Anda di halaman 1dari 31

JUNI 2022

New Look of Public Administration Administrasi Publik New Normal


Pertumbuhan ekonomi (BPS) : Sektor Kesehatan : Pendapatan Negara :
• Pertumbuhan ekonomi mengalami • Kasus terinfeksi sd 13/04/21 • Realisasi pendapatan negara
kontraksi sebesar 2,07% di tahun adalah 1.583.182. Sembuh terkontraksi 16,7%. Turun dari
2020 (Pertumbuhan ekonomi 1.431.892, dan meninggal dunia 1.960,6 T (2019) menjadi 1.633,6
minus) 42.906 T (2020
• Anggaran kesehatan 2020
sebesar 212,5 T

Sektor Otomotif :
• Penjualan Mobil turun 48,35%
pada tahun 2020 selama Pandemi
Covid-19. Turun dr 1.030.126 unit
Sektor Pendidikan :
(2019) menjadi 532.027 unit
• Pembelajaran secara daring.
PANDEMI (2020)
• Banyak hambatan : sinyal, kuota,
HP, Laptop dll COVID-19

Sektor Pariwisata :
• Kunjungan wisman turun drastic dr
16,1 juta kunjungan (2019)
menjadi 4,05 juta kunjungan
Angka Kemiskinan (BPS) : Sektor Sosial : (2020) atau turun 74,84%.
• Prosentase penduduk miskin pd • Anggaran bantuan sosial 2020 Begitupun wisatawan nusantara
sep 2020 sebesar 10,19% sebesar 205,06 T atau 120,4% dr • Okupansi perhotelan & rumah
meningkat 0,97% dr sep 2019 pagu Perpres72/2020 atau naik makan (di tempat wisata) turun
ADD A FOOTER
• Prosentase penduduk miskin 82,3% dr tahun 2019 drastic sktr 70-80% 3
perdesaan naik 13,20%, dan • Diwarnai praktek korupsi dan • Peg harian byk yg diberhentikan,
miskin perkotaan naik 7,38% penyimpangan peg tetap diatur
• AP sebagai ilmu selalu rentan thd kekuatan • Awal tahun 2000 melihat perkembangan New Public
epistimologis. AP sbg praktik selalu dipengaruhi oleh Governance (NPG) sbg pendekatan yg lebih
fenomena ekonomi, politik dan social global. demokratis untuk AP. NPG menekankan pentingnya
Berbagai krisis selama bertahun-tahun telah beragam kelompok pemangku kepentingan dlm
membentuk cara pemerintah menyusun kebijakan pembuatan kebijakan & arena layanan public
dan menyediakan layanan public (Osborne, 2010)
• OPA muncul sbg respon kelembagaan untuk • Pandemi Covid-19 di tahun 2020 mengguncang
inefisiensi & nepotisme dalam pemerintahan di abad ekonomi, politik & social global & berdampak
19. dikotomi birokrasi, manajemen keilmuan panjang. Pemerintah menghabiskan sumber daya &
dikonseptualisasikan untuk membina PNS energy untuk mengendalikan pandemic dgn cepat &
professional yg mampu menjalankan kebijakan & mengurangi dampaknya. Covid-19 memaksa
program public dlm system tertutup tanpa intervensi instansi pemerintah untuk meningkatkan teknologi
politik informasi & ASN nya belajar berbagai media untuk
rapat online
• Takut dgn krisis ekonomi & birokrasi di sector public
pd thn 1970, NPM memperkenalkan gaya dan alat • AP harus terus menyesuaikan diri dalam
manajemen sector swasta pada lembaga menanggapi tantangan multiphase krn pandemic
Pemerintah. NPM digunakan untuk reformasi sector covid-19
ADDpublic dgn tujuan mempromosikan layanan public yg
A FOOTER 4
lebih efektif & responsif
4 Pilar Utama fondasi Bid AP :

