Anda di halaman 1dari 9

ANGGOTA KELOMPOK

6
DIEZA YUSI MAULIDA - 10520288
JESISCA PUTRI - 10520505
MUHAMMAD GHIFFARI - 10520653
MUSFIQ AMRULLAH - 11520204
SELSABILA CHAIRUNNISA - 10520964
WULANDA QORIZAH – 11520103

2PA03 – PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET

Kaitan Psikologi dan Internet


Dalam Lingkup Transpersonal
 Apa itu Psikologi Internet? Psikologi siber merupakan sub-bidang psikologi yang berkaitan
dengan efek psikologis serta implikasi komputer dan teknologi daring seperti internet dan
realitas virtual.
 Apa itu Psikologi Transpersonal? Psikologi transpersonal mengakui masing-masing sisi
spesial individu, berupa nilai-nilai hidup, prinsip hidup, pemaknaan dari kejadian di masa
lalu, agama, serta keyakinan. Penekanan pada aspek spiritual personal masing-masing
individu inilah yang membuka aliran psikologi transpersonal, dimana timur dan barat
bertemu.
 Apa itu Transpersonal? Transpersonal mengacu pada suatu tingkatan khusus atau jenis
organisasi pemahanan identitas dan refleksi diri. Hal ini berguna untuk membedakan antara
aktualisasi diri dan transendensi diri. Aktualisasi diri merupakan pemenuhan potensi
individu dan hidup dalam cara yang otentik secara eksis- tensial.

Dampak Sosial dari Interaksi manusia dan Internet

Karena menurut penelitian, orang yang sangat aktif di dunia maya akan membawa pengaruh
buruk pada dunia sosial nya seperti menjadi Anti sosial karena terlalu sibuk dengan media
sosialnya. Kenyataan dan dunia maya nya berbeda. Dan itu bisa menjadi berbahaya bagi
kelangsungan hidupnya. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan diri manusia. Dewasa ini,
telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku dan gaya hidup kita
sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh system-sistem
sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup
manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya
mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi. Dampak sosial
pada manusia dan internet sebagai berikut:

A. Dampak pada perkembangan fisik.


Interaksi remaja dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak karena saat ini dalam
beraktivitas para remaja sudah banyak menggunakan perantara internet. Hal tersebut menyebabkan
perkembangan fisik remaja yang terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical decline.
Contohnya problem visual seperti kelelahan mata, sakit kepala bahkan penglihatan kabur karena
remaja lebih rentan daripada orang dewasa terhadap cahaya dan radiasi dari perangkat internet.
Selain itu obesitas juga kasus yang sering terjadi akibat berkurangnya aktivitas fisik.

B. Dampak pada perkembangan emosi dan sosial


Pada remaja, perkembangan emosi tidak lepas dari interaksinya dengan lingkungan sosial. Bila
lingkungan sosial yang ada di sekeliling remaja berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak
pada kenyataannya, maka perkembangan emosi remaja juga cenderung tidak ada kuat sehingga
individu harus mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.

C. Dampak pada perkembangan inteligensi


Bahwa remaja yang menggunakan internet secara berlebihan akan memiliki kecenderungan untuk
mengalami hambatan dalam rentang perhatian, kebutuhan melakukan stimulasi secara segera (tidak
sabar) , dan “rasa kebingungan dalam identitas.” Selain itu internet juga berdampak pada penalaran
kritis karena hampir semua informasi telah Tersedia sehingga para remaja menjadi kurang terampil
dan cenderung untuk berkosentrasi hanya pada satu hal.

D. Dampak pada perkembangan moral


Banyak kasus di Indonesia tentang kekerasan dan kejahatan seksual pada remaja yang baik pelaku
maupun korbannya adalah remaja akibat eksposure terhadap situs-situs internet yang tidak dikontrol
oleh orangtua maupun orang dewasa lain yang bertanggungjawab terhadap perkembangan remaja di
Indonesia. Secara umum efek internet terhadap perkembangan moral diulas oleh Susan Willard dari
University of Oregon melalui 4 faktor utama yang muncul dalam interaksi remaja dengan internet.

Pandangan Pskologi Transpersonal tentang Manusia


Obyek psikologi pada garis besarnya hanya seputar psikofisik manusia, psikokognitif dan
psikohumanistik manusia. Kecenderungan penggalian terhadap dimensi transpersonal dari pribadi
yang “terdalam” dalam diri manusia kurang atau bahkan tidak mendapat porsi dalam kajian
psikologi pada umumnya. Maka psikologi transpersonal sebenarnya ingin melihat potensi manusia
secara utuh, menyeluruh dan menggali potensi manusia yang terdalam, salah satunya adalah
Spiritual Question (SQ). Penggalian dan pengembangan manusia secara utuh sebagai pribadi, dalam
segala dimensi dan kompleksitasnya. Jangan hanya pertumbuhan sebagai realisasi yang terfokus
pada yang simpel tentang aspek fisik/emosi atau intelektual dari pribadi dengan meninggalkan lebih
banyak alam ke-dalam-an yang tak tergali, dan karenanya tak terealisasikan.

Gambar 1 menggambarkan sebuah pandangan multi dimensi dari kemanusiaan, sebagai pandangan
manusia menurut psikologi transpersonal.
Dalam diagram ini : lingkaran 1 mewakili dimensi fisik dari energi manusia, lingkaran 2 emosi,
lingkaran 3 intelektual, gambar 1,2 dan 3 mewakili kekuatan mental dari manusia lingkaran 4
mewakili integrasi dari 1,2, dan 3 dalam proses fungsi harmonisasi dari tingkat pribadi . Lingkaran
5 mewakili dimensi instuisi, yang samar-samar, pengalaman cepat dari persepsi trans-sensasi, mulai
datang ke kesadaran , lingkaran 6 kemudian mewakili dimensi psikis-spiritual, sebagai pengalaman
individu yang jelas tentang dirinya. Yang melebihi kesadaran sensasi, dan secara serempak
merealisasikan integrasi dengan lapangan energi yang lebih luas, seperti kemanusiaan. Lingkaran 7
mewakili cara pribadi merasakan pengalaman yang tertinggi, penyatuan mistik, pencerahan diri
melebihi dan bergabung dengan semuanya pada tingkat tujuh yang disebutkan ada tingkat yang
lebih jauh menyatukan pribadi dari segala dimensi yang dialami secara serempak. Melewati ketujuh
tingkat atau lapisan yang disebutkan itu, dikatakatannya ada lagi tingkat pengembangan potensial
dimana semua tingkat atau lapis dihayati secara simultan, maka terjadilah pengintregasian antara
yang personal dengan yang transpersonal Dengan demikian spektrum / dimensi komponen
kesadaran manusia tidak terbatas hanya psiko-fisik, psiko-kognitif dan psikohumanis, namun ada
dimensi yang lebih dalam dari sekedar itu semua, yaitu kesadaran batin, dimensi mistis manusia dan
atau lebih terkenalnya sebagai dimensi spiritual kesadaran manusia.

Global Brain dan Peran Internet


Global Brain
      Global Brain merupakan konseptualisasi dari jaringan di seluruh dunia yang dibentuk
oleh manusia di muka bumi ini secara bersama-sama dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi yang menghubungkan mereka untuk menjadi cerdas, sehingga brain atau otak itu
menjadi sistem yang mengatur dirinya sendiri. Internet pun menjadi lebih cepat, lebih cerdas, dan
lebih menyeluruh, juga  semakin mengikat umat manusia bersama-sama ke dalam sistem
pengolahan informasi tunggal yang berfungsi seperti sistem saraf untuk planet Bumi. Kecerdasan
jaringan ini bersifat kolektif atau didistribusikan (tidak terpusat atau lokal dalam setiap individu
tertentu, organisasi atau sistem komputer). Hal seperti ini bukan muncul dari jaringan dinamis
interaksi antara komponen-komponennya tetapi merupakan properti khas dari sistem adaptif yang
kompleks.

Peran Internet
Internet merupakan sebuah dunia tanpa ada penguasa. Artinya semua orang mempunyai hak
yang sama di internet. Karena itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus
terikat dengan peraturan-peraturan Negara tertentu dan tidak dibatasi dengan batas-batas wilayah
territorial.
Ada dua peranan penting dari internet :
- Sebagai sumber data dan informasi : Internet menyimpan berbagai jenis informasi dalam
jumlah tanpa batas.
- Sebagai sarana pertukaran data dan informasi : Internet sebagai sarana pertukaran informasi
dari satu komputer ke komputer lain, tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut.

Peran Internet sebagai mediasi mengakibatkan ter bentuknya :

A. Consciousness
Conscience dalam bahasa Perancis bisa diartikan sebagai “hati
nurani“ dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai “sadar“
atau persepsi atau kesadaran, dan komentator dan penerjemah
dari Durkheim tidak setuju. Adapun “kolektif“, Durkheim
membuat jelas bahwa ia tidak reifying atau hypostaizing konsep
ini, baginya itu adalah “kolektif“ hanya dalam artian itu adalah umum untuk banyak individu ; cf.
Fakta sosial. Selain itu, Menurut teori Jung seperti yang dikutip Alwisol (2004) dalam bukunya
Psikologi Kepribadian, consciousness muncul pada awal kehidupan, bahkan mungkin sebelum
dilahirkan. Secara berangsur kesadaran bayi yang umum-kasar, menjadi ssemakin spesifik ketika
bayi itu mulai mengenal manusia dan ojek disekitarnya. Menurut Jung, hasil pertama dari proses
diferensiasi kesadaran itu adalah ego. Sebagai organisasi kesadaran, ego berperan penting dalam
menentukan persepsi, pikiran, perasaan dan ingatan yang bisa masuk ke kesadaran. Tanpa seleksi
ego, jiwa manusia bisa menjadi kacau karena terbanjiri oleh pengalaman yang semua bebas masuk
ke kesadaran. Dengan menyaring pengalaman, ego berusaha memelihara keutuhan dalam
kepribaddian dan memberi orang perasaan kontinuitas dan identitas.

Model of Consciousness adalah penjelasan teoritis yang menghubungkan antara bagian kesadaran
dalam otak manusia dan fenomena kesadaran. Model of consciousneess antara lain:
- Global Workspace Models, dikemukakan oleh Baars (1988)
- Multiple Draft Theory, dikemukakan oleh Daniel Dennett (1991)
- The Dynamic Core, dikemukakan oleh Tononi and Edelman (1998)
- Information Integration dikemukakan oleh Tononi (2004)
- Thalamocortical rhythms dikemukakan oleh Llinas, Ribary, Contreras & Pedroarena (1998)
- Coalitions of Neurons dikemukakan oleh Crick and Koch (1990)
- Field Models dikemukakan oleh Kinsbourne (1988)

Meskipun teori mengenai model of consciousness sangat beragam, namun benang merah dari semua
pendekatan yang beragam tersebut adalah mempelajari korelasi antara aktivitas otak dan aspek
kesadaran manusia.

B. Unconsciousness
Dalam teori yang di kemukakan oleh Sigmund Freud, kepribadian
manusia di ibaratkan seperti gunung es, dimana yang kita ketahui hanya
sedikit bagian di ujung gunung es, dan bagian terbesar dari kepribadian
berada pada alam tidak sadar, dalam teori Freud alam tidak sadar
bersifat absrtak dan berupa gagasan dan dorongan-dorongan, tidak
seperti alam sadar yang berhubungan langsung dengan dunia nyata.
Namun tidak berarti alam tidak sadar tidak dapat berhubungan dengna
dunia nyata, seringkali alam tidak sadar kita mendorong dan mencoba
untuk memasuki alam sadar kita dengan mengelabui primary sendor yang memiliki tugas untuk
memfilter hal-hal yang akan di lakukan oleh alam sadar kita, alam tidak sadar menyelinap seakan
akan ingatan-ingatan itu baik dan berguna jika dilakukan oleh alam sadar kita. Ketika ingatan
tersebut masuk kea lam sadar kita, kita tak lagi mengenali mereka seperti apa adanya; kita justru
melihatnya sebagai pengalaman yang relative menyenangkan dan tak mengancam. Pada banyak
kasus, gambaran-gambaran tersebut memiliki motif-motif seksual atau agresi yang kuat, karena
perilaku seksual dan agresi pada masa kanak-kanak seringkali diganjar dengan tekanan dan
hukuman. Tekanan dan hukuman ini seringkali menciptakan kecemasan dan memicu represi, yaitu
dorongan agar pengalaman yang tidak diinginkan serta membawa kecemasan masuk ke alam tidak
sadar yang melindungi kita dari rasa sakit akibat kecemasan tersebut. Dalam kaitannya peran
internet dalam menciptakan suasana unconsciousness, dunia maya menyediakan tempat dalam
pemenuhan dorongan dorongan seksual dan agresi yang berada dalam alam tidak sadar kita, dalam
dunia maya kita secara bebas mengakses informasi yang positif dan juga yang negative, seperti
akses video porno yang akan memberi kesenagna seksual, alam tidak sadar kita dapat dengan
mudah mempengaruhi perasaan kita bahwa “melihat video porno itu tidak papa, toh tidak ada yang
tahu” alam tidak sadar menyelinap kealam sadar seperti itu, dengan sangat mudahnya alam sadar
kita terpengaruh oleh alam tidak sadar kita.

C. Collective Unconsciousness
Collective unconsciousness disebut juga transpersonal
unconscious, konsep asli Jung yang paling kontroversial;
suatu sistem psikis yang paling kuat dan paling
berpengaruh, dan pada kasus-kasus patologik
mengungguli ego dan ketidaksadaran pribadi. Menurut
Jung, evolusi makhluk (manusia) memberi cetak biru bukan hanya mengenai fisik/tubuh tetapi juga
mengenai kepribadian. Taksadar kolektif adalah gudang ingatan laten yang diwariskan oleh leluhur,
baik leluhur dalam wujud manusia maupun leluhur pramanusia/binatang (ingat teori evolusi
Darwin). Ingatan yang diwariskan adalah pengalaman-pengalaman umum yang terus menerus
berulang lintas generasi. Namun yang diwariskan itu bukanlah memori atau pikiran yang spesifik,
tetapi lebih sebagai predisposisi (kecenderungan untuk bertindak) atau potensi untuk memikirkan
sesuatu. Taksadar kolektif merupakan fondasi ras yang diwariskan dalam keseluruhan struktur
kepribadian. Di atasnya dibangun ego, taksadar pribadi dan pengalaman individu. Jadi apa yang
dipelajari dari pengalaman secara substansial dipengaruhi oleh taksadar kolekif yang menyeleksi
dan mengarahkan tingkah laku sejak bayi. Taksadar pribadi dan taksadar kolektif sangat membantu
manusia dalam menyimpan semua yang telah dilupakan/diabaikan., dan semua kebijakan dan
pengalaman sepanjang sejarah. Mengabaikan taksadar dapat merusak ego karena taksadar dapat
membelokkan tingkah laku menjadi menyimpang seperti phobia, delusi, dan simptom gangguan
psikologis. Isi utama dari taksadar kolektif adalah arketipe, yang dapat muncul ke kesadaran dalam
wujud simbolisasi. Hal ini diusulkan untuk menjadi bagian dari pikirin bawah sadar, dinyatakan
dalam kemanusian dan semua bentuk kehidupan dengan sistem saraf, dan menjelaskan bagaimana
struktur jiwa mandiri mengatur pengalaman. Jung dibedakan ketidaksadaran kolektif dari ketidak
sadaran pribadi, dalam ketidaksadaran pribadi adalah reservoir pribadi pengalaman unik untuk
setiap individu, sedangkan terkumpul ketidaksadaran kolektif dalam cara yang sama dengan
masing-masing anggota dari suatu spesis tertentu. Isi dari ketidaksadarn kolektif disebut arketipe,
ada berbagai macam arketipe, seperti anima, animus, great mother, wisdom old man, superhero, dan
diri sendiri. Arketipe dari generasi ke generasi dapat membuat berbagai mediasi, salah satunya
melalui media internet, sebagai contoh adalah superhero yang di definisikan sebagai seseorang yang
memiliki kekuatan melawan orang jahat yang menghancurkan orang banyak, pengenalan atau
pengendapan arketipe superhero dari generasi dapat dilakukan slah satunya melalui media internet,
banyak sekali cerita yang mendefinisikan superhero dari berbagai dunia mengenai superhero, kita
tanpa harus hidup di masa lalu dapat mengetahui apa itu super hero melalui cerita dan artikel yang
dimuat di media internet.

Kesimpulan:
Dari penjelasan di atas kita sudah membahas tentang dampak positif maupun negatif dari
aplikasi yang sedang fenomena di indonesia ini yaitu tiktok, meskipun masyarakat berpikir lebih
banyak sisi negatifnya dibandingnya positif, tapi kita tidak bisa menyalahkan perkembangan dari
teknologi ini. Kembali lagi kepada diri kita sendiri untuk menggunakan teknologi lebih baik dan
bijak serta arahan dari orang tua sangatlah amat penting bagi remaja jaman sekarang ini serta
penanaman pendidikan agama dan karakter yang baik agar generasi muda Indonesia menjadi
generasi yang cerdas dan sehat serta memiliki karakter yang baik.
Pemahaman tentang internet itu mempunyai peran yang besar juga loh untuk sebagai
mediator dalam terbentuknya berbagai model consciousness yang juga mendorong terbentuknya
collective unconsciousness, karena kita dapat melakukan aplikasi internet ini dengan mudah dan
parktis untuk mengakses berbagai macam informasi dari seluruh dunia. Jadi kita juga termasuk
hidup yang beruntung karena hidup dijaman moderen yang serba sudah dan dengan ada munculnya
berbagai model consciousness karena literatur yang mudah didapat tentu saja akan menggiring kita
secara tidak sadar telah mengorganisir berbagai macam pengalaman yang didapat melalui internet
ini, ya kita sebut saja dia sebagai collective unconsciousness.

Sumber:
https://sarahpasa.blogspot.com/2016/11/psikologis-dan-internet-dalam-lingkup.html
http://journal.uad.ac.id.
http://lesccyyasusilawati.blogspot.com/2016/01/psikologi-internet-dalam-lingkup.html
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/pengaruh-kemajuan-teknologi-komunikasi-dan-informasi-
terhadap-karakter-anak
https://ratudwinandamasdar.wordpress.com/2014/01/29/global-brain-dan-peran-internet/

Anda mungkin juga menyukai