Anda di halaman 1dari 10

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Kelompok IV:
FADLI SETIAWAN 15081072
MUSAWIR 15081083
NUGRA HADI 15081084

Dosen Pembimbing:
Dr. Asniati, SE, MBA, Ak, CA, CSRA

PRORAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2016
Meningkatkan Proses Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses manajemen, yang dimulai dengan
perencanaan/persiapan dan berakhir dengan pengendalian. Untuk mendapatkan hasil yang
baik, suatu keputusan harus mengikuti suatu tahapan yang sistematis dan terkendali.Dalam
pengambilan keputusan pada dunia bisnis biasanya terbatas pada pihak manajemen numun
dengan sistem informasi saat ini yang membuat sistem informasi menjadi tersedia untuk
golongan yang lebih rendah maka karyawan golongan rendah bertanggung jawab atas
beberapa keputusan. Berbagai tingkatan dalam organisasi (strategis, manajmen, operasional)
mempunyai persyaratan pengambilan keputusan yang berbeda pula. Suatu keputusan dapat
bersifat terstruktur, semiterstruktur, tidak struktur.

A. Jenis Keputusan

Terdapat beberapa tingkatan dalam suatu organisasi, setiap timgkatan mempunyai


kebutuhan informasi yang berbeda untuk membantu dalam pengambilan keputusan dan
tanggung jawab atas jenis-jenis keputusan yang berbeda. Keputusan diklasi 萀 kasikan
sebagai keputusan terstruktur, semistruktur, dan tidak terstruktur

1. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) yan sering disebut dengan


unstructured decision adalah keputusan yang pengambilan keputusannya harus
memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk memecahkan masalahnya.
2. Keputusan terstruktur (structured decision) : atau yang sering disebut dengan structure
decision adalah sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam
menanganinya, sehingga tidak perlu di perlakukan seakanakan masih baru.
3. Keputusan semiterstruktur (semitructured decision) : atau yang sering disebut
semistructure decision adalah yang hanya sebahagian masalahnya mempunyai
jawaban yang jelas tersedia dengna prosedur yang disetujui bersama.

B. Proses Pengambilan Keputusan

Mengambil keputusan adalah proses yang melibatkan banyak langkah. Simon (1960)
menyatakan empat tahapan berbeda dalam mengambil keputusan: kecerdasan, rancangan,
pilihan, dan implementasi. Tahapan ini bersesuaian dengan empat langkah pemecahan
masalah yang digunakan sepanjang buku ini:
1. Kecerdasan (intelligence) terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, dan memahami
masalah yang terjadi pada organisasi- mengapa masalah itu terjadi, dimana, dan akibat
apa yang dialami perusahaan.
2. Rancangan (Design) melibatkan identifikasi dan pencarian berbagai solusi masalah.
3. Pilihan (choice) adalah tentang memilih alternative solusi yang ada.
4. Implementasi adalah tentang membuat alternative yang dipilih dapat bekerja, dan tetap
mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.

C. Manajer Dan Pengambilan Keputusan Dalam Dunia Nyata


1. Peran Manajer

Para manajer memainkan peran penting dalam organisasi, serta tanggung jawab
mereka adalah mengambil keputusan, membuat laporann, menghadiri rapat, hingga
merencanakan persta ulang tahun. Ada dua cara mengkaji perilaku manager pada gaya klasik
dan kontemporer :

