Oleh:
NUR HIKMAH
13.201020.040
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai
Derajat Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas
Pertanian
Universitas Borneo Tarakan
NUR HIKMAH
13.201020.04
0
September 1995.
2015, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kelising Kecamatan Sekatak
v
KATA PENGANTAR
Tuhan bagi seluruh alam semesta dan hanya kepada Nyalah kita
salam dan sholawat selalu kita hanturkan kepada sang pencerah zaman
Nabi Besar Muhammad SAW. Nabi pembawa risalah suci dan kenikmatan
bagi alam beserta isinya, yaitu Agama Islam. Atas kehadirat Allah SWT
2. Untuk kedua orang tua penulis, Ayahanda Abdullah dan Ibunda Rasmi
terima kasih atas cinta, kasih sayang, nasehat, doa yang tidak perah
dapat menjadi seseorang yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang
disekitarnya.
3. Bapak Prof. Dr. Adry Patton. M.Si selaku Rektorat Universitas Borneo
Tarakan.
vi
4. Ibu Sekar Inten Mulyani, S.Pt., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi
5. Ibu Dr. Elly Jumiati, S.P., M.P dan Bapak Mohammad Wahyu Agang,
Borneo Tarakan.
7. Ibu Eka suryani dan bapak Muliadi selaku pengusaha Amplang Lily
10. Kepada sahabat penulis Fitrah Ramadani, Sari Handayani, Ariani, dan
penulis.
vii
11. Teman-teman peneliti Susanti, Hamdana apriliana, Emi, Suryanti dan
oleh karena itu kritik dan saran sangat digunakan sebagai tambahan
Nur Hikmah
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................v
KATA PENGANTAR.....................................................................................vi
DAFTAR ISI..................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...........................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xv
ABSTRAK.....................................................................................................xvi
ABSTRACT..................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Perumusan Masalah..........................................................................4
C. Tujuan Penelitian...............................................................................4
D. Manfaat Penelitian.............................................................................5
A. Amplang............................................................................................6
C. Biaya Produksi..................................................................................9
ix
F. Biaya Total (Total Costs)...................................................................14
G. Penerimaan.......................................................................................15
H. Keuntungan.......................................................................................16
I. Kelayakan Usaha..............................................................................18
1. R/C Ratio.....................................................................................19
J. Kerangka Pemikiran..........................................................................21
1. Data Primer.................................................................................24
2. Data Sekunder............................................................................24
1. Kuesioner....................................................................................25
2. Observasi....................................................................................25
3. Wawancara.................................................................................25
4. Dokumentasi...............................................................................25
E. Analisis data......................................................................................26
1. Analisis Deskriptif........................................................................26
2. Analisis Kuantitatif.......................................................................26
x
b. Penerimaan..........................................................................28
c. Analisis Keuntungan.............................................................28
F. Definisi Operasional..........................................................................31
2. Kepadatan Penduduk..................................................................35
B. Profil Usaha.......................................................................................36
xi
2. BEP (Break Even Point)..............................................................54
A. Kesimpulan........................................................................................57
B. Saran.................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................59
LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................62
xii
DAFTAR TABEL
xiii
LAMPIRA
xiv
DAFTAR
xv
ABSTRA
xvi
ABSTRA
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian dalam arti luas terdiri dari lima sub sektor yaitu tanaman
panjang.
Industri kecil dan rumah tangga merupakan salah satu bagian yang
beberapa alasan yang melandasi antara lain, industri kecil dan rumah
lokal.
rumah tangga, dalam skala makro industri rumah tangga adalah salah
memiliki cita rasa yang gurih dan enak. Makanan ini bahan utamanya
adalah ikan tenggiri, ikan pipih atau ikan belida (Notopetrus chitala).
Biasanya amplang berbahan baku ikan tengiri, ikan pipih atau ikan
belidia. Namun ada juga yang berbahan baku ikan bandeng jantan.
Seperti usaha amplang Lily ini menggunakan ikan bandeng jantan sebagai
bahan baku utama. Cita rasa dan bentuk setelah diolah tidak jauh berbeda
3
dengan yang lain seperti ikan tengiri ikan pipih atau ikan belida.