1. Ekonomi. Bgmn mengelola


Sumber Daya; Bgmn
menyediakan layanan public
/NPS dgn SD yg sedikit
2. Efisiensi. Menyediakan lbh
byk layanan dgn SD yg sama
3. Efektivitas. Ttg kinerja.
Apakah pelayanan public
memenuhi tujuannya
ADD A FOOTER
4. Ekuitas. Bicara ttg keadilan
5
ADD A FOOTER 6

OPA NPM
• Dalam Model NPG/NPSm nilai atau pilar dr adm • Kolaborasi adalah proses dalam struktur jaringan
public adalah demokrasi, efektivitas, & keadilan. dimana 2 atau lebih entitas bekerjasama untuk
Orang mulai berpikir ttg jaringan memecahkan masalah yang tidak dapat diselesaikan
• Elemen kunci NPG : sendiri oleh hanya 1 entitas.
• Pendekatan pemecahan masalah. Pemerintah tdk dpt • 2 Contoh terbaik yaitu Kasus Mask-web di Korea
melayani dgn usahanya sendiri. Banyak faktor
penentu & membawa banyak tekanan social yg besar dan Kasus Hawaii (Hawai Community Foundation)
kpd masyarakat. Pemerintah perlu berkolaborasi menunjukkan kolaborasi bekerja dengan baik
dengan sector lain
• Poin kunci NPG : upaya musyawarah untuk
membangun kepercayaan & mengelola konflik krn
banyak organisasi yg berbeda memiliki alasannya
sendiri untuk berpartisipasi, untuk mulai berinteraksi
dengan orang lain & meredakan konflik
• Tata kelola kolaboratif menjadi alat yang paling
efektif untuk melibatkan berbagai kepentingan untuk
menyelesaikan masalah social yang kompleks.

ADD A FOOTER 7
• Model AP masa depan harus • Model Flat, Agile, Streamlined, Tech-Enable (FAST)
mempertimbangkan : dari World Economic Forum (WEF2012) :
• Kecepatan adalah kunci dalam proses • Pemerintah mempromosikan (1) keterlibatan
warga (2) efisiensi administrasi (3) proses
pengambilan keputusan
pengambilan keputusan (4) kolaborasi lintas
• Kemampuan beradaptasi. Lebih fleksibel sector
untuk menyesuaikan dengan kondisi baru • Pemerintah yang gesit mengatur untuk
• Kemampuan. Pemerintah harus memiliki mengumpulkan SD public, wasta & nirlaba dgn
kapasitas untuk memberikan layanan cepat untuk mengatasi masalah yang kompleks
• Teknologi • Pemerintah yg efisien merencanakan
pengurangan tenaga kerja ditambah dengan
• Transparansi kemajuan teknologi
• Kepercayaan • Pemerintah teknologi mendesain ulang
kerangka kebijakan agar selaras dengan
dinamika dunia jaringan