 Manajemen gaya klasik (classical model of management), yang menjelaskan apa yang
dilakukan manajer, jarang sekali dipertanyakan sejak awal mulanya di tahun 1920-an
hingga tahun-tahun belakangan ini. Henri Fayol dan para penulis lainnya pertama-
tama menjelaskan lima fungsi klasik dari manajer, yaitu merencanakan,
mengorganisasikan, mengoordinasikan, memutuskan dan mengendalikan. Model
manajemen klasik menjelaskan fungsi manajerial secara formal , tetapi tidak
menunjukan apa yang dilakukan para manajer secara terperinci saat mereka
merencanakan, memutuskan sesuatu, dan mengendalikan pekerjaan orang lain. Model
keperilakuan (behavioral model) menyatakan bahwa perilaku manajer yang
sebenarnya terlihat tidak lebih sistematis, lebih informal, kurang reflektif, lebih reaktif,
dan kurang terorganisasi dengan baik daripada yang kita percayai dalam rangka model
klasik.
 Peran manajerial (managerial roles) adalah perkiraan-perkiraan aktivitas yang
seharusnya dilakukan para manajer organisasi.
 Peran Interpersonal (interpersonal role), para manajer bertindak sebgai figur utama
dalam organisasi ketika mereka mewakili perusahaan mereka kepada dunia luar dan
melakukan tugas-tugas simbolik, seperti memberikan penghargaan kepada karyawan
manajer bertindak sebagai pemimpin, memberi motivasi, nasihat, dan mendukung
bawahannya.
 Peran Informasi (informational role), manajer bertindak sebagai pusat saraf dari
organisasi, menerima informasi terkini yang paling konkret dan mendistrinbusikannya
kembali kepada mereka yang memerlukannya. Manajer adalah penyebar informasi dan
juru bicara dalam organisasinya.
 Peran Pengambil Keputusan (decisional role), mereka bertindak sebagai
wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru, menangani gangguan-
gangguan yang muncul dalam organisasi. mengalokasikan sumber daya kepada para
staf yang membutuhkan; dan menegosiasikan konflik dan menjadi penengah antara
kelompok-kelompok yang bertikai
 Penyaringan Manajemen. Walaupun dengan informasiyang tepat waktu dan akurat,
ada manajer yang dapat mengambil keputusan buruk. Manajer (sama dengan manusia
lainnya) menerima informasi melalui berbagi tahap penyaringan yang masuk akal
tentang dunia di sekitar mereka.
 Politi dan Inersia Organisasional. Organisasi adalah birokrasi dengan kemampuan dan
kompetensi terbatas untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat menentukan.

2. Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata

Kini kita dapat melihat Sistem Informasi tidk dapat membantu semua peran
manajerial. Dan dalam peran manajerial di mana sistem informasi dapat membantu
mengambil keputusan, investasi dalam teknologi informasi tidak selalu menghasilkan hasil
yang positif. Ada tiga alasan utama yaitu :

 Kualitas Informasi. Keputusan-keputusan yang berkualitas tinggi membutuhkan


informasi berkualitas tinggi.
 Penyaringan Manajemen. Walaupun dengan informasi yang tepat waktu dan akurat,
ada manajer yang dapat mengambil keputusan yang buruk. Manajer (sama dengan
manusia lainnya) menerima informasi melalui berbagai tahap penyaringan yang masuk
akal tentang dunia di sekitar mereka. Manajer mempunyai perhatian tertentu, fokus
pada jenis masalah dan solusi tertentu, dan mempunyai bias-bias yang menolak
informasi yang tidak sesuai dengan konsep awalnya.
 Politik dan Inersia Organisional. Organisasi adalah birokrasi dengan kemampuan dan
kompetensi terbatas untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat menentukan.
Keputusan yang diambil perusahaan sering menunjukan penyeimbang dari kelompok-
kelompok yang berbeda dalam perusahaan dan bukan solusi yang terbaik atas masalah
yang dihadapi.

D. SISTEM UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN

Ada empat jenis sistem untuk mendukung keputusan yang berbeda jenis dan tingkat yang
telah dijelaskan.

 Sistem Informasi Manajemen (SIM) memberikan laporan rutin dan rangkuman dari data
transaksi kepada manajer menengah dan manajer operasional untuk memberikan jawaban
atas masalah keputusan yang terstruktur dan semistruktur.
 Sistem Pendukung Keputusan (DSS) menyediakan model analitis atau perangkat analisis
data berukuran besar kepada manajer menengah yang menghadapi keputusan
semiterstruktur.
 Sistem pendukung eksekutif (ESS) adalah sistem yang memberikan informasi dari luar
(berita, analisis saham, dan tren industri) dan rangkuman tingkat tinggi tentang kinerja
perusahaan kepada manajer senior, yang harus mengambil keputusan yang kebanyakan
bersifat tidak terstruktur.
 Sistem pendukung keputusan kelompok (group decision-support system-GDS) adalah
sistem khusus yang memberikan sekumpulan lingkungan elektronik di mana manajer dan
tim dapat mengambil keputusan secara kolektif dan merancang solusi untuk masalah tidak
terstruktur dan masalah semistruktur.

1. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM secara khusus menghasilkan laporan yang sifatnya tetap dan rutin berdasarkan data
yang diperoleh dan dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi (Transaction Processing System-
TPS) perusahaan. Kadang-kadang laporan SIM adalah laporan perkecualian, hanya menyoroti
kondisi-kondisi khusus dan luar biasa,seperti ketika kuota penjualan untuk suatu wilayah tertentu
jatuh di bawah tingkat yang diperkirakan, atau karyawan telah melebihi batas pengeluaran
tunjangan perawatan giginya.

2. Sistem Pendukung Keputusan (DSS)

DSS mendukung analisis masalah semiterstruktu dan tidak terstruktur. DSS dimasa
awalnya sangatlah digerakan oleh model, menggunakan beberapa jenis model untuk menunjukan
analisis “bagaimana jika” dan analisis lainnya. Beberapa DSS yang kontemporer
sifatnyadigerakkan oleh data, menggunakan pemrosessan analisis online (OLAP), dan penggalian
data untuk penggalian data juga aplikasi tabel pivot spreadsheet yang dijelaskan pada bagian ini.

a. Komponen DSS:
 Basis data DSS (DSS database) adalah sekumpulan data yang sekarang dan
historis dari sejumlah aplikasi atau kelompok.
 Sistem Perangkat Lunak DSS (DSS software system) berisi perangkat lunak yang
digunakan untuk menganalisis data.
 Model adalah representasi abstrak yang mengilustrasikan beberapa komponen
atau hubungan dari suatu fenomena.
 Model Analisis Sensitivitas (sensitivity analysis) melontarkan pertanyaan
“bagaimana jika” secara berulang-ulang untuk menentukan akibat dari hasil
perubahan satu faktor atau lebih.

Menggunakan tabel pivot spreadsheet untuk membantu pengambilan


keputusan. Perangkat lunak spreadsheet juga berguna untuk membantu para manajer
mendeteksi dan memahami pola dalam data. Tabel pivot secara sederhana adalah
tabel yang menapilkan dua dimensi atau lebih dari data dalam format yang tepat.
b. Nilai Bisnis DSS

DSS telah sangat berguna dan penting, dengan menyediakan informasi yang
terperinci dan baik untuk mengambil keputusan yang memungkinkan perusahaan
mengoordinasi proses bisnis baik internal maupun eksternal dengan tepat. Beberapa
DSS membantu perusahaan dengan keputusan-keputusan dalam manajemen
hubungan pelanggan atau manajemen rantai pasok. Beberapa DSS mengambil
keuntungan dari data perusahaan besar yang disediakan oleh sistem perusahaan.
Berikut beberapa contoh yang menjelaskan batas-batas kemampuan DSS : Burling
Coat Factory:DSS untuk keputusan penentuan harga, DSS untuk analisis
profitabilitas, Compass Bank: DSS untuk manajemen hubungan pelanggan (CRM).

c. Visualisasi Data dan Sistem Informasi Geografi (GIS)

Dengan mempresentasikan data dalam bentuk grafik, perangkat visualisasi


data (data visualization) membantu pengguna melihat pola dan hubungan dari data
dalam jumlah besar yang akan sulit dipahami apabila data tersebut dipresentasikan
dalam bentuk tulian biasa. Sisem Informasi Geografi (georaphic information
system-GIS) adalah kategori khusus dari DSS yang menggunakan teknologi
visualisasi data untuk menganalisis dan menampilkan data untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan dalam bentuk peta digital.

d. Sistem Pendukung Keputusan Pelanggan Berbasis Web

Sistem pendukung keputusan pelanggan (costumer decission-support


system-CDSS) membantu proses pengambilan keputusan untuk seorang pelanggan
atau calon pelanggan. Mereka yang tertarik membeli sebuah produk atau layanan
dapat menggunakan mesin pencari, agen inteligen, katalog online, direktori web,
newsgroup, e-mail, dan perangkatlainnyadi internet untuk membantu mereka
mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk membantu mereka mengambil
keputusan.

