Kepada
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi Keperawatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang :
Nim : 2018610071
Saya sangat mengharapkan partisipasi dan kerjasama dalam penelitian ini. Penelitian
ini tidak menimbulkan kerugian bagi siswa/siswi sebagai subjek penelitian. saya akan
menjami kerahasiaan dan identitas saudara/i dan informasi yang diberikan hanya akan
digunakan untuk keperluan penelitian saja.
Peneliti
NIM: 2018610071
INFOMED CONSENT
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah saya mendapat penjelasan dari peneliti, maka saya memahami prosedur
penelitian yang akan dilakukan, tujuan, manfaat dari penelitian ini. Saya menyadari penelitian
yang akan dilakukan tidak menimbulkan dampak negatif bagi saya. Saya juga menyadari
bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu
keperawatan.
Berdasarkan pertimbangan diatas, dengan ini saya memutuskan tanpa paksaan atau
tekanan dari pihak manapun juga bahwa saya bersedia untuk berpartisipasi menjadi
responden dalam penelitian ini. Demikian pernyataan persetujuan yang telah saya tanda
tangani untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
( )
KUESIONER PENELITIAN
No. Responden
Petunjuk Pengisian :
2. Mohon kesediaan adik-adik untuk mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya, dengan cara memberikan tanda (√) pada kotak yang telah ada. Jika
sangat setuju dengan pernyataan tersebut silahkan memberikan tanda (√) pada kolom
sangat setuju, Jika setuju dengan pernyataan tersebut silahkan memberikan tanda (√)
pada kolom setuju, Jika tidak setuju dengan pernyataan tersebut silahkan memberikan
tanda (√) pada kolom tidak setuju, dan Jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut silahkan memberikan tanda (√) pada kolom sangat tidak setuju
4. Bila ada pertanyaan yang kurang dipahami, mintalah petujuk langsung pada peneliti.
Petunjuk pengisian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda check list (√)
1. Nama :
2. Umur :
3. Kelas :
Anda dengan memberi tanda (√) pada kotak yang telah ada.
A. IDENTITAS
Sub Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Tentang sex abuse Pada Anak
Waktu : 30 menit
B. TUJUAN
1. Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang sex abuse pada anak selama 30
menit, diharapkan anak SDN. Merjosari 4 Kota Malang dapat memahami dan
2. Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang sex abuse pada anak sekolah dasar
C. KEGIATAN
a. Topik :Kekerasan Seksual (sex abuse) pada anak
c.Metode :
Ceramah
Pemaparan video
d.Media
Infocus
Laptop
Leaflet
e.Waktu dan Tanggal
Hari :
Jam :
Tempat :
f.Setting Tempat
Keterangan :
: Peserta : Fasilitator
: Pembimbing : Observer
: Penyaji : LCD/Laptop
: Moderator
g.Pengorganisasian
Penanggung jawab : Individu
Tugas : Mengkoordinasi Kegiatan penkes Tentang sex abuse
Tugas :
Tugas :
Memamparkan video
Fasilitator :
Tugas :
Observer :
Tugas :
2. Memperkenalkan diri
tempat
4. Menjelaskan tujuan
seksual
seksual
seksual
seksual
seksual
seksual
8. Memaparkan video
2. Menyimpulkan
E. Lampiran
1. Materi
a. Riwayat kekerasan seksual masa lalu yaitu adanya tindakan yang pernah
e. Kontrol dan pengawasan terhadap anak yang sangat kurang baik dalam
f. Penggunaan media televisi, internet dan buku yang tidak terkontrol dan
menyimpang.
h. Pendidikan seksualitas yang tidak tepat.
lainnya. Bentuk paksaan dengan melibatkan anak dalam menjaga rahasia mereka.
kekerasan seksual pada anak meliputi tindakan menyentuh atau mencium organ
a. Familial Abuse
Termasuk familial abuse adalah incest, yaitu kekerasan seksual yang terjadi
antara korban dan pelaku masih dalam hubungan darah, menjadi bagian dalam
keluarga inti. Hal ini, termasuk seseorang yang menjadi pengganti orang tua,
misalnya ayah tiri, kekasih, pengasuh atau orang yang dipercaya merawat anak.
keluarga dan mengaitkan dengan kekerasan pada anak, yaitu kategori pertama,
assault), berupa oral dan hubungan dengan alat kelamin, masturbasi, stimulasi
oral pada penis (fellatio), serta stimulasi oral pada klitoris (cunnilingus). Kategori
terakhir yang paling fatal disebut pemerkosaan secara paksa (forcible rape),
meliputi kontak seksual. Rasa takut , kekerasan, dan ancaman menjadi sulit bagi
korban. Mayer mengatakan bahwa paling banyak ada dua kategori terakhir yang
Kekerasan seksual ini adalah kekerasan yang dilakukan oleh orang lain diluar
keluarga korban. Pada pola pelecehan seksual diluar keluarga, pelaku biasanya
orang dewasa yang tidak dikenal oleh sang anak dan telah membangun relasi
dengan anak tersebut, kemudian membujuk sang anak kedalam situasi dimana
yang tidak didapatkan oleh sang anak dirumahnya. Anak biasanya tetap diam
karena bila hal tersebut diketahui mereka takut akan memicu kemarahan dari
orang tua mereka. Beberapa orang tua kadang kuranh peduli tentang dimana dan
bolos sekolah cenderung rentan untuk mengalami kejadian ini dan harus
diwaspadai. Kekerasan seksual dengan anak sebagai korban yang dilakukan oleh
orang dewasa dikenal sebagai pedophile, dan yang menjadi korban utamanya
Pelecehan seksual
Percobaan perkosaan
Menampilkan pornografi
lemah dan tidak berdaya dalam membela dirinya. Kematangan dalam berpikir
dan emosi yang belum siap membuat anak bergantung kepada orang yang
(2012), bahwa peristiwa kekerasan seksual pada anak biasa terjadi ditempat-
tempat yang seharusnya aman untuk anak dan dilakukan orang dewasa yang
tidak asing bagi anak. Sebanyak 38% kasus pelaku adalah tetangga 18%,
terganggu. Hal ini dilakukan penelitian oleh Hertinjung (2012) bahwa dampak
kekerasan seksual pada anak ialah anak tidak mampu menentukan batas-batas
ruang personal yang wajar sehingga anak tidak berani menjalin relasi dengan
jarak intim dengan orang lain. Anak cenderung menarik diri dan tidak percaya
pada orang lain, dan biasa terjadi gangguan kecemasan serta depresi.
berperilaku dependen.
Dampak jangka panjang bagi korban kekerasan seksual ini adalah anak
membutuhkan waktu satu hingga tiga tahun untuk terbuka dengan orang lain
Menurut Faller dalam Noviana (2015) dampak kekerasan seksual pada anak
dapat mengakibatkan :
Traumatis seksual
Stigmatisasi ialah dimana anak merasa dirinya sudah “buruk” dan sudah tidak
bermutu. Rasa bersalah, malu akibat tidak berdayaan yang dirasa anak tidak
Penghianatan
Anak akan merasa kepercayaan dirinya terhadap orang lain sebagi pelindung
dan pemelihara melemah. Hal ini membuat anak menjadi pemarah, merusak
Ketidakberdayaan
disosiasi dan melarikan diri. Tanda perilaku terjadi seperti rasa cemas
Penyakit kelamin
lain sejenisnya. Jenis penyakit ini tidak saja merusak alat kelamin dan organ
- Stres yaitu reaksi tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap
seksual
seksual.
- Depresi yaitu gangguan alam perasaan (sedih, murung, putus asa, dan
ingin bunuh diri) sebagai akibat beban kehidupan yang menimpa dirinya
b. Membantu anak memahami perbedaan perilaku yang boleh dan tidak boleh
dilakukan didepan umum seperti anak selesai mandi harus mengenakan baju
perempuan.
f. Mengajarkan anak bahwa tubuhnya hanya milik dirinya dan tidak ada
seksual:
a. Apabila tidak ada orang tua tidak boleh menerima barang dari orang
c. Apabila ada orang mau mendekati kamu ditempat sepi tidak boleh, juga
kalau ada orang mau memegang tubuh kamu bagian dada, perut, pantat,
d. Kalau ada yang memaksa, maka kamu harus berteriak yang keras dan
katakan “Tidak mau”, lalu langsung lari ke tempat ramai dan teriak
“Tolong” dan tidak usah takut atau malu untuk segera lapor ke orang tua
e. Tidak boleh ada yang memaksa kita untuk melakukan hal yang tidak kita
sukai, bahkan orang yang paling dekat sekalipun seperti orang tua,
kakak, paman, kakek, guru, teman atau orang yang tidak kita kenal. Jika
a. Mengenal bagian tubuh. Bagian yang tidak boleh dilihat dan disentuh
orang lain seperti mulut, dada, kemaluan, sekitar paha dan pantat.
b. Sentuhan boleh yaitu kepala, tangan, kaki. Hal ini boleh di lakukan
d. Jika ada yang ingin menyentuh “katakan tidak boleh” atau lebih baik
e. Orang lain tidak boleh menyentuh tubuh, kecuali ibu dan dokter yang
f. Jika ada orang lain mengajak pergi, memberi permen atau mainan jangan
g. Kalau ada orang yang mau cium-cium ditempat sepi tidak boleh, juga
jika orang mau pegang badan tidak boleh, dan jika ada yang memaksa
h. Jangan takut dan malu, cepat kasih tahu orang tua atau guru yang kita
sayangi. Dan kita harus berhati-hati dan menjaga diri tetap aman.