Anda di halaman 1dari 15

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL PERILAKU PERWIRA


2
4 JP (180 menit)

Pengantar

Dalam modul dua ini disampaikan tentang pengertian perwira, sifat-sifat


yang harus dimiliki seorang perwira dan pedoman perilaku sebagai seorang
perwira baik dalam kehidupan kedinasan maupun bermasyarakat.

Kompetensi Dasar

Memahami dan mengaplikasikan perilaku perwira Polri.


Indikator hasil belajar:
1. Menjelaskan pengertian perwira;
2. Memahami dan menaplikasikan sifat-sifat perwira;
3. Memahami dan mengaplikasikan perilaku perwira.

17
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Materi Pelajaran

Pokok Bahasan
Perilaku perwira Polri
Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian perwira;
2. Sifat perwira;
3. Perilaku perwira.

Metode Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran Mandiri


Metode ini digunakan untuk pembelajaran yang dilakukan secara
mandiri oleh peserta didik guna mencapai kompetensi dengan tidak
bergantung pada orang lain, sehingga peserta didik mampu melakukan
belajar mandiri, dapat menentukan cara belajar yang efektif, mampu
melaksanakan tugas-tugas belajar dengan baik dan mampu untuk
melakukan aktivitas belajar secara mandiri.

2. Metode Diskusi Online.


Metode ini digunakan untuk mendiskusikan materi pelajaran dengan
memanfaatkan IT.

18
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Alat/Media, Bahan, dan Sumber

1. Alat/media :
a. Komputer/Laptop.
b. Program aplikasi diskusi Online.
2. Bahan :
-----
3. Sumber Belajar:
a. Kode Etik Perwira, Bahan ajar, Skep Dirdik Polri No. Pol :
Skep/031/IX/1992 tanggal 5 sept 1992.
b. Kamus besar Bahasa Indonesia.
c. Sutanto, M.AP.,M.Sc, EtikaPerwira, id.scribd.com.

Kegiatan Pembelajaran

1. Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok. Tiap


kelompok melaksanakan diskusi secara online meliputi: materi
pelajaran yang dimuat dalam module off campus dengan didampingi
oleh Pendidik.

2. Pendidik mendampingi kegiatan diskusi secara online dan bertugas


memberikan penilaian terhadap peserta berdasarkan pada kehadiran,
aktivitas dan kualitas jawaban dari peserta pada saat kegiatan diskusi
yang telah dijadwalkan.

3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk berkomentar tentang materi


yang didiskusikan sesuai dengan jadwal waktu yang tersedia.

19
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan / Tugas

Masing-masing peserta didik mengumpulkan resume pelajaran yang


diberikan secara perorangan dan berkelompok yang dikirim melalui alamat
email sesuai dengan ketentuan yang berlaku menggunakan internet.

Lembar Kegiatan

Penugasan untuk peserta didik setelah pelaksanaan pembelajaran jarak


jauh (e-learning) adalah peserta didik membuat resume tentang materi
yang telah diberikan.

20
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

PERILAKU PERWIRA

1. Pengertian Perwira

Perwira dalam kehidupan sehari-hari memiliki pengertian:

a. Gagah berani, perkasa, ksatria, dan disebut juga sebagai


pahlawan;
b. Anggota Polri yang berpangkat di atas bintara (yaitu dari IPDA
ke atas);
c. Perwira pertama: kelompok pangkat satu tingkat di bawah
kelompok perwira menengah dan satu tingkat di atas kelompok
Bintara, dari Inspektur Polisi Tingkat Dua (IPDA), Inspektur
Polisi Tingkat Satu (IPTU), dan Ajun Komisaris Polisi (AKP);
d. Perwira menengah: kelompok pangkat satu tingkat di bawah
kelompok perwira tinggi dan satu tingkat di atas kelompok
perwira pertama, dari Komisaris Polisi (KOMPOL), Ajun
Komisaris Besar Polisi (AKBP), dan Komisaris Besar Polisi
(Kombes Pol);
e. Perwira tinggi: kelompok pangkat tertinggi dalam kepolisian,
satu tingkat di atas kelompok perwira menengah, meliputi
Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol), Inspektur Jenderal Polisi
(Irjen Pol), Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol), dan Jenderal
Polisi.

