Anda di halaman 1dari 15

REVITALISASI TAMAN SATWA TARU JURUG DAN WISATA AIR

BENGAWAN SOLO, JAWA TENGAH

Reinaldo Hendrawan1
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta
email : reinaldo.hendrawan@gmail.com

Abstract: Writing Conceptual Platform Architectural Planning and Design Studio is focused on
Revitalization Taman Satwa Taru Jurug and Bengawan Solo water recreation, Central Java.
Selection is based on the typology of the reduction in the natural habitat of animals causing the
threat of extinction of diverse wildlife, lack of green open spaces of the city, and the revitalization
plan planned by the government to improve the state of “Taman Satwa Taru Jurug” that alarming.
Selain it also has the potential of Bengawan Solo which can be used as a water tourism which is
the new magnet for visitors “Taman Satwa Taru Jurug”. Planning and Design is focused on the
revitalization of a “Taman Satwa Taru Jurug” in Surakarta as an area of the zoo to the system of
outdoor space and spatial structure which can be a means of recreation, education, and
conservation of flora and fauna that develop social, cultural, entertainment and tourism through
Sustainable Architecture approach. Principles of Sustainable very appropriate given the project
used mainly because it is a project with enormous costs which must be sustainable so expect the
design does not need to do a lot changed and can last up children and grandchildren with the
adjustment of conditions in the future.

Keywords: revitalization, zoo, water tourism, sustainable architectur, recreation, education,


conservation

Abstrak: Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan Studio Arsitektur ini
difokuskan pada Revitalisasai Taman Satwa Taru Jurug dan Wisata Air Bengawan Solo, Jawa
Tengah. Pemilihan tipologi ini didasarkan pada semakin berkurangnya habitat alami satwa
sehingga menyebabkan ancaman kepunahan beraneka ragam satwa, kurangnya ruang terbuka
hijau kota, dan adanya recana revitalisasi yang direncanakan pemerintah untuk memperbaiki
keadaan Taman Satwa Taru Jurug yang memprihatinkan.Selain itu juga terdapat potensi dari
sungai Bengawan Solo yang dapat dimanfaatkan sebagai wisata air yang merupakan magnit baru
bagi pengunjung Taman Satwa Taru Jurug.Perencanaan dan Perancangan difokuskan pada
perencanaan dan perancangan revitalisasi sebuah Taman Satwa Taru Jurug Surakarta di
Surakarta sebagai kawasan kebun binatang dengan tata ruang luar dan tata ruang dalam yang
dapat menjadi sarana rekreasi, edukasi,dan konservasi flora maupun fauna yang mengembangan
aspek sosial, budaya, hiburan,dan kepariwisataan melalui pendekatan Sustainable Architecture.
Prinsip Sustainable sangat tepat digunkan karena mengingat proyek ini merupakan proyek dengan
biaya yang sangat besar yang tentunya harus sustainable sehingga diharapkan rancangan tidak
perlu dilakukan banyak peruhabahan dan dapat bertahan hingga anak cucu dengan penyesuaian
kondisi dimasa yang akan datang.

Kata Kunci: revitalisasi, taman satwa, wisata air, sustainable architectur, rekreasi, edukasi,
konservasi

1
Reinaldo H., Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug dan Wisata Air Bengawan Solo, Jawa Tengah

PENDAHULUAN Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota


Surakarta Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Latar Belakang Eksitensi Proyek
Pendirian Perusahaan Daerah Taman Satwa
Di Kota-kota besar di Pulau Jawa
Taru Jurug Surakarta Surakarta, sebagai salah
habitat alami flora maupun fauna hampir
satu aset pemerintah. Dengan demikian
dapat dikatakan seluruhnya sudah hilang dan
Taman Satwa Taru Jurug Surakarta
diubah menjadi lahan terbangun yang berupa
merupakan salah satu badan usaha milik
gedung pemerintah, perkantoran, pertokoan,
daerah yang berperan dalam menambah
perumahan, dsb. Dengan hilangnya habitat
pendapatan daerah yaitu dengan adanya
alami tersebut, orang tidak dapat lagi untuk
wisatawan lokal,nusantara,ataupun manca
melihat dan mempelajari keanekaragaman
negara yang mengunjungi Taman Satwa Taru
dan perilakunya flora dan fauna lagi. Flora
Jurug tersebut. Namun jumlah wisatawan
dan fauna merupakan anugerah dari yang
nusantara yang datang ke Taman Satwa Taru
Maha Kuasa yang tentunya harus dijaga dan
Jurug Surakarta Surakarta mengalami
dirawat, sehingga dapat menjadi warisan
penurunan yang cukup drastis pada tahun
anak cucu kita nantinya. Untuk mewadahi
2011 dan 2012 yaitu yaitu sebanyak 17% dari
kebutuhan akan edukasi mengenai
327.114 pengunjung pada tahun 2011
keanekaragaan flora dan fauna maupun
menjadi 272.197 pengunjung pada tahun
untuk menjaga kelestariannya dibutuhkan
2012, sedangkan wisatawan mancanegara
suatu wadah atau tempat yang dapat menjadi
yang mengunjungi Taman Satwa Taru Jurug
sarana edukasi sekaligus konservasi flora dan
Surakarta tidak ada sama sekali. Taman
fauna.
Satwa Taru Jurug sendiri sebenarnya
Taman Satwa Taru Jurug
memiliki nilai sejarah dan budaya yang dapat
Surakarta(TSTJ), Surakarta, Jawa Tengah
menjadi tempat kunjungan wisata
atau sering disebut sebagai Kebun Binatang
mancanegara yang ingin mengenal budaya
Jurug merupakan obyek wisata seluas 13.9
Solo, seperti adanya taman gesang yang
Ha yang secara spesifik merupakan sarana
merupakan taman pertunjukan keroncong,
rekreasi edukatif yaitu sebagai tempat
walaupun sekarang ini jarang digunakan
pengenalan dan konservasi flora maupun
kembali. Keroncong sendiri merupakan
fauna. Taman Satwa Taru Jurug Surakarta
musik khas Solo yang seharusnya dapat
menjadi wadah berekreasi sekaligus belajar
dikenalkan ke anak cucu dan wisatawan
bagi masyarakat terutama untuk anak-anak.
mancanegara.
Sebagai satu-satunya sarana pengenalan flora
Sungai Bengawan Solo yang melintasi
dan fauna yang ada di Surakarta, Taman
kawasan Taman Satwa Taru Jurug Surakarta
Satwa Taru Jurug Surakarta tentunya harus
merupakan sungai terpanjang dipulau jawa
memiliki kulitas yang baik sehingga dapat
yang mempunyai nilai historis dan budaya
beroperasi sesuai fungsinya.
bagi masyarakat Surakarta. Sugai Bengawan
Sampai saat ini perbaikan atau renovasi
Solo juga mempengaruhi peradaban
yang dilakukan pada Taman Satwa Taru
masyarakat di Surakarta yaitu pada masa
Jurug Surakarta belum mencapai perubahan
kerajaan Majapahit yang berfungsi sebagai
yang signifikan dan belum ideal, karena
kawasan pusat perdagangan kapal-kapal dari
perbaikan terkesan hanya merupakan tambal
manca negara. Nilai historis dan budaya dari
sulam dan tidak mengikuti perkembangan
sungai Bengawan Solo sendiri telah pudar
jaman ataupun teknologi terkini.11 Hal
dan mulai terlupakan, masyarakat sebaliknya
tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya
kurang menghargai keberadaan sungai yang
minat pengunjung untuk datang dan
dahulunya merupakan bagian penting dari
berekreasi ke Taman Satwa Taru Jurug
kehidupan masyarakatnya, namun saat ini
Surakarta
dilupakan dan digunakan sebagai sarana
Sejak diterbitkannya Peraturan Daerah
pembuangan sampah liar yang dapat
Kota Surakarta No 2 Tahun 2013 tentang
menyebabkan banjir.
Pemerintah sendiri sudah memiliki
11
Sujatmiko, Tomi. 2015. Rangsang Rasa wacana untuk merevitalisasi Taman Satwa
Memiliki, PNS Reresik Kawasan Jurug. Taru Jurug Surakarta Surakarta sekaligus
Kedaulatan Rakyat, 21 Agustus 2015. pendirian Wisata Air Bengawan Solo sejak

2
Reinaldo H., Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug dan Wisata Air Bengawan Solo, Jawa Tengah

tahun 2010 oleh Ir. Joko Widodo saat wilayah kota dan proporsi Ruang Terbuka
menjabat walikota Surakarta yang sangat Hijau privat pada wilayah kota minimal 20
baik yaitu dengan memberikan kesempatan (dua puluh) persen dari luas wilayah kota.
masyarakat untuk menyadari keindahan Pada tahun 2013 luasan RTH yang ada di
Sungai Bengawan Solo secara langsung, kota Surakarta sendiri belum mencapai batas
diharapkan masyarakat menjadi lebih peduli minimal yaitu hanya sebesar 12% dari luas
dengan keadaan alam terutama Sungai wilayah kota, dengan demikian proyek
Bengawan Solo sehingga Bengawan Solo revitalisasi dan pengembangan Taman Satwa
bukan hanya menjadi sarana irigasi namun Taru Jurug Surakarta sangat relevan dengan
dapat menjadi sarana edukasi dan rekreasi tuntuan kebutuhan ruang terbuka hijau kota
mengenai pengenalan akan pentingnya di Surakarta yang belum sesuai dengan
keberadaan sungai dan menjaga kelestarian standart.12
air yang merupakan faktor penting kehidupan Dari berbagai pernyataan yang sudah
manusia serta memberikan ikatan emosional dibahas sebelumnya dapat disimpulkan
dengan Sungai Bengawan Solo ditambah lagi bahwa proyek ini layak untuk diadakan, yaitu
wisata air tersebut dapat menjadi daya tarik dengan Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug
yang lebih untuk menambah jumlah Surakarta dan Wisara Air Bengawan Solo
wisatawan yang berkunjung ke Taman yang diharapkan mampu menjadikan Taman
Satwa Taru Jurug Surakarta Surakarta. Satwa Taru Jurug Surakarta untuk mewadahi
Untuk mengoptimalkan dan fungsi rekreasi, edukasi,dan konservasi flora
mengembangkan Taman Satwa Taru Jurug dan fauna yang aman, berkualitas dan
Surakarta pemerintah melalui perusahaan mengikuti perkembangan jaman. Taman
daerah (Perusda) Taman Satwa Taru Jurug Satwa Taru Jurug Surakarta dan Wisata Air
Surakarta sendiri sudah berencana untuk Bengawan Solo diharapkan mampu menarik
merevitalisasi dan membangun kembali wisatawan nusantara ataupun manca negara
Taman Satwa Taru Jurug Surakarta dan lebih banyak lagi sehingga dapat menambah
mewujudkannya menjadi taman wisata dalam pendapatan daerah. Wisata Air yang menjadi
format ruang terbuka hijau yang mendukung wahana baru Taman Satwa Taru Jurug
fungsi sebagai kawasan lindung dan Surakarta diharapkan dapat menjadi daya
konservasi flora; taman satwa/ kebun tarik baru serta sarana rekreasi dan edukasi
binatang yang berstandar konservasi; mengenai sejarah dan pentingnya menjaga
mendukung kegiatan edukasi, seni dan kelestarian Sungai Bengawan Solo.
budaya; tempat rekreasi hiburan dan jasa
Latar Belakang Permasalahan
kepariwisataan yang berkualitas dan
Kebun binatang adalah tempat
menarik(sesuai dengan keranka Acuan Kerja
pemeliharaan satwa sekurang-kurangnya 3
Investasi di Taman Satwa Taru Jurug
(tiga) kelas taksa pada areal dengan luasan
Surakarta).
sekurang-kurangnya 15 (lima belas) hektar
Pemerintah kota Surakarta sendiri sudah
dan pengunjung tidak menggunakan
merencanakan menjadikan Taman Satwa
kendaraan bermotor (motor atau mobil).
Taru Jurug Surakarta sebagai kawasan
Sedangkan menurut
strategis Kota dari sudut kepentingan
Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh
lingkungan, yaitu kawasan resapan air,
Indonesia(PKBSI) fungsi dari Kebun
terdapat zonasi untuk kawasan sempadan
Binatang antara lain :
sungai, dan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
a. Sebagai pusat pengenalan aneka ragam
Di dalamnya difungsikan Ruang Terbuka
satwa liar bagi masyarakat, khususnya
Hijau (RTH) Publik yang meliputi taman
generasi muda
wisata alam; taman rekreasi; dan kebun
b. Tempat penelitian sifat dan perilaku
binatang yang harus di lestarikan.
keanekaragaman satwa liar serta
Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Wilayah
pemanfaatan yang berkelanjutan
Kota telah diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia no. 26 Tahun 2007 oleh
pemerintah yang mengatur jumlah proporsi 12
Taufiq Sidik Prakoso.2013. Ruang Terbuka
Ruang Terbuka Hijau publik pada wilayah
Hijau di Solo Baru 12% . Solopos,Sabtu, 20 April
kota minimal 30 (tiga puluh) persen dari luas 2013

3
Reinaldo H., Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug dan Wisata Air Bengawan Solo, Jawa Tengah

c. Wahana rekreasi bagi manusia untuk Sungai Bengawan Solo. Efek jangka panjang
menikmati secara santai berbagai yang diharapkan adalah adanya kesadaran
keindahan alam khususnya mengenai akan pentingnya menjaga kelestarian
keanekaragaman satwa lingkungan sungai sejak masih anak-anak,
d. Sebagai benteng terakhir upaya manusia dan tidak ada lagi masyarakat yang
untuk melindungi dan membiakkan satwa melakukan pengerusakan lingkungan sungai.
langka agar tidak punah, yang akhirnya Dalam Sustainable Architecture secara
akan dilepaskan kembali ke habitatnya langsung berintegrasi dengan tiga aspek
untuk mendapat kesempatan utama yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial.
berkembangbiak secara alami Ketiga aspek tersebut sesuai dengan fungsi
Melihat dari keempat fungsi tersebut dari Kebun Binatang yang termasuk dalam
dapat disimpulkan essensi dari kebun RTH Kota tentunya harus dilestarikan, aspek
binatang merupakan suatu wadah konservasi lingkungan dari Sustainable architecture tepat
satwa(flora dan fauna) yang digunakan digunakan dalam hal ini. Taman Satwa Taru
sebagai sarana berinteraksi, rekreasi, dan Jurug merupakan perusahaan daerah yang
mencari pengetahuan(edukasi) mengenai berpeluang menyumbang pendapatan daerah
aneka ragam satwa liar. Tentunya sebagai yang harus dikelola dengan baik sehingga
suatu badan/ organisasi yang menjunjung dapat memberikan pendapatan daerah yang
tinggi nilai konservasi tentunya aspek besar, hal ini sesuai dengan aspek ekonomi
keberlanjutan(sustainable) sangatlah penting dalam sustinable architecture. Sedangkan
diterapkan, selain untuk menjaga keadaan aspek sosial dari sustainable architecture
lingkungan tempat tinggal satwa yang ada tepat dengan fungsi kebun binatang yang
didalam Taman Satwa Taru Jurug Surakarta, merupakan RTH dan tempat rekreasi yang
menjaga lingkungan sekitar taman satwa, menjadi sarana berekreasi dan bersosialisasi
juga sebagai nilai edukasi tersendiri untuk ditambah lagi banyaknya PKL yang
masyarakat yang berkunjung ke Taman menempati kawasan Taman Satwa Taru
Satwa Taru Jurug Surakarta untuk menyadari Jurug Surakarta juga membutuhkan
dan merasakan pentingnya hubungan timbal penanganan secara sosial.
balik antara manusia, satwa, dan lingkungan
tempat tinggalnya. Arsitektur
berkelanjutan(sustaianable architecture)
yang menjadi konsep utama dapat
diwujudkan sekalius menjadi sarana edukasi
tersendiri untuk wisatawan yang
mengunjungi Taman Satwa Taru Jurug
Surakarta.
Selain itu revitalisasi Taman Satwa
Taru Jurug Surakarta yang termasuk
didalamnya mencakup penambahan wahana
Wisata Air Bengawan Solo yang juga
termasuk dalam konservasi sungai Bengawan Gambar 1 Integrasi Aspek Lingkungan
Solo bertujuan mengembalikan lingkungan Ekonomi dan Sosial dalam Sustainable
sungai agar kembali asri, tentunya Architecture
pendekatan arsitektur yang berkelanjutan (Sumber: Sustainable Architecture and
(sustainable architecture) sangatlah tepat Building Design,1999)
dalam perancangan wahana tersebut yang
memiliki tujuan dalam pelestarian Oleh karena itu dapat disimpulkan
lingkungan. Wahana Wisata Air Bengawan bahwa Taman Satwa Jurug memerlukan
Solo tersebut memiliki tujuan konservatif program revitalisasi dan renovasi mulai dari
yaitu sebagai upaya edukasi dan memberikan sirkulasi, tata ruang luar dan dalam sehingga
kedekatan secara emosional masyarakat mampu memenuhi kebutuhan akan fungsi
mulai dari masa anak-anak agar dapat sebagai kebun binatang dan dalam
menyadari akan pentingnya menjaga perencanaannya menggunakan metode
kelestarian lingkungan terutama lingkungan pendekatan “Sustainable Architecture” yang
4
Reinaldo H., Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug dan Wisata Air Bengawan Solo, Jawa Tengah

relevan dengan proyek yang juga terintegrasi METODE


dalam aspek lingkungan, sosial, dan Pola prosedural
ekonominya.
Metode pembahasan yang digunakan
Rumusan Masalah adalah metode deskriptif yang dilakukan
Bagaimana wujud rancangan dengan pengumpulan data, pengelompokan,
Revitalisasi Taman Satwa Jurug dan Wisata dan kemudian dilakukan analisis melalui
Air Bengawan Solo sebagai kebun binatang pendekatan kualitatif dan kuantitatif, untuk
dengan tata ruang luar dan tata ruang dalam mendapatkan hasil berupa kesimpulan dalam
yang dapat menjadi sarana rekreasi, bentuk konsep perencanaan dan perancangan
edukasi,dan konservasi flora maupun fauna sebagai kebun binatang dengan tata ruang
yang mengembangan aspek sosial, budaya, luar dan tata ruang dalam yang dapat menjadi
hiburan,dan kepariwisataan melalui sarana rekreasi, edukasi,dan konservasi flora
pendekatan Sustainable Architecture. maupun fauna yang mengembangan aspek
sosial, budaya, hiburan,dan kepariwisataan
Tujuan Dan Sasaran
melalui pendekatan Sustainable Architecture.
Tujuan
Mewujudkan landasan konseptual Metode Analisis Data
perencanaan dan perancangan revitalisasi Metode yang digunakan dalam
sebuah Taman Satwa Taru Jurug Surakarta di pengolahan data adalah metode deduktif,
Surakarta sebagai kawasan kebun binatang dalam hal ini menggunakan metode analisa
dengan tata ruang luar dan tata ruang dalam data dan sintesa untuk mengidentifikasikan
yang dapat menjadi sarana rekreasi, masalah dan persoalan yang menunjang
edukasi,dan konservasi flora maupun fauna tujuan dan meningkatkan permasalahan dari
yang mengembangan aspek sosial, budaya, umum ke khusus ke dalam faktor
hiburan,dan kepariwisataan melalui perencanaan dan perancangan
pendekatan Sustainable Architecture.
TINJAUAN HAKIKAT OBYEK STUDI
Sasaran
Pengertian Taman Satwa dan Kebun
a. Mengidentifikasi mengenai pengertian-
Binatang
pengertian atau essensi dari Taman Satwa
Berdasarkan nama dari lokasi Taman
atau Kebun Binatang, prinsip Konservatif,
Satwa Taru Jurug Surakarta memperlihatkan
Rekreatif, dan Edukatif serta prinsip
klasifikasi tipologi bangunan itu sendiri yang
Sustainable Architecture.
merupakan taman satwa. Menurut Peraturan
b. Mengkaji dan menganalisis kebutuhan
Menteri Kehutanan Republik Indonesia
fungsi, ruang, sistem manusia dan potensi
Nomor : P.31/Menhut-Ii/2012 Tentang
kawasan eksisting Taman Satwa Taru
Lembaga Konservasi, Taman Satwa termasuk
Jurug Surakarta dan lingkungan sekitar
dalam lembaga konservasi untuk kepentingan
kawasan yang mewadahi kebutuhan
umum yang merupakan tempat pemeliharaan
edukatif, rekreatif, dan konservatif serta
satwa sekurang-kurangnya 2 (dua) kelas
mengedepankan Sustainable Architecture.
taksa pada areal dengan luasan sekurang-
c. Mensintesis konsep bentuk dan tata ruang
kurangnya 2 (dua) hektar. Sedangkan
luar dan dalam Taman Satwa Taru Jurug
pengertian kebun binatang sendiri,
Surakarta dan Wisata Air Bengawan Solo
merupakan tempat pemeliharaan satwa
dengan konsep Sustainable yang mampu
sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelas taksa pada
mewadahi kegiatan rekreasi, edukasi,
areal dengan luasan sekurang-kurangnya 15
konservasi satwa dan lingkungan serta
(lima belas) hektar dan pengunjung tidak
mengembangkan aspek sosial, budaya,
menggunakan kendaraan bermotor (motor
hiburan, dan kepariwisataan yang
atau mobil). Perbedaan yang dari kedua
sustainale.
pengertian lembaga konservasi diatas adalah
d. Menciptakan desain skematik
pada luasan dan jumlah taksa. Taman Satwa
perencanaan dan perancangan Revitalisasi
Taru Jurug Surakarta sendiri merupakan
Taman Satwa Taru Jurug Surakarta dan
Taman Satwa seluas 13.9Ha namun dalam
Wisata Air Bengawan Solo
perencanaan revitalisasi yang di rencankan
Perusda Taman Satwa Taru Jurug Surakarta

5
Reinaldo H., Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug dan Wisata Air Bengawan Solo, Jawa Tengah

akan dilakukan perluasan menggunakan a. Sebagai pusat pengenalan aneka ragam


Lahan Pondok Persada Bengawan (+/- 7,4 ha satwa liar bagi masyarakat, khususnya
di dalamnya ada lokasi PDAM) dan Lahan generasi muda
Taman Ronggowarsito (+/- 0,8 Ha) sehingga b. Tempat penelitian sifat dan perilaku
luasan yang akan direvitalisasi mencapai keanekaragaman satwa liar serta
22,1Ha, sehingga dapat disimpulkan akan ada pemanfaatan yang berkelanjutan
perubahan bentuk lembaga konservasi dari c. Wahana rekreasi bagi manusia untuk
taman satwa menjadi kebun binatang karena menikmati secara santai berbagai
perubahan luasan itu sendiri. keindahan alam khususnya mengenai
Menurut Perhimpunan Kebun keanekaragaman satwa
Binatang Seluruh Indonesia(PKBSI) Taman d. Sebagai benteng terakhir upaya manusia
Satwa dan Kebun Binatang adalah benteng untuk melindungi dan membiakkan satwa
terakhir penyelamatan dan pelestarian satwa langka agar tidak punah, yang akhirnya
langka, anugrah tak ternilai dari Tuhan Yang akan dilepaskan kembali ke habitatnya
Maha Kuasa sebagai warisan anak cucu kita, untuk mendapat kesempatan
maka kewajiban kita adalah untuk menjaga berkembangbiak secara alami
kelestariannya. Karena jika punah, anak cucu Menurut Peraturan Menteri Kehutanan
kita hanya dapat melihat dari foto dan Nomor : P.53/Menhut-Ii/2006 Tentang
mendengar suara dari rekaman saja. Negara Lembaga Konservasi Kebun Binatang adalah
kitapun akan mendapatkan sangsi suatu tempat atau wadah yang mempunyai
internasional yang sangat merugikan citra fungsi utama sebagai lembaga konservasi
bangsa dan yang lebih berbahaya adalah yang melakukan upaya perawatan dan
kutukan alam yang akan menimpa.13 Menurut pengembangbiakan berbagai jenis satwa
Kamus Besar Bahasa Indonesia kebun berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan
binatang adalah tempat memelihara berbagai satwa dalam rangka membentuk dan
binatang untuk perlindungan, pembiakan mengembangkan habitat baru, sebagai sarana
penelitian dan sebagai tempat rekreasi. perlindungan dan pelestarian jenis melalui
Dari beberapa pengertian mengenai kegiatan penyelamatan, rehabilitasi dan
kebun binatang yang telah dijelaskan dapat reintroduksi alam dan dimanfaatkan sebagai
disimpulkan bahwa kebun binatang sarana pendidikan , penelitian,
merupakan lembaga konservasi tempat pengembangan ilmu pengetahuan dan
pemeliharaan, perlindungan, pembiakan, teknologi, serta sarana rekreasi yang sehat.14
penelitian(edukasi),dan sebagai tempat Dari penjabaran fungsi kebun binatang
rekreasi satwa yang memiliki koleksi dapat di simpulkan bahwa kebun binatang
sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelas taksa pada merupakan lembaga konservasi yang
areal dengan luasan sekurang-kurangnya 15 memiliki fungsi sebagai sarana konservasi
(lima belas) hektar dan pengunjung tidak satwa, edukasi, dan rekreasi. Konservasi
menggunakan kendaraan bermotor (motor adalah langkah-langkah pengelolaan
atau mobil) dan kebun binatang berfungsi tumbuhan dan/atau satwa liar yang diambil
sebagai benteng terakhir penyelamatan dan secara bijaksana dalam rangka memenuhi
pelestarian satwa langka, anugrah tak ternilai kebutuhan generasi saat ini dan generasi
dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan sebagai masa mendatang.15 Edukasi dalam kebun
warisan anak cucu. binatang berupa pengenalan, dan
memperlajari perilaku satwa secara langsung.
Fungsi Dan Tipologi Kebun Binatang Fungsi Rekreasi untuk menikmati secara
Menurut Perhimpunan Kebun Binatan santai berbagai keindahan alam khususnya
Seluruh Indonesia (PKBSI) fungsi Kebun mengenai keanekaragaman satwa.
Binatang antara lain :
14
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.53/Menhut-Ii/2006 Tentang Lembaga
Konservasi
13 15
http://pkbsi.blogspot.co.id/2011/02/taman- Peraturan Menteri Kehutanan Republik
satwa-kebun-binatang.html diakses tanggal 26 Indonesia Nomor : P.31/Menhut-Ii/2012
Maret 2016 jam 12.34 Tentang Lembaga Konservasi

