Anda di halaman 1dari 2

BAB III

MEWARISKAN BUDAYA MELALUI TEKS PROSEDUR

Kompetensi Dasar :

3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat
(cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari
berbagai sumber yang dibaca dan didengar.
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu
dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner
khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar.
4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian
daerah, cara membuat cinderamata, dan/atau kuliner khas daerah) yang dibaca dan
didengar.
4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara
memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cideramata, dll.) dengan
memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis.

Pertemuan Ke-9
Mengidentifikasi Ciri Teks Prosedur

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :


1. Menentukan ciri umum teks prosedur pada teks yang dibaca atau didengar.
2. Mendaftar kata atau kalimat sebagai ciri teks prosedur pada teks yang dibaca atau
didengar.
3. Menentukan jenis teks prosedur pada teks yang dibaca atau didengar

Perhatikan teks berikut.

Angklung merupakan warisan seni tradisional Indonesia. Sebagai warisan seni yang
sangat berharga, kita hendaknya belajar memainkan angklung.

Berikut cara memainkan angklung.

1. Pegang angklung dengan tangan kiri. Pegang angklung dengan cara memegang simpul
pertemuan dua tiang angklung vertikal dan horizontal (yang berada di tengah) sehingga
angklung dipegang tapat di tengah-tengah.
2. Pegang dengan genggaman tangan dan telapak tangan menghadap ke atas ataupun ke
bawah.
3. Posisikan angklung yang dipegang tegak dan sejajar dengan tubuh. Jarak angklung dari
tubuh sebaiknya cukup jauh (siku tangan kiri hampir lurus) agar angklung dapat
digetarkan dengan baik dan maksimal.
4. Pegang ujung tabung dasar angklung (horizontal) dengan tangan kanan dan getarkan
dengan getaran ke kiri dan ke kanan dengan posisi angklung tetap tegak (horizontal),
tidak miring, agar suara angklung rata dan nyaring.
5. Sewaktu angklung digetarkan, sebaiknya dilakukan dengan frekuensi getaran yang cukup
sering sehingga suara angklung lebih halus dan rata.
6. Mainkan angklung sambil berdiri agar permainan lebih baik. Selamat berlatih dan
melestarikan budaya kita.

Bacaan itulah yang dimaksud dengan teks prosedur, yaitu teks yang menjelaskan
langkah-langkah melakukan sesuatu.

Teks prosedur termasuk ke dalam jenis teks yang berisi intruksi dalam melakukan
sesuatu. Instruksi prosedural dapat berupa resep masakan, cara membuat sesuatu, dan petunjuk
yang berkaitan dengan cara seseorang melakukan sesuatu. Oleh karena itu, teks prosedural
umumnya diawali dengan tujuan dari tugas yang biasanya dinyatakan dalam judul. Selanjutnya,
pada tahap kedua diuraikan bahan-bahan dan alat-alat yang harus digunakan. Pada tahap ketiga,
dijelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat sesuatu sesuai tujuan. Teks
prosedur biasanya dilengkapi dengan gambar atau ilustrasi yang mendukung.

Model-model teks seperti itu kerap kita jumpai pada berbagai bahan bacaan. Bahkan,
hampir setiap peralatan elektronik, kendaraan, obat-obatan, dan aneka bahan makanan
berkemasan, tidak lepas dari petunjuk-petunjuk semacam itu. Di banyak majalah, surat kabar,
dan dalam internet, banyak kita jumpai teks sejenis dengan isi dan sebutan yang beragam.
Misalnya, ada yang menamainya dengan resep, kiat, trik, cara jitu, tips, petunjuk penggunaan,
tata cara pemakaian. Sementara itu, isinya dapat bermacam-macam, mulai dari yang sederhana
sampai pada hal-hal yang kompleks. Berikut macam-macam teks prosedur berdasarkan isinya.

a. Petunjuk pembuatan makanan (resep), pakaian, dan sebagainya.


b. Petunjuk penggunaan peralatan elektronik, kendaraan, dan sebagainya.
c. Petunjuk melamar pekerjaan, menulis surat, berpidato, dan sebagainya.
d. Petunjuk hidup bahagia, jauh dari kebosanan, dan sebagainya.

Untuk lebih jelasnya, baca buku paket Bahasa Indonesia Kelas VII mulai halaman 82
sampai halaman 91.

***

Anda mungkin juga menyukai