Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Fisik dan Kognitif garis besar bab

Pembangunan di
Pembangunan Fisik
Perubahan fisik
Penglihatan•Pendengaran•Kulit•Tata Rias

Dewasa Tengah
Otot–Lemak•Kerangka•Sistem reproduksi

- Biologi dan LingkunganEfek Anti

Penuaan dari Pembatasan Kalori Diet

- Pengaruh budayaMenopause sebagai

Peristiwa Biokultural

Kesehatan dan Kebugaran

Seks•Penyakit dan Cacat•Permusuhan dan

Pada suatu malam bersalju di bulan Desember, Devin dan Trisha duduk untuk
Kemarahan
membaca kartu liburan yang menumpuk tinggi di meja dapur. Ulang tahun ke-55
beradaptasi dengan Tantangan Fisik
Devin baru saja berlalu; Trisha akan berusia 48 tahun dalam beberapa minggu. Selama paruh baya
setahun terakhir, mereka telah merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-24. Manajemen stres•Olahraga•
Pandangan Optimis•Jenis Kelamin dan
Pencapaian ini, bersama dengan pembaruan tahunan yang mereka terima dari teman,
Penuaan: Standar Ganda
membawa perubahan paruh baya menjadi kelegaan yang berani.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Alih-alih kelahiran baru, anak-anak mulai sekolah, atau promosi pertama di tempat kerja,
nges dalam kemampuan mental
kartu dan surat hari libur terdengar tema baru. Rekap Jewel dari pa
Efek ohort•Kecerdasan mengkristal dan
kesadaran yang tumbuh akan umur yang terbatas, di mana waktu telah menjadi. Dia cair•Perbedaan Individu dan Kelompok
menulis:
GAMBAR COMSTOK / GAMBAR GETTY

Pemrosesan ormasi
Suasana hati saya telah lebih ringan sejak ulang tahun kecepatan Pemrosesan•Perhatian•Penyimpanan•
Pemecahan Masalah Aktual dan Keahlian•
saya. Ada beberapa beban yang saya letakkan di usia 49
reaktivitas•Pemrosesan Informasi
tahun. Ibu saya meninggal dunia saat dia berusia 48 dalam teks

tahun, jadi semuanya terasa seperti hadiah sekarang. ISU-ISU OSIAL: PENDIDIKANSeni
Terpujilah! Akting Meningkatkan Memori pada Orang
Tua

kehidupan asional dan kawin

George dan Anya melaporkan kelulusan putra
lari kognitif
mereka dari sekolah hukum dan tahun pertama
pelajar ulti: Menjadi pelajar
universitas putri mereka Michelle:
paruh baya
Karakteristik Siswa Kembali•
Anya mengisi kekosongan yang tercipta akibat kepergian anak- Mendukung Siswa yang Kembali

anaknya dengan kembali ke perguruan tinggi untuk

mendapatkan gelar perawat. Setelah mendaftar musim gugur ini,

dia terkejut menemukan dirinya berada di kelas psikologi yang sama dengan Michelle. Awalnya,

Anya khawatir menangani tugas akademik, namun setelah sukses selama satu semester, dia

merasa lebih percaya diri.

Pesan Tim mencerminkan kesehatan yang kuat, penerimaan perubahan fisik,

dan beban baru: merawat orang tua yang lanjut usia — pengingat tegas akan batas
umur:

Saya dulu adalah pemain bola basket yang baik di perguruan tinggi, tetapi baru-baru ini saya memperhatikan

bahwa keponakan saya yang berusia 20 tahun, Brent, dapat menggiring bola dan menembak di sekitar saya.

Itu pasti seumuranku! Tapi saya berlari maraton kota kami pada bulan September dan berada di urutan

ketujuh di divisi lebih dari 50. Brent juga berlari, tetapi dia memilih keluar beberapa mil dari garis finis untuk

mendapatkan pizza sementara saya melanjutkan. Itu pasti seusiaku juga!

501
502 Bagian viiiDewasa Tengah
Berita yang paling menyedihkan adalah bahwa ayah saya mengalami
stroke yang parah. Pikirannya jernih, tetapi tubuhnya lumpuh sebagian. Ini
benar-benar menjengkelkan karena dia menikmati komputer yang saya
berikan kepadanya, dan sangat bersemangat untuk membicarakannya
dengannya di bulan-bulan sebelum stroke.
Masa dewasa menengah, yang dimulai sekitar usia 40 tahun dan berakhir
pada usia sekitar 65 tahun, ditandai dengan menyempitnya pilihan hidup dan
menyusutnya masa depan saat anak-anak meninggalkan rumah dan jalur karier
menjadi lebih ditentukan. Dengan cara lain, usia paruh baya sulit untuk
didefinisikan karena ada variasi yang luas dalam sikap dan perilaku. Beberapa
individu tampak muda secara fisik dan mental pada usia 65—aktif dan optimis,
dengan perasaan tenang dan stabil. Yang lain merasa tua pada usia 40—seolah-
olah hidup mereka telah mencapai puncaknya dan berada di jalan yang
menurun.
Alasan lain mengapa masa dewasa tengah tidak dapat didefinisikan adalah
karena hal itu merupakan fenomena kontemporer. Sebelum abad ke-20, hanya selang
waktu singkat yang memisahkan tugas masa dewasa awal dari tugas usia tua. Wanita
sering menjadi janda pada usia pertengahan lima puluhan, sebelum anak bungsu
mereka meninggalkan rumah. Dan kondisi kehidupan yang keras membuat orang
menerima tubuh yang rusak sebagai bagian alami dari kehidupan. Karena harapan
hidup—dan, bersamaan dengan itu, kesehatan dan kekuatan—meningkat selama
seabad terakhir, orang dewasa menjadi lebih sadar akan penuaan dan kematian
mereka sendiri.
Dalam bab ini, kita menelusuri perkembangan fisik dan kognitif pada usia
paruh baya. Di kedua domain tersebut, kita tidak hanya akan menghadapi
penurunan progresif tetapi juga kinerja berkelanjutan dan keuntungan
kompensasi. Seperti pada bab-bab sebelumnya, kita akan melihat bahwa
perubahan terjadi dalam berbagai cara. Selain faktor keturunan dan penuaan
biologis, pendekatan pribadi kita untuk melewati tahun digabungkan dengan
konteks keluarga, komunitas, dan budaya untuk memengaruhi cara kita menua.-
Pembangunan Fisik
Perkembangan fisik pada masa dewasa tengah merupakan kelanjutan dari
perubahan bertahap yang berlangsung pada masa dewasa awal. Bahkan orang
dewasa yang paling bersemangat pun melihat tubuh yang lebih tua saat melihat
ke cermin atau foto keluarga. Rambut menjadi abu-abu dan menipis, garis-garis
baru muncul di wajah, dan bentuk tubuh yang lebih berisi dan kurang awet muda
terlihat jelas. Selama paruh baya, sebagian besar individu mulai mengalami
episode kesehatan yang mengancam jiwa—jika tidak pada diri mereka sendiri,
maka pada pasangan dan teman mereka. Dan perubahan orientasi waktu, dari
"tahun sejak lahir" menjadi "tahun tersisa untuk hidup", menambah kesadaran
akan penuaan (Neugarten, 1968b).
Faktor-faktor ini mengarah pada citra diri fisik yang direvisi, dengan sedikit
penekanan pada keuntungan yang diharapkan dan lebih pada penurunan yang
ditakuti (Bybee & Wells, 2003; Frazier, Barreto, & Newman, 2012). Kekhawatiran
yang menonjol dari usia 40 hingga 65 tahun termasuk mendapatkan-
menderita penyakit yang fatal, terlalu sakit untuk mempertahankan kemandirian,
dan kehilangan kapasitas mental. Sayangnya, banyak orang dewasa paruh baya
gagal menerima alternatif yang realistis—menjadi lebih bugar secara fisik dan
berkembang menjadi orang dewasa tua yang sehat dan energik. Meskipun aspek-
aspek penuaan tertentu tidak dapat dikontrol, banyak orang dapat berbuat
banyak untuk meningkatkan kekuatan fisik dan kesehatan yang baik di usia paruh
baya.
Perubahan fisik
Saat dia berpakaian untuk bekerja suatu pagi, Trisha bercanda dengan
Devin, "Saya pikir saya akan meninggalkan debu di cermin sehingga saya
tidak bisa melihat kerutan dan uban." Melihat bayangannya, dia
melanjutkan dengan nada yang lebih serius. “Dan lihatlah lemak ini—ia
tidak mau pergi! Saya perlu memasukkan beberapa latihan teratur ke dalam
hidup saya. Sebagai tanggapan, Devin menatap perutnya yang membesar
dengan tenang.
Saat sarapan, Devin melepas kacamatanya dan menyipitkan mata
sambil membaca koran. “Trish—berapa nomor telepon dokter mata?
Saya harus menyesuaikan bifokal ini lagi.” Saat mereka bercakap-cakap
antara dapur dan ruang kerja yang bersebelahan, Devin terkadang
meminta Trisha untuk mengulanginya. Dan dia terus menaikkan
volume radio dan TV. "Apakah perlu sekeras itu?" Trisha akan bertanya.
Rupanya Devin tidak bisa mendengar sejelas sebelumnya.
Pada bagian berikut, kita mencermati perubahan fisik utama pada usia
paruh baya. Saat kami melakukannya, Anda mungkin merasa terbantu untuk
merujuk kembali ke Tabel 13.1 di halaman 435, yang menyediakan ringkasan.
Penglihatan
Pada usia empat puluhan, kesulitan membaca huruf kecil sering terjadi,
karena penebalan lensa dikombinasikan dengan melemahnya otot
yang memungkinkan mata untukmenampung(menyesuaikan fokusnya) ke
objek terdekat. Saat serat baru muncul di permukaan lensa, mereka
menekan serat yang lebih tua ke tengah, menciptakan struktur yang lebih
tebal, lebih padat, dan kurang lentur yang pada akhirnya tidak dapat diubah
sama sekali. Pada usia 50 tahun, kemampuan akomodatif lensa hanya
seperenam dari usia 20 tahun. Sekitar usia 60 tahun, lensa kehilangan
kapasitasnya untuk menyesuaikan diri dengan objek pada jarak yang
bervariasi seluruhnya, suatu kondisi yang disebutpresbiopia(secara harfiah,
"mata tua"). Saat lensa membesar, mata dengan cepat menjadi lebih rabun
jauh antara usia 40 dan 60 tahun (Charman, 2008). Lensa korektif—atau,
untuk orang rabun jauh, bifokal—memudahkan masalah membaca.
Rangkaian perubahan kedua membatasi kemampuan untuk melihat dalam
cahaya redup, yang menurun dua kali lipat dari tingkat penglihatan siang hari
(Jackson & Owsley, 2000). Sepanjang masa dewasa, ukuran pupil menyusut dan
lensa menguning. Selain itu, mulai usia 40 tahun, seperti kaca(substansi seperti
gelatin transparan yang mengisi mata) mengembangkan area buram,
mengurangi jumlah cahaya yang mencapai retina. Perubahan pada lensa dan
vitreous juga menyebabkan cahaya tersebar di dalam mata, meningkatkan
kepekaan terhadap silau. Devin selalu menikmati mengemudi di malam hari, tapi
sekarang kadang-kadang begitu
 BAB 15Fisik dan
kesulitan membuat tanda dan benda bergerak (Owsley, 2011).
GAMBAR THOMAS BARWICK/STONE/GETTY
Dan penglihatannya lebih terganggu oleh sumber cahaya terang,
seperti lampu depan mobil yang melaju. Penguningan lensa dan
peningkatan kepadatan vitreous juga membatasi diskriminasi
warna, terutama pada ujung spektrum hijau-biru-ungu (Paramei,
2012). Sesekali, Devin harus menanyakan apakah jas olahraga,
dasi, dan kaus kakinya cocok.
Selain perubahan struktural pada mata, terjadi perubahan saraf pada
sistem visual. Hilangnya batang dan kerucut secara bertahap (sel reseptor cahaya
dan warna) di retina dan neuron di saraf optik (jalur antara retina dan korteks
serebral) berkontribusi terhadap penurunan penglihatan. Pada usia paruh baya,
setengahnyabatang(yang memungkinkan penglihatan dalam cahaya redup)
hilang (Owsley, 2011). Dan karena batang mengeluarkan zat yang diperlukan
untuk kelangsungan hidupkerucut(yang memungkinkan penglihatan siang hari
dan warna), hilangnya kerucut secara bertahap mengikuti.
Orang dewasa paruh baya berada pada peningkatan risikoglaukoma,
penyakit di mana drainase cairan yang buruk menyebabkan penumpukan
tekanan di dalam mata, merusak saraf optik. Glaukoma mempengaruhi hampir 2
persen orang di atas usia 40 tahun, lebih sering wanita daripada pria. Ini biasanya
berkembang tanpa gejala yang nyata dan merupakan penyebab utama kebutaan.
Keturunan berkontribusi terhadap glaukoma, yang berjalan dalam keluarga:
Saudara kandung dari orang dengan penyakit ini memiliki risiko sepuluh kali lipat,
dan itu terjadi tiga hingga empat kali lebih sering di Afrika Amerika dan Hispanik
daripada di Kaukasia (Guedes, Tsai, & Loewen, 2011; Kwon et al., 2009). Dimulai
pada usia paruh baya, pemeriksaan mata harus mencakup tes glaukoma. Obat-
obatan yang mendorong pelepasan cairan dan pembedahan untuk membuka
saluran drainase yang tersumbat mencegah kehilangan penglihatan.
Pendengaran
Diperkirakan 14 persen orang Amerika antara usia 45 dan 64 tahun
menderita gangguan pendengaran, seringkali akibat gangguan
pendengaran saat dewasa (Pusat Pendengaran dan Komunikasi, 2012).
Meskipun beberapa kondisi diturunkan dalam keluarga dan mungkin turun-
temurun, sebagian besar berkaitan dengan usia, suatu kondisi yang disebut
presbikusis (“sidang lama”).
Seiring bertambahnya usia, struktur telinga bagian dalam yang
mengubah gelombang suara mekanis menjadi impuls saraf memburuk
melalui kematian sel alami atau berkurangnya suplai darah yang
disebabkan oleh aterosklerosis. Pemrosesan pesan saraf di korteks
pendengaran juga menurun. Perubahan kognitif terkait usia — dalam
kecepatan pemrosesan, perhatian, dan memori — yang akan segera kita
ambil juga terkait dengan gangguan pendengaran (Lin et al., 2011). Tanda
pertama, sekitar usia 50 tahun, adalah penurunan kepekaan yang nyata
terhadap suara frekuensi tinggi, yang secara bertahap meluas ke semua
frekuensi. Di usia lanjut, ucapan manusia menjadi lebih sulit untuk
diucapkan, terutama ucapan cepat dan ucapan dengan latar belakang suara
(Humes et al., 2012). Namun, selama masa dewasa menengah, kebanyakan
orang mendengar dengan cukup baik dalam rentang frekuensi yang luas.
Dan masyarakat suku Afrika menunjukkan sedikit gangguan pendengaran
terkait usia (Jarvis & van Heerden, 1967; Rosen, Bergman, & Plester, 1962).
Temuan ini menunjukkan faktor selain penuaan biologis yang terlibat.
Pendengaran pria cenderung menurun lebih awal dan lebih cepat
daripada wanita, perbedaan yang terkait dengan merokok,
Seorang pekerja menggunakan penggiling untuk menghaluskan permukaan logam di
fasilitas manufaktur baja. Pendengaran laki-laki menurun lebih cepat daripada
perempuan, perbedaan yang terkait dengan beberapa faktor, termasuk kebisingan yang
intens di beberapa pekerjaan yang didominasi laki-laki.
Kebisingan yang intens dan polutan kimia dalam beberapa pekerjaan yang
didominasi laki-laki, dan (pada usia yang lebih tua) tekanan darah tinggi dan
penyakit serebrovaskular, atau stroke yang merusak jaringan otak (Heltzner
et al., 2005; Van Eyken, Van Camp, & Van Laer, 2007 ). Peraturan pemerintah
yang mewajibkan industri untuk menerapkan perlindungan seperti
pemantauan kebisingan, penyediaan penyumbat telinga, pengendalian
polusi, dan tes pendengaran rutin telah sangat mengurangi kerusakan
pendengaran, namun beberapa pengusaha tidak sepenuhnya
mematuhinya (Daniell et al., 2006; Ohlemiller, 2008).
Sebagian besar orang paruh baya dan lanjut usia dengan kesulitan
mendengar mendapat manfaat dari amplifikasi suara dengan alat bantu dengar.
Ketika persepsi suara manusia terpengaruh, berbicara kepada orang tersebut
dengan sabar, jelas, dan dengan kontak mata yang baik, di lingkungan dengan
kebisingan latar belakang yang rendah, membantu pemahaman.
Kulit
Kulit kita terdiri dari tiga lapisan: (1) itukulit ari,atau lapisan pelindung
luar, tempat sel kulit baru terus diproduksi; (2) itudermis,atau lapisan
pendukung tengah, terdiri dari jaringan ikat yang meregang dan
memantul kembali, memberikan kelenturan pada kulit; dan (3) yang
hipodermis,lapisan lemak dalam yang menambah garis halus dan
bentuk kulit. Seiring bertambahnya usia, epidermis menjadi kurang
melekat erat pada dermis, serat-serat pada dermis menipis, sel-sel
pada epidermis dan dermis berkurang kadar airnya, dan lemak pada
hipodermis berkurang, menyebabkan kulit berkerut, kendur, dan
terasa kering. .
Di usia tiga puluhan, garis-garis muncul di dahi akibat tersenyum,
mengerutkan alis, dan ekspresi wajah lainnya. Di usia empat puluhan,
ini menjadi lebih jelas, dan "kaki gagak" muncul di sekitar mata.
Lambat laun, kulit kehilangan elastisitasnya dan mulai mengendur,
terutama pada wajah, lengan, dan kaki (Khavkin & Ellis, 2011). Setelah
usia 50 tahun, “bintik-bintik penuaan”, kumpulan pigmen di bawah
kulit, meningkat. Pembuluh darah di kulit menjadi lebih terlihat saat
lapisan lemak menipis.
504 Bagian viiiDewasa Tengah
Karena paparan sinar matahari mempercepat kerutan dan
bercak, individu yang menghabiskan banyak waktu di luar
ruangan tanpa perlindungan kulit yang tepat terlihat lebih tua dari
orang sezamannya. Dan sebagian karena dermis wanita tidak
setebal pria, kulit wanita menua lebih cepat (Makrantonaki &
Xouboulis, 2007).
Tata Rias Otot–Lemak
Seperti yang diperjelas oleh Trisha dan Devin, kenaikan berat badan
—“penyebaran usia paruh baya”—menjadi perhatian baik pria maupun
wanita. Pola perubahan yang umum adalah peningkatan lemak tubuh dan
hilangnya massa tubuh tanpa lemak (otot dan tulang). Kenaikan lemak
sebagian besar mempengaruhi batang tubuh dan terjadi sebagai timbunan
lemak di dalam rongga tubuh; seperti disebutkan sebelumnya, lemak di
bawah kulit pada tungkai menurun. Rata-rata, ukuran perut bertambah 7
hingga 14 persen. Meskipun sebagian besar disebabkan oleh penambahan
berat badan, perubahan yang berkaitan dengan usia pada susunan otot-
lemak juga berkontribusi (Stevens, Katz, & Huxley, 2010). Selain itu, muncul
perbedaan jenis kelamin dalam distribusi lemak. Pria menumpuk lebih
banyak di punggung dan perut bagian atas, wanita di sekitar pinggang dan
lengan atas (Sowers et al., 2007). Massa otot menurun secara bertahap
pada usia empat puluhan dan lima puluhan, sebagian besar disebabkan
oleh atrofi serat kedutan cepat,
Namun, seperti yang ditunjukkan pada Bab 13, kenaikan berat badan yang
besar dan hilangnya kekuatan otot tidak dapat dihindari. Seiring bertambahnya
usia, orang harus secara bertahap mengurangi asupan kalori untuk
menyesuaikan dengan penurunan tingkat metabolisme basal terkait usia (lihat
halaman 440). Dalam studi longitudinal terhadap hampir 30.000 wanita AS
berusia 50 hingga 79 tahun yang beragam dalam SES dan etnis, diet rendah
lemak yang melibatkan peningkatan konsumsi sayuran, buah, dan biji-bijian
dikaitkan dengan penurunan berat badan awal yang lebih besar dan keberhasilan
mempertahankannya. kerugian selama periode tujuh tahun (Howard et al., 2006).
Pada hewan bukan manusia, pembatasan pola makan secara dramatis
meningkatkan umur panjang sambil mempertahankan kesehatan dan vitalitas.
Saat ini, para peneliti sedang mengidentifikasi mekanisme biologis yang terlibat
dan mempelajari relevansinya dengan manusia (lihat kotak Biologi dan
Lingkungan di halaman berikut).
Selain itu, latihan menahan beban yang mencakup latihan ketahanan
(menempatkan beban yang cukup menegangkan pada otot) dapat
mengimbangi kelebihan berat badan dan kehilangan otot. Dalam individu
yang sama, kekuatan bervariasi antara otot yang sering digunakan dan
yang jarang digunakan (Macaluso & De Vito, 2004; Rivlin, 2007).
Pertimbangkan Tim, teman Devin yang berusia 57 tahun, yang selama
bertahun-tahun telah mengendarai sepedanya ke dan dari tempat kerja dan
jogging di akhir pekan, rata-rata satu jam aktivitas berat per hari. Seperti
banyak atlet ketahanan, ia mempertahankan berat badan dan fisik berotot
yang sama selama masa dewasa awal dan tengah.
Kerangka
Saat sel-sel baru menumpuk di lapisan luarnya, tulang melebar, tetapi
kandungan mineralnya menurun, sehingga menjadi lebih keropos. Hal ini
menyebabkan hilangnya kepadatan tulang secara bertahap yang dimulai
sekitar usia 40 tahun dan meningkat pesat pada usia lima puluhan,
terutama di kalangan wanita (Clarke & Khosla, 2010). Cadangan wanita
mineral tulang lebih rendah daripada laki-laki untuk memulai. Dan setelah
menopause, pengaruh estrogen yang menguntungkan pada penyerapan
mineral tulang hilang. Pengurangan kepadatan tulang selama masa dewasa
sangat besar—sekitar 8 hingga 12 persen pada pria dan 20 hingga 30
persen pada wanita (Seeman, 2008).
Hilangnya kekuatan tulang menyebabkan cakram di tulang belakang
runtuh. Akibatnya, tinggi badan bisa turun sebanyak 1 inci pada usia 60
tahun, suatu perubahan yang akan terjadi setelahnya. Selain itu, tulang
yang melemah tidak dapat menopang beban sebanyak itu: Tulang lebih
mudah patah dan sembuh lebih lambat. Gaya hidup sehat termasuk
olahraga menahan beban, asupan kalsium dan vitamin D yang cukup, dan
menghindari merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan — dapat
memperlambat pengeroposan tulang pada wanita pascamenopause
sebanyak 30 sampai 50 persen (Cooper et al., 2009).
Ketika keropos tulang sangat besar, itu mengarah pada gangguan yang
melemahkan yang disebutosteoporosis.Kami akan mengambil kondisi ini segera ketika
kami mempertimbangkan penyakit dan kecacatan.
Sistem reproduksi
Transisi paruh baya di mana kesuburan menurun disebut
berbahaya.Pada wanita, itu mengakhiri kapasitas reproduksi;
pada pria, sebaliknya, kesuburan berkurang tetapi dipertahankan.
Perubahan reproduksi pada Wanita.Perubahan
terlibat dalam klimakterik wanita terjadi secara bertahap selama
periode 10 tahun, di mana produksi estrogen menurun. Akibatnya,
jumlah hari dalam siklus bulanan wanita menjadi lebih pendek dari
sekitar 28 pada usia dua puluhan dan tiga puluhan menjadi mungkin
23 pada usia akhir empat puluhan, dan siklusnya menjadi lebih tidak
teratur. Dalam beberapa kasus, sel telur tidak dilepaskan; jika ada,
lebih banyak yang rusak (lihat Bab 2, halaman 53). Klimakterik diakhiri
denganmati haid, berakhirnya haid dan kemampuan reproduksi. Ini
terjadi, rata-rata, pada awal lima puluhan di antara wanita Amerika
Utara, Eropa, dan Asia Timur, meskipun rentang usianya meluas dari
akhir tiga puluhan hingga akhir lima puluhan (Avis, Crawford, &
Johannes, 2002; Rossi, 2005). Wanita yang merokok atau yang belum
melahirkan anak cenderung mencapai menopause lebih awal.
Setelah menopause, estrogen semakin menurun, menyebabkan
ukuran organ reproduksi menyusut, alat kelamin menjadi kurang
mudah dirangsang, dan vagina melumasi lebih lambat selama gairah.
Akibatnya, keluhan tentang fungsi seksual meningkat, dengan sekitar
35 sampai 40 persen wanita melaporkan kesulitan, terutama di antara
mereka yang memiliki masalah kesehatan atau pasangannya
mengalami kesulitan dalam kinerja seksual (Lindau et al., 2007; Walsh
& Berman, 2004). Penurunan estrogen juga berkontribusi terhadap
penurunan elastisitas kulit dan hilangnya massa tulang. Yang juga
hilang adalah kemampuan estrogen untuk membantu melindungi dari
akumulasi plak di dinding arteri, dengan meningkatkan “kolesterol
baik” (high-density lipoprotein).
Periode menjelang dan setelah menopause sering disertai
dengan gejala emosional dan fisik, termasuk fluktuasi suasana
hati dansemburan panas—rasa hangat disertai dengan
peningkatan suhu tubuh dan kemerahan pada wajah, leher,
dan dada, diikuti dengan keringat. Hot flashes—yang dapat
terjadi pada siang hari dan juga, sepertimalam

