Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Laporan hasil tabel kuensioner tentang perilaku seksual

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi belajar

DISUSUN OLEH:

Devinovianti (221040013)

Dosen Pengampu:

Nurhaty Purnama Sari, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

BATAM

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat yang maha kuasa atas limpahan rahmat, inayah, taufik, dan inayahNya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memajukan pendidikan dalam profesi guru.
Harapan saya seemoga makalah ini membantu menambah pengetahuan pengalaman
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk dan isi makalah ini kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman saya yang miliki
sangat kurang. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan kepada semua pihak yang berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

Batam ,november 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................1

KATA PENGANTAR.......................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................4

Latar Belakang ............................................................................4


Rumusan Masalah...........................................................................4
Tujuan Masalah …………………………………………….....................5

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................... 6

Pengertian sekualitas........................................................................................6

Panduan tentang seksualitas........................ .....................................................7

BAB 3 PENUTUP.................................................................................... 13
Kesimpulan................................................................................ 13

DAFTAR ACUAN..................................................................................... 14

KUESIONER PENDATAAN PERILAKU SEKSUAL


SISWA MENENGAH UMUM DAN SEDERAJAT

Mohon anda memberikan tanda centang () pada nomor yang telah disediakan sesuai dengan
penelitian anda berdasarkan nilai berikut :

A. Pengetahuan Seksual
Ket : B : Benar :1
S : Salah :0
N
PERTANYAAN/PERYATAAN B S
O

1 Yang dimaksud dengan seksualitas adalah : pengetahuan tentang kehidupan ✅


biologis pria dan wanita serta hal-hal yang mempengaruhinya.

2 Onani adalah tindakan yang bertujuan untuk memenuhi hasrat seksual seksual ✅
seseorang dengan merangsang alat kelamin sendiri.
3 Pedofil adalah perilaku seks yang memakai anak-anak sebagai objek Kepuasan. ✅
4 homoseksual adalah perilaku seksual sesama jenis kelamin. ✅

5 Sadisme adalah perilaku dengan cara menyakiti pasangan seks untuk ✅


mendapatkan kepuasan.
6 AIDS adalah kumpulan penyakit yang menyebabkan rusaknya daya tahan tubuh ✅
manusia.
7 Yang dimaksud kontrasepsi cara mencegah kehamilan baik dengan menggunakan ✅
alat seperti kondom dan pil.

 Hasil dari tabel kuesioner 15 orang pada tabel A tentang pengetahuan seksual 100%
menjawab benar.

B. Sikap

Ket : SS : Sangat Setuju :4


S : Setuju :3
TS : Tidak Setuju :2
STS : Sangat Tidak Setuju :1

NO PERTANYAAN/PERNYATAAN SS S TS STS

Setujukah anda mengenai peredaran situs porno di internet yang


1 ✅
dengan mudah diakses oleh siapapun dan kalangan siapapun.

Pendidikan seks secara dini, dapat menghindari remaja dari perilaku


2 ✅
seksual pranikah (free seks).

Bagaimana tanggapan Anda tentang bersenggama sebelum menikah


3 ✅
(seks pranikah)

Memuaskan hasrat seksual dengan melakukan onani merupakan


4 ✅
tindakan negative.

Bagaimana pendapat Anda terhadap perilaku seks yang menyakiti


5 ✅
pasangan untuk mendapatkan kepuasan.
Setujukah anda dengan pendapat yang mengatakan remaja boleh
6 melakukan hubungan seksual dengan anak-anak di bawah umur 10 ✅
tahun

Setujukah anda dengan pendapat yang menyatakan remaja boleh


7 ✅
melakukan hubungan seksual sesama laki-laki

 Hasil dari tabel kuensioner 15 orang pada tabel B bagian sikap yg menjawab sangat tidak
setuju ad 7% sedangkang yg menjawab sangat setuju ada 13%

C. Tata Nilai
Ket : SS : Sangat Setuju :4
S : Setuju :3
TS : Tidak Setuju :2
STS : Sangat Tidak Setuju :1
N ST
PERTANYAAN/PERNYATAAN SS S TS
O S

Perilaku seks dengan menyakiti pasangannya untuk memperoleh


1 ✅
kepuasan tidak sepaham dengan tata nilai yang kita anut

Hubungan seks diluar nikah tidak sepaham dengan tata nilai yang kita
2 ✅
anut
Hubungan seks sesama laki-laki tidak sepaham dengan tata nilai yang
3 ✅
kita anut
Perilaku seksual terhadap anak-anak tidak sepaham dengan tata nilai
4 ✅
yang kita anut
Melakukan onani merupakan tindakan tidak sepaham dengan tata
5 ✅
nilai yang kita anut

 Hasil dari tabel kuensioner 15 orang dari tabel C tentang tata nilai ada 100%

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pendidikan seks seharusnya menjadi sebuah bekal untuk anak yang memasuki masa remaja.
Anak yang mendapatkan pendidikan seksual yang baik dengan sendirinya memiliki
pengetahuan seksual yang tuntas. Dalam artian informasi seksual yang mereka peroleh dari
media sosial, teman sebaya telah mendapatkan pendampingan dari orangtuanya. Anak- yang
telah menadaptkan pendidikan seksual dari orangtuanya memilki rasa percaya diri yang baik
serta memiliki pengahargaan pada diri yang tinggi. Sehinggamereka tidak mudah terbujuk
untuk melakukan seks bebas. Anak remaja yang memilki pengetahuan seksual yang memadai
akan memiliki cara untuk mengahadapi kekerasan, pelecehan atau kejahatan seksual yang
akhir-akhir ini semakin marak, yang korbannya kebanyakan adalah anak remaja. Anak
memilki beragam rasa ingin tahu, salah satu yang ingindiketahuinya adalah masalah seks.
Perkembangan gender dan seksualitas pada anak-anak dimulai dari hal yang paling
mendasar, antara lain pada usia tiga tahun anak sudah dapat membedakan jenis kelamin dan
perbedaan fisik yang menyertainya (Lestari, 2016). Seksualitas berkembang sejak masa anak-
anak, remaja, sampai dewasa. Perkembangan ini meliputi perkembangan fisik dan psikis,
perkembangan secara psikis berupa perkembangan psikoseksual yang terjadi pada masa
anak-anak (Hildayani, Sugianto, Tarigan, & Handayani, 2014)Perilaku seksual yang dilakukan
tidak pada tempatnya, sehingga melanggar suatu norma yang tengah hidup di masyarakat
yang merupakan sebuah pelanggaran , menurut Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
disebut sebagai kejahatan. Namun dalam praktik kehidupan sehari – hari sering terjadi
perilaku seksual yang disebut dengan pelecehan seksual, seperti rabaan, cubitan, tindakan
intimidasi, atau yang memalukan seperti misalnya kerlingan, siulan, tindakan tidak senonoh.
Atau bisa jadi perilaku itu berupa serangan seksual seperti ucapan atau pernyataan-
pernyataan yang dapat dirasakan sebagai penghinaan, lelucon, bahasa yang bersifat
mengancam dan cabul dan

hal-hal yang menyinggung perasaan yang bersifat merendahkan salah satu pihak, terutama
kaum perempuan. Jadi perilaku seksual bentuknya bermacam – macam antara lain bisa
dalam bentuk kekerasan seksual, pelecehan seksual, pemaksaan perkawinan, pemaksaan
aborsi, intimidasi seksual dan yang lainnya. Fenomena yang terhadi di masyarakat dua istilah
antara kekerasan seksual dan pelecehan seksual sering kita dengar dan menjadi topik hangat
dalam pembicaraan di tengah masyarakat. Keduanya memiliki pengertian yang berbeda.
Setiap perbuatan merendahkan, menghina, menyerang, dan/atau perbuatan lainnya
terhadap tubuh, hasrat seksual seseorang, dan/atau fungsi reproduksi, secara paksa,
bertentangan dengan kehendak seseorang, yang menyebabkan seseorang itu tidak mampu
memberikan persetujuan dalam keadaan bebas,

karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau relasi gender, yang berakibat atau dapat berakibat
penderitaan atau kesengsaraan secara fisik, psikis, seksual, kerugian secara ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau politik.Pelecehan Seksual adalah tindakan seksual lewat sentuhan fisik
maupun nonfisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korban. Tindakan yang
dimaksud termasuk juga siulan ,main mata, ucapan bernuansa seksual, mempertunjukkan
materi pornografi dan keinginan seksual, colekan atau sentuhan dibagian tubuh, dangerakan
atau isyarat yang bersifat seksual sehingga dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman,
tersinggung, merasa

direndahkan martabatnya, dan mungkin sampai menyebabkan masalah kesehatan dan


keselamatan

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis memberikan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Hukum Pidana Positif Indonesia Menanggulangi Perilaku Seksual?

2.Bagaimanakah kebijakan pemerintah daerah setempat dalam menanggulangi perilaku


tersebut ?

3. Bagaimanakah respon masyarakat terhadap perilaku seksual yang sering

terjadi Didesa Banjarsari Kecamatan Tawangmangu Kabupaten

Karanganyar?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

a. Tujuan Objektif (tujuan yang terkait dengan masalah penelitian) yaitu:

1) Untuk dapat mengetahui bagaimanakah hukum pidana positif Indonesia dalam


menanggulangi perilaku seksual.

2) Untuk dapat mengetahui kebijakan pemerintah daerah setempat dalam menanggulangi


perilaku seksual.

3) Untuk mengetahui tentang respon masyarakat terhadap perilaku seksual yang sering
terjadi Didesa Banjarsari Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.

b. Tujuan Subjektif (tujuan yang terkait dengan kepentingan subyek

penelitian ) yaitu :

1) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat melatih kemampuan peneliti
dalam melakukan penelitian di bidang hukum pidana.

2) Untuk memenuhi persyaratan akademis guna agar memperoleh gelar Sarjana Hukum pada
Fakultas Hukum Universitas Muhamm

adiyah Surakarta.

BAB II

PEPEMBAHASAN

1.pengertian seksual

anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin dan membimbing serta mengasuh
seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga dapat menyalurkan
secara baik, benar, dan legal. Remaja merupakan peralihan periode perkembangan dari masa
kanak-kanak menuju perkembangan dewasa dimana semua fenomena perkembangan
terjadi. Dewasa ini banyak remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah. Terdapat
banyak faktor yang melatarbelakangi perilaku tersebut.

 Panduan Memberikan Pengetahuan Seks Sesuai Usia Anak

Membasas tentang seks dengan anak justru membuatnya lebih bertanggung jawab, bukan
malah membuatnya terjerumus pada seks bebas.Siapa di antara Parents yang masih merasa
malu saat memberikan pengetahuan seksual pada anak? Bingung harus mulai dari mana, atau
justru merasa bahwa pendidikan seks adalah hal yang tabu?

Sayangnya, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang menganggap obrolan berbau seks
akan mengakibatkan anak penasaran dan malah terjerumus dalam pergaulan bebas. Padahal,
pengetahuan seksual tentu saja perlu diberikan pada anak sejak dini agar mereka lebih
bertanggung jawab dan terhindar dari beragam risiko. Baik pelecehan seksual, penyakit
seksual yang menular, ataupun seks bebas.Hal ini jugalah yang ditegaskan oleh Inez Kristanti,
psikolog klinis dari Klinik Angsa Merah. Dia menjelaskan, pengetahuan seksual harus diberikan
sejak dini, namun tentunya perlu diberikan secara bertahap dan perlahan, sesuai dengan usia
anak. Artinya, orangtua tidak bisa tidak bisa memberikan penjelasan dalam satu waktu, dan
secara tiba-tiba berbicara tentang seks pada saat anak dirasa sudah cukup dewasa.

Obrolan mengenai pengetahuan seksual yang perlu diberikan sejak dini tersebut pun harus
bersifat dua arah. Ia menyarankan agar informasi tentang seks yang diberikan juga bukan hanya
tentang larangan dan aturan, melainkan harus menyisipkan nilai pribadi yang dianut dalam
menjalani hubungan seksual kelak.

“Kebanyakan anak terutama remaja itu lebih suka eksplorasi. Nah, kalau penyampaiannya satu
arah, khawatirnya bisa menjadi tidak efektif. Maka, yang sedari kecil perlu ditanamkan adalah
komunikasi dua arah,” papar Inez dalam acara Peluncuran Survey Kesehatan Reproduksi dan
Edukasi Seksual, yang diselenggarakan Durex Indonesia pada Kamis (18/7)

 Cara memberikan pengetahuan seksual pada anak berdasarkan usia


Memberikan edukasi seksual sejak dini bukan berarti Anda harus langsung menjelaskan secara
detail mengenai seks pada si kecil. Ada beberapa tahapan dan bahasan yang perlu dipahami
oleh orangtua saat mulai memberikan pendidikan seks. masing.

Berikut merupakan tahap pemberian edukasi seksual pada anak berdasarkan usia mereka:

 0-4 tahun: Memperkenalkan anatomi tubuh dan organ reproduksi

Mengenalkan anatomi tubuh termasuk organ reproduksi pada anak, merupakan salah satu
bagian dari edukasi seksual. Oleh karena itu, Parents tidak perlu menggunakan istilah saat
mengatakan anatomi tubuh. Misalnya, tidak perlu menggunakan kata ‘burung’, ‘serabi’, ‘anu’
atau istilah lain saat mengenalkan vagina atau penis pada anak. Hal tersebut akan membuat
anak memiliki persepsi buruk mengenai organ reproduksi sehingga mereka takut dihakimi
ketika ingin bertanya seputar masalah tersebut.Selain itu, memperkenalkan anak pada organ
reproduksi dengan istilah yang sebenarnya juga bisa mencegah risiko pelecehan seksual. Hal ini
karena anak sudah paham tentang fungsi dan batasan organ reproduksi. Sehingga, anak bisa
menjelaskan secara jelas pada orangtua apabila ada seseorang yang melakukan pelecehan
terhadap dirinya.

 5-8 tahun: Proses pubertas

Dalam usia ini, perkenalkan lebih dalam pada anak mengenai masa puber atau tentang
perubahan dalam bentuk tubuh. Percakapan mengenai hal ini bisa dimulai dengan bertanya
tentang bagaimana perasaan mereka saat menyadari ada perubahan dalam tubuhnya.

 9-13 tahun: Proses dan kesehatan reproduksi

Pada usia ini, Parents sudah bisa menjelaskan pada anak tentang proses reproduksi manusia.
Selain itu, jelaskan pada anak tentang kesehatan seksual. Bahwa kegiatan seks yang dilakukan
secara sembarang di usia dini akan menimbulkan beberapa risiko pada kesehatan tubuh.
Misalnya, akan menimbulkan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, kencing nanah, sipilis,
dan lainnya. Perbincangan mengenai hal tersebut juga bisa disertai dengan penjelasan tentang
norma atau hukum agama yang dipercayai.
 Remaja: Terbuka dengan anak

Bersikaplah terbuka dengan anak mengenai kehidupan percintaannya. Terutama jika ia mulai
memiliki perasaan terhadap lawan jenis. Jadilah pendengar yang setia yang juga bisa
menghargai dan mengerti perasaannya. Jelaskan juga lebih mendalam tentang risiko kehamilan
dini serta penyakit menular seksual.

Parents perlu memahami mengenai kesehatan seksual

Sebagai sumber informasi pertama bagi anak, termasuk yang terkait pengetahuan seksual,
Parents tentu saja perlu memahaminya lebih dulu.

Anda bisa mulai dengan lima langkah mudah dalam memahami kesehatan seksual dan
reproduksi berdasarkan kampanye edukatif (EDUKA5EKS) yang diluncurkan Durex Indonesia.
Lima langkah tersebut adalah:

A.Ayo pahami: Bahwa orangtua harus terbuka agar bisa memperoleh lebih banyak informasi
tentang kesehatan seksual dan organ reproduksi.

B.Mari bicara: Berbicara mengenai edukasi seksual yang bersifat ilmiah itu penting. Maka dari
itu, orangtua juga harus berinisiatif untuk memulai perbincangan terkait pendidikan seksual
dengan anak agar mereka teredukasi dengan baik dan tidak terjerumus dengan informasi yang
salah.

C.Saling menghargai: Orangtua harus paham bahwa setiap orang memiliki pandangan dan nilai
yang berbeda-beda yang harus dihormati. Ajarkan anak mengenai perbedaan ini, agar ia juga
bisa memiliki pengetahuan yang luas akan hal ini.

D.Bertanggung jawab: Jadikan perbincangan mengenai seks tersebut menjadi sarana yang
dapat membuat Anak lebih bertanggung jawab dalam mengambil keputusan.

E.Pemeriksaan kesehatan: Konsultasi dengan tenaga ahli mengenai kesehatan seksual juga
penting agar terhindari dari risiko penyakit menular seksual.
Jadi, memberikan pemahaman akan kesehatan seksual sejak dini bukanlah hal yang tabu ya,
Parents. Hal tersebut malah dinilai perlu agar anak bisa lebih paham dan bertanggung jawab
akan kehidupan seksualnya kelak.

2.KEKERASAN SEKSUAL

Kekerasan seksual adalah sebuah tindakan pelecehan seksual terhadap seseorang tanpa adanya
persetujuan dari pihak yang bersangkutan.Ini juga termasuk tindakan seksual terhadap anak
yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada anak atau individu yang terlalu muda untuk
menyatakan persetujuan, ini disebut dengan pelecehan seksual terhadap anak.

Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau


menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa
dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik
termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan
melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal.

BAB III

HASIL KUESIONER
Hasil pendataanya diperoleh remaja dimungkinkan juga mempengaruhi pengetahuan, sikap,
dan

perilaku remaja terhadap seksual. Berikut distribusi sumber

informasi responden tentang pendataan perilaku seksual Tabel Sumber informasi


responden,Perhitungan tingkat pengetahuan seksual responden dapat dilihat pada Lampiran 2.
Setiap jawabn pengerahuan seksual benar oleh respondenDistribusi pengetahuan seksual
responden sebagai berikut:

Jadi hasil lapirn kuesenoner pendatan Perilaku seksual remaja tentang pengetahuan 100% telah
mengetahui tentang perilaku seksual,pengetahuan seksual itu apa saja,sesangakn mengenai
tabel sikap ada dua pendapat yang menjawab sangat tidak setuju ad 7% sedangkan yang
menjawab 13%, dan untul mengenai tabel tata nilai menjawab sangat setuju 100% , jadi dari
sini kita sudah tau tenyata anak remaja sekang sudah cukup mengetabui tentang prilaku
sekual ,sipa dan tata nilai nya,jadi anak remaja ini telah mendapatkan pengetahuan seksual
sejak dini sehingga mereka sudah bise mentukan mama yang benear dan mana yang salah

BAB III
A.KESIMPULAN

Seksualitas adalah salah satu pengetahuan fundamental yang harus dimengerti didalam
kehidupan masyarakat, karena dewasa ini pengetahuan mengenai seksualitas sudah harus
diberikan semenjak dini untuk memberikan wawasan kepada anak agar dapat

menghindari hal yag tidak diiniginkan. Akan tetapi ada hal-hal penting yang tidak diajarkan yang
merupakan bagian dari seksualitas karena masih tabu dalam masyarakat yaitu orientasi seksual.
Orientasi seksual adalah ketertarikan baik secara emosional, romansa maupun
ketertarikan seksual dari seorang individu kepada individu lainnya baik yang memiliki jenis
kelamin yang sama maupun berbeda. Orientaisi seksual sendiri saat ini dibagi menjadi tiga yaitu

homoseksual, lakii-laki atau perempuan yang menyukai sesame jenis, biseksual, laki-laki
maupun perempuan yang menyukai baik sesame jenis ataupun lawan jenis, dan heteroseksual,
yaitu laki-laki atau perempuan yang menyukai lawan jenis. Jadi pengetahuan seksual sejak dini
itu harus entah itu di kasi tau org tua,dari lingkunga sekita supayan tidak adanya terjadi
kekerasan seksual lagi pada para wanita di luar sana

B.SARAN

Dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pengetahuan para remaja tentang kesehatan


reproduksinya membutuhkan peran serta dari berbagai pihak. Setiap sekolah maupun orang
tua hendaknya memperhatikan tingkat pengetahuan setiap siswa didiknya dan anak
nyadengan memberikan informasi yang jelas dan akurat. Sikap dan perilaku setiapsiswa dapat
dibina dengan penyuluhan dan program-program yang dapat menghindarkan siswa dari
perilaku seksual yang berbahaya.

Daftar pustaka
 1.ejournal.undiksha.ac.id

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JLLS/article/download

 Universitas Muhammadiyah Surakara

http://eprints.ums.ac.id/76037/3/BAB%20I.pdf

 Universitas Negeri Semarang Jawa Tengah.Wikipedia.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/dcp/article/v

 Wikipedia

https://www.researchgate.net/publication/334648295_

 id.theasianparent.com

https://id.theasianparent.com/pengetahuan-seksual/amp

 Universitas Syiah Kuala adalah universitas yang berdiri pada 2 September 1961 dan
terletak di Banda Aceh, Indonesia. Kampus ini berjarak 8 km ke arah timur Kota Banda
Aceh, 22 km dari Bandara Sultan Iskandar Muda, dan 10 km dari Pelabuhan Malahayati
di Krueng Raya.Wikipedia
 httWikipedia .Wikipedia

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kekerasan_seksualp://elearningv1.unsyiah.ac.id/course/
info.php?id=731

 Universitas Kristen Maranatha adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Jawa Barat,
Indonesia berbasis Kristen yang berlokasi di Bandung.Wikipedia

http://repository.maranatha.edu/1354/7/0110004_Conclusion.pdf

Anda mungkin juga menyukai