2. Sifat-sifat Perwira

Seorang perwira dalam kehidupan sehari hari dan dalam kedinasan


wajib memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

a. Budhi, merupakan suatu siasat atau perilaku seseorang sebagai


insan hamba Tuhan Yang Maha Esa menunjukan kearah
kebenaran selalu bersifat positif. Setiap Perwira Polri berbudi
luhur dan bersendikan :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa;
2) Membela Kebenaran dan Keadilan;
3) Mememiliki Sikap Kesederahanaan;

21
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Didalam kehidupan setiap Perwira diharapkan memiliki sikap dan


perilak Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela
kejujuran, Kebenaran dan keadilan sebagai seorang kesatria
sekaligus seorang perwira adalah pendekar yang gagah berani
dan tabah dalam menghadapi setiap kesulitan serta berbudi luhur
dan meyakini akan kebenaran Tuhan Yang Maha Esa dan
percaya akan kodrat dan Iradatnya dengan melaksanakan
perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Membela kejujuran, kebenaran dan keadilan karena suara batin
seseorang merasa apakah suatu perbuatannya itu jujur, benara
dan adil, sehingga timbulah kesadaran akan moral yang baik dan
tinggi, seta dapat dipertanggung jawabkan. Hal inilah yang haru
di bela oleh Perwira Polri sebagai kesatria Indonesia. Seorang
perwira yang berbudi akan berwibawa, disegani dan dihormati,
menjadi panutan atau keteladanan sikap dan tingkah lakunya,
maka seorang perwira selalu di tuntut untuk berpola hidup
sederhana.

b. Bakti, merupakan wujud pengabdian seseorang dengan tulus


ihklas tanpa pamrih
Setiap perwira Polri berbakti untuk :
1) Mendukung cita-cita Nasional adalah:
a) Ikut serta meningkatkan stabilitas Nasional;
b) Menjadi tauladan dalam penegakan norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat;
c) Ikut serta sebagai dinamisator Pembangunan
Nasional;
d) Seseorang harus melaksanakan Landasan Idiil
Pancasila, Landasan Konstitusional UUD 1945 serta
Landasan Operasional GBHN secara murni dan
kosekuen.
2) Mencintai Kemerdekaan dan Kedaulatan rakyat
a) Melanjutkan dan mengisi cita-cita kemerdekaan yaitu
menuju masyarakat adil dan makmur yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
b) Mempertahankan dan menghormati Kedaulatan
Rakyat yang telah dimufakati.
3) Menjunjung Tinggi Kebudayaan Rakyat
a) Memeliharan dan melestarikan Kebudayaan Bangsa;
b) Ikut serta dalam pengawasan masuknya budaya
Asing yang bertentangan dengan Pancasila dan
berusaha mengambil manfaat yang positif untuk
menambahakan khasanah budaya rakyat;

22
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c) Berperan aktif dalam lingkungan budaya rakyat.


4) Setiap saat membela kepentingan nusa dan bangsa guna
mencapai kebahagiaan
Selalu berusaha membenahi semua kebijaksanaan nasional
guna mengutamakan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi/golongan untuk mencapai cita-cita
nasional

c. Wira adalah perwujudan dari sikap dan kesatria, dimana


mempunyai rasa tanggung jawab atas segala tindakannya.
Perwira Polri adalah kesatria :
1) Memegang teguh kesetiaan dan ketaatan :
a) Setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945;
b) Setia kepada sapta marga dan Tri Logi ABRI;
c) Berwibawa dalam melaksanakan tugas;
d) Patuh pada peraturan dan tata tertib yang ditentukan.
2) Pemimpin dan soko guru bawahannya :
a) Mengetahui kondisi jiwa dan aspirasi yang hidup
dalam hati sanubari orang lain;
b) Pandai menilai dan menghargai pendapat orang lain;
c) Mempunyai pendirian;
d) Mengetahui kehendak dan sikap orang lain;
e) Mijaksana dalam membina kesatuan dan persatuan
serta pendapat dalam mencapai tujuan, tapi tegas;
f) Mampu memberikan bimbingan /pimpinan/tuntunan
yang diperlukan, penuh inisiatif;
g) Berusaha untuk menjadi contoh/tauladan dan
perkataan dan perbuatan/sebagai panutan serta
sederhana;
h) Memeliha kewibawaan pimpinan atas dasar
kepercayaan;
i) Keikhlasan dan kerelaan yang tinggi dari yang
dipimpin;
j) Mampu melahirkan pemimpin-pemimpin baru;
k) Mengenal setiap anggota bawahannya bersifat
terbuka, jujur dan ramah tamah;
l) Dapat mengerti anak buah;
m) Mendorong dan berusaha mengungkapkan
kesejahteraan anggota baik secara material maupun
spritual.

23
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3) Berani bertanggung jawab atas tindakannya serta dapat


mengembangkan rasa tanggung jawab bawahannya:
a) Seorang perwira bersikap konsekwen bertanggung
jawab atas pengambilan keputusan;
b) Berani mengambil inisiatif secara tepat untuk
mengambil keputusan dalam situasi apapun jika tidak
terdapat instruksi-instruksi dari atasannya;
c) Seorang perwira sebagai pemimpin harus dapat rasa
tanggung jawab pada bawahannya dengan jalan
menyerahkan kekuasaannya kepada mereka.
d) Maka dari bawahannya ia minta tanggung j;awab
dengan cermat atas hasil-hasilnya;
e) Memberikan kekuasaan dengan tepat disertai dengan
pengawasan yang tetap membangun keyakinan,
kesetiaan dan kepercayaan serta akan
mengembangkan inisiatif dan kerja sama yang jujur;
f) Keseganan untuk menyerahkan kekuasaan-
kekuasaan seringkali merupakan tanda dari belum
maksanya daya memimpin.

d. Utama adalah sesuatu yang bersifat didahulukan :


1) Penegak persaudaraan dan pri kemanusiaan
a) Mencintai dan menghargai sesama manusia;
b) Bepedoman kepada Tri brata dan Catu Prasetya;
c) Senantiasa menjaga rasa persaudaraan baik dalam
lingkungan kerja maupun dalam lingkungan
masyarakat umum;
d) Menghargai hak dan tidak membedakan serta
menerima keberadaan, agama, ras, golongan dan
kebudayaan sesama manusia berdasarkan Pancasila.
2) Menjunjung tinggi nama dan kehormatan Korps Perwira
Polri:
a) Tindak tanduk lahiriah yang timbul dari harga diri
sebagai rasa tanggung jawab seorang perwira;
b) Tidak menghalalkan segala cara dalam mencapai
tujuan;
c) Dengan hakekat keperwiraan timbul tanggung jawab
moral untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya;
d) Rendah hati, tidak sombong, akan jasa-jasanya;
e) Menjaga rahasia kedinasan dengan sekeras-
kerasnya.

24
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Perilaku Perwira Polri.

a. Sikap dan Kepribadian Perwira.


Penampilan pribadi yang baik mencerminkan keluaran dari
disiplin, Tanggung jawab, kebanggaan dan kehormatan yang
perlu diperhatikan oleh perwira Polri dalam kedinasan maupun
kehidupan bermasyarakat. Seorang perwira harus senantiasa
menjaga kehidupan bermasyarakat. Seorang perwira harus
senantiasa menjaga sikap dan penampilannya, karena sosok
dirinya akan menjadi contoh bagi prajurit bawahan dan
lingkungannya. Seorang perwira Polri seyogyanya :
1) Memperhatikan kebersihan dan kerapihan badan termasuk
rambut, kuku serta gigi;
2) Pakaian berikut perlengkapannya seprti ikat pinggang, topi,
sapu tangan, sepatu dan kaos kaki, digunakan dengan benas
dan teliti. Periksa bahwa pakian yang dikenakan sesuai
dengan acara dan peruntukannya;
3) Hinadari memasukkan benda perlengkapan pribadi disaku
baju atau celana, sehingga nampak menonjol, tidak beraturan
dan menunjukkan kesan kurang rapi. Bila diperlukan bawalah
tas jinjing kecil untuk membawa perlengkapan tersebut;
4) Sikap berdiri tegak sebaiknya dilakukan menakala sedang
menunggu, berdiri didepan anak buah, memberikan arahan
dilapangan atau berbicara dengan dengan yang lain. Hindari
berdiri dengan menyilangkan kaki atau hanya bertumpu tubuh
pada satu kaki;
5) Hindari berdiri dengan betolah pinggang, tangan dimasukkan
kedalam saku celana, terutama apabila sedang berbicara
dengan yang lebih tua;
6) Bila sedang berjalan, sikap yang baik adalah badan tegak dan
pandangan lurus kedepan dengan langkah kaki usahakan
satu garis;
7) Hindari duduk dengan mengangkat satu kaki apabila sedang
bersama orang lain;
8) Selalu menyiapkan diri dengan baik melalui perencanaan
yang matang sebelum melaksanakan segala kegiatan;
9) Berpenampilan sederhana dengan tidak berlebihan dalam
penggunaan aksesori maupun parfum;
10) Selalu tepat waktu, karena kebiasaan menepati waktu
dianggap sebagai gambaran rasa tanggung jawab seseorang;
11) Selalu datang lebih awal dari tamu kehormatan dan pulang
setelah tamu kehormatan meninggalkan acara/kegiatan,
terutama untuk acara-acara yang berkaitan dengan
kedinasan;

