Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR DIAGNOSIS KUSTA

No
Dokumen :

No

SOP Revisi :

Tanggal
Terbit :2 Januari 2017

Halaman :3/3

dr RIRIN PANCAWINANTI
UPT PUSKESMAS
NIP.19740616 200212 2 004
JOGOROGO

1.Pengertian Adalah penilaian klinis atau pernyataan ringkas tentang


status kesehatan individu yang didapatkan melalui
proses pengumpulan data yang sistematis.
2.Tujuan 1.Mengetahui secara jelas nama penyakit yang diderita
oleh individu.
2.Menentukan terapi dan tindakan yang sesuai
3.Kebijakan

4.Referensi
5.Prosedur 1. Petugas mempersiapkan alat tulis, kartu penderita,
dan register kohort kusta.
2. Petugas mengamati hasil pemeriksaan yang
dilakukan pada pasien kusta yang telah dicatat pada
kartu penderita.
3. Petugas mengamati tanda-tanda tersangka kusta
pada pasien kusta, yaitu :
A. Tanda-tanda pada kulit
- Bercak kulit yang merah atau putih dan atau
plakat pada kulit, terutama di wajah dan
telinga.
PROSEDUR DIAGNOSIS KUSTA

No
Dokumen :

No

SOP Revisi :

Tanggal
Terbit :2 Januari 2017

Halaman :3/3

dr RIRIN PANCAWINANTI
UPT PUSKESMAS
NIP.19740616 200212 2 004
JOGOROGO

- Bercak kurang / mati rasa.


- Bercak yang tidak gatal
- Kulit mengkilap atau kering bersisik
- Adanya kelainan kulit yang tidak berkeringat
dan atau tidak berambut
- Kulit melepuh dan tidak nyeri
B. Tanda-tanda pada syaraf
- Nyeri tekan dan atau spontan pada syaraf
- Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri
pada anggota gerak
- Kelemahan anggota gerak dan atau wajah
- Adanya cacat ( deformitas )
- Luka ( ulkus ) yang sulit sembuh
C. Lahir dan tinggal di daerah endemik kusta dan
mempunyai kelainan kulit yang tidak sembuh
dengan pengobatan rutin, terutama bila terdapat
keterlibatan syaraf tepi.
4. Petugas membandingkan tanda-tanda kusta tersebut
dengan penyakit kulit lainnya, seperti panu, kurap,
PROSEDUR DIAGNOSIS KUSTA

No
Dokumen :

No

SOP Revisi :

Tanggal
Terbit :2 Januari 2017

Halaman :3/3

dr RIRIN PANCAWINANTI
UPT PUSKESMAS
NIP.19740616 200212 2 004
JOGOROGO

kudis, psoriasis, vitiligo, dan


lain-lain )
5. Petugas menanyakan kepada petugas laboratorium,
apakah pengambilan kerokan jaringan kulit untuk
pasien kusta tersedia di laboratorium.
A. Bila tersedia
- Petugas mengantarkan pasien kusta ke
laboratorium untuk pengambilan kerokan
jaringan.
B. Bila tidak tersedia
- Petugas hanya mengamati tanda-tanda
kelainan pada kulit, pada syaraf, dan
menanyakan tempat tinggal pasien apakah
tinggal di daerah endemik kusta.
6. Petugas menetapkan diagnosis penyakit kusta pada
pasien dengan memperhatikan tanda-tanda utama
atau cardinal sighn, yaitu :
a. Kelainan ( lesi ) kulit yang mati rasa.
Kelainan kulit / lesi dapat berbentuk bercak putih
PROSEDUR DIAGNOSIS KUSTA

No
Dokumen :

No

SOP Revisi :

Tanggal
Terbit :2 Januari 2017

Halaman :3/3

dr RIRIN PANCAWINANTI
UPT PUSKESMAS
NIP.19740616 200212 2 004
JOGOROGO

( hipopigmen-
tasi ) atau kemerahan ( eritema ) yang mati rasa
b. Penebalan syaraf tepi yang disertai dengan
gangguan fungsi syaraf.
Gangguan syaraf tepi ini merupakan akibat dari
peradangan syaraf tepi ( neuritis perifer ) kronis.
Gangguan fungsi syaraf ini bisa berupa :
- Gangguan fungsi syaraf sensoris, seperti mati
rasa.
- Gangguan fungsi motoris, seperti kelemahan (
paresis ) atau kelumpuhan ( paralisis ) otot.
- Gangguan fungsi otonom, seperti kulit kering
dan retak-retak.
c. Adanya hasil BTA di dalam kerokan jaringan kulit,
bila di laboratorium Puskesmas tersedia.
7. Jika penetapan diagnosis kusta masih ragu, petugas
menyarankan pasien untuk kembali lagi setelah 3 –
6 bulan untuk diperiksa kembali adanya tanda utama
atau pasien harus dirujuk.
PROSEDUR DIAGNOSIS KUSTA

No
Dokumen :

No

SOP Revisi :

Tanggal
Terbit :2 Januari 2017

Halaman :3/3

dr RIRIN PANCAWINANTI
UPT PUSKESMAS
NIP.19740616 200212 2 004
JOGOROGO

8. Petugas mencatat diagnosa kusta yang telah


ditetapkan di dalam kartu penderita dan register
kohort kusta.

6. Unit Terkait 1. Poli umum


2. Laboratorium
3. Petugas apotek puskesmas
4. Rumah Sakit Rujukan

7. Distribusi

Anda mungkin juga menyukai