Skripsi. Strategi Pengelolaan Akun Instagram Dalam Membangun Personal Branding Selebgram
Skripsi. Strategi Pengelolaan Akun Instagram Dalam Membangun Personal Branding Selebgram
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi S.I.Kom
Disusun oleh:
Rika Fitriani
NIM.6662140906
2019
2
3
4
5
PRAKATA
satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (SI) pada program studi ilmu
Tirtayasa.
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, dalam hal ini dikarenakan
saran yang bersifat membangun kearah perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.
Cukup banyak kesulitan yang penulis temui dalam penulisan skripsi ini,
alhamdulilah penulis dapat mengatasi dan menyesesaikan dengan baik. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Rika Fitriani
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................ii
PRAKATA............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................x
ABSTRAK.............................................................................................................xi
ABSTRACT...........................................................................................................xii
i
2.3 Pengelolaan Akun Instagram dalam Membangun Personal Branding dan
ii
4.1.1.2 Ratu Vivit Novia .................................................................................44
4.2.1.2.2 Pemilihan Outfit, make up, dan Background Foto Sebagai Bentuk
Diferensiasi dalam Konten Feeds Instagram ................................................58
iii
4.3.1 Personal Branding Selebgram dalam Perspektif Impression Management
Theory ................................................................................................................88
5.2 Saran.................................................................................................................96
UCAPAN TERIMAKASIH...................................................................................97
BIODATA PENULIS....................................................................................136
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
ABSTRAK
Rika Fitriani. NIM. 6662140906. Skripsi. Strategi Pengelolaan Akun
Instagram Dalam Membangun Personal Branding Selebgram. Pembimbing I:
Dr. Nurprapti Wahyu W., M.Si dan Pembimbing II: Husnan Nurjuman.,
M.Si.
Maraknya penggunaan media sosial Instagram pada saat ini, membuat Instagram
menjadi salah satu pasar bisnis yang menggiurkan. Hal tersebut dibukikan dengan
menjamurnya online shop yang ada di Instagram. Setiap online shop pastilah
membutuhkan media promosi untuk semakin menyebarluaskan produk yang
ditawarkan kepada para pengguna Instagram. Selebgram (selebriti Instagram)
merupakan salah satu ranah promosi yang dianggap efektif dan efisien bagi para
online shop. Dengan demikian, fenomena selebgram juga kian marak di
Instagram, bahkan menjadi salah satu peluang bisnis di bidang jasa yang sangat
menggiurkan. Pada saat ini, banyak selebgram bermunculan di Instagram, oleh
karena itu, para selebgram haruslah membangun sebuah personal branding yang
kuat di Instagram agar dapat bersaing dengan selebgram lainnya. Pengelolaan
akun Instagram menjadi salah satu hal yang penting dalam membangun personal
branding selebgram. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang bagaimana
strategi pengelolaan akun selebgram dalam membangun sebuah personal
branding. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivis,
dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode penelitian yang
digunakan oleh peneliti adalah metode studi kasus serta peneliti menggunakan
teori impression management. Hasil yang ditemukan peneliti dalam penelitian ini
adalah para selebgram melakukan diferensiasi dan dramatisasi guna membangun
personal branding dengan melakukan pengelolaan akun dari mulai profil,
tampilan, serta konten yang diunggah. Dalam membangun personal branding,
mereka melakukan analisis SWOT pada akun Instagram miliknya. Dalam
melakukan segmenting, para selebgram cenderung melakukan segmenting dari
segi demografi dan psikografis. Kemudian untuk targeting, mereka lebih berfokus
kepada kalangan remaja. Serta dalam melakukan positioning, mereka lebih
berfokus pada intensitas interaksi dengan para pengikutnya di Instagram.
viii
ABSTRACT
The massive use of Instagram at this time is making Instagram into one of the
tempting market business. This has been proven by the growth of the online shop
on Instagram. Every online shop needs media promotion to spread more of their
products to the Instagram user. Selebgram (Celebrity on Instagram) is one of the
techniques for a promotion that is considered effective and efficient for the online
shop. Therefore, selebgram phenomenon is getting more thriving on Instagram,
even becoming one of very tempting business opportunity in the service sector.
Now many selebgram are arising on Instagram, for this reason the selebgram
have to build a strong personal branding on Instagram so they could compete
with the other selebgram. Managing Instagram account has become one of the
important parts in building personal branding for selebgram. Thus, this research
aimed to know how management strategy of selebgram account in building a
personal branding. This research used constructivist paradigm with qualitative
descriptive approach. Research method that being used by researcher was case
study method also impression management for the theory. The result of this
research showed that selebgram was doing differentiation and dramatization to
build personal branding with managing account starting from profile, display,
also uploaded content. In built personal branding, they were analyzing SWOT to
their Instagram account. In segmenting, the selebgram incline to do segmentation
by demography and psychography. Then for the targeting, they were more focus
to teenager. Also in positioning, they were more focus on the intensity of the
interaction with their followers on Instagram.
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
tahunnya. Menurut data yang dirilis oleh We Are Social bulan Agustus 2017 lalu,
jumlah pengguna internet global kini telah menyentuh angka 3,8 miliar atau setara
dengan 51% dari total populasi dunia (I.R, Jeko, 2017). Banyaknya jumlah
pengguna Internet tersebut berdampak pada popularitas media sosial pada saat ini.
Di indonesia sendiri, berdasarkan laporan dari Tetra Pak Index 2017, jumlah
pengguna internet saat ini mencapai angka 132 juta orang dengan 40%
yang menawarkan berbagai macam fitur. Misalnya saja twitter, ask fm, path,
Instagram, dan masih banyak yang lainya. Aplikasi media sosial tersebut memiliki
merupakan media sosial yang muncul sejak tahun 2011 lalu yang bisa diakses
Blackberry, dan Windows Phone. Nama Instagram sendiri berasal dari kata
menghasilkan atau menampilkan foto secara instan. Sedangkan untuk kata “gram”
2
berasal dari kata “telegram” yang berfungsi untuk mengirimkan informasi kepada
orang lain secara cepat. Berdasarkan arti dari namanya, maka dapat kita
memungkinkan pengguna atau user untuk berbagi cerita kepada publik dalam
bentuk foto maupun video. Selain itu, pengguna juga dapat menerapkan filter
Dengan fitur yang ditawarkan, Instagram tampil sebagai media sosial baru
yang langsung disambut dengan antusias oleh kalangan pengguna internet dan
media sosial. Hal tersebut terbukti dari banyak orang yang menjadi pengguna
instagram. Dalam kurun waktu 6 tahun, terdapat lebih kurang 800 juta orang yang
memilih Instagram sebagai salah satu media sosial utama yang harus dimiliki,
angka tersebut juga merupakan total dari pengguna aktif bulanan Instagram.
Sedangkan 500 juta dari angka tersebut merupakan pengguna aktif harian yang
setidaknya membuka aplikasi Instagram sebanyak satu kali tiap hari. (Yusuf,
dari total keseluruhan pengguna dan 17,6% dari total populasi penduduk
jejaring sosial ini bukan hanya digunakan oleh pengguna casual atau orang yang
kepada kepentingan bisnis. Karena media sosial pada saat ini dijadikan sebagai
3
salah satu gebrakan baru di dunia pemasaran (Thomas, 2012). Selain karena
lebih besar dan jangkauan yang lebih luas kepada penjual online dalam
dalam membangun interaksi dengan orang lain sehingga lebih menarik bagi para
konsumen (Aditama, 2014). Ditambah lagi dengan munculnya fitur terbaru, yaitu
pemasaran produknya serta mengetahui jangkauan dan respon dari produk yang
ditampilkan.
Oleh karena itu, tak heran jika pada saat ini kita akan menemukan banyak
Indonesia sendiri jumlah akun komunitas bisnis Instagram mencapai 25 juta akun.
Angka tersebut melonjak drastis, yaitu sekitar 15 juta akun jika dibandingkan
pada bulan Juli 2017 lalu. Selain itu, lebih dari 80% akun Instagram telah
mengikuti satu akun bisnis, dimana 200 juta pengguna diantaranya telah
mengunjungi profil bisnis secara aktif setiap harinya (SWA, 2017). Hal tersebut
yang menjadikan Instagram sebagai salah satu media sosial yang dapat
strategi pemasaran yang tepat dibutuhkan oleh para penjual agar dapat bersaing
dengan toko online lainnya terutama yang menjual produk sejenis. Salah satu
strategi pemasaran yang populer saat ini adalah dengan menggunakan jasa
ditawarkan oleh berbagai akun bisnis kepada para pengikut akun Instagram
selebgram bila memiliki jumlah pengikut akun instagram diatas 20 ribu orang.
mereka mengemas promosi produk dengan cara yang lebih natural, dengan cara
dilibatkan dalam cerita atau kegiatan keseharian mereka. Selain itu, rekomendasi
dari orang yang dikenal atau orang lain melalui media sosial bisa lebih
berpengaruh. Selebgram juga dianggap lebih memiliki interaksi yang baik dengan
para pengikutnya melalui berbagai macam fitur yang ada sehingga kedekatan
influencer yang paling sering mereka ajak kerjasama untuk endorse adalah
selebriti internet lebih tinggi daripada artis. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Selebgram pada saat ini juga menjadi salah satu peluang bisnis yang
satu foto atau video endorsement, semakin banyak jumlah pengikut, maka
semakin tinggi pula tarif yang ditetapkan. Misalnya saja Syahrini, artis sekaligus
selebgram ini memiliki pengikut 20,6 juta orang. Dengan jumlah tersebut, ia
keuntungan secara materil, tetapi juga keuntungan non materil berupa ketenaran
dan popularitas akan didapatkan jika menjadi seorang selebgram. Tak heran jika
saat ini selebgram juga sering disebut sebagai influencer, karena memang apapun
yang ia lakukan dan diunggah ke akun instagram miliknya sedikit banyak akan
pertunjukan dimana individu menggunakan webcam, video, audio, blog, dan situs
mengemas informasi yang akan dibagikan dengan tujuan untuk meningkatkan dan
eksistensi dan pencapaian yang telah mereka dapat. Karena menjadi seorang
6
selebgram tidak terjadi begitu saja dan dengan proses yang instant. Akun
Instagram yang dimiliki haruslah memiliki keunikan tersendiri yang bukan hanya
menjadi pembeda dengan akun lain, tetapi juga dapat memikat orang lain untuk
melihat dan mengikuti akun Instagram tersebut. Akun tersebut harus mempunyai
tampilan dan isi yang berbeda akan terihat “mencolok” dibandingkan dengan 800
juta akun Instagram lain. Pengelolaan akun Instagram sangatlah dibutuhkan disini.