Di Kota Tarakan itu ada banyak IRT (industri rumah tangga) yang
Usaha amplang Lily yang ada di kota Tarakan ini memiliki suatu
B. Rumusan Masalah
tangga ?
tangga ?
C. Tujuan Penelitian
berikut:
tangga.
tangga.
5
D. Manfaat Penelitian
berikut:
2. Bagi pemerintah dan pihak yang terkait, penelitian ini dapat dijadikan
tangga.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Amplang
yang bagus kualitasnya dengan melihat dari warnanya. Bila amplang yang
berwarna cukup putih, itu tandanya bawang putihnya kurang. Jika yang
bahan utamanya adalah ikan tenggiri, ikan pipi atau ikan belida
juga yang berbahan baku ikan bandeng adalah Kelompok Bina Karya
amplang dari ikan tengiri dan bandeng, tetapi ternyata banyak yang suka
amplang bandeng. Kami memakai kan bandeng laki (jenis bandeng laut)
(kompas, 2012).
yang strategis untuk memenuhi kebutuhan protein yang relatif murah dan
sumber zat gizi yang penting bagi proses kelangsungan hidup manusia.
kandungan gizi tinggi dan protein yang lengkap dan penting untuk tubuh.
Zat gizi utama pada ikan antara lain protein, lemak, vitamin dan
mineral. Akan tetapi zat gizi ini tidak akan bernilai tinggi dan turun
tergantung pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa jenis
atau spesies ikan, jenis kelamin, umur dan fase reproduksi pada ikan.
Faktor eksternal berupa faktor yang ada pada lingkungan hidup ikan
digiling kemudian dicampur bumbu dan tepung, lalu diaduk hingga rata.
atau dicetak juga akan dibuat. Semua pekerjaan yang mengaduk dan
yang dikelola rumah tangga dengan skala usaha relatif kecil. Menurut
rumah tangga dengan lembaga keuangan merupakan hal yang perlu dikaji
dapat berjalan.
usaha industri atau industri rumah tangga adalah usaha yang tidak
menjadi barang jadi atau setengah jadi atau dari yang kurang nilainya
menjadi yang lebih tinggi nilainya dengan tujuan untuk dijual atau ditukar
9
dengan barang lain dan ada satu orang anggota keluarga yang
kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat
terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau
sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative
kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada
d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100
orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun
uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri
tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
Industri kecil dan rumah tangga merupakan salah satu bagian yang
kerja adalah sektor industri rumah tangga. Pada sekrot industri rumah
tenaga kerja lebih banyak, namun tetap optimal baik dari segi kualitas
C. Biaya Produksi
akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat. Biaya produksi
mempunyai pengertian yang lebih luas. Biaya dari input diartikan sebagai
dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya jangka pendek dan biaya
biaya dalam waktu atau situasi yang tidak lama, jumlah masukan (input)
produksi jangka pendek masih dapat dibedakan adanya biaya tetap dan
bahan baku menjadi produk jadi. Biaya produksi ini terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (nafarin dalam Ramli,
2013).
dinyatakan dalam satuan moneter (uang), yang telah terjadi atau akan
terjadi untuk tujuan tertentu. terdapat 4 unsur pokok dalam definisi biaya,
yaitu:
pokok, penilaian harga barang yang sudah atau sedang dikerjakan serta
untuk penilaian efisiensi kerja dari setiap kegiatan atau bagian dari suatu
perusahaan.
barang dan jasa yang dinyatakan dalam harga untuk setiap satuan
yang sudah atau sedang dikerjakan serta untuk penilaian efisiensi kerja
banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada
Biaya Tetap yaitu biaya yang jumlahnya tetap, tidak tergantung pada
dalam internal tertentu. Biaya ini akan terus dikeluarkan, walaupun tidak
Bustan, 2010).
Biaya tetap, yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap tidak terpengaruh
aktivitas tertentu (Mulyadi dalam Wijayanti dkk, 2013). Biaya tetap adalah
2013)
Bustan, 2010).
Biaya total adalah terdiri dari dua jenis biaya dalam proses produksi,
yakni biaya tetap total dan biaya variable total. Dan lebih jauh Kalangi
produk yang dihasilkan (Q), artinya bila jumlah produk yang dihasilkan
berubah maka biaya variabel total akan berubah juga” (kalangi dalam
G. Penerimaan (Revenue)
yang dapat dihasilkan dan harga jual diperoleh. Tinggi rendahnya harga di
itu sendiri. Akan tetapi biaya produksi (cost) sedikit banyak dapat diatur
perusahaan
sebagai berikut: Total revenue dalam hal ini adalah besarnya penerimaan
merupakan nilai produk total usaha tani dalam jangka waktu tertentu, baik
yang dijual maupun yang tidak dijual sedangkan menurut Soeharo dan
hasil perkalian dari produksi total dengan harga per satuan. Produksi total
adalah hasil utama dan sampingan, sedangkan harga adalah harga pada
H. Keuntungan (Profitabilitas)
dihasilkan. Biaya yang dimaksud adalah biaya tetap seperti sewa lahan
dan biaya tidak tetap seperti biaya pembelian bibit dan upah tenaga kerja
usahanya.
2016).
biaya.
dan jumlah seluruh biaya. Laba merupakan posisi dasar dan penting dari
adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh
dalam penelitan ini adalah kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang
2014).
suatu proyek atau bisnis. Studi kelayakan proyek atau bisnis merupakan
bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun,
tidak. Sebuah ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide
tersebut dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak
adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak
1. R/C ratio
nilai R/C ratio > 1, berarti penerimaan yang diperoleh lebih besar daripada
Apabila nilai R/C ratio < 1 maka tiap unit yang dikeluarkan akan lebih
usaha yang memiliki R/C rasio = 1, berarti kegiatan usaha berada pada
biaya atau besarnya laba konstribusi sama dengan total biaya tetap,
dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak
penentuan harga jual serta jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi
tiga yaitu BEP penerimaan, BEP produksi, dan BEP harga. BEP
menentukan dan mencari jumlah barang yang harus dijual pada harga
Even Point BEP hanya dapat terjadi pada saat nilai total penerimaan
sama dengan nilai total biaya yang dikeluarkan (TR=TC) (Suratiyah dalam
Sartika, 2016).
J. Kerangka Berpikir
atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki
juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa
biaya usaha amplang Lyli adalah biaya bahan baku, peralatan, tenaga
keuntungan usaha amplang lily dan untuk mengetahui layak atau tidak
kelayakan yang di gunakan yaitu Revenue Cost Ratio (R/C) dan BEP
(Break even point). karangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 1.
Usaha Amplang
Analisis Keuntungan
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Total Biaya
Penerimaan
Kelayakan
R/C ratio
BEP (Break Even Point)
METODOLOGI PENELITIAN
sangkut-paut yang erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah
Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data primer
1. Data Primer
peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga
sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk
kuesioner.
2. Data Sekunder
dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua).
Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Badan Pusat
berikut:
1. Kuesioner
2. Observasi
3. Wawancara
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data
4. Dokumentasi
digunakan dalam penelitian ini berbentuk gambar dan data yang relevan.
2
E. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
yang ada. Dalam hal ini adalah untuk menggambarkan usaha amlang
2. Analisis Kuantitatif
dilasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap/Total Fixed Cost (TFC) dan
1) Biaya Tetap
banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada
metode garis lurus dengan rumus sebagai berikut (Ngamel dalam Khoiroh,
2016):
2) Biaya Variabel
Bustan, 2010).
produksi yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Pernyataan diatas
TC = TFC + TVC
Keterangan :
TC = Biaya Total
b. Penerimaan
harga per satuan. Produksi total adalah hasil utama dan sampingan,
sedangkan harga adalah harga pada tingkat usaha tani atau harga jual
petani.
TR = P x Q
Keterangan:
TR = Penerimaan
variabel harga jual dan variabel jumlah produk yang dijual (Rasyaf dalam
Utari, 2015).
c. Analisis Keuntungan
adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya dan dapat dirumuskan
= TR-TC
Keterangan:
= Keuntungan
TR = total peneriman
TC = total biaya
analisis BEP (Break Even Point) dan Revenue Cost Ratio (R/C-Ratio).
