Kegagalan bisnis dapat pula terjadi karena tergabungnya berbagai faktor yang mengakibatkan
bisnis tidak dapat dipertahankan.
Berbagai studi kasus menunjukkan bahwa kesulitan keuangan biasanya terjadinya kesalahan-
kesalahan berangkai, salah pertimbangan, dan kelemahan-kelemahan yang saling berkaitan
yang disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh manajemen, dan gejala-gejala
kuat kesulitan keuangan tampak jelas pada analisis rasio sebelum perusahaan benar-benar
jatuh.
Penyelesaian Kebangkrutan
Pada suatu perusahaan yang secara ekonomis sehat dan mempunyai masalah keuangan yang
bersifat sementara, para kreditur biasanya bersedia menyehatkan perusahaan itu sampai batas
sehat secara finansial. Tindakan sukerala tersebut biasa disebut workouts dan biasanya
memerlukan restrukturisasi hutang-hutang perusahaan, karena cash flows yang ada tidak
mencukupi untuk membayar hutang-hutang perusahaan. Restrukturisasi pada hakekatnya
melibatkan penundaan dan atau penyusutan. Dalam ekstension kreditur menunda tanggal
pembayaran bunga atau pokok hutang atau keduanya. Dalam kondisi kreditur secara sukarela
mengurangi klaim semestinya kepada debitur dengan mengurangi tingkat hutangnya atau
mengurangi tingkat bunganya, dengan mengurangi tingkat hutangnya atau mengurangi
tingkat bunganya, dengan mengurangi eksitas sebagai pengganti tagihan, atau menerima
kombinasi dari kedua hal tersebut.
Restrukturisasi hutang biasanya dimulai dengan pertemuan antara para menajer perusahaan
yang mempunyai masalah keuangan dengan para kreditur. Para kreditur itu membentuk suatu
panitia dan pertemuan tersebut dipersiapkan oleh biro penyesuaian manajer yang dibentuk
dan diselenggarkan oleh asosiasi para kredit uangsecara formal, yaitu debitur harus memiliki
tanggung jawab moral yang baik, kondisi bisnis pada umumnya harus berpotensi
menyehatkan perusahaan, debitur harus menyampaikan rencana yang logis untuk
memecahkan masalah. Banyak pertemuan dan negosiasi diperlukan untuk mencapai
persetujuan final.
Proses tawar-menawar sering menghasilkan restrukturisasi yang menyangkut keberadaan dan
komposisi. Misalnya pemecahan suatu masalah keuangan dengan menyediakan pembayaran
kas sebesar 25 % dari hutang dengan segera, ditambah dengan surat kesanggupan membayar
6 angsuran masing-masing 10 % untuk keseluruhan sebesar 85 % pembayaran.
Penyelesaian secara sukarela bersifat formal, sederhana, dan murah karena biaya pengacara
dan administrasi dapat ditekan serendah-rendahnya. Dengan demikian prosedur sukaela ini
sering menghasilkan pengembalian investasi yang tinggi bagi para kreditur. Walaupun para
kreditur tertundak penerimaannya dan juga dibawah nilai yang seharusnyaa, mereka dapat
menerima uang lebih banyak dan lebih cepat daripada penyelesaian hutang melalui jalur
hukum.
Perlu ditekankan bahwa penyelesaian sukarela secara formal kurang sesuai bagi perusahaan
kecil. Internasional harvester berhasil mencegah tuntutan kepailitan dengan menerima
persetujuan para kreditur untuk merestrukturisasi hutangnya sebesar 3.5 milyar dolar.
Demikian juga para kreditur Chrysier menerima secara ekstensi maupun komposisi untuk
membantunya dalam mengatasi tahun-tahun yang sulit. Yang menjadi masalah yang tersulit
adalah mengumpulkan berbagai pihak untuk menyetujui perencanaan seperti ini secara
sukarela.
Apabila suatu perusahaan dikatakan lebih berharga kalau mati daripada hidup, maka dapat
dipergunakan prosedur informal untuk melikuidasi perusahaan itu. Prosedur seperti ini
disebut assignment. Cara seperti ini memungkinkan para kreditur memperoleh pembayaran
uang yang lebih banyak daripada melalui likuidasi kepailitan secara formal. Pelaksanaan
assignment ini dilakukan oleh pihak ketiga yang disebut asigree/trustee yang mendapat kuasa
penuh dari para kreditur untuk melaksanakan lelang aset perusahaan dan hasilnya dibagi
kepada mereka secara proporsional sesuai dengan nilai aset mereka masing-masing.
Likuidasi informal ini lebih memberikan manfaat daripada likuidasi melalui pengadilan
kepailitan formal dalam hal waktu, biaya dan formalitas hukum. Namun demikian suatu
assignment tidak dengan sendirinya dapat sepenuhnya membebaskan kewajiban-kewajiban
debitur secara hukum ataupun melindungi kreditur dari kecurangan. Jika terdapat
kemungkinan kedua hal ini terjadi, maka masalahnya dapat diperkecil dengan melaksanakan
likuidasi menurut hukum.
Operasionalisasi Variabel
Listing adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan memperdagangkan
sahamnya di Bursa.
Kebangkrutan adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak dapat menutup seluruh hutang
jangka pendek dan jangka panjangnya dengan seluruh aset perusahaan.
Total Aset adalah seluruh aset lancar dan aset tetap milik perusahaan.
Laba ditahan adalah laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham, dan menyebabkan
timbulnya biaya modal.
Ekuitas adalah modal sendiri yang berasal dari penjualan saham baru dan laba ditahan.
Penjualan adalah seluruh penjualan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dalam
tahun buku.
Liabilities adalah hutang perusahaan kepada pihak ketiga, baik kepada pemilik modal
maupun kepada pemegang saham. Hutang terdiri atas hutang lancar dan hutang tak lancar.
Kapitalisasi pasar adalah nilai penjualan saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta.
EBIT adalah laba perusahaan sebelum dikurangi beban pajak dan beban bunga.
Z adalah nilai multivariat dari suatu perusahaan untuk menentukan kemungkinan
kebangkrutan.
Model Kebangkrutan
Penelitian terhadap kebangkrutan perusahaan. Telah dilakukan di USA. Edward I Altman
(1968) menulis sebuah artikel kebangkrutan di Journal of finance. Altman menggunakan
analsisi multivariat (Multifile Discriminant Analisis - MDA), dalam kerangka membuat
model untuk meramal kebangkrutan perusahaan.
Anasisis Rasio
EBIT (887)
X3 ––––––––––– ––––––– = - 13,33 %
Jumlah harta $ 6,653
Penjualan $ 12,004
X5 ––––––––––– ––––––– = 1,8 kali
Jumlah harta $ 6,653
Analisa Altman.
Z = 0,012 (-1,67) + 0,014 ( 7,46) + 0,033 (-13,33) + 0,006 (11,74) + 0,999 (1,8)
Z = 1,511
Kriteria:
Z > 2,675 : tidak akan bangkrut pada dua tahun kedepan
Z < 2,675 : akan bangkrut pada dua tahun kedepan
Hasil:
Z = 1.511 <2,675
maka chrysler sedang menghadapi masalah tetapi tetap tersedia beberapa kemungkinan untuk
penyelamatan.
Catatan:
EBIT (Earning before interest and tax)
EBIT = $ 12,004 - ( $ 12,710 + $ 181)
EBIT = ( $ 887)
Self-test Problem
Definisi
Opsi (option), adalah kotrak antara dua investor yang memberi hak (tetapi) tidak kewajiban
bagi suatu investor untuk menjual atau membeli dari investor lain suaut aset tertentu pada
suatu harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Opsi Call (Call Option), adalah memberi hak kepada pembeli untuk membeli sejumlah
tertentu saham suatu perusahaan tertentu dari penjual opsi pada harga pembelian tertentu
setiap saat sampai suatu tanggal tertentu.
Opsi put (Put Option), adalah memberi hak kepada pembeli untuk menjual sejumlah tertentu
saham dari perusahaan tertentu kepenjual opsi pada harga juga tertentu setiap saat sampai
suatu tanggal tertentu.
Opsi Put:
(1) menggunakan hak bila exercise price > stock price
(2) tidak menggunakan hak bila exercise price < stock price
Manfaat Opsi
1. Mengamankan hasil investasi (Hedging)
Opsi merupakan jaminan bagi penanam modal terhadap laba dari invesatasinya. Mereka
melakukan pengamanan dengan menetapkan harga yang akan datang sebagai agunan bagi
penanam modal.
Dengan demikian melalui opsi call sebagai hedging, tambahan beban harga dapat
dikurangi dari $ 1,500 menjadi $ 1,000 = ( $ 15000 - $ 500).
V =N ( d1 ) P−
[ E
e r .t
N (d 2 )
]
P = harga saham (current stock price)
E = harga penyerahan (exercise price)
t = sisa waktu sebelum jatuh tempo (the option period)
r = suku bunga (risk-free interest rate)
e = 2.7183
2 = resiko saham, diukur dengan standar deviasi
V = Value of call opton
dimana :
Ln( P/ E )+ r. t 1
d 1= + . σ √t
σ .√ t 2
d2 = d1 - √t
Selanjutnya:
N (d2) dan N (d2) dapat dicari melalui tabel komulatif distribusi normal (comulative
distribution function for the standard normal random variable) tabel A7 atau tabel A 5 bila di
bawah distribusi normal
Current Price, P = $ 20
exercise price , E = $ 20
the option peroid, t = 3 months atau 0,25 years
risk free interest rate, r = 12 % = 0,12
standar deviasi, = 0,4
d2 = d1 - √t
= 0.25 -( 0.4) ( √ 0.25 )
= - 0.25 - 0.20 = 0.05
(20 )
V =( N )(0 . 25)(20 )− ( 0. 12 )(0 . 25)
( N )(0. 25 )
e
V =(0 .5987 )(20)−
[ (20 )
( 0. 12)(0 . 25)
(2. 7183 )
(0 . 5199)
]
V =11 . 97− [ (20 )
1 . 03045
(0 . 5199) ]
V = 21.97 - 10.09 = $ 1.88
Jika option call kini dijual dengan harga $ 5 seharusnya mempertimbangkan menjual
sebagian darinya, karena option call tersebut over priced dimana harga akan turun sebentar
lagi. Jadi pejual akan menerima premium $ 5 dan memperkirakan mampu memasukkan order
beli penutupan dikemudian hari dengan harga lebih rendah, memperoleh keuntungan dari
eprbedaan keduanya sebaliknya, jika option call dijual padaharga $ 1, seharusnya
mempertimbangkan untuk membeli sejumlah option call. Hal ini disebakan option call
tersebut under priced dapat diperkirakan naik nilainya dimasa depan.
V=
[ E
er . t ]
N (−d 2 ) −N (−d 1 )P
dimana :
Ln( P/ E )+r. t 1
d 1= + . σ √t
σ .√ t 2
d2 = d1 - √t
N (-d1) dan N (-d2) dapat dicari melalui tabel A 5 (luas areal di bawah kurva normal)
Bila menggunakan contoh soal yang ada (sebelumnya) diperoleh (-0.25) dan N (-0.50), dan
didapatkan
Perhitungan Tabel A 5
N (-0.50) 0.3085
N (-0.25) 0.4013
V=
[ (20 )
(0 . 12)( 0. 25 )
(2. 7183) ]
(0 .3085 ) −(0 . 4013)(20 )
V = 5.99 - 8.03
V = -2.04 ~ 0
Self-Test Problem
19.1 Suatu Opsi menetapkan exercise price $ 18,000 current price 24,000. Varian atas saham
tersebut 16 %, bunga bebas resiko 10 %. Jatuh tempo opsi 6 bulan yang akan datang
Berapa nilai Call option? , Berapa nilai put option? mana yang menguntungkan bagi
pembeli opsi?
Problem