Anda di halaman 1dari 11

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: PEMANFATAN

TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN


PADA PT. GOLDEN CASTLE

DISUSUN OLEH :

Nama : ANANDA MARWA NOVIANDARI

NIM : 43218010201

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE.,M.Si.

AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

TAHUN 2019
ABSTRAK

Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK yang biasa disingkat kalo menggunakan
bahasa inggris itu adalah DSS atau Decision Support System adalah bagian dari sistem
informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Jadi DSS atau SPK ini adalah sebuah sistem yang memberikan
pertimbangan kepada bagian manager sampai ke direktur atau pemilik saham dalam
perusahaan, untuk memutuskan sebuah kebijakan tertentu dalam perusahaan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti  halnya  informasi  di  dalam  sebuah  perusahaan  yang  sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi
sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan  mengontrol  sumber
daya,  sehingga  dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. \
Jauh sebelum adanya teknologi komputer, sistem informasi manajemen (SIM) telah
digunakan oleh para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam upaya pengambilan
keputusan. Namun demikian proses pengambilan keputusan yang dilakukan saat itu sangat
sederhana, segala sesuatunya masih berjalan secara manual karena semua data masih
tersimpan dalam lembaran-lembaran arsip yang bermacam-macam. Dimana apabila
pemimpin membutuhkan berbagai informasi pada arsip-arsip tersebut untuk digunakan
sebagai pengambilan keputusan maka sangatlah sulit untuk mencarinya. Penyimpanan arsip-
arsip tersebut sangat tidak efektif maka untuk mencarinya pun membutuhkan waktu yang
lama. Selain itu kemungkinan dari ketidakefektifan cara penyimpanan tersebut membuat
beberapa arsip-arsip yang telah disimpan rusak atau tidak terawat.
Proses pencarian saat itu dimana teknologi komputer belum ditemukan. Dengan
hadirnya teknologi komputer pada zaman sekarang ini telah mengubah segalanya. Berbagai
arsip dan dokumen-dokumen yang tadinya disimpan secara manual, sekarang semuanya
disimpan secara digital. Semua dokumen yang disimpan secara digital merupakan
penyimpanan yang efektif dan efisien. Dimana semua arsip dan dokumen-dokumen dapat
tersimpan rapi dalam sistem komputer dan jika dibutuhkan dalam pencariannya lebih mudah
karena hanya dengan mencari nama file, arsip yang dibutuhkan akan ditampilkan.

1.2  Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
a.       Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?
b.      Apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen ?
c.       Bagaimana pengambilan keputusan berbasiskan sistem informasi manajemen?

1.3  Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah
1.      Untuk mengetahui maksud dari pengambilan keputusan
2.      Untuk mengetahui arti pentingnya sistem informasi manajemen bagi suatu organisasi.
3.      Untuk mengetahui pengambilan keputusan berbasiskan sistem informasi manajemen.

   

BAB II
PEMBAHASAN
3.1    Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini
berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang  apa yang harus dilakukan dan
mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya
merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. 
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan
mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan
dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus
ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga
dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan. Dalam hal ini arti
pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan. Definisi pengambilan keputusan
adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih tindakan pimpinan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui
pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan. Dan keputusan di dalam
manajemen dibagi 2 :
1.      Keputusan terprogram/keputusan terstruktur.
Yaitu keputusan yg berulang-ulang dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur
terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tingkat bawah. Contoh keputusan pemesanan
barang.
2.      Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur
Yaitu keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi
di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah
untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk
terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain merupakan contoh keputusan
tidak terprogram.
Menurut Herbert A. Simon, proses pengambilan keputusan melalui langkah-langkah
sebagi berikut:
a.       Intelligence (penelusuran)
b.      Design (desain)
c.        Choice (pemilihan)
Macam-Macam Keputusan dan Basis Pengambilan Keputusan
a.       Keputusan auto generated (keputusan untuk mempertimbangkan data, informasi, fakta dan
lapangan keputusan).
b.      Keputusan induced (keputusan yang diambil berdasarkan manajemen ilmiah, sehingga
keputusan ini logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relative kecil).
Dalam bukunnya Drs. Soewarno Handayaningrat mambagi tipe keputusan menjadi
tiga bagian, yaitu :
a.       Keputusan kelompok atau organisasi ialah dimana seorang mempunyai peranan sebagai
anggota dari kelompok itu sendiri, keputusan ini adalah keputusan resmi dari kelompok atau
organisasi dan pemimpin yang bertindak sebagai pejabat pelaksana.
b.      Keputusan pribadi ialah keputusan yang dipertanggung jawabkan kepada setiap individu,
sekalipun sebagai anggota dari organisasi.
c.       Keputusan dasar ialah keputusan organisasi yangsangt penting, dan ini dianggap sebagai
bentuk khusus dari pada keputusan pokok.

Menurut Herbert A. Simon metode untuk mengklasifikasikan keputusan ada dua sisi,
yaitu keputusan terprogram (programmed decision) bersifat repetitive dan rutin dalam hal
prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu
dianggap baru setiap kali terjadi. Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed
decision) bersifat baru, tidak terstukur, dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode yang
pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut belum pernah muncul
sebelumnya, atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks.
Simon menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah merupakan
gambaran hitam putih dari kontium, namun konsep keputusan terprogram dan tidak
terprogram penting untuk diketahui, karena masing-masing harus ditangani dengan teknik
yang berbeda.
Pemilihan solusi yang terbaik dapat dipercaya dengan berbagai cara. Herry
Mintzberg, seorang ahli teori menejemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan:
a.       Analisis: evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan
konsekuensi pilihan-pilihan pada tujuan organisasi.
b.      Penilaian: proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.
c.       Penawaran: negosiasi antara beberapa manajer.
Menurut W.H. Newman dalam pengambilan keputusan ini menyangkut 4 langkah
pokok, yaitu:
a.       Menentukan diagnosadari masalah yang sebenarnya.
b.      Rencanakan alternatif-alternatif yang ada.
c.       Memproyeksikan frekuensi dari pada berbagai alternative setelah masalahnya diadakan
diagnosadan ditentukan adanya beberapa alternative pemecahan yang telah diketahui.
d.      Membuat pilihan
2.2    Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem
ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi,
sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen perusahaan.
SIM berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk
menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manajemen
bertujuan menghasilakn informasi yang berguna untuk perusahaan.
Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk
kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan Sistem
Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi
menjadi menguntungkan bagi perusahaan.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat
(level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-
pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau
SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-
keputusan yang strategis.
Didalam SIM ini terdapat beberapa fungsi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan,
diantaranya:
a.       Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat dan akurat bagi para pemakai, tanpa
mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
b.      Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
c.       Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
d.      Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
e.       Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
f.       Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
g.      Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
h.      Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi
biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
i.        Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
j.        Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat
paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
k.      SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan

2.3    Pengambilan keputusan Berbasiskan Sistem Informasi Manajemen.


Sistem Informasi Manajemen mempunyai peranan yang sangat penting di dalam
suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi.
Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem
informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada
organisasi tersebut.
Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan melibatkan
penggunaan komputer untuk membantu mengolah data yang ada untuk menjadi informasi
yang dibutuhkan. Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi
menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin
komplekslah pengelolaan sistem informasi, karena data yang diolah menjadi semakin banyak
dan bervariasi.
Manfaat Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut :
1.      SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian
alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang
tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan.
2.      Sistem informasi manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap
tingkatan pada proses pengambilan keptusan dan dapat digunakan juga memperoleh dan
menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah standar dan situasi sekarang.
3.      SIM ini juga sangat membantu untuk mereleasasikan keputusan dalam tindakan dan
mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya.

Pengambilan Keputusan Dalam Sistem Informasi Manajemen


Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan sekumpulan
tindakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.  Ada tiga tahapan atau langkah-langkah
pengambilan keputusan dalam hubungannya dengan system informasi manajemen, yaitu:
1.      Intelligence (pemahaman)
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan
maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan system informasi yang meneliti semua
data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menuntut perhatian,
baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang
diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah
tersebut dapat ditangani.
2.      Design (desain)
SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan memprakarsai
pemecahan alternative, model harus membantu menganalisi alternative.
3.      Choice (pemilihan)
SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam bentuk yang
mendorong pengambilan keputusan apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah
menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.

Langkah – langkah  dalam pemecahan masalah  pada proses pengambilan keputusan


meliputi :
a.       Investigasi situasi
Proses pemecahan masalah dimulai apabila masalah itu telah diidentifikasi
Ada 3 aspek yang penting dalam investigasi situasi yaitu :
         Perumusan masalah
         Identifikasi tujuan keputusan
         Diagnosis penyebab
b.      Mengembangkan alternative.
c.       Evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik
Kriteria pengukuran efektivitas adalah :
         Apakah alternatif tersebut realistis dalam kaitannya dengan tujuan dan sumber daya yang ada
dalam organisasi.
         Seberapa baik alternatif tersebut akan membantu memecahkan masalah.
d.   Melaksanakan dan memantau keputusan

Beberapa jenis keputusan yang dihasilkan dari para manajer adalah sebagai berikut :
  Keputusan terprogram
Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau
prosedur tertentu.
  Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa
atau masalah yang luar biasa atau masalah istimewa.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Bisnis Komputer
  Fokus pada data
   Fokus pada informasi
  Fokus pada pendukung keputusan
  Fokus pada komunikasi
  

STUDI KASUS PADA PT. GOLDEN CASTLE

Contoh kasus, Komunikasi

PT Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami


permasalahan antara perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan
oleh adanya miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan
kebijakan dalam perusahaan
mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum
memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh
pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan,
Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari
tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan yang
kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi
antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di
kalangan manajemen.
Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan
manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu
tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi danpemogokan. Apakah hal itu karena
tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan
hak asasi manusia karyawan.

Penjelasan kasus :
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan antara
individu akan sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya adalah karena
masalah kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasimasalah dalam perusahaan
harus benar-benar dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak
yang timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan
atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus diantisipasi dengan baik dan dengan
system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya, mogok kerja, bahkan demo.

Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara:
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam
komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui
loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis,
misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens
akan mengurangi masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan
memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan
meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul karena lingkungan
yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau
sirkulasi yangkurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk
meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau
lebih tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang
dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan.
Sedangkan Sistem Informasi Manjemen adalah sutu sistem yang diciptakan unutk
melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi.
Sistem Informasi Manajemen ini sangat dibutuhkan oleh organisasi public maupun
organisasi swasta.  Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pendunkung dalam
pengambilan keputusan yang diambil oleh manajer dalam mengatasi persoalan yang sedang
terjadi pada suatu organisasi baik itu organisasi publik maupun organisasi swasta.  Melalui
SIM manajer dapat membuat keputusan dengan bijak dalam artian dapat mengatasi persoalan
yang sedang terjadi serta keputusan tersebut tidak akan menciptakan permasalahan yang lebih
besar yang dapat menganggu kelangsungan hidup suatu organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2018). Sistem Pengambilan Keputusan. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3).

http://ventznino.blogspot.com/2012/04/definisi-pengambilan-keputusan.html

http://santanamoza.wordpress.com/2011/01/13/konsep-pengambilan-keputusan-untuk-sim-d/

http://vaisal.wordpress.com/2011/11/01/pengambilan-keputusan/

Anda mungkin juga menyukai