Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh:
Nurul Ni’mah Luthfiah
11170240000028
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Humaniora (S. Hum)
Oleh:
Nurul Ni’mah Luthfiah
NIM: 11170240000028
Dosen pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Sidang Munâqasyah
Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Penguji I
Penguji II
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
segala karunia, rahmat, dan nikmatnya berupa nikmat Iman, Islam, dan
sehat wal’afiat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi
ini. Tak lupa pula, salawat beriring saam yang selalu terpanjatkan kepada
baginda nabi besar Muhammad SAW. Pada kesempatan ini pula ingin
mengucapan banyak terima kasih atas bantuan, doa, dan dukungannya
kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. selaku
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Saiful Umam, M.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Darsita Supano, M.Hum. selaku ketua prodi Tarjamah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Ulil Abshar, S.S., M.Hum., M.A. selaku sekretaris prodi Tarjamah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Dr. Akhmad Saehudin, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik
6. Drs. H. Saifullah Kamalie , Lc, M.Hum, Ph.D. selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan
pikirannya dalam penyusunan skripsi ini.
7. Prof. Dr. Ahmad Satori, M.A selaku penguji I dan Dr. Minatur
Rokhim, M.A selaku penguji II dalam ujian skripsi.
8. Seluruh dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya dosen
program studi Tarjamah yang telah dan mendidik dan mengamalkan
ilmunya
v
9. Kedua orang tua tercinta yaitu bapak Ipar Supardi dan Ibu Anih Widiati
yang telah mendidik, nendoakan, mendukung, bahkan berkorban jiwa
dan tenaga sehingga penulis dapat sampai di tahap saat ini, serta pada
kerabat yang mungkin tidak dapat disebutkan satu-persatu.
10. Teman-teman seperjuangan di kelas A yang telah banyak bekerja sama
dan membantu selama masa perkuliahan serta memberi doa dan
dorongan. Khususnya kepada Ridha Hilmy Dyfa, Shindidah Yasmin
Sufairoh, dan Miftah Khusnifa.
vi
DAFTAR ISI
vii
A. Penerjemahan ……………………………………………….. 12
B. Metode Penerjemahan Komunikatif …..…………………..…. 14
C. Strategi Penerjemahan ……………………………………..….. 16
D. Teknik Penerjemahan …………………………………………. 18
E. Sastra Anak …………………………………………………… 25
BAB III DONGENG “AL-HÎSÂNU AL-TAYYÂRU FI BILÂDI
AL-ASRÂRI DAN BIOGRAFI PENULISNYA …….……………..... 27
A. Buku Cerita anak …………………………………………….. 27
1. Buku “al-Hisânu al-Tâyyâru fî Bilâdi al-Asrâri” ………… 27
2. Sinopsis cerita“al-Hisânu al-Tâyyâru fî Bilâdi al-Asrâri”
B. Biografi Ahmad Najib ………………………………………… 30
C. Sekilas tentang Maktabah al-Khadra li al-Atfal ……………… 31
BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN HASIL TERJEMAHAN … 33
A. Pengantar hasil Terjemahan ………………………………….. 33
B. Pertanggungjawaban Hasil Terjemahan ……………………… 33
BAB V PENUTUP ………………………………………………….. 53
A. Kesimpulan …………………………………………………... 53
B. Saran …………………………………………………………. 54
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………. 55
LAMPIRAN LAMPIRAN ………………………………………….. 59
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Padanan Aksara
Huruf Arab Huruf Latin Keterangan
ب B Be
ت T Te
ث Ts Te dan es
ج J Je
خ Kh Ka dan ha
ix
د D De
ر R Er
ز Z Zet
س S Es
ش Sy Es dan ye
غ Gh Ge dan ha
ف F Ef
ق Q Ki
ك K Ka
ل L El
م M Em
x
ن N En
و W We
ه H Ha
ء ` Apostrof
ي Y Ye
2. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia,
terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau
diftong. Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah
sebagai berikut:
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
َ- A Fathah
َ- I Kasrah
َ- U Dammah
ي
َ ََ- Ai a dan i
xi
ََ َو- Au a dan u
3. Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad) , yang dalam bahasa
Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:
Tanda Vokal Tanda Vokal Keterangan
Arab Latin
ي
َ َ- Î î dengan topi di atas
4. Kata Sandang
Kata sandang, yang dalam sistemaksara Arab dilambangkan
dengan huruf, yaitu di alih aksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti
huruf syamsiyah maupun kamariyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-
rijâl, al-dîwan bukan ad-dîwan.
5. Syaddah (Tasydîd)
xii
jika huruf yang menerima tanda Syaddah itu terletak setelah kata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Misalnya kata:
“َ ”الْضَّرْورةtidak ditulis ad-darûrah melainkan al-darûrah, demikian
seterusnya.
6. Ta Tamarbûtah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta tamarbûtah
terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut
dialihaksarakan mejadi huruf /h/ (lihat contoh 1 dibawah). Hal
yang sama juga berlaku jika tamarbûtah tersebut diikuti oleh kata
sifat (na’at) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta tamarbûtah
tersebut dikuti kata benda (isim), maka huruf tersebut
dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3).
No Kata Arab Alih Aksara
1 طَ ِريْ َقة Tarîqah
2 ُاْل ْسالَِميَّة
ِْ ُاْلَ ِام َعة
ْ al-jâmi’ah al-islâmiyyah
7. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan bahasa Arab huruf kapital tidak
dikenal, dalam alih aksara ini huruf kapital tersebut juga
digunakan, dengan mengikuti ketetntuan yang berlaku dalam
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain untuk menuliskan
permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama
xiii
diri, dan lain-lain. Jika nama diri didahului dengan kata sandang,
maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri
tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya. Contoh: Abû
Hamîd al-Ghazâlî bukan Abû Hamîd Al-Ghazâlî, al-Kindi bukan
Al-Kindi.
Beberapa ketentuan lain dari EBI sebetulnya juga dapat
diterapkan dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai
huruf cetak (italic) atau cetak tebal (bold). Jika menurut EBI, judul
buku itu ditulis dengan cetak miring, maka demikian halnya dalam
alih aksaranya, demikian seterusnya.
Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh
yang berasal dari dunia Nusantara sendiri. Misalnya, ditulis
Abdussamad al-Palimbani, tidak Abd al-Samad al-Palimbânî;
Nuruddin al-Raniri, tidak Nûr al-Dîn al-Rânîrî.
ُُستَاذ
ْ ب ْاْل
َ ذَ َه
dzahaba al-ustâdzu
َج ُر
ْ ت ْاْل
َ َثَب tsabata al-ajru
ُص ِريَّة
ْ اْلََرَكةُ الْ َع
ْ al-harakah al-‘asriyyah
xiv
صالِ ِح
َ ْك ال
ِ
ُ َم ْوالَ ََن َمل Maulânâ Malik al-Sâlih
الل ِ
ّ يُ َؤثُرُك ُم yu’atstsirukum Allah
xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Zakia Habrasi, “Dongeng Sebagai Pembentuk Karakter Anak” Bibliotika
Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi ,Vol 1, No 1, April 2017 (21-29) hal 21.
1
2
2
Darsita Suparno, “Deiksis” dalam Kumpulan Cerpen al-Kabuus Tinjauan
Sosiopragmatik, al-Turas vol. XXI, no.2, Juli 2015, hal.344.
3
Peter Newmark, Approachess To Translation (London: Pergamon Press,
2001), hal 7.
4
Darsita Suparno, “Hubungan antara Bahasa dan Kebudayaan Menurut Cara
Pandang Struktualisme Cluade Levi Strauss” dalam Al-Turas Mimbar Sejarah, Sastra,
Budaya, dan Agama vol. 9, no.2, Juli 2003, hal.134.
3
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan apa yang menjadi rumusan masalah. Maka,
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan penerapan
metode penerjemahan komunikatif dan strategi penerjemahan dalam
menerjemahkan buku dongeng anak yang berjudul “al-Hisânu al-
Tâyyâru fî Bilâdi al-Asrâri” Karya Ahmad Najib.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini ialah:
1. Menghasilkan karya terjemahan buku dongeng anak yang
berjudul “al-Hisânu al-Tâyyâru fî Bilâdi al-Asrâri” karya Ahmad
Najib dengan pendekatan metode penerjemahan komunikatif.
2. Menjadi sumber bahan bacaan bagi para pembaca khususnya dari
kalangan anak-anak agar menjadi daya ketertarikan dalam
5
E. Penelitian Terdahulu
Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Shafa Fitri Anisa
mahasiswa jurusan Tarjamah UIN Syartif Hidayatullah Jakarta dalam
skripsi nya yang berjudul “Penerjemahan Kominukatif Buku Amîr fî
bilâd al-azqâm Karya Tsuraya ‘Abd al-Bad’i” tahun 2019. Penelitian
tersebut bertujuan untuk mengetahui penerapan metode komunikatif
dan teknik-teknik penerjemahan yang digunakan penerjemahan
komunikatif Buku “Amîr fî bilâd al-azqâm” Karya Tsuraya ‘Abd al-
Bad’i. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Banyak sekali persamaan dengan penelitian
tersebut mulai dari topik mengenai teks yang diterjemahkan, kegiatan
yang dilakukan, sampai metode yang dilakukan dalam penelitian
tersebut. Perbedaan kecilnya dapat dilihat dari judul pada korpus
tersebut.
Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Amirudin mahasiswa
jurusan Tarjamah UIN Syartif Hidayatullah Jakarta dalam skripsi nya
yang berjudul “Penerjemahan Kominukatif Cerita Anak al-Amîrah wa
Tsu’ban Karya Muhammad ‘Athiyyah al-Ibrasyi” tahun 2020.
6
F. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Deskriptif
sendiri mempunyai sifat dari data penelitian kualitatif.5 Data yang
dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Selain itu
5
Muhammad, Metode penelitian bahasa, (Jogjakarta Ar-Ruz Media, 2011), hal
34.
8
1. Fokus Penelitian
Dalam kumpulan koleksi e-book seri ضَراءُ لِ ْْلَطْ َف ِال
ْ َاْل
ْ َُمكْتَبَة
(perpustakaan hijau untuk ana-anak) terdapat kumpulan cerita-cerita
yang penuh pesan moral untuk anak, namun fokus pada penelitian ini
hanya menerjemahkan satu dari berbagai macam buku tersebut yakni
yang berjudul “al-Hisânu Al-Tâyyâru fî Bilâdi al-Asrâri” karya
Ahmad Najib yang kemudian akan diterjemahkan lalu
mendeskripsikan penerapan metode penerjemahan komunikatif yang
digunakan.
2. Sumber Data
Sumber data primer yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
korpus data yang akan diteliti atau diterjemahkan yakni buku
dongeng cerita anak “al-Hisânu al-Tâyyâru fî Bilâdi al-Asrâri” karya
Ahmad Najib. Adapun sumber data sekunder yang menjadi
pendamping bagi data primer peneliti merujuk pada buku-buku dan
6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), hal 11.
9
7
Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, , hal 233.
10
G. Teknis Penulisan
Secara teknis, penulisan skripsi ini berpedoman pada buku
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang
diterbitkan oleh CeQDa (Central for Quality Development and
Assurance) sesuai surat keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta no 507 tahun 2017.
H. Sistematika Penulisan
Penelitian ini akan disajikan terdiri dari 5 bab dan beberapa
subbab, adapun bagian tersebut ialah:
Bab I: Pendahuluan. Pada bab ini peneliti membaginya menjadi
beberapa sub bab yang terdiri dari: latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan. Tinjauan
pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II: Kerangka teori. Pada bab ini menguraikan hal apa saja yang
menjadi kata kunci dari penelitian ini seperti: penerjemahan, metode
penerjemahan adaptasi, strategi penerjemahan, dan teks sastra anak
Bab III: korpus penelitian. Pada bab ini menceritakan sinopsis
mengenai buku “al-Hisânu al-Tâyyâru fî Bilâdi al-Asrâri” serta
biografi mengenai Ahmad Najib selaku penulis buku tersebut.
11
Bab IV: Analisis data. Pada bab ini merupakan pokok dari
menelitian ini karena pada bab tersebut membahas mengenai teks
yang diterjemahkan serta pertanggung jawabannya.
Bab V: Penutup. Pada bab ini ada dua hal yang perlu disampaikan,
yaitu kesimpulan dan saran.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Penerjemahan
Penerjemahan adalah proses pengalihbahasaan dari bahasa satu
ke bahasa lainnya, proses ini pun harus melibatkan dua atau lebih.
Bahasa yang berbeda satu sama lain bukan merupakan variasi yang
acak, tetapi ada keteraturan yang dapat diamati dalam bahasa-
bahasa dunia. Keteraturan ini menjadikan setiap bahasa dapat
dipelajari, unik, khas, dan bermakna.8 Salah satu fungsi dari
penerjemahan adalah sebagai alat komunikasi. Bangsa Arab itu
sendiri pun telah melakukan kontak sosial dengan berbagai Negara
tetangganya seperti bangsa Etiopia, Yunani, Suriah, Nabati, dan
lain sebagainya.9 Oleh karena itu, penerjemahan tentunya memiliki
peran penting dalam karakteristik bahasa, karena setiap bahasa
memiliki karakteristik yang berbeda dari faktor budaya yang
memengaruhinya. Penerjemahan adalah salah satu instrumen
dalam pengenalan kebudayaan dari suatu bangsa ke bangsa yang
lain. Salah satu masalah yang dihadapi dalam penerjemahan adalah
adanya perbedaan budaya antara bahasa sumber dengan bahasa
sasaran.10 Menurut G. Janger dalam buku Salihen, proses
8
Darsita Suparno, “Refleksi Variasi Fonologis pada Fonem Bahasa Arab Mesir
dan Arab Saudi”, Arabiyat : Jurnal Pendididkan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, vol.
5, no. 2, Desember 2018, hal. 215.
9
Darsita Suparno, “Kekerabatan Bentuk Kosakata Perabot Dapur dalam
Bahasa Arab Sudan dan Suriah”, al-Turas vol. 26, no.1, Januari 2020, hal. 3.
10
Darsita Suparna, “Nilai-Nilai Budaya dalam Novel Terjemahan”, al-Bahst ‘an
Imra’ah Mafqudah, Prosiding Seminar Nasional Penerjemahan Revitalisasi Peran
Penerjemahan di Era Global, (Ciputat: Tarjamah Center, 2013), hal 181
12
13
11
Salihen Montaha, Bahasa dan Terjemahan: Language and Translation The
New Millenium Publication, (Jakarta: kesaint Blanc, 2008), hal 9.
12
Moch. Syarif Hidayatullah, Jembatan Kata: Seluk Beluk Penerjemahan Arab-
Indonesia (Jakarta: PT: Gramedia, 2017), hal 2.
14
13
Andri Wicaksono, dkk, Teori Pembelajaran Bahasa: Suatu Catatan Singkat,
(Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca, edisi revisi 2016), hal 2-3.
15
ضغَ ٍة
ْ نَتَطََّوُر ِم ْن نُطْ َف ٍة ُُثَّ ِم ْن َعلَ َق ٍة ُُثَّ ِم ْن ُم
14
16
C. Strategi Penerjemahan
Strategi secara umum adalah rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.15 Jadi strategi
penerjemahan dapat disebut dengan pendekatan secara keseluruhan
yang digunakan dalam proses penerjemahan guna memperoleh
hasil terjemahan yang baik. Menurut Suryawinata dan Hariyanto
(2003:67), strategi penerjemahan adalah taktik penerjemah untuk
menerjemahkan kata atau kelompok kata, atau mungkin kalimat
penuh apabila kalimat tersebut tidak bisa dipecah lagi menjadi unit
yang lebih kecil untuk di terjemahkan.16 Ada beberapa strategi
penerjemahan yang bisa dimanfaatkan oleh penerjemah saat
menghadapi Tsu, strategi yang bisa dimanfaatkan untuk
menerjemahkan diantaranya:
15
KBBI (kamus Besar Bahasa Indonesia) V Luring.
16
Moch. Syarif Hidayatullah, Jembatan Kata: Seluk Beluk Penerjemahan Arab-
Indonesia, hal 35.
17
17
M. Zaka Al-Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004) hal 83.
18
M. Zaka Al-Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia ,hal 82.
18
Contoh:
Fî yaumin min al-ayyami dzahaba ahmad lisayyidi al-samak
1 2 3 4 5 6 7 8
Suatu hari, Ahmad (pergi) memancing
1234 5 6 78
D. Teknik Penerjemahan
19
19
Albir Hurtado, A. & Molina L. “Translation Tachnique Revised: A Dynamic
and Functional Approach” Vol. 47, No. 4, Spain: Universitas Autonoma Barcelona.
20
4) Kalke (Calque)
Kalke adalah teknik penerjemahan harfiah sebuah kata atau
frasa dari Bsu ke Bsa. Teknik penerjemahan ini bias dilakukan
secara leksikal dan struktural. Teknik ini mirip dengan terjemahan
harfiah. Perbedaannya terlihat pada struktur Bsu yang masih
muncul pada Bsa atau atau leksikal yang dipertahankan, tetapi
mengikuti struktur Bsa.
Contoh :
Bsu : Al-‘amalu al-sâlih
Bsa : Amal sholeh
5) Kompensasi (Kompensation)
Kompensasi adalah teknik penerjemahan yang memperkenalkan
unsur-unsur informasi atau pengaruh stilistik teks bahasa sumber
ke dalam bahasa sasaran.
Contoh :
Bsu : You can let your imagination go wild
Bsa : Anda dapat membiarkan khayalan mengembara sejauh
mungkin
6) Deskripsi (Description)
Deskripsi adalah teknik penerjemahan dengan menggantikan
sebuah istilah atau ungkapan dengan deskripsi bentuk dan
fungsinya.
Contoh :
Bsu : Khuwâr
Bsa : Anak unta yang belum disapih
21
20
Riska Hidayatul Umami. “Bias Gender Dalam Sastra Anak: Studi Pada
Buku Kecil-Kecil Punya Karya”, Vol. 02, No.01, Juli 2018, hal 138.
21
Pheni Cahya Kartika. “Meningkatkan Jiwa Sosial Anak Melalui Karya
Sastra Berupa Dongeng (Kajian Sastra Anak), Vol. 8, No 2, Juli – Desember 2015, hal
102.
22
Teguh Trianton. “Pendidikan Gender Berbasis Sastra”. Jurnal Pemikiran
menerjemahKependidikan Insania, Vol. 14, No. 2 Mei-Agustus 2009, hal 365.
26
23
Pheni Cahya Kartika. “Meningkatkan Jiwa Sosial…”, 105
24
Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak pengantar Pemahaman Dunia Anak,
(Jakarta: yayasan pustaka Obor Indonesia, 2009), hal 2.
BAB III
DONGENG ANAK “AL-HÎSÂNU AL-TAYYÂRU FI BILÂDI AL-
ASRÂRI DAN BIOGRAFI PENULISNYA
27
28
26
https://www.facebook.com/pg/maktaba.khadra/about/?ref=page_internal
diakses pada 05 Maret 2018
32
Kalimat 1
ِف الْعص ِر و ْاْلَو ِان ملِك ع ِظيم ا ْْلاه
ِِ ِ َّ ُُي َكي أَنَّه َكا َن ِف قَ ِد ِْْي
َ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ الزَمان َو َسال ُ ْ
ِ ِ ِ َو السلْط
ك اْلَ َّسا ُن ُ ان إِ ْْسُهُ َمل
ُ ك الن ْع َما ُن ابْ ُن اْملل َ
َ
Terjemahan Harfiah Terjemahan Komunikatif
33
34
a) ُُْي َكي
ِ الزم ِ
b) ان َ َّ ِف قَد ِْْي
Fî qadîm al-zamân
27
Kamus al-Maany Luring, kata: كي
َ َح
35
Kalimat 2
Kalimat 3
ِ ِ ِ ِ
َ ونَظََر إِ َل أ َْعلَي فَ َرأَي ا ْْلَبَ َل َعاليًا َعاليًا َوطَ ِريْ َق الصعُ ْود إِلَْيه
ص ْعبًا
a) َعالِيًا َعالِيًا
Kalimat 4
َّ ِْل،ك
َ َن طَ ِريْ َق َها
ص ْعب َوبَْي نَ نَا ِ ِِ
َ َص ْوَل إِِل َهذه الْبِالَد َهل
ُ ُكل َم ْن َح َاوَل الْ ُو
ص ْحَراء َو ِاس َعة َوَنْر َكبِ ْي َوََْبر َوثََالثَةُ ِجبَ ٍال َعالِيَ ٍة
َ َوبَْي نَ َها
b) بَْي نَ َها
39
c) َو
28
Raja Rachmawati, “Teknik dan Ideologi Penerjemahan di Wordpress”, Vol
07, No 02, Oktober 2016, hal 214.
29
PUEBI
40
Kalimat 5
ٍ الَي رو َن أْي
َّ َّضا إِال
a) َالص ْحَراء ْ ْ ََ
Kalimat 6
َّ ُُثَّ َس ُارْو إِ َل اَْْل ََم ِام أَََّّي ًما َوأَََّّي ًما َوأَََّّي ًما َو
ْ الص ْحَراءُ الَ تُِريْ ُد أَ ْن تَ ْن تَ ِهي َوالن
َّه ُر
c) تُِريْ ُد
30
Bena Yusuf Pelawi, “Penerjemahan Teks Gospel According To Mathew ke
Dalam Bahasa Indonesia”, Vol 13, No 2, oktober 2014. Hal 384.
43
hal yang akan datang dan lebih cocok dengan konteks yang ada
mengenai penantian terhadap alam seperti: “gurun tak kunjung
berakhir”.
Kalimat 7
ِ ِ ِ
b) ٍّ ََيْ ُخ َذ َم َعهُ َخَْ َسمائَة ُجنْد
ي
Kalimat tersebut jika diterjemahkan dengan google
terjemahan menjadi: ia membawa lima ratus tentara
bersamanya. Penerjemahan mengganti kata “membawa”
menjadi “mengerahkan” karena kata tersebut lebih sepadan kita
disandingkan tentang ketentaraan. Mengerahkan itu sendiri
memiliki arti: menghimpun/mengumpulkan (tentara dan
sebagainya), mengajak bergerak, dan memobilisasikan.
Kalimat 8
31
Raja Rachmawati, “Teknik dan Ideologi Penerjemahan di Wordpress”, Vol
07, No 02, Oktober 2016, hal 216.
45
Lalu raja Nu’man pun marah Lalu raja Nu’man pun marah
dan berteriak dan berteriak “Sesungguhnya
“Sesungguhnya raja Nu’man raja Nu’man putra raja
putra raja Hassan Tidak Hassan tidak mengenal yang
mengenal apa-apa yang namanya mustahil”
disebut tidak mungkin
Kalimat 9
!!ض ِر ِ
َ َخ
ْ أْجَ َل َه َذ الْ َوادي ْاْل
ْ َما... ََّي ُسْب َحا َن للا
b) َْجَ َل
ْ َما أ
32
Edward dan Sorta Hutahaean, “Analisis Teknik dan Ideologi Terjemahan
Pada Novel Leap of Faith Oleh Danielle Steel dan Puri Kenangan Oleh Kathleen S. W.,
Vol 11, No 1, agustus 2014, hal 14,
47
Kalimat 10
Kalimat 11
لََق ْد،ًك ِِبَ َذا ال َكالَِم َوالَ أُ ِريْ ُد ُمنَاقَ َشةً طَ ِويْلَة
ِ "الَ تُتْعِِِب نَ ْفس: ال الن عما ُن
َ َ ْ َ َق
ص ْوِل َعلَى َه َذا ِ ِ ٍ ف جنْ ِد
ِ ِ
ُ ُي م ْن ُجنُ ْودي ِف َسبِْي ِل اْل
ّ ُ ْات أَ ْكثَ ُر م ْن أَل
َ َم
"ضا
ً ْت أ َََن أَي ِ ِاْل
ُ ت َساَُم ْو
ُ ْصان َوُكن
َ
a) ال
َ َق
ي ِم ْن ُجنُ ْوِدي ِ ِ ِ
c) ٍّ أَ ْكثَ ُر م ْن أَلْف ُجْند
Dalam menerjemahkan kalimat tersebut penerjemah
menggunakan teknik penerjemahan transposisi, yaitu dengan
melihat struktur yang digunakan dalam Bsa. Kalimat tersebut
jika diterjemahkan dengan menggunakan metode
penerjemahan harfiah akan menjadi “lebih banyak dari seribu
tentara dari tentara-tentaraku” struktur atau gaya bahasa yang
digunakan dalam Bsu tidak berlaku dalam Bsa, sehingga
kalimat tersebut cukup diterjemahkan dengan “lebih dari seribu
tentaraku”.
d) ضا
ً ْت أ َََن أَي
ُ ت َساَُم ْو
ُ َوُكْن
Huruf “”س
َ yang terletak sebelum fi’il (kata kerja)
memiliki arti “akan” namun penerjemah menggantinya dengan
kata “nyaris”, dalam kamus KBBI V berbasis android “akan”
berarti: sesuatu yang sendak terjadi, dan “nyaris” berarti:
hampir saja terjadi. Kedua kata tersebut menunjukan kepada
sebuah kejadian yang akan terjadi. Diksi “nyaris” lebih tepat
untuk menggambarkan kejadian dalam cerita, yakni bukan
mengenai apa yang akan ia lakukan tetapi sesuatu yang
mengintainya namun tidak terjadi.
51
Kalimat 12
َض ْع يَ ِدي ِف اَيْ ِديَ ُك ْم لِنَطْ ِرَد ال َع ُد َّو ِم ْن بِ َال ِد ََن َوتَعُ ْوَد إِلَْي نَا ُحِّريَتُنَا
َ تَ َعالَ ْوا أ
َوَكَر َامتُنَا
ُ َاَيْ ِدي
si penutur Bsa. Dengan begitu, kalimat “ك ْم َض ْع يَ ِدي ِف
َ ”أ
yang diterjemahkan menggunakan Google Translate memiliki
arti “aku meletakkan tanganku ditangan kalian” penerjemah
menerjemahkannya dengan makna “berjuang”.
52
b) ال َع ُد َّو
33
Kamus Besar Bahasa Indonesia V Luring, kata: berjuang
34
Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Edisi kedua, hal 908,
kata:ال َع ُد ّو
35
Kamus Besar Bahasa Indonesia V Luring, kata: musuh, penjajah.
53
Kalimat 13
لس َع َادةِ َو الس ُرْوِر عِنْ َد َما َِْسعُ ْوا الن ْع َما َن يَتَ َكلَّ ُم ِِبَ ِذهِ الطَّ ِريْ َق ِة
َّ َّاس ِِب
َ َش َعَر الن
1. Kesimpulan
Dalam menerjemahkan dongeng anak yang berjudul al-
Hisânu al-Tâyyâru fî Bilâdi al-Asrâri” Karya Ahmad Najib”
penerjemah menggunakan metode penerjemahan komunikatif lalu
menganalisisnya dengan cara membandingkan antara
penerjemahan harfiah dan penerjemahan komunikatif. Dengan
demikian hasil lebih dipahami oleh penutur Bsa khususnya bagi
kalangan anak-anak, karena metode tersebut mengharuskan
penerjemah menentukan siapa target pembavanya, penelitian ini
pun mengungkap bahwa metode tersebut cocok untuk digunakan
dalam menerjemahkan buku dongeng anak al-Hisânu al-Tâyyâru
fî Bilâdi al-Asrâri” Karya Ahmad Najib”.
Selain itu, penerjemah pun menggunakan strategi
penerjemahan agar menghasilkan hasil terjemahan yang baik.
Strategi penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahkan
dongeng tersebut diantaranya: strategi penerjemahan taqdîm wa
ta’khîr (mengedepankan dan mengakhirkan), strategi
penerjemahan ziyâdah (menambahkan), strategi penerjemahan
hadzf (menghilangkan), dan strategi penerjemahan tabdîl
(mengganti). Penelitian ini mengungkap bahwa strategi
penerjemahan yang banyak digunakan adalah strategi hadzf
(menghilangkan), meski demikian penggunaan strategi tersebut
tidak menghilangkan isi dan pesan yang disampaikan.
54
55
2. Saran
Berhubung dengan masih kurangnya daya minat karya
sastra di nusantara, penulis berharap akan banyak peneliti
selanjutnya khususnya bagi pelajar di dunia penerjemahan untuk
mengembangkan dan memunculkan karya-karya terjemahan sastra
serta menyempurnakan hasil terjemahan ini yang masih banyak
kekurangan. Mengingat pentingnya peran penerjemah khususnya
dalam penerjemahan karya sastra agar dapat mengembangkan
khazanah kesusasreaan di nusantara.
56
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Jurnal
Anita Rahma, Kristina Diah, dan Marmanto Sri. 2018. Analisis Teknik
Penerjemahan Adaptasi dan Variasi pada Subtitle Film Batman
Versi Bahasa Jawa Mataraman”. . Vol 3. No 1, 16.
Edward dan Sorta Hutahaean. 2014. Analisis Teknik dan Ideologi
Terjemahan Pada Novel Leap of Faith Oleh Danielle Steel dan
Puri Kenangan Oleh Kathleen S. W. Vol 11. No 1, 14
Habrasi, Zakia. 2017. “Dongeng Sebagai Pembentuk Karakter Anak” .
2017 Bibliotika Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi. 2017.
Vol 1. No 1, 21.
Hurtado Albir, A. dan Molina L.2002. Translation Tachnique Revised: A
Dynamic and Functional Approach, dalam meta, Vol 47, No. 4.
SSpain: Universitas Autonoma Barcelona.
Kartika Pheni Cahya. (2018). Meningkatkan Jiwa Sosial Anak Melalui
Karya Sastra Berupa Dongeng (Kajian Sastra Anak. Vol 8. No 2,
102.
Pelawi Bena Yusuf. 2014. Penerjemahan Teks Gospel According To
Mathew ke Dalam Bahasa Indonesia. Vol 13, No 2, 384.
Rachmawati Raja. 2016. Teknik dan Ideologi Penerjemahan di Wordpress.
Vol 07. Edisi oktober 2016. No 02, 214. Riau: Komplek
Universitas Riau.
58
http://web.archive.org/web/20180624014957/http://kingfaisalprize.org:80
/ar/mr-ahmad-m-najeeb/
https://www.facebook.com/pg/maktaba.khadra/about/?ref=pageinternal
diakses pada 05 Maret 2018.
