Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FISIKA

APLIKASI ILMU FISIKA DALAM PERANCANGAN


KONSTRUKSI BENDUNGAN
Dosen pengampu :

Ir. MUHAMMAD IRSYAM, S.T,M.SI.,IPM

Disusun oleh :

BASTIAN SINAGA (221070034)


CHYKA ANASTASYA (221070064)
HARAPAN JANIS DELAU (221070036)
RICHWEL L GORAN SN (221070012)
YOHANES ADOLFUS PATI (221070050)

PRODI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan
restunya, penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada dosen pengampu mata kulia fisika, yang telah memberikan kami kesempatan
untuk menyusun makalah ini yang berjudul “APLIKASI ILMU FISIKA DALAM
PERANCANGAN KONSTRUKSI BENDUNGAN”.

Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
fisika serta menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai judul yang telah di tetapkan.
Terlepas dari semua itu, kami juga menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan berbesar hati kami menerima kritikan serta
saran yang membangun dari teman – teman untuk memperbaiki makalah ini.

Semoga makalah ini bisa dimengerti oleh para pembaca, serta makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Batam, 30 Oktober 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

1.1 Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4


1.2 Rumusan masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.3 Batasan masalah . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
1.4 Tujuan pembuatan makalah . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . 5
1.5 Manfaat pembuatan makalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
1.6 Sistematika penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB II LANDASAN TEORI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7

BAB III PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8

3.1. Pengertian bendungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8

3.2. Penerapan konsep fisika dalam bendungan . . . . . . . 9

2
BAB IV PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

4.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11

4.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Teknik sipil merupakan salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun, merenovasi gedung, infrastruktur dan sarana prasarana
yang mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Teknik sipil mempunyai
ruang lingkup yang luas, di dalamnya melingkupi pengetahuan matematika, fisika, kimia,
biologi, geologi, lingkungan computer mempunyai perannya masing – masing dan
berkesinambungan. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia
dan pergerakannya. Sehingga bisa dikatakan ilmu teknik sipil bisa merubah sebuah hutan
menjadi kota besar.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu ruang lingkup teknik sipil adalah
pengetahuan tentang ilmu fisika. Dengan demikian, dunia teknik sipil tidak dapat dipisahkan
dari beberapa konsep ilmu fisika, yang pada dasarnya dapat dijadikan sebagai acuan analisis.
Konsep gerak, gravitasi, hukum Newton, kesetimbangan benda tegar, dan tekanan hidrostatis
menjadi hal paling penting untuk diketahui dan dipahami oleh seorang insinyur dalam
melakukan perencanaan, perancangan, dan pembangunan berbagai infrastruktur dan
lingkingan lainnya yang masuk dalam ruang lingkup teknik sipil.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang pembuatan makalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penyusunan makalah ini adahal :

 Apa saja konsep – konsep ilmu fisika yang akan diterapkan dalam konstruksi sebuah
bendungan?

3
 Apa fungsi atau manfaat dari konsep – konsep ilmu fisika yang diterapkan dalam
konstruksi bendungan?
1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam makalah ini adalah :

 Dalam makalah ini akan membahas lebih spesifik tentang dinding bendungan dibuat
lebih besar di bagian dasar bendungan dari pada bagian atas bendungan.
 Bendungan yang dibahas dalam makalah ini adalah bendungan yang dilengkapi
dengan pintu air.
 Bendungan yang dibahas dalam makalah ini adalah bendungan yang bertujuan untuk
irigasi, waduk, dan tempat wisata. Bukan bendungan untuk pembangkit listrik tenaga
air (PLTA).
1.4. Tujuan Pembuatan Makalah

Tujuan dari penulisan makala ini adalah:

 Mengetahui dan memahami cabang ilmu fisika yang digunakan dalam perancangan
dan pembangunan bendungan.
 Mengetahui relevansi dan analogi antara ilmu fisika terhadap ilmu teknik sipil
1.5. Manfaat Pembuatan Makalah

Manfaat dari penulisan makala ini adalah diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan
akademik (teoritis) untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai bendungan serta
relevansi antara ilmu fisika dengan ilmu teknik sipil. Hal ini juga bisa menjadi modal buat
kalangan akademik ketika nantinya memasuki dunia kerja.

1.6. Sistematika Penulisan

Makalah merupakan karya tulis yang mengangkat dan menjelaskan suatu masalah
berlandaskan hasil penelitian pustaka atau hasil pengkajian sebuah teori. Selain itu makalah
juga bisa disebut sebagai karya tulis yang di dalamnya terkandung pemikiran dari sebuah
topic atau masalah tertentu. Secara sederhana kita akan menulis sebuah topic atau tema yang
kita temukan. Selanjutnya kita kembangkan dengan pemikiran kita dan ditambah dengan
pengkajian atau penelitian literature lainnya. Umumnya makalah memiliki isi 5 – 7 halaman.

Berikut merupakan sistematika penulisan makalah:

 Kata pengantar
 Daftar isi
 BAB I PENDAHULUAN
 Latar belakang
 Rumusan masalah
 Batasan masalah
 Tujuan pembuatan makalah
 Manfaat pembuatan makalah

4
 Sistematika penulisa
 BAB II LANDASAN TEORI
 BAB III PEMBAHASAN
 BAB IV PENUTUP
 Kesimpulan
 Saran
 DAFTAR PUSTAKA

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian tekanan hidrostatis

Fluida merupakan zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan
terhadap perubahan bentuk ketika ditrkan. Contoh fluida adalah zat cair dan gas. Mekanika
fluida dibedakan menjadi dua bagian, yaitu fluida statis ( fluida tidak bergerak) dan fluida
dinamis ( fluida bergerak).

Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang per
satuan luas tekan. Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
berat zat cair tersebut terhadap kedalamannya.

