Anda di halaman 1dari 9

an pern yataan

Iklan d
publik
Kode Etik Psikologi

Vanya N ayla Reza Basri


(11520076)
Analisis
Lampiran
kasus dan
kasus
opini
Lampiran Kasus
Kasus Manipulasi Data oleh Sinaga Harez Posma
Ditulis oleh : Vincent Liong
Tempat Hari & Tanggal : Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2007

Ada beberapa pelanggaran yang bisa dipermasalahkan secara


serius dan berkaitan dengan profesionalisme seorang Sinaga Harez
Posma sebagai lulusan psikologi. Karena saya sebagai pendiri
kompatiologi bukan ilmu di bawah fakultas psikologi, jadi sangsi
atas pelanggaran tsb tentunya menjadi tanggungjawab kolega anda
sendiri yaitu sesama lulusan fakultas Psikologi seIndonesia, demi
menjaga kwalitas dari lulusan fakultas Psikologi.
Pelanggaran tsb
terutama soal:
Manipulasi data yang diumumkan ke publik bahwa ada sejumlah individu
(lebih dari satu orang) yang mengalami gangguan jiwa akibat ikut dekon-
kompatiologi. Kalau memang ada korban maka Sinaga Harez Posma
berkewajiban menunjukkan korbannya, dan korbannya sendiri wajib
membuat pengakuan tertulis bahwa telah dirugikan oleh Vincent Liong dan
kompatiologi. Bila tidak ada laporan pengakuan dari korban sendiri secara
tertulis dan dapat dikonformasi keberadaan korbannya maka Sinaga Harez
Posma telah melakukan manipulasi data demi perusakan nama baik Vincent
Liong dan kompatiologi.
Sinaga Harez posma wrote
Vincent .... Vincent .... silahkan saja kamu mau nulis apa. Aku sadar dan tahu persis koq kedudukan dan
keberadaanku di komunitas psikologi.
Aku tinggal memforward arsip-arsip postingan di milis ini ke komunitas psikologi .... dan .... :)
Memangnya di milis ini nggak ada psikolog-psikolog lain yang memberikan penilaian .... :)
Kamu mau ngejelekin reputasiku di psikologi ? Ha...ha...ha... ?

Vincent liong answer to Harez posma


Bila pelanggaran kode etik psikologi yang paling fatal sebagai ilmu ilmiah yaitu yaitu kegiatan
memanipulasi data dilegalkan, bila si oknum memiliki kedudukan di lembaga psikologi, bahkan bisa
dibahas secara tertulis dan terbuka di publik, maka eksistensi psikologi dengan kode etik
psikologinya sendiri sebagai sebuah lembaga perlu dikaji ulang
Pasal 31 Dalam kasus ini, Harez Posma tidak berhati-hati
Psikolog dan atau ilmuwan psikologi dalam
untuk memastikan apa yang disampaikan dalam
memberikan keterangan pada publik melalui
melakukan keterangan pada public melalui
media cetak atau elektronik harus berhati-hati
media sehingga dapat menimbulkan kekeliruan
untuk memastikan bahwa pernyataan tersebut:
penafsiran di masyarakat. Seharusnya segala
Konsisten terhadap kode etik
bentuk pernyataan publik yang dilakukan oleh
Berdasar pada pengetahuan/pendidikan
seorang spikolog dan atau ilmuwan psikologi
profesional, pelatihan, konsep teoritis dan
harus berdasarkan pengetahuan yang sesuai,
konsep praktik psikologi yang tepat.
tidak menghakimi, dan tetap mengedepankan
Berdasar pada asas praduga tak bersalah.
asas kerahasiaan jika terkait permasalahan klien.
Telah mempertimbangkan batasan
Selain itu penyataan Harez juga merugikan
kerahasiaan tertentu.
pihak lain, dan dapat dibilang tindakan yang
kurang bertanggung jawab.

Analisis kasus
Pasal 28 ayat 1
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi; dalam
memberikan pernyataan kepada masyarakat
melalui berbagai jalur media baik lisan maupun
tertulis mencerminkan keilmuannya sehingga
masyarakat dapat menerima dan memahami
secara benar agar terhindar dari kekeliruan
penafsiran serta menyesatkan masyarakat
pengguna jasa dan/atau praktik psikologi.
Kesimpulan

Harez posma melakukan pelanggaran berupa manipulasi


data ditambah melakukan pencemaran nama baik. Harez
Pasal 28 ayat
melanggar pasal 31 mengenai pernyataan melalui media
sosial, yang mana pernyataan tersebut kurang bertanggung 1
jawab karena tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dan juga
berkaitan dengan pasal 28 ayat 1, seharusnya seorang
psikolog dan atau ilmuwan psikologi harus bijaksana, jujur,
hati-hati, berdasarkan pada kepentingan umum, serta sesuai
dengan bidang keahlian / kewenangannya saat membuat Pasal 31
pernyataan public. Yang dalam kasus ini tidak diterapkan
oleh Harez Posma.
Referensi

HIMPSI. (2010). Kode etik psikologi Indonesia. Pengurus Pusat Himpunan Psikologi
Indonesia.
https://www.mailarchive.com/psikologi_net@yahoogroups.com/msg00444.html

Anda mungkin juga menyukai