Anda di halaman 1dari 2

Laporan Zoom Meeting Pertemuan Koordinasi Program Australia Indonesia Health Security

Partnership (AIHSP) dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)


dan Kementerian Pertanian (Kementan), 26 April 2022

Ancaman penyakit zoonosis yang bersifat EID mendorong Indonesia untuk melaksanakan
kerjasama internasional dalam merespons dan meningkatkan Health Security dan ketahanan
negara. Salah satu upaya untuk memperkuat kapabilitas Indonesia dalam memitigasi,
mendeteksi, dan menangani kondisi darurat kesehatan dan mengurangi ancaman yang
disebabkan oleh penyakit menular zoonosis adalah melakukan kerjasama bilateral Indonesia –
Australia melalui Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP).
Indonesia melakukan kerjasama ini mengingat kerjasama serupa sudah pernah dilakukan
sebelumnya oleh Kementerian Pertanian RI yang bernama Australia Indonesia Partnership for
Emerging Infectious Diseases (AIPED) pada tahun 2011-2014 dan 2015- 2018 Animal Health
Component. Mengingat penyakit zoonosis memengaruhi dua komponen tersebut yaitu animal
health dan human health, maka dari itu pihak Australia menawarkan kerjasama AIHSP sebagai
penerus kerjasama sebelumnya, perluasan dimensi, dan penyempurnaan kerjasama sehingga
tidak hanya fokus kepada animal health tetapi juga human health dengan menggunakan
pendekatan One Health. Kerjasama ini pertama kali diajukan oleh pihak Australia kepada
Indonesia di awal tahun 2019 dan ditandatangani pada tanggal 30 Juli 2020 untuk periode
2020-2025.
AISHP memiliki dua Subsidiary Arrangement (SA AIHSP) yang terpisah. Animal Health
Component dikelola di bawah Subsidiary Arrangement dengan Kementerian Pertanian RI.
Sedangkan perjanjian Subsidiary Arrangement on Human Health Component dikelola oleh
Kementerian Kesehatan RI.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan jaminan kesehatan nasional di
Indonesia terhadap perempuan, laki-laki dan masyarakat kurang berisiko terkena penyakit
menular (EID)/ zoonosis. Disamping itu berkontribusi bagi keamanan kesehatan, ketahanan
pangan, pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk Australia, Indonesia, regional dan global.
Kolaborasi rencana kerja AIHSP komponen kesehatan manusia dan komponenen
kesehatan hewan tahun 2022, yaitu:

A. Penguatan surveilans terintegrasi


No Kegiatan Kapan PIC
1. Workshop penyusunan rencana kerja Paralel finalisasi Substansi zoonosis
surveilans terintegrasi - nasional pedoman  Juni dan Dit. Sukarkes
(identifikasi kabupaten tambahan untuk
pelaksanaan surveilans, termasuk
penyakit prioritasnya).
2. Sosialisasi dan pelatihan di provinsi Habis lebaran (bulan Koordinator (CP)
percontohan Juni)  pendanaan masing-masing
- Menentukan penyakit prioritas IDDS provinsi dengan
masing - masing provinsi Demak: Leptospirosis melibatkan pusat
percontohan AIHSP
- Penyusunan juknis untuk Awal Juli 
penyakit yang teridentifikasi Pendanaan AIHSP
(yang sudah ada leptospirosis
dan COVID-19)
- Pelaksanaan surveilans di
lapangan
3. Monitoring pelaksanaan pedoman Monitoring: Agustus Koordinator subs
surveilans terintegrasi dan review – Oktober zoonosis
efektifitas pedoman setelah di Review: November
implemetasikan di daerah. Finalisasi: Desember
4. Inisiasi forum komunikasi dan Di daerah masing- PJ Koordinator
koordinasi sektor kesmas-keswan masing. Mei – masing-masing
- Forum komunikasi sharing November provinsi
informasi dan data sektor
kesmas - keswan. Contohnya
inisiasi yang akan dilakukan di
Bali

B. Penguatan laboratorium
No Kegiatan Kapan PIC
1. Workshop identifikasi jejaring lab untuk Juni Dit Keswan
penguatan penyakit prioritas - One
Health Zoonotic Disease Prioritization
(OHZDP) : disepakati pembagian
masing-masing tugas dan penyakit
prioritas
2. Fasilitasi kajian standard pengujian Sesuai hasil No. 1 Dit Keswaan
untuk penyakit prioritas - OHZDP
3. Pengembangan kapasitas staf untuk Sesuai hasil No. 1 Dit Keswan
pengujian penyakit - OHZDP

C. Penguatan kesiapsiagaan darurat


No Kegiatan Kapan PIC
1. Serial FGD/ Gap analysis standar Juli- Agustus Dit Keswan dan Subs
investasi kasus pelacakan dengan zoonosis
mengambil studi kasus pedoman
tatalaksana kasus gigitan (rabies)
2. Dengan mengambil hasil dari kajian Agustus- september Dit Keswan dan Subs
diatas perlu dilaksanakan kegiatan zoonosis
simulasi lintas sektor untuk studi kasus
yang diambil

D. Penguatan kapasitas
No Kegiatan Kapan PIC
1. Pelatihan TOT one health Pelaksanaan TOT di Dit P2PTVZ, Puslat
tingkat nasional (juni- Dirjen Nakes, dan
Juli). BBPK Ciloto BBPK Ciloto
siap setelah tanggal
13 juni. Opsinya 4-15
juli (batch I); 18-29
Juli (batch 2) dan 4
provinsi percontohan.
2. Pelatihan one health di provinsi Serangkaian dengan PJ masing-masing
percontohan proses diatas provinsi

E. Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat.


No Kegiatan Kapan PIC
1. Pengembangan kurikulum komrisk Mulai Februari- April Promkes dan
dengan merujuk kepada pedoman dengan Bapelkas rokomyanmas
strategi komunikasi pencegaha dan Semarang
pengendalian PIB dan zoonosis
tertarget dengan pendekatan OH
2. Sosialisasi strategi komunikasi April - Juni Promkes dan
rokomyanmas

F. Cross cutting
No Kegiatan Kapan PIC
1. Pertemuan koordinasi across sectors (6 Sebulan sebelum Dit P2PTVZ, Kemkes
bulanan) sebelum PSC PSC (mei dan (November), dan Dit
November) Keswan, Kementan
(Mei)
2. Pertemuan tematik (surveilnas, Lab, Maret, Juni, Kemkes 2 kali
sistem informasi, kegawatdaruratan, September, (maret, september);
dll), 3 bulanan Desember Kementan 2 kali
(Juni, Desember)
3. Pertemuan koordinasi antar donor Juni/ juli Pertama oleh
untuk one helath kementan difasilitasi
AIHSP
4. Mapping stakeholders di setipa provinsi Februari AIHSP

Anda mungkin juga menyukai