https://bacaterus.com/tumbuhan-yang-hidup-di-gurun/ , diakses,
29 Mei 2020.
https://kids.grid.id/read/472589792/dikenal-sebagai-tanaman-
gurun-ini-5-jenis-tumbuhan-kaktus-mini-yang-bisa-dipelihara-di-
rumah?page=all diakses: Minggu, 7 maret 2021, pukul 11:00 WIB
Kamus
59
Lampiran-Lampiran
ِ ِ وسال،الزمان ِ
ف َ َ َ َّ ُُْي َكى أَنَّهُ َكا َن ىف قَد ِْْي
Alkisah, pada zaman dahulu, ada
seorang raja yang sangat mulia dan
berkuasa, ia bernama raja Nu’man, ص ِر َو ْاْلَو ِان َملِك َع ِظْيم اْلَاهِ والسلطان
ْ الْ َع
putra dari raja Hassan
ِ
ُ إِ ْْسُهُ املل
.ك َح َّسان
َ
Raja Nu’man adalah raja di sebuah ك الن ْع َما ُن َملِ ًكا َعلَى بِ َال ٍد ِ
ُ َوَكا َن املل
negeri yang besar dan kaya, yang َ
ات أَ ْش َكالِ فِي ها ِمن اْلَي,ع ِظيم ٍة َغنِيَّ ٍة
mana didalamnya terdapat َْ َ َ ْ َْ َ
berbagai macam sumber daya. Ia
memiliki semua yang terlintas dan
َوَما، َوعِْن َدهُ كل َم َاَيْطُُر َعلَى البَ ِال,َوألْ َوان
Raja Nu’man berkata kepada "أ َََن َملِك َع ِظْي ًم:ال الن ْع َما ُن لِنَ ْف ِس ِه
َ ََوق
dirinya sendiri: “aku adalah raja
hebat yang memiliki segalannya, ص َل
ُ أح َّ َو,عِنْ ِدى ُك ّل َشئ
ْ لكَّن أُِريْ ُد أَ ْن
akan tetapi aku ingin mendapatkan
sesuatu yang aneh dari negeri ajaib
الشْي ُئ الغَ ِريْب َولَ ْن أ َْرََت َح َح َّّت
َّ َعلَى َه َذا
itu, dan aku tidak akan puas
الشْي ُئ
َّ كن َماه َذا ِ
sebelum mendapatkannya. Akan
ْ َ َول.ص َل َعلَْيه
ُ َح
ْأ
61
tetapi, apa hal aneh yang terdapat ِ ِ الَّ ِذى َال ي وج ُد إَِّال ىف ب,ب
الد ِ ْالغَ ِري
َ ُْ
di negeri ajaib itu? Aku harus
menanyai tentang ini dan ,ُال َمعِى لِنَ ْسأ ََل َعنْه ِ ْاْلَع
َ اجْيب؟ تَ َعَ
mengetahui rahasianya”
."ُف ِسَّره
ُ ونَ ْع ِر
ِ ِ الرجل
ُالوحْي َد الَّذى َكانُ ْوا يَ ُق ْولُْو َن إِنّه ِ
َ َ ُ َّ إ َّن
Sesungguhnya seorang satu-
satunya laki-laki yang mengatakan
bahwa ia mengetahui sesuatu َّ ف َشئًا َع ْن ِسِّر هذا
،الش ِئ الغَ ِريْب ُ يَ ْع ِر
tentang rahasia yang aneh ini
ٍ احر اْلب ِل) الَّ ِذى يس ُكن ِىف ب ي
ت ِ هو
adalah penyihir di gunung yang َْ ُ ْ َ ََ ُ (س َ َُ
tinggal di sebuah rumah besar di ِ َب ِمن ب لَ ِد املل
ك ِ َْكبِ ٍْي ىف قِ َّم ٍة اْلَبَ ِل ال َق ِري
puncak gunung dekat Negara Raja َ َ ْ
Nu’man. ِ الن عم
.ان َْ
ِ الس
اح ُر َّ َّاس يَ ُق ْولُْو َن إِ َّن ه َذا
ُ وَكا َن الن
Orang-orang mengatakan bahwa
penyihir tersebut mengetahui
ِ ُ يَ ْع ِر
segalanya. Dengan ini, Nu’man َح َد ْ ف ُك َّل َش ٍئ َوَلََذا أ َْر َس َل الن
َ َّع َما ُن أ
mengutus salah satu prajurit untuk
bertanya kepada penyihir itu
احَر َع ْن ِسِّر ه َذا َّ اط ِه لِيَ ْسأ ََل
ِ الس ِ َّضب
ُ
ف بِ َال ِد ِ
ْ الشْي ِئ الغَ ِريْب الَّذ ْي َاليُ ْو َج ُد َّإال
tentang rahasia aneh yang hanya
َّ
berada di negeri ajaib.
ِ اْلَع
.اجْيبَ
62
Ia pun berhenti di depan ف أ ََم َامهُ َوَرفَ َع يَ َدهُ لِيَ ُد َّق البَاب َولكِن
َ َفَ َوق
rumahnya. Ketika ia mengangkat
ص ْو ًَت ِ قَبل أَ ْن ي ْفعل هذا فَتَح الب
tangannya untuk mengetuk pintu َ اب َْس َع
ُ َ َ ََ َ َْ
dan sebelum ia melakukannya
ِ ُ ِ "اُدخل !" فَ َد ِهش الضَّاب:ي ُقو ُل
pintu itu terbuka dan ia mendengar ْط الَنَّهُ ََل َ ُْْ َْ
suara berkata: ”masuklah!”. Sang
فَ َو َج َد نَ ْف َسهُ ِىف.َح ًدا ولكنَّهُ َد َخ َل
َ يََر أ
prajurit pun terkejut karena ia tidak
melihat siapapun. Ketika ia masuk, صغِ ْيَة ِ ٍ ِ
َ ىف َو َسط َها َس َّج,ُح ْجَرةٍ َواس َعة
َ ادة
ia berada di sebuah ruangan yang
luas yang mana ditengahnya ُمَربَّ َعة َع ْلي َها نُ ُق ْوش غَ ِريْبَة َو َح ْوََلَا َكَر ِاسي
terdapat karpet kecil berbentuk
ِالس َّجادة ِ
persegi dan diatasnya terdapat َ َّ ف علىَ َأَ ْش َكا َُلَا َعجْي بَة ولَ َّما َوق
tulisan aneh, disekitarnya pun
."! َ"ال تَتَ َحَّرك:ُقو ُل لَه
ْ َص ْو ًَت ي
َ َْس َع
terdapat kursi-kursi yang
berbentuk aneh. Ketika ia berdiri
63
ك إِ َل ِ
itu ia mendengar suara berkata:
َ ت ىف طريْق
َ ْ "أَن:ت ي ُق ْو ُل
َ الص ْو
َّ
“kamu sedang dalam perjalanan
."الع ِظْي ِم ِ
menuju penyihir gunung yang َ َساح ِر اْلَبَ ِل
hebat”.
ِ الس
ُ ِاح ُر فَ َفتَ َح الضَّاب
ُط فَ َمه َّ ت
َ َو َس َك
Penyihir pun terdiam, lalu Perwira
itu pun membuka mulutnya untuk
ِ
berbicara. Akan tetapi, ia merasa السجادةَ تَتَ َحَّرك
َّ س َ ليَ تَ َكلَّ َم ولكنَّهُ أ
َّ َح
karpet di bawah kakinya itu
bergerak, kemudian ia melihat
ت قَ َد َمْي ِه ُُثَّ َرآ َها تَ ْرتَِف ُع بِِه إِل أ َْعلَى إل
َ ََْت
ص َل َإل اْلُ ْج َرةِ ْاالُْوَل َو َِْس َع
karpet itu mengangkatnya sampai
ke ruangan pertama. Ia pun
َ أ َْعلَى َح َّّت َو
mendengar suara berkata;
sekarang kembalilah ke tempat
kamu berasal”.
65
ِ ْ َالصوت ي ُقو ُل ل
ُ "ال َن ْارج ْع ِم ْن ْح:ه
يث ْ َ َ ْ َّ
."ت ِ
َ ْجئ
ِ الس
ُ ك ا َِّٕن اْ ُلو
ص ْوَل َ َاح ُر يَ ُق ْو ُل ل َّ " َو: ُثَّ قاَ َل
Kemudian ia berkata: “penyihir itu
mengatakan bahwa untuk
mendapatkan kuda terbang di ٔ ْ ف بِالَ ِد
اال ْسَرا ِر ِ ِغِلَى ا ْْل
ْ ِ صان الطَّيَّا ِر
َ
negeri rahasia itu sulit bahkan
َّع َما ُن ِِ ِ
mustahil. Raja Nu’man pun marah ْ ب الن
َ فَغض."صعب بَ ْل ُم ْستَحْيل
ْ
lalu berteriak: “raja Nu’man putra
كِ ِك الن عما َن ابن املل ِ
َ "إِ َّن الْ َمل: اح
raja Hassan tidak mengenal yang َ َ ْ َ ْ َ ص َ َو
namanya mustahil”. ".اْسُهُ الْ ُم ْستَ ِحْيل
ْ ف َشيئا ُ َاليَ ْع ِر،َح َّسان
ص َحا ِرى ِ
َ يَ ْع َُبُوا ُك َّل َما ِف الطَّ ِريْ ِق م ْن
mereka untuk menyebrangi setiap
yang ada di jalan di antaranya:
صا َن الطَّيَّا ِر ِ ِ ٍ ِ ِ
gurun-gurun, lautan,dan gunung. َ َوَبَا ٍر َوجبَال ُُثَّ ُُْيض ُرْوا لَهُ اْل
Kemudian membawakan kuda
ِ
terbang apapun masalah yang ْ َم ْه َما قَابِلَ ُه ْم م َن اْل
.َخطَا ِر
dihadapi.
Para Prajurit pun berjalan melalui الص ْحَر ِاء َو َس ُارْوا َح َّّت
َّ َس َار اْلُنُ ْو ُد ِف
gurun-gurun, sehingga mereka
ِِ ِ
telah jauh dari pandangan. Mereka ْ َابْتَ َع ُد ْوا َع ْن بِالَده ْم َو َغاب
ت بُيُ ْوُُتُْم َع ِن
hanya melihat gurun yang
ََّصبَ ُح ْوا الَيََرْو َن أ ََم َام ُه ْم إِال ِ
dipenuhi pasir kuning di ْ الْعُيُ ْون َوأ
َوإِذَا نَظُُروا،الص ْفَر ِاء
َّ الرَم ِال
ِّ ات ِ َّ
hadapannya, dan ketika mereka
melihat kebelakang dan sekeliling
َ َالص ْحَراء ذ
mereka, mereka juga hanya َّضا إِال
ً َْوَراءَ ُه ْم أ َْو َح ْوََلُْم الَيََرْو َن أَي
melihat gurun, pasir kuning,
sedikit rumput kasar dan pohon الص ْفَر ِاء َوقَلِْيالً ِم َن ِّ الص ْحر ِاء َو
َّ الرَم ِال َ َّ
kaktus.
.ت الش َّْوكِيَّ ِة
ِ اَت
َ َش اْلَ ِشنَ ِة َوالنَّب
ِ ِالَ َشائ
Kemudian mereka berjalan ُُثَّ َس ُارْوا إِل اْل ََم ِام أَََّّي ًما أَََّّي ًما َوأَََّّي ًما
sepanjang hari namun gurun-gurun
tak kunjung berakhir dan sungai َّه ُر الَّ ِذي
ْ الص ْحَراءُ الَ تُِريْ ُد أَ ْن تَنتَ ِهى َوالن
َّ ِو
pun tak nampak.
