DISUSUN OLEH :
NIM : 43218010201
AKUNTANSI S1
TAHUN 2019
ABSTRAK
Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK yang biasa disingkat kalo menggunakan
bahasa inggris itu adalah DSS atau Decision Support System adalah bagian dari sistem
informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Jadi DSS atau SPK ini adalah sebuah sistem yang memberikan
pertimbangan kepada bagian manager sampai ke direktur atau pemilik saham dalam
perusahaan, untuk memutuskan sebuah kebijakan tertentu dalam perusahaan.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini
berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dan
mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya
merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan
mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan
dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus
ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga
dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan. Dalam hal ini arti
pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan. Definisi pengambilan keputusan
adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih tindakan pimpinan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui
pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan. Dan keputusan di dalam
manajemen dibagi 2 :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur.
Yaitu keputusan yg berulang-ulang dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur
terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tingkat bawah. Contoh keputusan pemesanan
barang.
2. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur
Yaitu keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi
di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah
untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk
terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain merupakan contoh keputusan
tidak terprogram.
Menurut Herbert A. Simon, proses pengambilan keputusan melalui langkah-langkah
sebagi berikut:
a. Intelligence (penelusuran)
b. Design (desain)
c. Choice (pemilihan)
Macam-Macam Keputusan dan Basis Pengambilan Keputusan
a. Keputusan auto generated (keputusan untuk mempertimbangkan data, informasi, fakta dan
lapangan keputusan).
b. Keputusan induced (keputusan yang diambil berdasarkan manajemen ilmiah, sehingga
keputusan ini logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relative kecil).
Dalam bukunnya Drs. Soewarno Handayaningrat mambagi tipe keputusan menjadi
tiga bagian, yaitu :
a. Keputusan kelompok atau organisasi ialah dimana seorang mempunyai peranan sebagai
anggota dari kelompok itu sendiri, keputusan ini adalah keputusan resmi dari kelompok atau
organisasi dan pemimpin yang bertindak sebagai pejabat pelaksana.
b. Keputusan pribadi ialah keputusan yang dipertanggung jawabkan kepada setiap individu,
sekalipun sebagai anggota dari organisasi.
c. Keputusan dasar ialah keputusan organisasi yangsangt penting, dan ini dianggap sebagai
bentuk khusus dari pada keputusan pokok.
Menurut Herbert A. Simon metode untuk mengklasifikasikan keputusan ada dua sisi,
yaitu keputusan terprogram (programmed decision) bersifat repetitive dan rutin dalam hal
prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu
dianggap baru setiap kali terjadi. Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed
decision) bersifat baru, tidak terstukur, dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode yang
pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut belum pernah muncul
sebelumnya, atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks.
Simon menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah merupakan
gambaran hitam putih dari kontium, namun konsep keputusan terprogram dan tidak
terprogram penting untuk diketahui, karena masing-masing harus ditangani dengan teknik
yang berbeda.
Pemilihan solusi yang terbaik dapat dipercaya dengan berbagai cara. Herry
Mintzberg, seorang ahli teori menejemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan:
a. Analisis: evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan
konsekuensi pilihan-pilihan pada tujuan organisasi.
b. Penilaian: proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.
c. Penawaran: negosiasi antara beberapa manajer.
Menurut W.H. Newman dalam pengambilan keputusan ini menyangkut 4 langkah
pokok, yaitu:
a. Menentukan diagnosadari masalah yang sebenarnya.
b. Rencanakan alternatif-alternatif yang ada.
c. Memproyeksikan frekuensi dari pada berbagai alternative setelah masalahnya diadakan
diagnosadan ditentukan adanya beberapa alternative pemecahan yang telah diketahui.
d. Membuat pilihan
2.2 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem
ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi,
sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen perusahaan.
SIM berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk
menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manajemen
bertujuan menghasilakn informasi yang berguna untuk perusahaan.
Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk
kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan Sistem
Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi
menjadi menguntungkan bagi perusahaan.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat
(level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-
pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau
SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-
keputusan yang strategis.
Didalam SIM ini terdapat beberapa fungsi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan,
diantaranya:
a. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat dan akurat bagi para pemakai, tanpa
mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
b. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
c. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
d. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
e. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
f. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
g. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
h. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi
biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
i. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
j. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat
paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
k. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Beberapa jenis keputusan yang dihasilkan dari para manajer adalah sebagai berikut :
Keputusan terprogram
Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau
prosedur tertentu.
Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa
atau masalah yang luar biasa atau masalah istimewa.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Bisnis Komputer
Fokus pada data
Fokus pada informasi
Fokus pada pendukung keputusan
Fokus pada komunikasi
Penjelasan kasus :
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan antara
individu akan sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya adalah karena
masalah kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasimasalah dalam perusahaan
harus benar-benar dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak
yang timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan
atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus diantisipasi dengan baik dan dengan
system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya, mogok kerja, bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara:
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam
komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui
loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis,
misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens
akan mengurangi masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan
memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan
meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul karena lingkungan
yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau
sirkulasi yangkurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk
meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau
lebih tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang
dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan.
Sedangkan Sistem Informasi Manjemen adalah sutu sistem yang diciptakan unutk
melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi.
Sistem Informasi Manajemen ini sangat dibutuhkan oleh organisasi public maupun
organisasi swasta. Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pendunkung dalam
pengambilan keputusan yang diambil oleh manajer dalam mengatasi persoalan yang sedang
terjadi pada suatu organisasi baik itu organisasi publik maupun organisasi swasta. Melalui
SIM manajer dapat membuat keputusan dengan bijak dalam artian dapat mengatasi persoalan
yang sedang terjadi serta keputusan tersebut tidak akan menciptakan permasalahan yang lebih
besar yang dapat menganggu kelangsungan hidup suatu organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2018). Sistem Pengambilan Keputusan. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3).
http://ventznino.blogspot.com/2012/04/definisi-pengambilan-keputusan.html
http://santanamoza.wordpress.com/2011/01/13/konsep-pengambilan-keputusan-untuk-sim-d/
http://vaisal.wordpress.com/2011/11/01/pengambilan-keputusan/