Politik
a. Indeks Demokrasi: 74,92 (rentang 0-100)
pada tahun 2019, naik dari 72,39 di tahun
2018
1
b. Indeks Persepsi Korupsi: berada pada
posisi terbaik, karena menyentuh angka 40
(naik 2 poin dari tahun 2018)
c. Indeks Perilaku anti korupsi (IPAK): 3,84
pada th 2020 naik dari 3,66 (tahun 2018)
dan 3,70 (tahun 2019)
d. Indeks Partisipasi politik: 78,19 (tahun
2019) menurun sedikit dibandingkan tahun
2018 sebesar 83,09. Penurunan diduga
disebabkan oleh meningkatnya
penyebaran hoax selama Pilpres yang
mengakibatkan adanya penurunan minat
masyarakat untuk berpartisipasi politik
e. Pada penyelesaian kasus-kasus HAM
masa lalu, masih perlu ada perbaikan yang
dilakukan Pemerintah, namun hingga kini
Indonesia masih tetap utuh menjadi
kesatuan NKRI
Ekonomi
a. Juli 2020 Bank Dunia secara resmi
mengumumkan bahwa Indonesia masuk
dalam kategori negara berpendapatan
2
menengah-atas (upper middle income)
dengan Pendapatan Nasional Perkapita
mencapai $4,050 (setahun).
b. Inflasi : rendah (sekitar 3% per tahun)
untuk menjaga daya beli masyarakat.
c. Angka kemiskinan terus menurun hingga
di bawah 10%. Tepatnya 9,78% pada
Maret 2020.Meskipun saat ini bertambah
akibat terciptanya ‘kelompok miskin’ baru
akibat pandemic Covid-19
d. Ketimpangan sosial bisa dijaga pada
level relatif rendah, dengan Koefisien Gini
terakhir kita adalah 0,381 (th 2019)
e. Ketimpangan terjaga, sebagai dampak
pembangunan infrastruktur konektivitas.
Laut tidak lagi menjadi pembatas namun
justru menjadi ‘penghubung’ konektivitas
satu sama lain
Pembangunan infrastruktur:
a. Pembangunan jalan tol: telah mencapai
1298 KM. Capaian ini melesat jauh apabila
3
dibandingkan periode 1978-2014 yang
hanya 795 KM.
b. Pembangunan jalan Trans Papua secara
kumulatif hingga tahun 2019 yaitu: jalan
sudah terbuka mencapai 2320 KM (Aspal
900 KM, Japat 1322 KM, dan Tanah 96
KM), hanya menyisakan 25 KM jalan yang
belum terbuka. Konektivitas di Papua kini
jauh lebih baik.
c. Pembangunan bendungan: 15
bendungan selesai dan 41 bendungan
masih dalam proses pembangunan.
d. Pembangunan Jalur KA termasuk Jalur
Ganda dan Reaktivasi: 1.025,6 Km’s
(75,99% dari Target)
e. Peningkatan dan Perawatan/Rehabilitasi
Jalur KA: 717,57 (148,69% dari Target)
f. 15 Bandara Baru slesai dibangun dan
siap dioperasikan.
g. Rasio elektrifikasi nasional sudah
mencapai angka 98,93 persen di April
2020
4
h. Program BBM 1 Harga sudah 160 titik di
daerah 3T, dengan tambahan 83 titik
tambahan di akhir tahun ini, sehingga
menekan harga logistik di daerah 3T
Sosbud
a. Indeks Pembangunan Manusia naik
34,6% dari 0,525 pada tahun 1990
menjadi 0,707 (tahun 2018)
b. Perlindungan kesehatan masyarakat
melalui Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN): Saat ini 221,8 juta orang telah
menjadi peserta BPJS Kesehatan, dan
lebih dari 98 juta iurannya dibayar oleh
pemerintah melalui berbagai skema
c. Di era Pemerintahan Pak Joko Widodo,
program perlindungan sosial telah
mencakup 220 juta penduduk Indonesia.
Mencakup: Program Keluarga Harapan,
Program Sembako, Jaminan Kesehatan
Nasional
d. Rasio dokter kian meningkat, saat ini 426
dokter per 1 juta orang (2019)
5
e. Tingkat kematian bayi. Tahun 1960
sekitar 149 per seribu bayi. Tahun 2018
sekitar 21 per seribu bayi.
6
SDA yang kian terbatas, membuat
Persaingan SDM kian sengit
a. SDM unggul menjadi kunci, momentum
krisis Covid-19 menjadi titik balik untuk
melakukan restart disaat negara-negara
besar juga mengalami krisis agar
Indonesia mampu membajak krisis ini
untuk melakukan lompatan-lompatan
besar inovasi pada berbagai sector
b. Bonus demografi, diambil sebagai
peluang untuk memiliki tenaga kerja
unggul agar Indonesia tidak memasuki
“Jebakan Negara Berpenghasilan
Menengah”.
c. Penciptaan lapangan kerja. Sebelum
Krisis Covid-19 Angka pengangguran
relatif rendah, yaitu 4,99% (Februari
2020).
d. IMF memperkirakan pada tahun 2024
perekonomian Indonesia akan menjadi
nomor 5 terbesar di dunia dengan PDB
$5,329.2 miliar. Kalau benar terjadi, hal itu
7
merupakan lompatan besar, karena pada
2019 PDB adalah $1,119.19 miliar.
CAKUPAN TRANSFORMASI:
a. Ekonomi : dari menjual bahan
‘mentah’, beralih melakukan pengolahan
dan menjual ‘barang jadi’ sehingga
menguasai teknologi dari hulu ke hilir
menjadi prasyarat
b. Energi: beralih dari energy fosil
menjadi energy terbarukan. Indonesia
telah mampu memproduksi dan
8
menggunakan B20, tahun ini mulai B30
sehingga menekan nilai impor minyak
c. Pendidikan: dari konvesional bertahap
beralih memanfaatkan ‘digitalisasi’ dan
teknologi
9
Social Capital
a. Gotong royong
b. Pantang menyerah/ resilien
c. Solidaritas
d. Kohesivitas
Reformasi Birokrasi
10
5. Kita punya momentum bagus berupa
bonus demografi pada satu dekade ke
depan. Momentum itu akan menentukan
apakah kita mampu meningkatkan
kapasitas kita menjadi negara maju dan
makmur dalam konteks persaingan global
di masa depan. Apakah yang harus kita
persiapkan mulai sekarang?
12