DAFTAR ISI
i
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)
Pedoman Tata Kelola (Code of Corporate Governance )
ii
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII
Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Good Corporate Governance)
1
BAB I PENDAHULUAN
PASAL 1 - PENGERTIAN
1. Good Corporate Governance (GCG) adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu
proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan
perundang-undangan dan etika berusaha.1
2. Organ Perusahaan adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris dan Direksi. 2
3. Organ pendukung adalah perangkat Dewan Komisaris dan Direksi yang membantu
Dewan Komisaris dan Direksi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
4. Perusahaan atau Perseroan dengan huruf P kapital adalah PT Perkebunan
Nusantara XIII yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia sejak 11 Maret
1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
1996 tanggal 14 Pebruari 1996, sedangkan perusahaan atau perseroan dengan
huruf p kecil menunjukkan kepada perusahaan secara umum.
5. Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalah organ
Perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perusahaan dan
memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan
Komisaris 3.
6. Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan
dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan
Perusahaan.4
7. Direksi adalah organ Perusahaan yang bertanggungjawab atas pengurusan
Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan
baik di dalam maupun di luar pengadilan.5
8. Organ Pendukung Dewan Komisaris adalah perangkat Dewan Komisaris yang
berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya 6 yang
meliputi ; Sekretariat Dewan Komisaris, Komite Audit dan Komite Lainnya.
9. Komite Audit adalah organ pendukung yang dibentuk oleh dan bertanggungjawab
kepada Dewan Komisaris yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tugas pengawasannya.
10. Sekretariat Dewan Komisaris adalah organ pendukung yang diangkat dan
diberhentikan serta bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris guna membantu
Dewan Komisaris di bidang kegiatan kesekretariatan.
11. Sekretaris Perusahaan adalah personil yang ditunjuk oleh Direksi yang berfungsi
sebagai penghubung antara Perusahaan dengan RUPS dan pihak-pihak yang
1
Pasal 1, PER-01/MBU/2011
2 Pasal 1, PER-01/MBU/2011
3 Pasal 1 Undang – undang No.19 Tahun 2003
4 Pasal 1, Undang – undang No19 Tahun 2003
5 Pasal 1, Undang – Undang No19 Tahun 2003
6 Pasal 1, PER-12/MBU/2012
7 Pasal 1, PER-01/MBU/2011
8 Pasal 4, PER-01/MBU/2011
9
Pasal 3, PER-01/MBU/2011
10
Anggaran Dasar Perusahaan
2. INTEGRITAS
Perilaku Ideal wujud dari Tata Nilai INTEGRITAS adalah: JUJUR, KONSISTEN,
KETELADANAN.
JUJUR : berkata JUJUR dan berperilaku adil sesuai fakta yang
ada bagi insan perusahaan dan stakeholders, bekerja
secara sungguh-sungguh dengan TULUS, IKHLAS dan
bersikap positif terhadap keputusan perusahaan dari
usaha terbaik yang telah dilakukan.
KONSISTEN : konsisten dalam perkataan dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas, DISIPLIN denga patuh dan
tunduk terhadap ketentuan Perusahaan yang berlaku,
bertindak dengan mengutamakan kepentingan
Perusahaan.
KETELADANAN : menjadi figur contoh dalam menerapkan norma di
lingkungannya, bersikap rendah hati dan dapat
dipercaya.
3. PROFESIONAL
Perilaku Ideal wujud dari Tata Nilai PROFESIONAL adalah KOMPETEN,
TANGGUNG JAWAB dan INOVATIF.
KOMPETEN : melaksanakan tugas dengan segenap potensi dan
kompetensi yang dimilik, bekerja cepat dan tepat
dengan mengutamakan kulitas.
TANGGUNG JAWAB : menjaga kerahasiaan Perusahaan, KERJA KERAS
dengan bersungguh-sungguh menjalankan dan
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan hingga
18
Pasal 5 ayat 1 PER-01/MBU/2011
26 Pasal 64 ayat 3 UU No. 40 Tahun 2007 jo. Pasal 17 ayat 3 dan Pasal 22 ayat 1 Anggaran Dasar
27 Pasal 19 ayat 5 Anggaran Dasar
28 Pasal 11 ayat 10 huruf a Anggaran Dasar
29 Pasal 11 ayat 10 huruf b Anggaran Dasar
30 Pasal 11 ayat 10 huruf c Anggaran Dasar
31 Pasal 11 ayat 10 huruf d Anggaran Dasar
32 Pasal 11 ayat 10 huruf e Anggaran Dasar
33 Pasal 11 ayat 10 huruf f Anggaran Dasar
34 Pasal 11ayat 10 huruf g Anggaran Dasar
35 Pasal 11ayat 10 huruf h Anggaran Dasar
36 Pasal 11ayat 10 huruf i Anggaran Dasar
37
Pasal 11ayat 10 huruf j Anggaran Dasar
38
Pasal 11ayat 10 Anggaran Dasar
50 Pasal 127 ayat 1 1 UU No. 40 Tahun 2007 jo Pasal 30 ayat 1 Anggaran Dasar
51 Pasal 142 ayat 1 UU No. 40 tahun 2007 Jo Pasal 31 ayat 1 Anggaran Dasar
52 Pasal 12 ayat 2, PER-09/MBU/2012 ttg Perubahan PER-01/MBU/2011 Jo Pasal 15 ayat 1 Anggaran Dasar
53 Pasal 12 ayat 3, PER-09/MBU/2012 ttg Perubahan PER-01/MBU/2011
54 Pasal 14 ayat 23, Anggaran Dasar
55 Pasal 14 ayat 4, Anggaran Dasar
Pasal 10 - Direksi
1. Tugas Pokok Direksi
a. Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan
Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta mewakili
Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan
segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.72
b. Pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab setiap anggota Direksi
ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan pembagian tugas dan
wewenang tersebut, maka pembagian tugas dan wewenang diantara Direksi
ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi. 73
2. Persyaratan Anggota Direksi
a. Persyaratan formal Anggota Direksi adalah orang perseorangan yang cakap
melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum
pengangkatan pernah:74
1) dinyatakan pailit;
92
Pasal 11 Ayat 9 Anggaran Dasar
93 Pasal 11 ayat 10 dan 13 Anggaran Dasar
9. Akuntabilitas Direksi 95
Berikut disajikan batas waktu proses pengambilan keputusan pada Direksi sebagai
bagian dari akuntabilitas Direksi:
147 PER-21/MBU/2012
148 Pasal 7 Permen No. PER-12/MBU/2012 Jo.SE Wamen BUMN No. SE-03/MBU/Wk/2014
158 Pasal 17 dan Pasal 18 Anggaran Dasar Jo. PER-01/MBU/2011 Jo. BAB II, PER-21/MBU/2012
159
Sekeretaris Meneg BUMN No.SK-16/S.MBU/2012
176 PER-04/MBU/2014