Kelompok IV:
FADLI SETIAWAN 15081072
MUSAWIR 15081083
NUGRA HADI 15081084
Dosen Pembimbing:
Dr. Asniati, SE, MBA, Ak, CA, CSRA
A. Jenis Keputusan
Mengambil keputusan adalah proses yang melibatkan banyak langkah. Simon (1960)
menyatakan empat tahapan berbeda dalam mengambil keputusan: kecerdasan, rancangan,
pilihan, dan implementasi. Tahapan ini bersesuaian dengan empat langkah pemecahan
masalah yang digunakan sepanjang buku ini:
1. Kecerdasan (intelligence) terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, dan memahami
masalah yang terjadi pada organisasi- mengapa masalah itu terjadi, dimana, dan akibat
apa yang dialami perusahaan.
2. Rancangan (Design) melibatkan identifikasi dan pencarian berbagai solusi masalah.
3. Pilihan (choice) adalah tentang memilih alternative solusi yang ada.
4. Implementasi adalah tentang membuat alternative yang dipilih dapat bekerja, dan tetap
mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.
Para manajer memainkan peran penting dalam organisasi, serta tanggung jawab
mereka adalah mengambil keputusan, membuat laporann, menghadiri rapat, hingga
merencanakan persta ulang tahun. Ada dua cara mengkaji perilaku manager pada gaya klasik
dan kontemporer :
Manajemen gaya klasik (classical model of management), yang menjelaskan apa yang
dilakukan manajer, jarang sekali dipertanyakan sejak awal mulanya di tahun 1920-an
hingga tahun-tahun belakangan ini. Henri Fayol dan para penulis lainnya pertama-
tama menjelaskan lima fungsi klasik dari manajer, yaitu merencanakan,
mengorganisasikan, mengoordinasikan, memutuskan dan mengendalikan. Model
manajemen klasik menjelaskan fungsi manajerial secara formal , tetapi tidak
menunjukan apa yang dilakukan para manajer secara terperinci saat mereka
merencanakan, memutuskan sesuatu, dan mengendalikan pekerjaan orang lain. Model
keperilakuan (behavioral model) menyatakan bahwa perilaku manajer yang
sebenarnya terlihat tidak lebih sistematis, lebih informal, kurang reflektif, lebih reaktif,
dan kurang terorganisasi dengan baik daripada yang kita percayai dalam rangka model
klasik.
Peran manajerial (managerial roles) adalah perkiraan-perkiraan aktivitas yang
seharusnya dilakukan para manajer organisasi.
Peran Interpersonal (interpersonal role), para manajer bertindak sebgai figur utama
dalam organisasi ketika mereka mewakili perusahaan mereka kepada dunia luar dan
melakukan tugas-tugas simbolik, seperti memberikan penghargaan kepada karyawan
manajer bertindak sebagai pemimpin, memberi motivasi, nasihat, dan mendukung
bawahannya.
Peran Informasi (informational role), manajer bertindak sebagai pusat saraf dari
organisasi, menerima informasi terkini yang paling konkret dan mendistrinbusikannya
kembali kepada mereka yang memerlukannya. Manajer adalah penyebar informasi dan
juru bicara dalam organisasinya.
Peran Pengambil Keputusan (decisional role), mereka bertindak sebagai
wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru, menangani gangguan-
gangguan yang muncul dalam organisasi. mengalokasikan sumber daya kepada para
staf yang membutuhkan; dan menegosiasikan konflik dan menjadi penengah antara
kelompok-kelompok yang bertikai
Penyaringan Manajemen. Walaupun dengan informasiyang tepat waktu dan akurat,
ada manajer yang dapat mengambil keputusan buruk. Manajer (sama dengan manusia
lainnya) menerima informasi melalui berbagi tahap penyaringan yang masuk akal
tentang dunia di sekitar mereka.
Politi dan Inersia Organisasional. Organisasi adalah birokrasi dengan kemampuan dan
kompetensi terbatas untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat menentukan.