1) R/C-ratio
Total Cost (TC). Kelayakan usaha dihitung dengan rumus sebagai berikut:
R/C = TR
TC
Keterangan :
Kriteria :
R/C = 1 : maka usaha tidak untung dan tidak rugi atau impas
diusahakan
3
rugi) atau Break Event Point (BEP). Rumus yang dapat digunakan adalah
a. BEP penerimaan = FC
1 - VC
S
Keterangan :
BEP penerimaan
S = Volume Penjualan
b. BEP produksi = FC
P - AVC
Keterangan :
c. BEP harga = TC
Y
Keterangan :
F. Definisi Operasional
bungkus.
4. Biaya total adalah terdiri dari dua jenis biaya dalam proses produksi,
yakni biaya tetap total dan biaya variable total dalam satuan rupiah
perbulan.
3
satu bulan proses produksi yang dinyatakan dalam HOK (Hari Orang
Kerja)
7. Harga produk adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan
uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu
barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu
harga per satuan. Produksi total adalah hasil utama dan sampingan,
sedangkan harga adalah harga pada tingkat usaha tani atau harga
11. R/C-ratio adalah adalah singkatan dari Revenue Cost Ratio atau
12. BEP adalah cara atau teknik yang digunakan oleh manajer
kerugian.
produksi pada posisi tidak untung atau tidak rugi. Dengan kata lain
15. BEP harga yaitu tingkat atau besarnya harga perunit suatu produk
yang dihasilkan produsen pada posisi tidak untung atau tida rugi.
perbungkus.
BAB IV
Kota Tarakan terletak antara 117º34’ Bujur Barat dan 117º38’ Bujur
Timur serta di antara 3º19’ Lintang Utara dan 3º20; Lintang Selatan.
atau 249,65 km2 berupa daratan dan sisinya sebanyak 1,78% atau 4,53
km2 berupa lautan. Letak Kota Tarakan terpisah dari pulau induk
Sesayap
2. Kepadatan Penduduk
806,12 km2. Wilayah yang dimiliki oleh Kecamatan Tarakan Barat relatif
Kota Tarakan. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah yang dimiliki oleh
B. Profil Usaha
indusri rumah tangga yang dimiliki dan di kelola oleh ibu Eka Suryani.
Timur. Usaha ini didirikan pada tahun 2013. Pada awalnya ibu Eka suryani
Pada akhirnya ibu Eka suryani mendapatkan hasil yang memuaskan dari
usaha yang di jalani. Untuk Nama usaha amplang Lily tersebut berasal
dari nama anak ibu Eka suryani, ibu eka mengambil nama anaknya
Obat dan Makanan Republik Indonesia dan memiliki Sertifikat Halal dari
telah memiliki surat izin usaha mikro dan kecil (Nomor : IUMK / 0027 /
CTT
/ 2017) dari Pemerintah Kota Tarakan Kecamatan Tarakan Timur. Hal ini
berbagai bahan lainnya seperti bawang putih, gula, garam dan bahan
bandeng Jantan.
penghalusan
pencetakan
penggorengan
pengemasan
berikut :
a. Pembersihan ikan
empedunya pecah karena jikan hal itu terjadi daging ikan akan menjadi
pahit.
bersih.
b. Penghalusan
bahan lain seperti bawang putih, gula, garam dan lainnya. Sedangkan
d. Pencetakan
e. Penggorengan
f. Pengemasan
dengan berat 110 gram dan yang berukuran kecil dengan berat 55 gram.
tergantung dari stok pembelian ikan bandeng jantan dari pengusaha dan
amplang di industri rumah tangga Amplang Lily dapat dilihat pada Tabel 3.
produksi amplang 5 kali dalam seminggu yaitu senin sampai jum’at dan
Untuk sabtu dan minggu di gunakan untuk istirahat tapi apabila ada
pemesanan pada hari sabtu dan minggu maka usaha amplang Lily akan
produksi kebutuhan bahan baku sebanyak 120 kg. Untuk bahan baku 120
10.000 perkg dan Biaya yang di keluarkan oleh usaha amplang lily untuk
Amplang Lily. Jumlah tenaga kerja ada dua orang yaitu terdiri darui
sebanyak 59 bungkus/orang.