Biologi dan lingkungan
Efek Anti Penuaan dari
Pembatasan Kalori Diet
F
atau hampir 70 tahun, para ilmuwan telah
mengetahui bahwa pembatasan kalori makanan
pada hewan nonprimata memperlambat penuaan
sekaligus menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang baik.
Tikus dan mencit yang diberi makan 30 hingga 40 persen
lebih sedikit kalori daripada yang mereka makan dengan
bebas di awal kehidupan menunjukkan berbagai manfaat
kesehatan fisiologis, insiden penyakit kronis yang lebih
rendah, dan peningkatan panjang hidup 60 persen (Fontana,
2009). Pembatasan kalori ringan hingga sedang yang dimulai
setelah hewan pengerat mencapai kematangan fisik juga
memperlambat penuaan dan memperpanjang umur,
meskipun pada tingkat yang lebih rendah. Studi lain
mengungkapkan efek pembatasan diet serupa pada tikus,
kutu, laba-laba, cacing, ikan, dan ragi.
Penelitian Primata bukan manusia
Apakah primata, terutama manusia, juga mendapat
manfaat dari pola makan yang dibatasi? Para peneliti
telah melacak indikator kesehatan pada monyet setelah
menempatkan beberapa pada rejimen 30 persen
pengurangan kalori pada usia muda, menengah, dan tua.
Lebih dari dua dekade temuan longitudinal
mengungkapkan bahwa, dibandingkan dengan kontrol
makan bebas, monyet yang dibatasi diet lebih kecil tetapi
tidak terlalu kurus. Mereka mengakumulasi lemak tubuh
secara berbeda—lebih sedikit pada batang tubuh, sejenis
distribusi lemak yang mengurangi risiko penyakit jantung
pada manusia paruh baya.
Monyet yang dibatasi kalori juga memiliki suhu
tubuh yang lebih rendah dan tingkat metabolisme basal
—perubahan yang menunjukkan bahwa mereka
mengalihkan proses fisiologis dari pertumbuhan ke
fungsi mempertahankan kehidupan. Akibatnya, seperti
hewan pengerat yang dibatasi kalori, mereka tampak
lebih mampu menahan tekanan fisik yang berat, seperti
pembedahan dan penyakit menular (Weindruch et al.,
2001).
Di antara proses fisiologis yang memediasi
manfaat ini, ada dua yang tampak paling kuat.
Pertama, pembatasan kalori menghambat produksi
radikal bebas, sehingga membatasi kerusakan sel,
yang berkontribusi terhadap banyak penyakit
penuaan (lihat halaman 433 di Bab 13) (Carter et al.,
2007; Yu, 2006). Kedua, kalori
BAB 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan
© CHRIS WILLSON/ALAMY
pembatasan mengurangi glukosa darah dan
meningkatkan sensitivitas insulin, menawarkan
perlindungan terhadap diabetes dan penyakit
pembuluh darah jantung. Menurunkan tekanan
darah dan kolesterol serta rasio kolesterol "baik"
dan "jahat" yang tinggi pada primata yang
dibatasi kalori memperkuat efek ini (Fontana,
2008).
Namun demikian, pelacakan jangka panjang dari
usia kematian monyet mengungkapkan tidak ada
perbedaan dalam lama bertahan hidup antara
kelompok yang dibatasi kalori dan kelompok
kontrol, terlepas dari usia di mana pembatasan
dimulai. Membatasi asupan makanan menunda
timbulnya penyakit terkait usia, termasuk kanker,
penyakit diovaskular mobil, dan radang sendi, tetapi
tidak memperpanjang umur monyet (Mattison et al.,
2012). Singkatnya, monyet yang dibatasi kalori
mendapat manfaat dari hidup sehat selama
bertahun-tahun, bukan dari umur panjang.
Penelitian manusia
Sebelum Perang Dunia II, penduduk pulau
Okinawa mengonsumsi rata-rata 20 persen lebih
sedikit kalori (sambil menjaga pola makan sehat)
dibandingkan penduduk daratan Jepang. Pola
makan mereka yang terbatas dikaitkan dengan
penurunan 60 hingga 70 persen kematian akibat
kanker dan penyakit kardiovaskular. Generasi
terbaru Okinawa tidak lagi menunjukkan
keunggulan kesehatan dan umur panjang ini
(Gavrilova & Gavrilov, 2012). Alasannya,
beberapa peneliti berspekulasi, adalah
masuknya makanan kebarat-baratan, termasuk
makanan cepat saji, ke Okinawa.
Demikian pula, orang dengan berat badan normal
dan kelebihan berat badan yang telah terlibat dalam
pembatasan kalori yang dipaksakan sendiri selama 1
hingga 12 tahun menunjukkan manfaat kesehatan —
penurunan glukosa darah, kolesterol, dan tekanan darah
serta respons sistem kekebalan yang lebih kuat daripada
individu yang mengonsumsi makanan khas Barat
(Fontana et al. , 2004, 2010; Redman et al., 2008). Lebih
jauh lagi, dalam percobaan pertama yang melibatkan
penugasan acak dari peserta manusia untuk kondisi yang
dibatasi kalori dan yang tidak dibatasi, kelompok yang
dibatasi kembali ditampilkan
505
Seorang kakek dan cucu Okinawa menikmati
sore hari dengan menerbangkan layang-layang.
Sebelum Perang Dunia II, penduduk Okinawa
mengonsumsi makanan terbatas yang dikaitkan
dengan manfaat kesehatan dan umur panjang.
Generasi terbaru tidak lagi menunjukkan
keunggulan ini, mungkin karena masuknya
makanan kebarat-baratan ke Okinawa.
peningkatan kardiovaskular dan indikator
kesehatan lainnya, menunjukkan penurunan risiko
penyakit terkait usia (Redman & Ravussin, 2011).
Karena primata nonmanusia (tidak seperti hewan
nonprimata) tidak menunjukkan pertambahan panjang
umur, para peneliti percaya bahwa pembatasan kalori
juga tidak mungkin memperpanjang umur panjang
manusia. Tetapi manfaat kesehatan yang diperoleh dari
membatasi asupan kalori sekarang sudah mapan.
Mereka tampaknya merupakan hasil dari respons
fisiologis terhadap kota bekas luka makanan yang
berevolusi untuk meningkatkan kapasitas tubuh untuk
bertahan dari kesulitan.
Namun demikian, sangat sedikit orang yang
mau mempertahankan pola makan yang dikurangi
secara substansial untuk sebagian besar umur
mereka. Akibatnya, para ilmuwan mulai
mengeksplorasimimetik pembatasan kalori—agen
seperti zat makanan alami, jamu, dan rejimen
olahraga yang kuat — yang mungkin menghasilkan
efek kesehatan yang sama dengan pembatasan
kalori, tanpa diet (Rizvi & Jha, 2011). Investigasi ini
masih dalam tahap awal.
506 Bagian viiiDewasa Tengah
berkeringat,selama tidur—mempengaruhi lebih dari 50 persen
wanita di negara industri Barat (Nelson, 2008). Biasanya, mereka
tidak parah: Hanya sekitar 1 dari 12 wanita yang mengalaminya
setiap hari.
Meskipun wanita menopause cenderung melaporkan peningkatan
iritabilitas dan tidur yang kurang memuaskan, penelitian menggunakan
EEG dan tindakan neurobiologis lainnya tidak menemukan hubungan
antara menopause dan perubahan kuantitas atau kualitas tidur (Lamberg,
2007; Young et al., 2002). Juga, sebagian besar penelitian mengungkapkan
tidak ada hubungan antara menopause dan depresi pada populasi umum
(Soares, 2007; Vesco et al., 2007; Woods et al., 2008). Sebaliknya, wanita
yang memiliki riwayat depresi sebelumnya, secara fisik tidak aktif, atau
mengalami peristiwa kehidupan yang sangat menegangkan lebih mungkin
mengalami episode depresi selama klimakterik. Mengingat temuan ini,
kesulitan tidur atau depresi tidak boleh dianggap sebagai produk
sampingan sementara dari menopause: Masalah ini perlu dievaluasi dan
diobati secara serius.
Seperti yang diilustrasikan Gambar 15.1, dibandingkan dengan wanita
Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah, wanita Asia melaporkan
lebih sedikit keluhan menopause, termasuk hot flashes (Obermeyer, 2000).
Diet Asia, yang rendah lemak dan tinggi makanan berbahan dasar kedelai
(sumber yang kaya akan estrogen tumbuhan) mungkin terlibat.
terapi hormon.Untuk mengurangi ketidaknyamanan fisik akibat
menopause, dokter mungkin meresepkanterapi hormon, atau dosis
rendah estrogen harian. Terapi hormon terdiri dari dua jenis: (1)
estrogen saja, atauterapi penggantian estrogen (ERT),untuk wanita
yang pernah menjalani histerektomi (operasi pengangkatan rahim);
dan (2) estrogen plus progesteron, atauterapi penggantian hormon
(HRT),untuk wanita lain. Menggabungkan estrogen
Jepang
Cina
Eropa
Timur Tengah
Amerika Utara
Afrika
0 20 40 60 80 100
Persentase Wanita Menopause
Melaporkan Hot Flashes
GAMBAR 15.1Persentase wanita menopause di berbagai wilayah di dunia
yang melaporkan semburan panas.Temuan diperoleh dari wawancara dengan
sampel besar di setiap wilayah. Wanita di negara-negara Asia, terutama wanita
Jepang, lebih kecil kemungkinannya menderita hot flashes, mungkin karena
mereka mengonsumsi makanan berbahan dasar kedelai, sumber yang kaya akan
estrogen tumbuhan. Lihat kotak Pengaruh Budaya pada halaman 508 untuk bukti
tambahan tentang rendahnya tingkat gejala menopause di kalangan wanita
Jepang. (Diadaptasi dari Obermeyer, 2000; Shea, 2006.)
dengan progesteron mengurangi risiko kanker endometrium
(lapisan rahim), yang telah lama dikenal sebagai efek samping
serius dari terapi hormon.
Terapi hormon sangat berhasil menangkal hot flashes dan kekeringan
vagina. Ini juga menawarkan beberapa perlindungan terhadap kerusakan
tulang. Namun demikian, lebih dari dua puluh percobaan, di mana hampir
43.000 wanita menjelang atau pascamenopause secara acak ditugaskan
untuk menggunakan terapi hormon (ERT atau HRT) atau pil gula selama
setidaknya satu tahun dan diikuti selama rata-rata tujuh tahun,
mengungkapkan sebuah serangkaian konsekuensi negatif. Terapi hormon
dikaitkan dengan peningkatan serangan jantung, stroke, pembekuan
darah, kanker payudara, penyakit kandung empedu, dan kematian akibat
kanker paru-paru. ERT, jika dibandingkan dengan HRT, meningkatkan risiko
penggumpalan darah, stroke, dan penyakit kandung empedu. Dan wanita
berusia 65 tahun ke atas yang menggunakan HRT menunjukkan
peningkatan risiko penyakit Alzheimer dan demensia lainnya (Marjoribanks
et al., 2012).
Berdasarkan bukti yang ada, wanita dan dokternya harus
membuat keputusan tentang terapi hormon dengan hati-hati. Wanita
dengan riwayat keluarga penyakit kardiovaskular atau kanker
payudara disarankan untuk tidak melakukannya. Untungnya, jumlah
pengobatan alternatif semakin meningkat. Obat sakit kepala migrain
yang relatif aman, gabapentin, secara substansial mengurangi
semburan panas, mungkin dengan bekerja pada pusat pengaturan
suhu otak. Pada dosis tinggi, yang tampaknya masih aman,
gabapentin hampir sama efektifnya dengan terapi hormon. Beberapa
obat antidepresan dan black cohosh, obat herbal, juga membantu
(Guttuso, 2012; Thacker, 2011). Pengobatan alternatif juga tersedia
untuk melindungi tulang, meskipun keamanan jangka panjangnya
belum jelas.
Reaksi Psikologis Wanita Menopause.
Bagaimana reaksi wanita terhadap menopause—tanda yang jelas bahwa masa subur mereka
telah berakhir? Jawabannya terletak pada bagaimana mereka memaknai peristiwa tersebut
dalam kaitannya dengan kehidupan masa lalu dan masa depan mereka.
Bagi Jewel, yang menginginkan pernikahan dan keluarga tetapi
tidak pernah mencapai tujuan tersebut, menopause merupakan hal
yang traumatis. Rasa kompetensi fisiknya masih terikat dengan
kemampuan untuk memiliki anak. Gejala fisik juga dapat mempersulit
menopause (Elavsky & McAuley, 2007). Dan dalam masyarakat yang
menghargai penampilan awet muda, beberapa wanita menanggapi
klimakterium dengan kekecewaan karena kehilangan daya tarik seks
(Howell & Beth, 2002).
Banyak wanita, bagaimanapun, menemukan menopause menjadi
sedikit atau tidak ada masalah, menganggapnya sebagai awal yang baru,
dan melaporkan peningkatan kualitas hidup (George, 2002; Mishra & Kuh,
2006). Ketika lebih dari 2.000 wanita AS ditanya apa perasaan mereka
tentang tidak lagi menstruasi, hampir 50 persen dari mereka saat ini
mengalami perubahan dalam siklus menstruasi mereka, dan 60 persen dari
mereka yang telah berhenti menstruasi, mengatakan mereka merasa lega
(Rossi, 2005). Sebagian besar tidak menginginkan anak lagi dan bersyukur
terbebas dari kekhawatiran tentang KB. Dan wanita yang berpendidikan
tinggi biasanya memiliki sikap yang lebih positif terhadap menopause
daripada mereka yang berpendidikan lebih rendah (Pitkin, 2010).
Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, generasi baby
boom tampaknya lebih menerima menopause (Avis & Crawford,
 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan
© DAVID BURCH/UPPERCUT GAMBAR/PHOTOLIBRARY
Wanita Afrika-Amerika, yang umumnya memandang menopause sebagai
hal yang normal, tak terelakkan, bahkan diterima, mengalami lebih sedikit
iritabilitas dan kemurungan selama transisi ini dibandingkan wanita
Kaukasia-Amerika.
2006). Keinginan kuat mereka untuk mengesampingkan pandangan stereotip gender
lama (seperti menopause sebagai tanda pembusukan dan penyakit), pendekatan
mereka yang lebih aktif untuk mencari informasi kesehatan, dan kemauan mereka yang
lebih besar untuk mendiskusikan topik seksual secara terbuka dapat berkontribusi pada
adaptasi positif mereka secara umum. .
Penelitian lain menunjukkan bahwa wanita Afrika-
Amerika dan Meksiko-Amerika memiliki pandangan
yang sangat disukai. Dalam beberapa penelitian, wanita
Afrika-Amerika mengalami lebih sedikit iritabilitas dan
kemurungan dibandingkan orang Amerika Kaukasia
(Melby, Lock, & Kaufert, 2005). Mereka jarang berbicara
tentang menopause dalam kaitannya dengan penuaan
fisik tetapi, sebaliknya, menganggapnya normal, tak
terelakkan, dan bahkan diterima (Sampselle et al., 2002,
p. 359). Beberapa orang Afrika-Amerika menyatakan
kejengkelan atas kesiapan masyarakat untuk memberi
label sebagai reaksi otentik wanita paruh baya yang
"gila" terhadap stresor berbasis pekerjaan atau
keluarga yang sering kali bertepatan dengan
menopause. Di antara wanita Meksiko-Amerika yang
belum mengadopsi bahasa (dan mungkin keyakinan
tertentu) dari masyarakat yang lebih luas, sikap
terhadap menopause sangat positif (Bell, 1995). Dan
dalam penyelidikan lebih dari 13,
Variasi yang luas dalam gejala fisik dan sikap menunjukkan
bahwa menopause bukan hanya peristiwa hormonal; itu juga
dipengaruhi oleh kepercayaan dan praktik budaya. Budaya
507
Kotak pengaruh di halaman 508 menyajikan pandangan lintas budaya
tentang pengalaman menopause wanita.
Perubahan reproduksi pada pria.Meskipun pria juga
mengalami klimakterik, tidak ada pasangan laki-laki untuk menopause. Baik
kuantitas dan motilitas sperma menurun sejak usia dua puluhan, dan
kuantitas semen berkurang setelah usia 40 tahun, secara negatif
mempengaruhi kesuburan di usia paruh baya (Sloter et al., 2006). Tetap
saja, produksi sperma terus berlanjut sepanjang hidup, dan laki-laki berusia
sembilan puluhan telah menjadi ayah dari anak-anak. Produksi testosteron
juga menurun seiring bertambahnya usia, tetapi perubahannya minimal
pada pria sehat yang terus melakukan aktivitas seksual, yang merangsang
sel yang melepaskan testosteron.
Namun demikian, karena berkurangnya aliran darah ke dan perubahan
jaringan ikat di penis, diperlukan lebih banyak rangsangan untuk ereksi, dan
mungkin lebih sulit untuk mempertahankannya. Ketidakmampuan untuk
mencapai ereksi saat diinginkan dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi
menjadi lebih umum pada usia paruh baya, mempengaruhi sekitar 34 persen pria
AS pada usia 60 tahun (Shaeer & Shaeer, 2012).
Satu atau dua episode impotensi tidak serius, tetapi serangan
yang sering dapat menyebabkan beberapa pria takut kehidupan
seks mereka berakhir dan merusak citra diri mereka. Viagra dan
obat lain yang meningkatkan aliran darah ke penis menawarkan
kelegaan sementara dari disfungsi ereksi. Publisitas seputar obat
ini telah mendorong diskusi terbuka tentang disfungsi ereksi dan
mendorong lebih banyak pria untuk mencari pengobatan (Berner
et al., 2008). Tetapi mereka yang meminum obat seringkali tidak
disaring secara memadai untuk sejumlah faktor selain penurunan
testosteron yang berkontribusi terhadap impotensi, termasuk
gangguan pada sistem saraf, peredaran darah, dan sistem
endokrin; kecemasan dan depresi; cedera panggul; dan
kehilangan minat pada pasangan seksual seseorang (Montorsi,
2005). Meskipun obat untuk impotensi umumnya aman, beberapa
pengguna mengalami kehilangan penglihatan yang serius
(O'Malley, 2006).
bertanya
dirimu sendiri
TinjauanJelaskan pengaruh budaya pada pengalaman
menopause.
MenghubungBandingkan variasi etnis dalam sikap terhadap menopause
dengan variasi etnis dalam reaksi terhadap menarche dan waktu pubertas
dini (halaman 368 dan 370 di Bab 11). Apakah Anda menemukan kesamaan?
Menjelaskan.
menerapkanAntara usia 40 dan 50, berat badan Nancy bertambah 20
pound. Dia juga mulai kesulitan membuka stoples yang tertutup rapat, dan
otot betisnya terasa sakit setelah menaiki tangga. “Menukar otot dengan
lemak pastilah bagian dari penuaan yang tak terelakkan,” pikir Nancy.
Apakah dia benar? Mengapa atau mengapa tidak?
MencerminkanMengingat manfaat dan risiko terapi hormon, faktor apa yang akan
Anda pertimbangkan, atau sarankan orang lain untuk dipertimbangkan, sebelum
menggunakan obat tersebut?
508 Bagian viiiDewasa Tengah

pengaruh budaya

© CHRIS HAIGH/ALAMY
Menopause sebagai Peristiwa Biokultural

B
iologi dan budaya bergabung untuk
mempengaruhi respons wanita terhadap
menopause, menjadikannya aperistiwa
biokultural.Di negara-negara industri Barat,
menopause “diobati”—dianggap sebagai
sindrom yang membutuhkan perawatan. Banyak
wanita mengalami gejala fisik dan emosional
(Chrisler, 2008; Houck, 2006). Semakin banyak
gejala yang mereka laporkan, semakin negatif
sikap mereka terhadap menopause.
Namun mengubah keadaan di mana
menopause dievaluasi, dan sikap juga berubah.
Dalam sebuah penelitian, hampir 600 pria dan
bility. Biasanya hari-hari mereka diisi
dengan memantau ekonomi rumah
tangga, mengurus cucu, merawat
tanggungan mertua, dan pekerjaan.
Wanita Asia tampaknya menafsirkan
tekanan menopause berdasarkan
komitmen yang dihargai secara sosial ini.
Di Jepang, baik wanita maupun dokter
mereka menganggap menopause sebagai
penanda signifikan usia paruh baya
wanita. Sebaliknya, paruh baya dipandang
sebagai periode panjang dari
"kedewasaan produktif yang diakui secara Bagi para wanita Maya pedesaan di Yucatán ini, menopause

wanita antara usia 19 dan 85 menggambarkan
pandangan mereka tentang menopause dalam
salah satu dari tiga konteks—sebagai masalah
medis, sebagai transisi hidup, atau sebagai simbol
penuaan (Gannon & Ekstrom, 1993). Konteks
sosial" (Menon, 2001, hal. 58).
Perbandingan wanita Maya pedesaan Yucatán
dengan wanita pedesaan Yunani di pulau Evia
mengungkapkan pengaruh biokultural tambahan
pada pengalaman menopause (Beyene, 1992;
membawa kebebasan. Setelah berpuluh-puluh tahun
melahirkan anak, wanita Maya menyambut menopause,
menggambarkannya sebagai "bahagia" dan "bebas seperti
gadis muda lagi".
Seperti orang Amerika Utara, wanita pedesaan Yunani

medis menimbulkan lebih banyak pernyataan Beyene & Martin, 2001; Mahady et al., 2008). Di menggunakan alat kontrasepsi untuk membatasi ukuran keluarga,

negatif daripada konteks lainnya. kedua masyarakat, usia tua adalah masa dan sebagian besar melaporkan hot flashes dan berkeringat saat

Penelitian dalam budaya non-Barat peningkatan status, dan menopause membawa menopause. Tetapi mereka menganggap ini sebagai

mengungkapkan bahwa status sosial wanita paruh kelepasan dari mengasuh anak dan lebih banyak ketidaknyamanan sementara yang akan berhenti dengan sendirinya,

baya juga memengaruhi pengalaman menopause. waktu untuk kegiatan santai. Kalau tidak, wanita bukan sebagai gejala medis yang membutuhkan pengobatan. Ketika