25
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

12) Bila berjalan berdua dengan senior/atasan atau dengan


wanita, berjalanlah pada sisi yang melindungi;
13) Bila kita ingin membantu wanita turun dari kendaraan, ulurkan
tangan kepada wanita tersebut dengan posisi telapak tangan
ke atas;
14) Dalam suatu acara sebaiknya seorang pria menghormati
kedatangan tamu wanita (tamu kehormatan) dengan berdiri
sampai wanita (tamu kehormatan) tersebut duduk, kecuali
acara sudah dimulai;
15) Bila pria mengirimkan bunga kepada seorang wanita,
usahakan untuk memilih yang sesuai dengan kesukaan
wanita tersebut serta peristiwa yang terjadi;
16) Seorang pria tidak perlu membayarkan makan bagi seorang
teman wanita yang kebetulan sudah hadir terlebih dahulu
disebuah restoran;
17) Bila seorang pria akan memberiokan tempat duduknya pada
seorang wanita dikendaraan, cukup menganggukkan kepala
pada wanita itu sampbil mempersilahkan duduk kepada
wanita tersebut secara sopan;
18) Hindari memanggil nama seorang wanita dengan keras di
depan umum, walaupun kita merasa kaget dan senang atas
suatu perjumpaan yang tiba-tiba.

b. Berbicara yang baik. Kemampuan berbicara yang baik merupakan


keharusan bagi seorang perwira, karena dalam kedinasan sehari-
hari harus menyampaikan instruksi-instruksi dengan jelas kepada
bawahannya dan harusyakin bahwa anak buah dapat menerima
instruksi yang disampiakan dengan utuh.
1) Perhatikan penampilan diri pada saat akan berbicara, apakah
berdiri ditempat terbuka, paodium atau duduk serta periksa
kesiapan alat bantu untuk berbicara ( microphone) bila
disediakan.
2) Periksa kerapihan pakaian sebelum tampil berbicara dimuka
anak buah atau forum.
3) Perhatikan kecepatan dan gaya bicara, janganlah berbicara
terlalu cepat, sehingga pendengar kesulitan menangkap
materi pembicaraan.
4) Fokuskan pandangan mata kepada yang diajak berbicara
atau sapulah pandangan mata kepada pendegar dengan
seksama. Mengalihkan pandangan mata ketempat lain
menunjukkan kesan kurang menghargai bahwakn tidak
sopan. Berikan perhatian terhadap lawan bicara, seperti kita
mengharapkan perhatian dari orang lain bila kita berbicara.

26
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

5) Atur Intonasi suara saat berbicara, sehingga cukup jelas


terdengar oleh lawan bicara atau pendengar yang ada,
perhatikan artikulasi dan nada bicara dengan baik, karena
pengucapan yang tidak jelas, monoton akan membosankan
dan dapat menimbulkan penerimaan yang salah.
6) Berbicara sesuai dengan konteks menyampaikannya secara
sistematis.
7) Persiapkan dan pelajari bahan/materi yang akan disampaikan
8) Perhatikan siapa yang diajak bicara, dalam suasana apa dan
kuasai materi yang akan dibicarakan
9) Seorang perwira tidak boleh membicarakan persoalan-
persoalan militer yang bersifat rahasia diluar kepentingan
tugas.
10) Hindari mengkritik senior dan membicarakannya dengan
orang lain.
11) Hindari membicarakan persoalan pribadi didepan umum.
12) Hindari menjadi orang yang merasa tahu segalanya dan
mmendominasi pembicaraan, beri kesempatan orang lain
untuk mengemukakan pendapatnya.
13) Apabila mendapat lawan bicara yang terlalu mendominasi
pembicaraan sehingga kita lelah mendengarnya, potonglah
dengan sopan pada saat yang tepat ketika ada jeda bicara.
14) Hindari memotong pembicaraan orang lain, dan segara minta
maaf bila tidak sengaja melakukannya.
15) Hindari penggunaan istilah-istilah asing yang berlebihan atau
singkatan-singkatan yang tidak umum dalam suatu
pembicaraan.
16) Hindari pembicaraan dengan subyek yang dapat
menimbulkan pertentangan seperti suku, agam dan ras serta
topik lain yang tidak menyenangkan.
17) Dalam percakapan dinas, sadari adanya perbedaan
kepangkatan, jabatan dan senioritas.
18) Dalam konteks hubungan sosial, seorang senior tidak perlu
terlalu mempermasalahkan perbedaan pangkat, tetapi
sebaliknya seorang yunior tidak boleh mengabaikan adanya
perbedaan kepangkatan.
19) Kadang-kadang dalam percakapan sosial, seorang senior
melonggarkan batasan-batasan yang terlalu ketat dengan
yunior, namun kelonggaran ini tidak boleh dimanfaatkan oleh
yunior dalam hubungan kedinasan dan kelonggaran ini tidak
boleh dibalas dengan sikap seenaknya (sok akrab) oleh
yunior, bahkan sebaliknya harus diterima dengan penuh rasa
tanggung jawab.

27
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

20) Cerita pendek yang menarik, berita-berita yang sedang


hangat, kejadian-kejadian aneh yang dialami, acara televisi
yang menarik semuanya adalah pembuka percakapan yang
baik.
21) Sikap yang baik dalam percakapan termasuk membatasi
percakapan adalah mengetahui kapan harus berbicara dan
kapan harus diam.

c. Diskusi.
1) Diskusi merupakan sarana yang baik untuk berlajar berbicara
efektuif, menyampaikan pendapat dan menemukan
permasalahan serta pemecahannya.
2) Jika ada perbedaan pendapat, sampaikanlah sedemikian rupa
dengan santun dan tidak menyinggung atau menimbulkan
kesan menggurui.
3) Hindari menyampaikan hal-hal yang tidak sependapat secara
langsung dengan mengatakan tidak setuju . Berikan pendapat
yang wajar, sehingga lawan bicara mengerti atau memahami
bahwa kita tidak setuju.
4) Apabila perwira senior mempunyai pendapat yang berbeda,
sebaiknya kita tidak memberi komentar, kecuali senior
tersebut meminta. Sampaikan pendapat kita dengan cara
yang sopan, termasuk dalam forumforeum diskusi mimbar
akademik.
5) Perlu diingat bahwa walaupun kita adalah seorang pakar
dalam suatu bidang, harus disadari bahwa tidak satu
orangpun di dunia ini yang mnegetahui semua hal. Oleh
karena itu mengakui ketidaktahuan adalah lebih baik daripada
menjawab salah.
6) Bila kita menghadapi orang yang sok tahu padahal kita yakin
lebih tahu dari dia, maka lebih baik kita berusaha
mengalihkan pembicaraan daripada membuat malu yang
bersangkutan.
7) Berhati-hatilah membuat lelucon atau lawakan didepan umum
karena apabila salah dapat menyinggung harga diri/perasaan
orang lain.
8) Seorang pembuicara yang bauik adalah orang yang selalu
mempunyai sesuatu yang menarik untuk dibicarakan, tidak
sombong dan tidak membuat orang lain merasa risih.
9) Bila kita berbicara, arahkan pandangan kita kepada
pendengar dan perhatikan reaksinya. Tidak ada pembicaraan
satu arah yang menarik, kecuali memberikan kesempatan
kepada pendengar untuk menyampaikan pendapatnya.

28
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

10) Sebutkan identitas (nama, pangkat mengajukan pertanyaan,


saran dan tanggapan
d. Berjabat Tangan
1) Berjabatan tangan sebaiknya sepenuh telapak tangan,
kedudukan setinggi siku dan jangan mencengkeram terlalu
keras atau mengguncangguncang.
2) Dalam berjabatan tangan, seorang senior mendahului
mengulurkan tangan. Seorang pria harus menunggu wanita
mengulurkan tangannya lebih dahulu sebelum ia menjabat
tangan wanita tersebut, dan segeralah berdiri bila pada saat
itu dalam keadaan duduk.
3) Apabila sedang menggunakan PDU I lebih baik berjabatan
tangan dengan menggunakan sarung tangan daripada
membiarkan orang lain menunggu kita melepas sarung
tangan.
4) Berjabat tangan dengan mencium tangan wanita bukanlah
merupakan ungkapan penghormatan yang lazim di
Indonesia, kecuali kepada orang-orang tua yang sangat kita
hormati.
5) Bila kita berada diluar negeri, dimana mencium tangan
wanita merupakan suatu penghormatan yang harus
dilakukan, maka cara yang tepat adalah dengan memegang
tangannya dengan lembut, kemudian dengan agak
membungkukkan badan sentuhlah dengan bibir kita pada
bagian punggung telapak tangan wanita itu. Ingat, bukanlah
suatu kebiasaan untuk mencium tangan wanita yang belum
berkeluarga kecuali bila ia sudah tua.
6) Apabila menurut ketentuan agama menghendaki untuk tidak
berjabat tangan antara wanita dan pria, makla dapat diganti
dengan cara merapatkan kedua telapak tangan (seperti akan
bersalaman) didepan dada sambil menganggukkan kepala.
e. Meminta maaf, Meminta maaflah jika kita :
1) Terlambat datang pada suatu jamuan makan siang atau
malam atau peristiwa sosial lainnya misalnya suatu resepsi.
2) Gagal memenuhi sebuah janji.
3) Tidak dapat memenuhi suatu permohonan.
4) Secara tidak sengaja merusak atau memecahkan sesuatu.
Selain minta maaf, berusahalah untuk menggantinya dengan
barang yang sama/sejenis atau sesuai kesepakatan.
5) Secara tidak sengaja menginjak kaki orang lain,
menghambat jalan orang lain, atau menyenggol orang lain.
6) Memutar nomor telepon yang salah/salah sambung.

29
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

f. Meminta tolong.
1) Sampaikanlah permintaan bantuan dengan kalimat yang
sopan, umumnya menggunakan kata tolong... : apabila
mengharapkan bantuan orang lain untuk mengerjakan hal-
hal yang bersifat pribadi.
2) Sesuaikan permintaan bantuan tersebut dengan situasi dan
kondisi orang yang bersangkutan.
3) Permintaan bantuan kepada orang lain agar dibatasi pada
hal-hal yang bersifat ringan/sederhana atau tidak
memberatkan yang bersangkutan.
g. Menyampaikan terima kasih. Ucapkan terima kasih:
1) Pada saat awal dan atau akhir suatu acara kepada tamu
yang hadir atas undangan kita.
2) Setelah kita menjadi tamu, dalam suatu kunjungan,
menginap
3) dirumah orang tua atau dirumah teman.
4) Apabila kita mendapat penghargaan, kado, hadiah atau
ucapan selamat dari pihak lain.
5) Setelah menerima pertolongan atau bantuan dari pihak lain
baik atas permintaan kita maupun tidak.
h. Sopan santun merokok. Seyogyanya kita tidak merokok, bila
terpaksa akan merokok, perhatiokan hal-hal sebagai berikut :
1) Bila tidak ada asbak jangan memaksakan merokok.
2) Merokok ditempat-tempat yang memungkinkan untuk
merokok atau tempat-tempat yang telah ditentukan,
perhatikanlah ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk
larangan merokok.
3) Merokok dengan sopan, tidak membiarkan asap rokok
mengarah ke orang lain.
4) Hindari menggunakan piring, tatakan atau piring kecil yang
berada diatas meja makanm sebagai asbak, atau membuang
abu rokok ditempat sampah, kalau memang diperlukan
mintalah sebuah asbak.
5) Kita wajib minta izin pada orang-orang didekat kita terlebih
dahulu sebelum merokok atau sebelum meninggalkan
mereka untuk merokok.
6) Tidak dibenarkan merokok dalam ruangan ber AC walaupun
tidak ada tanda larangan merokok.
7) Dilarang merokok pada waktu mengendarai kendaraan
dengan pakaian dinas.
8) Sebaiknya tidak merokok dihadapan anak-anak atau wanita.

30
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman

1. Perwira dalam kehidupan sehari-hari memiliki pengertian: Gagah


berani, perkasa, ksatria, dan disebut juga sebagai pahlawan.
2. Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang perwira adalah,
berbudhi,berbakti, wira dan memiliki keutamaan.
3. Perilaku seorang perwira tercermin dalam kehidupan sehari-hari
maupun kedinasan meliputi sikap dan kepribadian, dalam berbicara,
dalam berdiskusi, berjabat tangan, meminta maaf, meminta tolong,
menyampaikan terimakasih, dan sopan santun dalam merokok.

Latihan

1. Jelaskan pengertian perwira!


2. Jelaskan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang perwira !
3. Jelaskan sikap dan perilaku seorang perwira !

31
KODE ETIK PERWIRA
-
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN

Anda mungkin juga menyukai