.بَ ْع َد َها الَ يُِريْ ُد أَ ْن يَظْ َهَر
67
ِ ت علَي ِهم ع ٍِ
ص َفة َ ْ ْ َ ْ ََّوِف يَ ْوم م َن اْلَ ََّّيِم َهب
Pada suatu hari, badai pasir
melanda mereka bumi dan langit di
ِ ِ ِ
penuhi dengan angin kencang dan ُالس َماء
َّ ض َو
ُ َرْمليَّة َهائلَة فَ ْامتَْلَت اْل َْر
pasir, mereka pun tidak tahu harus
ِ ِ ِ
kemana mereka pergi, mereka pun ْ ِِب ِّلرََّي ِح الشَّديْ َدة املُ َح َّملَة ِِب ِّلرَم ِال َوأ
َصبَ ُح ْوا
.الرَم ِال
ِّ
lelah dan air yang mereka bawa َم َع ُه ْم يَنْ تَ ِهى َوبَ َدءُوا يَس ُقطُو َن َعلَى
mulai habis. Mereka pun mulai
َو َح ِسبُ ْؤا أ ََّنُْم،ب
ِ َّع ِ ِ ِ ِ اْلَ ِر
berguguran di atas tanah karena ْ ض م ْن شدَّة الت
kelelahan. Mereka berfikir bahwa
mereka tersesat dan takut mati di
الص ْحَر ِاء
َّ ِت ِف َه ِذه
َ ََت ُه ْوا َو َخافُ ْوا املَْو
ada suatu hari, mereka melihat َوِف يَ ْوٍم ِم َن اْلَ ََّّيِم َراَْو أ ََم َام ُه ْم املاءَ يَلْ َم ُع
melihat dari kejauhan ada air yang َ
الذ َهبِيَّ ِة فَ ْو َق ِ ِ ٍِ ِ
bersinar di bawah sinar matahari َّ ش ْ م ْن بَعْيد ِف أَشعَّة الش
ِ َّم
keemasan yang berada di atas
gurun. Mereka pun berlari dengan
فَ َجرْوا أَقْ َد َام ُه ْم َو َس ُارْوا،الص ْحَر ِاء
َّ ِرَم ِال
fatamorgana. Orang yang َُْي َسبُهُ الظَّ ْمآ ُن َماءً َوُكلَّ َما ِس ْرََن الَ ََِن ُد
kehausan akan mengiranya air, dan
ketika berjalan tidak akan الس َم ِاء ُ ُاب إِنَّه
َّ ُص ْوَرة َّ ُ إِنَّه، نَ َع ْم.َشْي ئًا
ُ السَر
mendapatkan apa-apa.
Sesungguhnya itu adalah
اخ ِن َّ ات اَلََو ِاء
ِ الس ِ تَنْ عكِس علَى طَب َق
َ َ ُ َ
ِ ِ ِ ِ الَّ ِذي ي لْمع فَو َق
ْ الرَمال ِف أَشعَّة الش
ِ َّم
fatamorgana, yaitu bayangan
ش ّ ْ َُ َ ْ
langit yang dipantulkan pada
lapisan udara yang panas lalu ،السَراب َّ ُ إِنَّه،ُِم ْن بَعِْي ٍد فَيَظْ َه ُر َكأَنَّهُ املاء
bersinar di atas pasir di bawah َ
matahari. Dari kejauhan akan اك َماء قَ ْد َهلَكْنَا أَي َهاَ َس ُهن َ اب لَْي َّ ُإِنَّه
ُ السَر
tampak seperti air. Ini hanya
fatamorgana dan tidak ada air di
اق" ُُثَّ فَ َار َق اْلُْن ِدي اْلَيَاةَ َوُه َو يَ ْش ُك ْو ِّ
ُ َالرف
ِ اللِ ظُْلم الن عم
.ان ِ
َ ْ ُ َّ إ َل
sana., kita akan mati teman-
teman”. Ia pun mengeluh atas
kezaliman raja Nu’man dan ia pun
meninggal dunia.
ِ ِ
َ َوِف الطَّ ِريْ ِق
ْالع ْوَدة َوقَ َع منْ ُه ْم َم ْن َوقَ َع َوََل
Dalam perjalanan pulang,
beberapa dari mereka terjatuh dan
ِ ِ ِ
ِ احد رجع إِ َل الن عم
saya satu orang yang sampai ke ان َو َح َكى َْ َ َ َ يَص ْل إالَّ َو
raja Nu’man lalu menceritakan apa
yang telah terjadi.
.ص َل
َ لَهُ ُكل َما َح
ب ِم ْن ِ ِ
َ َضبًا َشديْ ًدا َوطَل
َ َب الن ْع َما ُن غ
َ غَض
Raja Nu’man pun sangat marah
dan meminta komandan tentaranya
untuk pergi bersamanya dan ِِ
ُب بِنَ ْفسه َو ََيْ ُخ َذ َم َعه ِ قَائِ ِد اْلَْي
َ ش أَ ْن يَ ْذ َه
mengerahkan lima ratus Prajurit
َضابِطًا َوال ِ ٍ َخَْس ِمائٍَة جنْ ِد
dan dua puluh Perwira. Ia tidak َ ي َوع ْش ِريْ َن
ّ ُ َ
ِ ِ
َ يَعُ ْو ُد إِالَّ بَ ْع َد أَ ْن ُُْيضَر اْل
صا َن الطَّيَّا ِر
akan kembali sampai ia
mendapatkan kuda terbang di
ِ ِ
ْ م ْن بِالَد اْل
.َسَرا ِر
negeri rahasia itu.
.الرْملِيَّ ِة
َّ ف ِ ولِلْعو
ِ اص
ََ َ
ت ِ
ْ َت املتَ َو ّح َشةُ َوقَتَ ل اْجتْ هم اْلي و َاَن َ وه
Mereka pun diserang oleh binatang
buas dan banyak dari mereka yang ُ ُ َ ََ ُ َ َ َ
terbunuh. Akan tetapi, akhirnya َّه ْم إِ ْستَطَاعُ ْوا أ َِخ ْ ًيا ِ ِ
ُ َولَكن،منْ ُه ْم َع َد ًدا َكبِ ْ ًيا
mereka dapat menyebrangi gurun
tersebut dan tiba di tepi sungai
صلُ ْوا أِ َل
ِ الصحراء وي ِِ
َ َ ُ َ ْ َّ أَ ْن يَ ْع َُبُْوا َهذه
.َّه ِر ِ
ْ َشاط ِئ الن
ِ ِ َ َوهن
َ َّه ِر َو َج ُد ْوا بَ ْع
ض ْ اك عنْ َد َشط ِئ الن
Di sana mereka menemukan
َُ
beberapa pohon lalu
َب الالَّ ِزَمة ِ ِ ِ
memotongnya untuk membuat َ اْلَ ْش َجار فَ َقطَعُ ْوَها َو َعملُ ْوا املََراك
perahu dan mengendarainya. Akan
ٍ َ ولَكِنَّهم فُوِجئُوا ِبِِئ،وركِب وا فِي ها
ات ِم َن
tetapi, mereka terkejut karena ْ ْ ْ ُ َ َ ْ ْ ُ ََ
ratusan buaya menyerangnya lalu
ب ِ ِ ِ ِ الت
perahu itu terbalik dan mereka pun ُ َّماسْي ِح ُُتَاْجُ ُه ْم فَانْ َقلَبَت املََراك
َ
ت َم ْعَرَكة َرِهْي بَة ُُِمْي َفة ِ ِ وس َقطُوا
terjatuh lalu terjadilah
ْ ف املاء َوقَ َام
pertempuran antara tentara dan َ ْ ْ ََ
ِ بْي اْلنُود والتَّم
.اسْي ُح
buaya. َ َ ُ ْ ُ َ َْ
72
ِ ِصئ ِ ِ
ب َ َالع ْوَدة َملْي ئًا ِِبمل
َ َوَكا َن طَ ِريْ ُق
Dalam perjalanan pulang pun
penuh dengan kesulitan yang
menakutkan dan hanya tersisa lima ،ص ْل ِمنْ ُه ْم غَ ْيُ َخَْ َس ٍة
ِ واْل َْهو ِال فَلَم ي
َْ َ َ
orang dari mereka. Mereka pun
ال
َ فَ َق،ص َل ِ ِ
menceritakan kepada raja Nu’man َ َح َك ْوا للن ْع َمان ُك َّل َما َح
ث فَ َال بُ َّد ِم ْن أَ ْن
semua yang telah terjadi. Lalu raja
َ " َم ْه َما َح َد:الن ْع َما ُن
Nu’man berkata: “apapun yang
ِ ِ ِأَحصل علَى اْل
ُ صان الطَّيَّار َو َسأَ ْذ َه
ب َ ََ ْ
terjadi aku harus mendapatkan
َ
kuda terbang itu, dan kali ini aku
sendiri yang akan pergi”. ." ُبِنَ ْف ِسي َه ِذهِ املَّرة
ّ
ِ ِ ِ ِ
ٍّ َْجَ َع الن ْع َما ُن ف ْرقَةً ُم َك َّونَةً م ْن أَلْف ُجنْد
ي
Raja Nu’man mengumpulkan
pasukannya yang terdiri dari seribu
Prajurit. Ia menyiapkan segala َّ ِاستَ َع َّد ل
ْ َلس َف ِر َول
كن ْ َج َّهَزَها بِ ُك ِّل َشْي ٍئ َو
sesuatu dan bersiap-siap untuk
pergi. Akan tetapi, sebelum pergi
ب لِيُ َقابِ َل ِ
َ قَ ْب َل أَ ْن يُ َسافَر فَ َّرَر أَ ْن يَ ْذ َه
Sebelum raja Nu’man membuka ِ وقَبل أَ ْن تَ ْفتَح النعما ُن فَمه َِْسع الس
اح ُر َ َ َُ َ َ َْ َ
mulutnya untuk berbicara,
penyihir berkata: “saya tahu apa َ إِن،ف َما تُِريْ ُد
َّك تُِريْ ُد أَ ْن ُ "أ َََن أ َْع ِر:يَ ُق ْو ُل
yang kau inginkan, sesungguhnya
ِ ِ َ تَع ِر
kamu ingin mengetahui rahasia
ص َل َعلَى ْ ف سَّر بِ َالد اْل
ُ َسَرا ِر َو أَ ْن ََْت ْ
tentang negeri rahasia dan ingin
ُساعِ َد َك ِ ََّ ِان الطَّيَّا ِر وحضرت إ
ِ اْلِص
mendapatkan kuda terbang, lalu
َ ل ْل َ َْ َ َ َ
َستَ ِطْي ُع أَ ْن ِِ ِِ
ْ َولَكنّيالَ أ،َعلَى تَنْفْيذ َم تُِريْ ُد
kamu datang kepadaku agar aku
dapat membantumu dalam
memenuhi keinginanmu. Akan
74
ِ َّ وس َكت
ِ احر وِف اْل ِال ََتَّرَك
ت َ َ َ ُ الس
Penyihir itu pun terdiam, dan pada
َ ََ
saat itu karpet tersebut bergerak
ِ ت ِِبلن عم
ان إِ َل أ َْعلَى إِ َل
dan mengangkat raja Nu’man ke َ ْ ْ الس َّج َادةُ َو ْارتَ َف َع
َّ
atas dan ke atas. Ia pun mendengar
suara dering disekelilingnya dan َ أ َْعلَى إِ َل أ َْعلَى َوُه َو َس ْس َم ُع
ص ْو ًَت يَِرن
َ ال، " الَ فَائِ َدةَ ِف الطَّ ْم ِع: َح ْولَهُ َويَ ُق ْو ُل
mengatakan: “tidak ada gunanya
keserakahan wahai orang
sombong” pada akhirnya suara itu ور الَ فَائِ َدةَ ِف ِ
ُ أَي َها املَغْ ُر،فَائ َدةَ ِف الطَّ ْم ِع
pun menghilang dan Nu’man tiba
ِ
di ruangan tinggi, kemudian ia ص َل
َ ت َوَو ُ الص ْو
َّ إختَ َفي ْ َوأَخ ْ ًيا.الطَّ ْم ِع
keluar dari rumah penyihir itu dan
kembali ke istananya.