Kerja untuk usaha amplang ada perempuan dan laki-laki. Dalam produk
4
satu kali proses produksi amplang adalah sebagai berikut: amplang untuk
tenaga kerja laki-laki memiliki HOK sebesar 17,5 dan tenaga kerja
dari perkalian jumlah hari, jumlah tenaga kerja (HKSP (Hari Kerja Standar
Pria sebesar 1) wanita sebesar 0,8) dan jam kerja per hari. Kemudian
dilakukan pembagian dengan jam kerja maksimal yaitu 8 jam per hari.
disajikan diatas. untuk tenaga kerja per HOK mendapatkan Upah Masing-
masing 40.000 dalam satu hari produksi dan tenaga kerja di berikan upah
biaya perunit yang lebih baik dengan biaya rendah. Hal itu akan
dilasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap/Total Fixed Cost (TFC) dan
dalam satuan uang secara potensial akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu. Biaya produksi secara umum merupakan total semua biaya yang
4
biaya variable.
berupa biaya tetap dan biaya variable. Biaya tetap adalah biaya yang
variable adalah biaya yang habis di gunakan dalam satu bulan produksi,
yang jumlahnya tetap dan tidak dipengaruhi tingkat produksi. Hal ini
produksi.
masa pakai yang singkat seperti baskom, dandang, mesin pres plastic,
dan kompor gas. Biaya yang di gunakan untuk membeli peralatan dalam
baskom, dandang, kompor gas, mesin pres plastik kecil, mesin pres
plastik besar, kulkas, mesin mixer adonan, blender dan timbangan. biaya
yang terbesar dikeluarkan yaitu untuk membeli mesin mixer adonan untuk
kerja.
sebesar Rp
minyak goreng, tepung tapioca, bawang putih, gula, garam, masako, telur,
bahwa ada beberapa produk yang dihasilkan secara teratur oleh Amplang
Lily yakni satu minggu 5 kali produksi. Rincian selengkapnya total biaya
bulan produksi.
pembuatan amplang. Biaya tersebut terdiri atas biaya tetap dan biaya
variable, yang mana dari kedua jenis biaya tersebut merupakan total biaya
ini adalah uraian biaya tetap dan biaya variable usaha amplang Lily.
penyusutan peralatan.
biaya bahan baku dan bahan lain-lainnya, upah tenaga kerja, biaya bahan
variabel produk yaitu amplang. Biaya total yang telah dikeluarkan oleh
TR adalah total revenue atau penerimaan, P adalah Price atau harga jual
perunit produk dan Q adalah Quantity atau jumlah produk yang dijual.
dengan berat 110 gram perbungkus sebanyak 893 bungkus dalam satu
bulan produksi dengan harga satuan sebesar Rp. 12.000 dan amplang
bungkus dalam satu bulan produksi dengan harga satuan sebesar Rp.
4.000.
keuntungan yang diperoleh tidak bisa digunakan lagi untuk produksi dan
hanya bisa sekali produksi karena keuntungan yang diperoleh lebih kecil
Oleh karena itu, keuntungan B/C ratio sebesar 0,6 maka dapat
dikatakan tidak layak karena B/C < 1 maka usaha tersebut merugikan
sehingga lebih baik tidak dilaksanakan (Gittinger 1986 dalam Utari 2015).
dilaksanakan jika mempunyai B/C > 1 (Gittinger 1986 dalam Utari 2015).
1. R/C ratio
rumah rumah tangga akan menguntungkan apabila nilai R/C > 1. Semakin
besar nilai R/C semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh dari
usaha tersebut. Adapun revenue cost ratio yang diperoleh usaha amplang
Tabel 10. R/C ratio Usaha Produksi Amplang Lily pada Industri rumah
Tangga
NO 1 Uraian Penerimaan Biaya Total
Keuntungan (Rp) 14.460.000
2 R/C 9.114.625
1,6
usaha amplang sebesar Rp 9.114.625. jadi besarnya, nilai R/C > 1 maka
usaha yang dijalankan adalah layak. Nilai R/C sebesar 1,6 mempunyai arti
bahwa setiap biaya produksi yang dikelurkan sebesar Rp 100 rupiah biaya
BEP dihitung dengan mengetahui biaya total, total produksi dan hasil
kerugian.
5
Tabel 11. Break Even Point (BEP) Penerimaan Usaha Amplang Lily
pada Industri rumah Tangga
keterangan nilai
FC 334.625
VC 8.780.000
S 14.460.000
Penerimaan 14.460.000
BEP Penerimaan 851.880
Layak / Tidak Layak Layak
Sumber: Diolah Data Primer, 2017
untung tidak rugi. Nilai BEP penerimaan lebih kecil dari nilai penerimaan
dilaksanakan.
Tabel 12. Break Even Point (BEP) Produksi Usaha Amplang Lily pada
Industri Rumah Tangga
Keterangan Nilai
FC 334.625
P 8.000
AVC 4.800
Produksi 1.829
BEP Produksi 105
Layak / Tidak Layak Layak
Sumber: Diolah Data Primer, 2017
untung dan tidak rugi. Nilai BEP produksi lebih kecil dari hasil produksi
5
yang dicapai yaitu 1.829 Bungkus. Maka, usaha amplang dikatakan layak
Tabel 13. Break Even Point (BEP) Harga Usaha Amplang Lily pada
Industri rumah Tangga
Keterangan Nilai
TC 9.114.625
Y 1.829
Harga 8.000
BEP Harga 4.983
Layak / Tidak Layak Layak
Sumber: Diolah Data Primer, 2017
harga pokok atau harga jual amplang pada keadaan impas atau tidak
untung tidak rugi. Nilai BEP harga lebih kecil dari harga rata-rata yang
untuk dilaksanakan.
BAB V
A. Kesimpulan
2. Kelayakan UKM Amplang Lily sebesar R/C ratio sebesar 1,6. Nilai R/C
produksi sebesar 105 bungkus lebih kecil dari hasil produksi sehingga
usaha amplang dapat dikatakan layak diusahakan (105 < 1.829). BEP
8.000).
58
B. Saran
karena UKM amplang Lily ini belum untung dikarenakan biaya yang
Kami hanturkan terima kasih atas bantuan bapak/ibu/sdr memberikan jawaban dengan bai
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Lengkap : Eka Suryani
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelurahan : Kampung Empat
Kecamatan : Tarakan Timur
Kota : Tarakan
Jenis Usaha : Industri amplang (Skala rumah tangga)
1. Umur : (Tahun)
Jumlah Biaya
Umur(Rp)
Ekonomis
Nilai
(Tahun)
Penyusutan (Rp/Tahun)
Jenis Peralatan
No. Jumlah Satuan
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
JumlahSatuanHarga (Rp/Satuan) Jumlah/Biaya
No. Jenis Bahan Baku
(Rp/Satuan)
1 Bahan Baku Utama:
Jumlah
2Biaya-biaya lain:
Jumlah
TOTAL
6
Tabel 14. Total Penyusutan Usaha Amplang Lily pada Industri Rumah Tangga
Umur biaya
Harga
No. Jenis Peralatan Jumlah Satuan Nlai Sisa Ekonomis Penyusutan
(Rp/Satuan)
(bulan) (Rp)
Tabel 15. Biaya Variabel Usaha Amplang Lily pada Industri Rumah Tangga Perbulan
Tabel 16. Perhitungan HOK Tenaga Kerja Usaha Amplang Lily pada Industri Rumah Tangga
Tabel 17. Total Biaya Produksi Usaha Amplang Lily pada Industri Rumah Tangga Perbulan
Tabel 18. Total Penerimaan Untuk Hasil Produksi Amplang Lily pada Industri Rumah Tangga Perbulan
Harga (Rp/bungkus)
No Uraian Produksi Penerimaan
Tabel 19. Keuntungan Produksi Amplang Lily pada Industri Rumah Tangga Perbulan
No Uraian Pendapatan
Tabel 20. R/C ratio Usaha Produksi Amplang Lily pada Industri Rumah Tangga
No Uraian kelayakan
1 Penerimaan 14.460.000
Tabel 21. BEP (Break even point) Usaha Amplang Lily pada Industri Rumah Tangga
LAMPIRAN DOKUMENTASI
a. Penghalusan c.pencetakan
7
c. pengorengan d. Pengemasan