Bab 2
Bab 2
Bab 2
gan atau faktor lainnya, yaitu total aktiva, log size, dan nilai saham (Azis, 2021).
Riyanto (2008) juga berpendapat bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan dapat
diukur dengan besarnya nilai equity atau nilai penjualan perusahaan (Azis, 2021).
Pada tahun 2013, Jogiyanto berpendapat bahwa ukuran perusahaan dapat diukur
dengan suatu skala menurut berbagai cara yaitu, total aktiva, log size, nilai pasar
rusahaan besar (large firm), ukuran sedang (medium firm) dan ukuran kecil (small
menjadi 4 kategori, yaitu usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha
a. Usaha Mikro
Usaha Mikro adalah usaha milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memiliki kekayaan bersih paling banyak 50 juta rupiah dan
tidak termasuk tanah serta bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan
satu periode (tahunan) paling banyak 300 juta rupiah (Azis, 2021).
b. Usaha Kecil
Usaha Kecil adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi kriteria Usaha Kecil.
Syarat tambahannya perusahaan ini bukan anak perusahaan atau menjadi Usaha
Menengah atau Usaha Besar baik secara langsung maupun tidak langsung (Azis,
2021).
c. Usaha Menengah
Usaha produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang peroran-
gan atau badan usaha dan bukan merupakan anak perusahaan dengan kriteria
memiliki kekayaan bersih antara lima ratus juta rupiah sampai dengan paling
banyak sepuluh miliyar rupiah disebut Usaha Menengah, tidak termasuk tanah
2
d. Usaha Besar
Usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jum-
lah kekayaan bersih, atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menen-
gah disebut dengan Usaha Besar, yang meliputi usaha nasional milik negara atau
swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di In-
2.1.2 Leverage
maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan leverage adalah suatu
tingkat kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva dan atau dana yang
mempunyai beban tetap (hutang dan atau saham istimewa) dalam rangka mewu-
(Reza, Yuliniar, & Simarmata, 2020). Permasalahan leverage akan selalu dihadapi
oleh perusahaan, bila perusahaan tersebut menanggung sejumlah beban atau bi-
aya, baik biaya tetap operasi maupun biaya finansial. Biaya tetap operasi meru-
pakan beban atau biaya tetap yang harus diperhitungkan sebagai akibat dari fungsi
Jadi, beban atau biaya tetap sebenarnya merupakan risiko yang harus ditanggung
3
risiko tersebut perlu diketahui agar dapat diantisipasi dengan meningkatkan vol-
tidak memihak dan jujur, seseorang yang berintegritas tinggi memandang fakta
seperti apa adanya dan mengemukakan fakta tersebut seperti apa adanya. Sedan-
gkan laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang da-
pat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara manajemen dengan pihak
luar perusahaan tentang data keuangan atau aktivitas perusahaan tersebut selama
mana laporan keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan ju-
(2012). Suatu informasi memiliki keandalan jika bebas dari pengertian yang
penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya dis-
relevan dan reliabel, sehingga pengguna dari laporan keuangan tersebut akan
4
dapat diukur dengan dua metode pengukuran, yaitu konservatisme dan manaje-
men laba (Wulandari1 & Budiartha2, 2014). Banyak faktor yang mempengaruhi
Ukuran Perusahaan, Audit Tenure, Reputasi KAP, Leverage dan Good Corporate
Governance.
garuh signifikan terhadap integritas laporan keuangan karena tidak semua perusa-
haan besar memiliki tingkat pengungkapan informasi yang tinggi. Nilai sig-
nifikansi ukuran perusahaan dari hasil pengujian kurang dari 0,05, yaitu sebesar
0,716 atau lebih besar dari tingkat signifikansi (0,716 > 0,05) yang berarti bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Da-
pat dikatakan kondisi ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap integritas la-
Hal yang sama juga diungkapkan oleh (Susanti, Santi. Mellynda, Rizka.
Sumiati, 2019), bahwa Ukuran Perusahaan tidak memiliki pengaruh yang sig-
ukuran perusahaan -0,040272 dengan t tabel sebesar 1,68709. Karena pada ukuran
perusahaan t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu -0,040272< 1,68709 dan nilai sig-
5
nifkansi variabel ukuran perusahaan 0,9681 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan
laporan keuangan. Berbeda dengan hasil penelitian yang diungkapkan oleh (Putra,
Aristi, & Azmi, 2022), besarnya koefisien regresi variabel ukuran perusahaan
yaitu -0,508 dengan nilai signifikansi sebesar 0,00. Maka dapat diambil kesimpu-
Laporan Keuangan.
ran keuangan. Nilai probabilitas leverage yang diproksi dengan debt equity ratio sebesar
0,0645 dengan signifikan 5% (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh
negatif namun tidak signifikan terhadap integritas laporan keuangan . Tinggi atau rendah-
nya leverage tidak ada dampaknya pada integritas laporan keuangan karena sebagian
besar sumber dana operasional perusahaan BUMN masih berasal dari pemerintah
(Putri Dwi Wahyuni, 2022). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
terhadap integritas laporan keuangan, sehingga semakin rendah leverage maka in-
6
nifikansi untuk variabel leverage adalah sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil
daripada 0,05. Nilai t hitung sebesar 3,654 memiliki arah negatif (Krisnhoe
Sukma Danuta, 2020). Pun penelitian yang dilakukan oleh (Reza et al., 2020)
keuangan.
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah ukuran perusahaan dan
Rasio ini merupakan perbandingan antara nilai pasar ekuitas dengan nilai buku
konservatif karena perusahaan mencatat nilai perusahaan lebih rendah dari nilai
Variabel
Independen Variabel
Dependen
7
Ukuran Perusahaan
Integritas Laporan
Leverage
Keuangan
untuk menentukan rendah atau besarnya suatu perusahaan yang dapat diukur
dengan berbagai cara, antara lain dengan membandingkan total aset perusahaan,
total pendapatan, serta total nilai saham. Klasifikasi besar kecilnya perusahaan
akan dapat membuat persepsi sendiri pada investor, dimana semakin besar ukuran
perusahaan, akan menjadi perhatian dan sorotan utama terhadap investor karena
perusahaan besar cenderung memiliki kondisi ekonomi yang lebih stabil dan
mudah dalam memperoleh pendanaan dari pihak eksternal perusahaan. Selain itu,
keuangannya agar tidak mendapat masalah yang lebih kompleks lagi karena
8
perusahaan yang ada, kemudian total aset ini ditransformasi menjadi bentuk
logaritma natural. dan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Reza et al.,
2020):
Keterangan :
Ln = Logaritma natural
Menurut (Hery, 2017), leverage disebut rasio solvabilitas yang merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan
hutang. Hutang merupakan salah satu sumber pendanaan yang penting bagi
hutang dalam perusahaan dapat terlihat pada rasio leverage. Rasio leverage
investor. Hal ini dapat memicu manajemen untuk melakukan manipulasi pada
perusahaan.
9
Pada pengukuran rasio leverage terdapat beberapa jenis yang sering
digunakan, diantaranya adalah rasio hutang terhadap aset, rasio hutang terhadap
modal, rasio kelipatan bunga yang dihasilkan, rasio laba operasional terhadap
Pengukuran leverage dapat menggunakan debt asset ratio (DAR) dengan formula
TU
DAR= x 100 %
TA
Keterangan :
10