الن ْع َما ُن إِ َل اْلُ ْجَرةِ العُ ْليَا ُُثَّ َخَر َج ِم َن
ِ َّ تِ بي
ْ الساح ِر َو َع َاد إِ َل
.ِقص ِره َْ
ِ الس
اح ِر َّ َخ َذ الن ْع َما ُن يُ َف ّكِ ُر ِىف َكالَِم
َأ
Raja Nu’man mulai memikirkan
apa yang dikatakan oleh penyihir
ِ ولَكِنَّهم ص َّمم علَى اْلصوِل علَى اْلِص
ان
itu, akan tetapi ia bertekad untuk َ َ ُْ ُ َ َ َ ْ ُ َ
mendapatkan kuda terbang itu
apapun akibatnya. Keserakahan
َّ َوَك،َت النَّتِْي َجة
أن الطَّ ْم َع ِ َالطَّيَّا ِر مهما كاَن
َ َْ
seolah-olah membuatnya buta, ia
ٍَج َعلَهُ أ َْعمى الَي رى ِما ِىف أ َْعمالِِه ِمن َخطَإ
tidak melihat kesalahan dan
ْ َ ََ َ
kerusakan atas apa yang telah ia فَ َج َم َع اْلُنُ ْوَد َو َس َار ِبِِ ْم إِ َل بِالَ ِد،َوفَ َس ٍاد
perbuat, lalu ia pun
mengumpulkan bala tentaranya .َسَرا ِر
ْ اْل
dan berjalan menuju negeri
rahasia.
76
ِ ِِ ِ
ْ َس َار الن ْع َما ُن ِبَْيشه إِ َل بِالَد اْل
َسَرا ِر
Raja Nu’man berjalan dengan
pasukannya ke Negara rahasia
Raja Nu’man menghadapi ض َج ْس ُشهُ لِ ْالَ ْخطَا ِر ِىف
َ َو َس َار َوتَ َعَّر
berbagai kesulitan di sungai, laut,
ِ َّ
dan pegunungan. Sebagian َ ََّه ِر َوالبِ ْح ِر َواْلِبَ ِال َوَهل
ك ْ الص ْحَراء َوالن
pasukan pun meninggal, dan ِ صلُوا إِ َل قُر
ب ِ ِ معظَم اْلي
ketika mereka sampai di dekat
ْ ْ َ ش َوعنْ َد َما َو َْ ُ ْ ُ
ِ
ِ َخيى ِر ََل ي بق مع الن عم
َّان إِال َ ْ َ َ َ َْ ْ ْ اْلَبَ ِل اْل
gunung terakhir hanya tersisa raja
Nu’man dan lima puluh
.ف َواَلَُز ُال ِ
tentaranya, mereka sangat lemah ُ َّع
ْ َص َاِبُُم الض
َ َخَْ ُس ْو َن ُجْند اَّي أ
dan kurus.
ِ ش اْل
َْحَُر
ْ الوْرُد اْل ْ َ ِ ِاْلَ َشائ
َ ُ َو َح ْولَه،ضَراء
merah, bunga melati putih, bunga
violet, bunga anyelir, dan bunga
melati. Kupu-kupu bagaikan ض َوُزُه ْوُر البَ نَ ْف َس ِج َوال َقَرنْ ُف ُل
ُ ََوال ُفل اْلَبْي
bunga yang berwarna-warni yang
ات اْلَ ِمْي لَةُ تَ ِط ْيُ َكاَ َّنَا َِ والي
berpindah-pindah, burung-burung ُ اش
َ ْي َوال َفَر
ُ ْ اْسََ
berkicauan menyanyikan melodi
ان ٍ ُزهور ملَ َّونَة تَتَ نَقَّل ِمن م َك
ٍ ان إِ َل م َك
yang indah, pohon-pohon yang
َ َْ ُ ُ ُْ
ِ َْجل اْلَ ْْل
انَ َ َ ْ َوالطيُ ْوُر تُغَِّرُد َوتُغََِّّن أ
tinggi berayun menari bahagia. Ya
salam… lembah ini bagaikan
ِ واْلَ ْشجار
surga”. ُ ُالعاليَةُ َُتْتَ ز َكأ ََّنَا تَ ْرق
ض ِف َ َُ َ
الوِدى َّ ََّي َسالَم َكأ.َس َع َادةٍ َو ُس ُرْوٍر
َ َن َه َذا
."ض ُر قِطْ َعة ِم َن اْلَنَّ ِة
َ َخ
ْ اْل
Raja Nu’man melihat di depannya َوَرأَى الن ْع َما ُن أ ََم َامهُ َش َجَرةً ِم ْن أَ ْش َجا ِر
ada pohon apel lalu ia memetik
س َعلَي ِ ِ ُ َّاح فَ َقطَ َق بَ ْع
sebagian buahnya dan duduk di
َ َض ِثَارَها َو َجل ِ الت ف
atas rumput hijau di samping mata
air, di bawah pohon yang tinggi
ضرِ إِ َل ِج َوا ِر يُْن بُ ْوٍع ِم ْن
َ َخ ِ اْلَ ِشْي
ْ ش اْل
ب ِف ِظ ِّل َش َج َرةٍ َعالِيَ ٍة
ِ الع ْذ ِ
َ يَنَابِْي ِع املَاء
itulah ia duduk dan mencuci apel
lalu ia makan, minum dan
ِ
ُ َّح َو ََيْ ُك ُل َويَ ْشَر
ب َ َوقَ َع َد يَ ْغس ُل الت ف
beristirahat.
ِ
كُ ت َه َذا َولَكِ ِّّن املل ِ َأَقُو ُل ل
ك إِِّّن لَ ْس
putra raja Hassan, raja terhebat di
َ ُ ْ
sepanjangn masa”. (jawabnya
ِ الزم
" ان ِ
dengan kesal) َ َّ الن ْع َما ُن ابْ ُن اْلَ َّسا ُن أ َْعظَ ُم ُملُ ْوك
Sang putri : “Nu’man… Hassan… ، إِنْ َسان، َح َّسان، "نُ ْع َمان:ُت اْل َِم ْيَة
ِ َقَال
Manusia… atau bahkan berasal
ت ِ ِ ْ أو ح َّّت إِ ْن ُكن،َشيطَان
dari Jin sekalipun itu tidak penting َ ْت م َن اْلَان أَن
َ َ ْ ْ
bagiku, akan tetapi siapa yang
membawamu ke sini? Dan apa َ ُِحر َه َذا الَ يَ ُهم ِّن َولَكِ ْن َم ْن َجاءَ ب
ك إِ َل
maumu?”.
ت ِ َ َ ق،" ُهنَا؟ َوَماذَا تُِريْ ُد؟
ُ "جْئ:ال الن ْع َما ُن
Raja Nu’man : “ Saya datang
ِ
sendiri, saya telah melakukan
ْي ِف الطَّ ِريْ ِق َح َّّت ُ بِنَ ْفسي َس َف ْر
ِ ْ َت َسنَ ت
ِ ِ ْوصل
ْ ت غلَى بِالَد اْل
ُ ْ َوقَ ْد َرأَي،َسَرا ِر
perjalanan selama dua tahun
ت ُ ََ
sehingga aku sampai di negeri
ِ
rahasia ini, sekarang saya telah
ْ البِالَ َد َولَك ْن أَيْ َن
." اْلسَر ُار؟
melihat sebuah negeri, akan tetapi
mana rahasianya?”.
Raja Nu’man : “Jika kalian tidak ْ إِذَ ْن َْسَّْي تُ ْم بِالَ ُد ُك ْم بِالَ َد
"اْلسَرا ِر
memiliki rahasia, lalu mengapa
kalian menyebut negeri kalian itu
negeri rahasia?”
Sang putri : “Kami tidak "َن ُن ََلْ نُ َس ِّم َها بِالَ َد ِ َفَِقال
َْ :ُت اْل َِم ْيَة
menyebutnya negeri rahasia, lalu
َ َ ق،"ت ِِبَ َذ ا ِْل ْس ُم؟ ِ ِ
darimana kamu mendapatkan ال َ َسَرا ِر فَم ْن أَيْ َن جْئ
ْ اْل
nama tersebut?”
،"احَر بِالَ ِدي يَ ُق ْو ُل َه َذا
ِ "إِ َّن س:الن عما ُن
َ َْ
Raja Nu’man : “Seorang penyihir
ِ ِ ِ ِ َقَال
di negeriku yang mengatakannya”. ُ "إِ َّن َساحَر بِالَد َك ََلْ َُْي:ُت اْلَم ْيَة
ض ْر
ِ ِ
ْ إِ َل ُهنَا م ْن قَ ْب ِل َوإِنَّهُ يُ َس ّم َها بِالَ َد اْل
َسَرا ِر
Sang putri : “Penyihir di negerimu
itu belum pernah ke sini dan ia
menyebutnya dengan negeri rahais ف ُ ِْلَنَّهُ الَ يَ ْع ِر
َ ف َشْي ئًا َولَكِ ِّّن أُِريْ ُد أَ ْن أ َْع ِر
karena ia tidak mengitahui apa-
."ت ُهنَا؟ ِ ِ
apa, tetapi aku ingin tahu mengapa َ ْل َماذَا جئ
engkau datang ke sini?”.
ِ ِ
َ َكْي،"ه َذا َكالَم َغ ِريْب
ف َ :ُقَالَت اْلَم ْيَة
Sang putri: “Ucapan yang aneh,
bagaimana bias kamu mengambil
sesuatu yang bukan milikmu? ت لِص؟ َ س ِملْ َك
َ ْك؟ َه ْل أَن َ ََتْ ُخ ُذ َشْي ئًا لَْي
Apakah kamu seorang pencuri?
َِ هل ِف بِالَ ِد َك إِذَا رأَى اَح ُد ُكم َشي ئًا
ًْجْيال
Apakah di negerimu apabila ْ ْ َ َ َْ
."يُ ْع ِجبُهُ ََّيْ ُخ ُذهُ َح َّّت َولَ ْو ََلْ يَ ُك ْن ِملْ َكهُ؟
seseorang melihat sesuatu yang
menakjubkan ia dapat
mengambilnya walaupun itu
bukan miliknya?”.
ِ ِ
ت ْ َُت ََْمنُ ْون ََّي َسيِّدي َول َماذَا ََلْ َت
َ ْت أَن َ ْفَأَن
Sang putri : “Kamu gila, tuan. Lalu
mengapa kau tidak mati juga?”.
."ضا؟
ً ْأَي
ك فَالَبُ َّد ِ
َ "وَم َع ذَال
َ :عما ُن
َ ال الن
َ َ ق،"تَ ُق ْوَُلَا
pertamamu yang masuk akal”.
Raja Nu’man : “Dengan imi, saya ِ َ قَال،"ِمن أَ ْن آخ َذ ه َذا اْلِصا َن الطَّيَّا ِر
ت َ َ ُ ْ
harus mengambil kuda terbang
tersebut”. ص ِديِْقي
َ ُصبًا؟ إِنَّه
ِ
ْ "أ َََتْ ُخ ُذهُ َغ: ُاْلَم ْيَة
ش َو ْح ِدى ِف َه َذا ِ ِِ ِ ِ
Sang putri : “Apakah kamu akan
mengambilnya secara paksa? Dia
ُ ا َلوحيدي َوبِ ُد ْونه َسأَعْي
adalah satu-satunya temanku, ."الو ِادى ال َكبِ ِْي
َ
tanpanya aku akan hidup sendirian
di lembah yang besar ini”.
kuda ini secara paksa, kamu hanya صا َن ِم َِّّن ِِبل ُق َّوةِ فَلَ ْن تُ َقابِ َل ِف ِ أَخ ْذ
َ ت اْل
َ َ
akan menemukan kelelahan dan
perselidihan di dalam hidupmu”. َ َ ق،"الش َق ِاء
ال ِ َّع
َّ ب َو َ َِحيَات
ْ ك َغ ْ َي الت
85
ِ تس
اح َرة َح َّّت تَ ْع ِر ُف ِ
َ ْ"ه ْل أَن
َ : الن ْع َما ُن
Raja Nu’man : “Apakah kamu
adalah seorang penyihir sehingga
kau mengetahui ucapan tersebut?”. ."َه َذا ال َكالَم؟
Sang putri : “Aku akan berkata َص ِدقَاءَ َك َوَكث ََّر أ َْع َداءَ َك
ْ قَلَّ َل للا أ:"سأَقُ ْو ُل
َ
semoga Allah mngurangi teman-
temanmu, memperbanyak َ ضيَّ َق الدنْيَا ِف َو ْج ِه
."ك َ َو
musuhmu, dan kehidupan akan
sempit dihadapanmu”.
ت
ُ ص َ َْب ٍ ِ "علَى أ
َ َى َحال لََق ْد
ّ َ : ال الن ْع َمان
َ َق
Raja Nu’man: “Bagaimanapun aku
telah banyak bersabar terhadapmu,
dan aku tidak akan membiarkan َّاس أَ ْن تُنَاقِ َش َِّن
ِ َْسَ ُح لِلن
ْ ك َكثِ ْ ًيا َوأ َََن ال أ
ِ َعلَي
ْ
orang- orang memperdebatkanku
ِ ِْىف بِالَ ِد ِِب ِذهِ الطَّ ِري َقة وأَن
ِت أَتْ َعْبتَِِّن بِ َكثُرة
di neagaraku atas cara ini. Kau َ َ ْ
،َّن َملِك
ِّاف ُد َعاءَ َك ْل
membuatku lelah dengan banyak
ُ َخ
َ ال َكالَم َوأ َََن ال أ
bicara. Aku pun tidak takut akan
اك
َ َس ُهن ِ ِ ُ َوَت
َ َوُكل النّاس َُِتب َِّن
َ َولَْي،اف م َّّن
doamu karena aku seorang raja,
semua orang menyukaiku dan
takut kepadaku, tidak ada satu ،احد يَ ْستَ ِطْي ُع أن يَ ْفتَ َح فَ َمهُ أ ََم ِامى
ِ إِنْسان و
َ َ
orang pun yang dapat membuka
mulut di hadapanku, maka
." ُُثَّ قُ ِول ما تَ َشائِْي،صا َن ِ ِ
َ فهاتى اْل
َ
berikanlah kuda itu kepadaku lalu
katakanlah apa yang kau inginkan.
Kuda itu pun sedikit berlari lalu َّ ُُث، ًض قَلِْيال
ِ صا ُن َعلَى اْل ْر ِ
َ َجَرى اْل
mengepakkan kedua sayapnya dan
naik di uadara. Raja Nu’man فَ َك َاد، َو ْارتَ َف َع ىف اَلََواء، احْي ِه ِ َ رفْ ر
َ َف ِبن ََ
hamper gila karena sangat bahagia,
ia pun membayangkan dirinya
الن ْع َما ُن ُُيَن ِم ْن ِشدَّةِ ال َفَرِح َوالس ُرْور
sedang menunggangi kuda terbang
صا َن الطَّبَّار ِ ِ
di atas langit negerinya dan orang-
َ ص َّوُر نَ ْف َسهُ َراكبًا اْل
َ ََخ َذ يَت
َ َوأ
َّاس يَْنظُُرو َن ِِ ِ ِ ِ
ُ َوُه َو يَط ْيُ ىف َْسَاء بالَده َوالن
orang melihatnya dengan heran
dan takjub lalu bertepuk tangan,
menyapa, dan memuliakannya, ًص ِّف ُقو َن لَهُ ََِتيّة ِ إِلَْي ِه ِبِِ ْعج
َ ُاب َوَد ْه َشة َوي َ
lalu beberapa orang berkata: raja
ٍ ض ُه ْم لِبَ ْع
"إِ َّن: ض ُ َويَ ُق ْو ُل بَ ْع،يما ِ
ً َوتَ ْعظ
kami adalah raja yang hebat,
ِ ِ ِ
َ ك َع ِظيم إِ َّن املل
sesungguhnya raja Nu’man putra
ابن
َ ك الن ْع َما َن ً َمل َكنَا َمل
raja Hassan adalah raja terhebat َ
،"الزَمان
َّ لوك ِِ
ِ ك ح َّسان أ َْعظَم م
sepanjang masa.
ُُ َ املَل
ِ ِ ِ
َ ص َل إِ َل بِالَده َوأ ََمَر اْل
صا َن أَ ْن َ َوأَخ ًيا َو
Pada akhirnya, ia pun sampai di
negerinya dan memerintahkan
صا ُن ِ ِ يَنْ ِزَل إِ َل اْل َْر
kuda tersebut untuk turun ke bumi, َ فَنَ َزَل َو َس َار اْل، ض
lalu kuda itu pun turun dan
berjalan sambil ditunggai oleh raja
ص ِر لِيُغََِّي ِِ
ْ ِىف طَ ِريقه إِ َل ال َق، َوفَ ْوقَهُ الن ْع َما ُن
Nu’man menuju istananya untuk
88
ِ
ول ْ ص َل إِ َل ال َق
َ َوأ ََر َاد الد ُخ، ص ِر َ َوعنْ َد َما َو
Ketika raja ia sampai di istana dan
ingin masuk, para penjaga
mencegahnya, dan ia pun berkata "لِ َماذَا َتَْنَعُ ْوِّن؟: ال ََلُْم
َ اس فَ َق
ُ َمنَ َعهُ اْلَُّر،
kepada mereka: “mengapa kalian
ِ َ فَض ِح،"ك الن عما ُنِ ِ
mencegahku? Sesungguhnya aku ُك منْه َ َ ْ ُ إن َِّّن أ َََن املَل
َّ ت ََْمنُ ْون ِْل
adalah raja Nu’man”. Para penjaga
َن َ ْ "بَ ْل أَن: اس َوقَالُوا
ُ اْلَُّر
pun mentertawakannya dan
الر ُج ُل
َّ ت أَي َها ِ ِ فَص
ْ ُس ُك
ْ "أ: َّاس
ُ اح فْيه الن
dan mereka pun berkata: “diamlah,
َ َ
wahai orang gila! Karena raja
ك ِ َّ املجن و ُن والَ تَ ُقل ه َذا ال َكالَِم ِْل
Nu’man telah meninggal dua tahun َ َن املل َ ْ َ ُْ َ
َ
yang lalu, walaupun ia masih
ِ ْ َات ُمنْ ُذ َستَ ت
ْي َولَ ْو َكا َن َحياا َ الن ْع َما َن َم
hidup kami akan membunuhnya
dengan tangan kami”. Raja ِ ِ
Nu’man terkejut dan takut, lalu ia
اف َ فَ َده،"لََقتَ لْنَاهُ ِِبَيْد ََن
َ ش الن ْع َما ُن َو َخ
berkata: “mengapa kalian ingin .""ولِ َماذَا تَ ْقتُلُ ْونَهُ ِِبَيْ ِد ُك ْم؟ َ ََولَكِنَّهُ ق
َ : ال
membunuhnya dengan tangan
kalian sendiri?”.
Saat raja Nu’man mendengar فَلَ ّما َِْس َع الن ْع َما ُن َه َذا ال َكالَِم َخ ِز َن ُخ ْزًَن
ucapan tersebut ia sangat sedih lalu
ب إِ َل َخرِِج ِ
meninggalkan mereka. Ia pun َ َّاس َوذَ َه
َ َشديْداً َوتَ َرَك الن
pergi ke luar kota dan memikirkan
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
ha yang tidak terduga ini. Ia ْاملَديْنَة يُ َف ّك ُر ِىف َهذه املُ ْشكالَت الَِّّت ََل
merasa kehidupan seolah-olah
َت َّ َو َش َعَر َك،يَ ُك ْن يَتَ َوقَّعُ َها
ْ أن الدنْيَا بَ َدأ
sempit di hadapannya.