Dalam masyarakat di mana wanita yang lebih tua Maya dan Yunani sangat berbeda. ditanya apa yang mereka lakukan tentang semburan panas, para

dihormati dan peran ibu mertua dan nenek wanita Yunani menjawab, "Jangan perhatikan," "Pergilah ke luar

membawa hak istimewa dan tanggung jawab baru, Wanita Maya menikah saat remaja. Pada usia 35 untuk mencari udara segar," dan "Lepaskan selimut di malam hari."

keluhan tentang gejala menopause jarang terjadi
(Fuh et al., 2005). Mungkin sebagian karena alasan
ini, wanita di negara Asia melaporkan lebih sedikit
ketidaknyamanan (Shea, 2006). Dan gejala mereka
biasanya berbeda dengan wanita Barat.
Meskipun mereka jarang mengeluhkan hot
flashes, gejala yang paling sering dialami wanita
Asia adalah nyeri punggung, bahu, dan sendi,
kemungkinan variasi biologis dari kelompok etnis
lain (Haines et al., 2005; Huang, 2010). Di usia
paruh baya, wanita dalam budaya Asia mencapai
rasa hormat dan tanggung jawab puncak
hingga 40 tahun, mereka telah melahirkan banyak
anak tetapi jarang menstruasi karena berulang kali
hamil dan menyusui. Mereka juga mengalami
menopause hingga 10 tahun lebih awal dari rekan
mereka di negara maju, mungkin karena stres fisik
tambahan, seperti gizi buruk dan pekerjaan fisik
yang berat. Bersemangat untuk melahirkan anak
untuk diakhiri, mereka menyambut meno jeda,
menggambarkannya dengan ungkapan seperti
"menjadi bahagia" dan "bebas seperti gadis muda
lagi". Tidak ada yang melaporkan hot flashes atau
gejala lainnya.
Apakah frekuensi melahirkan anak
memengaruhi gejala menopause, seperti yang
ditunjukkan oleh kontras antara wanita Maya dan
Yunani ini? Diperlukan lebih banyak penelitian untuk
memastikannya. Pada saat yang sama, perbedaan
antara wanita Amerika Utara dan Yunani dalam
sikap dan pengelolaan hot flash sangat mencolok
(Melby, Lock, & Kaufert, 2005). Ini—bersama dengan
temuan lintas budaya lainnya—menyoroti dampak
gabungan dari biologi dan budaya pada
pengalaman menopause.

orang biasanya mengaitkan keluhan kesehatan dengan infeksi sementara,

kesehatan dan Kebugaran
Di usia paruh baya, hampir 85 persen orang Amerika menilai kesehatan
mereka sebagai "sangat baik" atau "baik"—masih sebagian besar, tetapi
lebih rendah dari angka 95 persen di masa dewasa awal (Departemen
Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, 2012c). Padahal lebih muda
orang dewasa paruh baya lebih sering menunjuk pada penyakit kronis.
Seperti yang akan kita lihat, di antara mereka yang menilai kesehatannya
tidak baik, pria lebih cenderung menderita penyakit fatal, wanita dari
masalah kesehatan nonfatal yang membatasi.
Selain indikator negatif yang khas — penyakit utama dan kondisi
yang melumpuhkan — diskusi kami membahas seksualitas sebagai
 BAB 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan
indikator kesehatan yang positif. Sebelum kita mulai, penting
untuk dicatat bahwa pemahaman kita tentang kesehatan di masa
dewasa menengah dan akhir dibatasi oleh penelitian yang tidak
memadai tentang wanita dan etnis minoritas. Sebagian besar
penelitian tentang faktor risiko penyakit, pencegahan, dan
pengobatan telah dilakukan pada pria. Untungnya, situasi ini
berubah. Misalnya, Women's Health Initiative (WHI)—komitmen
pemerintah federal AS, dari tahun 1993 hingga 2005, untuk
mempelajari dampak berbagai gaya hidup dan strategi
pencegahan medis terhadap kesehatan hampir 162.000 wanita
pascamenopause dari semua kelompok etnis dan SES. tingkat-
telah menyebabkan temuan penting, termasuk risiko kesehatan
yang terkait dengan terapi hormon, dibahas sebelumnya. Dua
perpanjangan lima tahun, yang melibatkan pembaruan kesehatan
tahunan dari 115.000 peserta WHI pada tahun 2005–2010, dan 94,
Seks
Frekuensiaktivitas seksual di kalangan pasangan suami istri cenderung
menurun di usia paruh baya, tetapi untuk sebagian besar, penurunannya
sedikit. Dalam Proyek Kehidupan Sosial, Kesehatan, dan Penuaan Nasional,
sampel perwakilan nasional dari 3.000 orang dewasa setengah baya dan
lebih tua AS disurvei tentang kehidupan seks mereka. Bahkan di tahun-
tahun terakhir paruh baya (usia 57 hingga 64), mayoritas orang dewasa
yang menikah dan hidup bersama aktif secara seksual (90 persen pria dan
80 persen wanita) (Waite et al., 2009). Sekitar dua pertiga melaporkan
berhubungan seks beberapa kali dalam sebulan, sepertiga sekali atau dua
kali seminggu.
Penelitian longitudinal mengungkapkan bahwa stabilitas aktivitas
seksual jauh lebih khas daripada perubahan dramatis. Pasangan yang
sering berhubungan seks di masa dewasa awal terus melakukannya di usia
paruh baya (Dennerstein & Lehert, 2004; Walsh & Berman, 2004). Dan
prediktor terbaik dari frekuensi seksual adalah kebahagiaan perkawinan,
sebuah asosiasi yang mungkin bersifat dua arah (DeLamater, 2012). Seks
lebih mungkin terjadi dalam konteks pernikahan yang baik, dan pasangan
yang berhubungan seks mungkin memandang hubungan mereka lebih
positif.
Namun demikian,intensitasrespon seksual berkurang
pada usia paruh baya karena perubahan fisik klimakterik.
Baik pria maupun wanita membutuhkan waktu lebih lama
untuk merasa terangsang dan mencapai orgasme (Bartlik
& Goldstein, 2001; Walsh & Berman, 2004). Jika pasangan
menganggap satu sama lain kurang menarik, ini dapat
menyebabkan penurunan hasrat seksual. Padahal dalam
konteks pandangan positif, aktivitas seksual bisa menjadi
lebih memuaskan. Devin dan Trisha, misalnya,
memandang tubuh masing-masing yang menua dengan
penerimaan dan kasih sayang—sebagai tanda hubungan
mereka yang langgeng dan mendalam. Dan dengan
kebebasan yang lebih besar dari tuntutan pekerjaan dan
keluarga, kehidupan seks mereka menjadi lebih spontan.
Mayoritas orang menikah di atas usia 50 mengatakan
bahwa kehidupan seks mereka merupakan komponen
penting dalam hubungan mereka (Waite et al., 2009). Dan
sebagian besar menemukan cara untuk mengatasi
kesulitan dengan fungsi seksual.
509
Ketika survei menyertakan orang yang menikah dan belum menikah,
perbedaan gender yang mencolok dalam aktivitas seksual terkait usia
muncul. Proporsi pria AS tanpa pasangan seksual pada tahun sebelumnya
hanya meningkat sedikit, dari 8 persen di usia tiga puluhan menjadi 12
persen di akhir usia lima puluhan. Sebaliknya, peningkatan jumlah wanita
sangat dramatis, dari 9 persen menjadi 40 persen—kesenjangan gender
yang semakin besar di akhir masa dewasa (Laumann & Mahay, 2002; Lindau
et al., 2007; Waite et al., 2009). Tingkat kematian pria yang lebih tinggi dan
nilai yang diberikan wanita pada kasih sayang dan kesinambungan dalam
hubungan seksual membuat pasangan kurang tersedia bagi mereka.
Secara keseluruhan, bukti mengungkapkan bahwa aktivitas seksual di usia
paruh baya, seperti pada periode sebelumnya, merupakan hasil gabungan
dari kekuatan biologis, psikologis, dan sosial.
Penyakit dan Cacat
Seperti yang ditunjukkan Gambar 15.2, kanker dan penyakit kardiovaskular adalah
penyebab utama kematian di AS pada usia paruh baya. Cedera yang tidak disengaja,
meskipun masih merupakan ancaman kesehatan utama, terjadi pada tingkat yang lebih
rendah daripada di masa dewasa awal, sebagian besar karena penurunan tabrakan
kendaraan bermotor. Meskipun masalah penglihatan meningkat, pengalaman
mengemudi bertahun-tahun orang dewasa yang lebih tua dan kehati-hatian yang lebih
besar dapat mengurangi kematian ini. Sebaliknya, jatuh yang mengakibatkan patah
tulang dan kematian hampir dua kali lipat dari awal hingga pertengahan masa dewasa
(US Census Bureau, 2012).
Seperti pada dekade sebelumnya, kerugian ekonomi merupakan prediktor
kuat dari kesehatan yang buruk dan kematian dini, dengan perbedaan SES
melebar di usia paruh baya (Smith & Infurna, 2011). Dan sebagian besar karena
kemiskinan yang lebih parah dan kurangnya asuransi kesehatan universal,
Amerika Serikat terus melampaui sebagian besar negara industri lainnya dalam
tingkat kematian akibat penyebab utama (OECD, 2012). Selain itu, pria lebih
rentan daripada wanita terhadap sebagian besar masalah kesehatan. Di antara
pria paruh baya, kematian akibat kanker melebihi kematian akibat penyakit
kardiovaskular dengan selisih kecil; di antara
250
Pria
Jumlah Kematian per 100.000 Setiap Tahun
Wanita
200
150
100
50
0
Kanker Kardiovaskular Tak disengaja
Penyakit
Cedera
GAMBAR 15.2penyebab utama kematian di antara orang berusia 45 hingga
64 tahun di Amerika Serikat.Pria lebih rentan daripada wanita terhadap setiap
penyebab utama kematian. Kanker adalah pembunuh utama kedua jenis kelamin,
dengan margin yang jauh lebih kecil dibandingkan penyakit kardiovaskular untuk
pria daripada wanita. (Diadaptasi dari Biro Sensus AS, 2012.)
510 Bagian viiiDewasa Tengah
GAMBAR 15.3insidensi
dari 10 jenis kanker utama di Prostat
antara pria dan wanita di Paru-paru dan bronkus
Amerika Serikat, 2012. (Dari R.
Siegel, D. Naishadham, & A. Kolon dan rektum
Jemal, 2012, “Statistik Kanker, Kandung kemih
2012,”CA: Jurnal Kanker untuk
Dokter, 62,p. 13. Hak Cipta © Melanoma kulit
2012 American Cancer Society,
Ginjal dan pelvis ginjal
Inc. Direproduksi dengan izin
dari Wiley Inc.) Limfoma non-Hodgkin
Rongga mulut dan faring
Leukemia
Pankreas
Semua situs lain
wanita, kanker sejauh ini merupakan penyebab utama kematian (lihat
lagi Gambar 15.2). Akhirnya, saat kita melihat lebih dekat penyakit dan
kecacatan di bagian berikut, kita akan menemukan tema lain yang
akrab: hubungan erat antara kesejahteraan psikologis dan fisik. Ciri-
ciri kepribadian yang memperbesar stres—terutama permusuhan dan
kemarahan—merupakan ancaman serius bagi kesehatan di usia paruh
baya.
kanker.Dari awal hingga pertengahan dewasa, angka kematian akibat
kanker berlipat ganda sepuluh kali lipat, terhitung sekitar sepertiga dari
semua kematian paruh baya di Amerika Serikat. Meskipun kejadian
berbagai jenis kanker saat ini menurun atau menurun, angka kematian
akibat kanker terus meningkat selama beberapa dekade, sebagian besar
karena peningkatan dramatis kanker paru-paru akibat merokok. Kanker
paru-paru adalah penyebab paling umum kematian akibat kanker pada
kedua jenis kelamin, di seluruh dunia. Dalam dua dekade terakhir,
kejadiannya menurun pada pria; Asap 50 persen lebih sedikit hari ini
dibandingkan tahun 1950-an. Sebaliknya, kanker paru-paru baru mulai
menurun pada wanita setelah lama meningkat, karena sejumlah besar
wanita mulai merokok dalam beberapa dekade setelah Perang Dunia II
(American Cancer Society, 2012).
Kanker terjadi ketika program genetik sel terganggu,
menyebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel
abnormal yang mendesak jaringan dan organ normal. Mengapa ini
terjadi? Mutasi dari tiga jenis utama berkontribusi terhadap kanker.
Beberapa mengakibatkanonkogen(gen kanker) yang langsung
mengalami duplikasi sel abnormal. Lainnya mengganggu aktivitasgen
penekan tumorjadi mereka gagal mencegah onkogen berkembang
biak. Dan jenis mutasi ketiga mengganggu aktivitas gen stabilitas,yang
biasanya meminimalkan perubahan genetik dengan memperbaiki
kesalahan DNA halus yang terjadi baik selama duplikasi sel normal
atau sebagai akibat dari agen lingkungan (Ewald & Ewald, 2012). Ketika
gen stabilitas tidak berfungsi, mutasi pada banyak gen lainnya terjadi
dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Masing-masing mutasi terkait kanker ini dapat berupa salah satunya
germline(karena kecenderungan bawaan) atausomatik(terjadi dalam satu
sel, yang kemudian berkembang biak) (lihat halaman 52 di Bab 2
29% 29% Dada
14% 14% Paru-paru dan bronkus
9% 9% Kolon dan rektum
7% 6% Rahim
5% 5% Tiroid
5% 4% Melanoma kulit
4% 4% Limfoma non-Hodgkin
3% 3% Ginjal dan pelvis renalis
3% 3% Ovarium
3% 3% Pankreas
18% 20% Semua situs lain
Persentase Total Kejadian Kanker
untuk meninjau). Ingatlah dari Bab 13 bahwa menurut salah satu teori,
kesalahan dalam penggandaan DNA meningkat seiring bertambahnya usia,
baik terjadi secara spontan atau akibat pelepasan radikal bebas atau
kerusakan sistem kekebalan tubuh. Racun lingkungan dapat memulai atau
mengintensifkan proses ini.
Gambar 15.3 menunjukkan kejadian jenis kanker yang paling umum. Untuk
kanker yang menyerang kedua jenis kelamin, pria umumnya lebih rentan
dibandingkan wanita. Perbedaannya mungkin karena susunan genetik, paparan
agen penyebab kanker akibat gaya hidup atau pekerjaan, dan kecenderungan
pria yang lebih besar untuk menunda pergi ke dokter. Meskipun hubungan SES
dengan kanker bervariasi menurut tempat (misalnya, kanker paru-paru dan perut
terkait dengan SES yang lebih rendah, kanker payudara dan prostat dengan SES
yang lebih tinggi), angka kematian akibat kanker meningkat tajam seiring dengan
penurunan SES dan khususnya tinggi di antara etnis berpenghasilan rendah.
minoritas (Clegg et al., 2009). Perawatan medis yang lebih buruk dan
berkurangnya kemampuan untuk melawan penyakit, karena pola makan yang
tidak memadai dan tekanan hidup yang tinggi, mendasari kecenderungan ini.
Secara keseluruhan, interaksi yang kompleks antara
keturunan, penuaan biologis, dan lingkungan berkontribusi
terhadap kanker. Sebagai contoh, banyak pasien dengan
kanker payudara familial yang berespon buruk terhadap
pengobatan memiliki bentuk gen supresor tumor tertentu
yang rusak (baik BRCA1 atau BRCA2). Wanita dengan mutasi
ini sangat mungkin untuk mengembangkan kanker payudara
dini, sebelum usia 30 tahun (Ripperger et al., 2009). Tetapi
risiko mereka tetap tinggi selama masa dewasa menengah
dan akhir, ketika kanker payudara meningkat di kalangan
wanita pada umumnya. Skrining genetik tersedia,
memungkinkan upaya pencegahan dimulai lebih awal. Namun
demikian, gen kerentanan kanker payudara hanya mencakup
5 sampai 10 persen dari semua kasus; kebanyakan wanita
dengan kanker payudara tidak memiliki riwayat keluarga
(American Cancer Society, 2012). Gen lain dan faktor gaya
hidup—termasuk konsumsi alkohol, kelebihan berat badan,
Orang sering takut kanker karena mereka percaya itu tidak dapat disembuhkan.
Namun hampir 60 persen individu yang terkena sembuh—bebas dari penyakit selama
lima tahun atau lebih. Tingkat kelangsungan hidup, bagaimanapun, bervariasi
 BAB 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan 511

menerapkanApa yang Kami ketahui

Mengurangi Insiden Kanker dan Kematian

intervensi Keterangan

Ketahui tujuh tanda peringatan Tanda-tandanya adalah perubahan kebiasaan buang air besar atau kandung kemih, sakit yang tidak kunjung sembuh, pendarahan atau keluarnya

kanker. cairan yang tidak biasa, penebalan atau benjolan di payudara atau di tempat lain di tubuh Anda, gangguan pencernaan atau kesulitan menelan,

perubahan nyata pada kutil atau tahi lalat, batuk yang mengganggu atau suara serak . Jika Anda memiliki tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan

dokter Anda.

Jadwalkan pemeriksaan medis Wanita harus menjalani tes mammogram dan Pap setiap satu hingga dua tahun. Dimulai pada usia 50 tahun, pria harus
rutin dan tes skrining kanker. menjalani tes skrining prostat tahunan. Baik pria maupun wanita harus diskrining secara berkala untuk kanker usus besar,
seperti yang direkomendasikan oleh dokter mereka.

Hindari tembakau. Merokok menyebabkan 90 persen kematian akibat kanker paru-paru dan 30 persen dari semua kematian akibat kanker.
Tembakau tanpa asap (mengunyah) meningkatkan risiko kanker mulut, laring, tenggorokan, dan kerongkongan.

Batasi konsumsi alkohol. Mengonsumsi lebih dari satu gelas per hari untuk wanita atau dua gelas per hari untuk pria meningkatkan risiko
kanker payudara, ginjal, hati, kepala, dan leher.

Hindari paparan sinar matahari yang berlebihan. Paparan sinar matahari menyebabkan banyak kasus kanker kulit. Saat berada di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama, kenakan
kacamata hitam, gunakan tabir surya yang melindungi dari sinar UVA dan UVB, dan tutupi kulit yang terbuka.

Hindari paparan sinar-X yang tidak perlu. Paparan sinar-X yang berlebihan meningkatkan risiko banyak kanker. Sebagian besar sinar-X medis disesuaikan untuk
memberikan dosis serendah mungkin tetapi tidak boleh digunakan jika tidak perlu.

Hindari paparan bahan kimia industri Paparan nikel, kromat, asbes, vinil klorida, radon, dan polutan lainnya meningkatkan risiko berbagai jenis
dan polutan lainnya. kanker.

Timbang manfaat versus risiko Karena penggantian estrogen meningkatkan risiko kanker rahim dan payudara, pertimbangkan dengan hati-hati terapi hormon
terapi hormon. dengan dokter Anda.

Pertahankan pola makan yang sehat. Mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh, sambil menghindari makanan berlemak berlebih dan makanan yang diawetkan dengan garam,

diasap, dan diawetkan dengan nitrit, mengurangi risiko kanker usus besar dan rektal.

Hindari kenaikan berat badan yang berlebihan. Kegemukan dan obesitas meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar, kerongkongan, rahim, dan ginjal.

Terapkan gaya hidup aktif secara fisik. Aktivitas fisik menawarkan perlindungan terhadap kanker di semua bagian tubuh kecuali kulit, dengan bukti
terkuat untuk kanker payudara, rektum, dan usus besar.

Sumber: Masyarakat Kanker Amerika, 2012.

secara luas dengan jenis kanker (Siegel, Naishadham, & Jemal, 2012).
Misalnya, mereka relatif tinggi untuk kanker payudara dan prostat,
sedang untuk kanker serviks dan usus besar, dan rendah untuk kanker
paru-paru dan pankreas.
Kanker payudara adalah keganasan utama bagi wanita, kanker prostat
untuk pria. Kanker paru menempati urutan kedua untuk kedua jenis
kelamin; itu menyebabkan lebih banyak kematian (sebagian besar dapat
dicegah dengan menghindari tembakau) daripada jenis kanker lainnya.
Insidensinya diikuti oleh kanker usus besar dan rektal. Menjadwalkan
pemeriksaan medis tahunan yang menyaring jenis kanker ini dan bentuk
lainnya serta mengambil langkah-langkah tambahan yang tercantum dalam
Menerapkan Apa yang Kita Ketahui di atas dapat sangat mengurangi
penyakit kanker dan tingkat kematian. Semakin banyak mutasi pemicu
kanker sedang diidentifikasi, dan terapi baru yang menjanjikan yang
menargetkan gen ini sedang diuji.
Bertahan dari kanker adalah kemenangan, tetapi juga membawa tantangan
emosional. Selama pengobatan kanker, hubungan fokus pada penyakit. Setelah
itu, mereka harus fokus kembali pada kesehatan dan partisipasi penuh dalam
kehidupan sehari-hari. Sayangnya, stigma terkait dengan
kanker ada (Daher, 2012). Teman, keluarga, dan rekan kerja mungkin
perlu diingatkan bahwa kanker tidak menular dan dengan kesabaran
serta dukungan dari penyelia dan rekan kerja, penyintas kanker
mendapatkan kembali produktivitas kerja mereka.
penyakit kardiovaskular.Meskipun terjadi penurunan selama
beberapa dekade terakhir (lihat Bab 13), setiap tahun sekitar 25 persen
orang Amerika paruh baya yang meninggal karena penyakit
kardiovaskular (US Department of Health and Human Services, 2012c).
Kami mengasosiasikan penyakit kardiovaskular dengan serangan
jantung, tetapi Devin, seperti banyak orang paruh baya dan lanjut usia,
mengetahui kondisi tersebut selama pemeriksaan tahunan. Dokternya
mendeteksi tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, dan
aterosklerosis- penumpukan plak di arteri koronernya, yang
mengelilingi jantung dan menyediakan oksigen dan nutrisi untuk otot-
ototnya. Indikator penyakit kardiovaskular ini dikenal sebagai
“pembunuh diam-diam” karena seringkali tidak menunjukkan gejala.
Saat gejalaadalahjelas, mereka mengambil bentuk yang berbeda. Yang
paling ekstrim adalah aserangan jantung—penyumbatan darah normal
512 Bagian viiiDewasa Tengah

menerapkanApa yang Kami ketahui

Mengurangi Risiko Serangan Jantung

intervensi Pengurangan Risiko

Berhenti merokok. Lima tahun setelah berhenti, sangat mengurangi risiko dibandingkan dengan perokok saat ini. Bahan kimia dalam asap tembakau
merusak jantung dan pembuluh darah dan sangat meningkatkan risiko aterosklerosis.

Menurunkan kadar kolesterol darah. Pengurangan kolesterol rata-rata 10 persen dengan transisi ke diet sehat.

Mengobati tekanan darah tinggi. Menempatkan kekuatan tambahan pada dinding arteri, yang dapat merusak arteri dari waktu ke waktu. Kombinasi diet sehat
dan terapi obat dapat menurunkan tekanan darah secara substansial.

Pertahankan berat badan ideal. Risiko sangat berkurang bagi orang yang menjaga berat badan ideal dibandingkan mereka yang mengalami obesitas.

Berolahraga secara teratur. Sangat mengurangi risiko bagi orang-orang yang mempertahankan gaya hidup aktif daripada tidak banyak bergerak. Selain
berkontribusi pada berat badan yang sehat, menurunkan kolesterol dan tekanan darah serta membantu mencegah diabetes tipe
2, yang sangat terkait dengan penyakit jantung.

Minum segelas anggur atau bir Sedikit mengurangi risiko bagi orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah kecil hingga sedang. Dipercaya untuk
sesekali.sebuah mempromosikan high-density lipoprotein (suatu bentuk "kolesterol baik" yang menurunkan "kolesterol jahat") dan untuk
mencegah pembentukan gumpalan.

Jika direkomendasikan secara medis, minumlah Sedikit mengurangi risiko bagi orang-orang dengan serangan jantung atau stroke sebelumnya, dengan menurunkan kemungkinan penggumpalan darah

aspirin dosis rendah. (harus disarankan oleh dokter; penggunaan jangka panjang dapat memiliki efek samping yang serius).

Kurangi permusuhan dan bentuk Orang yang mengalami stres lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko tinggi, seperti makan berlebihan dan merokok,
stres psikologis lainnya. serta menunjukkan gejala berisiko tinggi, seperti tekanan darah tinggi.

sebuahIngatlah dari Bab 13 bahwa penggunaan alkohol berat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular serta banyak penyakit lainnya.
Sumber:Go et al., 2013.

pasokan ke area jantung, biasanya disebabkan oleh bekuan darah di satu
atau lebih arteri koroner yang berisi plak. Rasa sakit yang hebat terjadi
karena otot di daerah yang terkena mati. Serangan jantung adalah keadaan
darurat medis; lebih dari 50 persen korban meninggal sebelum mencapai
rumah sakit, 15 persen lainnya selama perawatan, dan tambahan 15 persen
selama beberapa tahun ke depan (Go et al., 2013). Antara lain, gejala
penyakit kardiovaskular yang kurang ekstrim adalaharitmia,atau detak
jantung tidak teratur. Jika terus berlanjut, dapat mencegah jantung
memompa cukup darah dan mengakibatkan pingsan. Ini juga dapat
menyebabkan gumpalan terbentuk di dalam ruang jantung, yang dapat
terlepas dan berpindah ke otak. Pada beberapa individu, disebut nyeri
seperti gangguan pencernaan atau nyeri dada yang menghancurkan kejang
jantung,mengungkapkan jantung kekurangan oksigen.
Saat ini, penyakit kardiovaskular dapat diobati dengan berbagai cara—termasuk
operasi bypass koroner, obat-obatan, dan alat pacu jantung untuk mengatur irama
jantung. Untuk meredakan penyumbatan arteri, Devin melakukannyaangioplasti,sebuah
prosedur di mana seorang ahli bedah memasukkan kateter setipis jarum ke dalam
arterinya dan menggembungkan balon di ujungnya, yang meratakan timbunan lemak
agar darah mengalir lebih bebas. Kecuali Devin mengambil tindakan lain untuk
mengurangi risikonya, dokternya memperingatkan, arteri akan tersumbat lagi dalam
setahun. Seperti yang ditunjukkan oleh Menerapkan Apa yang Kita Ketahui di atas,
orang dewasa dapat melakukan banyak hal untuk mencegah penyakit jantung atau
memperlambat perkembangannya.
Beberapa risiko, seperti faktor keturunan, usia lanjut, dan menjadi laki-laki,
tidak dapat diubah. Tapi penyakit kardiovaskular sangat melumpuhkan dan
mematikan sehingga orang harus waspada terhadapnya di tempat yang paling
tidak mereka duga — misalnya, pada wanita. Karena laki-laki memperhitungkan
lebih dari 70 persen kasus di usia paruh baya, dokter sering
memandang kondisi jantung sebagai “masalah pria” dan sering
mengabaikan gejala wanita, yang cenderung lebih ringan, lebih sering
berupa angina daripada serangan jantung (Go et al., 2013). Dalam
tindak lanjut dari korban serangan jantung, wanita — terutama wanita
Afrika-Amerika, yang berisiko tinggi — cenderung tidak ditawari obat
untuk mengobati pembekuan darah dan terapi invasif yang mahal,
seperti angioplasti dan operasi bypass (Lawton, 2011; Mosca, Conner,
& Wenger, 2012; Poon et al., 2012). Akibatnya, hasil pengobatan—
termasuk rawat inap kembali dan kematian—cenderung lebih buruk
bagi perempuan, khususnya perempuan kulit hitam.
osteoporosis.Ketika keropos tulang yang berkaitan dengan usia parah, suatu
kondisi disebutosteoporosisberkembang. Gangguan tersebut, yang
mempengaruhi sekitar 10 juta orang dewasa AS, 80 persen di antaranya adalah
wanita, sangat meningkatkan risiko patah tulang. Diperkirakan 55 persen orang
di atas usia 50 tahun berisiko terkena osteoporosis karena mereka memiliki
tingkat kepadatan tulang yang cukup rendah untuk dikhawatirkan, dan 12 persen
telah didiagnosis menderita osteoporosis (American Academy of Orthopaedic
Surgeons, 2009). Setelah usia 70 tahun, osteoporosis mempengaruhi sebagian
besar orang dari kedua jenis kelamin. Meskipun kami mengaitkannya dengan
postur merosot, gaya berjalan terseok-seok, dan "punuk janda" di punggung atas,
ekstrem ini jarang terjadi. Karena tulang berangsur-angsur menjadi lebih keropos
selama bertahun-tahun, osteoporosis mungkin tidak terlihat sampai patah tulang
— biasanya di tulang belakang, pinggul, dan pergelangan tangan — terjadi atau
ditemukan melalui sinar-X.

© JEFF GREENBERG/PHOTOEDIT
Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan kemungkinan osteoporosis. Lebih dari
separuh orang di atas usia 50 tahun, kebanyakan wanita, berisiko. Latihan
menahan beban dan latihan kekuatan direkomendasikan untuk pencegahan dan
pengobatan.
Faktor utama yang berhubungan dengan osteoporosis adalah penurunan
estrogen yang berhubungan dengan menopause. Di masa dewasa menengah
dan akhir, wanita kehilangan sekitar 50 persen dari massa tulang mereka, sekitar
setengahnya dalam 10 tahun pertama setelah menopause — penurunan yang,
pada akhir tahun enam puluhan, dua sampai lima kali lebih besar daripada pria
(Bonnick, 2008 ). Semakin dini seorang wanita mencapai menopause, semakin
besar kemungkinannya terkena osteoporosis terkait dengan hilangnya estrogen.
Pada pria, penurunan testosteron yang berkaitan dengan usia—walaupun jauh
lebih bertahap daripada hilangnya estrogen pada wanita—berkontribusi pada
pengeroposan tulang karena tubuh mengubah sebagian menjadi estrogen.
Keturunan memainkan peran penting. Riwayat keluarga osteoporosis
meningkatkan risiko, dengan kembar identik lebih mungkin dibandingkan
kembar fraternal untuk berbagi gangguan (Ralston & Uitterlinden, 2010).
Orang dengan tubuh kurus dan berbingkai kecil lebih mungkin terkena
karena mereka biasanya mencapai massa tulang puncak yang lebih rendah
pada masa remaja. Sebaliknya, kepadatan tulang yang lebih tinggi
membuat orang Afrika Amerika kurang rentan dibandingkan orang Amerika
Asia, Kaukasia, Hispanik, dan penduduk asli Amerika (Cauley, 2011). Gaya
hidup yang tidak sehat juga berkontribusi: Pola makan yang kekurangan
kalsium dan vitamin D (penting untuk penyerapan kalsium), kelebihan
asupan natrium dan kafein, dan kurangnya aktivitas fisik mengurangi
massa tulang. Merokok dan konsumsi alkohol juga berbahaya karena
mengganggu penggantian sel tulang (Body et al., 2011; Langsetmo et al.,
2012).
Ketika patah tulang besar (seperti pinggul) terjadi, 10 sampai 20 persen
pasien meninggal dalam setahun (Marks, 2010). Osteoporosis biasanya
berkembang lebih awal pada wanita dibandingkan pada pria, sehingga dikenal
sebagai “penyakit wanita”. Pria jauh lebih kecil kemungkinannya untuk diperiksa
dan diobati, bahkan setelah patah tulang pinggul. Dibandingkan dengan wanita,
pria dengan patah tulang pinggul cenderung lebih tua dan tidak memiliki riwayat
intervensi yang ditujukan untuk menjaga kepadatan tulang. Mungkin karena
alasan ini, angka kematian satu tahun setelah patah tulang pinggul hampir dua
kali lebih besar pada laki-laki dibandingkan pada perempuan—kesenjangan yang
melebar seiring bertambahnya usia (Haentjens et al., 2010).
al dan Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan 513
Untuk mengobati osteoporosis, dokter menganjurkan diet yang
diperkaya kalsium dan vitamin D, olahraga menahan beban (berjalan-
daripada berenang), latihan ketahanan, dan pengobatan
bonengthening (American Academy of Orthopedic geons, 2009). Cara
yang lebih baik untuk mengurangi risiko seumur hidup adalah melalui
pencegahan: memaksimalkan kepadatan tulang puncak dengan
meningkatkan asupan ium dan vitamin D dan melakukan olahraga
teratur pada masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa awal.
ostility dan Anger
etiap kali saudara perempuan Trisha, Dottie menelepon, dia tampak seperti tong
mesiu yang siap meledak. Dottie mengkritik bosnya di tempat kerja dan tidak puas
dengan cara Trisha, seorang pengacara, menangani urusan keluarga setelah ayah
mereka meninggal. Tak pelak, kemarahan Dottie muncul, meledak dalam ucapan yang
menyakitkan: “Pengacara mana pun tahu itu, Trisha. Bagaimana kamu bisa begitu
bodoh! Aku seharusnya menelepon anyata pengacara." “Kamu dan Devin begitu terjebak
dalam kehidupan istimewamu sehingga kamu tidak bisa memikirkan orang lain. Anda
tidak tahu pekerjaan apaadalah.”
Setelah mendengarkan selama mungkin, Trisha akan memperingatkan,
“Dottie, jika kamu melanjutkan, aku akan menutup telepon. . . . Dottie, aku akan
mengakhiri ini sekarang!”
Di usia 53 tahun, Dottie mengalami tekanan darah tinggi, sulit tidur,
dan sakit punggung. Dalam lima tahun terakhir, dia telah dirawat di rumah
sakit sebanyak lima kali—dua kali untuk pengobatan masalah pencernaan,
dua kali untuk detak jantung yang tidak teratur, dan sekali untuk tumor
jinak di kelenjar tiroidnya. Trisha sering bertanya-tanya apakah gaya pribadi
Dottie ikut bertanggung jawab atas masalah kesehatannya.
Bahwa permusuhan dan kemarahan mungkin memiliki efek negatif
pada kesehatan adalah gagasan yang sudah berusia berabad-abad.
Beberapa dekade yang lalu, para peneliti pertama kali menguji gagasan ini
dengan mengidentifikasi pria berusia 35 hingga 59 tahun yang
menunjukkanPola perilaku Tipe A—persaingan yang ekstrim, ambisi,
ketidaksabaran, permusuhan, ledakan kemarahan, dan rasa tekanan waktu.
Mereka menemukan bahwa dalam delapan tahun ke depan, Tipe A dua kali
lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada Tipe B (orang dengan
disposisi lebih santai) (Rosenman et al., 1975).
Namun, penelitian selanjutnya sering gagal untuk mengkonfirmasi hasil ini.
Tipe A sebenarnya adalah campuran perilaku, hanya satu atau dua di antaranya
yang memengaruhi kesehatan. Bukti saat ini menunjukkan permusuhan sebagai
bahan "beracun" Tipe A, karena mengisolasinya dari Tipe A global secara
konsisten memprediksi penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya pada
pria dan wanita (Aldwin et al., 2001; Eaker et al., 2004; Matthews et al., 2004;
Smith et al., 2004). Risiko tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan stroke
beberapa kali lebih besar pada orang dewasa yang mendapat skor tinggi pada
tindakan permusuhan daripada mereka yang mendapat skor rendah (Räikkönen
et al., 2004; Williams et al., 2002; Yan et al., 2003).
Menyatakan permusuhankhususnya — ledakan kemarahan yang
sering terjadi; perilaku kasar dan tidak menyenangkan; isyarat nonverbal
yang kritis dan merendahkan selama interaksi sosial, termasuk tatapan
tajam; dan ekspresi penghinaan dan rasa jijik—memprediksi gairah
kardiovaskular yang lebih besar, penumpukan plak arteri koroner, dan
penyakit jantung (Haukkala et al., 2010; Julkunen & Ahlström, 2006; Smith &
Cundiff, 2011; Smith et al., 2012). Saat orang marah, hati
514 Bagian viiiDewasa Tengah

tingkat, tekanan darah, dan hormon stres meningkat sampai
respon tubuh ekstrim.
Tentu saja, orang yang berulang kali marah lebih cenderung mengalami
depresi dan ketidakpuasan dengan kehidupannya, kurang dukungan sosial, dan
terlibat dalam perilaku yang tidak sehat. Tetapi permusuhan memprediksi
masalah kesehatan bahkan setelah faktor-faktor seperti merokok, konsumsi
alkohol, kelebihan berat badan, ketidakbahagiaan umum, dan peristiwa
kehidupan negatif dikendalikan (Smith & Mackenzie, 2006).
Ciri lain yang tidak sehat dari pola Tipe A, yang juga memprediksi penyakit
jantung, adalah gaya yang dominan secara sosial, terbukti dalam ucapan yang cepat,
keras, mendesak dan kecenderungan untuk memotong dan membicarakan orang lain
(Smith, 2006; Smith, Gallo, & Ruiz , 2003). Dan karena laki-laki mendapat skor lebih tinggi
dalam permusuhan dan dominasi daripada perempuan (Dottie adalah pengecualian),
gaya emosional dapat berkontribusi pada perbedaan jenis kelamin pada penyakit
jantung yang dijelaskan sebelumnya.
Bisakah Dottie menjaga kesehatannya dengan memendam permusuhan
alih-alih mengungkapkannya? Berulang kali menekan kemarahan terbuka atau
merenungkan peristiwa yang memicu kemarahan di masa lalu juga dikaitkan
dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung (Eaker et al., 2007; Hogan &
belajar untuk membedakan reaksi emosional yang normal dari menyalahkan diri
sendiri yang tidak masuk akal. Alih-alih menafsirkan kemarahan Dottie sebagai
tanda ketidakmampuannya sendiri, dia mengingatkan dirinya sendiri tentang
temperamen dan kehidupan keras Dottie yang sulit. Dan pengalaman hidup yang
lebih besar membantunya menerima perubahan sebagai hal yang tak terelakkan,
sehingga dia lebih siap menghadapi sentakan kejadian mendadak, seperti rawat
inap Devin untuk pengobatan penyakit jantung.
Perhatikan bagaimana Trisha menggunakan dua strategi umum untuk
mengatasi stres, yang dibahas di Bab 10: (1)koping yang berpusat pada masalah,
di mana dia menilai situasinya dapat diubah, mengidentifikasi kesulitannya, dan
memutuskan apa yang harus dilakukan; dan (2)koping yang berpusat pada emosi,
yang bersifat internal, pribadi, dan ditujukan untuk mengendalikan kesusahan
ketika hanya sedikit yang dapat dilakukan tentang suatu situasi. Penelitian
longitudinal menunjukkan bahwa orang dewasa yang secara efektif mengurangi
stres bergerak secara fleksibel antara teknik yang berpusat pada masalah dan
yang berpusat pada emosi, tergantung pada situasinya (Zakowski et al., 2001).
Pendekatan mereka disengaja, bijaksana, dan menghormati diri mereka sendiri
dan orang lain.
Perhatikan juga bahwa koping yang berfokus pada masalah dan yang berfokus pada

Linden, 2004). Alternatif yang lebih baik, seperti yang akan kita lihat, adalah emosi, meskipun mereka memiliki tujuan langsung yang berbeda, saling memfasilitasi satu

mengembangkan cara yang efektif untuk menangani stres dan konflik. sama lain. Koping yang berfokus pada masalah yang efektif mengurangi tekanan emosional,

sementara koping yang berfokus pada emosi yang efektif membantu orang menghadapi

masalah dengan lebih tenang dan, dengan demikian, menghasilkan solusi yang lebih baik.

beradaptasi dengan Sebaliknya, koping yang tidak efektif sebagian besar berpusat pada emosi dan menyalahkan diri

tantangan fisik paruh baya

sendiri, impulsif, atau melarikan diri.

Pendekatan konstruktif untuk mengurangi kemarahan adalah tujuan kesehatan

yang vital sekarang).

Masa dewasa menengah seringkali merupakan masa produktif dalam hidup, Pengajaran dan ke
ketika orang mencapai pencapaian dan kepuasan terbesar mereka. Namun
demikian, dibutuhkan stamina yang cukup besar untuk mengatasi berbagai
© JOHNER IMAGES/ALAMY

perubahan yang dapat terjadi pada periode ini. Devin menanggapi gejala lingkar
pinggang dan kardiovaskularnya yang membesar dengan meninggalkan mejanya
dua kali seminggu untuk menghadiri kelas aerobik berdampak rendah dan
dengan mengurangi stres terkait pekerjaan melalui sesi meditasi 10 menit setiap
hari. Sadar akan kesulitan saudara perempuannya, Dottie, Trisha memutuskan
untuk mengatasi perasaan bermusuhannya dengan lebih adaptif. Dan
pandangannya yang umumnya optimis memungkinkannya untuk berhasil
mengatasi perubahan fisik di usia paruh baya, tekanan dari karir hukumnya, dan
penyakit kardiovaskular Devin.

Manajemen stres
Ambil Momen…Kembali ke Bab 13, halaman 449–450, dan tinjau konsekuensi
negatif dari stres psikologis pada sistem kardiovaskular, kekebalan, dan
pencernaan. Saat orang dewasa menghadapi masalah di rumah dan di tempat
kerja, kerepotan sehari-hari dapat menambah beban stres yang serius.
Manajemen stres penting pada usia berapa pun, tetapi di masa dewasa
menengah, hal itu dapat membatasi peningkatan penyakit yang berkaitan
dengan usia dan, ketika penyakit menyerang, mengurangi keparahannya.
Menerapkan Yang Kita Ketahui pada halaman berikut merangkum cara-cara

efektif untuk mengurangi stres. Bahkan ketika penyebab stres tidak dapat dihilangkan,

orang dapat mengubah cara mereka menangani beberapa dan memandang yang lain.

Di tempat kerja, Trisha berfokus pada masalah yang dapat dia kendalikan—bukan pada
sifat lekas marah bosnya, tetapi pada cara mendelegasikan tugas rutin kepada stafnya
sehingga dia dapat berfokus pada tantangan yang membutuhkan pengetahuan dan
Manajemen stres pada masa dewasa menengah membantu membatasi peningkatan
penyakit yang berkaitan dengan usia. Wanita paruh baya ini mengurangi stres dengan
secara berkala meninggalkan lingkungan kantornya yang bertekanan tinggi untuk bekerja

keterampilannya. Saat Dottie menelepon, Trisha dalam suasana yang tenang dan indah.
 BAB 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan 515

menerapkanApa yang Kami ketahui

Mengelola Stres

strategi Keterangan

Evaluasi kembali situasinya. Belajarlah untuk membedakan reaksi normal dari yang didasarkan pada keyakinan irasional.

Fokus pada acara yang dapat Anda kendalikan. Jangan khawatir tentang hal-hal yang tidak dapat Anda ubah atau yang mungkin tidak akan pernah terjadi; fokus pada strategi untuk
menangani acara di bawah kendali Anda.

Pandang hidup sebagai cairan. Harapkan perubahan dan terimalah sebagai hal yang tak terhindarkan; maka banyak perubahan yang tidak terduga akan memiliki dampak emosional yang lebih kecil.

Pertimbangkan alternatif. Jangan terburu-buru bertindak; berpikirlah sebelum bertindak.

Tetapkan tujuan yang masuk akal untuk diri sendiri. Bertujuan tinggi, tetapi bersikaplah realistis tentang kapasitas, motivasi, dan situasi Anda.

Berolahraga secara teratur. Seseorang yang bugar secara fisik dapat menangani stres dengan lebih baik, baik secara fisik maupun emosional.

Kuasai teknik relaksasi. Relaksasi membantu memfokuskan kembali energi dan mengurangi ketidaknyamanan fisik akibat stres. Kelas dan buku self-help
mengajarkan teknik ini.

Gunakan pendekatan konstruktif untuk Keterlambatan merespons (“Biarkan saya memeriksanya dan menghubungi Anda kembali”); gunakan perilaku yang mengganggu secara mental
pengurangan kemarahan. (menghitung sampai 10 mundur) dan instruksi diri ("Berhenti!") untuk mengendalikan kemarahan; kemudian terlibat dalam pemecahan masalah yang
tenang dan terkendali ("Saya harus meneleponnya daripada menghadapinya secara pribadi").

