Anda di halaman 1dari 2

22A_22010664017_Athanasya Frerisca Dea Evelyne

Psychology
Assignment 1 / Pertemuan 2

LITERASI DIGITAL (DIGITAL LITERACY)


Lecturer: Rizky Eka Putra

PERAN LITERASI DIGITAL DALAM PSIKOLOGI

Literasi digital merupakan kemampuan memahami dan menggunakan informasi dari


berbagai sumber (Paul Gilster, 1997). Kita hidup dalam dunia yang akan terus maju dan
berkembang, terlebih dalam bidang teknologi. Saat ini sudah banyak platform atau web dan
aplikasi yang menyediakan berbagai macam hal dengan tujuan memudahkan berbagai kegiatan
manusia, seperti dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan juga pendidikan.

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana makhluk hidup berperilaku,


terutama manusia. Bidang yang dicakup oleh psikologi sangat beragam dan luas, karena di setiap
bidang itu pasti terdapat manusia. Lalu, apa korelasi antara literasi digital dan psikologi? Dari
banyaknya jawaban saya akan menjawab dari sisi kesehatan terlebih dahulu.

Psikologi di Indonesia menurut saya belum menjadi bidang umum yang banyak
diperhatikan secara serius dan sesuai tujuan. Nyatanya masyarakat Indonesia masih belum
memiliki pemahaman penuh mengenai pentingnya kesehatan mental. Terbukti dari data
keanggotaan praktisi kesehatan mental atau psikolog klinis di Indonesia hingga saat ini sebanyak
3.345 anggota menurut Data Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia,
https://data.ipkindonesia.or.id/. Kesadaran akan pentingnya mengetahui proses kesehatan mental
seseorang perlu digalakan oleh aktivis-aktivis muda zaman sekarang. Di masa yang penuh
kecanggihan teknologi ini amat sangat mudah untuk mengetahui sesuatu. Banyak pengetahuan
mengenai psikologi atau kesehatan mental yang bisa kita dapatkan, dari yang muda hingga tua.
Sangat mudah untuk mengakses informasi-informasi seputar kesehatan mental manusia, namun
karena itu pula kita perlu waspada saat menerima infomasi tersebut. Apakah informasi yang kita
dapat tersebut sudah divalidasi kebenarannya? Apakah informasi tersebut layak dan bersih dari
unsur-unsur SARA? Apakah informasi tersebut bisa kita sebarluaskan ke masyarakat?

Dalam kenyataan saat ini, kemudahan dalam mengakses informasi justru menjadi sesuatu
yang perlu diawasi secara intensif. Banyaknya informasi tidak benar yang beredar menjadikan
pembaca berpikir sesuatu yang tidak perlu dan seperti penyakit menular maka akan begitu pula

1
22A_22010664017_Athanasya Frerisca Dea Evelyne
Psychology
Assignment 1 / Pertemuan 2

orang di sekitarnya. Ada beberapa pihak tidak bertanggungjawab yang mengedarkan berita atau
informasi mengenai psikologi atau cabang lain di dalamnya dengan sembarangan. Cara berpikir
yang salah bisa berakhir buruk tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga orang lain. Maka dari itu
diperlukan kemampuan untuk mengakses, merangkai, memahami, dan menyaring informasi
untuk kemudian disebarkan ke masyarakat (Bawden, 2001).

Di tengah lautan informasi kita perlu menjadi mercusuar yang mampu menerangi sekitar
dengan terang, menjadi tiang peringatan untuk tidak salah dalam mengambil informasi. Dengan
mengerti bidang literasi digital kita mampu berpikir kritis dalam bertindak, dengan begitu
diharapkan masyarakat menjadi melek dalam mengambil keputusan. Tidak sembarangan
menyomot suatu sumber yang tidak valid, menjaga keamanan diri sendiri dan orang lain. Tidak
perlu lagi salah paham akan ilmu psikologi dan dengan itu masyarakat bisa jadi lebih tahu dan
mengerti apa definisi dari sebuah ilmu murni yang mempelajari setiap perilaku dan kognitif
manusia.

Apa yang bisa saya rangkai dari seluruh penjelasan di atas adalah peran literasi digital
dalam bidang psikologi adalah sebagai fasiliator dan jembatan bagi pembaca dan informasi yang
di dapat. Jika setiap individu mampu memanfaatkan kajian literasi digital dengan baik dan
mampu mengaplikasikannya saat berhadapan dengan sebuah informasi, tidak hanya mengenai
psikologi namun juga pembahasan ilmu lainnya, maka akan didapat pengetahuan baru yang
segar dan berguna bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan. Selain itu juga dengan
kemampuan menghadapi beragam sumber informasi kita juga mampu menjaga otak dan jalan
pikiran kita tetap sehat. Terlalu banyak menghadapi berita simpang siur juga tidak baik untuk
kesehatan mental kita, dan bisa berlanjut hingga ke perubahan sikap kita terhadap sekitar dalam
konteks negatif. Mari pahami dan aplikasikan literasi digital ke dalam setiap aspek kehidupan
kita.

Anda mungkin juga menyukai