Anda di halaman 1dari 2

PENGKAJIAN NYERI ULANG

NO. NO. REVISI HALAMAN


RSUD DOKUMEN
KABUPATEN
BUTON SELATAN

STANDAR TANGGAL DISAHKAN OLEH:


PROSEDUR TERBIT DIREKTUR
OPERASIONAL

Dr. FREDERIK TANGKE ALLO,Sp.B


NIP. 19690911 200112 1 003

PENGERTIAN Pengkajian nyeri ulang pasien adalah suatu tindakan


melakukan penilaian ulang rasa sakit / nyeri pada pasien baik
pada pasien yang dirawat inap maupun rawat jalan.

1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam


TUJUAN melakukan pengkajian rasa sakit/nyeri kepada pasien
2. Untuk menilai sejauh mana kualitas dan kuantitas rasa
sakit yang diderita pasien sehingga dapat
ditentukan tindakan lanjut pada pasien tersebut

Berdasarkan keputusan Direktur RSUD Buton Selatan


KEBIJAKAN Kabupaten Buton Selatan. No : (koreksi) tentang Panduan
Manajemen Nyeri di RSUD Buton Selatan Kabupaten
Buton Selatan
1. Setiap pasien yang berobat ke RS baik melalui IGD,
poliklinik ataupun telah menjalani tindakan
pembedahan oleh petugas dilakukan pengkajian rasa
sakit/nyeri.
2. Penilaian rasa sakit/nyeri dilakukan dengan
menggunakan pengkajian yang sesuai untuk masing-
masing pasien. Pengkajian ulang nyeri terdiri atas :
a. Pengkajian nyeri pada anak (FLACC, 2 Bulan –
7 Tahun)
b. Pengkajian nyeri pada dewasa (VAS,diatas 7
tahun)
c. Pengkajian nyeri pada pasien dengan kesadaran
PROSEDUR menurun (BPS)
3. Petugas yang melakukan pengkajian rasa sakit tetap
memperhatikan kondisi penyakit dasar pasien.
4. Pasien yang telah dilakukan pengkajian nyeri dapat
ditentukan tindakan medis berupa pemberian
analgetik sesuai dengan derajat nyeri yang diderita
pasien Dilakukan intervensi dan implementasi
sesuai dengan managemen nyeri
5. Pengkajian nyeri dicatat dalam rekam medis
sehingga dapat memfasilitasi pengkajian nyeri ulang.
Pengkajian nyeri ulang di catat pada format khusus
pengkajian nyeri ulang dan juga dicatat pada format
terintegrasi.
6. Pengkajian nyeri ulang dilakukan dengan interval
sesuai skor nyeri pasien..
a. Untuk nyeri ringan (skor 1-3) dilakukan tiap shift
b. termasuk jika skor nyeri = 0.
c. Untuk nyeri sedang (skor 4-6) dilakukan tiap 2 jam.
d. Untuk nyeri berat (skor 7-10) dilakukan tiap 1 jam.
Setiap derajat nyeri memiliki penanganan sesuai
derajat nyeri pasien.
7. Dilakukan pendokumentasian : skala nyeri, lokasi nyeri jenis
tata kelola nyeri oleh perawat/Dokter, efektifitas dan tata
kelola yang telah dilakukan
8. Semua pengkajian nyeri ulang didokumentasikan oleh
rekam medis pada pengkajian ulang nyeri dan skor dicatat
pada format pengkajian.

1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat.
UNIT TERKAIT 3. Instalasi ICU
4. Instalasi OK

Anda mungkin juga menyukai