3. Sistem Pendukung Eksekutif (ESS)

Sistem pendukung eksekutuf (executive support system-ESS), membantu manajer dalam


masalah tidak terstruktur dan semistruktur dengan berfokus pada kebutuhan informasi pihak
manajemen senior.

a. Peran ESS Dalam Perusahaan

Kegunaaan ESS telah bergerak menuruni beberapa tingkat organisasional,


sehingga sekarang para eksekutif dan bawahan dapat melihat data yang sama
dengan cara yang sama. Sistem-sistem yang berlaku sekarang ini mencoba
menghindari masalah data yang berlebih karena data dapat disaring atau ditampilkan
dalam format grafik (apabila penggunanya memilih demikian).

b. Nilai Bisnis ESS

Sebagian besar nilai dari ESS ditemukan pada fleksibilitasnya dan


kemampuannya untuk menganalisis, membandingkan para pengguna melihat lebih
data dalam waktu yang lebih singkat dengan kejelasan dan pemahaman yang lebih
baik dari yang dapat diberikan oleh yang sistem berbasis kertas.

c. ESS dan Perusahaan Digital

Untuk mengilustrasikan cara-cara ESS membantu pengambilan keputusan,


kini dijelaskan jenis-jenis penerapan ESS yang penting untuk mengumpulkan
inteligensi bisnis dan memantau kinerja perusahaan.

 National life: ESS untuk inteligensi bisnis


 Bonita bay properties dan pharmacia corporation: Memantau kinerja
perusahaan dengan dashbor digital dan sistem balanced scorecard
 Caesars entertaiment: Analisis kinerja keseluruhan perusahaan
4. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (GDSS)

GDSS adalah sistem interaktif berbasi komputer yang digunakan untuk memfasilitasi
penyelesaian masalah tidak terstruktur oleh sekelompok pengambil keputusan yang bekerjasama
sebagai suatu kelompok.

a. Apakah GDSS itu ?

GDSS adalah sistem interaktif berbasis komputer yang digunakan untuk


memfasilitai penyelesaian masalah tidak terstruktur oleh sekelompok pengambil
keputusan yang bekerjasama sebagai satu kelompok.

b. Komponen GDSS

GDS menjadikan rapat lebih produktif dengan menyediakan perangkat


untuk memfasilitasi perencanaan, pengembangan, penyusunan, dan evaluasi
gagasan; menentukan prioritas; dan mendokumentasikan hasil rapat untuk pihak-
pihak lain dalam perusahaan. GDS mempunyai tiga elemen dasar:

 Peranti keras, fasilitas konferensi itu sendiri, termasuk ruangan,


meja, dan kursi.
 Peranti lunak, kuisioner elektronik, perangkat brainstroming
elektronik, pengorganisasian ide, perangkat kuisioner, perangkat
pemungutan suara atau penentuan prioritas, perangkat identifikasi
dan analisis pihak yang berkepentingan, perangkat pembentuk
kebijakan, kamus kelompok.
 Dan orang, peserta, fasilitator yang terlatih dan karyawan bagian
dukungan perangat keras dan perangkat lunak.

c. Gambaran Umum Pertemuan GDSS

Dalam sebuah rapat elektronik GDSS, setiap peserta dilengkapi dengan


workstation.Workstation tersebut terhubung ke jaringan, ke workstation fasilitator,
dan ke server file untuk rapat. Semua data yang diberikan para peserta dari
workstation mereka kepada kelompok dikumpulkan dan disimpan dalam server file.
Papan tulis dapat dilihat baik pada masing-masing sisi dari layar proyeksi. Banayk
ruang pertemuan elektronik tempat duduknya berbentuk setengah lingkaran dan
bertingkat dalam gaya legislatif untk mengkoordinasi jumlah peserta yang banyak.
Fasilitator mengendalikan penggunaan perangakat-perangakt tersebut saat rapat
berlangsung.

d. Nilai Bisnis GDSS

Dengan peranti lunak GDSS, penelitian menunjukkan bahwa jumlah peserta


rapat dapat meningkat, sementara produktivitas juaga meningkat. Satu alasan adalah
peserta rapat dapat berkontribusi secara bersama, alih-alih datu demi satu, yang
membuat waktu pertemuan digunakan secara lebih efisien. GDSS memberikan
suasana yang lebih kolaboratif denagan menjamin anonimitas konstributor. Peserta
dapat memberikan konstribusi tanpa merasa takut dikritik atau idenya ditolak karena
identitasnya diketahui. Peranti lunak GDSS mengikuti metode terstruktur dalam
mengelola dan mengevaluasi ide serta menyimpan hasil rapat. Dokumentasi
pertemuan oleh satu kelompok dalam satu tempat juga dapat digunakan sebagai
masukan pada rapat lainnya mengenai proyek yang sma di tempat lain.

Anda mungkin juga menyukai