MK ETIKA PROFESI
Perhutani - Yusup Amin Usodo 16.A1.0153
Pihak penyedia/kontraktor - Alvinda Putra R 18.A1.0078
Masyarakat - Januar Tri Saputra L 18.A1.0081
Investor - Rivaldo P. Stephian 18.A1.0135
Pemerintah - Aeson Kevin 18.A1.0152
A. FUNGSI BANGUNAN PERANCANGAN
- Wisata Alam Edukasi
MASYARAKAT
Adanya pariwisata baru nanti akan berdampak negatif pada lingkungan permukiman
dan masyarakat itu sendiri, misalnya kerusakan keasrian lingkungan alam permukiman,
hilangnya salah satu mata pencaharian masyarakat, dan sampah yang dibuang
sembarangan atau tidak dikelola dengan baik. Serta ada salah satu masyarakat yang
lahannya merupakan lahan warisan dimana yang di lokasi tersebut 1 orang, sedangkan
ahli waris lainya tidak ada dilokasi.
INVESTOR
Pada proses perencanaan kawasan wisata, investor menjadi salah satu bagian yang
penting dalam proses pengadaan kawasan wisata. Dimana para investor ini memiliki
peran dalam hal pengadaan biaya modal dari saat perencanaan hingga pembangunan.
Tentu para investor ini memiliki tujuan dan motivasi dibalik mereka menanamkan modal
mereka, yakni bukan lain adalah untuk sebagai bentuk investasi bagi mereka, dimana
mereka tentu menginginkan segera balik modal serta keuntungan yang yang besar dari
penanaman modal tersebut. Namun, hal tersebut bukan tidak mungkin bisa mulus
terjadi. Tentu para investor melihat potensi perencanaan kawasan wisata ini, namun
belum mengetahui bagaimana nanti kedepannya apabila kawasan ini terbangun apakah
nasibnya akan baik atau sebaliknya.
PIHAK PENYEDIA/KONTRAKTOR/KONSULTAN
Pihak penyedia atau kontraktor seharusnya meninjau terlebih dahulu tentang lokasi
yang akan didirikan sebuah proyek pembangunan. Yaitu dengan meninjau terkait
peraturan pemerintah yang berlaku dan berkaitan dengan proyek tersebut, berunding
dengan pemilik lahan dan warga di sekitar lahan proyek. Hal tersebut penting dilakukan
agar tidak menimbulkan permasalahan atau pro kontra antara masyarakat sekitar
proyek, pemilik lahan, pihak pemerintah, serta investor yang sudah bekerja sama
dengan kontraktor. Karena jika proyek tersebut telah terlaksana dan terjadi masalah, hal
tersebut dapat menimbulkan kerugian di beberapa pihak terkait.
PERHUTANI
Pada perencanaan atau pengembangan pariwisata dapat dilihat apakah bentuk dari
kepariwisataan tersebut memiliki unsur wisata alam atau tidak.Jika Pariwisata tersebut
termasuk dalam kategori Pariwisata Alam, maka harus memiliki persyaratan dasar
terkait prinsip dan perizinan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Persyaratan dasar tersebut berupa Dokumen Perencanaan, Izin
Pengusahaan Pariwisata Alam ,Izin Usaha untuk sarana akomodasi untuk pihak yang
akan mengusahakan wisata alam serta yang terakhir merupakan Izin Lingkungan.
Dalam Perencanaan Pariwisata Alam ada 3 Komponen yang paling penting Lansekap.
Kawasan , Landasan Hukum , dan Program wisata. Permasalahan tentang pembebasan
lahan dan untuk pembangunan pariwisata alam , yang terpenting adalah proses
kegiatan tersebut tidak merusak ekosistem alam terutama Pohon atau tanaman.
Konsultan-Masyarakat
Adanya permasalahan antara Konsultan dan Masyarakat terkait dampak lingkungan
seperti sampah bila dibangun tempat wisata, lahan hijau persawahan sebagai salah satu
mata pencaharian masyarakat, serta ahli waris salah satu kepemilikan lahan yang tidak
berada di lokasi perencanaan. Hal ini bila tidak segera diselesaikan maka dapat
berpotensi menimbulkan suatu konflik yang memicu keributan dengan masyarakat
terkait.
Konsultan-Investor
Adanya permasalahan antara Konsultan dan Investor terkait Perencanaan Wisata Alam
Edukasi yang dimana mereka para pihak investor menginginkan modal yang mereka
tanam dapat segera untuk berkembang dan tentunya dapat balik modal.Hal ini sendiri
juga erat kaitannya dimana bila dilihat dari sisi kualitas dan integritas dari konsultan, hal
tersebut juga dapat berpengaruh pada kepercayaan dari pihak investor. Sehingga dalam
hal ini kualitas dan integritas dari konsultan harus benar-benar dapat menjadi salah satu
pedoman bagi para investor untuk tetap menanamkan modalnya.
Konsultan-Perhutani
Adanya permasalahan antara Konsultan dan Perhutani terkait Perencanaan Wisata
Alam Edukasi yang bersebelahan dengan kawasan Perhutani, yang nantinya
dikhawatirkan dapat mengganggu dan merusak kawasan tersebut.
E. ANALISA KETERKAITAN DENGAN PRINSIP TEORI
Berdasarkan pada Teori Kebajikan dimana arsitek tidak hanya baik dalam keilmuannya,
namun juga menjadi contoh pemilik dari keilmuannya. Maka konsultan/Perancang tidak
hanya membangun tempat Wisata Alam Edukasi yang bagus namun juga harus
menyelesaikan masalah atau konflik-konflik dalam proses perencanaannya. Seperti
berikut :
Konsultan-Pemerintah
Konsultan harus mentaati Ketentuan dan regulasi pemerintahan terkait pola tata ruang
wilayah, peraturan pembukaan lahan baru, Lingkungan hidup, bangunan hijau, RTDRK
dll dalam perencanaan wisata alam edukasi, sehingga aspek-aspek perencanaan dapat
dipenuhi.
Konsultan-Masyarakat
Konsultan harus mensosialisasi dan mempertimbangkan dampak apa saja yang diterima
dan solusi seperti apa yang baik bagi masyarakat bila ada perencanaan wisata edukasi,
sehingga kekhawatiran masyarakat akan rusaknya lingkungan tidak terjadi.
Konsultan-Investor
Konsultan harus bisa memberi pemahaman kepada Investor perihal Perencanaan
Wisata Alam Edukasi, sehingga investor tidak hanya mementingkan kembalinya modal
namun juga paham akan pentingnya lingkungan sekitar.
Konsultan-Perhutani
Konsultan Perencana harus bisa mempertimbangkan Perencanaan Wisata Alam
Edukasi terkait kondisi lahan perencanaan kepada pihak Perhutani, Sehingga
Perencanaan yang akan dilaksanakan tidak mengurangi atau bahkan merusak Alam
yang sudah ada.
1. Bila Wisata Alam Edukasi ini jadi dibangun maka ada rasa khawatir tentang
masalah lingkungan seperti limbah dan sampah yang berdampak bagi masyarakat
➢ Dapat dijawab dengan Teori Manfaat dan Konsekuensi
Apabila WIsata Alam Edukasi ini terbangun adanya pengunjung nanti akan
berdampak baik bagi perekonomian masyarakat, adapun konsekuensi yang
terjadi apabila Wisata ini terbangun, penumpukan sampah dan limbah wisata
yang memunkinkan masuk ke permukiman, sehingga peran dari perencana
untuk mengedukasi pengunjung dan masyarakat akan sampah dan limbah
sangat penting agar tidak terjadi kekhawatiran.
2. Lahan hijau persawahan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat akan
hilang.
➢ Dapat dijawab dengan Teori Kesepakatan
Apabila WIsata Alam Edukasi ini terbangun adanya perlu adanya kesepakatan
antara pihak perencana dan investor terhadap masyarakat, sehingga dapat
terjadi keseimbangan hak.
4. Perencanaan Wisata Alam harus memperhatikan struktur tanah yang ada pada
Site , sehingga kondisi tidak merusak struktur tanah yang sebelumnya sudah baik
menjadi tidak baik karena adanya pembangunan tersebut.
➢ Dapat dijawab dengan Teori Kebajikan dan Keunggulan
Apabila WIsata Alam Edukasi ini terbangun perlu adanya peran perencana
untuk mengaplikasikan keilmuannya sehingga kerusakan yang terjadi dapat
diminimalisir.