Tekanan hidrostatis tidak bergantung pada arah dan volume zat cair. Dengan kata
lain, pada kedalaman tertentu zat cair akan menekan ke segala arah dengan gaya tekan yang
sama besar. Tekanan ini terjadi karna adanya berat air yang membuat cairan tersebut
mengeluarkan tekanan. Hubungan antara tekanan hidrostatis dengan gaya angkat terletak
pada perbedaan kedalaman benda tercelup, dimana benda yang tercelup akan
mempengaruhi perbedaan tekanan hidrostatis yang dialami benda. Semakin dalam benda
tercelup maka semakin besar tekanan hidrostatis yang dialami benda.

 Tekanan Hidrostatis dirumuskan :


Ph = P . g . h
Keterangan:
Ph : Tekanan Hidrostatis (N/m^2)
P : Massa jenis (kg/m^3)
g : gaya gravitasi (m/s^2)

5
h : ketinggian (m)

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian bendungan

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air dan
menampung air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga
dialirkan dan digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air.

Kebanyakan bendungan juga memiliki bagian yang disebut pintu air yang berfungsi untuk
membuang air yang tidak diinginkan atau ketika volume air melebihi kapasitas muat suatu
suatu bendungan. Hal ini dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.

Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda.
Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah ( lowhead dam), yang berfungsi
untuk menaikan muka air. Biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya
dinaikan akan mengalir melalui puncak atau mercu bendung ( overflow ). Hal ini
memungkinkan kita untuk mengukur kecepatan aliran sungai. Beberapa Negara di Eropa hal
ini dapat digunakan sebagai penggerak penggilingan tradisional. Sungai yang cukup besar
dan deras alirannya, sering kalibendung dapat dioperasikan membentuk suatu sestem

transportasi air.

6
Di Indonesia, bendung dapat digunakan sebagai irigasi, apabila permukaan air sungai lebih
rendah dari permukaan tanah yang akan diairi.

3.2. Penerapan konsep – konsep fisika dalam bendungan

Dalam pembangunan sebuah bendungan, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan
untuk menjaga bendungan tidak mudah hancur dan tetap berdiri kokoh. Seperti yang kita
ketahui, semua ilmu yang kita pelajari memiliki kesinambungan. Contohnya dalam ilmu sipil,
untuk menyempurnakan suatu konstruksi, selalu berkaitan dengan ilmu fisika. Berikut
penerapan konsep fisika dalam pembangunan sebuah bendungan.

 Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh cairan pada
kesetimbangan, karna pengaruh gravitasi atau tekanan pada zat cair. Besar tekanan
pada zat cair bergantung pada kedalaman suatu wadah, semakin dalam letak suatu zat
cair pada wadah, akan semakin besar pula tekanan pada bagian itu.
Menurut hukum tekanan hidrostatis “tekanan hidrostatis yang terletak pada
semua titik pada suatu bidang datar, selalu memiliki besar tekanan yang sama”.
Hukum hidrostatis sendiri akan berlaku apabila zat cair dalam keadaan diam atau
tidak mengalir.
Hubungan antara tekanan hidrostatis dan bendungan dapat dilihat dari struktur
dinding bendungan. Dinding bendungan bagian bawah dibuat lebih tebal dari bagian
atas agar bendungan tidak hancur. Karna tekanan zat cair terbesar berada pada titik
paling dalam atau dasar dari sebuah bendungan. Hal ini sesuai dengan prinsip tekanan

7
hidrostatis yang menyatakan semakin dalam letak zat cair, akan semakin besar

tekanan pada bagian itu.


 Hukum Newton 1
Dalam hukum Newton mengatakan “ jika resultan gaya pada suatu benda
sama dengan nol, maka benda yang mula – mula diam akan terus diam. Sedangkan
benda yang mula – mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”.
Hubungan antara hukum Newton dengan bendungan adalah, bendungan selalu
mempertahankan keadaan dan posisinya.jika bendungan tidak dapat mempertahankan
keadaan dan posisinya, maka bendungan akan hancur terkena tekanan dan arus air.
Sehingga semua bendungan selalu dibuat tetap pada tempatnya.

BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Setehal mempelajari relevansi antara ilmu fisika dengan ilmu teknik sipil, maka dapat
disimpulkan bahwa :

 Ilmu teknik sipil bukanlah ilmu yang independent (berdiri sendiri), karna di dalam
ilmu teknik sipil di pelajari juga ilmu lainnya seperti ilmu fisika, matematika,
computer, dll.
 Pentingnya mempelajari ilmu fisika dalam perkuliahan teknik sipil, karena di dalam
penerapan teknik sipil di kehidupan nyata, banyak ditemukan konsep – konsep ilmu
fisika.

8
 Konsep – konsep ilmu fisika yang berhubungan dengan teknik sipil diantaranya yaitu
gerak, gravitasi, kesetimbangan benda tegar, tekanan hidrostatis, hukum Archimedes,
dan hukum Newton.
 Konsep bendungan di dalam teknik sipil masih berkaitan dengan hukum fisika seperti
hukum Newton 1 dan tekanan hidrostatis.

4.2. Saran

karena banyaknya relevansi antara ilmu fisika dengan ilmu teknik sipil, maka sangat
disarankan untuk lebih meningkatkan lagi semangat mempelajari ilmu fisika dan eksplore
wawasan, khususnya bagi kita mahasiswa teknik sipil.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bendungan

https://id.scribd.com/document/344455576/makalah-relevansi-fisika-dengan-teknik-sipil

https://id.scribd.com/document/390053271/260316608-makalah-penerapan-fisika-dalam-
bidang-teknik-sipil-docx

https://www.koleksitugasku.site/2017/03/makalah-tentang-dam-atau-waduk-html

Anda mungkin juga menyukai