ADD A FOOTER 8
• Kolaborasi : suatu kerja sama yg dilakukan • Terminologi Governance jg digunakan
antarorganisasi untuk mencapai tujuan dalam menjelaskan keterkaitan
bersama yg tidak mungkin atau sulit antarorganisasi.
dicapai apabila dilakukan scr individual • Governance tidak sekedar pelibatan
atau mandiri (independen) lembaga public dalam formulasi &
• Kolaborasi : relasi antar organisasi implementasi kebijakan, ttp terhubungnya
(sosiologi), relasi antar pemerintahan (ilmu berbagai organisasi untuk melaksanakan
adm public), aliansi strategis (manajemen tujuan-tujuan public
bisnis), networks multiorganisasi • Bauer : governance sbg mekanisme
(manajemen public). koordinasi yg melibatkan berbagai unit
• Kolaborasi terjadi dlm keg yg mengelola tugas dan tingkatan organisasi
atau menangani suatu masalah ttt & satu
dengan lainnya saling tergantung
Dimensi Perspektif Mono Actor Model Multiactor Model Networks
Obyek analisis Relasi antarpengatur di pusat Relasi antar pengatur pusat & Jejaring para actor
dgn kelompok sasaran actor local
Perspektif/orientasi Pengatur di pusat Aktor local Interaksi antar actor
Karakteristik relasi Otoritatif Sentralistik vs otonomi Interdependen
Karakteristik proses Implementasi netral thd Proses politik dr representasi Proses interaksi
kebijakan formulasi kebijakan ex ante kepentingan & penggunaan informasi tujuan, &
panduan informal & sumber sumber daya saling
daya dipertukarkan
Kriteria sukses Pencapaian tujuan Diskresi kekuasaan local & Realisasi tindakan
berdasarkan kebijakan formal perolehan sumber daya dalam kolektif
kebaikan actor local
Sebab2 kegagalan Tujuan yg ambigu, terlalu Kebijakan yang kaku, Kurangnya insentif
banyak actor, & kurangnya kurangnya sumber daya & untuk tindakan kolektif
informasi & control tidak adanya partisipasi actor atau rintangan yg eksis
local
Rekomendasi untuk Koordinasi & sentralisasi Mengurangi scr bertahap Memperbaiki kondisi
governance peran sentral & kemurahan pengelolaan networks
Sumber : Kickert, Klinjnn & koppenjan, 1999
actor lokal para actor saling
Teori Ketergantungan sumber Population ecology Teori institutional
Keberadaan organisasi Organisasi2 berbagi sumber daya Lingkungan menuntut organisasi atas 2
ditentukan oleh kemampuan secara kompetitif & saling cara yang berbeda : 1). Tuntutan yg
beradaptasi thd lingkungan dlm tergantung. Pola2 saling bersifat teknis atau ekonomis yg
proses politik-keputusan internal tergantungan membentuk mengakibatkan organisasi hrs efisien &
organisasi (Jeffrey Pfeffer & kelompok sehingga disebut efektif dlm memproduksi & memasok
Gerald Salanick) population dan saling bersaing barang & jasa. 2) tuntutan yg bersifat
untuk mempertahankan legitimasi social & kultural dr masy shg
kehidupannya sehingga organisasi harus sesuai dgn nilai,
mempengaruhi daya tahan & norma, aturan & kepercayaan pd masy
prosepek tiap organisasi
Keberhasilan sebuah organisasi Teori population ecology Teori institutional diterapkan pada
sangat tergantung kepada diterapkan bila lingkungan lebih lingkungan yang menekankan
kualitas relasi yg mereka menekankan masalah teknis dan penyesuaian terhadap aturan oleh
lakukan dengan organisasi lain ekonomi organisasi
BENTUK RELASI DESKRIPSI

Devolusi Pemerintahan menyediakan dana untuk suatu kegiatan yang sudah berjalan,
tetapi bagaimana kegiatan dijalankan dan tata cara penggunaan uang
ditentukan oleh organisasi warga
Pressured Provision Masyarakat menentukan apa yang mereka butuhkan dan pemerintah
menyediakannya
Enforced Provision Pemerintah menentukan pelayanan yang diberikan dan warga wajib
membayarnya
Fee for Service Pemerintah memungut bayaran untuk suatu pelayanan dan masyarakat yang
menggunakan pelayanan tersebut membayarnya
Delegation Pemerintah menentukan pelayanan apa yang disediakan tetapi menyerahkan
tanggung jawab sepenuhnya kepada masyarakat (seperti jamban umum)
Contracting/Granting Pemerintah menyediakan dana untuk memproduksi sejumlah jenis pelayanan,
tetapi penyediaannya dilakukan oleh organisasi masyarakat melalui tender yang
kompetitif
KO-OPERASI KOORDINASI KOLABORASI
Kelompok sepenuhnya Pihak-pihak yang Setiap entitas individual
independen dan berbagi independen melakukan melepaskan sejumlah
informasi yang aliansi kegiatan dan independensi
mendukung outcome saling mendukung atas (kebebasannya) dalam
setiap organisasinya suatu event atau upaya untuk
pelayanan yang saling merealisasikan tujuan
memberi manfaat bagi bersama
masing-masing secara
timbal balik (mutual)
Sumber : Peterson
• Aktivitas jejaring : proses prarelasi dlm • Brokerage : merekam berbagai ide,
rangka memecahkan masalah atau pandangan & solusi yg muncul. Hasilnya
mencapai tujuan ttt digunakan untuk merumuskan solusi yg
o Penggalian isu2 yg akan diputuskan & diterima semua pihak
siapa yg akan dilibatkan • Fasilitasi : menciptakan suatu kondisi yg
o Sifat & jml informasi yg dibutuhkan dlm favorable (mendukung) bagi pengembangan
kaitan aktivitas tsb yg menghasilkan konsesnsus
sejumlah alternatif
• Mediasi : digunakan saat terjadi konflik &
• Aransemen interaksi : pembentukan aturan interaksi mengalami kebuntuan. Mediasi
main bersama scr transparan & disepakati dilakukan dgn cara mengundang ahli.
para pihak • Arbritasi : dilakukan oleh pihak ketiga untuk
menyelesaikan & menemukan solusi atas
persoalan
Model Collaborative Governance (Chris Ansell)
Partisipasi yg inklusif,
Desain Kelembagaan kejelasan aturan/SOP, Proses
yg transparan