keterampilan yang teratur sejalan dengan sebuah regu pemasar yang memasarkan
suatu brand untuk sebungkus Doritos atau sebotol sampo. Karena sebagai
dirinya kepada para calon pengiklan. Oleh karena itu personal branding perlu
yang ingin menggunakan jasa promosinya. Karena biasanya para calon pengiklan
akan mencari selebgram dengan personal branding yang sesuai dengan produk
Dalam hal ini, selebgram haruslah mengetahui diferensiasi berupa kelebihan datau
keunikan apa yang mereka miliki untuk dapat menanamkan kesan yang kuat di
benak para pengguna Instagram. Jika diferensiasi yang dimiliki oleh selebgram
7
tersebut kurang „kuat‟, maka perlu dilakukan dramatisasi. Dalam hal ini, para
besar dan akhirnya dapat membuat dirinya tampil lebih menonjol dibandingkan
dengan selebgram lain yang ada pada saat ini. Kedua hal tersebut sangatlah
peneliti hanya akan melihat dari segi diferensiasi yang dilakukan oleh para
informan.
banyak pengikut. Baik dari segi konten foto dan video yang diunggah, desain
tampilan feed akun Instagram yang dirancang sedemikian rupa, dan sebagainya.
Misalnya saja yang dilakukan oleh selebgram Wahyu Fahmi Fadillah, pemilik
akun Instagram @wahuy_ dengan jumlah pengikut 20,5 ribu orang. Pada akun
mengunggah foto, video, serta caption dengan konten yang bergenre komedi atau
humor. Misalnya saja dalam akun Instagramnya ia sering mengunggah foto dan
video dengan ekspresi wajah yang lucu serta caption yang menggelitik. Dengan
8
dan video pribadi, tetapi juga sebagai sarana entertain bagi pengguna Instagram
memiliki keunikan tersendiri dan berbeda dari yang lainnya. Selain itu, hasil dari
pemilik akun Instagram @ratuvivit dengan jumlah pengikut 30,1 ribu orang ini
memenuhi akun Instagramnya dengan foto dan video dirinya yang menunjukkan
aktif dan fashionable. Hal tersebut terlihat dari setiap foto dan video yang ia
unggah selalu menggunakan hijab dan dengan pakaian yang modis, riasan wajah
yang cantik, effect dan filter yang menarik, serta pemilihan tempat yang
penggemar (fans) dan mereka bekerja secara strategis untuk menghibur dan
menempatkan dirinya sebagai sesuatu yang ditonton dan diawasi oleh publik.
(something one does, rather than something one is) (Senft, 2008).
9
beragam, karena seiring berjalannya waktu, mereka dituntut dapat semakin kreatif
hambatan, atau ancaman yang dihadapi (Fred, 2008). Sedangkan penerapan STP
penting dilakukan agar strategi pengelolaan akun yang dilakukan oleh para
selebgram dapat berjalan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, melalui
penelitian ini, peneliti ingin mengetahui strategi apa yang dilakukan oleh para
selebgram dalam mengelola akun Instagram miliknya agar tetap unik dan
penelitian ini adalah “Bagaimana strategi pengelolaan akun yang digunakan oleh
Instagram?”.
10
melalui Instagram?
2. Apa saja SWOT yang terdapat dalam akun Instagram milik selebgram
tersebut?
sebagai berikut:
pengelolaan akun Instagram seperti apa saja yang bisa diterapkan agar
sehingga dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti berikutnya. Terutama yang
lain.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai kebutuhan seseorang untuk mencapai apa yang ingin dia lakukan. Selain
itu, menurut Maslow, aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan
idividu. Misal, seorang musisi harus bermusik, seorang pelukis harus melukis, dan
dari berbagai pihak. Jika kebutuhan tersebut tidak tercapai, maka akan mucul
kegelisahan, ketegangan, tidak tenang, dan orang tersebut merasa kurang harga
Pada saat ini, aktualisasi diri bukan hanya dilakukan manusia di dunia
nyata, tetapi juga di dunia maya. Media sosial menjadi salah satu wadah yang
tepat untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri seseorang. Melalui media sosial,
seseorang dapat dengan bebas menunjukkan siapa dirinya, apa saja yang ia
oleh orang lain secara luas. Salah satunya dengan menggunakan media sosial
Instagram.
kebutuhan aktualisasi diri seseorang. Misalnya saja pada fitur galeri dan Insta
13
Story, para pemilik akun dapat dengan mudah dan bebas mengungah foto maupun
video kesehariannya yang dapat menunjukkan siapa dirinya dan apa kemampuan
serta potensi yang ia miliki. Dimana unggahan tersebut secara otomatis akan
dilihat oleh para penguna Instagram lainnya, sehingga mereka mengetahui siapa
Jika penggambaran diri yang ia tunjukkan melalui akun Instagram miliknya dapat
diterima oleh para pengguna Instagram lain, maka ia akan diakui keberadaannya.
Begitu pula dengan yang dilakukan oleh para selebgram. Mereka berusaha
pengguna Instagram, dengan kata lain eksistensi dirinya akan semakin meningkat.
dengan banyaknya orang yang menjadi pengikut akun Instagram miliknya dan
dibangun oleh seseorang tidak serta merta menimbulkan asosiasi dan harapan
kepada masyarakat, tetapi melalui proses aktualisasi diri yang nyata. Dengan kata
lain, aktualisasi diri inilah yang menjadi pemicu selebgram unuk membangun
Selebgram atau selebriti Instagram pada saat ini menjadi sebuah fenomena
bisnis yang sangat menjanjikan. Ketika diri sendiri dapat menjadi sebuah
segi materi saja, tetapi juga non materil seperti ketenaran, popularitas, citra diri,
status sosial, dan sebagainya. Tetapi, menjadi selebgram tidak serta merta
dilakukan dengan cara yang mudah. Hal tersebut terlihat bahwa dari 800 juta
orang pengguna Instagram, tidak semuanya bisa menjadi selebgram yang ditandai
Penyebabnya adalah terletak pada personal branding yang dibangun oleh para
selebgram.
memiliki brand, namun sebagian besar orang tidak menyadarinya dan tidak
mengambil alih kendali atas brand dan pesan-pesan yang disampaikan, karena hal
tidak langsung menyadari hal tersebut. Mereka menyadari potensi diri yang
melakukan branding terhadap dirinya. Oleh karena itu mereka memiliki sesuatu
yang unik dan menarik yang dapat memikat pengguna Instagram lainnya untuk
sebuah brand oleh sasaran pasarnya, dengan tujuan untuk menarik lebih banyak
klien dengan secara aktif membentuk persepsi publik. Dapat dikatakan bahwa
kualitas dan nilai yang dimiliki orang tersebut. Sedangkan menurut Thomas Gad,
personal branding adalah cara yang menyenangkan dan sistematis sebagai upaya
untuk menjadikan diri semakin jelas dan semakin pasti sebagai seseorang, tidak
hanya berdasarkan orang lain, tetapi juga menurut pemikiran diri sendiri. Dengan
kata lain, Personal Branding adalah suatu proses membentuk persepsi positif pada
dijadikan sebagai alat pemasaran diri untuk meningkatkan potensi dan karir yang
dimiliki.
dihadapkan dengan real reality dan perceived reality. Menurut Immanuel Kant,
Dimana yang dianggap sebagai realitas adalah apa yang dirasakan dan diterima
oleh masing-masing individu. Segala hal yang kita lihat, dengar, rasakan, dan
cium, dan sebagainya, itulah realitas versi kita. Oleh karena itu, bagaimanapun
kita berusaha untuk bersikap terhadap orang lain, terkadang orang lain akan
16
mengartikan hal tersebut secara berbeda dengan apa yang kita maksud. Karena
Tidak masalah jika menjadi diri sendiri, melakukan apapun yang kita mau dan
kita inginkan, tetapi ingat, bahwa setiap orang memiliki perceived reality masing-
Brand Me Code. Jika DNA membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya dari
segi fisik, maka Brand Me Code membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya
dari segi personality. Dalam hal tersebut, bagaimana seseorang ingin dirasakan
secara berbeda oleh orang lain. Oleh karena itu, Thomas dan Anette menjelaskan
bahwa, untuk membangun personal brand yang kuat, diperlukan dua cara, yaitu
perbedaan-perbedaan kecil yang ia miliki sampai pada tahap hal tersebut dirasa
atau keunikan yang „besar‟ dibandingkan dengan yang lainnya. Misal, pesulap Uri
17
Geller yang memiliki kekuatan magis dapat membengkokkan sendok tanpa perlu
diferensiasi yang „besar‟ yang secara otomatis dapat menarik perhatian dan kesan
orang lain. Karena kebanyakan orang tidak memiliki hal yang demikian, maka
haruslah melakukan banyak dramatisasi agar personal brand yang dibangun kuat.
Namun, yang menjadi kendala adalah, pada saat ini orang-orang sangat sulit untuk
menjadi sebuah keunikan yang besar. Kebanyakan orang cenderung merasa malu
hal yang sama, mendramatisir cerita tentang diri sendiri, seringkali membuat
orang tersebut merasa lelah. Pada saat seperti ini, diri sendirilah yang memegang
kendali, memilih untuk tetap bertahan dan mendapatkan hasil yang memuaskan
atau memperoleh kegagalan karena tertahan oleh rasa lelah, bosan, dan muak
Selain itu, menurut Montoya (Haroen, 2014) ada delapan konsep yang
sesuatu dalam suasana penuh ketidakpastian dan memberikan suatu arahan yang
jelas. (3) Kepribadian, mampu menggambarkan kepribadian yang baik dan apa
adanya, tidak harus sempurna. (4) Perbedaan, menampilkan sosok yang berbeda
dengan orang lain. (5) Terlihat, seseorang perlu memproosikan dirinya dan
kehidupan pribadi menjadi cerminan dan citra yang diinginkan. (7) Keteguhan,
mengikuti proses yang dilakukan sera memperhatikan setiap tahapan yang terjadi.
