabat beserta keluarganya karena dengan perjuangan beliau kita bisa
kumpul di tempat yang mulia ini.

Ucapan terima kasih kepada bapak Musohihul Hasan, M.Pd. selaku dosen pengampu
pada mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam ini yang telah memberikan bimbingan serta
arahan sehingga makalah sederhana yang berjudul “dasar atau landasan pelaksanaan
pengembangan kurikulum” ini selesai tepat waktu.

Adapun dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab iu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dalam rangka perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, Amin Ya Robbal ‘Alamin.

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang..........................................................................................1

B.Rumusan Masalah......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Landasan Pengembangan Kurikulum.......................................2

B.Landasan Filosofis.......................................................................................3

C.Landasan Psikologis ....................................................................................7

D.Landasan Sosial-Budaya............................................................................13

E.Landasan IPTEK........................................................................................16

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan................................................................................................19

B.Saran..........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A.LatarLatar Belakang

Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memilikipengaruh terhadap


seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnyakurikulum dalam pendidikan dan
kehidupan manusia, maka penyusunankurikulum tidak dapat dilakukan secara
sembarangan. Penyusunan kurikulummembutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang
didasarkan pada hasil-hasilpemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan
kurikulum yang tidakdidasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat fatal terhadap

2
kegagalanpendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berakibat pula
terhadapkegagalan proses pengembangan manusia. Pengembangan kurikulum
adalahproses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang
kurikulum(curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum
yangdihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untukmencapai
tujuan pendidikan nasional. Kurikulum merupakan alat untukmencapai pendidikan yang
dinamis. Hal ini berarti bahwa kurikulum harussenantiasa dikembangkan dan
disempurnakan agar sesuai dengan lajuperkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan empatlandasan
utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu: filosofis,psikologis, sosial-budaya dan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana Pengertian Landasan Pengembangan Kurikulum?

2.Apa itu Landasan Filosofis?

3.Apa itu Landasan Psikologis?

4.Apa itu Landasan Sosial-Budaya?

5.Apa itu Landasan IPTEK?

BAB IIPEMBAHASANA.

Pengertian Landasan pengembangan Kurikulum

Landasan pengembangan kurikulum memiliki peranan yang sangatpenting, sehinga


apabila kurikulum diibaratkan sebagai sebuah bangunangedung yang tidak mengunakan
landasan atau fondasi yang kuat, maka ketikaditerpa angin atau terjadi goncangan,
bangunan gedung tersebut akan mudahroboh. Demikian pula halnya dengan kurikulum,
apabila tidak memiliki dasarpijakan yang kuat, maka kurikulum akan mudah terombang-
ambing dan yangakan di pertaruhkan adalah manusia (peserta didik) yang dihasilkan
olehpendidikan itu sendiri. Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaandan
penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculumdeveloper) dan kegiatan
yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkandapat menjadi bahan ajar dan acuan yang
digunakan untuk mencapai tujuanpendidikan nasional. Kurikulum merupakan alat untuk
mencapai pendidikanyang dinamis. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus

3
senantiasadikembangkan dan disempurnakan agar sesuai dengan laju perkembanganilmu
pengetahuan dan teknologi.

Menurut

Hornby c.s dalam “The Advance Learner‟s

Dictionary

ofCurrent English ”

mengemukakan definisi landasan sebagai berikut:landasan adalah suatu gagasan atau


kepercayaan yang menjadi sandaran,sesuatu prinsip yang mendasari sesuatu

. Menurut Soedijarto, “Kurikulum

adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dandiorganisir untuk
diatasi oleh siswa atau mahasiswa untuk mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan”.

Dengandemikian landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu

Tim Pengembangan MKDP,

Kurikulum dan Pembelajaran

(Cet.4;Jakarta: RajawaliPers.2015), hlm.16.

gagasan, asumsi atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak
dalammengembangkan kurikulum.

B.

4
Landasan Filosofis

1.

Pengertian FilsafatKata filsafat berasal dari Yunani kuno, yaitu

philosophia

philore =

cinta, senang, suka, dan

Sophia =

Kebaikan, kebijaksanaan atau Kebenaran).Menurut asal katanya, filsafat berarti cinta


akan kebenaran. Orang yang sukaberfilsafat adalah orang yang senang dengan kebenaran.
Orang yang ahlidalam berfilsafat disebut

Philosopher

(Inggris),

Failasuf

(Arab), dan

Filsuf

(Indonesia). Dengan demikian, filsuf adalah orang yang cinta akan kebenaran,berusaha
untuk mendapatkanya, memusatkan perhatian padanya, danmenciptakan sikap positif
terhadapnya. Filsuf juga mencari hakikat sesuatu,berusaha menghubungkan antara sebab
dan akibat serta melakukan penafsiranatas pengalaman-pengalaman manusia. Berfikir
filsafat berarti berfikir secaramenyeluruh, sistematis, logis, dan radikal.

Secara harfiah filosofis (filsafat) berarti “cinta akan kebijak

sanaan

”.

Orang belajar berfilsafat agar ia menjadi orang yang mengerti kebijakan danberbuat
secara bijak, ia harus tahu atau berpengetahuan. Pengetahuan tersebutdiperoleh melalui

5
proses berfikir, yaitu berpikkir secara sistematis, logis, danmendalam. Secara akademik,
filsafat bererti upaya untuk menggambarkan danmenyatakan suatu pandangan yang
sistematis dan komprehensif tentang alamsemesta dan kedudukan manusia di dalamnya.

Secara operasional filsafat mengandung dua pengertian, yakni sebagaiproses (berfilsafat)


dan sebagai hasil berfilsafat (sistem teori dan pemikiran).Dalam kaitanya dengan definisi
filsafat sebagai proses, socratesmengemukakan bahwa filsafat adalah cara berfikir secara
radikal, menyeluruh,dan mendalam atau cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-
dalamnya.

Zainal Arifin,

Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum

(Cet.4;Bandung :Remaj Rosda Karya.2014), hlm.47.

Nana Syaodhi Sukmadinata,

Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik

(Cet.18;Bandung:Remaja Rosda Karya.2015), hlm.39.

Tim Pengembangan MKDP,

Kurikulum dan Pembelajaran.

hlm.17.

Menyeluruh mengandung arti bahwa filsafat bukan hanya sekedarpengertahuan


melainkan juga suatu pandangan yang dapat menembus sampaidibalik pengetahuan itu

6
sendiri. Sistematis berarti filsafat mengunakan berfikirsecara sadar, teliti dan teratur
sesuai dengan hukum-hhukum yang ada. Logisberarti proses berfikir filsafat mengunakan
logika dengan sedalam-dalamnya.Radikal (radic = akar) berarti berfikir sampai keakar-
akarnya.Meskipun demikian, kebenaran filsafat adalah kebenaran relatif.Artinya,
kebenaran itu selalu mengalami perkembangan sesuai denganperkembangan zaman dan
peradaban manusia. Kebenaran itu dianggap benar jika sesuai dengan ruang dan waktu.
Apa yang dianggap benar olehmasyarakat belum tentu benar oleh masyarakat lain
meskipun dalam kurunwaktu yang sama. kebenaran filsafat adalaah kebenaran yang
bergantungsepenuhnya pada kemampuan daya nalar manusia.Filsafat dibutuhkan manusia
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaanyang timbul dalam berbagai bidang kehidupan
manusia. Jawaban itumerupakan hasil pemikiran yang menyeluruh, sistematis, logis, dan
radikal.Jawaban itu juga digunakan untuk mengatasi masalah-masalah
kehidupanmanusia, termasuk bidang pendidikan. Adapun filsafat yang khusus
digunakanatau diterapkan dalam bidang pendidikan disebut filsafat
pendidikan.menurutJhon Dewey, pendidika adalah suatu proses pembentukan
kemampuan dasaryang fundamental, baik yang menyngkut daya pikir (intelektual)
maupun dayaperasaan (emosional) menuju kearah tabiat manusia.

Dengan demikian, objekpendidikan yang paling utama dan pertama adalah manusia.
Objek filsafat juga adalah manusia. Persamaan objek ini menimbulkan pemikiran
dandisiplin ilmu baru yaitu filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan merupakanaplikasi
teori pendidikan dan pandangan filsafat tentang pengalaman manusiadalam bidang
pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan jawaban daripertanyaan-pertanyaan dalam
bidang pendidikan. Filsafat diartikan jugasebagai teori umum pendidikan dan landasan
dari semua pemikiran tantangpendidikan. Jika dikaitkan dengan persoalan pendidikan
secara luas, maka

Arifin,

Konsep dan Model Prngembngan Kurikulum,

hlm.48

Anda mungkin juga menyukai