Anda di halaman 1dari 7

TA’LIMUNA ISSN 2085-2875 (Print)

Vol. 8, No. 01, Maret 2019, Hal. xx-xx E-ISSN 2622-9889 (Online)

KETELADANAN KEDISPLINAN GURU PAI DALAM


MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DI MTS DARUL ULUM
REJOSARI
FONT GARAMOND 14 CETAK TEBAL
(MAKSIMUM 16 KATA)

Penulis11), Penulis22)dst. [Font Garamond 12 Cetak Tebal dan Nama Tidak Boleh
Disingkat]
1
NamaFakultas, nama Perguruan Tinggi/Afiliasi (penulis 1)
email: penulis _1@abc.ac.id
2
Nama Fakultas, nama Perguruan Tinggi/Afiliasi (penulis 2)
email: penulis _2@cde.ac.id

Abstrak
Keteladanan dan Kedisiplinan Guru PAI adalah perilaku ketaatan guru terhadap suatu
peraturan atau hukum yang berlaku di sekolah. Dengan harapan dapat meningkatkan kinerja
dan hasil yang maksimal. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang diperoleh di sekolah. Guru
yang disiplin akan menjadi contoh untuk siswa, agar dapat membentuk sikap, perilaku dan
tata kehidupan menuju kesuksesan siswa baik dalam belajar maupun kelak ketika
mendapat pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keteladanan kedisplinan guru
PAI dalam meningkatkan prestasi siswa di MTs Darul Ulum Rejosari.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatatif pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara, dokumentasi. Dalam penelitian ini annalisi data menggunakan tiga
analilis data (reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan) sumber data dalam
penelitian ini siswa dan guru PAI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keteladanan
kedisplinan dalam meningkatkan prestasi siswa di MTs Darul Ulum Rejosari dikatakan baik
hal ini dibuktikan dengan perilaku siswa sehari-hari

Kata Kunci: keteladan, kedisplinan, prestasi siswa

Pendahuluan
Perkembangan dunia digital di Indonesia sangatlah maju terlihat dari pengguna
internet di Indonesia mencapai 73,7% dari total penduduk.1
Hal tersebut akan berdampak terhadap prestasi siswa. Mengapa demikian, karena dari
dari 73.7% tersebut lebih banyak dari kalangan pelajar. Penggunaan internet akan
menimbulkan berbagai dampak diantaranya pertama pola hidup dan pola pikir
pengguna internet yang sebagian besar adalah anak usia sekolah. Dari tontonan yang
mereka lihat tidak di saring sehingga pola hidup dan pola pikir mengikuti trend yang
sedang viral. Misalnya, cara berpakaian bahkan cara bertutur kata juga mengikuti trend.
Dampak kedua dari penggunaan internet yang negatif adalah prestasi anak.
Beberapa anak yang masih menginginkan prestasi yang tinggi namun tidak juga
1
gooooooog

1
TA’LIMUNA ISSN 2085-2875 (Print)
Vol. 8, No. 01, Maret 2019, Hal. xx-xx E-ISSN 2622-9889 (Online)

diantaranya justru tidak memperdulikan prestasi bahkan pendidikannya karena sudah


tergantung pada media sosial. Sedangkan orang tua masih berpikir bahwasannya
prestasi adalah segalanya.
Prestasi masih jadi tolak ukur dari orang tua untuk keberhasilan anak dalam
kegiatan belajar. Padahal dalam hakikatnya keberhasilan belajar bukan dari
nilai/prestasi melainkan proses dimana anak menemukan tujuan dalam pembelajaran
Mts darul ulum yang letaknya di daerah pedesaan menjadi madrasah yang memiliki
wali murid dengan pemikiran bahwa prestasi anak dilihat dari sebuah angka. Dan
seorang guru adalah panutan dimana tutur kata, perilaku bahkan cara berpakaian akan
sangat di perhatikan hal inilah yang nantinya akan membentuk sikap disiplin bagi
seorang guru.
Disiplin merupakan salah satu kebiasaan yang baik dalam pola hidup
masyarakat. Tidak hanya itu, bahkan sebagian orang percaya bahwa disiplin dapat
menjadi salah satu kunci sukses keberhasilan seseorang dalam menuntut ilmu dan
dalam hal-hal yang lain. Karena pentingnya hal ini, setiap orang wajib mengetahui
segala informasi tentang disiplin agar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Dengan disiplin akan membentuk karakter seseorang menjadi tanggung jawab
masalah waktu. Seorang anak/siswa akan melihat bentuk kedisplinan yang ditampilkan
oleh seorang pendidik. Jika seorang guru datang tepat waktu, berpakain sesuai dengan
jadwal dan menampilkan pribadi yang disiplin tentu akan menjadi contoh panutan serta
keteladanan bagi seoran siswa.
Keteladanan ini merupakan perilaku seseorang yang sengaja ataupun tidak
sengaja dilakukan dan dijadikan contoh bagi orang yang mengetahui atau melihatnya.
Pada umumnya keteladanan ini berupa contoh tentang sifat, sikap dan perbuatan yang
mengarah kepada perbuatan baik untuk ditiru atau dicontoh.2
Sudah menjadi fitrah dalam kehidupan manusia untuk mendapatkan prestasi
sesuai yang di inginkan. Keinginan untuk menjadi manusia yang sukses dan beruntung
terus menurus di cari dan diburu sampai kapanpun karena manusia merupakan makhluk
yang tidak akan puas.
Dalam kesempatan kali ini peneliti memilih penelitian di Mts Darul Ulum
karena judul yang belum pernah diangkat sebelumnya terutama di Mts darul ulum.
Kedua peneliti memilih Mts Darul Ulum karena tempatnya mudah dikunjungi selain itu
alasan peneliti memilih Mts Darul Ulum siswa putri kelas IX di wajibkan untuk
bermukim (mondok) di pesantren. Yang mana pesantreen itu membutuhkan karekter
seorang guru sebagai tauladan.
Dari uraian tersebut sangatlah perlu adanya keteladan kedisplinan seorang guru
untuk menjadi contoh sehingga perkembangan dunia digital bisa dikontrol

2
Zainal Azman, “Urgensi Keteladanan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Akhlak Siswa,”
el-Ghiroh XIV No 01 (Februari 2018): 19

2
TA’LIMUNA ISSN 2085-2875 (Print)
Vol. 8, No. 01, Maret 2019, Hal. xx-xx E-ISSN 2622-9889 (Online)

penggunaannya. Oleh sebab itu penulis mengangkat judul “Keteladan Kedisplinan


Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa Di Mts Darul Ulum Rejosari”.
Metode
Field research (penelitian lapangan) merupakan jenis penelitian dalam
penelitian ini, dimana peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh
data yang konkrit yang ada peningkatan kedisplinan siswa dalam belajar melalui
keteladanan guru.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriftif yaitu
mendeskripsikan suatu objek, fenomena, atau latar sosial sasaran penelitian sehingga
menjadi satu tulisan naratif.3
Dalam penelitian ini menggunakan obeservsi, wawancara, dokumentasi sebagai
alat pengumpul data. Dan data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber utama
adalah siswa dan guru PAI MTs Darul Ulum Rejosari.4

Hasil dan Pembahasan


Dalam penelitian ini dipaparkan data yang diperoleh dari penelitian mengenai
Keteladanan Kedisplinan Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa Di MTs Darul
Ulum Rejosari sebagai berikut :

Keteladanan Kedisplinan Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa Di MTs


Darul Ulum Rejosari.
Guru berperan untuk menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal kedisiplinan.
Karena jika guru tidak memberikan contoh disiplin kepada siswa, maka siswa pun
tidak akan menjadi disiplin. Sehingga guru sangat berperan penting dalam
memberikan teladan dan contoh berdisiplin untuk membentuk kedisplinan siswanya
seperti keteladana yang dicontohkan oleh guru MTs Darul Ulum Rejosari yang selalu
datang ke sekolah sebelum bel beunyi atau sebelum pukul 07.00 WIB selain itu
apabila ada salah satu guru yang terlambat maka meminta guru lain untuk masuk
dikelasnya guna menggantikan untuk sementara jadi, tidak meninggalkan tanggung
jawab meskipun datang terlambat karna keperluan mendesak.
Tutur kata, bahasa yang baik dan sopan juga dilakukan oleh guru MTs Darul
Ulum Rejosari meskipun penyampaian materi pada proses pembelajaran
menggunakan dua bahasa yaitu indonesia dan jawa guru tersebut selalu bertutur kata
yang baik, ramah, dan sopan sehingga para siswapun merasa senang jika berbicara
dengannya.
Cara guru mendisplinkan siswa adalah dengan cara bagaimana guru
memberikan teladan kepada siswanya, guru selalu memberikan contoh dengan cara
3
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2012), hlm. 246
4
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 3

3
TA’LIMUNA ISSN 2085-2875 (Print)
Vol. 8, No. 01, Maret 2019, Hal. xx-xx E-ISSN 2622-9889 (Online)

selalu memakai seragam dengan rapi, baik dan sopan serta memakai seragam sesuai
dengan jadwal yang sudah ditentukan sekolah. Selalu bersalaman dengan sesama
guru lain ketika masuk ke ruang guru. Guru sebagai contoh atau model yang paling
utama di sekolah harus membiasakan hal-hal yang mendasarkan pada diri siswa.
Sebagai contoh guru harus selalu bersalaman dengan sesama guru maupun siswa
ketika sampai di sekolah, masuk ke dalam kelas maupun ketika pulang dari sekolah.

Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa


Faktor pendukung merupakan hal yang terpenting dalam rangka
mensukseskan pelaksanaan peran guru dalam membentuk karakter melalui nilai- nilai
kedisiplinan pada siswa kelas di MTs Darul Ulum Rejosari. Adapun faktor
pendukungnya diantaranya: Adanya kontrol dari kepala sekolah, adanya peran aktif
dari bapak dan ibu guru, adanya peran aktif dari orang tua siswa, kesadaran para
siswa, serta kekompakan antara kepala sekolah dengan para bapak dan ibu guru.
Faktor Penghambat merupakan sesuatu yang tidak terlepas dalam suatu
program atau kegiatan, namun dalam hal ini faktor penghambat pelaksanaan
pendidikan kedisiplinan setidak-tidaknya bisa diatasi dan ditanggulangi dengan baik
dan serius. Faktor penghambat tersebut adalah : Tidak adanya dukungan dari orang
tua, Pengaruh lingkungan masyarakat, Serta pengaruh teman sebaya.

Pembahasan
Keteladanan Kedisplinan Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa Di MTs
Darul Ulum Rejosari.
Disiplin merupakan proses untuk melatih dan mendidik perilaku seseorang sesuai
dengan tata tertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran dirinya
maupun karena adanya sanksi atau hukuman yang berlaku dengan penuh rasa tanggung
jawab dan sepenuh hati, sehingga apabila dirinya melakukan sesuatu pelanggaran akan
timbul suatu perasaan bersalah, malu, takut dan tidak mau untuk melakukan
perbuatannya lagi. Berdasarkan hasil penelitian kedisiplinan guru PAI di MTs Darul
Ulum Rejosari masuk dalam kategori cukup baik. Hal ini tentu sangat
menggembirakan, karena mata pelajaran PAI adalah pelajaran yang banyak sekali
menumbuhkan role model dalam pengaplikasiannya. Kehadiran guru PAI yang
memiliki kedisiplinan yang cukup baik tentu akan sangat menunjang terhadap
peningkatan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran PAI.
Hasil dari penelitian menunjukkan hasil yang cukup baik, bahwa tingkat
kedisiplinan guru di MTs Darul Ulum ini baik, semua guru menaati tata tertib yang
berlaku di sekolah, terutama guru PAI, guru PAI disini memiliki tingkat kedisiplinan
yang baik, seperti mereka datang kesekolah tepat waktu, bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya dan mereka juga membina siswa-siswi di sini agar taat terhadap aturan
yang berlaku disekolah. Sebagian guru di MTs Darul Ulum Rejosari banyak disiplin,
mungkin sesekali tidak masuk di karenakan ada halangan, tetapi tugasnya tetap

4
TA’LIMUNA ISSN 2085-2875 (Print)
Vol. 8, No. 01, Maret 2019, Hal. xx-xx E-ISSN 2622-9889 (Online)

diberikan kepada siswa agar siswa tidak berkeliaran diluar atau di kantin sekolah,
khususnya guru PAI, tingkat kedisiplinannyapun sangat baik, misal beliau tidak masuk
sekolah karena ada suatu halangan, beliau memberikan tugas kepada siswa agar siswa
tidak berkeliaran diluar kelas.
Guru PAI bersikap sangat tegas apabila ada salah satu siswa yang melanggar, misal
ada siswa yang terlambat beliau tidak memberi izin masuk terlebih dulu, siswa
dibiarkan berada diluarkelas sekitar 10 menit. Menurut pengamatan peneliti, hal-hal
seperti itu sudah dilakukan oleh guru PAI yang menjadi subjek penelitian. Selama
proses penelitian, pada saat melakukan observasi peneliti melihat bahwa perilaku yang
ditunjukkannya terbilang sudah cukup baik dan patut untuk dijadikan teladan.
Dari data yang diperoleh dari lokasi penelitian, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa prestasi belajar peserta didik kelas IX pada mata pelajaran PAI berada dalam
taraf yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan
bahwa dari hasil nilai rapor peserta didik tergolong baik. Dari hasil perhitungan tingkat
prestasibl belajar peserta didik, dapat diambil kesimpulan bahwa secara rata-rata
prestasi belajar peserta didik berada dalam kategori baik. Hal ini sesuai dengan
perolehan nilai rapor masing-masing peserta didik yang secara keseluruhan sudah cukup
baik dan semuanya sudah diatas nilai yang diharapkan.

Faktor Pendukung Dan Penghambat Keteladanan Kedisplinan Guru PAI Dalam


Meningktakan prestasi Siswa
Faktor Pendukungnya merupakan sebuah kunci keberhasilan MTs Darul Ulum
Rejosari dalam melaksanakan program kegiatan pendidikan kedisiplinan. Faktor
pendukung tersebut adalah: adanya kontrol dari Kepala Sekolah secara langsung dan
tidaklangsung, adanya peran aktif dari para guru, adanya peran aktif dari orang tua
siswa, dan kesadaran para siswa.
Disiplin bukan merupakan hukuman, ikatan yang mengekang atau paksaan yang
harus dituruti. Disiplin harus diartikan sebagai sesuatu yang positif yang timbul dan
tumbuh dari penentuan pada diri pribadi secara sadar. Maka penentuan aturan dalam
menerapkan disiplin di suatu lembaga pendidikan sangat diperlukan dalam menunjang
proses belajar mengajar yang baik untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif. menjalankan proses pembentukan karakter melalui nilai-nilai kedisiplinan,
ini terbukti masih ada siswa yang melakukan ketidak hadiran dalam masuk kelas.
Faktor penghambat tersebut, adalah:
Ditimbulkan oleh keluarga para siswa itu sendiri yang kurang bias mengatur
waktu dengan baik. Disiplin akan sulit berkembang di lingkungan keluarga yang
amburadul (broken home). Perceraian akan membawa dampak buruk bagi anak-anak,
bukan semata soal materi tetapi lebih pada efek negative psikologis. Rata-rata anak
yang tumbuh dari keluarga yang berantakan akan mengalami ketidak seimbangan
hidup. Jiwanya mudah labil, nervous dan mudah putus asa. Sehingg dalam hal ini
keluarga harus lebih mampu untuk merupakan sebuah kendala dalam rangka

5
TA’LIMUNA ISSN 2085-2875 (Print)
Vol. 8, No. 01, Maret 2019, Hal. xx-xx E-ISSN 2622-9889 (Online)

memberikan contoh-contoh perilaku yang baik kepada anak agar terbiasa pula dengan
berperilaku yang baik.
Pengaruh lingkungan masyarakat, Memang siswa tidak selalu berada dalam
lingkungan sekolah. Justru waktu yang banyak dihabiskan oleh para siswa adalah
waktu di luar lingkungan sekolah. Sedangkan pengaruh lingkungan masyarakat yang
kurang mendukung terhadap perkembangan kedisiplinan siswa memberikan hambatan
yang cukup besar dan bahkan menjadi ancaman bagi proses pendidikan. Apalagi
pengaruh perkembangan lingkungan masyarakat yang beraneka ragam yang tidak
sesuai dengan etika dan norma yang berlaku akan menjadikan anak dengan sosok yang
brutal. Yaitu adanya persewaan permaian playstation yang membuat anak lupa waktu
sehingga dalam hal ini peran keluarga dan sekolah sangat diperlukan oleh anak untuk
selalu memberikan tauladan atau contoh dan pembiasaan berperilaku disiplin sesuai
dengan norma yang berlaku dan memberikan pengawasan atau kontrol secara terus
menerus agar anak tidak terpengaruh oleh lingkungan yang kurang baik.

Kesimpulan
Kedisiplinan diri, kedisiplinan waktu, tata tertib sekolah, dan ketertiban belajar
perlu ditanamkan dan dikembangkan oleh guru kepada para siswa. Karena hal-hal
tersebut menjadi faktor yang dominan yang memungkinkan hasil belajar siswa
menjadi lebih baik. Kedisiplinan guru dalam pembelajaran aktif, kreatif, interaktif
akan mampu mengubah kemampuan berpikir rendah berubah menjadi lebih tinggi
(logis, rasional, kritis, dan kreatif).
Prestasi belajar selain dapat dipengaruhi oleh faktor internal, juga dapat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Untuk mencapai prestasi, diperlukan sifat dan
tingkah laku seperti aspirasi yang tinggi, aktif mengerjakan tugas-tugas, kesiapan
belajar. Tetapi, sifat dan ciri-ciri itu hanya terdapat pada individu yang mempunyai
disiplin tinggi, sedangkan yang mempunyai disiplin rendah, ciri-ciri tersebut tidak ada
sehingga akan menghambat dalam kegiatan belajarnya.
Jadi, secara teori sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai
siswa. Dengan disiplin, setiap pelajaran akan dilakukan secara efektif dan efisien.
Suatu kegiatan dapat dikatakan efektif, apabila kegiatan itu mempunyai dampak dan
pengaruh, sedangkan dikatakan efisien, apabila hal maksimal dapat dicapai dengan
usaha.Jika seseorang telah memiliki kedisiplinan dan kebiasaan baik, maka setiap
usaha yang dilakukan akan memberikan hasil yang memuaskan. Berdisiplin berarti
berusaha untuk mentaati segala ketentuan dalam prestasi belajar dengan baik dan
dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal

Daftar Pustaka
1. Alexandra Bogren, "Gender and Alcohol: The Swedish Press Debate," Journal of
Gender Studies 20, no. 2 (June 2011): 156.
2. Bogren, "Gender and Alcohol," 157.

6
TA’LIMUNA ISSN 2085-2875 (Print)
Vol. 8, No. 01, Maret 2019, Hal. xx-xx E-ISSN 2622-9889 (Online)

Anda mungkin juga menyukai