Kini kita dapat melihat Sistem Informasi tidk dapat membantu semua peran
manajerial. Dan dalam peran manajerial di mana sistem informasi dapat membantu
mengambil keputusan, investasi dalam teknologi informasi tidak selalu menghasilkan hasil
yang positif. Ada tiga alasan utama yaitu :
Ada empat jenis sistem untuk mendukung keputusan yang berbeda jenis dan tingkat yang
telah dijelaskan.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) memberikan laporan rutin dan rangkuman dari data
transaksi kepada manajer menengah dan manajer operasional untuk memberikan jawaban
atas masalah keputusan yang terstruktur dan semistruktur.
Sistem Pendukung Keputusan (DSS) menyediakan model analitis atau perangkat analisis
data berukuran besar kepada manajer menengah yang menghadapi keputusan
semiterstruktur.
Sistem pendukung eksekutif (ESS) adalah sistem yang memberikan informasi dari luar
(berita, analisis saham, dan tren industri) dan rangkuman tingkat tinggi tentang kinerja
perusahaan kepada manajer senior, yang harus mengambil keputusan yang kebanyakan
bersifat tidak terstruktur.
Sistem pendukung keputusan kelompok (group decision-support system-GDS) adalah
sistem khusus yang memberikan sekumpulan lingkungan elektronik di mana manajer dan
tim dapat mengambil keputusan secara kolektif dan merancang solusi untuk masalah tidak
terstruktur dan masalah semistruktur.
SIM secara khusus menghasilkan laporan yang sifatnya tetap dan rutin berdasarkan data
yang diperoleh dan dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi (Transaction Processing System-
TPS) perusahaan. Kadang-kadang laporan SIM adalah laporan perkecualian, hanya menyoroti
kondisi-kondisi khusus dan luar biasa,seperti ketika kuota penjualan untuk suatu wilayah tertentu
jatuh di bawah tingkat yang diperkirakan, atau karyawan telah melebihi batas pengeluaran
tunjangan perawatan giginya.
DSS mendukung analisis masalah semiterstruktu dan tidak terstruktur. DSS dimasa
awalnya sangatlah digerakan oleh model, menggunakan beberapa jenis model untuk menunjukan
analisis “bagaimana jika” dan analisis lainnya. Beberapa DSS yang kontemporer
sifatnyadigerakkan oleh data, menggunakan pemrosessan analisis online (OLAP), dan penggalian
data untuk penggalian data juga aplikasi tabel pivot spreadsheet yang dijelaskan pada bagian ini.
a. Komponen DSS:
Basis data DSS (DSS database) adalah sekumpulan data yang sekarang dan
historis dari sejumlah aplikasi atau kelompok.
Sistem Perangkat Lunak DSS (DSS software system) berisi perangkat lunak yang
digunakan untuk menganalisis data.
Model adalah representasi abstrak yang mengilustrasikan beberapa komponen
atau hubungan dari suatu fenomena.
Model Analisis Sensitivitas (sensitivity analysis) melontarkan pertanyaan
“bagaimana jika” secara berulang-ulang untuk menentukan akibat dari hasil
perubahan satu faktor atau lebih.
DSS telah sangat berguna dan penting, dengan menyediakan informasi yang
terperinci dan baik untuk mengambil keputusan yang memungkinkan perusahaan
mengoordinasi proses bisnis baik internal maupun eksternal dengan tepat. Beberapa
DSS membantu perusahaan dengan keputusan-keputusan dalam manajemen
hubungan pelanggan atau manajemen rantai pasok. Beberapa DSS mengambil
keuntungan dari data perusahaan besar yang disediakan oleh sistem perusahaan.
Berikut beberapa contoh yang menjelaskan batas-batas kemampuan DSS : Burling
Coat Factory:DSS untuk keputusan penentuan harga, DSS untuk analisis
profitabilitas, Compass Bank: DSS untuk manajemen hubungan pelanggan (CRM).
GDSS adalah sistem interaktif berbasi komputer yang digunakan untuk memfasilitasi
penyelesaian masalah tidak terstruktur oleh sekelompok pengambil keputusan yang bekerjasama
sebagai suatu kelompok.
b. Komponen GDSS