Mencari dukungan sosial. Teman, anggota keluarga, rekan kerja, dan kelompok pendukung terorganisir dapat menawarkan informasi,
bantuan, dan saran untuk mengatasi situasi stres.

bernegosiasi daripada meledak menyela respons fisiologis intens yang
mengintervensi antara stres psikologis dan penyakit. Terkadang yang
terbaik adalah menunda menanggapi hanya dengan meninggalkan situasi
yang provokatif, seperti yang dilakukan Trisha ketika dia memberi tahu
Dottie bahwa dia akan menutup telepon setelah satu penghinaan lagi.
Seperti disebutkan dalam Bab 13, orang cenderung mengatasi stres secara
lebih efektif saat mereka beralih dari masa dewasa awal ke masa dewasa
menengah. Mereka mungkin menjadi lebih realistis tentang kemampuan mereka
untuk mengubah situasi dan lebih terampil mengantisipasi peristiwa stres dan
bersiap untuk mengelolanya (Aldwin, Yancura, & Boeninger, 2010). Selain itu,
ketika orang dewasa paruh baya mengatasi pengalaman yang sangat
menegangkan, mereka sering melaporkan keuntungan pribadi yang bertahan
lama saat mereka melihat ke belakang dengan takjub pada apa yang dapat
mereka capai dalam kondisi yang sangat sulit. Penyakit serius dan kematian
biasanya membawa perubahan dalam nilai dan perspektif, seperti prioritas hidup
yang lebih jelas, rasa kekuatan pribadi yang lebih besar, dan ikatan yang lebih
dekat dengan orang lain. Menafsirkan trauma sebagai pemacu pertumbuhan
terkait dengan penanganan stres yang lebih efektif saat ini dan dengan
peningkatan kesehatan fisik dan mental bertahun-tahun kemudian (Aldwin &
Yancura, 2011; Carver, 2011). Dengan cara ini, mengelola stres yang intens dapat
berfungsi sebagai konteks untuk perkembangan positif.
Tetapi bagi orang-orang yang mengalami kesulitan menangani tantangan
paruh baya, komunitas memberikan dukungan sosial yang lebih sedikit daripada
seperti pelajar dewasa yang kembali ke perguruan tinggi dan pengasuh
orang tua lanjut usia, dapat mengurangi stres selama periode ini.
Lihatdanmendengarkan
Wawancarai orang dewasa paruh baya yang telah mengatasi pengalaman yang sangat
menegangkan, seperti penyakit serius, tentang bagaimana dia mengatasinya. Menanyakan
tentang setiap perubahan yang dihasilkan dalam pandangan hidup. Apakah tanggapan
orang dewasa sesuai dengan temuan penelitian?-
Olahraga
Olahraga teratur, seperti disebutkan di Bab 13, memiliki berbagai manfaat
fisik dan psikologis—di antaranya, memperlengkapi orang dewasa untuk
menangani stres secara lebih efektif dan mengurangi risiko banyak
penyakit. Menuju kelas aerobik pertamanya, Devin bertanya-tanya, Bisakah
mulai berolahraga pada usia 50 tahun menangkal aktivitas fisik?
Pertanyaannya penting: Hampir 70 persen orang dewasa paruh baya AS
tidak banyak bergerak, dan setengah dari mereka yang memulai program
olahraga menghentikannya dalam enam bulan pertama. Bahkan di antara
mereka yang tetap aktif, kurang dari 20 persen berolahraga pada tingkat
yang memberikan manfaat kesehatan (US Department of Health and
Human Services, 2011c).
Seseorang yang mulai berolahraga di usia paruh baya harus mengatasi hambatan

orang dewasa muda atau warga lanjut usia. Misalnya, Jewel memiliki sedikit awal dan rintangan yang berkelanjutan—kurangnya waktu dan energi,

pengetahuan tentang apa yang akan terjadi selama klimakterik. “Akan sangat ketidaknyamanan, konflik pekerjaan, dan faktor kesehatan (seperti kelebihan berat

membantu untuk memiliki kelompok pendukung sehingga saya bisa belajar badan).Efikasi Diri—kepercayaan pada kemampuan seseorang untuk berhasil—sama

tentang menopause dan mengatasinya dengan lebih mudah,” katanya kepada pentingnya dalam mengadopsi, mempertahankan, dan mengerahkan diri dalam rejimen

Trisha. Program komunitas menangani masalah paruh baya yang khas, latihan seperti dalam kemajuan karier (lihat Bab 14). Sebuah
 516
© BLEND GAMBAR/ALAMY
Di kota-kota di seluruh Amerika Serikat, hambatan aktivitas fisik diatasi
melalui pembuatan taman dan jalan setapak yang menarik dan aman.
Tetapi orang dewasa dengan SES rendah membutuhkan akses yang lebih
besar ke lingkungan olahraga yang nyaman dan menyenangkan.
hasil penting dari memulai program olahraga adalah bahwa orang dewasa
yang tidak banyak bergerak mendapatkan efikasi diri, yang selanjutnya
mendorong aktivitas fisik (McAuley & Elavsky, 2008; Wilbur et al., 2005).
Peningkatan kebugaran fisik, pada gilirannya, mendorong orang dewasa
paruh baya untuk merasa lebih baik tentang diri fisik mereka. Seiring waktu,
harga diri fisik mereka — rasa pengondisian tubuh dan daya tarik —
meningkat (Elavsky & McAuley, 2007; Gothe et al., 2011).
Format latihan yang bekerja paling baik bergantung pada karakteristik
olahragawan pemula. Orang dewasa dengan berat badan normal lebih
cenderung mengikuti kelas berkelompok daripada orang dewasa yang kelebihan
berat badan, yang mungkin merasa malu dan berjuang untuk mengikuti
kecepatan. Orang yang kelebihan berat badan bekerja lebih baik dengan rutinitas
rumahan individual yang direncanakan oleh seorang konsultan (King, 2001).
Namun, orang dewasa dengan kehidupan yang penuh tekanan lebih cenderung
bertahan dalam kelas kelompok, yang menawarkan jadwal teratur dan dukungan
tatap muka dari orang lain (King et al., 1997). Namun ketika orang yang stres
berhasil mempertahankan program berbasis rumah, itu secara substansial
mengurangi stres — lebih dari format kelompok (King, Taylor, & Haskell, 1993).
Mungkin berhasil sendiri membantu orang dewasa yang stres mendapatkan
kendali yang lebih baik atas hidup mereka. Monitor digital kecil yang melacak
aktivitas fisik dan memberikan umpan balik memotivasi orang dewasa paruh
baya yang tidak aktif untuk meningkatkan tingkat aktivitas mereka (King et al.,
2008). Dan sebagian besar mengatakan mereka senang menggunakan perangkat
tersebut.
Lingkungan olahraga yang mudah diakses, menarik, dan aman,
taman, jalur jalan kaki dan bersepeda, serta pusat rekreasi komunitas—dan
seringnya kesempatan untuk mengamati orang lain menggunakannya juga
mendorong aktivitas fisik. Selain masalah kesehatan
dan stres sehari-hari, orang dewasa SES rendah sering menyebutkan akses yang
tidak nyaman ke fasilitas, biaya, lingkungan yang tidak aman, dan jalan yang tidak
bersih sebagai hambatan untuk berolahraga — alasan penting bahwa tingkat
aktivitas menurun tajam dengan SES (Taylor et al., 2007; Wilbur et al., 2003).
Intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan aktivitas fisik di antara orang
dewasa dengan SES rendah harus mengatasi masalah ini selain faktor gaya hidup
dan motivasi.
Pandangan Optimis
Tipe individu seperti apa yang mungkin dapat mengatasi stres secara
adaptif yang disebabkan oleh perubahan kehidupan yang tak terelakkan?
Para peneliti yang tertarik dengan pertanyaan ini telah mengidentifikasi
tiga kualitas pribadi—kendali, komitmen, dan tantangan—yang, bersama-
sama, mereka sebutketahanan(Maddi, 2005, 2007, 2011).
Trisha cocok dengan pola individu yang tangguh. Pertama, dia menganggap
sebagian besar pengalaman sebagaidapat dikontrol.“Anda tidak dapat menghentikan
semua hal buruk terjadi, "dia menasihati Jewel setelah mendengar tentang gejala
menopausenya," tetapi Anda dapat mencoba melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
Kedua, Trisha menampilkan aberkomitmen,melibatkan pendekatan untuk kegiatan
sehari-hari, menemukan minat dan makna di hampir semuanya. Akhirnya, dia melihat
perubahan sebagaitantangan- bagian kehidupan yang normal, disambut baik, bahkan
mengasyikkan.
Ketahanan mempengaruhi sejauh mana orang menilai situasi stres sebagai
dapat dikelola, menarik, dan menyenangkan. Penilaian optimis ini, pada
gilirannya, memprediksi perilaku yang mempromosikan kesehatan,
kecenderungan untuk mencari dukungan sosial, mengurangi gairah fisiologis
terhadap stres, dan gejala fisik dan emosional yang lebih sedikit (Maddi, 2006;
Maruta et al., 2002; Räikkönen et al., 1999; Smith, Muda, & Lee, 2004). Selain itu,
individu yang tangguh cenderung menggunakan strategi koping yang aktif dan
berpusat pada masalah dalam situasi yang dapat mereka kendalikan. Sebaliknya,
orang-orang berkekuatan rendah lebih sering menggunakan strategi koping
yang berpusat pada emosi dan menghindar—misalnya, mengatakan, "Saya harap
saya dapat mengubah perasaan saya", menyangkal bahwa peristiwa yang
membuat stres itu terjadi, atau makan dan minum untuk melupakannya ( Maddi,
2007; Soderstrom et al., 2000).
Dalam bab ini dan bab-bab sebelumnya, kita telah melihat bahwa banyak faktor
bertindak sebagai sumber penahan stres—di antaranya faktor keturunan, pola makan,
olahraga, dukungan sosial, dan strategi penanggulangan. Penelitian tentang sifat tahan
banting menambahkan bahan lain: pandangan dan semangat hidup yang umumnya
optimis.
Jenis Kelamin dan Penuaan: Standar Ganda
Stereotip negatif tentang penuaan, yang membuat banyak orang dewasa
paruh baya takut akan perubahan fisik, lebih cenderung diterapkan pada
wanita daripada pria, menghasilkan standar ganda (Antonucci, Blieszner, &
Denmark, 2010). Meskipun banyak wanita di usia paruh baya mengatakan
bahwa mereka telah "mencapai langkah mereka"—merasa asertif, percaya
diri, serbaguna, dan mampu menyelesaikan masalah hidup—orang sering
menilai mereka kurang menarik dan memiliki karakteristik kepribadian
yang lebih negatif daripada pria paruh baya (Canetto, Kaminski, & Felicio,
1995; Denmark & Klara, 2007; Kite et al., 2005).
Efek ini lebih sering muncul saat orang menilai foto dibandingkan
dengan deskripsi verbal pria dan wanita. Cita-cita wanita yang menarik
secara seksual—kulit halus, tonus otot bagus,
 BAB 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan
rambut berkilau—mungkin merupakan inti dari standar ganda penuaan.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa akhir dari kemampuan wanita untuk
melahirkan anak berkontribusi pada penilaian negatif terhadap penampilan fisik,
terutama oleh pria (Marcus-Newhall, Thompson, & Thomas, 2001). Namun
kekuatan masyarakat membesar-besarkan pandangan ini. Misalnya, orang paruh
baya dalam iklan media biasanya adalah eksekutif, ayah, dan kakek laki-laki—
citraan tampan tentang kompetensi dan keamanan. Dan masih banyak lagi
produk kosmetik yang dirancang untuk menyembunyikan tanda-tanda penuaan
yang ditawarkan untuk wanita dibandingkan pria.
Pada suatu waktu dalam sejarah evolusi kita, standar ganda ini
mungkin bersifat adaptif. Saat ini, karena banyak pasangan membatasi
melahirkan anak dan mencurahkan lebih banyak waktu untuk mengejar
karir dan rekreasi, hal itu menjadi tidak relevan. Beberapa survei baru-baru
ini menunjukkan bahwa standar ganda menurun—bahwa lebih banyak
orang melihat usia paruh baya sebagai waktu yang berpotensi optimis dan
memuaskan bagi kedua jenis kelamin, kadang-kadang bahkan lebih untuk
wanita daripada pria (Menon, 2001; Narayan, 2008). Model wanita yang
lebih tua dengan kehidupan yang penuh keintiman, pencapaian, harapan,
dan imajinasi mempromosikan penerimaan penuaan fisik dan visi baru
untuk menjadi lebih tua — yang menekankan keanggunan, kepuasan, dan
kekuatan batin.
bertanya
dirimu sendiri
TinjauanKutip bukti bahwa penuaan biologis, keturunan individu, dan
faktor lingkungan berkontribusi terhadap osteoporosis.
MenghubungMenurut perspektif jangka hidup, perkembangan bersifat
multidimensi—dipengaruhi oleh kekuatan biologis, psikologis, dan
sosial. Berikan contoh bagaimana asumsi ini mencirikan kesehatan pada
usia paruh baya.
menerapkanSelama pemeriksaan fisik rutin, Dr. Furrow memberi Bill yang
berusia 55 tahun serangkaian tes untuk penyakit kardiovaskular tetapi tidak
menilai kepadatan tulangnya. Sebaliknya, ketika Cara yang berusia 60 tahun
mengeluhkan nyeri dada, Dr. Furrow memilih untuk “menunggu dan melihat”
sebelum memulai pengujian lebih lanjut. Apa yang mungkin menyebabkan
perbedaan pendekatan Dr. Furrow terhadap Cara dan Bill?
MencerminkanMasalah kesehatan paruh baya mana yang menjadi perhatian
pribadi terbesar Anda? Langkah apa yang dapat Anda ambil sekarang untuk
membantu mencegahnya?
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Di masa dewasa menengah, tuntutan kognitif kehidupan sehari-hari meluas ke
situasi baru dan terkadang lebih menantang. Pertimbangkan hari-hari biasa
dalam kehidupan Devin dan Trisha. Baru-baru ini ditunjuk sebagai dekan fakultas
di sebuah perguruan tinggi kecil, Devin sudah berada di mejanya pada pukul
07.00. Di sela-sela rapat perencanaan strategis, dia meninjau file pelamar untuk
posisi baru, mengerjakan anggaran tahun yang akan datang, dan berbicara pada
jamuan makan siang alumni. Sementara itu, Trisha mempersiapkan sidang
perdata, berpartisipasi dalam pemilihan juri, dan kemudian bergabung dengan
pengacara top lainnya di biro hukumnya untuk
517
konferensi tentang masalah manajemen. Malam itu, Trisha dan Devin
menasihati putra mereka yang berusia 20 tahun, Mark, yang mampir
untuk membahas ketidakpastiannya apakah akan mengubah jurusan
kuliahnya. Pada pukul 19.30, Trisha berangkat ke pertemuan malam
dewan sekolah setempat. Dan Devin pergi ke pertemuan dua
mingguan kuartet amatir di mana dia memainkan cello.
Masa dewasa madya adalah masa perluasan tanggung jawab pada
pekerjaan, di masyarakat, dan di rumah. Untuk menyulap beragam peran
secara efektif, Devin dan Trisha menggunakan beragam kemampuan
intelektual, termasuk akumulasi pengetahuan, kefasihan verbal, ingatan,
analisis informasi yang cepat, penalaran, pemecahan masalah, dan keahlian
dalam bidang spesialisasi mereka. Perubahan pemikiran apa yang terjadi di
masa dewasa menengah? Bagaimana kehidupan kejuruan—arena utama di
mana kognisi diekspresikan memengaruhi keterampilan intelektual? Dan
apa yang dapat dilakukan untuk mendukung gelombang pasang orang
dewasa yang kembali ke pendidikan tinggi dengan harapan dapat
meningkatkan pengetahuan dan kualitas hidup mereka?
Perubahan dalam
kemampuan mental
Pada usia 50 tahun, ketika dia kadang-kadang tidak dapat mengingat nama atau
harus berhenti sejenak di tengah ceramah atau pidato untuk memikirkan apa
yang harus dikatakan selanjutnya, Devin bertanya-tanya, Apakah ini tanda-tanda
pikiran yang menua? Dua puluh tahun sebelumnya, dia tidak terlalu
memperhatikan peristiwa yang sama. Pertanyaannya berasal dari stereotip orang
dewasa yang lebih tua sebagai pelupa dan bingung. Sebagian besar penelitian
penuaan kognitif berfokus pada defisit sambil mengabaikan stabilitas dan
keuntungan kognitif.
Saat kita memeriksa perubahan pemikiran di masa dewasa menengah, kita
akan meninjau kembali tema keragaman dalam perkembangan. Berbagai aspek
fungsi kognitif menunjukkan pola perubahan yang berbeda. Meskipun
penurunan terjadi di beberapa area, kebanyakan orang menampilkan
kompetensi kognitif, khususnya dalam konteks yang familiar, dan beberapa
mencapai pencapaian yang luar biasa. Seperti yang akan kita lihat, penurunan
tertentu yang tampak jelas pada penuaan kognitif diakibatkan oleh kelemahan
dalam penelitian itu sendiri! Secara keseluruhan, bukti mendukung pandangan
optimis tentang potensi kognitif orang dewasa.
Penelitian yang akan kita pertimbangkan mengilustrasikan asumsi inti
dari perspektif masa hidup: pembangunan sebagaimultidimensi,atau hasil
gabungan dari kekuatan biologis, psikologis, dan sosial; pengembangan
sebagaibanyak arah,atau ekspresi bersama dari pertumbuhan dan
penurunan, dengan perpaduan yang tepat bervariasi antar kemampuan
dan individu; dan pengembangan sebagaiplastik,atau terbuka untuk
berubah, tergantung pada bagaimana sejarah biologis dan lingkungan
seseorang digabungkan dengan kondisi kehidupan saat ini. Anda mungkin
merasa terbantu untuk kembali ke halaman 9–10 di Bab 1 untuk mengulas
gagasan ini.
Efek Kelompok
Penelitian yang menggunakan tes inteligensi mengungkap kepercayaan yang
dianut secara luas bahwa inteligensi pasti menurun pada masa dewasa
menengah dan akhir saat otak memburuk. Banyak cross-sectional awal
518 Bagian viiiDewasa Tengah

Kecerdasan Kristal dan Cairan

65
Pengamatan lebih dekat pada beragam kemampuan mental menunjukkan bahwa hanya

kemampuan tertentu yang mengikuti pola longitudinal yang diidentifikasi pada Gambar
60
Rata-rata Skor Kemampuan Verbal Standar

15.4. Untuk menghargai variasi ini, mari pertimbangkan dua kemampuan mental yang

luas, yang masing-masing mencakup serangkaian faktor intelektual tertentu.

55

50 Yang pertama dari kemampuan luas ini,kecerdasan yang

mengkristal, mengacu pada keterampilan yang bergantung pada

45 akumulasi pengetahuan dan pengalaman, penilaian yang baik, dan

penguasaan konvensi sosial — kemampuan yang diperoleh karena dihargai

40 oleh budaya individu. Devin menggunakan crystallized intelligence ketika

Cross-sectional dia mengekspresikan dirinya secara artikulatif di jamuan makan siang

35 Membujur alumni dan menyarankan cara yang efektif untuk menghemat uang dalam
perencanaan anggaran. Pada tes kecerdasan, kosa kata, informasi umum,

30 pemahaman verbal, dan item penalaran logis mengukur kecerdasan

25 32 39 46 53 60 67 74
Usia di tahun ini
GAMBAR 15.4 Tren cross-sectional dan longitudinal
dalam kemampuan verbal, menggambarkan efek kohort.Penurunan
penampang yang tajam sebagian besar disebabkan oleh kesehatan dan
pendidikan yang lebih baik pada generasi muda. Ketika orang dewasa diikuti
secara longitudinal, skor verbal mereka meningkat selama masa dewasa awal
dan tengah dan secara bertahap menurun selama tahun-tahun berikutnya.
Namun, tren longitudinal ini tidak berlaku untuk semua kemampuan. (Dari KW
Schaie, 1988, “Variabilitas dalam Fungsi Kognitif pada Lansia,” dalam MA
Bender, RC Leonard, & AD Woodhead [Eds.],Variasi Fenotipik dalam Populasi,p.
201. Diadaptasi dengan izin dari Springer Science+Business Media BV dan KW
Schaie.)
penelitian menunjukkan pola ini—puncak kinerja pada usia 35 tahun
diikuti dengan penurunan tajam pada usia tua. Tetapi pengujian luas
terhadap mahasiswa dan tentara pada tahun 1920-an memberikan
kesempatan yang nyaman untuk melakukan penelitian longitudinal,
menguji ulang peserta di usia paruh baya. Temuan ini
mengungkapkan peningkatan terkait usia! Untuk menjelaskan
kontradiksi ini, K. Warner Schaie (1998, 2005) menggunakan desain
berurutan, menggabungkan pendekatan longitudinal dan cross-
81 88 terkristalisasi.
Sebaliknya,kecerdasan cairlebih banyak bergantung pada
keterampilan pemrosesan informasi dasar—kemampuan untuk mendeteksi
hubungan antara rangsangan visual, kecepatan menganalisis informasi,
dan kapasitas memori kerja. Meskipun kecerdasan cairan sering
digabungkan dengan kecerdasan terkristalisasi untuk mendukung
penalaran dan pemecahan masalah yang efektif, hal ini diyakini kurang
dipengaruhi oleh budaya daripada oleh kondisi di otak dan oleh
pembelajaran yang unik bagi individu (Horn & Noll, 1997). Item tes
kecerdasan yang mencerminkan kemampuan cairan termasuk visualisasi
spasial, rentang digit, pengurutan huruf-angka, dan pencarian simbol.
(Lihat halaman 302 di Bab 9 untuk contoh.)
Banyak penelitian cross-sectional menunjukkan bahwa crystallized
intelligence terus meningkat hingga dewasa pertengahan, sedangkan fluid
intelligence mulai menurun pada usia dua puluhan. Kecenderungan ini
telah ditemukan berulang kali dalam investigasi di mana lebih muda dan
lebih tua
status, besar
GAMBAR AP/MATAHARI HARIAN ARIZONA, JAKE BACON

sectional (lihat halaman 38 di Bab 1) di Seattle Longitudinal Study.

Pada tahun 1956, orang yang berusia antara 22 hingga 70 tahun diuji
secara cross-sectional. Kemudian, secara berkala, tindak lanjut longitudinal
dilakukan dan sampel baru ditambahkan, menghasilkan total 5.000 peserta, lima
perbandingan lintas bagian, dan data longitudinal yang mencakup lebih dari 60
tahun. Temuan pada lima kemampuan mental menunjukkan penurunan cross-
sectional yang khas setelah pertengahan tiga puluhan. Tapi tren longitudinal
untuk kemampuan tersebut mengungkapkan keuntungan sederhana di usia
paruh baya, bertahan hingga tahun lima puluhan dan awal tahun enam puluhan,
setelah itu kinerja menurun secara bertahap.
Gambar 15.4 mengilustrasikan hasil cross-sectional dan longitudinal Schaie hanya

untuk satu faktor intelektual: kemampuan verbal. Bagaimana kita bisa menjelaskan

kontradiksi yang tampak dalam temuan? Efek kohortsebagian besar bertanggung jawab

atas perbedaan ini. Dalam penelitian cross sectional, setiap generasi baru mengalami

kesehatan dan pendidikan yang lebih baik daripada generasi sebelumnya (Schaie, 2011).
Don Clarke, yang menerbangkan helikopter serang di tentara AS, memenuhi impian
Selain itu, tes yang diberikan mungkin memanfaatkan kemampuan yang jarang
lama ketika ia menjadi pilot helikopter layanan medis darurat. Misi pencarian dan
digunakan oleh individu yang lebih tua, yang kehidupannya tidak lagi mengharuskan
penyelamatan terbang mengharuskan Clarke, sekarang berusia awal enam puluhan,
mereka mempelajari informasi untuk kepentingannya sendiri, tetapi sebaliknya, dengan untuk memanfaatkan kemampuan mental kompleks yang mencapai puncaknya di usia
terampil memecahkan masalah dunia nyata. paruh baya.

& Engstrom, 1981; Kaufman & Horn, 1996; Park et al., 2002). Dalam salah
satu penyelidikan tersebut, termasuk hampir 2.500 orang berusia 16 hingga
85 tahun yang sehat secara mental dan fisik, IQ verbal (mengkristal)
memuncak antara usia 45 dan 54 dan tidak menurun hingga tahun delapan
puluhan! IQ nonverbal (cair), sebaliknya, turun dengan mantap di seluruh
rentang usia (Kaufman, 2001).
Peningkatan kemampuan mengkristal pada usia paruh baya masuk akal
karena orang dewasa terus-menerus menambah pengetahuan dan keterampilan
mereka di tempat kerja, di rumah, dan dalam aktivitas santai. Selain itu, banyak
keterampilan mengkristal yang dipraktikkan hampir setiap hari. Tapi apakah bukti
longitudinal mengkonfirmasi kejatuhan progresif dalam kecerdasan cairan? Dan
jika demikian, bagaimana kita bisa menjelaskannya?
studi longitudinal seattle schaie.Gambar 15.5
menunjukkan temuan longitudinal Schaie secara rinci. Lima faktor yang
diperoleh pada masa dewasa awal dan tengah—kemampuan verbal,
penalaran induktif, memori verbal, orientasi spasial, dan kemampuan
numerik—meliputi keterampilan yang terkristalisasi dan yang cair. Jalan
perubahan mereka menegaskan bahwa paruh baya adalah saat ketika
beberapa kemampuan mental yang paling kompleks berada di puncaknya
(Willis & Schaie, 1999). Menurut temuan ini, orang dewasa paruh baya
secara intelektual "dalam masa puncaknya", bukan—seperti stereotipe—"di
atas bukit".
Gambar 15.5 juga menunjukkan kemampuan keenam,kecepatan persepsi—
keterampilan cair di mana peserta harus, misalnya, mengidentifikasi
Kemampuan lisan orientasi spasial
penalaran induktif Kemampuan numerik
Memori lisan Kecepatan persepsi
65
60
Rata-Rata Skor Standar
55
50
45
40
35
30
25 32 39 46 53 60 67 74
Usia di tahun ini
GAMBAR 15.5 tren longitudinal dalam enam kemampuan mental,
dari studi longitudinal seattle.Dalam lima kemampuan, peningkatan sederhana
terjadi pada tahun lima puluhan dan awal enam puluhan, diikuti dengan
penurunan bertahap. Kemampuan keenam — kecepatan persepsi — terus
menurun dari tahun dua puluhan hingga akhir tahun delapan puluhan. Dan di
usia lanjut, faktor cair (orientasi spasial, kemampuan numerik, dan kecepatan
persepsi) menunjukkan penurunan yang lebih besar daripada faktor yang
mengkristal (kemampuan verbal, penalaran induktif, dan memori verbal). (Dari
KW Schaie, 1994, “The Course of Adult Intellectual Development,”Psikolog
Amerika, 49,p. 308. Hak Cipta © 1994 oleh American Psychological Association.
Dicetak ulang dengan izin dari American Psychological Association.)
BAB 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan 519
dalam batas waktu mana dari lima bentuk yang identik dengan model atau
apakah pasangan angka multidigit sama atau berbeda. Kecepatan persepsi
menurun dari usia dua puluhan ke akhir tahun delapan puluhan—sebuah pola
yang sesuai dengan banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pemrosesan
kognitif melambat seiring bertambahnya usia (Schaie, 1998, 2005). Juga
perhatikan pada Gambar 15.5 bagaimana, di usia lanjut, faktor cair (orientasi
spasial, kemampuan numerik, dan kecepatan persepsi) menunjukkan penurunan
yang lebih besar daripada faktor yang mengkristal (kemampuan verbal,
penalaran induktif, dan memori verbal). Kecenderungan ini telah dikonfirmasi
dalam tindak lanjut longitudinal jangka pendek dari individu yang bervariasi
dalam usia (McArdle et al., 2002).
menjelaskan perubahan kemampuan mental.Beberapa
ahli teori percaya bahwa perlambatan umum fungsi sistem saraf pusat
mendasari hampir semua penurunan kinerja kognitif yang berkaitan
dengan usia (Salthouse, 1996, 2006). Banyak penelitian menawarkan
setidaknya sebagian dukungan untuk ide ini. Sebagai contoh, Kaufman
(2001) melaporkan bahwa skor pada tugas-tugas yang dipercepat
mencerminkan penurunan kinerja tugas-tugas yang teratur terkait usia.
Para peneliti juga telah mengidentifikasi perubahan penting lainnya dalam
pemrosesan informasi, beberapa di antaranya mungkin dipicu oleh
penurunan kecepatan.
Sebelum kita beralih ke bukti ini, mari kita perjelas mengapa penelitian
mengungkapkan keuntungan yang diikuti oleh stabilitas dalam kemampuan
terkristalisasi, meskipun ada penurunan yang jauh lebih awal dalam kecerdasan
cairan, atau keterampilan pemrosesan informasi dasar. Pertama, penurunan
pemrosesan dasar, meskipun substansial setelah usia 45 tahun, mungkin tidak
cukup besar untuk memengaruhi banyak kinerja yang dipraktikkan dengan baik
hingga usia lanjut. Kedua, seperti yang akan kita lihat, orang dewasa seringkali
dapat mengkompensasi keterbatasan kognitif dengan memanfaatkan kekuatan
kognitif mereka. Akhirnya, ketika orang menemukan bahwa mereka tidak lagi
sebaik dulu pada tugas-tugas tertentu, mereka mengakomodasi, beralih ke
aktivitas yang tidak terlalu bergantung pada efisiensi kognitif dan lebih pada
akumulasi pengetahuan. Dengan demikian, pemain bola basket menjadi seorang
pelatih, seorang penjual yang dulu cerdas menjadi seorang manajer.
Perbedaan Individu dan Kelompok
Tren usia hanya menggambarkan perbedaan individu yang besar. Beberapa orang dewasa,
karena penyakit atau lingkungan yang tidak menguntungkan, mengalami kemunduran
intelektual jauh lebih awal daripada yang lain. Dan yang lainnya mempertahankan fungsi yang
tinggi, bahkan dalam kemampuan yang mengalir, pada usia lanjut.
Orang dewasa yang menggunakan keterampilan intelektual mereka
81 88 tampaknya mempertahankannya lebih lama. Dalam Studi Longitudinal
Seattle, penurunan ditunda untuk orang-orang dengan pendidikan di atas
rata-rata; pekerjaan yang kompleks dan mandiri; dan merangsang
pengejaran rekreasi yang mencakup membaca, bepergian, menghadiri
acara budaya, dan berpartisipasi dalam klub dan organisasi profesional.
Orang dengan kepribadian yang fleksibel, pernikahan yang langgeng
(terutama dengan pasangan yang berfungsi tinggi secara kognitif), dan
tidak adanya penyakit kardiovaskular dan penyakit kronis lainnya juga
cenderung mempertahankan kemampuan mental hingga dewasa akhir
(Schaie, 1996, 2000, 2011; Yu et al. , 2009). Dan menjadi kaya secara
ekonomi dikaitkan dengan perkembangan kognitif yang menguntungkan,
tidak diragukan lagi karena SES dikaitkan dengan banyak faktor yang baru
saja disebutkan.
520 Bagian viiiDewasa Tengah
Beberapa perbedaan jenis kelamin juga muncul, konsisten dengan yang
ditemukan pada masa kanak-kanak dan remaja. Di masa dewasa awal dan
menengah, wanita mengungguli pria dalam tugas-tugas verbal dan kecepatan
persepsi, sementara pria unggul dalam keterampilan spasial (Maitland et al.,
2000). Namun, secara keseluruhan, perubahan kemampuan mental selama masa
dewasa sangat mirip untuk kedua jenis kelamin, menentang stereotip bahwa
wanita yang lebih tua kurang kompeten dibandingkan pria yang lebih tua.
Lebih jauh lagi, ketika generasi baby-boom, sekarang paruh baya,
dibandingkan dengan generasi sebelumnya pada usia yang sama, efek
kohort terlihat jelas. Pada memori verbal, penalaran induktif, dan
orientasi spasial, baby boomer tampil jauh lebih baik, mencerminkan
kemajuan generasi dalam pendidikan, teknologi, stimulasi lingkungan,
dan perawatan kesehatan (Schaie, 2011; Willis & Schaie, 1999).
Pencapaian ini diperkirakan akan berlanjut: Anak-anak, remaja, dan
orang dewasa saat ini dari segala usia mencapai skor tes mental yang
jauh lebih tinggi daripada individu dengan usia yang sama yang lahir
hanya satu atau dua dekade sebelumnya. perbedaan terbesar untuk
tugas kemampuan cairan (Flynn, 2007, 2011; Zelinski & Kennison,
2007).
Akhirnya, orang dewasa yang mempertahankan tingkat kecepatan persepsi
yang lebih tinggi cenderung diuntungkan dalam kapasitas kognitif lainnya. Saat
kita beralih ke pemrosesan informasi di usia paruh baya, kita akan memberikan
perhatian khusus pada dampak kecepatan pemrosesan pada aspek lain dari
fungsi kognitif.
memproses informasi
Banyak penelitian mengkonfirmasi bahwa saat kecepatan pemrosesan melambat,
aspek dasar tertentu dari fungsi eksekutif, termasuk perhatian dan memori kerja,
menurun. Namun usia paruh baya juga merupakan masa perluasan besar dalam
kompetensi kognitif saat orang dewasa menerapkan pengetahuan dan
pengalaman hidup mereka yang luas untuk memecahkan masalah di dunia
sehari-hari.
Kecepatan Pemrosesan
Devin menyaksikan dengan terpesona ketika putranya yang berusia 20
tahun, Mark, memainkan permainan komputer, menanggapi berbagai
isyarat di layar dengan cara yang cepat. Ketika Devin mencobanya, meski
berlatih selama beberapa hari, penampilannya tetap jauh di belakang Mark.
Demikian pula, pada liburan keluarga di Australia, Mark dengan cepat
menyesuaikan diri untuk mengemudi di sisi kiri jalan, tetapi setelah
seminggu, Trisha dan Devin masih merasa bingung di persimpangan, yang
membutuhkan respons cepat.
Pengalaman kehidupan nyata ini sesuai dengan temuan laboratorium.
Pada kedua tugas waktu reaksi sederhana (menekan tombol sebagai
respons terhadap cahaya) dan kompleks (menekan tombol kiri ke lampu
biru, tombol kanan ke lampu kuning), waktu respons terus meningkat dari
awal dua puluhan ke tahun sembilan puluhan. Semakin kompleks
situasinya, semakin banyak lansia yang kurang beruntung. Meskipun
penurunan kecepatan terjadi secara bertahap dan cukup kecil—kurang dari
1 detik dalam sebagian besar penelitian—hal ini tetap memiliki signifikansi
praktis (Der & Deary, 2006; Dykiert et al., 2012).
Apa yang menyebabkan perlambatan pemrosesan kognitif yang
berkaitan dengan usia ini? Para peneliti setuju bahwa perubahan di
otak bertanggung jawab tetapi tidak setuju dengan penjelasan yang
tepat (Hartley, 2006; Salthouse & Caja, 2000). Menuruttampilan
jaringan saraf, saat neuron di otak mati, terjadi kerusakan pada
jaringan saraf. Otak beradaptasi dengan membentuk bypass —
koneksi sinaptik baru yang melewati jeda tetapi kurang efisien (Cerella,
1990). Untuk mendukung hipotesis ini, penuaan disertai dengan
layunya lapisan mielin pada serabut saraf di dalam korteks serebral,
terutama di lobus frontal dan korpus kalosum. Pengurangan
mielinisasi muncul sebagai titik terang kecil berintensitas tinggi di
dalam fMRI (Raz et al., 2007). Bintik terang, tanda koneksi saraf yang
memburuk, diyakini disebabkan oleh berkurangnya aliran darah otak
(sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan aterosklerosis).
Tingkat kerusakan mielin, bagaimanapun, tidak secara konsisten
memprediksi penurunan waktu reaksi atau fungsi kognitif lainnya
(Rodrigue & Kennedy, 2011).
Pendekatan lain untuk memperlambat kognitif yang berkaitan dengan usia,
yaitu pandangan kehilangan informasi, menunjukkan bahwa orang dewasa
yang lebih tua mengalami kehilangan informasi yang lebih besar saat bergerak
melalui sistem kognitif. Akibatnya, seluruh sistem harus melambat untuk
memeriksa dan menginterpretasikan informasi. Bayangkan membuat fotokopi,
lalu menggunakannya untuk membuat salinan lainnya. Setiap salinan berikutnya
kurang jelas. Demikian pula, dengan setiap langkah berpikir, informasi menurun.
Semakin tua orang dewasa, semakin dibesar-besarkan efek ini (Myerson et al.,
1990). Tugas kompleks, yang memiliki lebih banyak langkah pemrosesan, lebih
dipengaruhi oleh kehilangan informasi. Mungkin, beberapa perubahan saraf
yang bervariasi pada setiap individu mendasari hilangnya informasi tersebut dan
penurunan terkait dalam kecepatan pemrosesan (Hartley, 2006; Salthouse, 2011).
Yang jelas, kecepatan pemrosesan memprediksi kinerja orang dewasa
pada banyak tes kemampuan kompleks. Semakin lambat waktu reaksi
mereka, semakin rendah skor orang pada tes memori, penalaran, dan
pemecahan masalah, dengan hubungan yang lebih besar untuk item
kemampuan cairan daripada kristalisasi (Finkel et al., 2007; Salthouse,
2006). Memang, seiring bertambahnya usia orang dewasa, korelasi antara
kecepatan pemrosesan dan kinerja kognitif lainnya semakin kuat (lihat
Gambar 15.6). Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan pemrosesan
berkontribusi secara luas terhadap penurunan fungsi kognitif, yang
menjadi lebih luas dan terlihat seiring bertambahnya usia (Li et al., 2004).
Namun seperti yang ditunjukkan Gambar 15.6, kecepatan pemrosesan
hanya berkorelasi sedang dengan kinerja orang dewasa yang lebih tua, termasuk
tugas fluidabilitas. Dan itu bukan satu-satunya prediktor utama perubahan
kognitif yang berkaitan dengan usia. Faktor-faktor lain—penurunan dalam
penglihatan dan pendengaran dan dalam sumber perhatian, penghambatan,
kapasitas memori kerja, dan penggunaan strategi memori—juga memprediksi
beragam kinerja kognitif terkait usia (Hartley, 2006; Luo & Craik, 2008). Namun
demikian, kecepatan pemrosesan, seperti yang akan kita lihat di bagian berikut,
berkontribusi pada penurunan perhatian dan memori yang baru saja disebutkan
(Levitt, Fugelsang, & Crossley, 2006). Tetapi ketidaksepakatan tetap ada mengenai
apakah perubahan kognitif yang berkaitan dengan usia hanya memiliki satu
penyebab umum, paling baik diwakili oleh kecepatan pemrosesan, atau beberapa
penyebab independen.
Selain itu, kecepatan pemrosesan adalah prediktor yang lemah dari keterampilan yang digunakan
orang dewasa yang lebih tua untuk melakukan tugas-tugas yang kompleks dan familiar

. 90
Kecerdasan cairan
. 80
Kecerdasan yang mengkristal
Korelasi dengan Kecepatan Pemrosesan
. 70
. 60
. 50
. 40
. 30
. 20
. 10
0
6–11 12–17 18–35 36–55 56–69
Kelompok usia
GAMBAR 15.6 perubahan terkait usia dalam korelasi pro-
menghentikan kecepatan dengan langkah-langkah cairan dan kecerdasan
mengkristal.Korelasi lebih tinggi pada usia yang lebih muda dan lebih tua.
Selama masa kanak-kanak, peningkatan kecepatan pemrosesan mendukung
pengembangan kemampuan lain dan terkait dengan kinerja tes mental (lihat Bab
9, halaman 302). Seiring bertambahnya usia, penurunan kecepatan pemrosesan
membatasi banyak kemampuan, tetapi lebih untuk cairan daripada keterampilan
yang mengkristal. Perhatikan, bagaimanapun, bahwa bahkan pada usia tertua,
korelasi antara kecepatan pemrosesan dan kemampuan lainnya adalah sedang.
(Dari S.C. Li et al., 2004, “Transformasi dalam Kopling Antara Kemampuan
Intelektual dan Proses Kognitif Konstituen Sepanjang Rentang Hidup,”Ilmu
Psikologi, 15,p. 160. Hak Cipta © 2004, Sage Publications. Dicetak ulang dengan
Izin Publikasi SAGE.)
kehidupan sehari-hari, yang terus mereka lakukan dengan kemampuan
yang cukup. Devin, misalnya, memainkan kuartet Mozart pada cellonya
dengan kecepatan dan ketangkasan tinggi, mengimbangi tiga pemain lain
yang 10 tahun lebih muda darinya. Bagaimana dia mengaturnya?
Dibandingkan dengan yang lain, dia lebih sering melihat ke depan dalam
skor (Krampe & Charness, 2007). Dengan menggunakan pendekatan
kompensasi ini, dia dapat menyiapkan tanggapan terlebih dahulu, sehingga
meminimalkan pentingnya kecepatan. Dalam sebuah penelitian, para
peneliti meminta orang berusia 19 hingga 72 tahun untuk melakukan
berbagai tugas mengetik dan juga menguji waktu reaksi mereka. Meskipun
waktu reaksi melambat seiring bertambahnya usia, kecepatan mengetik
tidak berubah (Salthouse, 1984). Seperti Devin, juru ketik yang lebih tua
melihat jauh ke depan dalam materi yang akan diketik, mengantisipasi
penekanan tombol berikutnya. Pengetahuan dan pengalaman juga dapat
mengkompensasi penurunan kecepatan pemrosesan.
Karena orang dewasa yang lebih tua menemukan cara untuk
mengkompensasi perlambatan kognitif pada tugas-tugas yang akrab,
waktu reaksi mereka jauh lebih baik pada item verbal (menunjukkan
secepat mungkin apakah rangkaian huruf membentuk kata) daripada item
nonverbal (menanggapi cahaya atau sinyal lainnya). ) (Hultsch, MacDonald,
& Dixon, 2002; Verhaeghen & Cerella, 2008). Terakhir, seperti yang akan kita
lihat di Bab 17, kecepatan pemrosesan orang dewasa yang lebih tua dapat
ditingkatkan melalui pelatihan, meskipun perbedaan usia tetap ada.
BAB 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan 521
Perhatian
Studi perhatian berfokus pada seberapa banyak informasi yang dapat diambil orang
dewasa ke dalam sistem mental mereka sekaligus; sejauh mana mereka dapat hadir
secara selektif, mengabaikan informasi yang tidak relevan; dan kemudahan yang dapat
mereka gunakan untuk menyesuaikan perhatian mereka, beralih dari satu tugas ke
tugas lainnya sesuai tuntutan situasi. Saat Dottie menelepon, Trisha terkadang mencoba
menyiapkan makan malam atau memeriksa kotak masuk emailnya sambil berbicara di
telepon. Namun seiring bertambahnya usia, dia merasa lebih sulit untuk melakukan dua
aktivitas tersebut secara bersamaan.
Konsisten dengan pengalaman Trisha, penelitian laboratorium
mengungkapkan bahwa mempertahankan dua tugas sekaligus, ketika
setidaknya salah satu tugas itu rumit, menjadi lebih menantang seiring
bertambahnya usia. Orang dewasa yang lebih tua mengalami kesulitan
bahkan ketika mereka baru-baru ini terlibat dalam praktik ekstensif salah
70–89 satu kegiatan dan oleh karena itu diharapkan menjadi otomatis
(Maquestiaux et al., 2010). Penurunan terkait usia juga terjadi pada
kemampuan untuk fokus pada informasi yang relevan dan untuk beralih
bolak-balik antara operasi mental, seperti menilai salah satu dari sepasang
angka sebagai "ganjil atau genap" pada beberapa percobaan, "lebih atau
kurang" pada yang lain ( Kramer & Kray, 2006; Verhaeghen & Cerella, 2008).
Penurunan perhatian ini mungkin disebabkan oleh lambatnya pemrosesan
informasi yang dijelaskan sebelumnya, yang membatasi jumlah informasi yang
dapat difokuskan seseorang sekaligus (Allen, Ruthruff, & Lien, 2007; Verhaeghen,
2012). Kecepatan pemrosesan yang berkurang juga dapat berkontribusi pada
temuan terkait: penurunan seiring bertambahnya usia dalam kemampuan untuk
menggabungkan banyak potongan informasi visual menjadi pola yang bermakna.
Ketika pikiran menginspeksi rangsangan secara perlahan, mereka cenderung
tetap terputus (Pilz, Bennett, & Sekuler, 2010; Plude & Doussard-Roosevelt, 1989).
Masalah ini, pada gilirannya, dapat mengintensifkan kesulitan perhatian.
Seiring bertambahnya usia orang dewasa,inhibisi—ketahanan
terhadap interferensi dari informasi yang tidak relevan—juga lebih sulit
(Gazzaley et al., 2005; Hasher, Lustig, & Zacks, 2007). Padatugas kinerja
berkelanjutan,di mana peserta diperlihatkan serangkaian rangsangan di
layar komputer dan diminta untuk menekan tombol spasi hanya setelah
urutan tertentu muncul (misalnya, hurufK langsung disusul dengan surat
SEBUAH), kinerja terus menurun dari usia tiga puluhan hingga usia lanjut,
dengan orang dewasa yang lebih tua membuat lebih banyak kesalahan
komisi (menekan bilah spasi sebagai tanggapan atas urutan huruf yang
salah). Dan ketika kebisingan asing diperkenalkan, kesalahan kelalaian
(tidak menekan bilah spasi setelah aK–Asequence) juga meningkat seiring
bertambahnya usia (Mani, Bedwell, & Miller, 2005). Dalam kehidupan
sehari-hari, kesulitan penghambatan menyebabkan orang dewasa yang
lebih tua tampak mudah teralihkan—teralihkan secara tidak tepat dari
tugas yang ada karena pemikiran atau fitur lingkungan.
Sekali lagi, orang dewasa dapat mengkompensasi perubahan ini. Orang yang
sangat berpengalaman dalam memperhatikan informasi penting dan melakukan
beberapa tugas sekaligus, seperti pengawas lalu lintas udara dan pilot, tahu persis apa
yang harus dicari. Akibatnya, mereka menunjukkan penurunan perhatian terkait usia
yang lebih kecil (Tsang & Shaner, 1998). Demikian pula, orang dewasa yang lebih tua
fokus pada informasi yang relevan dan menangani dua tugas dengan mahir ketika
mereka telah mempraktekkan aktivitas tersebut secara ekstensif selama hidup mereka
(Kramer & Madden, 2008).
 Strategi memori organisasi dan elaborasi, yang mengarahkan orang untuk

© ELLIOTT FRANKS/ARENAPAL/TOPHAM/THE IMAGE WORKS

menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi yang sudah
disimpan, juga diterapkan lebih jarang dan kurang efektif (Dunlosky &
Hertzog, 2001; Troyer et al., 2006). Alasan tambahan orang dewasa yang
lebih tua cenderung menggunakan teknik ini karena mereka merasa lebih
sulit untuk mengambil informasi dari mor jangka panjang yang akan
membantu mereka mengingat. Misalnya, diberikan daftar kata yang
mengandungburung beodanjay biru,mereka tidak langsung masuk dalam
kategori “burung”, meskipun mereka mengetahuinya dengan baik
ltsch et al., 1998). Mengapa ini terjadi? Kesulitan yang lebih besar untuk

mengalihkan perhatian seseorang pada informasi yang relevan tampaknya

dipecahkan (Hasher, Lustig, & Zacks, 2007). Karena rangsangan yang tidak relevan

memenuhi ruang dalam memori kerja, lebih sedikit yang tersedia untuk lebih

banyak tugas yang ada.

Namun perlu diingat bahwa tugas memori yang diberikan oleh peneliti
memerlukan strategi yang jarang digunakan oleh banyak orang dewasa dan
mungkin tidak termotivasi untuk menggunakannya, karena sebagian besar tidak
bersekolah (lihat Bab 9, halaman 306). Ketika daftar kata memiliki struktur
Konduktor dan guru harus fokus pada informasi yang relevan dalam bidang stimulasi yang
kompleks dan membagi perhatian mereka di antara tugas-tugas yang bersaing — keterampilan
berbasis kategori yang kuat, orang dewasa yang lebih tua mengatur sebaik orang
yang dipraktikkan dengan baik yang dapat membantu memperlambat penurunan perhatian dewasa muda (Naveh-Benjamin, 2000; Naveh-Benjamin et al., 2005). Dan ketika
yang berkaitan dengan usia. diberikan pelatihan dalam menghafal strategis, orang paruh baya dan lebih tua
menggunakan strategi dengan sukarela, dan mereka menunjukkan peningkatan
Terakhir, latihan dapat meningkatkan kemampuan untuk membagi kinerja dalam jangka waktu lama, meskipun perbedaan usia tetap ada
perhatian di antara dua tugas, secara selektif berfokus pada informasi yang (Derwinger, Neely, & Bäckman, 2005).
relevan, dan beralih bolak-balik di antara operasi mental. Ketika orang Selain itu, tugas dapat dirancang untuk membantu orang tua
dewasa yang lebih tua menerima pelatihan dalam keterampilan ini, kinerja mengkompensasi penurunan terkait usia dalam memori kerja—
mereka meningkat sebanyak orang dewasa muda, meskipun pelatihan misalnya, dengan memperlambat kecepatan penyajian informasi atau
tidak menutup kesenjangan antara kelompok usia (Bherer et al., 2006; memberi isyarat hubungan antara informasi baru dan informasi yang
Erickson et al., 2007; Kramer, Hahn, & Gopher, 1998). disimpan sebelumnya (“Untuk mempelajari kata-kata ini, coba
memikirkan kategori 'burung'”) (Hay & Jacoby, 1999). Dalam sebuah
penelitian, orang dewasa yang berusia antara 19 hingga 68 tahun
Penyimpanan
diperlihatkan sebuah video dan segera diuji isinya (kondisi seperti
Ingatan sangat penting untuk semua aspek pemrosesan informasi — alasan ruang kelas yang penuh tekanan). Kemudian mereka diberi paket
penting mengapa kita sangat menghargai ingatan yang baik di masa informasi tentang topik yang sama dengan video untuk dipelajari di
dewasa menengah dan akhir. Dari tahun dua puluhan hingga enam waktu luang mereka dan disuruh kembali tiga hari kemudian untuk
puluhan, jumlah informasi yang dapat disimpan orang dalam memori kerja diuji (kondisi serba cepat) (Beier & Ackerman, 2005). Performa
berkurang. Apakah diberikan daftar kata atau angka (tugas verbal) atau menurun seiring bertambahnya usia hanya dalam kondisi tertekan,
rangsangan lokasi serial (tugas spasial yang melibatkan mempertahankan bukan dalam kondisi mondar-mandir sendiri. Dan meskipun
setiap lokasi pada layar serangkaian rangsangan), orang dewasa paruh pengetahuan yang relevan dengan topik memprediksikan daya ingat
baya dan lebih tua mengingat lebih sedikit daripada orang dewasa muda, yang lebih baik dalam kedua kondisi tersebut,
meskipun memori verbal lebih sedikit menderita daripada memori spasial
(Hale et al., 2011; Old & Naveh-Benjamin, 2008a). Memori verbal mungkin Lihatdanmendengarkan
lebih terjaga karena orang dewasa yang lebih tua yang diuji sebelumnya Mintalah beberapa orang dewasa berusia lima puluhan atau awal enam puluhan untuk
telah terbentuk dan sering menggunakan representasi verbal dari informasi membuat daftar tiga tantangan ingatan harian teratas mereka dan menjelaskan apa yang
yang dipelajari (Kalpouzos & Nyberg, 2012). Representasi spasial yang mereka lakukan untuk meningkatkan daya ingat. Seberapa berpengetahuan para paruh
diperlukan, sebaliknya, baya ini tentang strategi ingatan yang efektif?-
Perubahan ini dipengaruhi oleh penurunan penggunaan strategi
memori. Individu yang lebih tua berlatih lebih sedikit daripada individu Seperti yang diilustrasikan oleh temuan ini, menilai orang dewasa yang
yang lebih muda—perbedaan yang diyakini disebabkan oleh kecepatan lebih tua dalam kondisi yang sangat terstruktur dan terbatas secara substansial
berpikir yang lebih lambat (Salthouse, 1996). Orang yang lebih tua tidak meremehkan apa yang dapat mereka ingat ketika diberi kesempatan untuk
dapat mengulangi informasi baru untuk diri mereka sendiri secepat orang mempercepat dan mengarahkan pembelajaran mereka sendiri. (Mengacu pada
yang lebih muda. Pengurangan kapasitas memori kerja dasar adalah kotak Masalah Sosial: Pendidikan di halaman berikut untuk ilustrasi “dramatis”.)
pengaruh lain, yang menyebabkan kesulitan dalam mempertahankan item Ketika kita mempertimbangkan berbagai keterampilan ingatan yang kita gunakan
yang harus diingat dan memprosesnya pada saat yang bersamaan (Basak & dalam kehidupan sehari-hari, penurunan yang baru saja dijelaskan terbatas
Verhaeghen, 2011). cakupannya. Umumpengetahuan faktual(seperti peristiwa sejarah),prosedural
 BAB 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan 523

masalah sosial: pendidikan

Seni Akting Meningkatkan Memori pada Orang

© JESSE FOLKS
Dewasa yang Lebih Tua

Para aktor menghadapi tugas yang berat:
Mereka harus menghafal sejumlah besar
SEBUAH dialog dan kemudian memperbanyaknya
secara akurat dan spontan, seolah-olah mereka benar-benar
bersungguh-sungguh dengan apa yang mereka katakan. Tidak
heran jika pertanyaan paling umum yang diajukan kepada para
aktor adalah, "Bagaimana Anda mempelajari semua dialog itu?"
Wawancara dengan aktor profesional
mengungkapkan bahwa sebagian besar tidak menghafal
baris-baris seperti biasanya siswa mempelajari pidato
bersejarah atau puisi di sekolah—dengan menghafal,
atau melatih baris-baris itu berkali-kali. Sebaliknya,
mereka fokus pada arti kata-kata, sebuah pendekatan
yang menghasilkan daya ingat yang jauh lebih baik.
Pertama, mereka menganalisis naskah untuk maksud
karakter, memecahnya menjadi apa yang mereka sebut
"ketukan"—potongan kecil dialog yang diarahkan pada
tujuan. Kemudian mereka mewakili peran sebagai urutan
tujuan, yang satu mengarah ke yang berikutnya. Ketika
aktor mengingat rantai tujuan ini, garis menjadi lebih
mudah diingat (Noice & Noice, 2006). Misalnya, seorang
aktor membagi setengah halaman dialog menjadi tiga
pemrosesan elaboratif dari segmen dialog,
bersama dengan analisis target ketukannya,
menghasilkan ingatan kata demi kata yang
substansial tanpa hafalan hafalan.
Pembelajaran naskah aktor sangat sukses
sehingga di atas panggung, mereka bebas untuk
"hidup pada saat ini", berfokus pada
mengkomunikasikan makna otentik melalui
tindakan, emosi, dan ucapan sambil mengucapkan
kalimat verbatim. Integrasi intermodal dari kata yang
diucapkan dengan ekspresi wajah, nada suara, dan
bahasa tubuh berkontribusi lebih jauh terhadap
retensi skrip.
Dapatkah orang dewasa lanjut usia mendapat
manfaat dari latihan yang mengajarkan esensi akting—
penguasaan naskah secara menyeluruh, memungkinkan
perendaman total dalam pertunjukan? Untuk
mengetahuinya, para peneliti memberi orang dewasa
Aktor-aktor teater komunitas ini menguasai dialog mereka
paruh baya dan lebih tua sembilan menit 90 menit yang
melalui proses yang mendalam dan rumit dari segmen-
secara kognitif menuntut sesi kelompok pelatihan teater
segmen dialog yang berorientasi pada tujuan.
selama sebulan. Setiap sesi mengharuskan mereka untuk Mengajarkan teknik pembelajaran skrip ini kepada orang
menganalisis tujuan dari adegan-adegan singkat dewasa yang menua menghasilkan keuntungan yang

ketukan: "untuk menenangkan [karakter lain]", "untuk sehingga mereka dapat sepenuhnya asyik memerankan bertahan lama dalam kinerja memori.

memulai percakapan dengannya", "untuk menyanjung/
menariknya".
Untuk membuat urutan ketukan, aktor terlibat dalam
elaborasi ekstensif segmen dialog. Misalnya, untuk baris,
"Mungkin dia jatuh cinta dengan saya tetapi tidak
mengetahuinya", seorang aktor mungkin membuat
gambar visual tentang kekasih yang tidak pasti,
menghubungkan materi tersebut dengan hubungan
cinta masa lalunya sendiri, dan mencocokkannya dengan
miliknya. mood ke perasaan nada pernyataan. Dalam
maknanya (Noice, Noice, & Staines, 2004). Dibandingkan
dengan tanpa kontrol intervensi, peserta pelatihan teater
menunjukkan hasil yang lebih besar pada tes kapasitas
memori kerja, mengingat kata, dan peningkatan
pemecahan masalah yang masih terbukti empat bulan
setelah intervensi berakhir.
Pelatihan teater membutuhkan proses antar
moda yang sangat sulit, yang dapat menjelaskan
manfaat kognitifnya. penelitian fMRI
menunjukkan bahwa memproses secara mendalam
makna verbal sangat mengaktifkan area tertentu di
lobus frontal korteks serebral pada orang dewasa
paruh baya, mengembalikannya ke pola yang dekat
dengan orang dewasa muda (Park, 2002). Temuan ini
memberikan dukungan neurobiologis pada kekuatan
akting, dengan pemrosesan makna intermodal yang
menantang, untuk meningkatkan ingatan manusia.

pengetahuan(seperti bagaimana mengendarai mobil atau memecahkan masalah
matematika), dan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan seseorang tetap tidak
berubah atau meningkat hingga usia paruh baya.
Selain itu, orang paruh baya yang kesulitan mengingat sesuatu
sering kali terakumulasi selama puluhan tahunpengetahuan
metakognitiftentang cara memaksimalkan memori—mereview poin
utama sebelum presentasi penting, mengatur catatan dan file agar
informasi dapat ditemukan dengan cepat, dan memarkir mobil di area
parkir yang sama setiap hari. Penelitian menegaskan bahwa penuaan
berdampak kecil pada pengetahuan metakognitif dan kemampuan
untuk menerapkan pengetahuan tersebut untuk meningkatkan
pembelajaran (Hertzog & Dunlosky 2011; Schwartz & Frazier, 2005).
Singkatnya, perubahan memori terkait usia sangat bervariasi di
seluruh tugas dan individu karena orang menggunakan kapasitas
kognitif mereka untuk memenuhi persyaratan dunia sehari-hari
mereka.Ambil Momen…Apakah ini mengingatkan Anda pada
Sternberg'steori kecerdasan sukses,dijelaskan dalam Bab 9 —
khususnya, gagasannya tentangkecerdasan praktis(lihat halaman
311)? Orang cerdas mengadaptasi keterampilan pemrosesan informasi
mereka agar sesuai dengan keinginan pribadi mereka dan tuntutan
lingkungan mereka. Oleh karena itu, untuk memahami perkembangan
ingatan (dan aspek kognisi lainnya) di masa dewasa, kita harus
melihatnya dalam konteks. Saat kita beralih ke pemecahan masalah,
keahlian, dan kreativitas, kita akan menjumpai tema ini lagi.
524 Bagian viiiDewasa Tengah
Pemecahan Masalah Praktis
dan Keahlian
Suatu malam, ketika Devin dan Trisha duduk di balkon Gedung Opera
Chicago menunggu waktu tirai, diumumkan bahwa Ardis Krainik yang
berusia 67 tahun, direktur umum perusahaan opera dan "kekuatan
hidup", telah meninggal dunia. Setelah keheningan yang mengejutkan,
para penonton mulai berpaling satu sama lain, menanyakan tentang
wanita yang telah membuat perusahaan opera menjadi salah satu
yang terbesar di dunia.
Dimulai sebagai penyanyi paduan suara dan juru ketik juru tulis, Ardis
naik pangkat dengan cepat, menjadi asisten direktur dan mengembangkan
reputasi untuk pekerjaan yang tak kenal lelah dan keterampilan organisasi
yang tak tertandingi. Ketika perusahaan opera tersebut terlilit utang, Ardis
—sekarang menjadi direktur umum yang baru diangkat—menghapus
defisit tersebut dalam waktu satu tahun dan memulihkan reputasi
perusahaan yang merosot. Dia memikat para donor untuk memberikan
kontribusi besar, menarik penyanyi kelas dunia, dan memenuhi rumah
hingga hampir penuh.
Kisah Ardis adalah kisah yang dramatis, tetapi semua orang dewasa paruh
baya menemukan peluang untuk menampilkan pertumbuhan kognitif yang
berkelanjutan di duniapemecahan masalah secara praktis, yang mengharuskan
orang menilai situasi dunia nyata dan menganalisis cara terbaik untuk mencapai
tujuan yang memiliki tingkat ketidakpastian tinggi. Keuntungan dikeahlian—basis
pengetahuan yang ekstensif, sangat terorganisir, dan terintegrasi yang dapat
digunakan untuk mendukung kinerja tingkat tinggi—membantu kita memahami
mengapa pemecahan masalah praktis membawa lompatan ini ke depan.
Perkembangan keahlian sedang berjalan di masa dewasa awal
dan mencapai puncaknya di usia paruh baya, yang mengarah pada
pendekatan yang sangat efisien dan efektif untuk memecahkan
masalah yang diatur di sekitar prinsip abstrak dan penilaian intuitif.
Jenuh dengan pengalaman, pakar secara intuitif merasakan kapan
pendekatan terhadap suatu masalah akan berhasil dan kapan tidak.
Penerapan pengetahuan yang cepat dan implisit ini adalah hasil dari
pembelajaran, pengalaman, dan praktik usaha selama bertahun-tahun
(Birney & Sternberg, 2006; Krampe & Charness, 2007). Itu tidak dapat
dinilai dengan tugas laboratorium atau tes mental yang tidak
memerlukan pengetahuan ini.
Keahlian bukan hanya milik mereka yang berpendidikan
tinggi dan mereka yang naik ke puncak tangga administrasi.
Dalam sebuah studi terhadap pekerja layanan makanan, para
peneliti mengidentifikasi beragam unsur kinerja ahli dalam hal
keterampilan fisik (kekuatan dan ketangkasan); pengetahuan
teknis (tentang item menu, pemesanan, dan penyajian makanan);
keterampilan organisasi (menetapkan prioritas, mengantisipasi
kebutuhan pelanggan); dan keterampilan sosial (presentasi
percaya diri dan menyenangkan, sikap halus). Selanjutnya, usia 20
hingga 60 tahun dengan pengalaman kurang dari dua hingga
lebih dari sepuluh tahun dievaluasi berdasarkan kualitas ini.
Meskipun kekuatan fisik dan ketangkasan menurun seiring
bertambahnya usia, pengetahuan pekerjaan dan keterampilan
organisasi dan sosial meningkat (Perlmutter, Kaplan, & Nyquist,
1990). Dibandingkan dengan orang dewasa muda dengan
pengalaman bertahun-tahun yang sama,
Keuntungan terkait usia juga terbukti dalam solusi untuk
masalah sehari-hari (Denney, 1990; Denney & Pearce, 1989).
Ambil Momen…Pertimbangkan dilema berikut:
Apa yang akan Anda lakukan jika Anda memiliki pemilik yang menolak
melakukan perbaikan mahal yang ingin Anda lakukan karena menurutnya
itu terlalu mahal?
sebuah.Cobalah untuk melakukan perbaikan sendiri.
b.Cobalah untuk memahami pandangan tuan tanah Anda dan putuskan
apakah itu perlu diperbaiki.
c.Cobalah meminta seseorang untuk menyelesaikan perselisihan antara Anda dan
pemilik rumah.
d.Terima situasinya dan jangan memikirkannya. (Cornelius &
Caspi, 1987, hlm. 146)
Dalam contoh ini, pilihan yang lebih disukai adalah (b), pendekatan yang berpusat
pada masalah yang melibatkan pencarian informasi dan menggunakannya untuk
memandu tindakan. Sejak usia paruh baya, orang dewasa lebih menekankan
pada pemikiran melalui masalah praktis dengan berbagai solusi potensial—
mencoba untuk memahaminya dengan lebih baik, menafsirkannya dari perspektif
yang berbeda, dan menyelesaikannya melalui analisis logis. Pada tugas seperti
itu, orang dewasa paruh baya dan lebih tua memilih strategi yang (sebagaimana
dinilai oleh juri independen) setidaknya sama baiknya dan terkadang lebih baik
daripada orang dewasa muda (Kim & Hasher, 2005; Mienaltowski, 2011). Mungkin
karena alasan ini, mereka adalah pembuat keputusan yang lebih rasional—lebih
kecil kemungkinannya daripada orang dewasa muda untuk memilih pilihan yang
terlihat menarik, yang pada refleksi lebih lanjut, bukanlah yang terbaik.
Kreativitas
Seperti disebutkan dalam Bab 13, pencapaian kreatif cenderung memuncak
pada akhir tiga puluhan atau awal empat puluhan dan kemudian menurun,
tetapi dengan variasi yang cukup besar di antara individu dan disiplin ilmu.
Beberapa orang menghasilkan karya yang sangat kreatif di dekade
berikutnya: Di awal usia enam puluhan, Martha Graham membuat
koreografiClytemnestra,diakui sebagai salah satu drama tari modern
berdurasi penuh yang hebat. Igor Stravinsky menggubah karya musik besar
terakhirnya pada usia 84 tahun. Charles Darwin menyelesaikannyaTentang
Asal Usul Spesiespada usia 50 dan terus menulis buku dan makalah inovatif
di usia enam puluhan dan tujuh puluhan. Harold Gregor, yang melukis
gambar mempesona di sampul buku ini, terus menemukan gaya baru dan
menjadi seniman yang sangat produktif di usia 83 tahun.kualitaskreativitas
dapat berubah seiring bertambahnya usia—setidaknya dalam tiga cara.
Pertama, kreativitas kaum muda dalam sastra dan seni seringkali
spontan dan sangat emosional, sedangkan karya kreatif yang dihasilkan
setelah usia 40 tahun sering tampak lebih disengaja (Lubart & Sternberg,
1998). Mungkin karena alasan ini, penyair menghasilkan karya mereka yang
paling sering dikutip pada usia yang lebih muda daripada penulis fiksi dan
nonfiksi (Cohen-Shalev, 1986). Puisi lebih bergantung pada permainan
bahasa dan ekspresi perasaan yang “panas”, sedangkan karya cerita dan
panjang buku membutuhkan perencanaan dan cetakan yang luas.
Kedua, seiring bertambahnya usia, banyak pencipta beralih dari menghasilkan produk
yang tidak biasa menjadi menggabungkan pengetahuan dan pengalaman yang luas.
 BAB 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan
© BRIANA ORR
Di usia paruh baya, kreativitas
sering bergeser ke tujuan
yang lebih altruistik.
Penulis Masha
Perjalanan Hamilton
ke timur laut
Kenya untuk diteliti
novelnya,Mobil Buku
Unta,menuntunnya
untuk membantu mengatur
Buku Unta
Menyetir. Itu telah
mendanai pembelian
unta, buku,
dan peralatan untuk
sekolah nomaden di
daerah.
rience menjadi cara berpikir yang unik (Abra, 1989; Sasser-Coen, 1993).
Karya kreatif orang dewasa yang lebih tua lebih sering meringkas atau
mengintegrasikan ide. Akademisi dewasa biasanya mencurahkan lebih
sedikit energi untuk penemuan baru demi menulis memoar, sejarah
bidangnya, dan karya reflektif lainnya. Dan dalam novel pencipta yang
lebih tua, tulisan ilmiah, dan komentar tentang lukisan dan komposisi
musik mereka, belajar dari pengalaman hidup dan hidup dengan usia
tua adalah tema umum (Beckerman, 1990; Lindauer, Orwoll, & Kelley,
1997; Sternberg & Lubart, 2001 ).
Akhirnya, kreativitas di masa dewasa menengah sering
mencerminkan transisi dari perhatian egosentris dengan ekspresi diri
ke tujuan yang lebih altruistik (Tahir & Gruber, 2003). Saat orang paruh
baya mengatasi ilusi masa muda bahwa hidup itu abadi, keinginan
untuk memberi kepada umat manusia dan memperkaya hidup orang
lain meningkat.
Secara bersama-sama, perubahan ini dapat berkontribusi pada penurunan hasil
kreatif secara keseluruhan dalam beberapa dekade berikutnya. Namun kenyataannya,
kreativitas mengambil bentuk baru.
Pemrosesan Informasi dalam Konteks
Perolehan kognitif di masa dewasa menengah sangat mungkin terjadi di bidang
yang melibatkan pembangunan berbasis pengalaman dan transformasi
pengetahuan dan keterampilan. Seperti yang dikonfirmasi oleh bukti yang baru
saja ditinjau, kecepatan pemrosesan bervariasi menurut situasinya. Ketika diberi
masalah dunia nyata yang menantang terkait dengan keahlian mereka, orang
dewasa paruh baya cenderung menang dalam efisiensi dan keunggulan
pemikiran. Selain itu, pada tugas dan item tes yang relevan dengan upaya
kehidupan nyata mereka, orang paruh baya yang cerdas dan aktif secara kognitif
merespons dengan kompeten dan hampir secepat rekan mereka yang lebih
muda!
525
Pada usia paruh baya, pengalaman orang-orang di masa lalu dan saat ini
sangat bervariasi—lebih dari dekade-dekade sebelumnya—dan pemikiran
ditandai dengan peningkatan spesialisasi saat orang bercabang ke berbagai arah.
Namun untuk mencapai potensi kognitif mereka, orang dewasa harus memiliki
kesempatan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Mari kita lihat bagaimana
lingkungan kejuruan dan pendidikan dapat mendukung kognisi di usia paruh
baya.
bertanya
dirimu sendiri
TinjauanBagaimana memperlambat pemrosesan kognitif, mengurangi kapasitas memori
kerja, dan kesulitan dengan penghambatan memengaruhi memori di usia paruh baya? Apa
yang dapat dilakukan orang dewasa yang lebih tua untuk mengkompensasi penurunan ini?
MenghubungDalam aspek kognisi apa Devin menurun, dan di
mana dia memperolehnya? Bagaimana perubahan pemikiran
Devin mencerminkan asumsi dari perspektif umur?
menerapkanDitanya tentang mempekerjakan tenaga penjualan paruh baya,
seorang manajer department store menjawab, "Mereka adalah karyawan
terbaik saya!" Mengapa manajer ini menganggap karyawan yang lebih tua
diinginkan, meskipun ada penurunan terkait usia dalam kecepatan
pemrosesan, perhatian, dan memori kerja?
kehidupan kejuruan dan
Perkembangan kognitif
Pengaturan kejuruan adalah konteks penting untuk mempertahankan keterampilan
yang diperoleh sebelumnya dan mempelajari yang baru. Namun lingkungan kerja
bervariasi dalam tingkat di mana mereka merangsang secara kognitif dan
mempromosikan otonomi. Dan stereotip negatif yang tidak akurat tentang keterampilan
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan terkait usia dapat mengakibatkan
karyawan yang lebih tua diberi pekerjaan yang kurang menantang.
Ingatlah dari Bab 13 bahwa karakteristik kognitif dan kepribadian
memengaruhi pilihan pekerjaan. Begitu seseorang tenggelam dalam suatu
pekerjaan, itu memengaruhi kognisi. Dalam studi sampel besar pria AS
dalam berbagai pekerjaan, peneliti bertanya tentang kompleksitas dan
pengarahan diri sendiri dari pekerjaan mereka. Selama wawancara, mereka
juga menilai fleksibilitas kognitif, berdasarkan penalaran logis, kesadaran
akan kedua sisi suatu masalah, dan independensi penilaian. Dua dekade
kemudian, variabel pekerjaan dan kognitif diukur kembali, memungkinkan
melihat pengaruhnya satu sama lain (Schooler, Mulatu, & Oates, 2004).
Temuan mengungkapkan bahwa pekerjaan kompleks menambah
fleksibilitas kognitif kemudian lebih dari fleksibilitas kognitif yang
memengaruhi preferensi untuk pekerjaan kompleks.
Temuan serupa muncul dalam studi skala besar yang dilakukan di
Jepang dan Polandia — budaya yang sangat berbeda dari Amerika
Serikat (Kohn, 2006; Kohn et al., 1990; Kohn & Slomczynski, 1990). Di
setiap negara, memiliki pekerjaan yang merangsang dan tidak rutin
membantu menjelaskan hubungan antara SES dan pemikiran abstrak
yang fleksibel. Selain itu, orang-orang berusia lima puluhan dan awal
526 Bagian viiiDewasa Tengah
enam puluhan mendapat manfaat secara kognitif dari pekerjaan yang
menantang sama seperti mereka yang berusia dua puluhan dan tiga puluhan
(Avolio & Sosik, 1999; Miller, Slomczynski, & Kohn, 1985).
Pekerjaan yang merangsang secara mental membutuhkan orang dewasa
paruh baya dan lebih tua untuk bergulat dengan situasi baru. Penelitian
menunjukkan bahwa terus-menerus menghadapi tugas-tugas baru yang
kompleks berkontribusi penting bagi perkembangan kognitif, memprediksi
keuntungan dalam fleksibilitas kognitif dan mengurangi penurunan kemampuan
cairan yang berkaitan dengan usia (Bowen, Noack, & Staudinger, 2011). Sekali
lagi, kita diingatkan akan plastisitas pembangunan. Fleksibilitas kognitif responsif
terhadap pengalaman kerja hingga usia paruh baya dan mungkin setelahnya.
Merancang pekerjaan untuk mempromosikan stimulasi dan tantangan intelektual
mungkin merupakan cara yang ampuh untuk mendorong fungsi kognitif yang
lebih tinggi di kemudian hari.
pelajar dewasa: Menjadi
pelajar di usia paruh baya
Orang dewasa kembali ke studi sarjana dan pascasarjana dalam jumlah
rekor. Selama tiga dekade terakhir, siswa berusia 25 tahun ke atas di
perguruan tinggi dan universitas AS meningkat dari 27 menjadi 39 persen
dari total pendaftaran, dengan peningkatan tajam terutama pada mereka
yang berusia di atas 35 tahun (Departemen Pendidikan AS, 2012). Peralihan
hidup seringkali memicu kembalinya ke pendidikan formal, seperti halnya
teman Devin dan Trisha, Anya, yang mengikuti program keperawatan
setelah anak terakhirnya meninggalkan rumah. Pernikahan dini (yang
sering mengganggu jalur pendidikan perempuan), perceraian, janda,
pemutusan hubungan kerja, perpindahan keluarga, anak bungsu mencapai
usia sekolah, anak yang lebih tua memasuki perguruan tinggi, dan
perubahan cepat di pasar kerja adalah peristiwa lain yang umumnya
mendahului masuk kembali ( Hostetler, Manis, & Moen, 2007; Moen &
Roehling, 2005). Di antara sampel wanita Afrika-Amerika, tambahan
AP GAMBAR/NANCY PALMIERI
Pria berusia 50 tahun ini, seorang sarjana penuh waktu di Mount Holyoke
College, adalah salah satu dari banyak siswa non-tradisional di perguruan tinggi
dan universitas AS. Bimbingan akademik yang tepat dan dorongan dari anggota
keluarga, teman, dan fakultas membantu pelajar paruh baya berhasil.
Karakteristik Siswa Kembali
Sekitar 60 persen pelajar dewasa adalah wanita (US Department of
Education, 2012). Seperti yang ditunjukkan oleh ketakutan Anya untuk tidak
mampu menangani pekerjaan kelas (lihat halaman 501), wanita yang masuk
kembali melaporkan merasa sangat sadar diri, tidak mampu, dan ragu-ragu
untuk berbicara di kelas (Compton, Cox, & Laanan, 2006). Kecemasan
mereka sebagian berasal dari tidak mempraktikkan pembelajaran akademik
selama bertahun-tahun dan sebagian lagi dari penuaan negatif dan
stereotip gender—keyakinan keliru bahwa siswa usia tradisional lebih pintar
atau bahwa laki-laki lebih logis dan oleh karena itu lebih mampu secara
akademis. Dan untuk siswa minoritas, stereotip etnis tentang kemampuan
untuk belajar dan perlakuan buruk juga merupakan faktor (Coker, 2003).
Tuntutan peran di luar sekolah—dari anak-anak, pasangan, anggota
keluarga lain, teman, dan majikan—menarik banyak perempuan yang
kembali ke arah yang bertentangan. Mereka yang melaporkan stres
psikologis tinggi biasanya adalah orang tua tunggal dengan sumber
keuangan terbatas, atau wanita menikah dengan aspirasi karir tinggi, anak
kecil, dan pasangan yang tidak mendukung (Deutsch & Schmertz, 2011;
Padula & Miller, 1999). Ketika pasangan gagal mengatur ulang pembagian
tanggung jawab rumah tangga dan pengasuhan anak untuk
mengakomodasi kembalinya perempuan ke sekolah, kepuasan perkawinan
menurun (Sweet & Moen, 2007). Seperti yang dikatakan teman sekelas
kepada Anya, “Saya mencoba membuka buku dan membaca, memasak, dan
berbicara dengan anak-anak. Itu tidak berhasil. Jadi saya harus mengatakan
kepada Bill, 'Tidak bisakah Anda sekali-sekali memasukkan cucian, pulang
lebih awal pada beberapa malam saja?' Dia lupa—aku menghabiskan waktu
dia pergi ke sekolah pascasarjana!”
Karena banyak tuntutan pada waktu mereka, wanita usia dewasa
cenderung mengambil lebih sedikit kredit, mengalami lebih banyak gangguan
dalam program akademik mereka, dan kemajuan lebih lambat daripada pria usia
dewasa. Kelebihan peran adalah alasan paling umum untuk tidak menyelesaikan
gelar mereka (Jacobs & King, 2002). Tetapi banyak yang mengungkapkan motivasi
tinggi untuk bekerja melalui kesulitan-kesulitan itu.
mengacu pada kegembiraan belajar, pada pemenuhan demic kesuksesan
membawa, dan harapan mereka bahwa pendidikan perguruan tinggi
akan meningkatkan pekerjaan dan kehidupan keluarga mereka (Kinser &
tchman, 2007).
Lihatdanmendengarkan
Wawancarai seorang siswa nontradisional di kampus Anda tentang
tantangan pribadi dan penghargaan bekerja menuju gelar di
kemudian hari.-
membawa Siswa yang Kembali
temuan ini menunjukkan, dukungan sosial untuk mengembalikan
stut dapat membuat perbedaan antara melanjutkan sekolah
putus sekolah. Pelajar dewasa membutuhkan anggota keluarga dan teman
yang mendorong upaya mereka dan memungkinkan mereka menemukan waktu
untuk belajar tanpa gangguan. Teman sekelas Anya menjelaskan, “Keraguan saya
mereda ketika suatu hari, Bill menawarkan diri, 'Kamu ambil bukumu dan lakukan
apa yang perlu kamu lakukan. Saya bisa memasak makan malam dan mencuci
pakaian.'” Layanan kelembagaan untuk mahasiswa yang kembali juga penting.
Hubungan pribadi dengan fakultas, jaringan teman sebaya yang memungkinkan
orang dewasa membangun komunitas sosial dengan non-
 BAB 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan 527

menerapkanApa yang Kami ketahui

Memfasilitasi Orang Dewasa Masuk Kembali ke Perguruan Tinggi

sumber pendukung Keterangan

Pasangan dan anak-anak Menghargai dan mendorong upaya pendidikan.

Membantu tugas-tugas rumah tangga untuk memberikan waktu untuk belajar tanpa gangguan.

Keluarga besar dan teman-teman Menghargai dan mendorong upaya pendidikan.

Lembaga pendidikan Berikan program orientasi dan literatur yang menginformasikan siswa dewasa tentang layanan dan dukungan sosial.

Berikan konseling dan intervensi untuk mengatasi kelemahan akademik, keraguan diri tentang kesuksesan, dan mencocokkan kursus
dengan tujuan karir.

Memfasilitasi jaringan rekan melalui pertemuan rutin, telepon, dan kontak online.

Meningkatkan hubungan pribadi dengan fakultas.

Dorong keterlibatan aktif dan diskusi di kelas dan integrasikan konten kursus dengan pengalaman kehidupan nyata.

Tawarkan kelas malam, Sabtu, dan di luar kampus serta kursus online.

Berikan bantuan keuangan untuk siswa paruh waktu.

Memulai kampanye untuk merekrut siswa yang kembali, termasuk mereka yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dan kelompok etnis minoritas.

Bantu siswa dengan anak kecil menemukan pengaturan penitipan anak dan sediakan penitipan anak di kampus.

Tempat kerja Menghargai dan mendorong upaya pendidikan.

Tawarkan jadwal kerja yang fleksibel untuk memungkinkan koordinasi pekerjaan, kelas, dan tanggung jawab keluarga.

siswa tradisional yang memahami perjuangan sehari-hari mereka, kelas
malam dan Sabtu yang dijadwalkan dengan nyaman, kursus online, dan
bantuan keuangan untuk siswa paruh waktu meningkatkan peluang
keberhasilan akademik.
Meskipun siswa nontradisional jarang membutuhkan bantuan dalam
menentukan tujuan karir, mereka melaporkan keinginan yang kuat untuk
membantu dalam memilih kursus yang paling tepat dan untuk kelas kecil
berbasis diskusi yang memenuhi kebutuhan pembelajaran dan hubungan
mereka. Penasihat akademik dan peluang magang profesional sangat
penting. Siswa dari latar belakang SES rendah seringkali memerlukan
bantuan khusus, seperti bimbingan akademik, sesi membangun
kepercayaan diri dan ketegasan, dan—dalam kasus etnis minoritas—
membantu menyesuaikan diri dengan gaya belajar yang bertentangan
dengan latar belakang budaya mereka.
Menerapkan Apa yang Kami Ketahui di atas menyarankan cara untuk
memfasilitasi orang dewasa masuk kembali ke perguruan tinggi. Ketika sistem
pendukung tersedia, sebagian besar siswa yang kembali menuai keuntungan
pribadi yang besar dan berhasil secara akademis. Berhasil mengkoordinasikan
jemaat besar tentang masalah kesehatan. Pendidikan memberinya pilihan hidup
baru, penghargaan finansial, dan harga diri yang lebih tinggi saat dia
mengevaluasi kembali kompetensinya sendiri. Kadang-kadang (walaupun tidak
dalam kasus Anya) nilai-nilai yang direvisi dan kemandirian yang meningkat ini
dapat memicu perubahan lain, seperti perceraian atau hubungan intim yang baru
(Esterberg, Moen, & Dempster-McClain, 1994). Di masa dewasa menengah seperti
di tahun-tahun sebelumnya, pendidikan mengubah perkembangan, sering kali
secara mendalam membentuk kembali jalan hidup.
bertanya
dirimu sendiri
TinjauanMengingat dampak pengalaman kejuruan dan
pendidikan pada perkembangan kognitif paruh baya, evaluasi
pepatah "Anda tidak bisa mengajari anjing tua trik baru."
MenghubungSebagian besar posisi pemerintahan dan perusahaan tingkat tinggi

tuntutan pendidikan, keluarga, dan pekerjaan mengarah pada perolehan self- dipegang oleh orang paruh baya dan lebih tua daripada orang dewasa muda.

efficacy dan kekaguman dari anggota keluarga, teman, dan rekan kerja (Chao & Kapasitas kognitif apa yang memungkinkan orang dewasa yang matang melakukan

Good, 2004). Siswa nontradisional terutama menghargai pembentukan pekerjaan ini dengan baik?

hubungan baru, berbagi pendapat dan pengalaman, dan menghubungkan

menerapkanMarcella menyelesaikan satu tahun kuliah di usia dua puluhan.
materi pelajaran dengan kehidupan mereka sendiri. Kemampuan mereka yang
Kini, di usia 42 tahun, ia telah kembali untuk meraih gelar. Rencanakan
lebih besar untuk mengintegrasikan hasil pengetahuan dalam peningkatan
serangkaian pengalaman untuk semester pertama Marcella yang akan
apresiasi terhadap pengalaman dan tugas kelas. Dan kehadiran mereka di kelas
meningkatkan peluang keberhasilannya.
perguruan tinggi memberikan kontak antar generasi yang berharga. Ketika siswa
yang lebih muda mengamati kapasitas dan bakat teman sekelas yang lebih tua, MencerminkanRentang layanan apa yang ditawarkan institusi Anda untuk

stereotip penuaan yang tidak menyenangkan menurun. mendukung siswa yang kembali? Dukungan tambahan apa yang akan Anda

Setelah menyelesaikan gelarnya, Anya mendapatkan posisi sebagai rekomendasikan?

perawat paroki dengan peluang kreatif untuk membimbing anggota

 Bagian viiiDewasa Tengah
ringkasan
Pembangunan Fisik
Perubahan fisik(p. 502)
Jelaskan perubahan fisik pada masa dewasa
pertengahan, berikan perhatian khusus pada
penglihatan, pendengaran, kulit, susunan otot-
lemak, dan kerangka.
- Perubahan fisik bertahap yang dimulai pada masa dewasa awal
berlanjut pada usia paruh baya, berkontribusi pada citra diri fisik
yang direvisi, dengan sedikit penekanan pada keuntungan yang
diharapkan dan lebih pada penurunan yang ditakuti.
- Penglihatan dipengaruhi olehpresbiopia(hilangnya
kemampuan akomodatif lensa), berkurangnya
penglihatan dalam cahaya redup, meningkatnya
kepekaan terhadap silau, dan berkurangnya
diskriminasi warna. Setelah usia 40, risiko
glaukoma, penumpukan tekanan di mata yang
merusak saraf optik, meningkat.
- Gangguan pendengaran terkait usia, atau
presbikusis, dimulai dengan penurunan deteksi
frekuensi tinggi dan
Akhirnya, h
untuk menguraikan.
GAMBAR THOMAS BARWICK/STONE/GETTY
- Kulit berkerut, mengendur, dan mengering. Bintik-bintik
penuaan berkembang, terutama pada wanita dan orang yang
terpapar sinar matahari.
- Massa otot menurun dan timbunan lemak meningkat,
dengan perbedaan jenis kelamin yang mencolok dalam
distribusi lemak. Diet rendah lemak dan olahraga teratur,
termasuk latihan ketahanan, dapat mengimbangi kelebihan
berat badan dan kehilangan otot.
- Kepadatan tulang menurun, terutama pada wanita
setelah menopause. Kehilangan tinggi badan dan patah
tulang dapat terjadi.
Jelaskan perubahan reproduksi pada kedua jenis
kelamin selama masa dewasa tengah.
- Ituberbahayapada wanita, yang terjadi secara
bertahap saat produksi estrogen turun, diakhiri
denganmati haid, sering disertai dengan gejala
emosional dan fisik. Reaksi ini, bagaimanapun,
sangat bervariasi dengan etnis, SES, kesehatan
fisik, stres psikologis, dan faktor lainnya.
- Terapi hormondapat mengurangi ketidaknyamanan
menopause, tetapi penggunaannya meningkatkan
risiko penyakit kardiovaskular, kanker tertentu, dan
penurunan kognitif.
- Meskipun produksi sperma terus berlanjut sepanjang
hidup, jumlah air mani berkurang dan ereksi menjadi
lebih sulit dicapai dan dipertahankan. Obat-obatan
tersedia untuk memerangi impotensi.
kesehatan dan Kebugaran(p. 508)
Diskusikan seksualitas di masa dewasa menengah dan nya
asi dengan kesejahteraan psikologis.
frekuensi aktivitas seksual di antara pasangan
yang menikah hanya sedikit menurun pada usia
paruh baya. Intensitas respons seksual
berkurang pada perubahan fisik klimakterik.
t menikah orang di atas usia 50 menemukan cara
untuk mengatasi kesulitan dengan fungsi seksual.
s kanker, penyakit kardiovaskular, dan
osteoporosis, mencatat faktor risiko dan
intervensi.
- Tingkat kematian akibat kanker berlipat sepuluh kali lipat
dari awal hingga dewasa menengah. Interaksi kompleks
antara faktor keturunan, penuaan biologis, dan
lingkungan berkontribusi terhadap kanker. Saat ini,
hampir 60 persen individu yang terkena dampak sembuh.
Pemeriksaan rutin dan berbagai langkah pencegahan
dapat mengurangi kejadian kanker dan kematian akibat
kanker.
- Meskipun mengalami penurunan dalam beberapa dekade
terakhir, penyakit kardiovaskular tetap menjadi penyebab
utama kematian di usia dewasa menengah, terutama di
kalangan pria. Gejalanya meliputi tekanan darah tinggi,
kolesterol darah tinggi, aterosklerosis, serangan jantung,
aritmia, dan angina pektoris. Berhenti merokok,
mengurangi kolesterol darah, berolahraga, dan
mengurangi stres dapat menurunkan risiko dan
membantu pengobatan.
- osteoporosismempengaruhi 12 persen orang di atas
usia 50; kebanyakan adalah wanita pascamenopause.
Kalsium dan vitamin D yang cukup, olahraga
menahan beban, latihan ketahanan, dan obat
penguat tulang dapat membantu mencegah dan
mengobati osteoporosis.
Diskusikan hubungan permusuhan dan kemarahan
dengan penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.
- Menyatakan permusuhan, komponen dari mengetik pola
perilaku, memprediksi penyakit jantung dan masalah
kesehatan lainnya, sebagian besar disebabkan oleh gairah
fisiologis yang terkait dengan amarah. Penekanan amarah
juga terkait dengan masalah kesehatan; alternatif yang
lebih baik adalah mengembangkan cara yang efektif
untuk menangani stres dan konflik.
beradaptasi dengan tantangan
fisik paruh baya(p. 514)
Diskusikan manfaat manajemen stres,
olahraga, dan pandangan optimis dalam
menghadapi tantangan fisik paruh baya
secara efektif.
- Manajemen stres yang efektif mencakup koping yang
berpusat pada masalah dan yang berpusat pada emosi,
tergantung pada situasinya; pendekatan konstruktif
untuk pengurangan kemarahan; dan dukungan sosial. Di
masa dewasa menengah, orang cenderung mengatasi
stres dengan lebih efektif, seringkali melaporkan manfaat
pribadi yang langgeng.
- Olahraga teratur menawarkan keuntungan fisik dan
psikologis, sehingga bermanfaat bagi orang paruh
baya yang tidak banyak bergerak untuk mulai
berolahraga. Mengembangkan rasa efikasi diri,
memilih yang sesuai ng
akses ke acc xer-
lingkungan cise ity.
© BLEND GAMBAR/ALAMY
- Ketahananterdiri dari tiga kualitas pribadi: kontrol,
komitmen, dan tantangan. Dengan mendorong
pandangan yang umumnya optimis, sifat tahan banting
membantu orang mengatasi stres secara adaptif.
 BAB 15Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Pertengahan 529

Jelaskan standar ganda penuaan. - Wanita mengungguli pria dalam tugas verbal dan Diskusikan pengembangan pemecahan masalah

- Meskipun stereotip negatif tentang penuaan kecepatan persepsi, sedangkan pria unggul dalam praktis, keahlian, dan kreativitas di masa dewasa

mengecilkan hati pria dan wanita, wanita paruh keterampilan spasial. Keuntungan dalam keterampilan
intelektual tertentu oleh baby boomer relatif terhadap
baya lebih cenderung dipandang tidak baik,
generasi sebelumnya mencerminkan kemajuan dalam
terutama oleh pria. Survei baru menunjukkan
pendidikan, teknologi, stimulasi lingkungan, dan
bahwa standar ganda ini menurun.
perawatan kesehatan.
menengah.
-
Orang dewasa paruh baya menunjukkan pertumbuhan yang
berkelanjutanpemecahan masalah secara praktis, sebagian
besar karena keuntungan dalam keahlian. Kreativitas menjadi
lebih disengaja dan sering kali bergeser dari menghasilkan

PERKEMBANGAN KOGNITIF produk yang tidak biasa menjadi mengintegrasikan ide, dan

Memproses informasi dari perhatian dengan ekspresi diri ke tujuan yang lebih

Perubahan Kemampuan Mental (hal.520) altruistik.

(hal.517) Bagaimana pemrosesan informasi berubah di usia

Kehidupan Kejuruan dan
paruh baya?
Jelaskan efek kohort pada kecerdasan yang
-
Perkembangan Kognitif
diungkapkan oleh Studi Longitudinal Seattle Kecepatan pemrosesan kognitif melambat seiring
(hal.525)
Schaie. bertambahnya usia. Menuruttampilan jaringan saraf, saat

- Penelitian cross-sectional awal menunjukkan puncak

koneksi saraf memburuk, otak beradaptasi dengan Jelaskan hubungan antara kehidupan kejuruan

kinerja tes inteligensi pada usia 35 tahun diikuti dengan

penurunan tajam, sedangkan bukti longitudinal
menunjukkan peningkatan sederhana pada usia paruh
baya. Dengan menggunakan desain sekuensial, Schaie
menemukan bahwa penurunan yang curam sebagian
besar disebabkan oleh efek kohort, karena setiap generasi
baru mengalami kesehatan dan pendidikan yang lebih
baik.
Jelaskan perubahan dalam kecerdasan yang mengkristal
dan cair di masa dewasa menengah, dan diskusikan
perbedaan individu dan kelompok dalam
perkembangan intelektual.
- Kecerdasan yang mengkristal, yang bergantung pada
akumulasi pengetahuan dan pengalaman, terus
meningkat hingga dewasa pertengahan. Sebaliknya,
kecerdasan cair, yang lebih bergantung pada
keterampilan pemrosesan informasi dasar, mulai
TOPHAM/GAMBAR BEKERJA
membentuk koneksi sinaptik baru yang kurang efisien. Itu dan perkembangan kognitif.
pandangan kehilangan informasi menyatakan bahwa orang -
Memasuki usia paruh baya, pekerjaan yang kompleks dan
dewasa yang lebih tua mengalami kehilangan informasi yang
merangsang menambah pemikiran yang fleksibel dan abstrak.
lebih besar saat bergerak melalui sistem kognitif,
Ini juga mengurangi penurunan kemampuan cairan yang berkaitan
mengakibatkan pemrosesan yang lebih lambat untuk
dengan usia.
menginterpretasikan informasi.
- Saat kecepatan pemrosesan melambat, kinerja orang menjadi Pembelajar Dewasa: Menjadi
kurang baik pada memori, penalaran, dan tugas pemecahan
Pelajar di Usia Pertengahan(p. 526)
masalah, terutama item kemampuan cairan. Tetapi faktor lain
Diskusikan tantangan yang dihadapi orang dewasa untuk
juga memprediksi kinerja kognitif yang berkaitan dengan usia.
kembali ke perguruan tinggi, cara untuk mendukung siswa
yang kembali, dan manfaat mendapatkan gelar di usia
- Orang paruh baya menunjukkan penurunan kemampuan untuk
paruh baya.
membagi perhatian mereka, fokus pada rangsangan yang
- Orang dewasa kembali ke perguruan tinggi dan sekolah
relevan, dan beralih dari satu tugas ke tugas lainnya sesuai
pascasarjana dalam jumlah rekor. Mayoritas adalah
tuntutan situasi. Penghambatan menjadi lebih sulit, kadang-
perempuan, seringkali dimotivasi oleh transisi
kadang mendorong distraktibilitas.
kehidupan. Siswa yang kembali harus mengatasi

kurangnya praktik baru-baru ini di pekerjaan akademik,

© ELLIOTT FRANKS/ARENAPAL/

menurun pada usia dua puluhan.

stereotip penuaan dan etnis, dan tuntutan peran ganda.
- Dalam Studi Longitudinal Seattle, kecepatan perseptual

menunjukkan penurunan yang stabil dan terus menerus.

- Dukungan sosial dari keluarga dan teman serta layanan
Tetapi keterampilan cair lainnya, selain kemampuan yang
lembaga yang sesuai dengan kebutuhan mereka dapat
terkristalisasi, meningkat hingga dewasa paruh baya,
membantu kesuksesan siswa yang kembali. Pendidikan
menegaskan bahwa usia paruh baya adalah waktu kinerja
lebih lanjut menghasilkan peningkatan kompetensi,
puncak pada berbagai kemampuan yang kompleks.
hubungan baru, kontak antar generasi, dan membentuk
- Perbedaan individu yang besar di antara orang dewasa kembali jalur kehidupan.
paruh baya mengingatkan kita bahwa perkembangan
intelektual bersifat multidimensi, multiarah, dan plastis.
- Orang dewasa di usia paruh baya menyimpan lebih sedikit informasi
Penyakit dan lingkungan yang tidak menguntungkan
dalam memori kerja, sebagian besar disebabkan oleh penurunan
terkait dengan penurunan intelektual; pekerjaan yang
penggunaan strategi memori. Tetapi pelatihan, desain tugas yang lebih
merangsang dan pengejaran waktu luang, kepribadian
baik, dan pengetahuan metakognitif memungkinkan orang dewasa
yang fleksibel, pernikahan yang langgeng, kesehatan yang
yang lebih tua untuk mengkompensasi penurunan yang berkaitan
baik, dan keuntungan ekonomi memprediksi
dengan usia.
perkembangan kognitif yang menguntungkan.

Istilah dan Konsep Penting

klimakterik (h. 504) terapi hormon (hlm. 506) pandangan pemecahan masalah praktis (hal. 524)
kecerdasan terkristalisasi (hlm. 518) kehilangan informasi (hlm. 520) presbikusis (hal. 503)
kecerdasan cair (hlm. 518) menopause (hlm. 504) presbiopia (h. 502)
glaukoma (h. 503) tampilan jaringan saraf (h. 520) Pola perilaku Tipe A (h. 513)
sifat tahan banting (h. 516) osteoporosis (h. 512)