6
Reinaldo H., Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug dan Wisata Air Bengawan Solo, Jawa Tengah

Edukasi Pm96/Hk.501/Mkp/2010 Tentang Tata Cara


Edukasi adalah penambahan Pendaftaran Usaha Wisata Tirta Wisata
pengetahuan dan kemampuan seseorang sungai, danau dan waduk adalah
melalui teknik praktik belajar atau instruksi, penyelenggaraan wisata dan olah raga air,
dengan tujuan untuk mengingat fakta atau termasuk penyediaan sarana dan prasarana
kondisi nyata, dengan cara memberi serta jasa lainnya yang dikelola secara
dorongan terhadap pengarahan diri (self komersial di perairan sungai, danau dan
direction), aktif memberikan informasi- waduk.
informasi atau ide baru (Craven dan Hirnle, Dari ketiga pengertian yang sudah
1996 dalam Suliha, 2002) dibahas sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa pengertian dari wisata air adalah suatu
Rekreasi
wahana yang mewadahi kegiatan wisata/
Menurut Kamus Besar Bahasa
rekreasi dan olahraga air termasuk
Indonesia kata re·kre·a·si /rékréasi/ n
didalamnya terdapat sarana dan prasarana
penyegaran kembali badan dan pikiran;
yang dikelola secara komersial diperaian
sesuatu yg menggembirakan hati dan
sungai daau dan waduk.
menyegarkan spt hiburan, piknik: kita
memerlukan -- setelah lelah bekerja. Rekreasi Fungsi dan Tipologi Wisata Air
juga merupakan fungsi utama dari Kebun Fungsidari wisata air(Sungai
Binatang yang merupakan tempat wisata. Bengawan Solo) berdasarkan tujuan dari
pengadaan poyek adalah:
Konservasi
a. Sarana rekreasi dan olah raga air
Konservasi adalah langkah-langkah
b. Sarana konservasi Sungai Bengawan Solo
pengelolaan tumbuhan dan/atau satwa liar
c. Sarana edukasi dan pendekatan secara
yang diambil secara bijaksana dalam rangka
emosional mengenai sejarah dan
memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan
kelestarian Sungai Bengawan Solo
generasi masa mendatang(Peraturan Menteri
d. Menjadi daya tarik baru Taman Satwa
Kehutanan Republik Indonesia Nomor :
Taru Jurug(sebagai magnet wisatawan).
P.31/Menhut-Ii/2012 Tentang Lembaga
Konservasi). TINJAUAN KAWASAN DAN LOKASI
SITE
Pengertian Wisata Air
Taman Satwa Taru Jurug berada pada
Menurut Kamus Besar Bahasa
koorditat lintang 7.564037 dan bujur
Indonesia arti dari wisata adalah bepergian
110.859774 yaitu beralamatkan pada Jln. Ir.
bersama-sama (untuk memperluas
Sutami No. 109 ,Jebres, Surakarta. Sesuai
pengetahuan, bersenang-senang, dan
KAK revitalisasi yang sudah dilelangkan
sebagainya); bertamasya, sedangkan wisata
luas site yang akan dirancang antara lain
air/tirta merupakan kegiatan wisata yang
Kawasan TSTJ-eksisting (13,9 Ha).Lahan
berhubungan langsung dengan air atau
Pondok Persada Bengawan (+/- 7,4 ha di
dilakukan di perairan pantai, danau, sungai
dalamnya ada lokasi PDAM).Lahan Taman
dan sebagainya.
Ronggowarsito (+/- 0,8 Ha), sehingga total
Menurut Peraturan Pemerintah
site yang akan diolah menjadi 22,22Ha. Yang
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2010
dapat dilihat pada gambar 4.6. batas-batas
Tentang Pengusahaan Pariwisata Alam Di
site lokasi revitalisasi Taman Satwa Taru
Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman
Jurug antara lain:
Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam
a. Utara : Jl. Ki Hajar Dewantara, Rumah
Wisata alam wisata alam adalah kegiatan
Sakit Jiwa Surakarta
perjalanan atau sebagian dari kegiatan
b. Timur : Sungai Bengawan Solo
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta
c. Selatan : Pabrik, Jl. Raya Ngawi-Solo,
bersifat sementara untuk menikmati gejala
Taman Makam Pahlawan Surakarta
keunikan dan keindahan alam di kawasan
d. Barat : Jl. Kyai H Masykur, Pemukiman
suaka margasatwa, taman nasional, taman
warga
hutan raya, dan taman wisata alam.
Menurut Peraturan Menteri
Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor

7
Reinaldo H., Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug dan Wisata Air Bengawan Solo, Jawa Tengah

berarti sangat penting(untuk kehidupan dsb)


sehingga revitalisasi dapat diartikan proses,
cara, perbuatan menghidupkan atau
menggiatkan kembali. Sedangkan menurut
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
18/Prt/M/2010 Tentang Pedoman
Revitalisasi Kawasan, revitalisasi merupakan
upaya untuk meningkatkan nilai
lahan/kawasan melalui pembangunan
kembali dalam suatu kawasan yang dapat
meningkatkan fungsi kawasan sebelumnya.
Kawasan sendiri merupakan wilayah yang
memiliki fungsi utama lindung atau budi
daya. Dapat disimpulkan revitalisasi suatu
kawasan merupakan proses cara
meningkatkan atau menghidupkan kembali
fungsi suatu wilayah yang memiliki fungsi
utama lindung atau budi daya
Meningkatkan atau menghidupkan fungsi
Gambar 1 Peta Kawasan Revitalisasi Taman dari kawasan dapat berupa berbagai tindakan
Satwa Taru Jurug
antara lain:
Sumber: Google Earth, 2015
a. Penataan kembali pemanfaatan lahan dan
Sejarah Taman Satwa Taru Jurug bangunan
Taman Satwa Jurug Surakarta (TSJ) b. Renovasi kawasan maupun bangunan-
pada awalnya merupakan pindahan Kebun bangunan yang ada sehingga dapat
Binatang Sriwedari yang lebih dikenal dikembangkan nilai ekonomis dan
dengan sebutan “Kebun Rojo“ didirikan Sri sosialnya
Susuhunan Paku Buwono X pada tanggal 20 c. Rehabilitasi kualitas lingkungan hidup
Dal 1381 atau 17 Juli 1901 dan merupakan d. Peingkatan intensitas pemanfaatan lahan
Kebun Binatang tertua. Pada awalnya dan bangunannya.
merupakan tempat hiburan bagi keluarga Tindakan-tindakan tersebut dapat
Raja (berisi koleksi satwa) akhirnya dilaksanakan sesuai dengan tingkat
berkembang sebagai tempat rekreasi untuk kemrosotan keadaan lingkungan/ kawasan
masyarakat. Pada tahun 1983 Masehi, Kebun tersebut. Diperlukan indentifikasi lokasi
Rojo Sriwedari dipindahkan ke Taman Jurug revitalisasi untuk mengetahui sejauh mana
karena keberadaannya dianggap sudah tidak kemrosotan kawasan tersebut dan tindakan
sesuai lagi dengan perkembangan kota karena apa yang paling tepat untuk dilakukan.
berada ditengah pusat Kota Surakarta. Pengertian Sustainable Architecture
Dipindahkanya Kebun Binatang Sriwedari ke Pembangunan berkelanjutan
Taman Jurug pada mulanya bersifat titipan (Sustainable Architecture) adalah bentuk
dari pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat gabungan dari berbagai disiplin ilmu yang
II Surakarta, pada tempat rekreasi Taman bertanggung jawab soal lingkungan menjadi
Jurug yang merupakan salah satu taman suatu disiplin yang selalu mengacu pada efek
rekreasi yang berada di Kota Surakarta lingkungan, sosial ekonomi dari sebuah
bagian timur, didirikan Tahun 1975 yang bangunan atau proyek terbangun secara
dikelola oleh PT. Bengawan Permai, sejak keseluruhan. Arsitektur yang berkelanjutan
saat itu terjadi banyak pergantian pengelolaan dapat diartikan bahwa pembangunan harus
Taman Satwa Taru Jurug mampu berlanjut atau bertahan dans sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan di masa yang
KAJIAN TEORI akan datang(berotientasi ke masa yang akan
Pengertian Batasan Mengenai Revitalisasi datang).
Revitalisasi berakar dari kata “re” Arsitektur berkelanjutan(Sustainable
dan “vitalisasi”, re sendiri bermakna kembali Architecture) sering disalah artikan dan
atau mengulang kembali sedangakan vital

