Anda di halaman 1dari 31

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM GIZI PUSKESMAS
KINALI TAHUN 2022

I. Pendahuluan
Gizi berperan penting dalam Kesehatan. Gizi mempengaruhi proses tumbuh kembang
pada anak, memelihara Kesehatan umum, mendukung aktivitas kehidupan sehari-hari, dan
melindungi tubuh terhadap penyakit. Bagi orang sakit, gizi dapat mempengaruhi proses
penyembuhan penyakit, oleh karena itu asupan makanan dalam jumlah dan jenis zat gizi yang
sesuia kebutuhan sangat penting bagi orang sehta maupun orang sakit. Status gizi merupakan
kondisi keseimbangan asupan zat gizi terhadap kebutuhannya dan dikatakan status gizi baik
bila berada dalam keadaan sesuai.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi
pada balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang, diantaranya 5,7% gizi buruk;
gizi lebih Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah
gizi pada balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang, diantaranya 5,7% gizi
buruk; gizi lebih 11,9%, stunting (pendek) 37,2%. Proporsi gemuk menurut kelompok
umur, terdapat angka tertinggi baik pada balita perempuan dan laki-laki pada periode umur
0-5 bulan dan 6-11 bulan dibandingkan kelompok umur lain. Hal ini menunjukan bahwa
sampai saat ini masih banyak masyarakat khususnya ibu balita yang mempunyai persepsi
tidak benar terhadap balita gemuk dan menurut hasil Riskesdas 2013, anemia pada ibu hamil
sebesar 37,1%.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan tujuan
perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat.
Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan Kesehatan yang
bermutu dan profesional di semua institusi pelayanan kesehatan. Salah satu
pelayanan kesehatan yang penting adalah pelayanan gizi di Puskesmas, baik pada
Puskesmas Rawat Inap maupun pada Puskesmas Non Rawat Inap. Pendekatan pelayanan
gizi dilakukan melalui kegiatan spesifik dan sensitif, sehingga peran program dan
sektor terkait harus berjalan sinergis. Pembinaan tenaga kesehatan/tenaga gizi
puskesmas dalam pemberdayaan masyarakat menjadi hal sangat penting. Puskesmas
merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama.
Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Upaya Kesehatanan Berbasis Masyarakat
(UKBM) yang disebut sebagai Puskesmas dan jejaringnya Sedangkan untuk daerah
yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, didirikan Puskesmas
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

Hasil Riset Kesehatan Dasar


(Riskesdas) tahun 2013,
besaran masalah gizi pada
balita di Indonesia yaitu
19,6% gizi kurang,
diantaranya 5,7% gizi buruk;
gizi lebih
11,9%, stunting (pendek) 37,2%.
Proporsi gemuk menurut
kelompok umur, terdapat
angka tertinggi baik pada balita
perempuan dan laki-laki pada
periode umur 0-5 bulan dan 6-
11 bulan dibandingkan
kelompok umur lain. Hal ini
menunjukkan bahwa sampai saat
ini
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

masih banyak masyarakat


khususnya ibu balita yang
mempunyai persepsitidak
benar
terhadap balita gemuk. Data
masalah Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI)
berdasarkan hasil survei nasional
tahun 2003 sebesar 11,1% dan
menurut hasil Riskesdas
2013, anemia pada ibu hamil
sebesar 37,1%.
Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang
Kesehatan menyebutkan
tujuan perbaikan gizi adalah
untuk meningkatkan mutu
gizi perorangan dan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

masyarakat. Mutu gizi akan


tercapai antara lain melalui
penyediaan pelayanan
kesehatan
yang bermutu dan profesional
di semua institusi pelayanan
kesehatan. Salah satu
pelayanan kesehatan yang
penting adalah pelayanan gizi
di Puskesmas, baik pada
Puskesmas Rawat Inap maupun
pada Puskesmas Non Rawat
Inap. Pendekatan pelayanan
gizidilakukan melalui kegiatan
spesifik dan sensitif,
sehingga peran program dan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

sector terkait harus berjalan


sinergis. Pembinaan tenaga
kesehatan/tenaga gizi
puskesmas dalam pemberdayaan
masyarakat menjadi hal sangat
penting.
Puskesmas merupakan
penanggung jawab
penyelenggara upaya
kesehatan tingkat
pertama. Untuk menjangkau
seluruh wilayah kerjanya,
Puskesmas diperkuat
dengan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, dan
Upaya Kesehatanan
Berbasis Masyarakat (UKBM)
yang disebut sebagai
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

Puskesmas dan jejaringnya.


