Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah Kewarganegaraan

Pinangki Sirna Malasari dipecat sebagai PNS maupun jaksa per hari ini. Dengan begitu
semua fasilitas yang diterimanya selama ini telah dilucuti. Berikut 3 faktanya:

1. Tak Dapat Fasilitas Lagi


Kapuspenkum Kejagung Leonard Eben Ezer mengatakan tidak ada lagi fasilitas negara
yang dipegang oleh Pinangki. Salah satu fasilitas yang tidak didapat lagi seperti mobil dinas khusus
selaku pejabat eselon IV.

"Untuk fasilitas-fasilitas negara yang ada pada Pinangki telah di.. tidak dipegang oleh Pinangki
lagi, dan sudah ditarik dari Pinangki," kata Leonard dalam konferensi pers virtual, Jumat
(8/6/2021). "Untuk khusus, untuk kendaraan dinas tidak ada selaku pejabat eselon IV, tidak ada,
hal-hal lain tidak ada. Namun seperti biasa hal operasional, komputer, peralatan-peralatan
operasional kedinasan tetap melekat ada di kantor pada saat dimana posisi Pinangki terakhir,"
tambahnya.

2. Tidak Lagi Terima Gaji


Kejagung membantah Pinangki masih menerima gaji. Sejak September 2020, Pinangki
disebut sudah tak lagi diupah dan tak lagi berstatus sebagai jaksa.

"Terkait pemberitaan yang beredar bahwa terdakwa Pinangki Sirna Malasari masih menerima gaji,
bersama ini kami luruskan materi pemberitaan 'tidak benar'," kata Leonard dalam keterangan
tertulisnya, Kamis (5/8/2021). "Kami sampaikan bahwa gaji Pinangki Sirna Malasari sudah tidak
diterima (diberhentikan) sejak September 2020, sedangkan tunjangan kinerja dan uang makan juga
sudah tidak diterima lagi oleh yang bersangkutan (diberhentikan) sejak Agustus 2020,"
tambahnya.

3. Terima Gaji Belasan Juta


Pinangki diketahui memiliki gaji Rp 9,4 juta. Saat masih menjadi Jaksa, dia memiliki
tunjangan kinerja Rp 8,7 juta, dan uang makan Rp 731 ribu atau total Rp 18,9 juta. "Dengan total
keseluruhan sebesar Rp 18.921.750 juta atau setidak-tidaknya sekitar jumlah itu ditambah dengan
penghasilan suami terdakwa yang bernama Napitupulu Yogi Yusuf sebagai seorang polisi pada
tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 sebesar Rp 11 juta per bulan atau setidak-tidaknya sejumlah
itu," kata jaksa saat membacakan surat dakwaannya dalam persidangan di Pengadilan Tipikor
Jakarta, Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat.
Pandangan Terkait Kontribusi Mahasiswa Sebagai Solusi
Permasalahan Pandemi COVID-19

Salah satu yang bisa dilakukan oleh mahasiswa, adalah melakukan sosialisasi dan edukasi
protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Berbagai kegiatan yang bisa dilakukan para mahasiswa,
seperti: sosialisasi penggunaan masker, cuci tangan, sosialisasi jaga jarak fisik. Termasuk juga
menggalang bantuan sosial secara mandiri untuk masyarakat yang terdampak ekonominya akibat
pandemi, serta melakukan program membagikan masker. Terlibat dalam kegiatan sosialisasi,
edukasi dan penggalangan bantuan sosial, peran mahasiswa khususnya mahasiswa di bidang
kesehatan bisa bertindak membantu pemerintah sebagai relawan untuk melakukan vaksinasi
Covid-19 kepada masyarakat.
Pandemi COVID-19 menimbulkan tantangan baru bagi seluruh sektor di Indonesia.
Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan webinar yang bertujuan untuk menambah wawasan
mahasiswa. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu mahasiswa mengetahui apa saja tantangan
di era COVID-19, tidak hanya itu saja mereka juga mengetahui permasalahan serta solusi untuk
menangani hal tersebut tentang permasalahan, tantangan yang dihadapi serta alternatif solusi di
era COVID-19. Tak hanya tentang covid, tetapi mahasiswa dapat mengikuti webinar yang dapat
membantu menambah ilmu pengetahuan dalam hal lainnya.
Memperbanyak komunikasi dengan teman dan komunitas se-profesi guna membangun
jejaring/ komunitas yang dapat menambah ilmu, wawasan, serta informasi yang bermanfaat seperti
info lowongan pekerjaan, seminar dan lokakarya.
Mencari kesibukan memang mudah, namun mencari kesibukan yang bermanfaat sulit
untuk dilakukan. Mulai sekarang sibukkanlah diri untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Contohnya seperti berolahraga, berkebun, menulis,
turut serta dalam kegiatan amal, dan proaktif untuk melakukan kegiatan sosial lainnya yang
bermanfaat bagi banyak orang.
Menciptakan pekerjaan sesuai dengan hobi dan keahlian. Belajar untuk berwirausaha dapat
dilakukan kapanpun. Apalagi di masa pandemi saat ini, banyak waktu luang yang bisa
dimanfaatkan. Daripada bermalas-malasan dan tidak produktif, mulailah untuk menciptakan
pekerjaan sesuai dengan hobi kalian yang dapat menghasilkan uang. Selain bermanfaat, mungkin
saja hal itu bisa menjadi mata pencaharian kalian nanti. Misalnya saja yang punya hobi membuat
kue, dapat menjual hasil masakannya tersebut, yang hobi memancing dapat menjual hasil
tangkapannya di pasar, dll.

Yosafat Gatri Wirabakti Nusa


5161111090 / Psikologi

Anda mungkin juga menyukai