8
Reinaldo H., Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug dan Wisata Air Bengawan Solo, Jawa Tengah

hanya dihubungan dengan penghematan c. Long life, loose fit: Desain untuk generasi
energi atau arsitektur hijau, proses yang akan datang merefleksikan generasi
keberlanjutan sendiri berhubungan dengan sebelumnya
keseluruhan siklus masa suatu bangunan, a) dalam desain
mulai dari masa pembangunan, pemanfaatan,
Aspek Lingkungan (Environmental
pelestarian, dan pembongkaran bangunan
Sustainability)
yang berkelanjutan dari segala aspek tidak
Aspek lingkungan dalam pembangunan
hanya dalam masalah energi.
berkelanjutan menitik beratkan pada :
Aspek-aspek Dalam Sustainable a. Ecosystem Integrity
Architecture b. Carrying Capacity
Secara garis besar pembanguan berkelanjutan c. Biodiversity
penerapan kebijakan sustainable architecture Prinsip-prinsip environmental sustainability
secara langsung berintegrasi dengan tiga antara lain seperti:
aspek yang juga dapat dilihat dalam gambar a. Memperhatikan iklim setempat, integrasi
yaitu: antara desain bangunan dengan energi,
a. Lingkungan (Environment Sustainability) sumber daya alam, dan udara
b. Ekonomi (Economic Sustainability b. Menjaga kelestarian lingkungan
c. Sosial (Social Sustainability) c. Penggunaan material yang tepat dan
ramah lingkungan
Aspek Ekonomi (Economic Sustainability)
Economic sustainability adalah
pembangunan yang relativ menguntungkan
secara ekonomi tidak hanya saat
pembangunan namun diharapkan
memberikan keuntungan secara berlanjut.
Aspek ekonomi menitik beratkan pada
kriteria:
a. Growth/ pertumbuhan
b. Develompment/ pengembangan
c. Productivity/ produktivitas
d. Trickle-Down/ menetes ke bawah
Dengan kata lain sustainabilty
Gambar 2. Diagram Integrasi Aspek
Lingkungan Ekonomi dan Sosial dalam architecture merupakan perencanaan
arsitektur yang mempertimbangkan aspek
Sustainable Architecture
(Sumber: AZA Green Guide ,2013) pertumbuhan, perkembangan, dan
produktivitas dari proyek yang dirancang.
Dengan perencanaan yang tepat diharapkan
Dalam arsitektur yang berkelanjutan
(Sustainable Architecture) terdapat 3 elemen rancangan mampu memberikan
pertumbuhan, perkembangan,
yang harus dipertimbangkan di awal proses
desain(guide line), antara lain: danprofuktifitas dari fungsi bangunan
a. Connectivity: Adanya kesinambungan tersebut sehingga diharapkan dapat
memberikan keuntungan/ provit. Ekonomic
yang kuat antara proyek, tapak,
Sustainability berkaitan erat dengan aspek
komunitas, dan lingkungan(ekologi).
evirontment sustainability yang berkaitan
Membuat sedikit perubahan fungsi sistem
alam yang sudah terbentuk dengan konservasi energi, pemanfaatan iklim
mikro yang secara langsung mempengaruhi
b. Indegenous:Desain dengan untuk apa
yang telah ada dan berkelanjutan di site aspek ekonomi yaitu dengan penghematan
selama berabad-abad(memperhatikan biaya
aspek budaya yang sudah ada, kearifan
lokal).

