SKRIPSI
FARIDAH
14201020008
SKRIPSI
FARIDAH
14201020008
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2018
RIWAYAT HIDUP
2008 di SMPN 04 Sebatik Tengah dan lulus pada tahun 2011, kemudian
melanjutkan sekolah di SMAN 1 Sebatik Tengah pada tahun 2011 sampai 2014.
Pada tahun 2014 penulis mendaftar SNMPTN dan diterima di Universitas Borneo
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya
kesehatan dan junjungan tinggi kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa alam kegelapan menjadi alam terang menerang sehingga saya dapat
Penulis juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih dengan segala
1. Kedua orang tua penulis Ayahanda Burhan dan Ibunda Maryam yang telah
hingga saat ini serta memberikan doa restu yang tidak pernah putus,
semoga kedua orang tua penulis selalu dalam lindungan Allah dan selalu
dilancarkan rezekinya..
tersayang Diana, Nor Din, Jusman, Julaeha, Rahman, dan kedua adik
tercinta Salmiah dan Nur Hidayah, semoga kita semua menjadi anak yang
mulai dari masuk kuliah hingga penulis menyelesaikan kuliah semoga Allah
4. Kakak angkat penulis yaitu Kak Adrah dan Kak Eda yang sudah membantu
vii
5. Bapak Prof. Adri Patton, M. Si selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan.
6. Ibu Dr. Etty Wahyuni, S. Hut, MP. selaku Dekan Fakultas Pertanian
7. Ibu Dewi Elviana CCW, SP., M.Si selaku Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas
8. Ibu Dr. Nia Kurniasih Suryana, SP., MP. selaku dosen pembimbing yang
9. Ibu Sekar Inten Mulyani, S.Pt M.Si, selaku Dosen Penguji I dan Dosen
II, Ibu Rayhana Jafar, SP., M.Agr selaku dosen Penguji III penulis yang
skripsi ini.
10. Para Dosen Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan yang telah
12. Teman-teman lokal B1 (Adi, Afni, Angga, Anastasya, Apri, Arif, Boy, Baiq,
Delvi, Edi, Eda, Eni, Erna, Fransiska, Goiman, Haskandar, Heri, Iis, Juma,
Junida, Juani, Linda, Misda, Mira, Monik, Novi, Neneng, Ratna, Rijal,
Samsul, Susi, Sulis, Ria, Titi, Vina, Wandi, Yunita, Yuli, Zainal.
13. Sahabat saya Nur Asia, Janna, dan Syamsidar yang selalu memberikan
14. Teman-teman PKL penulis yaitu Halija, Tania dan Ganda atas kerjasama
dan solidaritasnya.
viii
15. Teman KKN, Mirna, Nirma, Kristin, Tovan, Fitriani, Desi, Mamat, Hendi,
Saha, Faris, Hajra dan Ais atas kekeluargaan dan kerjasama dalam
16. Teman-teman yang lainnya Dea, Fiki, Ela, Kak Ria, KK Pardin, Nasri,
Merlin, Erna, Ayyub, Sayful, Rio, Indra, Ice, Minda, Dila, Iis, Ana, Wati, Nia,
Taufik, Sabri, Supriadi, Sapriadi, Amming, Anuar, Mizan dan Mail atas
yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, untuk itu penulis
Faridah
ix
DAFTAR ISI
SUMMARY ...................................................................................................... xv
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
x
IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 41
V PENUTUP .............................................................................................. 63
LAMPIRAN...................................................................................................... 69
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
NOMOR HALAMAN
1. Kuesioner .............................................................................................. 70
xiv
RINGKASAN
xv
SUMMARY
xvi
I. PENDAHULUAN
semakin ketat. Konsumen di hadapkan pada berbagai jenis pilihan produk yang
periklanan dan penyerahan produk–produk itu secara lebih efisien sehingga para
konsumen dapat dengan mudah memperolehnya, satu fakta yang tetap bertahan
yang mana semakin lengkap dan komplit atribut sebuah produk, semakin besar
fasilitas tertentu pada barang yang telah dibelinya atau mendengar keunggulan
1
memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga
mau membeli apa yang ditawarkan oleh pasar. Persaingan yang ketat antar
merek dan produk menjadikan konsumen memiliki posisi yang semakin kuat
Jika ditarik garis batas antara Indonesia (Kalimantan) dengan Sabah dan
Serawak terdapat lebih dari 200 kilometer garis batas yang melingkupi 3
adalah pulau yang terbagi atas dua bagian yaitu Sebatik Indonesia dan Sebatik
Malaysia, bagian yang merupakan batas wilayah terletak di Sebatik tengah yaitu
Desa Ajikuning dan Desa Sungai Limau. Desa Sungai Limau merupakan
dan juga perlautan Malaysia yang di mana Desa Ajikuning merupakan pintu
Indonesia menjadi kurang, hal itu dikarenakan akses perjalan yang begitu jauh
Daerah Sebatik adalah daerah perbatasan yang terletak jauh dari pusat
2
dominan daripada produk Indonesia yang terjual di sana. Produk Malaysia lebih
negara Malaysia dan meskipun harus melewati jalur laut tetapi akses untuk
ada dan perkotan-perkotaan besar yang ada di Indonesia. Dengan hal tersebut
mereka berpikir jika harus melewati alur yang begitu panjang pasti akan terkena
biaya yang sangat mahal, sedangkan masyarakat yang ada Desa Ajikuning
banyak masuk di desa tersebut adalah produk sembako dan juga kebutuhan
akan produk-produk yang berasal dari Malaysia sudah hal yang biasa dan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Desa Ajikuning
(Nurlela 2018).
masih kurangnya pemahaman tentang permasalahan yang timbul jika kita terus
3
pembelanjaan, sikap, kepribadian, pengalaman, dan konsep diri). Selain itu
masyarakat Desa Ajikuning juga di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor dari dalam yang mencakup persepsi,
sikap, gaya hidup dan kepribadian, sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari
luar yaitu keluarga, kelompok, aspek psikologi, budaya, sosial, reprensi, dan
situasi, di mana faktor-faktor ini merupakan faktor yang sudah melekat di dalam
konsumen pasti memilih produk beras yang lebih baik, produk beras ini sangatlah
banyak dan pasti dari perusahaan yang berbeda-beda dan setiap perusahaan
pasti memproduksi beras dengan merek dan kualitas yag berbeda-beda juga,
di desa tersebut terdapat dua jenis produk beras, yaitu produk beras Indonesia
dan produk beras Malaysia, dan sudah tentu mempunyai merek dan kualitas
yang berbeda. Hal tersebut yang menyebabkan daya tarik pembeli juga berbeda-
beda dan masyarakatnya lebih memilih untuk membeli produk beras Malaysia
daripada produk beras Indonesia dikarenakan menurut mereka beras dari negara
Malaysia lebih baik kualitasnya dan juga lebih murah. Produk beras Malaysia
yang ada di Desa Ajikuning merupakan produk beras murni yang dikemas per
kemasan dengan berat 10 kg yang dilengkapi dengan kualitas dan merek yang
berbeda-beda, selain itu beras yang berasal dari Malaysia dilengkapi dengan
kemasan lebel seperti logo, lebel halal, komposisi, berat bersih, nomor produksi
4
dan informasi nilai gizi, sehingga hal itu yang menyebabkan konsumen yang ada
di Desa Ajikuning tertarik untuk membeli produk beras Malaysia selain itu produk
membeli produk luar negeri merupakan tantangan pesaing yang sangat besar
terhadap produk dalam negeri dan akan terus terjadi jika tidak ada penanganan
dari pemerintah.
perbatasan?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
wilayah perbatasan.
5
2. Manfaat bagi pemerintah adalah memberikan solusi terhadap faktor-faktor
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pemasaran
A. Pengertian pasar
konsumen bebas membeli produk yang di inginkan dengan kata lain tempat
bertemunya penjual dan konsumen untuk melakukan jual beli produk. Menurut
mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Suatu pasar di dalam ilmu
ekonomi adalah di mana saja terjadi transaksi antara penjual dan pembeli
(Boediono 1982)
pasar sasaran agar dapat mencapai tujun organisasi. Pemasaran adalah suatu
(Saladin 2007).
7
rancang sedemikian rupa untuk memasarkan produk dan jasa yang di hasilkan
B. Konsep Pemasaran
perusahaan.
atau pasar.
8
a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan, di mana konsep ini menjelaskan
terhadap harga produk atau uang misalnya transaksi yang digunakan akan
sangat penting bagi pemasaran karena hal ini dapat menarik minat konsumen
dan bisa meningkatkan pendapatan bagi penjual serta saling berintegrasi antara
C. Bauran Pemasaran
akan menentukan tingkat keberhasilan bagi pemasaran, dan semua ini di tujukan
9
Menurut Kolter, Amstrong (2012) menyatakan bahwa bauran pemasaran
perusahaan. Indikator dari produk antara lain ragam, kualitas, desain, fitur,
pelanggan sasaran. Indikator dari tempat antara lain saluran atau alur,
konsumen.
a. Produk (product), adalah barang yang telah di produksi dan akan diperjual
belikan.
10
pembeli. Adapun elemen dari orang terdiri dari produsen, konsumen dan
e. Sasaran fisik (physical evidance), merupakan hal yang nyata yang turut
yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sasaran fisik antara lain
menetukan harga dasar yang tepat bagi produk, atau saja yang
angkut.
produknya dengan berlebihan baik itu dari segi kualitas, harga, ukuran dan
konsumen adalah suatu hal yang berkaitan dengan proses pembelian barang
atau jasa dan merupakan hal yang mendasari konsumen untuk membuat
keputusan pembelian, setiap konsumen pasti tidak ingin salah untuk membeli
suatu produk atau jasa. Menurut Kotler (2002), dalam dunia marketing konsumen
adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu perusahaan atau pedagang tidak
11
utama mempelajari perilaku konsumen bagi produsen atau perusahaan adalah
dalam membeli suatu barang dan untuk bisa memuaskan konsumen dengan
konsumen tidak hanya membeli visi dari produk tetapi manfaat dan nilai produk
yang disebut (the offer). Pengetahuan ini kemudian dipakai untuk menciptakan
pendekatan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi mereka. Jadi itu
Selain pengertian perilaku konsumen perlu juga diketahui tentang apa itu
A. Pengertian Konsumen
agribisnis karena mereka yang memakai barang atau jasa baik bagi
12
bagi sektor agribisnis. Informasi ini diperlukan sebagai bahan masukan untuk
baik.
memaksimumkan keputusan yang mana produk yang akan dibelinya dan yang
mana yang tidak tergantung dari minat masing-masing, yang di mana konsumen
terlebih dahulu melihat dari segi suatu produk sebelum membelinya, baik itu dari
konsumen dalam membeli dan memilih barang yang akan dibelinya. Dalam teori
ini tingkah laku konsumen ini dapat dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu,
pendekatan nilai guna (utility) di mana teori ini bertujuan untuk kepuasan atau
13
Ada beberapa faktor-faktor teori perilaku konsumen menurut (Swastha
b. Psikologis
perilaku konsumen.
c. Teori Sosiologis
Kotler (1993) antara lain adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan
faktor psikologis. Budaya merupakan salah satu penentu keinginan dan perilaku
adalah umur dan tahapan dalam siklus hidup pembeli, pekerjaannya, keadaan
14
ekonominya, gaya hidupnya, pribadi dan konsep jati dirinya. Pilihan membeli
yang dimainkan oleh budaya, sub budaya, kelas sosial pembeli, seperti
budaya, sub budaya, kelas sosial, nilai, refrensi, prefensi, dan keluarga
pribadi seperti usia dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi,
lingkungan budaya.
yang mempengaruhi daya beli dan pola membeli konsumen. Kedua lingkungan
membuat produk dan kesempatan pasar baru Ketiga lingkungan politik yang
15
terdiri dari hukum, agen, pemerintah, kelompok-kelompok penekan yang
pada sebuah masyarakat. Dan yang keempat adalah lingkungan budaya adalah
konsumen atau faktor pribadi konsumen adalah sesuatu yang sudah melekat
a. Umur, di mana umur orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda
berpendidikan tinggi pasti tidak hanya asal membeli saja mereka pasti juga
16
produk yang bukan dari negara kita sendiri lain dengan halnya yang
dalam membeli suatu produk, biasanya yang berprofesi lebih tinggi akan
dalam membeli suatu produk, di mana faktor-faktor ini merupakan faktor pribadi
sisi dimulai dari kualitas produk, merek, harga dan promosi. Keputusan membeli
atau tidak suatu produk merupakan unsur yang sudah melekat pada diri
17
konsumen dan setiap konsumen pasti melihat atribut-atribut yang ada pada suatu
konsumen sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
merupakan hak bagi konsumen, di mana konsumen bebas membeli apa saja
produk yang di inginkannya baik itu Ia melihat dari segi kualitasnnya, merek
komponen yaitu :
karena setiap merek pasti mempunyai tingkat harga yang berbeda, oleh
18
b. Keputusan tentang harga produk. Harga merupakan keputusan konsumen
yang utama karena sebagian konsumen lebih memilih produk yang murah
dibanding dengan produk yang mahal. Harga adalah nilai yang disebutkan
dalam mata uang atau medium monometer lainnya sebagai alat tukar
pembelian
Perilaku
Gambar 1 : Model Perilaku pasca
Konsumen
rangsangan pemasaran dan rangsangan dari luar akan masuk dalam kesadaran
19
pengambilan keputusan pembeli yang kemudian akan meliputi keputusan
pembeli tertentu. Dari hal tersebut, dapat dikatakan bahwa tugas pemasaran
sangat penting untuk memahami apa yang terjadi pada kesadaran pembeli sejak
memilih produk atau jasa yang hendak dibeli dengan cara memilih perilaku
Menurut Nurlela (2018) perbatasan dalam arti suatu negara adalah wilayah
teritorial yang meliputi perbatasan darat, laut, udara, dan extrateritorial. Wilayah
negara lain baik itu berbatasan darat maupun berbatasan laut. Daerah
perbatasan merupakan daerah yang jauh dari pusat pemerintah (Ishak 2003).
Salah satu wilayah perbatasan yang akan di teliti oleh peneliti yaitu pulau
Kabupaten Nunukan.
daratan dan lautan yang di mana batas lautan Desa Ajikuning merupakan tempat
masuknya produk Malaysia dan juga tempat keluarnya hasil pertanian yang ada
di Desa Ajikuning.
20
B. Permasalahan Daerah Perbatasan
yang berpindah-pindah, jarak antar pulau yang berjauhan, serta kesukuan yang
daerah tertinggal dengan melihat sarana dan prasarana sosial dan ekonomi yang
produk dalam negeri karena daerahnya terlalu jauh dari perkotaan, masih
yang lainnya, dan hasil pertanian akan terjual lebih murah jika dijual keluar
negeri.
besarnya jumlah penduduk yang bertempat tinggal di Indonesia dan selain itu
oleh karena itu pemenuhan kebutuhan beras di Indonesia juga sangat besar.
Beras merupakan makan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia dan juga
21
biasanya di konsumsi atau dijual di pasar adalah adalah dalam bentuk beras
giling. Beras adalah biji gabah yang bagian kulitnya sudah dipisahkan dengan
cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling serta alat
tidak asing lagi sebagai informasi yang ada karena beras mempunyai cita
rasa yang lebih enak, lebih mudah diolah dan komposisi zat gizinya lebih baik
dibandingkan pangan karbohidrat lainnya. Namun seperti yang kita ketahui setiap
tahun beras Indonesia mengalami surplus sedangkan konsumsi beras lebih tinggi
dibanding dengan negara-negara Asia lainnya (Sukma 2012). Hal ini yang terjadi
harus mengimpor beras dari luar negeri yaitu beras Malaysia yang berasal dari
Beras yang berasal dari negara Malaysia yang terjual di Desa Ajikuning
memiliki berbagai merek, dan juga kualitasnya yang lebih baik dibanding beras
Indonesia serta harganya jauh lebih murah dibanding beras Indonesia, selain itu
beras Indonesia di Desa Ajikuning juga sangat sulit masuk dikarenakan alur
perjalanan yang sangat jauh dari perkotaan. Hal ini lah yang menyebabkan
A. Harga
harganya bisa lebih mahal daripada beras asal Malaysia. Beras dari Kapuas Hulu
dibeli dengan harga Rp 11.000.00 per kilogram dan dijual lagi Rp 12.000.00 per
22
8.500.00 per kilogram (Danu Damarjati 2018). Sama halnya yang terjadi di
Kabupaten Nunukan yang di mana beras Malaysia juga lebih murah daripada
beras Indonesia dan meski harga beras asal Sulawesi mengalami kenaikan
tajam namun harga beras yang di datangkan pedagang dari Kota Tawau
Malaysia masih stabil di kisaran Rp 9.000.00 ribu per kilogram untuk beras
kualitas sedang dan Rp10.000.000 ribu rupiah untuk kualitas super, sedangkan
beras Indonesia yang yang dibeli dari Sulawesi dengan harga ecer Rp 11.000.00
B. Merek
C. Kualitas
Selain dari harga dan merek konsumen juga akan melihat kualitas suatu
produk, kualitas produk beras Malaysia yang terjual di Desa Ajikuning merupakan
kualitas produk beras yang baik karena merupakan kualitas impor. Kualitas
Dalam penelitian Lies et al. (2013) dengan judul penelitian (Analisis Faktor-
23
mempengaruhi pembelian konsumen. Dan hasil uji hipotesis secara simultan (uji
F) dari keempat variabel bebas dengan F hitung sebesar 21.169. Hal ini berarti
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara faktor budaya, sosial, pribadi dan
Membeli Produk Susu Ultra High Temperatur (Studi kasus di Swalayan Persada
orang, untuk merek susu UHT yang sering dibeli oleh responden adalah susu
ultramilk adalah karena rasa yang enak, gurih dan tidak terlalu manis.
1. Melihat loading faktor dari variabel budaya sebesar 0,089 berarti variabel
2. Melihat loading faktor dari variabel teman sebesar 0,913 berarti variabel
24
3. Melihat loading faktor dari variabel kepribadian diri sebesar 0,931 berarti
4. Melihat loading faktor dari variabel persepsi sebesar 0,934 berarti variabel
analisis faktor dan membentuk variabel baru diperoleh 11 variabel yang tercakup
dalam delapan faktor yang membentuk variabel baru yaitu faktor I terdiri atas
keaneka ragaman produk BalacBerry dan fasilitas email, fariabel II terdiri atas
fasilitas browsing/google dan fasilitas fourshared, faktor III terdiri atas fasilitas
facebook, faktor IV terdiri atas fasilitas service, faktor V terdiri atas tampilan
menu BlackBerry dan brand image, faktor VI terdiri atas handal I, faktor VII terdiri
Dalam penelitian Yuliati (2011) dengan judul penelitian Faktor -Faktor yang
faktor yaitu kepribadian, faktor harga, faktor promosi, faktor budaya, faktor
25
2. Kecenderungan masyarakat Kota Malang dalam melakukan konsumsi
Membeli Produk Amplang Mamaku di Kota Tarakan” (Studi Kasus Pada Industri
mana peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor-
permintaan produk “Amplang Mamaku” serta untuk mengetahui apa saja faktor-
yang mempengaruhi permintaan dengan nilai 18,827 dan signifikan sebesar 0,00
< 0,05. Hasil uji t menunjukan bahwa variabel harga Amplang dengan nilai -2,699
dan signifikan sebasar 0,009 dan pendapatan dengan nilai 7,427 dan signifikan
26
2.3 Kerangka Pemikiran
27
III. METODOLOGI PENELITIAN
sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, adapun
jumlah seluruh penduduk yang ada di Desa Ajikuning sebesar 3.269 orang
dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 757 KK dan jumlah sampel diambil
rumus Slovin.
karakteristik yang dimilik oleh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah konsumen yang membeli produk beras Malaysia. Pada penelitian
menentukan siapa saja yang mengkonsumsi beras Malaysia tersebut, oleh sebab
28
menentukan sampel dengan cara menentukan secara sengaja. Dalam mentukan
jumlah sampel dapat dilakukan dengan cara menggunakan teknik Slovin, dengan
( )
Keterangan :
N = Ukuran populasi
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah antara 10% -
Adapun jumlah seluruh populasi adalah jumlah KK yang yang ada di Desa
Ajikuning yaitu 757 KK untuk mendapatkan jumlah sampel pada penelitian ini
masyarakat Desa Ajikuning karena menurut Slovin yang bisa diambil antara
berikut :
( )
= 41,98 = 42
29
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini peneliti mengambil
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
karena data yang dicari oleh peneliti adalah data terhadap faktor-faktor yang
diperoleh melalui pengamatan (observasi) langsung atau survey. Jenis data yang
digunakan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah metode penelitian yang
analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis (Sugiyono
2012).
1. Data primer
dan alasan apa saja konsumen bisa mengkonsumsi beras Malaysia. Data
30
konsumen meliputi merek, harga, kualitas produk dan promosi dalam
2. Data sekunder.
dibutuhkan meliputi data internal dan eksternal. Data sekunder adalah data
yang diperoleh secara tidak langsung dari subyek penelitian yaitu dari
pertanyaan yang akan dijawab nantinya oleh responden, maka akan digunakan
sumber subjek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini data yang
diperoleh adalah data dari konsumen yang membeli produk beras Malaysia yang
Metode pengumpulan data adalah alat atau bahan yang digunakan dalam
1. Kuesioner
31
terbuka, yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan identitas responden serta
2. Observasi
3. Wawancara
4. Dokementasi
32
3.5 Metode Analisis Data
dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang
analisis deskriptif dan untuk mengetahui tujuan yang kedua menggunakan uji
data atau mengambarkan, data yang telah di kumpulkan dan data yang peneliti
analisis pada penelitian ini adalah mempersepsikan faktor-faktor apa saja yang
Adapun uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji
1. Uji Normalitas
dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk menguji nilai residual
telah distandarisasi pada medel regresi terdistribusi normal atau tidak. Pengujian
33
berfungsi untuk mengetahui apakahdistribusi suatu variabel independen sama
Untuk mengetahui data tersebut terdistribusi nomal atau tidak dapat di lihat
ketentuan berikut :
2. Uji Multikolinieritas
regresi variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain itu
dalam suatu model regresi dilakukan dengan melihat atau menguji VIF (Variance
3. Uji Hetoroskedastisitas
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu dari satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitastisitas dan
34
3.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda
mengakibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas, analisis ini dilakuan
Y=a+b₁x₁+b2x2+…+b8.x8+e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembeli
a = Konstan
X₁ = Umur
X2 = Jenis Kelamin
X3 = Pendidikan Terakhir
X4 = Angkatan Kerja
X5 = Pendapatan Keluarga
X6 = Harga
X7 = Merek
X8 = Kualitas
E = Error
35
Dalam analisis regresi linear berganda juga akan terdapat uji R Square, uji
t dan uji F, di mana dalam pengujian ini semua mempunyai tujuan masing-
1. Uji R Square
semakin kecil nilai R Square maka hubungan kedua variabel semakin lemah.
2. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji salah satu hipotesis di dalam penelitian yang
secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat di lihat pada Tabel
a. Jika probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
b. Jika probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
36
merek, kualitas) berpengaruh terhadap keputusan konsumen.
3. Uji F
terikat. Hasil uji F di lihat dalam Tabel ANOVA dalam kolom sig dengan kriteria :
a. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang
terikat.
b. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan
keputusan konsumen.
37
variabel tersebut. Maka untuk mempermudah pencarian data di lapangan serta
1. Konsumen adalah orang yang membeli produk beras Malaysia yang ada di
wilayah perbatasan.
penelitian.
3. Produk adalah barang yang akan dibeli konsumen yaitu beras Malaysia
10. Jenis kelamin merupakan faktor yang sudah terikat sejak lahir, yang di
mana faktor ini juga berpengaruh terhadap daya beli suatu produk.
38
11. Angkatan kerja adalah golongan pekerjaan konsumen yang mempengaruhi
keputusan konsumen.
13. Keputusan konsumen adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli
konsumen.
16. Faktor budaya adalah faktor mempunyai pengaruh yang luas dan
18. Faktor pribadi, yaitu faktor yang mempengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti usia, tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi, ekonomi, gaya
membeli produk beras Malaysia, faktor ini dapat dibagi menjadi empat yaitu
timbul dari kedaan psiologi seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri atau
20. Uji asumsi klasik adalah uji yang digunakan oleh penelitit yang bertujuan
untuk menguji apakah data yang di uji itu layak atau tidak.
39
21. Analisis regresi linear berganda adalah analisis yang digunakan peneliti
responden.
23. Wawancara adalah teknik secara langsung yang dilakukan peneliti kepada
penelitian.
25. Rangsangan produk adalah cari-ciri dari sebuah produk yang bisa menarik
minat konsumen.
40
IV. PEMBAHASAN
sebelah Barat berbatasan langsung dengan Desa Maspul, dan sebelah Timur
3.269 Jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.703 jiwa dan wanita 1.566 jiwa dengan
jumlah KK sebanyak 757 KK. Sebagian penduduk bekerja sebagaian petani dan
yang mereka perjual belikan adalah produk Malaysia dengan alasan jalur menuju
contohnya saja ke Tarakan harus mencapai waktu yang berjam-jam untuk bisa
sampai pada tujuan dan itu sudah pasti memerlukan biaya yang sangat tinggi
belum lagi harus melawati perjalanan yang panjang pasti akan menghadapi risiko
yang sangat besar seperti gelombang yang besar yang akan memyebabkan
perjalan jadi terkendala, oleh karena itu pedagang lebih memilih membeli produk
Malaysia yang kemudian dijual kembali di Desa Ajikuning, maka tidak heran lagi
jika produk Malaysia lebih banyak tersedia daripada produk Indonesia. Dengan
sangat sulit ditemukan. Hampir 70% produk yang ada di Desa Ajikuning
41
merupakan produk Malaysia seperti beras, gas LPG, barang-barang sembako,
masyarakat yang kurang mampu, tempat yang jauh dari kota-kota besar yang
jikapun ada pasti harganya jauh lebih mahal daripada produk Malaysia sebagai
contoh beras Malaysia yang terjual di Desa Ajikuning hanya dijual dengan harga
Rp 9.200.00 untuk 1 kg nya pada harga beras yang paling tinggi, sedangkan
beras Indonesia yang datangnya dari Tarakan yang terjual paling murah seharga
Rp 12.000.00 dalam 1 kg, dan beras dari Malaysia sama sekali tidak mengalami
sekeliling dan faktor budaya yang sudah melekat atas kebiasaan mengkonsumsi
produk-produk Malaysia.
jelas tentang rumusan masalah dan tujuan peneliti malakukan penelitian, yang di
42
4.2.1 Karakteristik Konsumen Berdasakan Umur
diperoleh dari 42 orang, umur konsumen terdapat umur konsumen tingkat umur
15-30 yaitu sebanyak 15 orang dengan tingkat persentase sebesar 35,7%, yang
kedua adalah umur tingkat 31-45 sebanyak 8 orang dengan tingkat persentase
19,0% dan yang paling sedikit adalah umur tingkat 46-60 sebanyak 19 orang
umur paling banyak adalah tingkat umur 46-60. Hal ini dikarenakan untuk
membeli kebutuhan keluarga dilakukan oleh kelompok umur yang lebih tua atau
43
Pada Tabel 2 di atas dapat di jelaskan bahwa pada penelitian ini hasil
jenis kelamin terdapat pria sebanyak 5 orang dengan tingkat persentase sebesar
jenis kelamin wanita. Hal ini dikarenakan untuk membeli kebutuhan keluarga
dilakukan oleh wanita. Penelitian ini sama halnya penelitian yang dilakukan oleh
menurut Wild (2003) menyatakan bahwa dengan pendidikan yang baik, maka
pemahaman terhadap sesuatu akan lebih baik. Adapun hasil penelitian yang
44
sebesar 19,0%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan yang paling
SD/SMP/SMA yang paling dominan itu tingkat pendidikan SD. Penelitian ini sama
halnya yang dilakukan oleh Suardi (2018) menyatakan bahwa tingkat pendidikan
petani yang rendah (SD) sehingga dengal bakal pengetahuan yang rendah
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi karena pada penelitiian ini yang di
teliti kebanyakan ibu rumah tangga, dengan hal ini menyebabkan konsumen
akan produk beras Malaysia semakin tinggi karena pengetahuan akan masuknya
produk-produk luar negeri itu akan berdampak buruk terhadap produk dalam
negeri.
orang dengan tingkat persentase sebesar 14,3%, dan yang bekerja sebanyak 13
adalah yang tidak bekerja. Hal ini dikarenakan kebanyakan konsumen dari ibu
45
rumah tangga sehingga semakin besar peluang konsumen untuk membeli
produk beras Malaysia. Penelitian ini sama halnya yang dilakukan oleh Suharni
(2012) menyatakan bahwa kebanyakan responden adalah dari ibu rumah tangga
atau pengangguran.
keluarga dapat di lihat pendapatan paling banyak adalah pendapatan rendah (Rp
denga pendapatan konsumen yang sangat rendah maka hal ini akan
46
oleh Girard et al. (2010) menyatakan bahwa variabel pendapatan mempunyai
dalam membeli produk beras Malaysia kerena setiap konsumen pasti memilih
harga yang lebih murah. Harga dapat dapat mempengaruhi persepsi emosional
Adapun rangsangan berdasarkan tingkat harga yang di teliti dapat di lihat pada
banyak membeli produk beras Malaysia dengan harga yang murah yaitu
7 orang dengan persentase sebesar 16,7% dan harga mahal sebanyak 5 orang
konsumen lebih memilih produk beras Malaysia dengan harga yang paling
mahal yaitu Rp 9.200.00/ kg, harga sedang Rp 9.000.00/kg dan harga yang
murah adalah Rp 8.900.00/kg. Penelitian ini sama yang dilakukan oleh Purba et
47
4.3.2 Rangsangan Produk Berdasarkan Merek
berdasarkan merek pada penelitian ini dapat di lihat pada Tabel 7 berikut ini :
merek, konsumen paling banyak membeli produk beras Malaysia dengan merek
“Pandan Rice” sebanyak 9 orang dengan tingkat persentase sebesar 21,4% dan
“Zazara Rice” sebanyak 5 orang dengan tingkat persentase sebesar 11,9%. Hal
ini dikarenakan produk beras Malaysia dengan merek “Nasional” adalah tingkat
harga yang paling murah. Penelitian ini sama halnya yang dilakukan oleh Suharni
beras Malaysia karena setiap konsumen pasti mengiginkan produk beras yang
berdasarkan kualitas pada penelitian ini dapat di lihat pada Tabel 8 berikut :
48
Tabel 8 : Rangsangan Produk Berdasarkan Kualitas
No Kualitas Frekuensi (Orang) Persentase (%)
1 Tidak Baik - -
2 Kurang Baik 3 7.1%
3 Baik 39 92.9%
Total 42 100.0
Sumber Data : Data primer yang diolah, 2018
mengatakan produk beras Malaysia itu kurang baik sebanyak 3 orang dengan
dengan persentase sebesar 92,9% serta tidak terdapat jawaban konsumen yang
beranggapan tidak baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas yang paling
berpengaruh terhadap keputusan konsumen adalah kualitas yang baik. Hal ini
merupakan produk yang baik kualitasnya karena merupkan produk luar negeri.
Penelitain ini sama yang dilakukan oleh Satya (2012) menyatakan Bahwa
Tujuan dilakukan uji asumsi klasik adalah untuk menganailis data apakah
data penlitian yang dilakukan layak atau tidak, selain itu uji asumsi klasik juga
dilakukan antuk bisa melakukan analisis regresi berganda apabila pada suatu
penelitian memiliki dua atau lebih variabel X, syaratnya signifikan pada uji asumsi
klasik adalah tingkat signifikanya harus lebih besar dari 0,05 dan jika tingkat
signifikannya di bawah 0,05 maka uji itu tidak layak dilakukan. Adapun uji asumsi
klasik pada penelitian ini yang akan diuji adalah uji normalitas, uji
sebagai berikut :
49
A. Uji Normalitas
sehingga analisis, validitas, reliabilitas, uji t, korelasi, dan regresi dapat dilakukan.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji suatu variabel yang di mana pada uji ini
dapat diketahui data yang digunakan terdistribusi nomal atau tidak, untuk
mengetahui data itu terdistribusi normal atau tidak maka dapat di lihat dari tingkat
nilai asymp sig nya, jika nilai asymp sig melebihi 0,05 maka data tersebut
terdistribusi normal dan jika nilai asymp sig berada di bawah 0,05 maka data
yang di teliti tidak terdistribusi normal. Adapun uji normalitas dalam penelitian ini
Dari Tabel 9 uji normalitas di atas dapat di lihat bahwa nilai asymp sig
0,460 maka nilai asymp sig nya lebih besar dari 0,05 (> 0,05) oleh karena itu nilai
residual terstandarisasi dinyatakan normal maka uji ini layak dilakukan. Adapun
ketentuan tingkat signifikan uji normalitas itu lebih besar dari 0,05, jika nilai sig <
0,05 maka data terdistribusi tidak normal dan nilai sig > 0,05 maka data
50
B. Uji Multikolinearitas
itu terjadi multikolinearitas atau tidak. Menurut Ghozali (2006) regresi dikatakan
bebas jika variabel inflation factor (VIF) bernilali <10. Adapun hasil uji
a. VIF variabel umur (X1) sebesar 1,165 nilai ini menunjukan bahwa nilai ini
b. VIF variabel jenis kelamin (X2) sebesar 1,419 dapat di lihat bahwa nilai ini
lebih kecil dari 10 maka dapat disimpukan bahawa data tidak terdistribusi
multikolinearitas.
d. Variabel angkatan kerja (X4) mempunyai nilai VIF sebesar 2,978 di mana
nilai VIF ini lebih kecil dari 10, jadi dapat dikatakan variabel ini bebas
multikolinearitas.
51
e. Variabel pendapatan keluarga (X5) mempunyai nilai VIF sebar 5,364 di
mana nilai VIF ini lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan variabel ini
bebas multikolinearitas.
f. VIF variabel harga (X6) memiliki nilai sebesar 5,391 yang menunjukan nilai
g. VIF variabel merek (X7) sebesar 4,601 dapat di lihat bahwa nilai ini lebih
multikolinearitas.
h. Variabel kualitas (X8) memiliki nilai VIF sebesar 1,230 dapat di lihat bahwa
nilai ini lebih kecil dari 10 maka variabel ini bebas multikolinearitas.
data bebas multikolinearitas karena semua variabel memiliki nilai VIF lebih kecil
C. Uji Heteroskedastisitas
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu dari satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
yang dilakukan yang bertujuan untuk menguji suatu data apakah data tersebut
signifikannya harus melebihi 0,05 dan jika tingkat signifikannya berada di bawah
penelitian yang dilakukan tidak layak, untuk itu data yang sudah diperoleh oleh
52
peneliti harus diuji dalam uji hetoroskedastisitas. Dari hasil penelitian yang sudah
yang di mana data ini lebih besar dari 0,05 yaitu lebih besar dari nilai
b. Signifikan variabel jenis kelamin (X2) sebesar 0,577 yang di mana data ini
lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan variabel ini bebas
heteroskedastisitas.
c. Variabel pendidikan terakhir (X3) memeliki nilai signifikan sebesar 0,301 >
heteroskedastisitas.
d. Signifikan variabel angkatan kerja (X4) sebesar 0,994 > 0,05 maka dapat
53
e. Variabel pendapatan keluarga (X5) memiliki tigkat signifikan 0,725 yang di
mana nilai signya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data ini
f. Signifikan variabel harga (X6) sebesar 0,463 lebih besar dari nilai absolud
residual 0,05 maka dapat dikatakan variabel harga (X6) tidak mengandung
gejala heteroskedastisitas.
signifikannya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data ini tidak
h. Variabel kualitas (X8) terhadap absolut residual sebesar 0,795 > 0,05 maka
heteroskedastisitas.
i. Signifikan keputusan konsumen (Y) sebesar 0,365 > 0,05 maka dapat
Setelah melakukan uji asumsi klasik selanjutnya data akan diuji dengan
telah diuji dalam analisis regresi linear berganda dapat dilihat hasil sebagai
berikut :
A. Uji R Square
dengan variabel Y. Adapun uji R Square pada penelitian ini dapat di lihat pada
54
Tabel 12 : Uji R Square
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std.
Square Error of
the
Estimate
a
1 .797 .635 .547 .238
a. Predictors: (Constant), Kualitas, Merek , Jenis Kelamin, Umur, Angkatan Kerja,
Pendidikan Terakhir, Pendapatan Keluarga, Harga.
Sumber Data : Data primer yang diolah, 2018
yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, angkatan kerja,
keputusan konsumen sebesar 0,635 atau 64% sisanya 36% di pengaruhi oleh
B. Uji F
Adapun hasil uji F yang telah diuji pada penelitian ini dapat di lihat pada Tabel 3
berikut :
Tabel 13 : Uji F
b
ANOVA
Pada Tabel 13 pada uji F di atas dapat di jelaskan bahwa uji Anova/uji F
signifikan pada uji F di atas adalah sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat
55
disimpulkan bahwa variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi jumlah
variabel terikat.
C. Uji t
variabel bebas secara parsial atau individual terhadap variabel terikat, untuk itu
data yang di dapatkan peneliti dari lapangan harus diuji dalam uji t agar dapat
terdiri dari harga, merek serta kualitas. Adapun hasil uji t pada penelitian ini dapat
Tabel 15 : Uji t
a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
3.160
(Constant) 1.608 .509 .003
Umur .079 .044 .203 1.788 .083
Jenis Kelamin -.383 .135 -.354 -2.829 .008
Pendidikan -.194 .083 -.399 -2.330 .026
Terakhir
Angkatan Kerja .084 .071 .215 1.188 .243
Pendapatan .251 .123 .497 2.042 .049
Keluarga
Harga -.304 .123 -.601 -2.465 .019
Merek -.067 .113 -.134 -.592 .558
Kualitas .514 .158 .379 3.248 .003
a. Dependent Variable: Keputusan Konsumen
Sumber Data: Data primer yang diolah, 2018
56
Berdasarkan Tabel 15 hasil penelitia di atas apabila ditulis dalam bentuk
Y = a+b.X1+b2.X2+b3.X3+b4.X4+b5.X5+b.X6+b7.X7+b8.X8+e
0,067.X7 + 0,514.X⁸ +e
Y = Keputusan Konsumen
X1 = Umur
X2 = Jenis Kelamin
X3 = Pendidikan Terakhir
X4 = Angkatan Kerja
X5 = Pendapatan Keluarga
X6 = Harga
X7 = Merek
X8 = Kualitas
e = Error
Persamaan regresi linear berganda pada tabel di atas dapat di jelaskan sebagai
berikut :
a. Umur (X1)
coefficients sebesar 0,079, sedangkan nilai t hitung hasil uji SPSS yang diperoleh
sebesar 1,788 dan nilai sig sebesar 0,083 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
ini ditolak. Penelitian ini sama halnya yang dilakukan oleh Purba (2009)
57
Hal ini disebabkan dalam membeli kebutuhan keluarga konsumen baik itu
orang tua maupun yang muda semua ikut mengkonsumsi produk beras Malaysia
t hitung hasil uji SPSS yang diperoleh sebesar -2,829 dan nilai sig sebesar
variabel terikat sebesar 0,008 namun pada coefficients dan uji t mempunyai
Penelitian ini sama halnya yang dilakukan oleh Widawati (2011) menyatakan
tidak terencana. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat populasi
laki-laki di Desa Ajikuning maka semakin sedikit responden yang membeli produk
beras Malaysia. Hal ini dikarenakan, dalam membeli kebutuhan pokok cenderung
sedangkan nilai t hitung hasil uji SPSS yang diperoleh sebesar -2,330 dan nilai
sig sebesar 0,026 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir
di bawah 0,05 namun pada coefficients dan uji t mempeunyai hubungan yang
semakin berkurang tingkat pembeli produk beras Malaysia. Penelitian ini sama
58
halnya yang dilakukan oleh Mahendra (2014) mengatakan bahwa tingkat
sehingga mereka tidak akan berpikir panjang terhadap dampak buruk yang akan
muncul di kemudian hari jika terus membeli produk beras Malaysia dan mereka
berpikir jika harus berjalan jauh-jauh untuk membeli produk beras Indonesia itu
t sebesar 1,188 dan nilai sig sebesar 0,243 sehingga dapat disimpulkan bahwa
hal ini dikarenakan sebagian besar konsumen yang di teliti sering mengkonsumsi
maupun yang bekerja rutin sehingga hal ini lah yang menyebabkan tidak adanya
sedangkan nilai t hitung hasil uji SPSS yang diperoleh sebesar 2,042 dan nilai
positif terhadap keputusan konsumen maka variabel ini diterima, sehingga dapat
semakin banyak pula konsumen yang membeli produk beras Malaysia. Penelitian
ini sama halnya yang dilakukan oleh Mahendra (2014) yang mengatakan bahwa
59
tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap niat beli konsumen produk
sehingga mereka memutuskan membeli produk beras Malaysia yang lebih murah
karena produk beras Indonesia yang tersedia harganya sangat mahal dan tidak
f. Harga (X6)
yang diperoleh sebesar -2,465 dan nilai sig sebesar 0,019 sehingga dapat
ini diterima, sehingga dapat dikatakan semakin mahal harga produk beras
Malaysia yang ditawarkan maka akan semakin sedikit pula yang membeli produk
beras Malaysia. Penelitian ini sama halnya yang dilakukan oleh Usman (2017)
Hal ini dikarenakan produk beras di Desa Ajikuning terdiri atas dua produk
yaitu produk beras Indonesia dan Malaysia, kedua produk ini mempiunyai
beras Indonesia yang berasal dari Tarakan terjual seharga Rp12.000.00/kg yang
paling murah, sedangkan produk beras Malaysia yang datangnya dari Tawau
60
konsumen sudah tidak mempunyai pilihan lain karena hanya produk beras
Malaysia yang terjual lebih murah, selain itu produk beras malaysia juga lebih
g. Merek (X7)
hasil uji SPSS yang diperoleh sebesar -0,592 dan nilai sig sebesar 0,558
hal ini dikarenakan menurut pendapat sebagian besar konsumen semua merek
beras Malaysia baik itu merek “Nasional”, “Pandan Rice” maupun “Zazara Rice”
mempunyai harga murah dan kualitas yang baik sehingga merek tidak ada
dilakukan oleh Muazin (2017) mengatakan bahwa variabel citra merek tidak
h. Kualitas (X8)
SPSS yang diperoleh sebesar 3,246 dan nilai sig sebesar 0,003 sehingga dapat
di lihat kualitas mempunyai nilai signifikan yang sangat baik dan berpengaruh
positif antara dua variabel maka variabel X8 diterima. sehingga dapat di jelaskan
bahwa semakin baik kualitas produk beras Malaysia yang tersedia maka semakin
meningkat keputusan konsumen dalam membeli produk beras Malaysia. Hasil ini
sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi (2012), bahwa kualitas
61
Berdasarkan variabel-variabel di atas dapat di lihat bahwa semakin tinggi
tingkat coefficients suatu variabel maka semakin tinggi pula nilai t hitung yang
akan diperoleh.
62
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
yang paling dominan adalah tingkat umur 46-60 yaitu sebanyak 19 orang,
produk yang paling dominan adalah harga yang murah, merek yang paling
atau 64% sisahnya di pengaruhi oleh faktor lain di luar model, dalam uji F
terhadap variabel terikat dan dalam uji t menunjukan bahwa tidak semua
63
adalah jenis kelamin sebesar 0,008, pendidikan terakhir sebesar 0,026,
sebesar 0,003.
5.2 Saran
Saran yang disampaikan peneliti setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
beras dan kita tidak bisa membiarkan produk beras Malaysia terus terjual di
Desa Ajikuning karena jika hal itu terus terjadi akibatnya akan berdampak
wilayah perbatasan.
64
DAFTAR PUSTAKA
Detik.com. 2017. Di Pasar Entikong Beras Hingga Gas Malaysia Jadi Primadona.
https://news.detik.com/berita/d-3618418/di-pasar-Entikong-beras-hingga-
gas-Malaysia-jadi-primadona di akses 5 Agustus 2018
Hyun, Joo Lee, Hyeon Jeong Cho, Wenwen Xu, Ann Fairhurst. 2010. The
Influence of Consumer Traits and Demographics on Intention to Use
Selfservice Checkouts. Journal of Marketing Intelligence and Planning.
28(1): h: 46-58.
65
High Temperature (Studi Kasus Di Swalayan Persada Malang) Halaman
26-38.
Kompas. 2018. Nunukan Kaltara Harga Beras Malaysia Lebih Murah Dari Beras
Lokal. http://kbr.id/Nusantara/012018/di_Nunukan_Kaltara__harga_beras_
malaysia_lebih_murah_dari_beras_lokal/94596.html. Di Akses 5 Agustus
2018
66
Satya AP. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembeli
Pada Toko Buku Gramedia di Kota Semarang. Jurusan Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Sugianto. 2010. Seri Belajar Cepat SPSS 18. Penerbit Andi. Yogyakarta.
67
Swastha DH, Handoko H. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku
Konsumen, Edisi I. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
68
LAMPIRAN
69
Lampiran 1 : Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
mengisi kuesioner yang telah saya sediakan. Atas kesdiaan waktu dan bantuan
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Alamat :
3. No Kontak :
5. Pendidikan Terakhir :
Wiraswasta Petani
8. Pendapatan :
1 Suami (Ayah)
2 Istri (Ibu)
3 Anak
70
Pertanyaan Bagian I (Di isi oleh peneliti)
Karakteristik Responden
a. 46-60 (3)
b. 31-45 (2)
c. 15-30 (1)
a. Laki-laki (1)
b. Perempuan (2)
a. (2.600.000-3.500.000)Tinggi (3)
Rangsangan Produk
1. Menurut anda apakah produk beras Malaysia yang dijual itu murah ?
a. Mahal (3)
b. Sedang (2)
c. Murah (1)
71
2. Merek beras yang sering anda beli ?
c. Nasional (1)
a. Baik (3)
a. Sendiri (3)
b. Keluarga (2)
a. Dekat (3)
c. Jauh (1)
72
Pertanyaan Bagian II (Di isi oleh responden)
a. Ya (Karena) …
b. Tidak (Karena)…
2. Saya membeli produk beras Malaysia karena mereknya yang menarik dan
a. Ya (Karena)
b. Tidak (karena) ….
saya.
a. Ya (Karena)…
b. Tidak (Karena)…
a. Ya (Karena)…
b. Tidak (Karena)…
5. Saya membeli produk beras Malaysia kerena uang yang saya gunakan
a. Ya (Karena)…
b. Tidak (Karena)…
membeli.
a. Ya (Karena)…
b. Tidak (Karena)…
73
7. Saya membeli produk beras Malaysia karena saya mempercayai bahwa
a. Ya (Karena)…
b. Tidak (Karena)…
8. Saya membeli produk beras Malaysia karena saya merasa sesuai dan
a. Ya (Karena)…
b. Tidak (Karena)…
a. Ya (Karena)…
b. Tidak (Karena)…
10. Saya membeli produk beras Malaysia karena ketertarikan saya untuk
membeli ulang.
a. Ya (Karena)…
b. Tidak (Karena)…
74
Lampiran 3 : Jumlah Penduduk Desa Ajikuning
Warga Negara RI Warga Negara Asing Jumlah Penduduk Kepala Keluarga KETERANGAN
No RT Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan L+P Ada Laporan/Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RT. 01 Dusun Abadi I 203 209 0 0 203 209 412 100 Ada Laporan
2 RT. 02 Dusun Abadi I 244 245 0 0 244 245 489 95 Ada Laporan
3 RT. 03 Dusun Abadi I 102 79 0 0 102 79 181 42 Ada Laporan
4 RT. 04 Dusun Abadi I 213 191 0 0 213 191 404 87 Ada Laporan
5 RT. 05 Dusun Abadi I 125 125 0 0 125 125 250 65 Ada Laporan
6 RT. 06 Dusun Abadi I 187 165 0 0 187 165 352 80 Ada Laporan
7 RT. 07 Dusun Abadi II 78 73 0 0 78 73 151 37 Ada Laporan
8 RT. 08 Dusun Abadi II 99 89 0 0 99 89 188 38 Ada Laporan
9 RT. 09 Dusun Abadi II 49 40 0 0 49 40 89 25 Ada Laporan
10 RT. 10 Dusun Abadi II 186 155 0 0 186 155 341 75 Ada Laporan
11 RT. 11 Dusun Abadi II 75 68 0 0 75 68 143 41 Ada Laporan
12 RT. 12 Dusun Abadi II 75 62 0 0 75 62 137 41 Ada Laporan
13 RT. 13 Dusun Abadi II 67 65 0 0 67 65 132 31 Ada Laporan
Jumlah 1.703 1.566 0 0 1.703 1.566 3.263 757
75
Lampiran 4 : Data Mentah
Keputusan Jenis Pendidikan Pendapatan
Konsumen Umur Kelamin Terakhir Angkatan Keluaega Harga Merek Kualitas
Responden (Y) (X1) (X2) (X3) Kerja (X4) (X5) (X6) (X7) (X8)
1 2 1 1 3 3 3 3 3 3
2 3 3 0 2 2 1 1 1 3
3 2 1 0 2 1 1 1 1 2
4 3 1 0 2 1 1 1 2 3
5 3 3 0 2 1 1 1 1 3
6 3 2 0 2 2 1 1 1 3
7 3 3 1 1 3 1 1 1 3
8 2 1 0 3 3 3 3 3 2
9 3 3 0 2 1 1 1 1 3
10 3 2 0 2 2 1 1 1 3
11 3 3 0 1 1 1 1 1 3
12 3 3 0 2 3 2 2 2 3
13 3 3 0 2 1 1 1 1 3
14 3 2 0 2 1 1 1 2 3
15 3 3 0 1 1 1 1 1 3
16 3 3 1 2 2 1 1 1 3
17 3 2 0 1 1 1 1 1 3
18 2 1 0 3 3 2 3 3 3
19 3 3 0 1 1 1 2 1 3
20 3 1 0 2 3 1 1 1 3
21 3 3 0 1 1 1 1 2 3
22 3 1 0 1 1 1 2 1 3
23 3 3 0 3 3 2 1 1 2
24 3 1 1 1 3 1 1 1 3
25 3 3 0 2 1 1 1 2 3
26 3 1 0 1 1 1 1 1 3
27 3 1 0 2 2 2 2 2 3
28 3 2 0 3 3 3 3 3 3
29 3 2 0 3 3 3 3 3 3
30 3 2 0 1 1 1 1 1 3
31 3 3 0 1 1 1 1 1 3
32 3 3 0 1 1 1 1 1 3
33 3 1 0 2 1 2 1 1 3
34 2 3 1 3 3 2 2 2 3
35 3 3 0 2 1 1 1 1 3
36 3 3 0 1 1 1 1 1 3
37 3 2 0 2 1 1 1 1 3
38 3 3 0 1 1 1 1 1 3
39 2 1 0 3 3 2 2 2 3
40 3 1 0 2 2 1 1 1 3
41 3 1 0 2 3 3 2 2 3
42 3 1 0 1 1 1 1 1 3
76
Lampiran 5 : Karakteristik Responden
Karakteristik Konsumen
No Nama keputusan membeli Umur Jenis Kelamin Pendidikan Angkatan Kerja Pendapatan
1 Abdurrohman Alhabshy, S. Pd, i Kadang-kadang Mengkonsumsi 30 pria Sarjana PNS 2600000-3500000
2 Miliana Sering Mengkonsumsi 46 Wanita SD Wiraswasta 500000-1500000
3 Sitti Hoor Ahhisa Kadang-kadang Mengkonsumsi 18 Wanita SMA Pelajar/Mahasiswa 500000-1500000
4 Nur Asia Sering Mengkonsumsi 24 Wanita SMA IRT 500000-1500000
5 Diana Sering Mengkonsumsi 47 Wanita SD IRT 500000-1500000
6 Maya Sering Mengkonsumsi 32 Wanita SD Wiraswasta 500000-1500000
7 Bahtiar Sering Mengkonsumsi 54 pria Tidak Sekolah Petani 500000-1500000
8 Dina Sarina A. Md Kadang-kadang Mengkonsumsi 24 Wanita D3 Wiraswasta 2600000-3500000
9 Sumarni Sering Mengkonsumsi 49 Wanita SD IRT 500000-1500000
10 Becce Sering Mengkonsumsi 59 Wanita SD Wiraswasta 500000-1500000
11 Ummu Sering Mengkonsumsi 58 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
12 Rahmatang Sering Mengkonsumsi 60 Wanita SD Wiraswasta 1600000-2500000
13 Marni Sering Mengkonsumsi 46 Wanita SMP IRT 500000-1500000
14 Hasna Sering Mengkonsumsi 44 Wanita SMP IRT 500000-1500000
15 Senabong Sering Mengkonsumsi 60 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
16 Muhammad Amin Sering Mengkonsumsi 48 pria SMA Wiraswasta 500000-1500000
17 Irma Sering Mengkonsumsi 32 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
18 Warni Humayrah A. Md Kadang-kadang Mengkonsumsi 23 Wanita D3 Pegawai Swasta 1600000-2500000
19 Sitti Aysia Sering Mengkonsumsi 47 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
20 Inha Sering Mengkonsumsi 23 Wanita SMA Wiraswasta 500000-1500000
21 Ramla Sering Mengkonsumsi 58 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
22 Rusna Sering Mengkonsumsi 29 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
23 Ratnawati, A.Ma Sering Mengkonsumsi 46 Wanita Sarjana PNS 1600000-2500000
24 Sarman Sering Mengkonsumsi 23 pria Tidak Sekolah Pegawai Swasta 500000-1500000
25 Sitti Sering Mengkonsumsi 50 Wanita SD IRT 500000-1500000
26 Irmadayana Sering Mengkonsumsi 30 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
27 Jumaini Sering Mengkonsumsi 22 Wanita SMA Wiraswasta 1600000-2500000
28 Fatmawat, S. Pd. i Sering Mengkonsumsi 43 Wanita Sarjana PNS 2600000-3500000
29 Samsidar, S. Ag Sering Mengkonsumsi 45 Wanita Sarjana PNS 2600000-3500000
30 Ani Sering Mengkonsumsi 44 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
31 Sittialang Sering Mengkonsumsi 59 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
32 Hasmia Sering Mengkonsumsi 49 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
33 Juliana Sering Mengkonsumsi 20 Wanita SMA Pelajar/Mahasiswa 1600000-2500000
34 Alamsyah. L, A.Ma Kadang-kadang Mengkonsumsi 47 pria Sarjana PNS 1600000-2500000
35 Sanatang Sering Mengkonsumsi 52 Wanita SD IRT 500000-1500000
36 Ella Sering Mengkonsumsi 48 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
37 Rohani Sering Mengkonsumsi 54 Wanita SD IRT 500000-1500000
38 Jumrah Sering Mengkonsumsi 48 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
39 Rasni Yanti A. Md Kadang-kadang Mengkonsumsi 23 Wanita D3 Pegawai Swasta 1600000-2500000
40 Erna Sering Mengkonsumsi 23 Wanita SMA Pelajar/Mahasiswa 500000-1500000
41 Ririn adlia Sering Mengkonsumsi 25 Wanita SMA Pelajar/Mahasiswa 2600000-3500000
42 Fitri Sering Mengkonsumsi 24 Wanita Tidak Sekolah IRT 500000-1500000
77
Lampiran 6 : Rangsangan Produk
Rangsangan Produk
No Harga Merk kualitas
1 Mahal Zazara Rice Baik
2 Murah Nasional Baik
3 Murah Nasional Kurang Baik
4 Murah Zazara Rice Baik
5 Murah Nasional Baik
6 Murah Nasional Baik
7 Murah Nasional Baik
8 Mahal Zazara Rice Kurang Baik
9 Murah Nasional Baik
10 Murah Nasional Baik
11 Murah Nasional Baik
12 Sedang Pandan Rice Baik
13 Murah Nasional Baik
14 Murah Pandan Rice Baik
15 Murah Nasional Baik
16 Murah Nasional Baik
17 Murah Nasional Baik
18 Mahal Zazara Rice Baik
19 Sedang Nasional Baik
20 Murah Nasional Baik
21 Murah Nasional Baik
22 Sedang Nasional Baik
23 Murah Nasional Kurang Baik
24 Murah Nasional Baik
25 Murah Pandan Rice Baik
26 Murah Nasional Baik
27 Sedang Pandan Rice Baik
28 Mahal Zazara Rice Baik
29 Mahal Zazara Rice Baik
30 Murah Nasional Baik
31 Murah Nasional Baik
32 Murah Nasional Baik
33 Murah Nasional Baik
34 Sedang Pandan Rice Baik
35 Murah Nasional Baik
36 Murah Nasional Baik
37 Murah Nasional Baik
38 Murah Nasional Baik
39 Sedang Pandan Rice Baik
40 Murah Nasional Baik
41 Sedang Pandan Rice Baik
42 Murah Nasional Baik
78
Lampiran 7 : Daftar Harga Beras Malaysia yang Ada di Desa Ajikuning
NO Merek Beras Harga Beras (Rp) Berat Bersih (kg)
1 Zara Rice 92.000.00,- 10 kg
2 Pandan Rice 90.000.00,- 10 kg
3 Nasional 89.000.00,- 10 kg
79