(8) Nama baik, seseorang harus diaanggap memiliki citra yang positif dan sesuai
dilakukan oleh para selebgram. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Agustina,
keahlian yang sama, personal branding dapat membantu seorang selebgram untuk
lainnya. Selain itu, hal tersebut dapat membantu selebgram dalam membentuk
koneksi dengan banyak orang yang memiliki ketertarikan yang sama akan
sesuatu, sehingga hal tersebut akan memunculkan kemudahan untuk prospek karir
ke depannya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui
cara mengelola akun Instagram milik mereka. Pengelolaan akun Instagram ini
19
dilakukan dengan cara yang strategis, konsisten, serta efektif, seperti yang
dikatakan oleh Rampersad. Karena yang dijual selebgram adalah cerminan sosok
menjadi sangat penting untuk membangun sebuah personal branding yang kuat
Pengelolaan akun ini dilakukan mulai dari konten yag diunggah, dengan
cara memilih foto dan video seperti apa yang akan diunggah. Momen, gaya
berpakaian, make up, tempat, aksesoris, filter, dan hal lain yang digunakan oleh
selebgram dalam setiap foto dan video yang ia unggah haruslah sesuai dengan
personal branding yang sedang berusaha ia bangun. Foto dan video tersebut
orang lain yang melihat unggahan tersebut. Selain itu, frekuensi atau banyaknya
foto dan video yang diunggah ke akun Instagram juga menjadi salah satu faktor
yang mendukung, dengan tujuan agar selebgram tersebut terus terlihat atau update
di mata pengikutnya.
ditemukan bahwa sosok selebgram itu sendiri yang memiliki peran penting dalam
Instagramnya dengan cara menentukan topik, konten, dan pesan yang ingin
disampaikan oleh selebgram tersebut yang sekiranya dapat menarik perhatian dan
bahkan memengaruhi publik. Selain itu, pesan yang disampaikan tersebut juga
secara otomatis menjadi PR bagi dirinya sendiri. Karena ranah kerja dan pasar
hal penting yang harus diperhatikan oleh para selebgram, yaitu analisis SWOT
positioning).
kekuatan dan kelemahan yang berbeda. Kekuatan dan kelemahan internal yang
pernyataan misi yang jelas menjadi dasar untuk menetapkan tujuan dan strategi
internal dan mengatasi kelemahan (Fred, 2008). Dalam hal ini, para selebgram
menganalisis SWOT yang ia miliki agar tujuan dan strategi yang digunakan
yang terdapat pada lingkungan sekitar selebgram tersebut. Dan yang terakhir
yang dapat merugikan dirinya (Fred, 2008). Jika selebgram sudah melakukan
analisis tersebut, maka ia akan memperoleh hasil berupa informasi dari analisis
situasi dan memisahkannya dari pokok persoalan internal dan eksternal seperti
atau public relation STP merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam
dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku, dan atau respon terhadap program
Targeting menurut Kotler dan Amstrong (2008) adalah sekelompok pembeli yang
memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi
perusahaan. Dalam hal ini selebgram harus menyasar kepada audiens di Instagram
yang memiliki ketertarikan yang sama dengan apa yang ia unggah. Serta
positioning, pada tahap ini selebgram bukan lagi hanya sekedar menawarkan
dirinya atau jasanya sebagai produk, tetapi yang ditawarkan adalah sebuah nilai.
Hal ini dilakukan untuk membuat sosok yang ditampilkan dalam akun Instagram
tertanam dengan sebagai sebuah citra dalam benak audiens dengan segmen
tertentu. Hal tersebut diwujudkan dengan cara membangun komunikasi yang baik
dan cara apa saja yang dilakukan oleh para selebgram di Kota Pandeglang dalam
membangun sebuah personal branding yang mereka harapkan. Tentu saja dengan
Serta mengetahui bagaimana analisis SWOT dan penerapan STP dari masing-
dalam proses komunikasi yang dilakukan melalui media sosial, termasuk pada
Instagram. Model tersebut dikenal dengan sebutan the Circular Model of SoMe
23
for Social Communication. Model ini didasari pada pemikiran fundamental dari
(Lutrell, 2015).
Poin pertama dalam model tersebut adalah Share atau berbagi. Berbagi
yang dimaksud disini adalah media sosial melalui jaringan sosial membantu
menghubungkan seseorang dengan orang lain yang juga membagikan hal yang
berpartisipasi dalam percakapan dengan orang lain yang juga termasuk ke dalam
sasaran instansi tersebut. Dalam setiap situs jaringan seperti ini, tingkat
dari orang yang mereka kenal, dan 70% percaya pada orang yang tidak dikenal.
Oleh karena itu, orang atau instansi yang melakukan strategi ini harus memahami
untuk bisa mendengarkan dan belajar dari percakapan yang dilakukan oleh
audiens. Namun, percakapan yang terjadi akan lebih maksimal apabila praktisi
atau pelaku turut berpartisipasi dalam percakapan tersebut (Lutrell, 2015). Dalam
hal ini, seorang selebgram ketika hendak menyampaikan pesan melalui akun
24
Instagram miliknya baik berupa foto atau video haruslah terlebih dahulu melihat
respon dari para pengikutnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melihat
banyaknya like dan view pada unggahan sebelumnya, serta membaca dan
Ketiga, Manage atau mengelola komunikasi yang terjadi. Dalam hal ini,
praktisi dituntut agar dapat mengelola komunikasi yang terjadi pada media sosial
secara cepat. Karena dalam percakapan yang terjadi pada sebuah situs sosial,
biasanya konsumen atau audiens mengharapkan sebuah tanggapan yang cepat dari
pihak praktisi, baik itu peroragan atau instansi. Jika tanggapan terhadap audiens
diberikan secara cepat dan intens, maka akan memudahkan praktisi untuk
selaku praktisi dituntut untuk dapat memberikan balasan atau tanggapan secepat
mungkin terhadap respon yang diberikan oleh pengikutnya. Karena jika hal ini
tidak dilakukan, maka biasanya selebgram tersebut akan dinilai “sombong” dan
mengikutinya.
kedekatan sudah terbangun, maka audiens pun cenderung akan menjadi loyal
dengan praktisi. Dalam hal ini, keterlibatan selebgram dalam percakapan yang
pengikutnya akan merasa dikenal dan dihargai oleh selebgram tersebut sehingga
tersebut.
selebgram haruslah menjalankan keempat poin yang terdapat dalam the Circular
Model of SoMe for Social Communication. Hal-hal tersebut dijalankan tak lain
miliknya.
teori yang fokus membahas bagaimana seseorang atau institusi berusaha untuk
membangun sebuah kesan yang baik dalam lingkungan sosial melalui interaksi.
Ketika para ahli berbicara tentang pengeloaan kesan, mereka tidak membahas hal-
hal yang terkesan kompleks, tetapi hal yang lebih sederhana, hanya sebatas
dirinya ketika sedang berinteraksi. Para ahli menggunakan istilah social self dan
private self untuk membedakan identitas sosial dengan diri pribadi (Littlejohn &
Foss, 2009).
otomatis kita terikat dengan beberapa hal, seperti kebiasaan, sopan santun, nilai,
norma, latar belakang keluarga, dan sebagainya. Dengan demikian, ketika sedang
berinteraksi pada ranah sosial, maka kita tidak bisa menunjukkan semua aspek
26
yang ada pada diri kita secara apa adanya. Kita harus bisa memilah mana yang
akan kita tunjukkan kepada orang lain yang dapat menggambarkan citra diri yang
ingin kita bangun. Hal-hal tersebut perlu dilakukan dalam berbagai momen yang
memang membutuhkan sebuah pencitraan diri yang baik. Tetapi tidak masalah
jika kita juga melakukan pengelolaan pesan pada setiap saat dan kepada siapapun
kita berinteraksi.
komunikasi yang terjadi tidak akan baik dan maksimal. Misal, jika seseorang
berbicara sesuai dengan apa yang dipikirkannya saja, tanpa memandang nilai dan
norma yang berlaku maka akan menciptakan kesan yang tidak baik kepada lawan
bicara dan komunikasi yang terjadi tidak akan membuahkan hasil yang baik pula.
Teori ini berakar dari dua bahasan utama, yaitu (1) self-presentation,
publik dan motif apa yang yang ia punya dibalik perilaku yang ia lakukan
tersebut. (2) Situated social identity, pembahasan ini berfokus kepada prinsip
identitas sosial. Pembahasan kedua ini digunakan oleh Goffman sebagai dasar
konsep “panggung depan” dan “panggung belakang” dalam dramaturgi (John &
Foss, 2009).
Alasan peneliti memilih teori ini adalah karena pada saat melakukan pra
masing informan. Mereka berpendapat bahwa apa yang ditampilkan melaui foto
dan video yang diunggah di Instagram merupakan hasil dari pengelolaan kesan
yang mereka lakukan agar mendapatkan respon yang baik dari pengguna
Instagram yang lainnya. Tidak semua sisi private self mereka ditunjukkan dalam
Instagram.
Maraknya Fenomena
Selebgram
Tingkat engagement
selebgram lebih tinggi
dibandingkan artis
salah satu lahan untuk berbisnis. Hal tersebut ditandai dengan maraknya
sebagai sarana promosi produk yang dijual. Dengan demikian, selebgram menjadi
salah satu peluang bisnis personal yang menggiurkan karena dapat mendatangkan
keuntungan baik dari segi ekonomi dan bahkan status sosial karena meningkatkan
eksistensi dan popularitas diri. Oleh karena itu banyak orang yang melakukan
memiliki brand yang dapat membedakan dirinya dengan selebgram lain. Untuk
pengelolaan akun Instagram yang tepat dan dengan konsep yang sesuai dengan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
sebuah ilmu pengetahuan atau realitas. Paradigma ini memangdang bahwa ilmu
2003).
kehidupan, peristiwa sosial, dan manusia bukan ilmu dalam rangka positivistik,
tetapi justru dalam istilah common sense. Menurut mereka, pengetahuan dan
pemikiran awam berisikan hasil atau makna yang diberikan individu terhadap
pengalaman dan kehidupannya sehari-hari, dan hal tersebutlah yang menjadi awal
berjalan dari suatu yang spesifik menuju umum, dari yang konkrit menuju abstrak.
pemahaman mengenai makna dan interpretasi adalah jauh lebih penting. Kelima,
ilmu tidak bebas nilai, kondisi bebas nilai tidak menjadi sesuatu yang dianggap
yang terkonstruksi oleh individu dan implikasi dari konstruksi tersebut bagi
30
kehidupan mereka dengan yang lain dalam konstruktivis, setiap individu memiliki
menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu dalam memandang dunia
dianggap valid. Dan perlu adanya rasa menghargai dalam pandangan tersebut
(Patton,2002).
sebuah peristiwa. Selain itu, informan yang dipilih merupakan orang yang aktif
miliknya.
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan
dari orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan kualitatif ini memandang bahwa
makna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pengalaman seseorang dalam
kehidupan sosialnya bersama orang lain (Bungin, 2007). Kirk dan Miller
ini adalah untuk memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang
2004).
penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih
bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak,
lebih lanjut mementingkan proses dibandingkan dengan akhir hasil oleh karena itu
banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan
pertama, penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada
konteks dari suatu keutuhan. Kedua, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang
merupakan alat pengumpul data utama. Karenanya dalam penelitian ini peneliti
sendiri yang melakukan wawancara dengan informan. Pengetikan dan analisa data
32
pun peneliti lakukan sendiri karena penelitilah yang paling mengerti konteks
untuk kemudian menarik suatu kesimpulan dari fakta-fakta yang ada. Analisis
penelitian.
gambaran penyajian laporan. Data berasal dari hasil wawancara, catatan lapangan
dan buku harian yang ditulis oleh informan. Dalam pengumpulan data peneliti
Keenam, penelitian ini menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang
fokus penelitian yang akan di teliti adalah pengalaman para selebgram khususnya
33
sehingga mereka bisa membangun personal branding sesuai dengan yang mereka
inginkan.
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset
mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus
akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan
dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk
Pendapat lain menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu strategi riset,
penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata.
Strategi ini dapat menyertakan bukti kuatitatif yang bersandar pada berbagai
sumber dan perkembangan sebelumnya dari proposisi teoretis. Studi kasus dapat
Seperti halnya pada tujuan penelitian lain pada umumnya, pada dasarnya
yang lain, penelitian studi kasus bertujuan secara khusus menjelaskan dan
memahami objek yang ditelitinya secara khusus sebagai suatu „kasus‟. Berkaitan
dengan hal tersebut, Yin (2002) menyatakan bahwa tujuan penggunaan penelitian
studi kasus adalah tidak sekadar untuk menjelaskan seperti apa objek yang diteliti,
dapat terjadi. Dengan kata lain, penelitian studi kasus bukan sekadar menjawab
pertanyaan penelitian tentang „apa‟ (what) objek yang diteliti, tetapi lebih
„mengapa‟ (why) objek tersebut terjadi dan terbentuk sebagai dan dapat dipandang
sebagai suatu kasus. Sementara itu, strategi atau metode penelitian lain cenderung
menjawab pertanyaan siapa (who), apa (what), dimana (where), berapa (how
peneliti dalam menentukan arah atau jalur penelitian yang dilakukan. Dalam hal
Instagram yang dilakukan oleh para selebgram di Kota Serang sebagai berikut:
yang diteliti
berikut:
1. Pengguna Instagram
melakukan wawancara secara tatap muka dengan informan yang telah ditentukan.
36
pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang dilakukan peneliti untuk
dengan yang diteliti untuk mendapatkan informasi mengenai objek yang diteliti
mendalam, yaitu cara mengumpulkan data serta informasi dengan cara bertemu
secara langsung dengan narasumber atau objek yang akan diteliti untuk
dilakukan secara berulang-ulang dan intensif, tidak bisa hanya dengan sekali
diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek,
manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu
dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau
teknik pengumpulan data lainnya guna melengkapi data yang telah diperoleh dari
dilakukan oleh para informan penelitian. Dokumen yang dimaksud disini peneliti
Metode analisa data adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang
peneliti dalam menyederhanaan data-data empiris dan relevan yang berupa hasil
wawancara, artikel di media cetak seperti koran dan tabloid serta artikel di media
online, ataupun data yang bersumber dari literatur makalah serta data visual
berupa dokumentasi foto dan video. Metode ini bertujuan untuk memudahkan
Miles dan Huberman berpendapat bahwa, proses analisis data melalui tiga
tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan pernarikan kesimpulan atau
verifikasi. Pada penelitian ini reduksi data dilakukan dengan cara penyeleksian
data dilakukan dengan cara menyusun data kedalam bentuk narasi yang sederhana
ulang terhadap data yang didapat di lapangan dilakukan untuk menguji kebenaran
yang selanjutnya dianalisis secara terperinci oleh peneliti. Dalam penelitian ini,
setelah peneliti memperoleh informasi dari hasil wawancara, observasi dan studi
dokumen, maka selanjutnya peneliti akan memilah mana saja data yang dapat
digunakan dan mana yang harus dibuang. Setelah itu, peneliti akan mengolah data
tersebut menjadi sebuah narasi agar lebih mudah dipahami. Jika narasi sudah
selesai dibuat, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari apa yang telah
diteliti.
mengingatkan harus ada lima kriteria yang terpenuhi (Poerwandari, 2001: 102 –
hasil temuannya ini dengan orang lain yang dianggap menguasai bidangnya.
kebenaran yang sebagian besar tergantung pada perspektif orang yang terlibat di
dalamnya, dan oleh karenanya tergantung pada konteks situasi sekaligus internal
pemberi definisi. Demikian juga pada kriteria kredibilitas yang terletak pada
satu kali wawancara mendalam. Kriteria yang terakhir adalah transfebilitas, sejauh
dalam kelompok lain dengan memperhatikan setting atau konteks dalam mana
Uji keabsahan data dalam penelitian ditekankan pada uji validitas dan
realibitas. Dengan demikian data yang valid adalah data yang „tidak berbeda‟
antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi
dengan realibilitas dalam penelitian kualitatif. Hal ini terjadi karena perbedaan
paradigma dalam melihat suatu realitas. Menurut penelitian kualitatif suatu realita
itu bersifat majemuk atau ganda, dinamis atau selalu berubah, sehingga tidak ada
untuk menguatkan data, sebab teknik ini diklaim memberikan gambaran yang
lebih lengkap. Triangulasi digunakan meliputi empat hal pokok yaitu triangulasi
yakni triangulasi data dan triangulasi teori. Data dikumpulkan serta dikaitkan
dengan teori dari terlaksananya pengelolaan akun Instagram yang dilakukan oleh
pengecekan dilakukan peneliti pada penelitian ini adalah melalui sumber lain
yaitu dengan membandingkan data hasil pengamatan dan wawancara dengan key
dokumen yang berkaitan dengan studi dokumen melalui data sekunder yang
diperoleh.
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh dengan
teknik wawancara lalu dicek kembali dengan teknik observasi untuk mendapatkan
data yang akurat dan sesuai dengan fakta dan realitas yang terjadi. Triangulasi
waktu digunakan untuk mengecek data yang diperoleh dalam waktu yang
berbeda. Data yang diperoleh peneliti dari informan ditanyakan kembali pada
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pra Penelitian
a. Observasi Pra
Riset
b. BAB I-III
Penyusunan Proposal
Penelitian
c. Presentasi Proposal
Penelitian
2 Penelitian
a. BAB IV
Pengumpulan Data
b. Analisis Data dan
Pembahasan
d. BAB V
Kesimpulan
e. Sidang Skripsi
43
BAB IV
tidak langsung menjadi pengguna aktif, pada awal tahun 2014 ia baru
menjadi pengguna aktif Instagram. Pada saat ini, pemilik akun Instagram
dikenal sebagai seorang video creator atau content creator dengan genre
sejak awal tahun 2014, itupun tidak langsung booming dan memiliki
Serang ini bekerja sebagai drafter. Bukan hanya itu saja, ia juga kini
44
Ratu Vivit Novia. Ia lahir di Pandeglang, 1 Maret 1997. Ratu mulai aktif
keterampilan lain, yaitu menyanyi dan menjadi seorang dancer. Pada saat
ribu orang.
hal-hal yang feminin dan merupakan sosok yang enerjik. Hal tersebut
45
style fashion dengan tema feminin serta efek atau background foto dengan
Wahyu Fahmi Fadillah ini lebih sering dipanggil Wahuy, sesuai dengan
sebagai seorang content creator atau video creator dengan genre komedi.
humoris, hal tersebut dapat dilihat dari tampilan dan konten pada akun
sekolah, kampus, kafe, dan tempat-tempat lainnya. Oleh karena itu, tidak
Instagram.
Februari 1997. Pada saat ini, ia telah memiliki 51,1 ribu orang pengikut
sejak tahun 2014. Berawal dari hobinya mengunggah foto outfit of the day
atau kecantikan. Oleh karena itu, tidak heran jika ia sering mengunggah
style fashion serta make up yang ia gunakan sehari-hari. Hal tersebut juga
4.2 Hasil
Diferensiasi Selebgram
Sama seperti akun media sosial lainnya, pada akun Instagram juga
sebagainya.
Kolom profil ini menjadi salah satu hal yang penting untuk
personal branding yang dilakukan oleh ... melalui media sosial facebook.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa, kolom profil dalam sebuah media
sosial menjadi sebuah hal penting yang harus diperhatikan, terutama bagi
sebagai id card dalam akun media sosial. Melalui kolom profil, orang lain
secara spesifik dan sesuai dengan brand yang ingin dibangun, maka akan
secara konsisten dan kontinu, maka dapat pula dijadikan sebagai sarana
48
maka dapat dilihat bahwa Dimas dan Wahyu sangat menyadari bahwa
pekerjaan, kontak, serta lokasi tempat tinggalnya pada saat ini. Melalui
tekuni pada saat ini, yaitu sebagai seorang drafter. Dengan demikian,
orang yang melihat akan mengetahui bahwa ia bukan hanya ahli dalam
bidang produksi video, tetapi juga dalam bidan pemberkasan. Selain itu,
mencantumkan dengan lengkap kontak yang bisa dihubungi jika ada pihak
yang humble, humoris, dan pandai menghibur orang lain. Hal tersebut
terlihat dari kalimat greetings yang ia tulis pada kolom profilnya. Kalimat
dan kaku.
dikenal sama orang lain sebagai orang yang humoris. Intinya orang yang
Dini dan Ratu, tidak terdapat deskripsi detail mengenai diri atau identitas
diri pada kolom profil akun mereka. Dini dan Ratu hanya mencantumkan
nama lengkap, status, contact person untuk keperluan bisnis, serta lokasi.
Berdasarkan hal tersebut, tidak terdapat hal spesifik baik secara langsung
maupun tidak langsung yang menunjukkan brand atau citra seperti apa
yang berusaha mereka tonjolkan. Hanya saja, pada akun Instagram Ratu, ia
masih menganggap bahwa kolom profil akun Instagram bukan sesuatu hal
tersebut. Oleh karena itu, tampilan dan konten feeds pada akun Instagram
lainnya. Selain itu, tampilan dan konten feeds Instagram juga sebagai
Instagram.
biasanya konten foto juga menunjang video dengan konten bisnis yang
memang dibuat khusus sebagai akun personal, bukan akun bisnis. Hal
Dimas pada akun Instagram miliknya adalah dalam setiap video yang
kerudung merah muda yang memiliki sifat centil dan bawel. Selain itu,
Instagram.
Konten foto dan video yang ia unggah pun tidak selalu yang
mengunggah foto dengan ekspresi dan pose yang „konyol‟ dan dapat
mengundang gelak tawa. Bukan hanya konten foto dan video, Wahyu
foto dan video yang ia unggah. Dalam setiap caption yang ada pada
miliknya.
58
Semua konten yang diunggah dalam feeds miliknya selalu berupa foto.
besar adalah berupa foto outfit of the day (ootd), baik itu foto pribadi
maupun foto untuk kebutuhan bisnis. Karena foto yang diungah adalah
dalam berbagai macam foto yang diunggah. Dari setiap foto yang
aksesoris, dan hal lain yang ia pakai agar terlihat eye catching dan
Mulai dari model dan warna pakaian yang ia kenakan, dalam setiap
latar foto dengan warna yang cerah. Hal tersebut ia pilih agar daoat
Dapat dilihat bahwa Ratu cenderung lebih memilih tone foto yang
juga dapat memberikan kesan tertentu bagi audiens. Tone foto yang
enerjik. Oleh karena itu Ratu memilih untuk menerapkan hal tersebut
konten yang sering Dini unggah adalah foto dan video yang
seorang fashion dan beauty enthusiast. Sama seperti Wahyu, pada akun
foto dan video, Dini selalu memilih konten yang berhubungan dengan
fashion dan make up. Dalam setiap foto dan video yang ia unggah, ia
make up, agar terlihat cantik dan menarik. Bahkan tak jarang ia
warna yang netral seperti putih, hitam, abu-abu, krem, dan sebagainya.
serta minimalis.
63
konten highlight. Seluruh cover juga dibuat dengan tema yang selaras,
Instagramnya menjadi lebih rapi dan eye catching. Tampilan feeds juga
diatur sedemikian rupa agar terlihat rapi dan selaras. Dari masing-
agar tampilan feeds miliknya terlihat rapi dan selaras. Karena menurut
Dimas, tampilan akun Instagram yang rapi dan eye catching juga
hal tersebut.
cover yang dibuat senada. Icon dan warna merah muda yang dipilih
pun sesuai dengan karakter yang ingin Ratu tunjukkan, yaitu girlie dan
Instagram Ratu terlihat rapi dan enak untuk dilihat. Sementara itu
juga sesekali menerapkan pola tema yang sama dalam satu baris grid
65
selaras, Dini mengaturnya dengan cara penerapan efek dan tone yang
sama. Menurut Dini, keseragaman tone dan efek foto akan membuat
tampilan galeri Instagram menjadi lebih rapi dan eye catching. Dalam
warm. Hal tersebut ia pilih agar memberikan kesan simpel dan elegan
selaras dan seragam. Hal tersebut dapat dilihat dari cover yang ia
icon dan warna yang simpel dan netral serta dengan tone yang
dengan warna broken white. Warna latar cover yang dipilih adalah
Karena agar para produsen dapat mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan
serta memperbaiki dan menentukan strategi apa yang akan dilakukan untuk
kedepannya. Selain itu, menurut Ruslan (2010) kagiatan riset dala public
relations dapat dilaukan pada analisis situasi perusahan, dalam hal ini diri
sendiri, dengan melihat faktor SWOT yang ada pada diri. Dalam
68
dapatkan.
Pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan analisis SWOT dari akun
Dimas D Magan
audiens
direct message
Belum memiliki ciri khas dan karakter kuat dalam video yang
diunggah
69
kredibilitas
senada
Belum memiliki ciri khas yang kuat dalam setiap foto dan video
yang diunggah
pengguna Instagram
70
kredibilitas
direct message
kredibilitas
Dini Febdira
Opportunity Fashion dan beauty blogger sedang banyak diminati oleh para
pengguna Instagram
serta memiliki tampilan dan konten yang lebih rapi dan teratur
kredibilitas
dilihat bahwa dari keempat informan penelitian, Dimas adalah informan yang
ia inginkan. Sedangkan pada akun Instagram Ratu, Wahyu, dan Dini dapat
Selain itu, berdasarkan hasil analisis SWOT diatas, dapat dilihat bahwa
menemukan, membuat dan atau menonjolkan karakter yang kuat pada akun
informan masih belum kuat. Namun, keempat informan penelitian ini sama
sama memiliki opportunity melalui apa yang ditampilkan pada akun Instagram
mereka. Karena baik itu content creator, fashion blogger, dan beauty blogger
sedang banyak diminati oleh para pengguna Instagram pada saat ini. Sehingga
Ancaman yang dimiliki oleh para informan pun sebagian besar sama.
selebgram muncul karena para informan sendiri tidak memiliki karakter yang
kuat. Selain itu, setiap public figure selain memiliki penggemar pasti memiliki
haters. Respon yang diberikan oleh para haters seringkali dapat memengaruhi
followers yang lainnya, sehingga menjadi ancaman bagi para selebgram yang
sebagai salah satu ancaman terbesar. Karena, hacker dapat membobol dan
membajak akun selebgram, sehingga akun tersebut tidak bisa dioperasikan lagi
lebih kecil dan spesifik. Dengan demikian, mereka akan dapat dengan
mudah memetakan pasar atau publik untuk nantinya lebih mudah dalam
74
akun Instagramnya.
pengikut akun Instagram miliknya salah satunya dari segi usia dan jenis
dari segi jenis kelamin, dapat dilihat bahwa pengikut akun Instagramnya
tidak begitu signifikan. Sedangkan jika dilihat dari segi usia, akun
tahun lebih, dengan persentase terbanyak adalah pada usia 18-24 tahun,
Pada akun Instagram milik Ratu, dari tampilan insight dapat dilihat
dari segi umur, pengikut akun Instagram Ratu lebih didominasi oleh
Pada akun Instagram Wahyu secara garis besar sama dengan Dimas,
dari segi usia, dapat dilihat bahwa yang mendominasi adalah pengikut
dengan rentang usia 18-24 tahun, dimana dapat dikatakan sebagai kategori
remaja.
Pada akun Isntagram Dini, segmenting demografi jika dilihat dari segi
usia dapat dikatakan sama dengan yang lainnya. Dimana lebih didominasi
usia 18-24 tahun.Sedangkan jika dilihat dari jenis kelamin, pengikut akun
melihat interaksi atau respon yang diberikan oleh para pengikutnya dalam
setiap foto maupun video yang mereka unggah. Menurut Dimas, Ratu,
komentar serta pesan yang dikirimkan adalah berupa request terhadap para
para pengikutnya, Ratu dan Dini melihat bahwa dari bidang fashion dan
style fashion yang diminati oleh para pengikutnya, yaitu style feminin,
yang senang menggunakan make up dan tidak senang atau tidak terbiasa
lebih melihat kepada jenis tampilan look make up yang dikenakan oleh
Ratu dan Dini. Jenis look make up yang disukai oleh para pengikut Ratu
dan Dini pun berbeda-beda, yaitu korean look, bold, natural, arabian look,
komentar dan pesan berupa request tutorial make up, tips dan trik
digunakan. Sedangkan pada orang yang tidak suka atau tidak terbiasa
skincare yang sering digunakan oleh Ratu dan Dini. Hal tersebut
Karena Dimas dan Wahyu sama-sama seorang content creator atau video
bergenre komedi, tetapi tema yang disuguhkan oleh Dimas dan Wahyu
hal ini, yang dimaksud adalah kategori atau kelompok followers dari
konten yang diunggah oleh para informan penelitian. Seperti yang telah
video di Instagram sesuai dengan brand yag ingin mereka bangun. Dengan
80
remaja. Karena sebagian konten foto maupun video yang diunggah oleh
ketertarikan terhadap konten yang bertema romance dan daily activity. Hal
sering membuat video dengan konten yang bertema romance dan drama
karena ia sendiri senang menulis naskah dan membuat alur cerita. Selain
berdasarkan tema dari konten video yang sering ia buat. Wahyu cenderung
dianggap lebih dekat dengan kehidupan nyata. Selain itu, tema tersebut
juga dianggap sesuai dengan brand yang ingin ia bangun, yaitu tampil
“Konten video yang saya buat biasanya lebih cenderung kepada tema
kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Karena saya sendiri juga di
Instagram ingin tampil apa adanya, sesuai dengan bagaimana saya
sehari-hari. Selain itu, dengan tema kegiatan sehari-hari, saya
anggap bisa lebih dekat dengan kehidupan nyata orang-orang, jadi
orang lain bisa lebih interest, karena tidak terkesan terlalu dibuat-
buat.”
82
Seperti hal nya Wahyu dan Dimas, Ratu dan Dini juga melakukan
kepada followers yang tertarik dengan style fashion yang feminin, girlie,
“Aku karena memang tidak begitu tertarik dengan make up tapi lebih
tertarik dengan fashion. Jadi apa yang aku share lebih banyak
tentang fashion dibandingkan dengan make up. Oleh karena itu,
sasaran aku lebih kepada kelompok followers yang memang tertarik
dengan dunia fashion.”
Lain hal nya dengan Dini, dalam menantukan targeting, ia lebih
konten yan sering ia unggah di Instagram, tidak hanya soal fashion, tetapi
juga seputar kecantikan. Selain itu, hal tersebut juga dianggap sesuai
dengan brand yang ingin ia bangun, yaitu seorang fashion dan beauty
enthusiast. Jika dilihat dari jenis style fashion, Dini lebih berfokus pada
dirinya atau jasanya sebagai produk, tetapi yang ditawarkan adalah sebuah
nilai. Hal ini dilakukan untuk membuat sosok yang ditampilkan dalam
akun Instagram tertanam dengan sebagai sebuah citra dalam benak audiens
direct message.
secara aktif dalam percakapan dari followers yang terjadi pada akun
dilakukan secara cepat. Karena dalam percakapan yang terjadi pada sebuah
sebuah tanggapan yang cepat dari pihak praktisi atau selebgram, baik itu
dan Wahyu. Sedangkan pada Ratu dan Dini, peneliti melihat bahwa
dilihat dari kolom komentar, bahwa interaksi dengan followers yang terjadi
di akun milik Dimas dan Wahyu sangatlah aktif. Karena Dimas dan
diberikan pun bisa dikatakan dalam waktu yang cepat. Respon yang
Gambar 4.14 Tampilan respon yang diberikan oleh Dimas dan Wahyu
Dimas dan Wahyu juga menyesuaikan dengan brand yang ingin mereka
mereka orang yang humble, funny dan humoris. Respon yang diberikan
Wahyu memang merupakan sosok yang seperti itu adanya, tidak hanya
tidak terlalu aktif. Hal tersebut dilihat dari respon yang diberikan pada
kolom komentar, Ratu dan Dini cenderung hanya merespon komentar yang
diberikan oleh orang yang mereka kenal. Misal, teman kuliah, saudara,
diberikan oleh orang lain yang tidak mereka kenal, mereka cenderung
yang berhubungan dengan bisnis atau yang berasal dari orang yang mereka
Gambar 4.15 Tampilan repon yang diberikan oleh Ratu dan Dini pada
kolom komentar
Ratu dan Dini biasanya memberikan respon balik kepada pesan atau
tips dan trik fashion atau make up melalui kolom komentar maupun pesan,
maka Ratu dan Dini akan meresponnya dengan cara membuat unggahan
dengan konten sesuai yang diminta. Jenis request yang direspon oleh Ratu
dan Dini biasanya yang memang sesuai dengan passion dan brand yang
4.3 Pembahasan
Management Theory
saat menampilkan dirinya ketika sedang berinteraksi (John & Foss, 2009).
Dalam hal ini, seperti yang telah peneliti sebutkan sebelumnya, baik sadar
pertama terlihat adalah dari tampilan dan konten unggahan pada akun
Instagramnya. Baik Dimas, Ratu, Wahyu, dan Dini mereka mengunggah foto
maupun video dengan karakteristik tertentu yang sesuai dengan brand yang
memberikan stimulus kepada para pengikutnya atau orang lain yang melihat
akun Instagram miliknya akan sebuah kesan tertentu. Karena komunikasi dan
penerimaan kesan yang terjadi pada audiens, dalam hal ini followers, adalah
ketika mereka membuka dan melihat akun Instagram milik selebgram tersebut.
89
self dan private self. Kedua istilah ini digunakan untuk membedakan identitas
sosial dan identitas pribadi seseorang (John & Foss, 2009). Identitas sosial
dengan orang lain, sedangkan identitas pribadi adalah identitas yang dimiliki
dan terlihat selalu happy. Hal tersebut tersampaikan melalui interaksi yang ia
komentar dan pesan. Itulah identitas sosial yang ia pilih untuk ditampilkan di
Instagram, karena brand yang ingin ia bangun pun demikian, yaitu sebagai
video creator komedi. Padahal ketika peneliti bertemu dengan Dimas untuk
tenang.
serius, nyeleneh, humoris, serta selalu happy. Seperti yang telah disebutkan
seseorang yang menyenangkan, lucu, serta humoris. Oleh karena itu, Wahyu
baik melalui tampilan dan konten yang ia unggah, maupun percakapan dengan
para pengikutnya melalui kolom komentar dan pesan. Identitas sosial ini ia
Instagram.
Ratu dan Dini pun demikian, mereka juga menampilkan identitas sosial
pula. Hal tersebut dapat dilihat dari tampilan dan konten foto yang ia unggah di
dengan mix and match outfit yang menarik. Selain itu, ia selalu mengunggah
foto atau video dengan mengenakan make up agar terlihat feminin, serta selalu
seperti apa yang ingin mereka tampilkan. Mereka tidak lantas menunjukkan
semua kebiasaan, aktivitas, dan segala aspek yang ada pada dirinya secara apa
adanya. Karena ada sebuah citra dan brand yang ingin mereka bnagun, maka
komunikasi berjalan dengan lancar dan menimbulkan hasil yang positif atau
yang ingin dikejar. Karena jika para selebgram telah berhasil menciptakan
Dengan demikian, nilai jual dirinya pun semakin meningkat di mata para calon
klien yang akan memakai jasa endorsement selebgram tersebut. Karena tidak
semua aspek dalam diri selebgram disukai oleh para audiens, oleh karena itu,
para selebgram harus memilah dan memilih aspek mana saja yang harus ia
perhatian audiens serta mendukung brand yang ingin ia bangun, agar makin
yang dilakukan secara halus. Diferensiasi merupakan hal unik yang terdapat
pada diri seseorang sehingga hal tersebut menjadi sesuatu yang membedakan
dan kuat diferensiasi yang ia miliki, maka ia juga akan semakin menonjol jika
Dalam hal ini, para selebgram selaku penyedia jasa endorsement harus
lainnya. Karena pada saat ini, selebgram seperti hal nya informan penelitian,
yaitu content creator, fashion blogger, dan beauty blogger telah banyak
melalui akun Instagram milik mereka. Seperti hal nya para informan penelitian,
mereka belum bisa menemukan atau menciptakan diferensiasi yang ada pada
serta atribut berupa topi atau kerudung merah muda yang selalu ia gunakan
dalam setiap foto dan video yang ia unggah. Walaupun tidak sedikit juga
content creator Instagram yang melakukan hal yang sama dengan memerankan
Berbeda dengan tiga informan lainnya, yaitu Wahyu, Ratu, dan Dini.
selebgram lain. Foto maupun video yang mereka tunjukkan di Instagram tidak
memiliki ciri khas tersendiri karena masih sama dengan selebgram lainnya
branding maka mereka tidak menunjukkan hal tersebut pada akun miliknya.
beranggapan bahwa tidak ada hal unik yang bisa mereka unggah di akun
Instagram milknya. Hanya konten yang biasa diunggah oleh selebgram lain
yang sejenis.
sudah banyak digunakan orang lain sekalipun, peneliti melihat bahwa tetap ada
fokus di ranah fashion dan beauty. Meskipun pada saat ini sudah banyak
Nabila menjadi berbeda dengan selebgram lainnya yang sejenis. Dengan kata
94
Karena diferensiasi bisa diciptakan dan ditonjolkan oleh siapapun, hal tersebut
miliknya.
95
BAB V
sebagai berikut:
pengikutnya di Instagram
ada pada dirinya serta kesempatan dan ancaman yang berada pada luar
dirinya
kepada para audiens sebagai sebuah nilai, bukan lagi sekedar produk
penelitian ini terletak pada informan penelitian. Dari keempat informan, peneliti
tidak menemukan adanya praktik dramatisasi pada akun Instagram dari masing-
masing informan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya dapat menjabarkan poin
diferensiasi yang ditunjukkan oleh para informan yang didapatkan dari hasil
5.4 Saran
dimaksud disini bukan hanya dengan cara merapikan dan membuat tampilan
membangun personal branding yang kuat. Hal tersebut penting dilakukan dan
informan dengan latar belakang atau jenis branding yang berbeda serta
media sosial. Karena dengan demikian, hasil yang akan diperoleh pun lebih
UCAPAN TERIMAKASIH
dari bantuan moril lmaupun materil dari berbagai pihak.Oleh karena itu, penulis
98
1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.pd selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta Wakil Dekan I, II,
III.
3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si sebagai ketua program Studi Ilmu
Ageng Tirtayasa.
6. Seluruh dosen dan staf FISIP, khususnya jurusan Ilmu Komunikasi yang
skripsi ini.
99
8. Rasa Terimakasihku yang teramat dalam untuk kedua orang tuaku dan
untuk support dan pelajaran berharga yang telah mama berikan padaku.
2014, Humas, Jurnalistik, Markom yang tidak bias penulis sebutkan satu
persatu.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran proses penyusunan
skripsi ini yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu. Penulis
ini. Kritik serta saran yang membangun penulis harapkan sebagai bahan
masukan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini
Rika Fitriani
100
DAFTAR PUSTAKA
Nastiti, Laksita Wikan. 2016. Bentuk Personal Branding Melalui Media Sosial.
Ask.fm.
Tungga Dewi
Buku:
Ferrel, O.C & D, Harline. 2005. Marketing Strategy. South Western: Thomson
Corporation
Gad, Thomas. Rosencreutz, Anette. 2002. Managing Brand Me. Britain: Pearson
Education Limited
Halpern, Jake. 2008. Fame Junkies: The Giddem Truths Behind America’s
Remaja Rosdakarya
Rosda Karya
Erlangga
Luttrell, Regina. 2015. Social Media; How to Engage, Share, and Connect.
UI
Senft, Theresa M. Camgirls. 2008. Celebrity and Communitu In The Age of Social
Alfabeta
Andi Offset
Sumber lain:
103
https://m.liputan6.com/tekno/read/3051109/jumlah-pengguna-internet-dunia-
sentuh-38-miliar
https://m.detik.com/inet/cyberlife/d-3659956/132-juta-pengguna-internet-
indonesia-40-penggila-medsos
https://tekno.kompas.com/read/2017/09/29/06304447/naik-100-juta-berapa-
jumlah-pengguna-instagram-sekarang
https://www.google.co.id/amp/s/bisnis.tempo.co/amp/894605/45-juta-pengguna-
instagram-indonesia-pasar-terbesar-di-asia
https://www.quora.com/Instagram-company/What-is-the-genesis-of-Instagram
http://m.intomobile.com/2011/03/11/instagram-iphone-updated-new-features-and-
effects/
http://instagramers.com/destacados/how-to-use-hashtags-in-instagram/
http://blog.instagram.com/post/8758205264/how-to-host-a-photo-contest-on-
instagram
http://instagramers.com/destacados/thisisjapan-a-social-media-charity-photo-
book-for-tohoku-japan/
http://www.fromedome.com/2011/08/instagram/
http://instagramers.com/destacados/instagram-5-0-english-how-to-become-most-
popular-in-instagram/
https://help.instagram.com/customer/portal/articles/95788-flagging-photos
https://help.instagram.com/customer/portal/articles/95791-reporting-users
http://inigis.com/geotagging-dan-gps-photo-link/151/
104
LAMPIRAN
105
Key Informan
Informan 1
AGAMA : ISLAM
EMAIL : dimazdmagan@gmail.com
106
Informan 2
AGAMA : ISLAM
EMAIL : ratuvietnokia73@gmail.com
107
Informan 3
AGAMA : ISLAM
EMAIL : wahyufahmifadillah@gmail.com
108
Informan 4
AGAMA : ISLAM
STATUS : MAHASISWA
01/03 PANDEGLANG
EMAIL : Dfebdriani@gmail.com
109
1. Dimas Sulistiyo
Dimas : Mulai buat Instagram itu dari tahun 2013, Cuma aktifnya itu tahun
Peneliti : Sejak awal aktif, apakah langsung banyak yang tertarik dengan
Instagram anda?
Dimas : Nggak, itu masih temen-temen sendiri, terus aku juga masih awal-
awal kan masih foto aja. Kalo video itu kan ada di awal tahun
Peneliti : Sejak kapan akun Instagram anda mulai banyak diikuti oleh orang
lain?
Dimas : Setelah di repost oleh akun-akun yang banyak, jadi tuh kurang
lebih sekitar tahun 2015 itu pengikut udah lumayan banyak yang
mengikuti aku. Udah mulai banyak yang like, komen, dan lain-lain
juga.
Dimas : Kalo di Instagram sih saya pribadi itu adalah kontennya itu
udah dijadiin akun bisnis gitu, kalo misalnya ada klien yang mau
video, tapi yang diutamain video sih. Iya, bikin video juga buat
bisnis.
Dimas : Tiap minggu diusahakan satu kali sih, dan itu rutinnya ya.
Dimas : Ada jadwalnya itu mungkin ya tadi tiap minggu, atau misalnya
setiap hari Sabtu, dan itu jadwalnya itu dari jam empat sore sampe
Instagram.
Peneliti : Apakah ada tema atau konsep tertentu dalam mengatur tampilan
Dimas : Kalo itu mungkin diliat dari feeds nya gitu. Dari diliat yang
namanya feed itu kan ada cover video, jadi cover videonya itu diliat
misalnya mau ditambahin judul kata-kata atau foto aja gitu loh.
Tampilan depannya jadi biar menarik itu feedsnya rapi antara foto
atau video. Kalau video, video semua, kalo foto diselingin aja sama
111
kebanyakan.
Peneliti : Apakah ada tema tertentu untuk konten akun Instagram anda?
Dimas : Ada sih, ya itu tadi, video semua yang dikhususin untuk video
semua. Jadi biar emang akun itu untuk video, video kreatif saya
gitu.
Dimas : Kalo citra itu saya pengen di akun Instagram itu pengen kalo saya
untuk menghibur orang lain. dengan citra atau ciri khas yang saya
milikin yang kayak di video saya gitu jadi saya kebanyakan bikin
videonya itu sendiri , saya jadi peran lain juga sendiri, jadi citra
Dimas : Ada sih mungkin beberapa yang misalnya bilang lucu, bikin
Peneliti : Menurut anda, apa yang membuat orang lain tertarik untuk
Dimas : Pertama dilihat dari konten yang dibuat itu bisa foto atau video.
kontennya.
kasar kita bisa filter kan. Di setting udah ada, jadi setiap yang
Dimas : Kalo itu sih enggak sih, karena kalo misalnya untuk cover lagu
kan saya enggak bisa gitu. Jadi sesuai dengan kemampuan saya aja
di Instagram gitu.
Peneliti : Apa yang membuat akun Instagram anda berbeda dengan yang
lainnya?
dibuat sendiri. Terus karakter saya juga yang lain yang saya
113
Dimas : Personal branding saya yang ingin saya tunjukan kepada khalayak
Instagram anda?
turun. Entah karena sudah mulai bosen atau yang nggak suka sama
pribadi saya.
Peneliti : Apa keunikan yang anda miliki untuk ditonjolkan pada akun
Instagram anda?
dua karakter ataupun lebih dari dua karakter orang. Jadi saya
114
merasa berbeda dari orang lain karena saya bisa menjadikan diri
saya mengambil peran beberapa karakter dalam satu video. Ini juga
jadi keunikan saya, karena saya bisa menonjolkan bahwa saya bisa
menerus di Instagram?
Dimas : Iya saya menunjukkan hal tersebut secara terus menerus, karena
supaya orang lain tahu kalo saya itu seorang content creator komedi
saya buat.
Peneliti : Kategori atau kelompok followers seperti apa yang menjadi target
anda?
Dimas : Yang lebih saya fokuskan adalah ke kalangan anak muda dan
remaja. Karena anak muda itu sebagian besar pasti punya sosia
Sama yang paling utama sih karena biasanya anak muda selalu
audiensnya.
Dimas : Kalo untuk olshop, saya lebih menargetkan kepada olshop yang
2. Dini Febdriani
Dini : Ya lumayan sih, kalo naik cepet pas awal-awal pake Instagram
tuh cepet. Kalo kayak banyak yang like, komen, dm pasti sih ya
Peneliti : Sejak kapan akun Instagram anda mulai banyak diikuti oleh orang
lain?
Dini : Oh iya, sebenernya pas awal-awal tuh, lebih banyak pas awal-
awal bikin ya, pas baru baru tuh lebih banyak ketimbang sekarang.
Menurut Dini sih sekarang itu lama gitu naiknya. Pas awal tuh
Dini : Kalo buat post di Instagram itu paling ya, enggak ada sih ya
enggak ada konten. Cuma paling endorse gitu kan, kalo enggak ya
keseharian aja gitu kalo lagi jalan, ngambil foto nanti pulangnya di
117
post gitu. Fotonya juga pastinya dibuat niat lah ya, kalo misalnya
Dini : Kalo misalkan foto endorse sih paling lama tuh dua hari keep foto
di feedsnya. Kalo buat postingnya dalam waktu dua hari bisa satu
atau dua foto. Kalo sekarang kan lagi ngurusin vigo nih, kalo
Instagram?
Dini : Ada sih, soalnya ngaruh juga, ngaruh ke like, ke komen juga
Peneliti :
Dini : Dari ini sih, dari look ya dari look. Terus dari editan, filternya
juga harus sesuai sama feedsnya gitu. Dari cara posting foto,
bagusnya gimana gitu. Buat feednya tuh bagus, biar enak dilihat
gitu.
Dini : Ada, ya kalo feed kan tergantung apa ya, misalkan editan foto kita
lagi cenderung warna coklat, nah jadi coklat semua gitu. Terus kalo
118
menarik tapi tetap satu tema. Kalo di Instagram aku sih kebanyakan
Peneliti : Menurut anda, apa yang membuat orang lain tertarik dengan akun
Instagram anda?
Dini : Bingung juga sih ya kalo ditanya begiu, karena awalnya sih
misalkan bakal banyak orang yang follow. Kalo kayak gitu sih
kalo fashion style nya itu bagus. Karena dari foto kan juga niat, dari
Peneliti : Sejauh ini, followers anda lebih banyak perempuan atau laki-laki?
Dini : Kalo itu sih ya lumayan sih ya lumayan banyak, hampir rata-rata
Peneliti : Apakah anda mengunggah seluruh aspek yang ada pada diri anda
ke Instagram?
Dini : Mungkin dari feeds kali ya, kebanyakan dari editan sih, soalnya
suka banyak yang nanya juga ngeditnya pake apa, pake filter apa
gitu.
Dini : Banyak sih, kalo menurut dini sih masih banyak lah yang kurang
gitu dari kontennya, kan Dini belum ada konten nih. Jadi biar
followers Dini tuh biar lebih tertarik gitu. Dari segi tampilan masih
lainnya?
Dini : Enggak ada sih, kayaknya sama. Paling kalo misalkan lihat dari
yang lain-lain nih mungkin dari tampilan fashionnya kali ya. Kalo
Dini lebih ke yang simpel gitu, kalo yang lain kan kayaknya udah
lebih gimana gitu. Yang itu tadi sih, karena Dini ngerasa belum
punya konten, jadi ngerasanya masih banyak sama kayak yang lain
Dini : Dini sih nggak ngerasa ada keunikan atau kelebihan dari akun ig
dini yaaa. Cuma mungkin dri look. Mulai dari feeds, sama style.
120
Tpi dini sih ngerasanya masih biasa aja. Cuma ada lah beberapa org
Peneliti :
Dini : Mungkin jawabannya iya. Karna emg dini juga belom nemuin
sesuatu yg baru buat kedepannya hrs gmna. Masih stuck disitu situ
aja
Dini : Kalo target sih aku lebih ke kalangan remaja gitu ya krna aku juga
menggunakan instagram.
Peneliti : Brand seperti apa yang anda targetkan untuk menjadi klien anda?
Soalnyakan itu juga ngebantu buat dini makin lebih maju lagi buat
kedepannya
Peneliti : Apa saja keuntungan yang anda dapat dengan menjadi seorang
selebgram di Instagram?
121
dalam berbusana. Sering bgt pada nanya beli baju dimana, sering
nanya gitu. Banyak yg endorse juga selain dpt uang kita juga dapet
3. Wahuy
aktif, justru lebih aktif di facebook sama tinder. Sekitar 2014 2015
lah aktifnya.
Wahyu : Dulu kan enggak langsung upload video, Cuma foto-foto aja dan
Wahyu : Dulu tuh enggak ada, random, acak-acakan. Karena kan Cuma
Peneliti : Sejak kapan akun anda mulai banyak diikuti orang lain?
Wahyu : Sejak kapan ya, karena sampe sekarang juga nggak ngerasa
ada. Aku juga pernah juara satu lomba video dakwah komedi se
Banten, karena emang dulu aku suka buat video dakwah komedi.
Peneliti : Apakah ada jadwal tertentu yang anda buat untuk mengunggah fto
Wahyu : Aku tuh dulu bisa sehari tiga kali loh, saking gimana ya,
nganggepnya ya bodo amat, ini kan Instagram gua. Kalo orang lain
Kalo aku sih enggak, terserah aku aja mau berapa kali. Kalo lagi
ada foto ya upload, ada video upload. Tapi kalo sekarang sih
Wahyu : Biasanya sih ba‟da maghrib, setelah shalat maghrib dan ngaji,
haha.
unggah di Instagram?
Wahyu : Jadi diri sendiri, terus nggak ngikutin orang lain, punya ciri khas,
hidup.
124
Peneliti : Apakah ada tema tertentu dalam setiap konten yang anda unggah
di Instagram?
Wahyu : Tidak ada sama sekali, hidup saya berantakan, tapi semenjak ada
Peneliti : Menurut anda, apa yang membuat orang lain tertarik dengan akun
Instagram anda?
Wahyu : Aku sebenernya nggak tahu ya orang follow aku karena apa, tapi
kalo lihat dari respon orang-orang sih mungkin karena suka sama
aja.
Wahyu : Pengen dicap kayak orang gila sih, haha. Serius, karena orang gila
itu lebih dari citra humoris. Udah dapet citra kayak gitu setelah ada
yang nge-dm yang bilang kalo gue itu lucu. Karena kan enggak
semua kreatf kreator itu lucu ya, tapi kan karena gue dari stand up
gue itu lucu. Kalo ditanya udah dapet citra yang gue pengen sih ya
Peneliti : Apakah kesan atau respon yang diberikan terhadap anda sudah
Wahyu : Udah, tapi gimana ya, karena ada yang kenal gua dari stand up,
ada juga yang kenal gua dari video. Kalo yang bilang lucu, humoris
Wahyu : Kurangna apa ya, oh kurangnya ini, ngerasa kurang konsisten aja
sih. Karena menurut gua nih, kalo orang lain kayak Alvi Saga nih,
dia itu dijadwal kan posting videonya. Kalo gua enggak, gua kalo
lagi bosen baru buat, jadi kurang bagus kalo menurut gua, jadi
kurang konsisten aja. Itu sih yang harus dibenahin, kalo masalah
ide sih gua udah dapet sih, masalah konsisten doang sih.
Peneliti : Apakah ada konten tertentu dalam setiap video yang anda unggah
di Instagram?
Wahyu : Kalo bikin konten video, kita harus ngikutin zaman. Bukan
dituntut sih ya, ya kita harus nerima zaman. Tapi gua juga liat-liat
Bowo, ya gua nggak ikutan, karena emang ya gua nggak mau. Kalo
kemarin bikin yang dance, karena emang Ratu mau diajak bikin
kayak gitu ya jadi gua bikin, tapi gua bikinnya jadi dikomediin
gitu.
126
Wahyu : Kalo ngeliat dari kreator-kreator lain ya, kalo bikin video tuh pasti
video aja di uploadnya, nggak pake foto, kalo gua pake foto.
Banyak juga sih yang nyuruh buat fokusin di video aja, biar
menurut gua ya kan ini galeri gua. Dan kebanyakan kreator lain
bikin akn dua, sementara gua nggak demen, yang satu buat foto
satu buat video, aduh ribet. Gua mah satu aja, ribet gitu mah.
video aja isinya, nggak ada foto. Kebanyakan kayak gitu sih,
beneran. Kalo gua tipe yang bodoamat sih, gimana gua aja, karena
foto dan video. Karena gua pengen orang suka sama gua pure
4. Ratu Vivit
Ratu : Kuliah semester satu, karena waktu SMA itu aku lebih ke twitter
sih.
Peneliti : Pada masa awal aktif Instagram, apakah langsung banyak orang
Ratu : Itu kayak enam bulan. Enam bulan setelah aku aktif di Instagram
itu, semester satu. Karena aku dulu sering bikin video-video kayak
musically gitu-gitu, dance, apa aja sih alay gitu. Karena dulu
emang nggak niat jadi selebgram, jadi apapun yang kita suka ya
kita publikasi.
Ratu : Kalo foto lebih ke fashion aku sehari-hari sih kayaknya. Awalnya
mereka.
Instagram?
Ratu : Nggak nentu sih sebenenya, paling kalo dulu sih sehari sekali, tapi
endorse atau emang mood upload aja. Aku lebih aktif upload ke
Ratu :Kalo jadwal, biasanya aku sih enaknya abis maghrib. Karena
menurut aku lebih santai aja, orang jam segitu lagi megang HP
gitu. sekitar jam 7 lah ya, orang kan biasanya lagi nggak pada
ngapa-ngapain.
Peneliti : Apakah ada tema tertentu dari koten yng anda unggah di
Isntagram?
Ratu : Dari konten fotonya sih, kayak dari foto, outfit kayaknya yang
paling wajib buat perempuan sih. Karena kita kan sebenernya pasti
punya baju kesukaan, kayak fashionnya lebih kemana. Kalo aku sih
lebih yang cute ke korea-korean gitu. Kayak dari warna tuh haru
upload foto tuh lebih ke muka korea gitu, sampe aku udah berhijab
pun tetep kayak gitu konsepnya. Terus feed juga harus rapi.
Peneliti : Apakah ada tema tertentu dalam mengatur tampilan feeds akun
Instagram anda?
Ratu : Ada temanya, kalo aku sih lebih kayak ke yang tiga grid sejajar
dibikin selaras gitu. Ada juga yang catur, aku pernah nyobain itu,
129
tapi menurut aku it rumit buat aku, kayak ribet aja, karena aku kan
orangnya nggak mau ribet. Jadi kalo misalkan yang tiga grid
ngejajar sama gitu, itu lebih gampang kesitu gitu. Enak diliat juga.
pinterest gitu biar senada, tapi kadang suka males juga sih, jadi ya
Ratu : Mungkin dari story juga ngaruh. Karena kalo dari story garing,
itu-itu aja orang juga mikirnya bakal apaan sih itu-itu lagi.
setiap boomerang atau yang lainnya. Kalo aku enggak sih, lebih ke
Ratu : Sangat mempengaruhi. Kita harus nunjukin apa yang kita bisa.
Ratu : Kalo dari kerapihan feeds bisa jadi salah satu faktor yang
kalo emag kita udah punya banyak followers, ngatur feeds tuh jadi
kayak sebuah keharusan sih. Waktu awal aku bikin Instagram, aku
Kemal, aku suka liatnya karena feeds nya rapi banget. Jadi kita
Ratu : Kalo aku sih lebih kayak cewek-cewek lain aja sih, paling kayak
Peneliti : Sejauh ini, apakah respon dan kesan yang diberikan followers
Ratu : Kalo ditanya udah dapet atau belum, ada sih. Karena DM juga
langsung banyak yang nanya merk nya apa, beli dimana. Terus
baju, blazer, pasti selalu ditanyain sih, apapun yang aku pake kayak
ada aja gitu yang nanyain. Jadi kayak jadi sorotan aja gitu, sorotan
biasa aja, atau kalo dipake sama yng lain belum tentu bakal pas
juga gitu. Padahal barang yang aku pake juga nggak mahal, pernah
131
aku pake baju harganya 35 ribu, tapi aku mix sama outer, kulot
padahal itu murah. Dari tampilan foto juga ngaruh sih, kayak dari
ngegambarin diri aku yang girlie gitu. Sejauh ini ya sesuai sih.
Ratu : Aku tuh orangnya kayak suka seni gitu kan. Aku dance bisa,
karena sempet bikin challange dance gitu juga kan, aku juga hobi
lain, yan viewers nya kenceng gitu tuh. Emang koen banjir, banyak
yang suka, tapi orang paling sekitar 12.000, belum pecah sampe
pengen banget kayak begitu. Jadi nggak Cuma sekedar foto doang,
outfit gitu. Kalo aku mau jadi content creator sebenernya aku rasa
Ratu : Aku tuh selalu pengen nampilin yang baru-baru aja, apalagi di
Banten nih. Biasanya kalo udah foto, foto aja. Kalo aku sih pengen
beda aja, pengen nunjukin kalo aku tuh nggak Cuma bisa foto aja,
aku bisa kayak ngaji, kadang aku tunjukin juga gitu. Terus aku juga
suka buat tutprial hijab sebenernya, tapi kadang suka aku hapus
lagi. Karena aku tuh sebenernya belum siap buat jadi entertain
omongan-omongan haters gitu. Jadi nggak pede gitu. Tapi itu juga
yang buat aku jadi selalu ngerasa pengen nampilin hal-hal yang
baru gitu. Sama aku tuh ngerasa masih kurang konsisten kalo
posting. Dari jadwal aja kan masih belum ada jadwal yang rapih.
anda?
Ratu : Kalo untuk ancaman, kayaknya Cuma satu sih. Yang paling aku
takutin itu kalo akun Instagram aku ada yang nge hack.
Ratu : Berbicara soal brand yang sering aku tunjukin mungkin lebih ke
Karena aku selalu konsisten buat nunjukin itu, karena saya ma yang
Peneliti : Jenis atau kelompok followers seperti apa yang anda targetkan di
Instagram?
Ratu : Yang aku bidik sih pasti yang bisa mendukung dan
perempuan sih ya. Kalo untuk olshop nggak ada target tertentu sih,
semua olshop saya terima-terima aja, selagi itu positif dan bisa
menguntungkan juga.
Ratu :Tujuannya tetap eksis, berkreasi, bisa lebih punya banyak temen,
Lampiran 3: Dokumentasi
135
136
BIODATA MAHASISWA
AGAMA : Islam
NO HP : 083819444004
EMAIL : Rikafitriani817@gmail.com
2000-2002 : TK AISYIAH
PENGALAM ORGANISASI
PMII UNTIRTA