9
Reinaldo H., Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug dan Wisata Air Bengawan Solo, Jawa Tengah

Aspek Sosial ( Social Sustainability) 5. Insecta


Aspek sosial sustainability menitik b. Tema Biom
beratkan pada : Biom yang bisa digunakan dan diadaptasikan
a. Cultural Identity/ identitas budaya di iklim Surakarta adalah:
b. Empowerment/ pemberdayaan 1. Savana
c. Accesibility/ aksesibilitas Biom savana(padang rumput yang
d. Stability/ stabilitas diselingi pohon) dapat digunakan untuk
e. Equity/ ekuitas mengkasifikasikan hewan yang memilki
Sosial sustainability merupakan lingkungan hidup alami di savana.Contoh
pembangunan yang memperhatikan karakter hewan yang berada di biom savana antara
atau kearifan lokal setempat, dan nilai- nilai lain adalah gajah, macam tutul, rayap, kijang,
sosial seperti pemberdayaan masyarakat, zebra, singa, serangga, kuda, cheetah, dan
aksesbilitas yang baik untuk masyarakat, jerapah
stabilitas, dan keadilan sehingga rancangan 2. Padang pasir
yang dibuat diharapkan ramah secara sosial Padang pasir merupakan biom
dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat berupa timbunan pasir yang luas dan
banyak. Penerapan prinsip-prinsip social ditumbuhi tumbuhan kaktus. Satwa yang
sustainability antara lain sebagai berikut: khas adalah unta, burung unta, ular derik,
a. Perancangan desain yang memperhatikan dsb.
kearifan dan karakter lokal 3. Hutan hujan
b. Pembangunan yang menguntungkan Hutan hujan merupakan biom yang
masyarakat setempat cukup banyak di Indonesia yaitu hutan
c. Memberikan dampak positif bagi dengan banyak jenis flora yang bermacam-
masyarakat macam. Biom hutan hujan berisi satwa
d. Memberikan akses, kestabilan ,dan seperti seperti kelelawar, ular, tupai, monyet,
keadilan untuk masyarakat sehingga tidak burung, dan serangga. Sementara di tanah
ada yang terganggu. terdapat macam tutul, babi hutan dan jaguar
c. Tema Behavioral
Berdasarkan perilakunya dapat
PEMBAHASAN/ KONSEP
mengklasifikasikan satwa Noctural(binatang
PERANCANGAN
malam) sekaligus memberikan pengalaman
Konsep Sistematika Pengelompokan
ruang yang berbeda dari area satwa yang
Satwa
lainnya berupa ruang yang terkesan gelap dan
Sistematika yang digunakan dalam
minim cahaya. Selain memberikan edukasi
perancangan Revitalisasi Taman Satwa taru
mengenai satwa Noctural juga memberikan
Jurug dan Wisata Air bengawan Solo dalah
suasana yang berbeda sehingga pengunjung
tema kombinasi, atau gabungan antara
tidak bosen dan memberikan kesan yang
sistematika pengelompokan yaitu gabungan
rekreatif.
dari tema biom, tema behavioral, dan tema
d. Tema Jenis Makanan
jenis makanan. Tujuan penggunaan tema
Tentunya dalam kebun binatang
kombinasi adalah untuk memberikan lebih
harus dipisahkan antara satwa pemakan
banyak pengetahuan mengenai satwa tidak
daging(carnivora) dengan pemakan
terpaku dengan satu sistematika saja sehingga
tumbuhan(herbivora) sehingga satwa
memiliki nilai edukasi yang beragam.
carnivora tidak memangsa satwa herbivora ,
Pembagian sistematika tersebut antara lain:
pemisahan berdasarkan jenis makanan juga
a. Tema Takson
menjadi edukasi tersendiri untuk pengunjung
Untuk memberikan pengetahuan
agar dapat membedakan jenis-jenis hewan
mengenai klasifikasi makhluk hidup juga
berdasarkan makanan yang dikonsumsinya
diberikan edukasi mengenai klasifikasi
takson sebagai berikut:
1. Mamalia
2. Pisces
3. Aves
4. Reptile

10
Reinaldo H., Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug dan Wisata Air Bengawan Solo, Jawa Tengah

Gambar 3. Diagram Dasar Analisis Sekuen Taman Satwa Taru Jurug


Sumber: Analisis Pribadi, April 2016

Dari diagram diatas dapat ditemukam


ragam kandang dan sekuen yang harus
disusun. Dasar penyusunan sekuen kebun
binatang harus memperhatikan fungsi rekreatif
sehingga penempatan kandang satwa harus
menciptakan pengalaman ruang yang berbeda-
beda dan diselingi dengan wahana interaksi
satwa agar pengunjung tidak bosan selama
didalam. Untuk memperoleh sekuen yang
rekreatif maka dilakukan penataan kandang
satwa dengan takson yang berganti-ganti, area
dengan tema biom yang berbeda, tema
behavioral, dan diselingi dengan area atau Gambar 4. Konsep Organisasi Ruang Satwa
wahana interaksi dengan yang dapat dilihat Sumber: Analisis Pribadi, April 2016
pada gambar 4.

11
Konsep Perancangan Tapak Konsep Wujud Tatanan Lansekap
Tema
Karena fungsi tapak yang akan
dirancang merupakan kawasan dengan fungsi
konservasi, edukasi dan juga rekreatif maka
tema bentuk yang paling cocok adalah
organik/ alami yaitu merupakan bentuk dari
konservasi dengan mengikuti keadaan asli
tapak.
Gradasi
Gradasi yang ingin dimunculkan
adalah irama yang berubah-ubah yang
membentuk irama lansekap yang menarik
dan tidak membosankan .Adanya perubahan
landform, vegetasi, bangunan, dan pola air
pada setiap pergantian tema, dan
penambahan elemen-elemen bulat/ lingkaran
sebagai pemersatu bentuk tapak yang
organik.
Gambar 5. Konsep Perancangan Tapak Kontras
Sumber: Analisis Pribadi, April 2016 Kontras berupa perubahan bentuk
yaitu terdapat area yang lapang/ luas dan
Konsep perancangan tapak terbagi perubahan tema bentuk dan tema ruang yang
menjadi beberapa zona yang di komposisikan mengikuti tema area satwa yang dilewati.
sesuai dengan programing antara lain Kontrol
kebutuhan ruang, kedekatan ruang , analisis Permainan bentuk yang kontras
tapak (sirkulasi, kontur, view, noise dan dengan perubahan luasan area, bentuk-bentuk
vegetasi) maupun eksternal bulat/ lingkaran perubahan tema yang
(buildingcode/perda, matahari, iklim)., serta bertujuan untuk menambah kesan tematik
potensi eksisting yang dimiliki tapak sebelum area satwa namun tidak berlebihan dan tetap
dilakukan revitalisasi. menonjolkan satwa sebagai fokus utama.

Gambar 6. Tabel Konsep Tatanan Lansekap


Sumber: Analisis Pribadi, Juli 2016

12
Konsep Penekanan Studi Pada Tapak edukasi. Selain itu desain tapak yang
Economic Sustainability memberikan ruang terbuka dengan vegetasi
Tersedianya area-area komersial dan area konservasi flora yang diharapkan
yang berfungsi untuk meningkatkan dapat menjadi paru-paru kota yang
pendapatan dan memberikan nilai ekonomis mempengaruhi iklim mikro diarea disekitar
pada kawasan dengan cara memaksimalkan tapak.
potensi site yang ada. Penerapan pada
Environtmental Sustainability
menyediakan jalur sirkulasi kereta satwa
Pada konsep tapak mengusahakan
untuk sarana transportasi kereta satwa yang
dalam mempertahankan kealamian site
melewati sekuen yang terdapat pada Taman
(Respect For Site) dengan cara
Satwa Taru Jurug, jalur satwa juga
mempertahankan karakter awal site yaitu
dimanfaatkan sebagai jalur evakuasi, loading
dengan pemanfaatan kontur tanah yang
satwa, loading sampah, jalur pengawasan,
tetap dipertahankan yang memberikan
jalur kendaraan maintenance. Disediakannya
variasi dalam sekuen. Selain itu dalam
jalur river savary yang merupakan wisata air
tatanan lansekap mempertahankan dan
dengan tema savary yang melewati sekuen
menonjolkan vegetasi-vegetasi alami
dalam Taman Satwa Taru Jurug, dan
eksisting yang menjadi karakter kawasan
disediakannya area-area komersial lainnya
antara lain adalah pohon beringin.
yang menjadi bagian dari sekuen
pengunjung. Konsep Penekanan Studi Pada Bangunan
Social Sustainability Konsep pada bangunan
Secara sosial revitalisasi Taman mengeepankan tiga poin utama pada
Satwa Taru Jurug merupakan kawasan Sustainable Architecture antara lain
memeberikan ruang gerak masyarakat mempertahankan nilai ekonomi, social, dan
Surakarta sebagai ruang terbuka hijau yang lingkungan yang dapat dilihat pada Tabel 2.
mewadahi kegiatan konservasi, rekreasi, dan

Tabel 2. Tabel Konsep Programatik Perancangan Penekanan Studi


Sustainable Architecture
Economic Sustainability Social Sustainability Environtmental Sustainability
Konstruksi/ Pembangunan
(harga, material, lama
pengerjaan)

Bentuk Kearifan Lokal


Menarik dan mengundang Tipologi Jawa-Hindis
Ramah Lingkungan
Operasional Budaya Masyarakat Indonesia-
Efektif dan Fungsional Surakarta Konservasi Energi

Mengedepankan kearifan lokal setempat(Social Sustainability) yang diolah sesuai perkembangan jaman agar
menarik, mengundang, efektif, dan fungsional(Economic Sustainability). Kearifan lokal yang dikembangkan
dapat berupa tipologi bangunan setempat yang sudah memiliki nilai-nilai ramah lingkungan, dan konservasi
energi(Environtmental Sustainabilitiy).

Sumber: Analisis Pribadi, April 2016

13
Konsep Perancangan Wujud Bangunan mengundang(Economic Sustainability)
dengan memanfaatkan elemen dan material
arsitektur local(Social Sustainability) dengan
tetap mempertimbangkan pemanfaatan
pencahayaan dan penghawaan alami secara
maksimal (Environtmental Sustainability).
Bentuk-bentuk antar bangunan
dalam didesain berubah-ubah dan memiliki
tema sendiri yang merupakan metode
automatic segregation yang cepat terekam
dalam memori pengunjung, sehinga
diharapkan pengunjung akan mudah
mengingat dan diharapkan kembali
mengunjungi Taman Satwa Taru Jurug
Gambar 7. Sample Desain Bangunan Pada dikemudian hari.
Proyek Revitalisasi TSTJ Bentuk bangunan merupakan
Sumber: Analisis Pribadi, April 2016
tanggapan dari tema exhibit satwa, bentuk
bangunan diharapkan mampu memberikan
Dapat dilihat pada gambar 8 yang
suasana sesuai/ memiliki hubungan dengan
merupakan beberapa sample desain
exibit atau lingkungan hidup satwa.
bangunan pada proyek Revitalisasai Taman
Satwa Taru Jurug yang merupakan
tanggapan terhadap penekanan studi bentuk
dan material modern yang menarik dan

DAFTAR RUJUKAN dan Aplikasi Desain.Jakarta:PT Bumi


AZA Green Scientific Advisory Group , Aksara
AZA Conservation & Science Hakim, Rustam dan Hadi Utomo. 2012.
Department. 2013. AZA Green Komponen Perancangan Arsitektur
Guide: Introduction to Building Zoo Lansekap: Prinsip-Unsur dan
& Aquarium Sustainability Plans. Aplikasi Desain.Jakarta:PT Bumi
Association of Zoos and Aquariums, Aksara
Silver Spring, MD. Volume 1. Nuefert, Ernst. 1996. Data Arsitek Jilid 1,
AZA Green Scientific Advisory Group, AZA Trans Sunarto Tjahjadi, Jakarta :
Conservation & Science Department. Erlangga.
2013. AZA Green Guide: Building Nuefert, Ernst. 1996, Data Arsitek Jilid 2,
and Measuring Zoo & Aquarium Trans Sunarto Tjahjadi, Jakarta :
Sustainability Plans. Association of Erlangga.
Zoos and Aquariums, Silver Spring, Perusda TSTJ. 2010 Tentang Pendirian
MD. Volume 2. Perusahaan Daerah Taman Satwa
BPS Kota Surakarta. 2014. Statistik Daerah Taru Jurug Surakarta. Surakarta:
Kota Surakarta 2014. Surakarta:BPS Sekretaris Daerah Kota Surakarta
Kota Surakarta Perusda Taman Satwa taru Jurug. 2011.
D. K. Ching, Francis. 1996. Architecture; Gambaran Singkat Kerangka Acuan
Form, Space, And Order. Cetakan ke Kerjasama Untuk Revitalisasi dan
– 6. Jakarta. Penerbit Erlangga. Pengelolaan Kawasan Taman Jurug.
Encyclopedia Britannica. 2013. Encyclopedia Surakarta: LPSE Kota Surakarta
Britannica Online. Robinette, Gary O. 1983. Landscape Planing
http://www.britannica.com/science/z for Energy Conservation. New York:
oo diakses tanggal 5 Oktober 2015, Van Nostrand Reinhold Company.
Jam 13.00 Steele, James. 1997.Sustainable Architecture:
Hakim, Rustam dan Hadi Utomo. 2004. Principles, Paradigms, and Case
Arsitektur Lansekap: Prinsip-Unsur Studies. Newyork: McGraw-Hill

14
Sujatmiko, Tomi. 2015. Rangsang Rasa Peraturan Menteri Kebudayaan Dan
Memiliki, PNS Reresik Kawasan Pariwisata Nomor
Jurug.Kedaulatan Rakyat, 21 Pm96/Hk.501/Mkp/2010 Tentang
Agustus 2015. Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata
Thohir, Kaslan A.1985. Butir-Butir Tata Tirta. Jakarta
Lingkungan sebagai Masukan untuk Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Arsitektur Lansekap dan Nomor 95 Tahun 2012 Tentang
Pembangunan Berwawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dan
Lingkungan. Jakarta: PT Bina Kesejahteraan Hewan. Jakarta
Aksara. Peraturan Pemerintah Republik
Walikota Surakarta. 2013. Peraturan Daerah Indonesianomor 38 Tahun
Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2011tentang Sungai. Jakarta
2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kota Surakarta https://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Binatan
Nomor 6 g_Jurug diakses tanggal 15 Agustus
William, Daniel E.2007.Sustainable 2015, Jam 15.10
design:ecology, architecture, and http://www.solopos.com/2015/05/23/taman-
planning.New Jersey: John Willey & satwa-taru-jurug-gembira-loka-
sons aktifkan-terarium-tstj-607083 diakses
tanggal 15 Agustus 2015, Jam 15.10
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: http://edisicetak.joglosemar.co/berita/dilengk
18/Prt/M/2010 Tentang Pedoman api-kapal-wisata-bengawan-perda-
Revitalisasi Kawasan. Jakarta digarap-satwa-taru-jurug-disulap-
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 21443.html diakses tanggal 16
Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Agustus 2015, Jam 15.15
Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. http://www.soloblitz.co.id/2013/11/11/ini-
Jakarta dia-kisah-di-balik-popularitas-
Peraturan Menteri Kehutanan Republik sungai-bengawan-solo/ diakses
Indonesia Nomor : P.31/Menhut- tanggal 20 Agustus 2015, Jam 15.15
Ii/2012. Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai