0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas dua kasus restitusi yang dilakukan oleh guru Bapak Ifa kepada dua siswa, yaitu Alias dan Wahid. Kedua siswa tidak diikutkan UAS karena sering absen. Melalui diskusi, diketahui Alias takut ke sekolah karena tidak mengerjakan PR, sedangkan Wahid hanya main HP di kantin tanpa masuk kelas. Keduanya setuju untuk lebih rajin ke sekolah dan mengerjakan tugas ke
Dokumen tersebut membahas dua kasus restitusi yang dilakukan oleh guru Bapak Ifa kepada dua siswa, yaitu Alias dan Wahid. Kedua siswa tidak diikutkan UAS karena sering absen. Melalui diskusi, diketahui Alias takut ke sekolah karena tidak mengerjakan PR, sedangkan Wahid hanya main HP di kantin tanpa masuk kelas. Keduanya setuju untuk lebih rajin ke sekolah dan mengerjakan tugas ke
Dokumen tersebut membahas dua kasus restitusi yang dilakukan oleh guru Bapak Ifa kepada dua siswa, yaitu Alias dan Wahid. Kedua siswa tidak diikutkan UAS karena sering absen. Melalui diskusi, diketahui Alias takut ke sekolah karena tidak mengerjakan PR, sedangkan Wahid hanya main HP di kantin tanpa masuk kelas. Keduanya setuju untuk lebih rajin ke sekolah dan mengerjakan tugas ke
Alias adalah siswa kelas X TBSM. Menurut informasi
dari guru yang mengajar di kelasnya, Alias jarang hadir di sekolah sehingga dia tidak diikutkan UAS di semester ganjil tahun ajaran 2021/2022.
Hari ini tepatnya tanggal 16 Desember 2021 Bu Ifa memanggil Alias ke kantor untuk melakukan restitusi.
Alias : “Assalamu alaikum”
Bu Ifa : “Waalaikum salam, silahkan duduk Alias.”
Setelah Alias duduk, keduanya lalu bercerita.
Bu Ifa : “ Alias, apakah kamu tau tujuan ibu memanggilmu ke sini?”
Alias : “ Tidak tau bu.” Bu Ifa : “Hmmm.. Berdasarkan informasi dari guru-guru yang mengajar di kelas kamu, ternyata kamu itu banyak alpanya ya? Alias : Mengangguk sambal menjawab “iya bu”. Bu Ifa : “Bu guru di sini bukan untuk menyalahkan kamu karena bu guru yakin setiap tindakan itu pasti ada alasannya, bu guru hanya ingin tahu kenapa kamu jarang masuk kelas.” Bu Ifa melanjutkan.. “Semester ini kamu tidak diikutkan UAS yah?” Alias : “Iya bu” Bu Ifa : “Kenapa kamu tidak diikutkan UAS?” Alias : “Karena banyak alpa bu.” Bu Ifa : “Bisakah kamu menceritakan kepada ibu kenapa kamu malas dating ke sekolah? Apakah di rumah kamu punya kesibukan lain? Apakah kamu disuruh kerja oleh orang tuamu?” Alias : “Saya takut ke sekolah karena sering tidak mengerjakan tugas” Bu Ifa : “Kenapa kamu tidak mengerjakan tugas? Apa kesulitanmu dalam mengerjakan tugas?” Alias : Hanya terdiam Bu Ifa : “Kamu kesulitan mengerjakan tugas di mata pelajaran apa?” Alias : “Fisika dan Kimia bu.” Bu Ifa : “Apakah kamu tidak menyukai materi perhitungan?” Alias : Mengangguk pelan Bu Ifa : “Menurut kamu, apa konsekuensi jika siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru?” Alias : “Dikasi keluar bu!” Bu Ifa : “ Hmmm.. apakah menurut kamu itu perbuatan yang bagus?” Alias : “Tidak bu” Bu Ifa : “Jadi apa tindakan kamu untuk merubah itu?” Alias : Terdiam Bu Ifa : “Apakah kamu nyaman dengan kondisi seperti itu?” Alias : “Tidak bu” Bu Ifa : “Kalau kamu tidak nyaman berada di luar kelas sementara teman-temanmu belajar,, lalu bagaimana solusimu untuk mengatasi hal itu?” Alias : “Saya akan rajin mengerjakan PR” Bu Ifa : “Bagus. Memang sudah seharusnya seorang siswa harus rajin mengerjakan tugas kan? Alias : “Iya bu” Bu Ifa : “Menurut kamu mengapa sesorang harus rajin?” Alias : “Supaya pintar bu” Bu Ifa : “Betul itu, jadi mulai saat ini kamu harus rajin yah..!”
KASUS 2
Wahid adalah siswa kelas XI TKJ. Wahid juga tidak
diikutkan UAS di semester ganjil 2021/2022 karena persentase kehadirannya sangat sedikit.
Di hari yang sama, Bu Ifa juga memanggil Wahid ke kantor untuk melakukan restitusi.
Wahid : “Assalamu alaikum.”
Bu Ifa : “Waalaikum salam, Wahid yah?” Wahid : “iya bu” Bu Ifa : “Apakah kamu tau kenapa bu guru memanggilmu ke sini?” Wahid : “tidak tau bu” Bu Ifa : “Baik. Saya memanggilmu ke sini untuk mengklarifikasi tentang jumlah kehadiranmu pada mata pelajaran saya di semester ini, sebanyak 14 kali pertemuan, kamu hadir di kelas saya hanya 4 kali. Bisakah kamu menceritakan kepada saya penyebab ketidakhadiranmu di sekolah selama ini?” wahid : Terdiam Bu Ifa : “Kamu di rumah tinggal dengan siapa?” Wahid : “dengan nenek dan kakek” Bu Ifa : “Apakah nekek kakekmu tidak menyuruhmu ke sekolah?” Wahid : “disuruh bu, tapi saya tidak masuk ke kelas” Bu Ifa : “oh… jadi sebenarnya kamu ke sekolah tiap hari namun tidak masuk kelas? Jadi kamu dimana? Wahid : “di kantin bu” Bu Ifa : “di kantin kamu bikin apa?” Wahid : “main HP bu” Bu Ifa : “kenapa kamu hanya duduk di kantin? Kenapa tidak lanjut ke kelas?” Wahid : “takut dihukum bu” Bu Ifa : “guru tidak akan menghukum siswa jika siswa tersebut tidak bermasalah” Bu Ifa melanjutkan.. jadi bagaimana menurut kamu, apakah kamu nyaman dengan kondisi seperti ini? Wahid : “tidak bu” Bu Ifa : “lalu apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki kesalahanmu?” Wahid : “saya akan rajin masuk kelas dan tidak bolos lagi bu” Bu Ifa : “bagus. Memang sudah seharusnya seorang siswa harus rajin ke sekolah yah..! kamu juga tidak boleh berbohong, kasihan nenek kakekmu”. Wahid : “iya bu”