Anda di halaman 1dari 14

KASUS

PT Marel Sukses Pratama adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur

kaos kaki yang melayani customers dengan cara menghasilkan kaus kasi dengan brand

sendiri yaitu Marel Sport yang di desain secara eksklusif dengan kualitas premium dan

juga menghasilkan kaus kaki yang sesuai dengan pesanan yang diinginkan oleh customers

luar negeri sesuai style dan brand mereka.

PT Marel Sukses Pratama sebagai perusahaan manufaktur memiliki pengendalian

internal yang cukup baik terkait pengelolaan persediaan bahan baku. Pengendalian yang

baik itu berupa adanya SOP sebagai acuan pelaksanaan aktivitas pengelolaan persediaan

bahan baku perusahaan.

Untuk melaksanakan proses pengelolaan persediaan bahan baku, PT Marel

memiliki SOP yang harus dijalankan. SOP yang digunakan PT Marel dalam proses

pengelolaan persediaan bahan baku adalah sebagai berikut:

Tabel 3. SOP Penerimaan Barang Masuk


SOP Penerimaan Barang Masuk
No Keterangan
Terima barang dan dokumen dari supplier ikuti instruksi
1
kerja [IKA/GDG/-/-]
Cek kesesuaian barang yang diterima dengan dokumen dan
cek kualitasnya dengan menggunakan :
a. Form Laporan Pengecekan Barang Masuk Benang
[F/GDG/001/003]
2 b. Form Pengecekan Barang Masuk Accesories
[F/GDG/001/003]
c. untuk benang cek qualitas test lab ikuti instruksi kerja
IKA/GDG/-/-]
Laporkan jika barang yang diterima tidak sesuai ke
manajemen untuk mendapatkan persetujuan dan jika barang
3
sesuai tulis data penerimaan barang masuk menggunakan
form bukti penerimaan barang [F/GDG/001/002]
Tabel 3. SOP Penerimaan Barang Masuk (lanjutan)
SOP Penerimaan Barang Masuk
Sumber:
Keterangan
PT Marel Jika barang tidak sesuai, minta persetujuan ke manajemen
4 untuk acc dipakai. Jika barang tidak di acc maka dilakukan
Sukses proses retur menggunakan form surat pengantar barang
[F/GDG/002/001]
Pratama Beri label barang untuk setiap barang yang masuk sesuai
5 dengan instruksi kerja (F/GDG/001/005)
Setelah di beri label selanjutnya buatkan Bukti Penerimaan
Barang (F/GDG/001/002)
Selanjutnya setelah diuatkan BPB, kemudian masukkan
6 kedalam stock barang, tulislah di form stock barang.
Dan proses selesai

SOP Pembelian Bahan Baku

SOP Pembelian Bahan Baku


No Keterangan
Terima bon kebutuhan pabrik dari bagian yang membutuhkan
(sparepart, aksesoris, benang, belanja rutin)
a. Sortir bon berdasarkan kebutuhan dan minta soft copy
dari admin aksesoris agar tidak salah dalam membuat
1 PO
b. Terima penawaran harga dari admin aksesoris
minimal 2 supplier
c. Meminta informasi budget pimpinan dari bagian
administrasi aksesoris
Update harga terdahulu
2 a. Melihat harga terdahulu di nota pesanan percetakan
dan aksesoris punya admin Exim
b. Tulis di bon pengajuan aksesoris untuk mengetahui
harga lama diandingkan harga baru

Mengajukan bon ke pimpinan


a. Bon yang sudah ada informasi lengkap tanggal del
KK, quantity kebutuhan, harga lama, harga baru
3
diajukan ke pimpinan
b. Pimpinan akan memilih supplier dan meminta nawar
harga sesuai harga yang dikehendaki.

Sumber: PT Marel Sukses Pratama


Tabel 4. SOP Pembelian Bahan Baku (lanjutan)

SOP Pembelian Bahan Baku

No Keterangan
Nawar harga ke supplier
4 a. Menghubungi supplier via phone atau email untuk
nawar harga, lihat nomor telepon di data PO
b. Harga yang ditawar usahakan lebih rendah dari harga
yang diminta pimpinan
c. Menerima jawaban supplier lewat telp atau email
Acc deal harga ke pimpinan
a. Mengajukan ke pimpinan harga yang disetujui
supplier
5 b. Pimpinan akan mengacc harga atau meminta nawar
kembali
c. Jika masih di minta nawar, tawar lagi. Sampai harga
disetujui pimpinan
Membuat PO
a. Buka data D→inputan wati →PO 2015→PO kaos
kaki 2015 pajak/non pajak
6 b. Jika pimpinan ke luar kota jika harga sudah di acc
bisa buat draft PO, buka data D→Inputan wati→PO
2015→Draft PO kaos kaki pajak/non pajak
c. Print PO→Ctrl P→Pilih printer Lx-300+
Tanda tangan pimpinan dan bagiam yang meminta untuk
7 crosscek
a. Po yang sudah di print di tanda tangani
b. Serahkan admin aksesoris untuk di cek agar tidak ada
kesalahan pesanan
c. Jika sudah benar minta tandatangan admin aksesoris

d. Minta tanda tangan pimpinan, jangan lupa PO di


stempel.
PO yang sudah di tandatangani di fax di email ke supplier
8 a. Email PO/ fax PO sesuai di alamat dalam PO

b. Follow up PO sampai PO benar-benar diterima oleh


supplier dan pastikan nama yang menerimanya
c. Jika melalui email, harus ada balasan email dari
supplier tersebut
Mendistribusikan PO ke bagian yang membutuhkan
a. PO lembar pertama diserahkan admin exim untuk di
9 input di nota pesanan

b. PO lembar 2 diserahkan gudang untuk di input, info


harga dihilangkan
c. PO lembar ketiga diserahkan admin aksesoris untuk di
follow up kedatangannya, info harga dihilangkan
PEMBAHASAN

Gambar 2. Flowchart penyimpanan bahan baku, penerimaan barang masuk, suplai barang, dan pengiriman barang
Sumber : PT Marel Sukses Pratama
Flowchart dalam Gambar 2 menggambarkan alur kerja pengelolaan bahan baku perusahaan mulai dari penerimaan barang,

penyimpanan barang,
nal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan

Nama Perusahaan : PT Marel Sukses Pratama Periode Audit :


Februari-Maret 2018
Program yang di audit : Pengelolaan Persediaan bahan baku
Y= T= TR =
Klien Ya Tidak Tidak
Relevan
Y T TR
PENYIMPANAN DAN PENGAWASAN
FISIK
1. Apakah Persediaan:
a. Dipisahkan atas kelompok
1). Bahan Baku? √
2). Barang Dalam Proses? √
3). Barang Jadi/ Dagang? √
4). Bahan Pembantu (supplies) dan √
sparepart?
b. Diatur secara rapih dan tertib? √
c. Tercegah Dari:
1). Pencurian? √
2). Kerusakan? √
3). Kebakaran, banjir, dan risiko lain? √
d. Secara berkala dicocokkan dengan kartu √
gudang?
2. Apakah persediaan di bawah pengawasan
seorang penjaga gudang atau orang tertentu √
lainnya?
3. Apakah kecuali petugas gudang dilarang masuk √
ke gudang?
4. Apakah setiap pengeluaran bahan
baku/pembantu spareparts berdasarkan bukti √
penjualan tertulis?
5. Apakah setiap pengeluaran barang jadi/barang
dagang harus berdasarkan D.O, atau sejenisnya √
yang diotorisasi pejabat perusahaan yang
berwenang?
6. Apakah terdapat pos-pos penjagaan yang
mengawasi arus keluar masuk barang dengan √
efektif?

Sumber: Data diolah


Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Nama Perusahaan : PT Marel Sukses Pratama Periode Audit :


Februari-Maret 2018
Program yang di audit : Pengelolaan Persediaan bahan baku
Y= T= TR =
Klien Ya Tidak Tidak
Relevan
Y T TR
a. Apakah dibuat kartu persediaan untuk:
1). Bahan baku? √
2). Barang dalam Proses? √
3). Barang jadi/ dagang? √
4). Bahan pembantu (supplies) dan √
sparepart?
b. Apakah kartu persediaan tersebut
dikerjakan oleh petugas yang tidak √
menguasai persediaan secara fisik?

c. Apakah total jumlah menurut kartu


persediaan tersebut secara berkala

dicocokkan dengan perkiraan kontrol
(buku besar) persediaan?
d. Apakah saldo kartu persediaan dicocokkan
dengan hasil stock opname paling sedikit √
setahun sekali?
e. Bila terdapat selisih, apakah diinvestigasi
oleh orang yang tidak menguasai

persediaan secara fisik atau pemegang
kartu persediaan?
f. Apakah adjustment atas selisih diotorisasi √
oleh petugas berwenang?
8. Apabila digunakan periodic system, sebutkan Tidak menggunakan
prosedur dan pengawasan yang dilakukan periodic system

9. Apakah yang mengawasi/melakukan


perhitungan atau menyusun ikhtisar hasil
perhitungan terlepas dari :
a. Penguasaan secara fisik atas barang √
(penjaga gudang dan sebagainya)?
b. Pencatatan kartu persediaan? √

Sumber: Data diolah


Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Nama Perusahaan : PT Marel Sukses Pratama Periode Audit :


Februari-Maret 2018
Program yang di audit : Pengelolaan Persediaan bahan baku
Y= T= TR =
Klien Ya Tidak Tidak
Relevan
Y T TR
11. Apakah dilakukan cutt-off atas penerimaan
dan pengeluaran barang selama stock √
opname?
12. Apakah barang yang slow moving, usang, √
rusak, dipisahkan?
13. Apakah hasil stock opname dicocokkan √
dengan perkiraan buku besar?
14.Apakah persediaan akhir dinilai secara √
konsisten dengan tahun sebelumnya?
COSTING SYSTEM
15. Apabila terdapat costing system, apakah:
a. Sesuai dengan standar akuntansi yang √
berlaku umum di indonesia/SAK?
b. Cocok dengan produk? √
c. Terancang untuk mencegah √
pemborosan?
d. Dicocokkan dengan Laporan √
Keuangan?
e. Menggunakan biaya
standard/kalkulasi dimuka untuk √
disesuaikan dengan biaya sebenarnya?
f. Variance yang timbul dibuat √
analisisnya?
16. Apakah hal-hal sebagai berikut dilaporkan
segera kepada manajemen (untuk
perbaikan/diambil keputusan):
a. Rencana kebutuhan? √
b. Slow moving items? √
c. Barang yang usang (absolete)? √
d. Barang yang rusak? √
e. Kelebihan persediaan? √

Sumber: Data diolah


Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Nama Perusahaan : PT Marel Sukses Pratama Periode Audit :


Februari-Maret 2018
Program yang di audit : Pengelolaan Persediaan bahan baku
T= TR =
Y = Ya Tidak Tidak
Klien Relevan
Y T TR
f. Persediaan sisa (scrap)? √
17. apakah untuk persediaan berikut
dikendalikan dengan baik dan dibukukan
sebagaimana seharusnya? √
a. Barang konsinyasi yang diterima (milik
perusahaan lain untuk dijualkan)?
b. Barang dalam customersi bounded √
warehouse atau broker’s warehouse?
d. Barang pada kontraktor/sub kontraktor? √
e. Bahan baku yang disediakan oleh
langganan/pemesan (customer- √
supplied materials)?
f. Barang kemasan perusahaan yang dapat √
dikembalikan (returnablecontainers)?
g. Barang kemasan? √
h. By –products? √
18. Apakah barang-barang tersebut pada butir
16 Secara fisik dipisahkan (bila mungkin √
dilakukan)?
19. Apakah jumlah rata-rata persediaan cukup
dapat diterima untuk jenis usaha dan √
besarnya perusahaan?
20. Apakah produksi dilakukan berdasarkan: √
a. Pesanan (Job Order Costing)?
b. Produksi massa (Process Costing)? √
21. Jika berdasarkan pesanan, apakah dibuat
Job Order Cost Sheet untuk setiap √
pesanan?
22. Apakah metode penilaian persediaan
berdasarkan:

a. Cost: -FIFO
-LIFO √
-Moving Average √

Sumber: Data diolah


Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Nama Perusahaan : PT Marel Sukses Pratama Periode Audit :


Februari-Maret 2018
Program yang di audit : Pengelolaan Persediaan bahan baku
T= TR =
Y = Ya Tidak Tidak
Klien
Relevan
Y T TR
-Weighted Average √
b. Lower of Cost or market √
c. Harga jual √
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak
tercantum pada pertanyaan diatas:

1) Perhitungan fisik setiap bulannya tidak



disesuaikan dengan catatan akuntansi

B. Catatan lain:
...................................................................
...................................................................
...................................................................
C. Kesimpulan penilaian (Baik,
Sedang, Buruk)?
D. Revisi kesimpulan penilaian (lampiran
alasannya)

Diaudit oleh:
Lili Nitari

Tanggal: 13 April 2018

Sumber: Data diolah


LAPORAN AUDIT OPERASIONAL PENGELOLAAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU

Yogyakarta, 06 April 2018


Perihal: Laporan Hasil Audi Operasional

Kepada

Yth. Pimpinan PT Marel Sukses Pratama

Di Yogyakarta

Saya telah melakukan audit atas kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku
pata PT Marel Sukses Pratama Yogyakarta untuk periode februari-maret 2018. Audit
operasional tidak dimaksudkan untuk memberi pendapat atas kewajaran laporan
keuangan perusahaan dan oleh karena itu saya tidak akan memberikan pendapat atas
laporan keuangan tersebut. Audit operasional yang saya lakukan hanya mencakup
kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku yang ada pada PT Marel. Audit ini
dimaksudkan untuk menilai efektivitas pada kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku
yang dilakukan dan akan memberikan saran perbaikanatas kelemahan prosedur yang
ditemukan selama masa audit. Melalui audit ini juga diharapkan perusahaan dapat
mewujudkan perbaikan atas kekurangan yang telah ditemukan untuk dapat meningkatkan
efektivitas pada kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku yang dimiliki perusahaan
Sesuai hasil audit, aktivitas pengelolaan persediaan bahan baku sudah dilakukan
dengan efektif, namun dalam pelaksanaanya masih terdapat kekurangan yang terjadi dan
berpotensi menimbulkan kerugian.
Hasil audit terperinci akan saya sajikan dalam bentuk laporan narrative audit
yang meliputi:
Bab I : Informasi dan Latar Belakang
Bab II : Ruang Lingkup Audit
Bab III : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit

Bab IV : Rekomendasi

Dalam melaksanakan audit saya telah memperoleh banyak bantuan, dukungan,


dan kerjasama dari berbagai pihak baik pimpinan maupun staf yang berhubungan dengan
pelaksanaan audit ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang
telah terjalin dengan baik.
Menyutujui, Hormat Saya,

Auditee Lili Nitari


No Keterangan Dilakukan
Oleh
1. Latar Belakang Auditor
Perusahaan ini memiliki Visi yaitu menjadi mitra industri kaus kaki
terkemuka dengan reputasi internasional dan menjadi berkah bagi
orang lain. Perusahaan juga memiliki tujuan untuk melayani
pelanggan dengan layanan kelas satu dan memberi mereka teknologi
terkini, informasi, kualitas terbaik dan pengiriman tepat waktu.
Perusahaan juga memberikan karyawan pendidikan lanjutan untuk
mencapai tujuan melalui budaya kerja, kerja tim dan semangat yang
sama. Komitmen Perusahaan adalah terus berkembang dan
berkembang dengan mendengarkan masukan dari pelanggan.
Tujuan audit operasional pengelolaan persediaan bahan baku adalah
untuk:
1. Menilai kesesuaian pelaksanaan atas ketentuan yang telah
menjadi standar dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan
(efektivitas)
2. Menilai dan memberikan saran atas kelemahan atau
kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan
pengelolaan.

2. Ruang Lingkup Audit Auditor


Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian yang saya
laksanakan, audit yang dilaksanakan hanya meliputi pada periode
Februari hingga Maret 2018. Audit operasional mencakup kesesuaian
pelaksanaan SOP sebagai standar yang sudah ditetapkan perusahaan
dan pengendalian internal atas pelaksanaan aktivitas pengelolaan
persediaan bahan baku pada perusahaan.

3. Kesimpulan Audit Auditor


Berdasarkan temuan (bukti) yang saya peroleh selama
pelaksanaan audit, saya dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1. Perusahaan belum memiliki kebijakan dan prosedur
penyimpanan bahan baku dan pengeluaran bahan baku secara
tertulis.
2. Gudang penyimpanan barang slow moving, barang usang dan
barang rusak tidak dipisahkan dengan bahan baku yang
digunakan.
3. Perusahaan tidak mencocokkan hasil perhitungan persediaan
fisik dengan catatan akuntansi.
Kriteria
1. Terdapat prosedur penyimpanan bahan baku dan pengeluaran
bahan baku supaya para pelaksana kegiatan tersebut memiliki
pedoman yang jelas dalam melaksanakan aktivitas mereka dan
dapat mempertanggungjawabkan hasil kerja mereka masing-
masing.
2. Gudang penyimpanan barang slow moving, barang usang dan
barang rusak dipisahkan dari gudang bahan baku yang
digunakan.
3. Hasil perhitungan fisik persediaan harus dicocokkan dengan
catatan akuntansi
Penyebab:
1. Perusahaan ini masih dalam perbaikan sistem dan masih perlu
membenah diri mengenai kebijakan dan prosedur kegiatan
perusahaan ada yang belum dituangkan secara tertulis.
2. Gudang penyimpanan belum memadai untuk jumlah
persediaan perusahaan yang besar.
3. Karena menggunakan sistem perpetual bagian gudang tidak
melakukan perhitungan fisik secara tahunan sehingga fisik
persediaan tidak dicocokan dengan catatan akuntansi.
Akibat:

1. Petugas pelaksana aktivitas tersebut tidak memiliki pedoman


yang jelas dalam melaksanakan aktivitasnya sehingga
perusahaan tidak berjalan secara efektif. Petugas tidak dapat
membandingkan kegiatan riil dengan kebijakan dan prosedur
pengelolaan persediaan bahan baku dalam bentuk tertulis. Jika
terjadi penyimpangan dalam pelaksanaaan tugas mereka, maka
akan sulit dianalisa penyebabnya, karena tidak ada pedoman
yang jelas.
2. Gudang penyimpanan menjadi tidak tertib dan rapi.
3. Terjadi selisih jumlah persediaan fisik dengan jumlah dalam
catatan akuntansi.

4. Auditor
Rekomendasi

1. Perusahaan sebaiknya mempunyai kebijakan dan prosedur


penyimpanan dan pengeluaran persediaan bahan baku secara
tertulis. Sehingga terdapat pedoman yang jelas mengenai
aktivitas tersebut dan mengurangi terjadinya penyimpangan
atau kesalahan.
2. Perusahaan sebaiknya memisahkan gudang penyimpanan
barang slow moving, barang usang, dan barang rusak dengan
gudang bahan baku yang masih bagus untuk digunakan, jika
kurang memungkinkan untuk menambah besar gudang maka
sebaiknya barang slow moving, barang usang, dan barang
rusak cukup dipisahkan rak penyimpanannya dari rak bahan
baku dengan jarak yang tidak terlalu berdekatan supaya
gudang menjadi tertib dan rapi.
3. Perusahaan seharusnya mencocokkan jumlah fisik persediaan
dengan catatan akuntansinya setiap dilakukan perhitungan
supaya tidak terjadi selisih antara persediaan riil dengan
catatan akuntansi, dengan demikian catatan akuntansi dapat
dipercaya.

Keputusan untuk melakukan perbaikan seperti yang diuraikan diatas


sepenuhnya menjadi wewenang perusahaan, tetapi jika kelemahan ini
tidak segera diperbaiki saya mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih
buruk pada pengelolaan persediaan bahan baku perusahaan yang akan
terjadi di masa yang akan datang.
KESIMPULAN

Perusahaan telah memiliki pengendalian internal yang cukup baik terkait dengan

pengelolaan persediaan bahan baku. Pengendalian internal tersebut membantu

perusahaan dalam mengurangi kecurian, kebakaran, dan kerusakan yang terjadi pada

umumnya.

Upaya untuk mengurangi kecurangan dalam perusahaan dibuktikan dengan

adanya pemisahan kelompok persediaan dan sistem keamanan yang memadai, yakni

adanya cctv dan sprinkle kebakaran. Selain itu, persediaan juga diawasi oleh penjaga

gudang dan hanya petugas gudang saja yang diperbolehkan memasuki gudang.

Namun perusahaan tidak mengatur bahan baku secara rapi dan tertib dikarenakan

kapasitas gudang masih terlalu kecil. Barang slow moving juga hanya dipisahkan oleh

karton tidak dipisahkan tempat penyimpanannya dari bahan baku yang masih bagus

untuk digunakan.

Saran untuk PT Marel Sukses Pratama

a. Memiliki departemen atau divisi khusus yang berkaitan dengan fungsi audit

agar tetap dapat melakukan evaluasi dan perbaikan untuk masa yang akan

datang.

b. Melaksanakan segala bentuk kegiatan pengelolaa persediaan bahan baku

berdasarkan standar yang telah ditetapkan perusahaan, membuat SOP

penyimpanan dan pengeluaran bahan baku yang jelas secara tertulis, dan

memastikan gudang penyimpanan menjadi tertib dan rapi.

c. Bagian gudang persediaan menata ulang data gudang di dalam komputer

dengan rapi supaya tidak kesulitan mencari data ketika dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai