Anda di halaman 1dari 21

USAID ERAT

(Tata Kelola Pemerintahan yang


Efektif, Efisien, dan Kuat)

DAFTAR ISI

LATAR BELAKANG 2
ISU IDEATHON 4
1. Pilihan Provinsi 4
1I. Pilihan Isu 4
JENIS IDE YANG DILOMBAKAN 10
KRITERIA PENILAIAN 12
ALUR PENGUMPULAN IDE 12
SYARAT DAN KETENTUAN KOMPETISI 14
1. Kategori Peserta 14
II. Syarat dan Ketentuan Peserta 15
LINIMASA KOMPETISI 16
HADIAH PEMENANG 17
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) 18
I. Ideathon Tons-of-Idea 18
II. Kepesertaan 18
III. Ide 19
IV. Aturan Pemenang 20

1
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
LATAR BELAKANG
Pelayanan publik di Indonesia masih membutuhkan perbaikan dan peningkatan kualitas.
Menurut penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan Publik yang dilakukan Ombudsman (2021)
di lingkup pemerintah kabupaten, baru 24,76 persen dari 217 kabupaten yang berada di
zona hijau atau dianggap memiliki performa pelayanan yang baik, sedangkan 54,33 persen
kabupaten berada di zona kuning (kepatuhan sedang) dan 20,91% kabupaten berada di
zona merah yang artinya memiliki tingkat kepatuhan yang rendah. Sedangkan di lingkup
pemerintah kota, lebih dari 60 persen kota berada di zona kuning. Selain dari segi
kepatuhan standar, pelayanan publik juga perlu lebih inklusif, agar dapat diakses oleh
kelompok rentan, seperti orang dengan disabilitas, perempuan, lansia, masyarakat adat,
dan komunitas rentan dan termarjinalkan lainnya. Sejatinya, pelayanan publik harus dapat
dinikmati oleh semua warga negara, apapun latar belakangnya.

Pelayanan publik prima atau service of excellence adalah pelayanan yang menimbulkan
kepuasan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, pelayanan prima perlu mengetahui
dan memenuhi harapan masyarakat, sehingga menimbulkan kepuasan pada masyarakat.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, peran dan partisipasi masyarakat sangatlah
vital. Dalam spektrum partisipasi yang dikeluarkan oleh International Association for
Public Participation, terdapat lima spektrum utama dalam partisipasi publik, yaitu:
menginformasikan, mengonsultasikan, melibatkan, kolaborasi, dan pemberdayaan untuk
mencapai kondisi ideal di mana masyarakat sudah berdaya dan berpartisipasi aktif dalam
proses pelayanan publik mulai dari desain pelayanan hingga monitoring dan evaluasi, perlu
dimulai kolaborasi.

Terdapat peluang besar untuk peningkatan kualitas pelayanan publik dengan pelibatan dan
partisipasi bermakna dari orang muda. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Survei Angkatan
Kerja Nasional 2021 menyebutkan bahwa saat ini Indonesia sedang dalam periode bonus
demografi di mana jumlah usia produktif (15-64 tahun) mendominasi populasi. Selain itu,
berdasarkan Sensus Penduduk 2020, Indonesia didominasi oleh generasi Z (kelahiran
1997-2012) dan millennial (kelahiran 1981-1996) yang jumlahnya mencapai 53.8% dari
total populasi. Kondisi ini menjadi sebuah peluang, karena berdasarkan studi yang
dilakukan oleh Plan International dan Asian Development Bank, orang muda memiliki

2
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
banyak kontribusi penting dan dapat berperan sebagai edukator, konektor, atau
mobilisator dalam mempengaruhi orang tua, masyarakat, hingga pemerintah baik di tingkat
daerah hingga nasional. Partisipasi orang muda secara bermakna berarti tidak
menempatkan mereka sebagai formalitas semata, melainkan memberi ruang dalam setiap
pengambilan keputusan, terutama dalam kebijakan yang menyangkut dirinya serta publik
yang lebih luas.

Sebagai upaya kolaborasi dengan masyarakat dan peningkatan partisipasi orang muda yang
bermakna dalam pelayanan publik, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) dengan dukungan dari USAID ERAT (Tata
Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat) menyelenggarakan kompetisi
Ideathon Tons-of-Idea dengan tema “Orang Muda untuk Pelayanan Publik Prima”.
Kompetisi ini bertujuan untuk mendorong partisipasi bermakna orang muda dari kalangan
aparatur sipil negara (ASN), mahasiswa, dan akademisi serta praktisi muda untuk
mendukung pemerintah lokal di Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara dalam perbaikan isu pelayanan publik yang
khas di daerahnya masing-masing melalui ide inovatif.

3
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
ISU IDEATHON

1. Pilihan Provinsi
Dalam kompetisi ini, terdapat tujuh tema isu berdasarkan prioritas pembangunan Nasional
tahun 2023 yang dapat kamu pilih. Ide inovasi pelayanan publik terkait isu yang kamu pilih
harus dibuat dengan tujuan untuk dapat diterapkan dan berangkat dari
permasalahan nyata di salah satu provinsi berikut:
● Banten
● Jawa Timur
● Kalimantan Barat
● Nusa Tenggara Timur
● Sulawesi Selatan
● Sumatera Utara

1I. Pilihan Isu


Berikut adalah isu utama Ideathon Tons-of-Idea beserta contoh isu temuan di provinsi
terkait:

1. Pemerataan Infrastruktur dan Transformasi


Digital
Perkembangan digitalisasi yang begitu pesat perlu
diimbangi dengan peningkatan infrastruktur pendukung
dan pelayanan dasar secara merata. Pemerataan ini
memastikan perkembangan digital mampu memberikan
nilai tambah ekonomi kepada masyarakat.
● Banten: Digitalisasi infrastruktur pendukung
pertumbuhan ekonomi, reformasi infrastruktur
pelayanan dasar.
● Jawa Timur: Infrastruktur sanitasi dan air bersih
yang rendah, infrastruktur transportasi darat.
● Kalimantan Barat: Infrastruktur sanitasi dan air

4
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
bersih yang masih rendah, infrastruktur
transportasi darat.
● Nusa Tenggara Timur: membangun komunitas
melek digital, pelestarian budaya melalui
infrastruktur digital.
● Sulawesi Selatan: Transportasi publik, infrastruktur
sanitasi dan air bersih yang masih rendah,
konektivitas wilayah.
● Sumatera Utara: rendahnya kepemilikan kartu
identitas (KTP elektronik dan akte kelahiran),
infrastruktur sanitasi dan air bersih yang masih
rendah.

2. Kesehatan
Semua orang berhak sehat. Pelayanan kesehatan
berkualitas dengan biaya terjangkau, pelayanan yang
inklusif, dan fasilitas yang mumpuni dan merata adalah
kuncinya. Untuk mewujudkan kondisi tersebut,
kepesertaan setiap orang dalam cakupan kesehatan
semesta (universal healthcare) dan perbaikan
pelayanan kesehatan perlu digencarkan.
● Banten: Pengentasan stunting dan penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
● Jawa Timur: Stunting dan sanitasi.
● Kalimantan Barat: Stunting, penurunan angka
kematian ibu dan bayi
● Nusa Tenggara Timur: Pensinergian puskesmas
dengan komunitas masyarakat
● Sulawesi Selatan: Jaminan kesehatan, stunting,
ketersediaan dan akses air bersih, sanitasi.
● Sumatera Utara: Stunting, ketersediaan dan akses
air bersih, dan sanitasi.

5
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)

3. Pendidikan dan Budaya


Layanan pendidikan punya peran mendasar dalam
pembangunan dan upaya mencapai kesejahteraan
masyarakat. Namun, tingkat partisipasi sekolah di
Indonesia masih belum optimal di tingkat sekunder
dan tersier. Pemerataan layanan pendidikan berkualitas
serta penguatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas
menjadi kuncinya.
● Banten: peningkatan angka partisipasi sekolah dan
Pelestarian budaya dalam rangka penurunan angka
pengangguran
● Jawa Timur: Angka partisipasi sekolah tingkat
menengah dan tinggi relatif rendah, kesenjangan
kualitas pendidikan antar kabupaten/kota.
● Kalimantan Barat: Penurunan angka putus sekolah,
peningkatan harapan lama sekolah yang rendah.
● Nusa Tenggara Timur: Peningkatan akses terhadap
pendidikan berkualitas bagi daerah terpencil,
perlindungan dan pengembangan ekspresi budaya
lokal.
● Sulawesi Selatan: Angka partisipasi sekolah tingkat
menengah relatif rendah, literasi digital.
● Sumatera Utara: Akses pendidikan, kesenjangan
kualitas pendidikan antar kabupaten/kota.

6
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
4. Kesejahteraan Sosial dan Pengentasan
Kemiskinan
Kemiskinan dan kesejahteraan adalah isu struktural.
Dalam upaya pengentasan kemiskinan, kebijakan
jangka pendek seperti penguatan program jaring
pengaman sosial diperlukan. Kebijakan ini juga perlu
didukung dengan kebijakan jangka panjang seperti
penyediaan perumahan terjangkau, air bersih bagi
masyarakat umum, peningkatan kualitas pendidikan,
hingga perluasan lapangan pekerjaan.
● Banten: Pengendalian inflasi, pengangguran dan
pengentasan kemiskinan
● Jawa Timur: Kemiskinan, literasi keuangan,
pengangguran.
● Kalimantan Barat: Kemiskinan ekstrim
● Nusa Tenggara Timur: perlindungan kelompok
rentan, difabel, korban bencana
● Sulawesi Selatan: Kemiskinan, sinkronisasi data
Jaring Pengaman Sosial (JPS).
● Sumatera Utara: Kemiskinan, pengangguran.

5. Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan


Perempuan
Pelayanan publik harus dapat merangkul siapapun
secara merata, apapun gender mereka. Adopsi dan
implementasi kebijakan yang menjamin penghargaan
pada pekerja domestik, hak yang sama kepada
perempuan dan minoritas gender terhadap sumber
daya ekonomi, dan partisipasi penuh dalam proses
pengambilan keputusan diperlukan. Upaya untuk
mengakhiri segala bentuk diskriminasi dan kekerasan
terhadap perempuan dan anak juga harus didorong.

7
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
● Banten: Pengarusutamaan gender dalam
pelaksanaan pembangunan.
● Jawa Timur: Perkawinan anak, diskriminasi gender.
● Kalimantan Barat: Kekerasan dalam rumah tangga,
pernikahan dini anak.
● Nusa Tenggara Timur: Pengembangan kualitas
keluarga (pra nikah) dan kesehatan perempuan.
● Sulawesi Selatan: Perkawinan anak, kekerasan
dalam rumah tangga.
● Sumatera Utara: Angka kematian ibu dan bayi,
kekerasan seksual.

6. Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim


Charles Darwin pernah mengatakan, bukan spesies
terkuat yang akan bertahan, melainkan mereka yang
paling responsif terhadap perubahan. Di tengah
rentetan ancaman bencana dan gempuran dampak
perubahan iklim, pelayanan publik kita pun perlu terus
beradaptasi melalui peningkatan penanggulangan dan
ketahanan terhadap bencana.
● Banten: Ketahanan pangan di tingkat lokal dan
mitigasi bencana.
● Jawa Timur: Sarana dan prasarana mitigasi
bencana.
● Kalimantan Barat: Banjir, tanah longsor, kebakaran
hutan.
● Nusa Tenggara Timur: Mitigasi bencana alam,
pensinergian kelompok tanggap bencana milik
pemerintah dan komunitas masyarakat.
● Sulawesi Selatan: Mitigasi perubahan iklim pada
wilayah pesisir, konektivitas antar wilayah dalam
penanggulangan bencana.

8
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
● Sumatera Utara: Penanggulangan banjir dan
longsor.

7. Reformasi Tata Kelola Pemerintahan


Ibarat kendaraan yang berjalan saat mesinnya bekerja,
kondisi pelayanan publik prima pun dapat tercapai
ketika kelembagaan dan birokrasi pemerintahan
berfungsi dengan efektif. Selain penyederhanaan
birokrasi, adanya struktur organisasi, tata kelola, serta
budaya dan manajemen sumber daya manusia dalam
lembaga yang menunjang berperan penting dalam
mewujudkan hal ini.
● Banten: Inovasi birokrasi yang berdampak dan
inovasi kanal pelayanan publik
● Jawa Timur: Peran desa penyelenggaraan
pemerintahan.
● Kalimantan Barat: pemetaan kompetensi ASN
● Nusa Tenggara Timur: Praktek cerdas
penyelenggaraan birokrasi (smart governance) dan
digitalisasi pelayanan publik
● Sulawesi Selatan: Inovasi penyelenggaraan
pemerintahan, akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan.
● Sumatera Utara: Transparansi dan akuntabilitas
kinerja pemerintah, koordinasi lintas perangkat
daerah kabupaten/kota.
Catatan:
Kamu diperbolehkan untuk mengangkat isu turunan yang belum tercantum pada contoh
per provinsi di atas. Syaratnya, isu turunan tersebut berangkat dari permasalahan nyata di
provinsi pilihanmu dan masih termasuk dalam salah satu dari ketujuh isu utama yang
dilombakan.

9
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
JENIS IDE YANG DILOMBAKAN
Peserta yang mengirimkan idenya minimal harus mencakup salah satu dari lima jenis ide
berikut:

Gagasan
Ide program untuk menjawab tantangan dan permasalahan utama.
Contoh: rancangan program pengurangan kemiskinan ekstrem,
program pencegahan perkawinan anak,, dll.

Produk
Ide yang berupa kebijakan, alat berbasis teknologi, atau bentuk
lainnya yang dapat diimplementasikan agar pelayanan publik lebih
baik dan inklusif. Contoh: desain deteksi dini wilayah rentan
bencana, dll.

Sistem
Ide yang berbentuk rancangan sistem atau skema yang dapat
mempermudah atau memangkas jalur birokrasi pelayanan publik
agar menjadi lebih cepat dan efektif. Contoh: pelayanan one stop
service, anti pungli, pembuatan e-KTP satu jam.

Aplikasi
Ide berbasis teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan dan
kepuasan masyarakat berupa inovasi yang belum ada di daerah
lainnya maupun layanan digital terpadu. Ide dituangkan dalam
bentuk purwarupa (prototype) dengan menjelaskan alur kerja
aplikasi. Contoh: prototipe aplikasi pendaftaran konsultasi
Puskesmas, integrasi pembuatan identitas legal, dan pemutakhiran
data secara daring.

10
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)

Platform
Ide yang berbentuk wadah informasi yang dapat dijangkau luas oleh
masyarakat untuk mengakses layanan publik. Ide dapat dituangkan
dalam bentuk konsep ide atau purwarupa dengan menjelaskan alur
kerja platform yang dimaksud. Contoh: konsep dan perancangan
pusat informasi pendaftaran bantuan sosial, dll.

11
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
KRITERIA PENILAIAN

No Kriteria Penilaian Poin Penilaian Presentase


(%)

1 Ketepatan Identifikasi Masalah ● Peserta dapat menjabarkan 25 %


kesenjangan antara realita dan
kondisi ideal tentang isu.
● Peserta dapat mengidentifikasi
akar permasalahan dari isu yang
dipilih.

2 Inklusivitas Ide ● Ide mampu mewakili kebutuhan 25 %


kelompok rentan tertentu.
● Ide membuka ruang partisipasi
aktif bagi berbagai kelompok
rentan.
● Peserta mempertimbangkan
aksesibilitas ide bagi kelompok
rentan.

3 Peluang Pengaplikasian Ide ● Peserta mampu menjelaskan 35 %


peluang untuk ide diterapkan
ditinjau dari kondisi ekonomi,
sosial budaya, dan politik, sumber
daya manusia, dan infrastruktur di
provinsi terkait.

4 Kreativitas dan Orisinalitas ● Ide memiliki unsur keunikan dan 15 %


kebaruan yang belum diterapkan
dalam pelayanan publik di provinsi
terkait.

12
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
ALUR PENGUMPULAN IDE
1. Lakukan registrasi pada laman pamflet.or.id/ideathon.
2. Setelah melakukan registrasi, kamu akan menerima email berisi tautan format
berkas-berkas yang diperlukan dan tautan laman pengumpulan ide.
3. Baca kembali secara teliti seluruh syarat dan ketentuan Ideathon Tons-of-Idea pada
panduan ini. Lalu, pilih satu provinsi target dan satu isu utama yang ingin kamu jawab
lewat ide inovasi pelayanan publik.
4. Tuliskan ide kamu pada format catatan konsep yang telah tersedia.
5. Kumpulkan ide dan unggah dokumen yang diperlukan pada laman pengumpulan ide
yang terlampir di email. Adapun dokumen yang perlu kamu persiapkan adalah:
a. Catatan konsep;
b. Surat pernyataan orisinalitas;
c. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk pendaftar kategori Mahasiswa;
d. Nomor Induk Pegawai (NIP) untuk pendaftar kategori ASN;
e. Surat keterangan dari organisasi/lembaga untuk pendaftar kategori
Akademisi/Praktisi.
6. Setelah kamu melalui semua tahapan di atas, ide akan masuk pada masa penilaian. 7
(tujuh) finalis dari setiap kategori akan diumumkan melalui email dan Instagram
@TonsOfIdea.
7. Penyelenggara akan mengirimkan email petunjuk pelaksanaan babak akhir kepada para
finalis.

13
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
SYARAT DAN KETENTUAN KOMPETISI

1. Kategori Peserta

● Mahasiswa program Diploma dan Sarjana Strata-1


berusia maksimal 35 tahun.
● Individu atau kelompok (maksimal 3 orang). Kelompok
boleh beranggotakan mahasiswa dari lintas jurusan
atau lintas rumpun keilmuan.
● Warga Negara Indonesia.

● Berusia maksimal 35 tahun.


● Individu atau Kelompok (maksimal 3 orang). Kelompok
boleh beranggotakan ASN lintas instansi.
● Warga Negara Indonesia.

● Berusia maksimal 35 tahun.


● Individu atau Kelompok (maksimal 3 orang). Kelompok
harus beranggotakan minimal satu orang akademisi
atau praktisi.
● Warga Negara Indonesia.

14
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
II. Syarat dan Ketentuan Peserta

1. Peserta wajib melampirkan identitas diri sebagai berikut:


● Kategori Mahasiswa: KTM;
● Kategori ASN Muda: Nomor Induk Kepegawaian (NIK);
● Kategori Akademisi/Praktisi: Surat keterangan dari organisasi/lembaga;
2. Penyelenggara berhak untuk melakukan verifikasi atas informasi yang terkandung
dalam pendaftaran dan/atau kelayakan Peserta untuk mendaftar ke kompetisi Ideathon; ​
3. Peserta wajib menandatangani Surat Pernyataan Orisinalitas (disertakan pada tautan
berkas di email setelah registrasi). Jika di kemudian hari ditemukan plagiarisme yang
dilakukan oleh pemenang, Penyelenggara berhak menganulirnya;
4. Jika peserta mendaftar sebagai tim, pembagian hadiah diserahkan kepada tim yang
bersangkutan;​
5. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Peserta wajib
mematuhi dan terikat oleh keputusan dewan juri;
6. Kompetisi ini tidak dipungut biaya. Peserta diharapkan berhati-hati terhadap upaya
penipuan dengan meminta biaya dalam bentuk apapun terkait dengan kompetisi ini;
7. Finalis dan Pemenang yang terpilih akan diumumkan melalui akun Instagram
@TonsOfIdea dan email;
8. Ide dan hasil karya pemenang kompetisi menjadi milik pihak Penyelenggara. Pemenang
tetap memiliki hak untuk mempublikasikan karyanya dengan seizin Penyelenggara;
9. Pemenang kompetisi setiap provinsi wajib mengikuti rangkaian kegiatan berikut:

● Winner’s Coaching untuk mempertajam dan memperkaya ide pemenang;


● National Showcase di Jakarta untuk mempresentasikan ide kepada pemangku
kepentingan dan masyarakat umum;
● Scholar’s Trip #BeribuIde yang merupakan hadiah bagi para pemenang untuk
memperkaya inovasi pelayanan publik.
10. Peserta wajib mematuhi seluruh Syarat dan Ketentuan yang berlaku dalam kompetisi
ini. Segala bentuk kecurangan tidak akan ditoleransi oleh Penyelenggara.

15
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
LINIMASA KOMPETISI
Kompetisi ideathon akan diselenggarakan serempak di enam provinsi yaitu Banten, Jawa
Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
Berikut adalah linimasa Kompetisi Ideathon Tons-of-Idea*:

*Catatan: linimasa dapat berubah.

16
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
HADIAH PEMENANG
Pemenang dari masing-masing kategori pada setiap provinsi akan mendapatkan hadiah
dalam bentuk kesempatan berpartisipasi dalam rangkaian acara berikut:

Winner’s Coaching — Rangkaian sesi pelatihan secara


daring dengan think tank serta para ahli di bidang
pembangunan dan pelayanan publik untuk mengembangkan
ide pemenang sebelum dipresentasikan pada National
Showcase. Peserta berkesempatan melakukan sesi coaching
one-on-one dengan ahli.

National Showcase — National showcase akan diadakan


di Jakarta di mana pemenang dari setiap kategori akan
melakukan pitching ide kepada panelis pemangku
kepentingan yang terdiri dari Kementerian PANRB serta
perwakilan pemerintah pusat terkait, media, dan aktor di
bidang pembangunan dan/atau pelayanan publik. Peserta juga
akan mendapat booth untuk menampilkan ide inovasinya
kepada publik.

Scholar’s Trip #BeribuIde — Rangkaian kegiatan studi


banding tentang pelayanan publik dengan para ahli serta
berjejaring (networking) dengan aktor di bidang
pembangunan dan/atau pelayanan publik setelah National
Showcase.

17
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ)

I. Ideathon Tons-of-Idea
1. Apa Itu Ideathon?

Ideathon adalah kompetisi untuk menjaring ide dan inovasi untuk perbaikan
layanan public yang diadakan oleh Kementerian PANRB yang bekerjasama dengan
USAID ERAT.

2. Apa tema Ideathon?

Tons-of-Idea: Orang Muda untuk Pelayanan Publik Prima

3. Apa yang ingin dicapai dari Ideathon?

Mempromosikan dan mendukung partisipasi bermakna orang muda untuk


membantu pemerintah daerah dalam peningkatan kualitas pelayanan publik melalui
ide dan inovasi.

II. Kepesertaan
4. Apabila saya bukan ASN dan mahasiswa, saya bisa mendaftar sebagai
apa?

Kamu bisa mendaftar mewakili organisasi pada kategori Akademisi/Praktisi.

5. Apabila kami mendaftar sebagai satu kelompok bolehkah salah satu


anggota kami berada di luar batas umur yang ditentukan?

Setiap anggota kelompok wajib mematuhi aturan umur yang telah ditentukan.

6. Apabila kami bisa masuk dalam lebih dari satu kategori, apakah kami
berhak mendaftar pada dua kategori?

Setiap peserta hanya bisa mendaftar pada satu kategori.

18
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
III. Ide
7. Apakah ide kami didasarkan pada masalah di lokasi tertentu?

Betul. Lokasi tersebut adalah Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Setiap ide hanya perlu menjawab
masalah dari satu provinsi saja.

8. Bisa dijelaskan bagaimana hubungan antara isu, lokasi fokus, dan ide?

Peserta dapat mengambil memilih salah satu isu dengan latar belakang yang
disesuaikan dengan kondisi salah satu provinsi dan dijawab dengan salah satu
bentuk ide yang telah ditentukan.

Contoh (studi kasus dan solusi hanya karangan belaka):


Di Provinsi Banten, ditemukan banyak tunawisma yang mengalihfungsikan trotoar
di pasar sebagai tempat istirahat sementara. Mereka mengatakan bahwa mereka
tidak memiliki uang yang cukup untuk mencari tempat tinggal yang layak. Di sisi
lain, pemerintah sudah menyediakan rumah susun gratis yang siap ditinggali. Untuk
menuntaskan masalah tersebut, kamu memiliki ide untuk menghubungkan
tunawisma tersebut dengan Dinas Sosial setempat. Kamu membuat sistem yang
membantu kepala pasar mendata kebutuhan tunawisma di pasar mereka
masing-masing.

Dari contoh tersebut kamu bisa melihat hal berikut:


● Isu yang diambil: Kesejahteraan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan
● Lokasi: Provinsi Banten
● Ide: Sistem

19
USAID ERAT
(Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif, Efisien, dan Kuat)
9. Apakah kami boleh menggunakan ide yang pernah dikompetisikan
sebelumnya?

Ideathon menerima ide yang belum pernah memenangkan kompetisi serupa


seperti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), Innovation Government Award
(IGA) dan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) dan kompetisi sejenis lainnya.

Ide juga harus merupakan ide yang orisinal yang bukan hasil plagiat. Setiap peserta
wajib menandatangani Surat Pernyataan Bebas Plagiarisme pada saat
mengumpulkan ide. Setiap tindak plagiat yang ditemukan pada kompetisi ini akan
ditindak secara tegas oleh panitia.

IV. Aturan Pemenang

10. Pemenang dibagi berdasarkan apa?


Ideathon akan mengambil satu pemenang dari masing-masing provinsi yang
dilombakan. Pemenang dibagi berdasarkan kategori kepesertaan di masing-masing
provinsi, yakni Mahasiswa, ASN, serta Akademisi/Praktisi.

11. Jika saya mendaftar sebagai kelompok, apakah kami semua dapat ikut
serta dalam Winner’s Coaching, National Showcase, dan Scholar’s Trip?
Tentu saja! Seluruh pemenang, baik itu yang mendaftar secara individu ataupun
berkelompok, berhak mengikuti ketiga rangkaian kegiatan tersebut karena pada
prinsipnya ketiga rangkaian kegiatan ini adalah hadiah bagi pemenang. Jadi, kamu
tidak perlu khawatir harus memilih hanya satu perwakilan dari kelompokmu.

20

Anda mungkin juga menyukai