Sedangkan untuk daerah yang
jauh dari sarana pelayanan
rujukan, didirikan Puskesmas
Rawat Inap. Menurut data dari
Pusat Data dan Informasi,
Kementerian Kesehatan
per Desember tahun 2011
jumlah Puskesmas di seluruh
Indonesia adalah 9.321
unit,diantaranya 3.025 unit
Puskesmas Rawat Inap, dan
selebihnya yaitu 6.296
unit Puskesmas Non Rawat
Inap. Puskesmas dan
jejaringnya harus membina
Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

Pelayanan gizi di Puskesmas


terdiri dari kegiatan pelayanan
gizi di dalam gedung dan
di luar gedung. Pelayanan gizi di
dalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa
pelayanan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
Kegiatan di dalam gedung
juga
meliputi perencanaan program
pelayanan gizi yang akan
dilakukan di luar gedung.
Sedangkan pelayanan gizi di
luar gedung umumnya
pelayanan gizi pada
kelompok dan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

masyarakat dalam bentuk


promotif dan preventif.
Dalam pelaksanaan pelayanan
gizi di
Puskesmas, diperlukan
pelayanan yang bermutu,
sehingga dapat menghasilkan
status gizi
yang optimal dan mempercepat
proses penyembuhan pasien.
Pelayanan gizi yang bermutu
dapat diwujudkan apabila
tersedia acuan untuk
melaksanakan pelayanan gizi
yang bermutu
sesuai dengan 4 pilar dalam
Pedoman Gizi Seimbang (PGS)
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

Hasil Riset Kesehatan Dasar


(Riskesdas) tahun 2013,
besaran masalah gizi pada
balita di Indonesia yaitu
19,6% gizi kurang,
diantaranya 5,7% gizi buruk;
gizi lebih
11,9%, stunting (pendek) 37,2%.
Proporsi gemuk menurut
kelompok umur, terdapat
angka tertinggi baik pada balita
perempuan dan laki-laki pada
periode umur 0-5 bulan dan 6-
11 bulan dibandingkan
kelompok umur lain. Hal ini
menunjukkan bahwa sampai saat
ini
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

masih banyak masyarakat


khususnya ibu balita yang
mempunyai persepsitidak
benar
terhadap balita gemuk. Data
masalah Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI)
berdasarkan hasil survei nasional
tahun 2003 sebesar 11,1% dan
menurut hasil Riskesdas
2013, anemia pada ibu hamil
sebesar 37,1%.
Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang
Kesehatan menyebutkan
tujuan perbaikan gizi adalah
untuk meningkatkan mutu
gizi perorangan dan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

masyarakat. Mutu gizi akan


tercapai antara lain melalui
penyediaan pelayanan
kesehatan
yang bermutu dan profesional
di semua institusi pelayanan
kesehatan. Salah satu
pelayanan kesehatan yang
penting adalah pelayanan gizi
di Puskesmas, baik pada
Puskesmas Rawat Inap maupun
pada Puskesmas Non Rawat
Inap. Pendekatan pelayanan
gizidilakukan melalui kegiatan
spesifik dan sensitif,
sehingga peran program dan
sector terkait harus berjalan
sinergis. Pembinaan tenaga
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

kesehatan/tenaga gizi
puskesmas dalam pemberdayaan
masyarakat menjadi hal sangat
penting.
Puskesmas merupakan
penanggung jawab
penyelenggara upaya
kesehatan tingkat
pertama. Untuk menjangkau
seluruh wilayah kerjanya,
Puskesmas diperkuat
dengan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, dan
Upaya Kesehatanan
Berbasis Masyarakat (UKBM)
yang disebut sebagai
Puskesmas dan jejaringnya.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

Sedangkan untuk daerah yang


jauh dari sarana pelayanan
rujukan, didirikan Puskesmas
Rawat Inap. Menurut data dari
Pusat Data dan Informasi,
Kementerian Kesehatan
per Desember tahun 2011
jumlah Puskesmas di seluruh
Indonesia adalah 9.321
unit,diantaranya 3.025 unit
Puskesmas Rawat Inap, dan
selebihnya yaitu 6.296
unit Puskesmas Non Rawat
Inap. Puskesmas dan
jejaringnya harus membina
Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