Kondisi Awal
Proses Kolaborasi
Kekuasaan-SD-
Pengetahuan- Membangun kepercayaan Komitmen thd proses
Asymmetries - Saling mengakakui or saling
ketergantungan
Dialog tatap muka - Shared ownership of process
- Negosiasi dgn itikad baik - Keterbukaan untuk pencapaian
Insentif & Batasan u/ Tujuan Bersama Hasil
berpartisipasi

Hasil Antara Shared Understanding


- “Small Wins” - Misi yang jelas
Historis : Kerjasama - Rencana Strategi - Mendefinisikan masalah bersama
atau konflik (initial - Joint Fact-Finding - Mengidentifikasi nilai2 bersama
trust level)
ADD A FOOTER 15

Pengaruh Kepemimpinan Fasilitatif


(termasuk pemberdayaan)
• Interdependensi • Closed nature of networks
antaraktor
• Conflict of interest
• Variasi actor & tujuan
• Biaya pengelolaan
• Pola2 relasi antaraktor networks
• Co Governance
• Konteks politik dan social
• Jumlah actor
• Kekuatan komitmen dan
• Keragaman dalam
networks kepemimpinan
• Tujuan organisasi yang mendorong pencapaian tujuan
bersama
• Penilaian awal yang komprehensif atas nilai komoditas
• Nilai-nilai organisasi yang mempromosikan saling
ketergantungan
• Filter lingkungan & perencanaan strategis
• Komitmen administrative, pengetahuan & dukungan
BENTUK COLABORATIVE GOVERNANCE DALAM COVID-19
BENTUK COLABORATIVE GOVERNANCE DALAM BENCANA LONGSOR
• Covid-19 telah menciptakan kebijakan WFH & WFO. • Komunikasi aktif antara manajer lini dan staf adalah yg
WFH memungkinkan orang & system untuk beroperasi terpenting. Membina komunikasi yg berkelanjutan dlm tim
dr jarak jauh & menciptakan tantangan bagi organisasi dapat meningkatkan kelangsungan pelayanan,
mempertahankan standar & akuntabilitas, dan mencegah
• Di era Covid-19, baik WFH atau WFO, masyarakat efek merugikan yg dapat timbul ketika pegawai menjalani
berharap Pemerintah tetap dapat memberikan layanan isolasi khususnya thd kinerja.
untuk kepentingan masyarakat.
• Terdapat sejumlah fungsi dlm AP akan menghadapi resiko
• Kewajiban pimpinan untuk memastikan para pegawainya lebih tinggi saat ini diantaranya :
tetap terhubung, antar staf tetap terhubung serta dengan
organisasi secara keseluruhan. Ketiadaan manajemen yg • Pengadaan. Di Indonesia missal pengadaan sembako untuk
bantuan social
efektif dpt menyebabkan sejumlah efek buruk
• Manajemen Kontrak
• Penurunan produktivitas
• Manajemen Informasi
• Pendekatan tugas yg tidak konsisten
• Penilaian yg buruk krn tdk adanya sumber dukungan, • Kesempatan baru dan tak terduga munculnya perilaku
panduan dan saran yg biasanya tersedia korup & dieksploitasi oleh individu yg termotivasi
• Kehilangan kolaborasi yg menyebabkan kelompok kerja • Tekanan pada pejabat public : stress, tekanan, tll banyak
tertutup
bekerja, kurang penghargaan
• Kehilangan pengawasan yg efektif terkait dgn keputusan
ADD A FOOTER 20
penting
- Korupsi msh terjadi
- Dari perspektif governance, - Upaya yg harus dilakukan : integritas (1)
ketidakpatuhan masy dlm menjalankan beban adm (2) penggerak kompetisi (3)
protokol kesehatan bersumber dr transparansi anggaran belanja (4)
legitimasi regulasi protokol kesh akuntabilitas social (5) kebebasan pers
- Legitimasi : kemampuan pemimpin u/ (6) independensi peradilan
Akuntabilitas &
mempengaruhi warga untuk patu thd Transparansi
UU baru ataupun aturan baru dgn pengelolaan Bentuk partisipasi public dlm
alasan keyakinan mematuhi dana
penanganan merespon covid19 :
dikarenakan setiap orang mematuhi Covid19 - Investasi dlm produksi bersama
- Bekerjasama dgn berbagai
kelompok masy
Partisipasi
public dlm - Komitmen thd keragaman
Legitimasi melalui pemanfaatan beragam
implementasi
regulasi
kebijakan pengetahuan & keahlian
protokol
PSBB &
Kesehatan
Protokol - Responsif & transparan dlm
Permasalahan
Governansi di Kesehatan bentuk kepedulian thd suara
era New masy & bertindak atas
- 3 kriteria bukti yg memenuhi standar Normal kepentingan masy
pembuat kebijakan untuk kegunaan
(Corbett, 2010) : - Pemerintah yg responsive & bertanggung jawab thd
krisis social ekonomi
• Kredibilitas-kualitas ilmiah yg tinggi &
- Daya tanggap pemerintah di new normal
tdk bias - China meningkatkan pemanfaatan platform online
• Aksesibilitas- mudah dipahami u/ layanan perlindungan social (asuransi
Kebijakan Daya tanggap
• Ketepatan waktu-tersedia saat public berbasis Pemerintah thd pengangguran)
keputusan diambil bukti krisis - Filifina menetapkan layanan online u/
- Jerman bekerjasama dgn ilmuwan & menyederhanakan adm di semua level
ADD A FOOTER pemerintahan: 21
lembaga penelitian u/ mencegah,
- Australia menerapkan aturan u/ mempercepat
mendeteksi, membatasi & mengobati proses klaim layanan kesehatan & asuransi melalui
- Perlu kolaborasi. Dibutuhkan saluran online & mobile serta memangkas
kepemimpinan kolaboratif berbagai persyaratan
• Setiap Organisasi baik privat maupun public • 5 alasan penting inovasi sector public dalam rangka
yang ingin selalu eksis, akan selalu mengikuti menyesuaikan perkembangan (Jason Potts & Tim
perubahan dan perkembangan. Sehingga Kastelle, 2019) :
Inovasi sector public menjadi suatu  Ukuran sector public yang cenderung besar
keharusan.  Organisasi sector public mrpkn organisasi yg dibentuk dgn
tujuan khusus yaitu sbg kepanjangan tangan pemerintah
• Inovasi isu penting dlam agenda pembuat untuk membantu penyediaan pemenuhan pelayanan public
kepada masyarakat.
kebijakan (Bekkers & Tummers, 2015) :
 Implementasi inovasi dlm pelayanan sector public harus
 Inovasi dpt dijadikan sarana untuk melakukan diikuti dengan penerapan standar mutu yg jelas supaya ada
perubahan, baik untuk merespon perubahan- tolok ukur dan alat evaluasi yg jelas Ex: best practice,
perubahan yang terjadi dalam organisasi Benchmarking
maupun perubahan karena tuntutan lingkungan  Akibat adanya ekonomi dan teknologi yang terus
 Inovasi sector public dapat meningkatkan citra berkembang, maka penyesuaian kebijakan yg terkait dgn
positif di masyarakat karena apa yang menjadi inovasi pada sector public
kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi  Adanya tuntutan system manajemen yang kolaboratif, yaitu
pentingnya keterlibatan sector privat dan masyarakat dalam
 Dengan citra baik, organisasi sector public pelaksanaan pelayanan sector publik
dapat meningkatkan legitimasi
ADD A FOOTER
 Inovasi dapat berkontribusi terhadap kinerja 22

atau efektifitas organisasi


Gelombang Inovasi di Berbagai Aspek
Perbandingan Dimensi Inovasi dalam
Sektor Publik

Hartley (2005) Halvorsen et al (2005) De Vries, Bekkers & Windrum (2008) Fuglsang &
Tummers (2015) Pedersen (2011)
Product Innovation A new or improved Proces (administrative Services Teknologi
service & Technology)
Service Innovation Process innovation Product Service Delivery Pelayanan
Process Administrative Governance Administratif rr Organisasi
innovation Organizational
Position System innovation Conceptual Conceptual Proses
Strategic Conceptual innovation Policy Marketing
Governance Radical change of Systematic Konseptual
rationalist
Rhetorical
ADD A FOOTER 24
• PEOPLE : kemauan & kemampuan berinovasi
• PROCESS : teknik/metode & instrument berpikir
kreatif hingga merancang & menjalankan inovasi
• CULTURE : kebijakan yg pro perubahan, lingkungan
kerja egaliter & kompetitif, cara kerja berorientasi
kualitas
ADD A FOOTER 25
FRAMEWORK INOVASI

Innovation
• Leadership & Activity • Improvement in
Culture Efficiency
• Management of • Generating Idea • Improvement in
Innovation • Selecting Idea Public Service
• Organizational • Implementing Idea
enablers of • Diffusing Idea
innovation Impact on
Innovation Performance
Capability

Sumber: Alastair Hughes, Kyla Moore, and Nimesh Kataria. 2011. Innovation in the Public Sector: A Pilot Survey for Measuring Innovation across the
Public Sector.
Strategi Menciptakan Inovasi :
1. Kenali Potensi Dimensi Variasi

2. Kenali Masalah : identifikasi masalah, Kelas, rumah, kantor, alam terbuka, wilayah konflik, lokasi
Tempat pengungsian, kantong kemiskinan, daerah rawan bencana, kantong-
pahami kausalitas masalah, temukan kantong kemiskinan, puncak gunung yang sepi
key-leverage Pagi (06-12), siang (12-16), sore (16-18), malam (18-24), dini hari (01-
3. Kenali Target : tentuan area intervensi, Waktu 03), fajar/subuh (03-06), bersamaan dengan jam kerja, diluar jam
rancang target hasil dari intervensi kerja, dalam hari kerja, musim liburan
Pimpinan organisasi, pejabat tinggi dan menengah, para pejabat
4. Identifikasi stakeholder
Peserta fungsional, pelaksana, tenaga kontrak, mitra organisasi, office boy,
5. Integrasi antar sektor tenaga outsourcing, anggota keluarga pegawai
Ceramah (kuliah), tanya jawab, diskusi kelompok, simulasi (role play),
Metode praktek, studi kasus, story-telling, pro-kontra, visitasi, pembelajaran
mandiri (self-learning), kontemplasi
Media Bahan tayang powerpoint, film pendek, musik, papan tulis/flipchart,
alat peraga
Pengajar Widyaiswara, pejabat fungsional selain Widyaiswara, pejabat
struktural, pengusaha, politikus, LSM, masyarakat, orang asing

ADD A FOOTER 27
DYNAMIC GOVERNANCE DALAM MENCIPTAKAN IKLIM INOVASI DALAM ORGANISASI
(Neo dan Chan)

ADD A FOOTER 28
ABLE PEOPLE (NEO DAN CHAN)

ADD A FOOTER 29
Agile Process

ADD A FOOTER 30
Dr. Rusliandy
Email:
rusliandy1980@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai