1 ASI Ekslusif 1 5 5 5 5 20 1
2 Hipertensi 10 4 4 5 5 18 2
3 Tidak Merokok 23 4 4 4 4 16 3
Keterangan;
U: Urgently : masalah ini penting untuk diselesaikan
S: Seriosly : masalh tersebut cukup parah
G: Growthly :masalah tersebut akan menjadi besar dan menjalar.
F: Feasibility :masalah tersebut mudah diatasi mengacu pada
kemampuan keluarga/RT/RW/Kelurahan.
Skoring dengan menggunakan skala liker dengan skor 1-5
5 = sangat besar
4= besar
3 = sedang
2 = kecil
1 = sangat kecil
Setelah melakukan skoring maka prioritas masalah yang perlu segera ditanggulangi
dan diberi alokasi penganggaran adalah : ASI Ekslusif dan Hipertensi. Hasil cakupan
PIS-PK kedua program tersebut juga mempunyai cakupan yang rendah hanya 1 % dan
10%. Hingga menimbulkan kesenjangan yang cukup tinggi masing-masing : 99 % dan
90 %.
Ini berarti Bayi yang medapatkan ASI Ekslusif hanya 1% dan ada 99% bayi belum
mendapatkan. Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan adalah Penyuluhan ASI
Ekslusif pemberian insentif bagi Ibu yang memberi ASI Ekslusif.
Sedangkan penderita Hipertensi, berobat secara teratur hanya 10%. Ada sekitar 90 %
penderita hipertensi yang berobat tidak teratur. Sehingga intervensi perlu dilakukan
dalam bentuk penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran minum obat hipertensi
secara teratur.
1. PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. Indeks Keluarga Sehat (IKS) Puskesmas Paguyuman adalah 0,085
sehingga termasuk dalam kategori “Tidak Sehat”
3. Masalah Kesehatan di Puskesma Paguyuman yang perlu mendapatkan
intervinsi program dan penyediaan anggaran kegiatan Puskesma adalah
ASI Ekslusif, Hipertensi dan Tidak Merokok.
4. Untuk mendapatkan prioritas masalah kesehatan terbatasnya alokasi
anggaran maka digunakan metode USG + F dengan hasil sebagai berikut:
ASI Ekslusif dan Hipertensi.
1. SARAN
1. Perlu dilakukan kerjasama antar Pengelola Program Puskesmas
Paguyuman dan lintas sektor terkait dalam meningkatkan status IKS
Puskesmas Paguyuman dari IKS Tidak Sehat menjadi IKS Sehat.
2. Diperlukan Prioritas intervensi tindak lanjut kepada keluarga dengan
kategori IKS Tidak Sehat sehingga dapat meningkat menjadi Kategori IKS
Kategori Sehat.
3. Prioritas program yang perlu segera diintervensi dengan alokasi anggaran
pembiayaan Puskesmas adalah ASI Ekslusif dan Hipertensi.
1. UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih diucapkan kepada:
1. Pengelola PIS-PK Puskesmas Paguyuman, Kabupatan Boalemo, Propinsi
Gorontalo
2. Kepala Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo Propinsi Gorontalo.
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo
4. Kepala DInas Kesehatan Propinsi Gorontalo.
Atas bantuannya selama berlangsungnya penulisan artikel ini.
REFERENSI
1. Data Cakupan PIS-PK Puskesmas Paguyuman Kabupaten Bualemo Propinsi
Gorontalo. Tidak diterbitkan.
2. Panduan Penulisan Laporan PIS-PK tingkat Puskesmas, BBPK Makassar 2018
3. Modul Pelatihan PIS-PK, BPPSDM Kemenkes RI 2016
4. Laporan PIS-PK Pusdatin Kemenkes RI 2018
5. Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen Puskesmas Dengan Pendekatan
Keluarga, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,Tahun 2016
6. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,Tahun 2016