Pelayanan gizi di Puskesmas


terdiri dari kegiatan pelayanan
gizi di dalam gedung dan
di luar gedung. Pelayanan gizi di
dalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa
pelayanan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
Kegiatan di dalam gedung
juga
meliputi perencanaan program
pelayanan gizi yang akan
dilakukan di luar gedung.
Sedangkan pelayanan gizi di
luar gedung umumnya
pelayanan gizi pada
kelompok dan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

masyarakat dalam bentuk


promotif dan preventif.
Dalam pelaksanaan pelayanan
gizi di
Puskesmas, diperlukan
pelayanan yang bermutu,
sehingga dapat menghasilkan
status gizi
yang optimal dan mempercepat
proses penyembuhan pasien.
Pelayanan gizi yang bermutu
dapat diwujudkan apabila
tersedia acuan untuk
melaksanakan pelayanan gizi
yang bermutu
sesuai dengan 4 pilar dalam
Pedoman Gizi Seimbang (PGS)
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

Hasil Riset Kesehatan Dasar


(Riskesdas) tahun 2013,
besaran masalah gizi pada
balita di Indonesia yaitu
19,6% gizi kurang,
diantaranya 5,7% gizi buruk;
gizi lebih
11,9%, stunting (pendek) 37,2%.
Proporsi gemuk menurut
kelompok umur, terdapat
angka tertinggi baik pada balita
perempuan dan laki-laki pada
periode umur 0-5 bulan dan 6-
11 bulan dibandingkan
kelompok umur lain. Hal ini
menunjukkan bahwa sampai saat
ini
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

masih banyak masyarakat


khususnya ibu balita yang
mempunyai persepsitidak
benar
terhadap balita gemuk. Data
masalah Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI)
berdasarkan hasil survei nasional
tahun 2003 sebesar 11,1% dan
menurut hasil Riskesdas
2013, anemia pada ibu hamil
sebesar 37,1%.
Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang
Kesehatan menyebutkan
tujuan perbaikan gizi adalah
untuk meningkatkan mutu
gizi perorangan dan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

masyarakat. Mutu gizi akan


tercapai antara lain melalui
penyediaan pelayanan
kesehatan
yang bermutu dan profesional
di semua institusi pelayanan
kesehatan. Salah satu
pelayanan kesehatan yang
penting adalah pelayanan gizi
di Puskesmas, baik pada
Puskesmas Rawat Inap maupun
pada Puskesmas Non Rawat
Inap. Pendekatan pelayanan
gizidilakukan melalui kegiatan
spesifik dan sensitif,
sehingga peran program dan
sector terkait harus berjalan
sinergis. Pembinaan tenaga
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

kesehatan/tenaga gizi
puskesmas dalam pemberdayaan
masyarakat menjadi hal sangat
penting.
Puskesmas merupakan
penanggung jawab
penyelenggara upaya
kesehatan tingkat
pertama. Untuk menjangkau
seluruh wilayah kerjanya,
Puskesmas diperkuat
dengan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, dan
Upaya Kesehatanan
Berbasis Masyarakat (UKBM)
yang disebut sebagai
Puskesmas dan jejaringnya.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

Sedangkan untuk daerah yang


jauh dari sarana pelayanan
rujukan, didirikan Puskesmas
Rawat Inap. Menurut data dari
Pusat Data dan Informasi,
Kementerian Kesehatan
per Desember tahun 2011
jumlah Puskesmas di seluruh
Indonesia adalah 9.321
unit,diantaranya 3.025 unit
Puskesmas Rawat Inap, dan
selebihnya yaitu 6.296
unit Puskesmas Non Rawat
Inap. Puskesmas dan
jejaringnya harus membina
Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

Pelayanan gizi di Puskesmas


terdiri dari kegiatan pelayanan
gizi di dalam gedung dan
di luar gedung. Pelayanan gizi di
dalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa
pelayanan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
Kegiatan di dalam gedung
juga
meliputi perencanaan program
pelayanan gizi yang akan
dilakukan di luar gedung.
Sedangkan pelayanan gizi di
luar gedung umumnya
pelayanan gizi pada
kelompok dan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

masyarakat dalam bentuk


promotif dan preventif.
Dalam pelaksanaan pelayanan
gizi di
Puskesmas, diperlukan
pelayanan yang bermutu,
sehingga dapat menghasilkan
status gizi
yang optimal dan mempercepat
proses penyembuhan pasien.
Pelayanan gizi yang bermutu
dapat diwujudkan apabila
tersedia acuan untuk
melaksanakan pelayanan gizi
yang bermutu
sesuai dengan 4 pilar dalam
Pedoman Gizi Seimbang (PGS
Rawat Inap. Menurut data dari Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan
per Desember tahun 2011 jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia adalah 9.321
unit,diantaranya 3.025 unit Puskesmas Rawat Inap, dan selebihnya yaitu 6.296
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

unit Puskesmas Non Rawat Inap. Puskesmas dan jejaringnya harus membina Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat. Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan
gizi di dalam gedung dan di luar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Kegiatan di dalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang
akan dilakukan di luar gedung. Sedangkan pelayanan gizi di luar gedung umumnya
pelayanan gizi pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan
preventif. Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang
bermutu, sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal dan mempercepat proses
penyembuhan pasien. Pelayanan gizi yang bermutu dapat diwujudkan apabila tersedia acuan
untuk melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu sesuai dengan 4 pilar dalam Pedoman Gizi
Seimbang (PGS)

II. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan gizi di Puskesmas terdiri dari pelayanan di dalam gedung yaitu
konseling gizi dan pelayanan di luar gedung yaitu di posyandu yang terdiri dari penimbangan
(pemantauan status gizi), pendataan dan penyuluhan Asi Eksklusif, pemberian vit A,
pemberian Fe pada ibu hamil, surveilans gizi, penjaringan ibu hamil KEK, pemberian PMT
balita dan bumil KEK, selain di posyandu ada pelayanan di sekolah yaitu pemberian Fe
remaja putri pada siswi SMP dan SMA.
Program gizi di posyandu merupakan program yang ditujukan untuk masyarakat terutama
pada kelompok rawan / resiko tinggi, yang termasuk kelompok rawan tersebut adalah ibu
hamil, anak balita (0 s/d 59 bulan) dan dalam rangka mempersiapkan kesehatan ibu hamil
maka ada program pemberian Fe rematri pada siswi SMP dan SMA.
Pelaksanaan kegiatan program gizi dilaksanakan sesuai visi Puskesmas Kinali yaitu
terwujudnya masyarakat kinali yang sehat, mandiri, dan berkeadilan dengan tata nilai
BERSATU (Bertaqwa, empati, rajin, santun, aman,tepat dan unggul dalam pelayanan).
Puskesmas Kinali terletak di wilayah Kecamatan Kinali yang terdiri dari 9 Jorong dengan
jumlah penduduk 36.860 jiwa, jumlah balita 3249 jiwa, dan jumlah posyandu ada 40
posyandu.
Dalam Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya pada Bab
VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat
ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara lain melalui
perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses mutu
pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Upaya pembinaan
dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah secara bertahap dan berkesinambungan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

yaitu dengan pemantauan tumbuh kembang balita, ibu hamil, dan pemberian tablet tambah
darah pada remaja putri.
III. Tujuan kegiatan
1. Umum
Meningkatakan status Gizi masyarakat di wilayah kerja puskesmas Kinali.
2. Khusus

a. Melaksanakan pelayanan balita di posyandu.


b. Pemberian MP-ASI pada bayi dan balita bermasalah status gizi umur 6-24 bulan.
c. Pemberian Fe bumil
d. Melaksanakan pemberian tamblet tambah darah pada remaja putri di sekolah.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan


A Pengelolaan program gizi  Melaksanakan Perencanaan Program
 Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan

B Pelayanan Gizi di  Melaksanakan konseling gizi


Puskesmas
C Pelayanan Gizi di  Melaksanakan pemantauan pertumbuhan balita di
Posyandu posyandu
 Melaksanakan pemberian suplementasi gizi
 Melaksanakan konseling
 Penatalaksanaan balita Gizi Buruk di Rumah tangga
 Mendistribusikan Makanan Pendamping untuk balita
gizi kurang/buruk dan Ibu hamil (PMT Pemulihan
dan PMT biskuit)

D Pembinaan Gizi Institusi  Melaksanakan pembinaan kepada pengelola warung


sekolah
 Melaksanakan pembinaan kepada penyelenggara
makanan di pondok pesantren
 Melaksanakan pemberian tablet tambah darah pada
Remaja putri di sekolah

E Surveilans Gizi  Melaksanakan Bulan Penimbangan Balita dan swipping


 Melaksanakan pelacakan dan penanganan kasus Gizi

F Koordinasi  Koordinasi lintas program


 Koordinasi lintas sektor

V. Cara melaksanakan Kegiatan, Sasaran dan Jadwal Kegiatan


PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

I. Cara Melaksanakan Kegiatan

No Kegiatan Pelaksana program gizi Lintas program Lintas sektor Ket


pokok terkait terkait
1 Pengelolan  Menyusun Rencana Usulan 1. KIA : 1. Kader :
program gizi Kegiatan (RUK) laporan dari bidan pelaksana
 Menyusun Plan Of Action desa harus tepat kegiatan
(POA) atau Rencana waktu sesuai di
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan yang telah posyandu
 Mencatat dan Melapor hasil di sepakati
kegiatan
 Mengolah dan
menganalisis data
cakupan program

2 Pelayanan  Memberikan materi 1. Poli Umum, Poli 1. Kader :


Gizi di penyuluhan Lansia, Poli TB dan pelapor bila
Puskesmas  Registrasi umum KIA : rujukan klien ada kasus gizi
 Melakukan pengukuran dengan penyakit
Antropometri yang memerlukan
 Anamnesa Gizi konsultasi gizi
 Perencanaan diet (bila
diperlukan)
 Pemberian konseling
 Melakukan deteksi dini
dan stimulasi tumbuh
kembang sesuai dengan
umur sasaran
 Merujuk kasus ke klinik
tumbang/RS/ psikolog bagi
kasus yang perlu
penanganan
 lebih lanjut
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

3 Pelayanan  Memantau dan membina 1. KIA : Bidan desa 1.Kader :


pelaksana
Gizi di proses kegiatan penimbangan sebagai pelaksana kegiatan di
Posyandu balita di posyandu kegiatan di posyandu posyandu
 Memberi kesempatan kepada 2. Pengelola obat:
kader untuk melaksanakan penyediaan
penyuluhan di posyandu sesuai suplemen gizi
dengan materi, metode dan Dokter : sebagai
media yang telah di persiapkan tempat rujukan
 Penentuan status gizi
 Anamnesa gizi
 Perencanaan diet (bila
diperlukan)
 Pemberian konseling
 Mendistribusikan MP ASI
kepada bidan desa
 Melakukan deteksi dini
 Merujuk kasus yang perlu
penanganan lebih lanjut
 Penanganan untuk gizi buruk
diantaranya
 Melakukan
antropometri pada balita
 Memeriksa gejala klinis
 Melakukan anamnesa gizi
 Menghitung kebutuhan
gizi berdasarkan hasil
anamnesa
 Menyusun paket
intervensi
 Pemberian paket
intervensi
 Melakukan tindak lanjut
kasus balita gizi buruk
pasca perawatan
 Konsultasi gizi
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

4 Pembinaan  Pembinaan terhadap 1.Promkes/ UKS : 1. Kepala


Gizi penyelenggaraan makanan Pelaksana kegiatan di Sekolah :
Institusi  Pembinaan warung sekolah dan memberi
sekolah pesantren dukungan
 Pemberian tablet tambah dalam
darah pada rematri kegiatan
2. Kepala
Pesantren
: memberi
dukungan
dalam kegiatan
5 Surveilans  Memantau dan membina 1.KIA : Bidan desa 1. Kader :
penemu/pelapor kasus
Gizi pelaksanaan penimbangan Pelaksana
gizi
 Menentukan status gizi balita kegiatan
2. Kesling : Kerjasama
sesuai standar di
meneliti kondisi
 Membuat rekap dan posyandu
lingkungan
mengolah data hasil
pengukuran
 Membuat laporan hasil
 Konfirmasi status gizi
 Penyelidikan kasus
melalui penjaringan
seluruh balita
 Pencatatan dan
pelaporan hasil
pelacakan
6 Koordinasi  Mengikuti pertemuan staf 1. Dokter (BP 1.Kader
2.Kepala Jorong
 Mengikuti lokakarya mini Umum) 3.Kepala Sekolah
bulanan 2. KIA 4.Kepala
Pesantren
 Mengikuti rapat 3. Promkes/ UKS

koordinasi desa 5. Kesling


 Mengikuti lokakarya mini
tri bulanan
 Pembinaan kader dalam
pelaksanaan posyandu di
jorong dengan cakupan D/S
nya rendah
 Pembinaan kader gizi dua
orang perjorong
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

B. Sasaran
1. Sasaran secara Umum
a. Anak balita usia 0 s/d 59 bulan di posyandu
b. Ibu hamil
c. Anak remaja
d. Pasien dengan penyakit kronis
2. Sasaran secara Khusus
a. Cakupan Ibu Hamil Anemia 6.28%
b. Cakupan Ibu Hamil Kurang energi kronik (KEK) 10.3%
c. Cakupan Ibu hamil mendapat tamblet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet
selama masa kehamilan 90.5%
d. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vit. A 85.4%
e. Cakupan bayi baru lahir mendapat inisiasi menyusui dini (IMD) 64.9%
f. Cakupan bayi usia 6 bulan mendapat Asi Ekslusif 46.4%
g. Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat asi eklusif 64.40%
h. Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vit.A 98.80%
i. Cakupan balita gizi kurang mendapat makanan tambahan 97.10%
j. Cakupan kasus balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
k. Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 77.91%
l. Cakupan balita memiliki buku Kesehatan ibu anak (KIA)/kartu menuju
sehat(KMS)/(K/S) 100%
m. Cakupan balita ditimbang naik berat badannya (N/D) 92.06%
n. Prevalensi berat badan kurang (berat badan kurang dan sangat kurang) pada balita
6.70%
o. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita 9.20%
p. Prevalensi wasting (Gizi kurang dan gizi buruk) pada balita 4.32%
q. Cakupan remaja putri mendapat tablet tambah darah (TTD) 30.26%

C. Jadwal Kegiatan Program Gizi Puskesmas Kinali Tahun 2022


PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

2022
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A Pengelolan program gizi x x x x x x x x x x x x
B Pelayanan Gizi di Puskesmas
 Melaksanakan konseling gizi x x x x x x x x x x x x
C Pelayanan Gizi di Posyandu
 Melaksanakan pemantauan
x x
pertumbuhan balita
 Melaksanakan pemberian
x x
suplementasi gizi
 1. Tablet tambah darah (ibu
x x x x x x x x x x x x
hamil)
 2.Vit A x x
 Melaksanakan konseling x x
 Penatalaksanaan balita Gizi
Buruk di Rumah tangga x x x x x x x x x x x x
 Mendistribusikan
Makanan x x x x x x x x x x x x
Pendamping(MP ASI)
 Melaksanakan deteksi dini
x x x x x x x x x x x x
masalah Gizi
D Pembinaan Gizi Institusi
 Melaksanakan pembinaan
kepada pengelola warung x x
sekolah
 Melaksanakan
pembinaan kepada
penyelenggara x x
makanan di pondok
pesantren
 Pemberian tablet tambah
x x x x x x x x x x x x
darah pada remaja putri
E Surveilans Gizi
 Melaksanakan Bulan
x x
Penimbangan Balita (BPB)
F Koordinasi
 Koordinasi lintas program x x x x x x x x x x x x
 Koordinasi lintas sektor x
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

VI. Evaluasi
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

VII. Pencatatan dan pelaporan


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah ditetapkan
dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat setiap tanggal 02 awal
bulan, kecuali hasil BPB setiap tanggal 10 berikutnya,evaluasi kegiatan dilakukan
setiap bulan sesuai dengan jadwal monitoring dan evaluasi Puskesmas Kinali.

Mengetahui, Kinali, 15 Desember 2022


Kepala Puskesmas Kinali Pemegang Program

dr. Widodo Asni Pandeni, S.gz


NIP.19760807 200805 1 001 NIP.19790401 200802 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KINALI
Jl. Abdul Muis, Sungai Balai–VI Koto Selatan Kec. Kinali, Kode Pos 26367

Anda mungkin juga menyukai