Anda di halaman 1dari 2

TEKS PERSUASIF

Teks persuasif merupakan tulisan yang ditujukan untuk membujuk atau


mengajak pembaca agar mengikuti dan mempercayai isi teks -baik saran atau
pendapat tertentu- yang disampaikan oleh penulis.

Ciri-ciri Teks Persuasif

Teks atau kalimat/paragraf yang bersifat persuasif memiliki sejumlah ciri-ciri.


Berikut ini 5 ciri paling dasar teks persuasif,

- Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.

- Persuasi harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.

- Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui


kepercayaan antara penulis dengan pembaca.

- Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang


dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.

- Persuasi memerlukan fakta dan data.

Struktur Teks Persuasif

Ada 4 struktur yang membentuk teks persuasif, yaitu:

1. Pengenalan Isu

Berisi gambaran pengantar mengenai suatu masalah tertentu. Biasanya


digunakan sebagai dasar tulisan yang disampaikan oleh seorang penulis.

2. Rangkaian Argumen

Berisi beberapa pendapat penulis terhadap suatu masalah yang pada bagian
pengenalan isu telah disebutkan. Selain itu, bagian ini juga mencantumkan
beberapa fakta yang dapat memperkuat alasan penulis.
3. Pernyataan Ajakan

Bagian ini dapat dikatakan sebagai inti dari teks persuasif. Di dalamnya terdapat
ajakan dari penulis kepada pembaca untuk melakukan atau mempercayai suatu
hal.

4. Penegasan Kembali

Setelah mengajak pembaca, pada bagian ini penulis akan berusaha menegaskan
ulang apa yang disampaikan. Beberapa contoh kata yang digunakan dapat
mencitrakan bagian ini, misalnya: demikianlah, dengan demikian, oleh karena itu,
dan sebagainya.

Kaidah Bahasa Teks Persuasif

Terdapat beberapa kaidah kebahasaan dalam penggunaan teks persuasif di


antaranya sebagai berikut:

1. Penggunaan Kata Teknis

Didefinisikan sebagai istilah teknis yang masih masuk dalam lingkup pembicaraan.

2. Penggunaan Kata Hubung Argumentatif

Digunakan untuk menyambung kalimat satu dengan kalimat lain yang sifatnya
menjelaskan alasan. Kata-kata tersebut misalnya: jika, sebab, karena, akibatnya,
dan lain-lain.

3. Penggunaan Kata Kerja Mental

Mental di sini diartikan sebagai kata yang sifatnya abstrak namun dapat mengajak
pembaca. Contoh kata tersebut misalnya: diharapkan, memperkirakan,
mengagumkan, menduga, berasumsi, dan lain sebagainya.

4. Penggunaan Kata Rujuk

Pada kaidah ini, biasanya teks persuasif berusaha mengajak pembaca untuk
melihat fakta dengan cara merujuknya. Salah satu kata yang sering digunakan
adalah “berdasarkan data...".

Anda mungkin juga menyukai