DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas stase nifas.
Tugas ini merupakan tugas dalam bentuk Laporan Pendahuluan pada
tahapan stase, yang mana penulis mengawali dengan memberikan pemenuhan
kebutuhan pada masa persalinan, di lakukan observasi dan di analisis.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat keterbatasan dalam penyeesaian
tugas ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan selanjutnya, dan semoga laporan ini bisa dijadikan referensi untuk
laporan pendahuluan Stase selanjutnya. Kami mengucapkan terima kasih dan
semoga tugas ini bermanfaat bagi banyak pihak.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................6
BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................19
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................26
BAB V SIMPULAN DAN SARAN.........................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kala tiga disebut juga dengan kala uri atau kala pengeluaran plasenta,
kala tiga merupakan lanjutan dari kala satu (kala pembukaan) dan kala dua
(kala pengeluaran bayi). Dengan demikian, berbagai aspek yang akan
dihadapi padakala tiga sangat berkaitan dengan apa yang telah dikerjakan
pada tahap-tahap sebelumnya. Kala tiga dimulai setelah bayi lahir dan
berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
Tujuan manajemen aktif kala tiga adalah untuk menghasilkan kontraksi
uterus yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu dan mencegah
pendarahan. Sebagian besar kasus kesakitan dan kematian diIndonesia
disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan dimana sebagian besar
disebabkan oleh atonia uteri dan retensio plasenta yang sebenarnya dapat
dicegah dengan melakukan manajemen aktif kala tiga.
Fisiologi kala tiga yaitu otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti
penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran
ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Tempat
perlekatan menjadi semakin mengecil, ukuran plasenta tidak berubah
maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari
dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau
ke dalam vagina.
Setelah plasenta lahir, dinding uterus akan berkontraksi dan menekan
semua pembuluh darah sehingga akan menghentikan perdarahan dari tempat
melekatnya plasenta. Sebelum uterus berkontraksi, dapat terjadi kehilangan
darah 350-560 cc/menit dari tempat pelekatan plasenta.
B. Rumusan Masalah
Memahami dan melakukan asuhan kebidanan intra natal care pada kala III
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan pendahuluan ini adalah :
1. Memahami Konsep kala III.
TINJAUAN KASUS
I. DATA SUBYEKTIF
A. Identitas / Biodata
Nama : Ny. D Nama Suami : Tn. A
Umur : 20 thn Umur : 21 thn
Suku/Kebangsaan : Sunda Suku/Kebangsaan : Sunda / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : BHL
Golongan darah :-
Alamat rumah :Kp. Citunjang 2/1 Desa Mekarwangi Kec.Sindangkerta
B. Status Kesehatan
1. Datang pada tanggal : 21 Desember 2022 Pukul : 20.00 wib
2. Alasan Kunjungan ini : Pertama Rutin Ada keluhan
3. Keluhan yang dirasakan saat ini :
a. Kontraksi : ibu merasa mulesdari jam 18.00 wib
b. Pengeluaran pervaginam: keluar lendir campur darah
c. Gerakan janin terakhir : masih dirasakan ibu
4. Riwayat menstruasi :
a. Siklus : 28 Hari
b. Keputihan : ada sedikit semenjak hamil
5. Pemeriksaan Kebidanan
a. Abdomen
Inspeksi : Membesar : …………………………………………….
Bekas Luka : Ada Tidak
Oedem : Ada Tidak
Kelainan lain : tidak ada
Palpasi :
TFU : 30 cm
Leopold I : pada bagian apas perut ibu teraba bulat lunak tidak
Melenting (bokong)
Leopold II : pada bagian perut kiri ibu teraba keras memanjang,
dan pada perut kanan ibu teraba bagian-bagian terkecil
janin.
Leopold III : pada bagian bawah perut ibu teraba bulat keras
melenting (kepala) dan sudah masuk PAP
Leopold IV : Divergen.
Taksiran Berat badan Anak ( TBA ) : ………………………….
HIS : Frekuensi : 3X10’35”
Auskultasi:
DJA : Punctum Maksimum ( PM ) :3 jari di bawah pusat perut sebelah kiri ibu
Frekuensi : 142 Teratur
b. Genetalia
Vulva / Vagina
Oedem : tidak ada
Keadaan : tidakada
Pengeluaran pervaginam :ada sdikit lendir campur darah
Kelenjar Bartholini
Pembengkakan : tidakada pembengkakan
Rasa nyeri :tidak ada nyeri
c. Pemeriksaan Dalam.
Atas Indikasi : Pukul : 20.10 wib Oleh : Bidan
Vulva / Vagina : tidak ada kelainan
Serviks : tidak ada kelainan
Portio : tipis lunak
Pembukaan : 4-5cm
Ketuban : utuh
Bagian yang menumbung : tidak ada bagian menumbung
Posisi : ubun-ubun kiri depan
Presentasi : kepala
6. Anus
Haemoroid : tidak ada
8. Ekstremitas Bawah
Varices : tidak ada
Oedem : tidak ada
Reflek patella : positif
Data Penunjang
a. Laboratorium
Penapisan
1. Riwayat seksio sesarea terdahulu : Ya/ Tidak
2. Pendarahan pervaginam : Ya/ Tidak
3. Persalinan kurang bulan ( <37 mgg ) : Ya/ Tidak
4. Ketuban pecah dengan mekonium kental : Ya/ Tidak
5. Ketuban pecah lama ( lebih dari 24 jam ) : Ya/ Tidak
6. Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan ( < 37 mgg) : Ya/ Tidak
7. Anemia berat : Ya/ Tidak
8. Ikterus : Ya/ Tidak
9. Tanda / gejala infeksi : Ya/ Tidak
10. Preeklamsia/ hipertensi dalam kehamilan : Ya/ Tidak
11. TFU 40 cm atau lebih : Ya/ Tidak
12. Gawat janin : Ya/ Tidak
13. Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala : Ya/ Tidak
janin masih 5/5
14. Presentasi bukan belakang kepala : Ya/ Tidak
15. Presentasi majemuk : Ya/ Tidak
16. Kehamilan gemelli : Ya/ Tidak
17. Tali pusat menumbung : Ya/ Tidak
18. Syok : Ya/ Tidak
19. Penyakit-penyakit yang menyertai : Ya/ Tidak
20. Tinggi badan 140 cm : Ya/ Tidak
III. ANALISA
1. Diagnosa : G1P0A0,gravida 39mg,inpartu janin tunggal hidup intra
uterin
2. Masalah :
IV. PENATALAKSANAAN (Jam)
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga mengerti
apa yang dikatakan bidan
2. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum disela kontraksi, ibu mau
mengikuti apa yang dikatakan petugas
3. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi senyaman mungkin selama kala 1, ibu mau
berjalan-jalan disekitar ruangan
4. Mengobservasi kemajuan persalinan
Bidan.
( Heny Herliani )
FORMAT PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN PERIODE INTRANATAL
(Kala 2)
Objektif :
PD: v/v: tidak ada kelainan, portio: tidak teraba, pem: 10cm, ket: di
amniotomi , jernih, presentasi: kepala H2+
Analisa:
G1P0A0, inpartu Kala II
Objektif :
terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta
Uterus membulat, tali pusat memanjang, terdapat semburan darah
Analisa:
P1A0, kala III
Jam (P) Na
Penatalaksanaan Pa
Pem
00.10
Melakukan manajemen akti kala III,
1. Menyuntik oksitosin 10unit IM sepertiga paha luar ibu
2. Melakukan Penegangan Tali pusat Terkendali
00.20 Plasenta lahir normal, berat: 450gr, kotiledon: lengkap, selaput plasenta: Lengkap
Panjang tali pusat: 40cm
3. Melakukan massage pundus ,selama 30dtk dan mengajari ibu untuk massege
uterus, ibu mengerti dan mau melakukan nya