ِ ََن أ َِمية
ْ َض ِر قَال
: ُت لَه َ اْلخ َ َ ْ َّ َوتَ َذ َّكَر أ
ْ الودى
Ia pun teringat bahwa puri lembah
pernah berkata: “Aku akan berkata
semoga Allah mngurangi teman- قَلَّ َل للا: ك َوأَقُ ْو ُل
َ "سأ َْدعُ ْو َعلَْي
َ
temanmu, memperbanyak
ضيَّ َق الدنْيَا ِف ِ أ
musuhmu, dan kehidupan akan َ َصدقَاءَ َك َوَكث ََّر أ َْع َداءَ َك َو
ْ
لََق ْد، نَ َع ْم: ال لِنَ ْف ِس ِه
sempit dihadapanmu”. Kemudian
َ َو ْج ِه
َ َك ُُثَّ ق
ia berkata kepada dirinya sendiri:
“Ya, Allah telah memenuhi doa- فَ َق َّل،اب للا لِ ُد َعائِ َها ِْل ََّنَا َمظْلُ ْوم
َ إِ ْستَ َج
doanya karena ia orang yang
ِ َضاق
ت الدنْيَا ِف ِ ِ ِ أ
terzolimi. Maka dari itu temanku َ َصدقَائي َوَكث ََّر أ َْع َدائي َو
ْ
berkurang, musuhku bertambah,
dan kehidupan terasa sempit di ُ ت الَ أ َْع ِر
."ف َماذَ أَفْ َع ُل ْ َوأ،َو ْج ِهي
ُ َصبَ ْح
hadapanku, dan aku tidak tahu apa
yang harus aku lakukan”.
Pada saat itu, sang putri lembah الو ِادى ِ َت َكان
َ ُت أَم ْيَة
ْ ِ ْوِف ه َذا الوق
َ َ َ
hijau sedang uduk bersedih dan
berdoa kepada Allah agar صلِّى َوتَ ْدعُ ْوا للا ِ
َ ُض ِر َجال َسةً َح ِزيْنَةً ت
َ َخ
ْ اْل
mengembalikan kuda
ِ ِ ِ
kesayangannya, teman satu-
الع ِزيْ ُز َ أَ ْن يُعْي َد إِلَْي َها أَ ْن يُعْي َد ح
َ ص َانَا
ِ الَّ ِذي ََل ي ُكن ََلا ِف الدنْيا ِمن
ُصديْ ٍق غَ ْيُه
satunya. Seluruh yang ada di
lembah itu pun merasa sedih,
َ ْ َ َ ْ َْ
burung-burung tidak lagi berkicau, الطيُ ْوُر ََلْ تَعُ ْد تُغََِّّن،الو ِادى ُكلهُ َح ِزيْن
َ َو
bunga-bunga tampak layu, dan
pohon-pohon yang tinggi ت تَ ْب ُد ْوا ذَابِلَةً َواْلَ ْش َج ُار
ْ ََواْل َْزَه ُار َكان
merunduk dalam kesedihan.
ٍ ِ
َ ت ُرءُ ْو َس َها ِف ُح ْزن َوأ
.َسى ْ َالعاليَةُ ثَن
َ
sang putri terkejut dengan ِ َت اْل َِميةُ ِمن ُك ِل ه ِذهِ املظ
اه ِر ِ فَتَع َّجب
َ َ ّ ْ َ ْ َ َ
penampakan yang menunjukkan
َّها ِ ِ ِ َ الَِِّت تَ ُدل علَى ال َفرِح
kebahagiaan. Ia langsung َ الشديْد َولَكن ْ َ
mengetahui penyebabnya setelah
أت ِ السب ِ
ia melihat kuda kesayangannya itu ْ ب عْن َد َما َر
َ َ َّ َس ْر َعا َن َما َعَرفَت
ِ ِ ِ
ُالع ِزيْ َز يَط ْيُ َعائ ًدا إِلَْي َها َوفَ ْوقَه
kembali kepadanya da nada raja
Nu’man d atasnya.
َ ص َانَا
َح
.ك الن ْع َما ُن ِ
ُ املل
َ
ِ صا ُن الطَّيَّ ُار إِ َل اْل َْر
ض أ ََم َام ِ
َ نََزلَ اْل
Kuda terbang itu pun turun ke
bumi di depan sang putri yang
ِ ِِ ِ
cantik, ia pun langsung ْ ت إِلَْيه َوقَ ْد ْإمتَْل
َت ْ َسَر َع
ْ فَأ،أَم ْيَته اْلَ ْسنَاء
menjumpainya dan matanya
berlinang penuh dengan
: ت تَ ُق ْو ُل
ْ اح
َ صَ اها بِ ُد ُم ْوِع ال َف ْرِح َو
َ ََعْي ن
ِ ِ ِ
صا ُن
َ َخ َذ اْل َ ص ِاّن
َ َوأ،"الع ِزيْز َ َسال ًما ََّي ح
yang telah mendengarkan doaku,
dan mengembalikanmu kepadaku
dengan selamat wahai kudaku اب اْل َِم ْيَةِ َوِه َيِ امل ْخلِص ْيَْسح رأْسهُ ِىف ثِي
َ َََُ ُ ُ
tersayang”. Kuda yang tulus itu
pun menyeka kepalanya di pakaian
ف َح ْوََلَاُ َتَُر بِيَ ِد َها َعلَى عُنُ ِق ِه َوالطيُ ْوُر تَُرفْ ِر
Raja Nu’man pun mendekati sang َ َب الن ْع َما ُن ِم َن اْل َِم ْيَةِ َوق
: ال َ َإِقْ ََت
puti dan berkata: “maafkan aku
ِِ
ِ ْاِمي ِّن أَيَّتُها اْل َِميةُ ال َك ِرْْيَةُ لََق ْد عرف
ت
wahai tuan putri yang mulia, aku ََ َ ْ َ ْ ْ "س َ
tahu kesalahanku”. Kemudian raja
Nu’man pun menceritakan َّ ِص َعلَْي َها الن ْع َما ُن ق
ُصتَه َّ َ ُُثَّ ق،"َخطَئِي
kisahnya dan menginformasikan ِ وتَب َّسم.ِث لَه ِىف بِالَ ِده
ت ِ
apa yang terjadi dengan negerinya. َ ََ ُ َ َخ ََبََها ِبَا َح َد
ْ َوأ
"إِذَ ْن فَ َق ْد: ت ِ
Sang putri : “Jadi kamu sudah tahu ْ َاْلَم ْيَةُ ُش ْكراًهلل ًُثَّ قَال
َ َ ق،اب لِ ُد َعائِي
َ َن للا إِ ْستَ َج
ِ
bahwa Allah telah mengabulkan
: ال َّ ت أ
َ َعل ْم
doaku?”( tersenyum dengan rasa
syukur kepada Allah). َن َد ْع َوةَ املظْلُ ْوِم الَبَ َّد
َّ ت أ
ُ ْ َوقَ ْد َعَرف،"نَ َع ْم
َ
."اب
ُ َأَ ْن ُُت
96
Orang-orang pun merasa senang لس َع َادةِ َوالس ُرْوِر عِنْ َد َما َِْسعُ ْوا
َّ َّاس ِِب
ُ َش َعَر الن
dan bahagia ketika mendengar raja
ِ ِِ ِ
Nu’man berbicara seperti itu dan َ َوأ،الن ْع َما َن يَتَ َكلَّ ُم ِبَذه الطَّ ِريْ َقة
َخ َذ
mengutus anak buahnya dalam
ِ ِِ ِ
melakukan dan َ الن ْع َما ُن َوَم ْن َم َعهُ م َن ا ّْلال ِىف
الع َم ِل
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ ّض َّم إِلَْي ِه ْم َكث ْي م َن َوطَني
َ َْوا ِْل ْست ْع َداد َوان
mempersiapkannya, banyak pula
ْي
para patriot yang ikut serta.
Setelah berhari-hari dan berbulan- َوبَ ْع َد أَََّّيٍم َو ُش ُهوٍر تَ َك َّو َن ِىف اْلِبَ ِال َج ْسش
bulan, pasukan nasional yang kuat
pun tersusun di gunung, para َ َاج َم ُجنُ ْوَد ا َلع ُد ِّو َوا ْشتَ ب
ك َ َوطَِّن قَ ِوي َه
tentara menyerang penjajah dan
ِ وِىف أَثْن ِاء.ٍمعهم ِىف معا ِرَك َش ِدي َدة
القتَ ِال
berkelahi dalam pertempuran yang َ َ ْ ََ ْ ََُ
ِ ِ ِ
َ صانَهُ الطَّيَّا ِر َوأ
hebat. Selama pertempuran, raja
Nu’man menunggangi kudanya َُخ َذ يَط ْي َ ب الن ْع َما ُن ح
َ َرك
ِ فَو َق رءو ِس اْلَع َد ِاء وي ه
،اْجُ ُه ْم ِم َن اْلَِّو ََُ ْ
dan terbang di atas para penjajah
ُْ ُ ْ
lalu menyerangnya dari udara.
ِ فَ َد ِه ُشوا وخافُوا وارتَ َكب وا وانْتَصر
Mereka pun terkejut, takut, dan َ ْ ِّالوطَني
ْي َ ََ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ْ
malu, para patriot pun menang.
Negara mereka menjadi Negara
.ت بِالَ ُد ُه ْم ُحِّريِّة قَ ِويَّة
ْ َصبَ َح
ْ َوأ
yang merdeka dan kuat.
ال ََلَا
َ ت فَ َق ِ ِ ِ
ْ فَ َكَرت اْلَم ْيَةُ قَلْيالً ُُثَّ َوافَ َق
Sang putri pun berpikir sejenak
lalu bersedia, lalu raja Nu’man
َستَ ِطْي ُع أَ ْن ِ
berkata kepadanya: “Apakah aku ْ َوال َن َه ْل أ: ك الن ْع َما ُن
ُ املل
َ
dapat mengetahui namamu wahai
"ض ِر؟ ِ َك َّي أ َِمية ِ ِ َ أ َْع ِر
putri lembah hijau?”. sang putri َ َخ ْ الوادى اْل َ َ ْ َ َف إ ْْس
pun berkata dengan suaranya yang َِ ت مو ِس ِق ٍي
: ْجْي ٍل ٍ ِت اْل َِميةُ ب
ِ َقَال
indah: “Namaku Azza”. Raja ّ ْ ُ ص ْو َ َْ
Nu’man pun berteriak: “Kamu ِ "عِ ْش: فَصاح الن عما ُن،""إِ ِْْسي عَّزة
ت َْ َ َ َ
hidup dengan menghidupkan
namamu dan kemuliaanmu, kapan َم َّت ْيُْكِ ُن،اك
َ َّاش َم ْن َْس ِ
َ اش إِ ْْسُك َو َع
َ َو َع
kita dapat pergi ke negaraku wahai
Azza?”.
."أَ ْن نُ َسافَِر إِ َل بِالَ ِدي ََّي َعَّزة؟
teman-teman tersayangmu itu? ِ "ه ِذه: قَالَت عَّزة،"إِِّن الَ أَر أَح ًدا
َ َ ْ َ َ ّ
Aku tidak melihat siapapun di
sini”. Azza berkata: “bunga- َس َج ُار َوالطيُ ْوُر ُكل َها
ْ اْل َْزَه ُار َواْل
bunga, pepohonan, dan burung-
burung mereka semua adalah
."أص ِدقَائِى
ْ
teman-temanku”.
Lampiran-Lampiran
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147