Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN

PENYAKIT TUMBUHAN
(bagian I)
PENGAJAR:
Tim Dosen Dasprotan 2021

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 1


Segitiga Penyakit: menjelaskan interaksi 3 komponen utama; alat bantu dalam
menejemen penyakit tumbuhan
Menejemen penyakit : mengganggu siklus penyakit (interrupt the disease cycle)

Monosiklik Polisiklik
SEGITIGA PENYAKIT SIKLUS PENYAKIT

Kedua hal ini sangat penting difahami dengan baik untuk dapat menentukan
strategi menejemen penyakit tumbuhan
3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 2
Fokus menejemen penyakit :
Semua tahapan penting dalam siklus penyakit
 Inokulum primer
 Infection courts
 Inokulum sekunder
 Penyebaran inokulum primer dan sekunder
 Fase bertahan

a. Gejala penyakit
Perlu difahami
b. Penyebab penyakit
dengan baik
c. Mekanisme perkembangan penyakit

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 3


PRINSIP UMUM METODE

1. Menejemen dengan undang-


Eksklusi
undang (legislasi)
2. Menejemen dengan cara-cara
Proteksi Eradikasi budidaya (kultur teknis)
3. Menejemen secara biologi
4. Menejemen secara fisik
Resistensi 5. Menejemen secara kimiawi

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 4


PENDEKATAN MANAJEMEN PENYAKIT

Fokus Pada TANAMAN : Proteksi, Resistensi

Fokus Pada PATOGEN : Eksklusi, Eradikasi

Fokus Pada LINGKUNGAN : Proteksi

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 5


METODE MANAJEMEN PENYAKIT

KETAHANAN PENCEGAHAN KEMOTERAPI


GENETIK PENYAKIT TAN. SAKIT
Kultivar Kemikalia
tahan sistemik
Penghindaran Legislasi
patogen
Perlindungan Eradikasi
tanaman patogen
Pemilihan Peraturan
lokasi
Jadwal Karantina
tanam
Manipulasi Kimiawi
lingkungan Perlakuan
panas

Cara bercocok
tanam Cara kimia

Menghilangkan
tanaman Cara biologi
Rotasi inang perantara
tanaman Sanitasi
3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 6
PRINSIP EKSKLUSI
EKSKLUSI: Mencegah terjadinya kontak/pertemuan antara patogen
dengan tanaman inangnya

Beberapa metode yang termasuk dalam prinsip EKSKLUSI:


Legislasi
Legislasi merupakan peraturan-peraturan internasional, regional, maupun
nasional yang bertujuan untuk membatasi penyebaran suatu penyakit/
patogen

Eksklusi patogen terdiri dari : (a) eksklusi patogen antar negara dan (b)
eksklusi patogen di dalam suatu negara

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 7


(a). Eksklusi patogen antar negara/karantina internasional & regional

 Embargo tanaman atau produk pertanian tertentu


 Inspeksi atau sertifikasi bahan tanaman di negara asal
 Inspeksi dan perlakuan bahan tanaman di pintu masuk suatu negara
(pelabuhan, bandar udara, dll.)
 Karantina pasca masuk
 Introduksi tanaman secara terkendali (pembatasan jumlah import)
 Fasilitas karantina perantara (di Florida, Inggris) untuk mencegah
penyakit SALB karet (South American Leaf Blight-Microcyclus ulei)

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 8


Contoh:
Organisme Pengganggu Tanaman Karantina (OPTK) A1 (Permentan No.25 tahun 2020)

Sugarcane yellow leaf virus (ScYLV) Microcyclus ulei

Xanthomonas axonopodis pv allii Candidatus phytoplasma palmae Bursaphelenchus/Radinaphelenchus cocophilus


3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 9
(b) Eksklusi patogen di dalam suatu negara /karantina domestik
Sertifikasi tanaman
Pelarangan/pengaturan transportasi tanaman atau buah tertentu antar propinsi
Evasi atau penghindaran patogen
Contoh 1:
Penyakit antraknosa (fungi Colletotrichum lindemuthianum), hawar bakteri
(Xanthomonas phaseoli) dan Pseudomonas phaseolicola pada kacang-kacangan yang
ditularkan melalui benih. Pembenihan pada daerah Amerika Serikat bagian Barat
(West Coast) yang kering dengan kelembaban udara yang rendah tidak cocok
untuk patogen ini. Oleh karena itu tanaman dan benih yang dihasilkan dari
wilayah ini bebas dari patogen.

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 10


Contoh 2:
 Menghindari kondisi lingkungan yang sesuai bagi perkembangan patogen
melalui pemilihan tempat, waktu tanam, dan cara budidaya
Contoh patogen:. Kopi robusta- dataran rendah, arabika-dataran tinggi untuk
menghindari karat kopi
 Tindakan eksklusi sederhana dapat dilakukan dengan membersihkan alat-alat
pertanian untuk menghilangkan Sisa-sisa tanah yang mengandung pathogen
tular tanah (patogen layu, nematoda dll) supaya tidak masuk ke lokasi
pertanaman yang masih belum terinfestasi pathogen (Maloy 2013)

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 11


PRINSIP ERADIKASI
Eradikasi: tindakan eradikasi (pemberantasan) ditujukan untuk
menghilangkan patogen yang ada di lahan pertanian

 Eradikasi patogen dapat dilakukan dengan perlakuan fisik, bahan


kimia (pestisida), dan cara kultur teknis/bercocok tanam

 Dapat mengurangi jumlah inokulum awal patogen dan menekan


penularan patogen di pertanaman

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 12


Manajemen Dengan Eradikasi Atau Pengurangan Inokulum Patogen

Kultur Teknis Fisik Kimiawi Biologi


1. Rotasi tanaman 1. Pembakaran 1. Desinfektan 1. Tanaman perangkap
2. Pemberaan
2. Perlakuan panas/ 2. Perlakuan tanah 2. Tanaman antagonis
3. Pembajakan
4. Eradikasi inang steam tanah/pot/ 3. Fumigasi tanah pada nematoda
- roguing 3. hot water treatment 4. Perlakuan benih 3. Mikroorganisme
- memusnahkan 4. Solarisasi tanah 5. Herbisida-gulma antagonis
inang alternative
5. Thermoterapy 6. Insektisida untuk (hiperparasitism, predasi,
& perantara
5. Sanitasi vektor hipovirulen)
6. Penggenangan
7. Menciptakan kondisi
lingkunga yang tidak sesuai
8. Mulsa plastik dll
3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 13
Eradikasi Secara kultur teknis
 Rotasi tanaman  Pemberaan lahan (fallowing)

Barmac.com.au
Rotasi tanaman kedelai dengan
Selama bera, sisa tanaman dan inokulum akan
jagung dan kacang tanah dapat
musnah, saat kemarau yang panas, membuat suhu
menekan serangan nematoda sista
tanah lebih panas dan kering hingga menurunkan
(Heterodera glycines) pada kedelai.
populasi nematoda dan patogen lainnya.
Rotasi tanaman efektif untuk soil-
borne pathogen invader
3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 15
Eradikasi Secara kultur teknis

 Pengolahan tanah yang baik (pembalikan tanah, pembajakan dalam, dll.)


Beberapa patogen (fungi, nematoda, bakteri) tanah dapat dibasmi dengan
pengolahan tanah (pembajakan dalam, pembalikan) pada saat yang rentan
dari siklus hidup patogen tersebut

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 16


 Sanitasi & eradikasi sisa tanaman Eradikasi Secara kultur teknis
 Irigasi dan penggenangan
 Penggenangan untuk
mencegah pemencaran
Nematoda parasit pada
tanaman seledri

Setelah panen kentang Setelah panen apel  Penggenangan dapat


menekan patogen tanah.
Contoh; penyakit lanas
 Pemusnahan gulma atau tembakau (Phytophthora
inang perantara parasitica) dapat
dikendalikan dengan
merotasi tembakau
dengan padi sawah.

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 17


Eradikasi secara kultur teknis untuk menekan pemencaran patogen
 Roguing tanaman sakit  Cara penyiraman/irigasi tanaman
Tipe irigasi (sprinkler) yang kurang tepat dapat
mempengaruhi penyebaran patogen tertentu.
Contoh: irigasi semprot dapat menularkan
penyakit-penyakit pada tajuk tanaman dsb.
Irigasi tetes atau alur (furrow) dalam tanah lebih
baik.

Sebaiknya
tidak
dilakukan

Mencabut dan memusnahkan tanaman  Pengendalian serangga vektor virus


sakit saat insidensi masih sangat rendah

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 18


 Menciptakan Lingkungan tidak sesuai Untuk perkembangan patogen secara
Kultur Teknis

 Mengurangi daun basah (reduce leaf wetness)


 Tidak menggunakan irigasi overhead
 Meningkatkan jarak tanam
 Menghindari pertanaman dari naungan
 Mengatur orientasi baris tanaman

Irigasi overhead

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 19


 Penggunaan mulsa plastik (silver polyethylene) dan perangkap kuning

 Mengendalikan patogen tular tanah

 Mencegah serangga vektor virus datang

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 20


 Penjarangan dan sanitasi penyelamatan.
Contohnya pada tanaman kehutanan dilakukan penjarangan dengan
memangkas tanaman sakit atau yang tumbuh kurang bagus. Hasil kemudian
dijual untuk menutupi biaya pengendalian.
 Pemupukan
Pupuk yang tepat dapat menekan perkembangan penyakit tertentu.
Sebaliknya kelebihan atau kekurangan nutrisi dapat meningkatkan
penyakit. Contoh; penyakit blas pada padi (Pyricularia oryzae) meningkat
bila kelebihan nitrogen

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 21


Eradikasi Secara Fisik

Pembakaran sisa tanaman sakit dll


Thermoterapy Ca. Liberibacter
Cukup mampu membebaskan jeruk

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 22


 Perlakuan panas Eradikasi secara Fisik
 Patogen tumbuhan dapat dimatikan
A
dengan perlakuan suhu (panas/dingin)

 Melalui perlakuan benih/bibit/bahan


tanaman pada suhu tertentu

 Kisaran suhu untuk tiap jenis patogen


berbeda, misalnya: suhu 50oC dapat
membunuh nematoda dan fungi
rendah, 60 – 70oC (sebagian besar
fungi dan bakteri), dst.. Contoh B
perlakuan panas: bibit jeruk terserang
Radopholus similis (gambar A,B) 
direndam dalam air suhu 42oC selama
3 jam
3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 23
Eradikasi secara Fisik

 Solarisasi tanah dengan mulsa plastik mengendalikan pathogen tular tanah

Pengaruh solarisasi tanah terhadap perkembangan


penyakit busuk batang (Sclerotium rolfsii ) pada tanaman
kacang tanah

14
1 week

Dis eas e Incidence (%)


12
2 weeks
10
3 weeks
8
Control
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Weeks After Planting

Makin lama solarisasi tanah, insidensi penyakit makin rendah


3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 23
Eradikasi Secara kimiawi

Fumigasi/perlakuan tanah
dengan bahan kimia Eradikasi gulma tempat reservoir pathogen
dengan herbisida
(Maloy 2013)

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 24


Eradikasi secara Biologi
 Penggunaan Tanaman perangkap/
antagonis

Beberapa species tanaman


Tagetes dapat menjadi
tanaman perangkap/
antagonis bagi nematoda
parasit tumbuhan

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 25


Viruliferous aphid  Tanaman penghalang
Virus yang dibawa vektor akan tertinggal dan musnah pada tanaman
penghalang (jagung; atau tanaman yang lebih tinggi dari tanaman utama),
Sehingga penularan virus terkendali atau sangat berkurang

Source: Widodo

Efektif mengendalikan virus tular serangga secara non-persisten seperti BCMV, CMV, PVY,
etc
3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 26
Eradikasi secara Biologi
 Mikroba antagonis

Bakteri menyerang nematoda


Mekanisme:
 parasitisme langsung atau lisis
 kompetisi makanan
 efek toksik secara langsung (antibiosis)
Rhizoctonia solani vs Trichoderma sp  efek toksik tidak langsung (senyawa
volatil antagonis)
(Agrios 2005)

3/14/2021 DEPT. PTN-IPB 27


Referensi
Agrios GN. 2005. Plant Pathology 5th Ed. Academic Press.
Schuman GL, D’Arcy CJ. 2006. Essential Plant Pathology. APS Press
Data hasil berselancar di berbagai website

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai