Anda di halaman 1dari 16

Usulan Masyarakat Sipil:

Isu Strategis dan Fokus Area Implementasi OGP


di Indonesia 2023-2024

Sekretariat CSO – OGP Indonesia


Penjaringan Isu Strategis OGI

o 120+ peserta,
o 70+ lembaga (nasional dan daerah)
o Sebaran Wilayah: Sumut, Riau, Sumbar,
Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat,
o 07 – 15 Juni 2022 Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali,
o Serial Diskusi Online
NTT, NTB, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Sulsel,
Sultra, Gorontalo, Manado, Maluku

o Pelayanan Publik Digital yang Inklusif dan Pemuda “


o Integrasi Data Daerah dan Pusat Secara paralel, CSO
o Lingkungan, SDA, Energi, dan Partisipasi Publik mengisi online survey
o Civic Space, Perempuan dan Access to Justice yang didistribusikan
o Pemilu dan Demokrasi Sekretariat Bersama
o Anggaran dan Anti Korupsi
o Open Parliament Indonesia

Merancang Isu Strategis OGI

Menyusun Isu Evaluasi implementasi OGP di Indonesia baik dari


Strategis dan Fokus ekosistem pendukung maupun RAN
Area Implementasi
Open Government Prioritas Agenda Pemerintah dan Masyarakat Sipil ke
depan
Partnership di
Indonesia ke
Isu-isu utama yang dihadapi warga ke depan (pasca
depan pandemic COVID-19, election, situasi global, etc)
Evaluasi pada ekosistem pendukung (regulasi)

Saat ini Mimpinya?

Keppres Nomor 13 Tahun 2014 tentang mendorong penguatan Regulasi pada


Penetapan Keanggotaan Indonesia pada komitmen ini dalam bentuk
Open Government Partnership (OGP) Peraturan Presiden

Keputusan Menteri PPN/Kepala


Bappenas Nomor Kep.88 / M.Ppn / Hk / 06 /
2018 tentang Pembentukan Tim Koordinasi
Strategis Pelaksanaan Rencana Aksi Open
Government Indonesia
Evaluasi RAN OGI (shadow report CSO dan IRM)

Catatan Baik Catatan Kurang Baik Kendala

• Mendapat penilaian STAR • Implementasi renaksi • Regulasi kurang kuat


(IRM: relevansi nilai-nilai tidak tercapai • Kolaborasi KL – CSO kuat
OGP, spesifik, berpotensi • Kurang kolaboratif pada pada penyusunan, lemah
berdampak luas, selesai saat implementasi renaksi pada implementasi
dalam implementasi) • Tidak menjadi agenda • Rencana Aksi hanya
• Inklusif, mengakomodir prioritas K/L disisipkan pada program
usulan masyarakat sipil • Terlalu luas cakupan K/L, tidak ada anggaran
• Mirroring dengan inisiatif isunya khusus
lain (Stranas PK, SDGs, • Kurang berdampak luas • CSO dengan pendanaan
etc.) mandiri
• Pergantian pimpinan K/L -
CSO
Catatan penting IRM – Renaksi OGI 2020-2022

Ko-kreasi RAN
Usulan RAN
• Perluas informasi di situs Open Government
Indonesia; tingkatkan keterwakilan • clear dan konkret, elemen OGPnya
masyarakat sipil di forum Multi-Stakeholder jelas, komitmen politiknya doable,
Forum (MSF) Steering Committee; libatkan dan impact ke beneficiaries jelas
perwakilan pemerintah tingkat tinggi dalam
co-creation; rancang komitmen dengan
target konkret dan ambisius.
Impact
• bisa terbentuk dengan komitmen
Desain RAN politik yang kuat, mekanisme
• Policy Expert, KL/Pemda, dan CSOs duduk pelibatan penerima manfaat, dan
bersama mendiskusikan ukuran yang clear komunikasi rutin dengan CSO.
dan konkret. Perlu mendetailkan apa target Refleksi lainnya: perlu ada kepastian
yang secara ambisius dalam 2 tahun ingin anggaran di KL dan untuk CSO
diselesaikan secara konkret
Agenda Prioritas Pemerintah – Masyarakat Sipil

Pemerintah Agenda Masyarakat Sipil Situasi Global dan Nasional

• RPJP 2005-2025 • Pelayanan Publik Digital • OGP Global: Open


• RPJMN 2019-2024 yang Inklusif dan Pemuda Renewal=> Post Pandemic
• Integrasi Data Daerah dan COVID-19
• Renstra K/L 2019-2024
Pusat • Presidensi Indonesia G20:
• Prioritas Presiden dalam arsitektur kesehatan global,
• Lingkungan, SDA, Energi,
implementasi OGP di dan Partisipasi Publik transformasi digital dan
Indonesia : Partisipasi ekonomi, dan transisi
• Civic Space, Perempuan dan
Publik dan Inovasi Access to Justice energi berkelanjutan
Layanan Publik Digital • Nasional: Pemilu 2024,
• Pemilu dan Demokrasi
yang Inklusif Pasca Pandemi COIVD-19
• Anggaran dan Anti Korupsi
• Open Parliament Indonesia
Hasil Penjaringan Isu Strategis (1)
Pelayanan Publik Pasca COVID-19 Pemilu
1 o Pemulihan ekonomi pasca COVID, 3
o Sistem Integritas Partai Politik
penguatan UMKM, pelayanan
(Akuntabilitas Parpol) terkait bantuan
kesehatan yang fokus kepada ibu dan
keuangan partai dan keterbukaan
anak
keuangan partai
o Pengembangan layanan publik digital
yang inklusif
Civic Space dan Gender
4
Access to Justice
2 o konsultasi publik dalam proses legislasi
o peningkatan alokasi anggaran dan dan pengambilan keputusan, Revisi UU
akses layanan bantuan hukum pada ITE, terlibat dalam advokasi pendanaan
kekerasan berbasis gender dan anak masyarakat sipil
(Aceh permintaan priorita) o Mengurangi GBV Online (scale up),
o Revisi Qanun Jinayah yang GEDSI masuk dalam standar minimum
melibatkan partisipasi seluruh layanan publik dan OBH, akses
stakeholder di Aceh bantuan psikologis dan visum bagi
o Pelatihan litigasi dan non litigasi korban KS di daerah remote
kasus KS bagi OBH dan paralegal (kepulauan) turunan dari UU TPKS
Hasil Penjaringan Isu Strategis (2)
Data Governance
5
o Peningkatan Implementasi Satu Data Lingkungan dan SDA: 6 wilayah pilot (kelanjutan dari
Renaksi 2020-2022, anggota Local OGP dan 2 provinsi); keterbukaan data pertambangan
lain: hasil produksi dan penerimaan, kewajiban reklamasi dan pasca tambang; data perizinan
lingkungan dan kesediaan data daya dukung daya tampung lingkungan; data penerimaan dan
distribusi dana ekologi; data perizinan kehutanan, perkebunan, sawit & sertifikasi ISPO, data
perikanan, data wilayah negara dalam kaitannya dengan pengakuan MHA; data penegakan
hukum TSL melalui multidoor approach
o Satu Data dan Open Data Pemilu untuk akuntabilitas penyelenggara pemilu dan
pengawas pemilu: Kanal Open Data untuk Pengawasan Pemilu oleh Publik;
Angaran/Keuangan Partai Politik; Informasi Kekayaan Petahana
o Integrasi Data Pusat-Daerah Data Kesejahteraan: Integrasi DTKS yang inklusif
o Access to Justice: data disagregate untuk peningkatan akses kelompok rentan
o Beneficial Ownership: Publikasi Data BO
o Open Data APBN, APBD dan APBDes: Anggaran pemulihan COVID-19 (PEN); Pendapatan
Negara dari sektor SDA; Anggaran darurat
Hasil Penjaringan Isu Strategis (3)
Energi, Iklim, Lingkungan dan SDA Open Parliament Indonesia
6 o Energi : Penguatan RAN tentang BO: isu identifikasi BO,
7
ketiadaan sanksi, koordinasi multisektoral, serta pembagian o Penguatan pada Sistem
lingkup dengan Stranas PK; Quantity Assurance: mengaitkan Informasi Legislasi:
SNI dengan dana DBH migas termasuk persyaratan Dokumen minimum
teknisnya; Open Contract sektor Pertambangan dan SDA (naskah RUU, dan juga
o Perubahan Iklim: Pendanaan transisi energi dalam perkembangan legislasi
kaitannya dengan perubahan iklim; Pertimbangan format open data);
perubahan iklim dalam proses penyusunan dan revisi RTRW memperkuat MSF
dan RZWP3K dalam proses legislasi
o Lingkungan: Penguatan pengaduan/pelaporan: jangka (media dan konstituen)
waktu, perlindungan pengadu, transparansi tindak lanjut; o Sistem Informasi
Transparansi IKN: laju deforestasi, dokumen RTRW dan Pembahasan Anggaran
RZWP3K, partisipasi publik dalam penyusunan dokumen di DPR: Publik dapat
lingkungan mengakses informasi
o Sektor Kehutanan: Penguatan fungsi dan peran hutan dan perkembangan
dalam carbon trading serta percepatan perhutsos pembahasan di DPR RI
Hasil Penjaringan Isu Strategis (4)
Anggran dan Anti Korupsi
8
o Peningkatan partisipasi publik dalam perencanaan hingga realisasi anggaran, pengadaan,
pendidikan antikorupsi, anggaran pemilu. Perlu memperhatikan keterlibatan perempuan dan
anak muda.
o Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa: Open Contracting (dari perencanaan hingga
realisasi untuk berbagai metode pengadaan); Membuka informasi pengadaan lebih banyak
(Sistem SPSE/LPSE yang ada sekarang harus bisa mengakomodir kebutuhan membuka
informasi ini. Misal: KAK, HPS, Publikasi Berita Acara Penunjukkan Langsung, pengadaan
darurat, dll)
o Memperkuat peran auditor dalam penanganan kasus korupsi - independensi dari kepala
daerah
o mendorong peran UMKM dalam PBJ. Good practice di Pemkot Semarang (Local OGP) dalam
Keterbukaan Kontrak PBJ pada makan minum bekerjasama dengan UMKM (aplikasi Gula
Asem)
o Transparansi proses penegakan hukum tipikor di website resmi penegak hukum secara
berkala (real time).
Kriteria Usulan ke depan (sedikit tapi berdampak)

General Action Spesific Action

• Penguatan Regulasi •Relevan dengan prinsip-prinsip


• OGP menjadi motor dalam OGP
mendorong implementasi “Open •Spesifik
Renewal” pasca COVID-19 dalam
setiap isu dan kebijakan pemerintah •Modalitas kolaboratif yang kuat
baik di tingkat pusat masupun CSO-K/L (komitmen)
daerah. •Sejalan dengan agenda prioritas
• Mainstreaming pelibatan yang Pembangunan Pemerintah
inklusif semua rencana aksi: •Peluang pendanaan untuk CSO
kelompok perempuan, difable dan
pemuda serta Kesetaraan Gender, •Potensial impact
Disabilitas, dan Inklusi Sosial
(GEDSI)
Tindak Lanjut

o Pembentukan Working Group (melibatkan CSO daerah) setiap isu yang akan di
lead oleh salah satu CSO yang ditunjuk
o Mematangkan usulan Rencana Aksi dengan mempertimbangkan: dari sisi
kebijakan, KL/Pemda, beneficiaris engagement, dan juga target yang lebih konkrit,
menyusun mitigasi resiko, melihat renstra/Renja K/L, RPJMN, irisan dengan
Stranas PK dan Sekretariat SDGs serta kolaborasi pada cross cutting isu dengan
WG lain
o Bilateral – Multilateral meeting dengan K/L, mendiskusikan potensi implementasi
Renaksi
o Menyiapkan secara bersama dengan mitra K/L untuk draft rancangan renaksi
o Menggali potensi support dari mitra pembangunan
Hasil Survey Online Penjaringan Isu Strategis
Sekretariat CSO – OGP Indonesia (Medialink)
Jalan Tebet Timur Dalam 8 V No. 21 Tebet, South Jakarta, Indonesia
(021) 8303131 Post Code 12820, www.medialink.or.id

Anda mungkin juga menyukai