Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 6. Nomor 1. Edisi Juni 2016.


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki

Artikel Penelitian p-ISSN 2088-6802 | e-ISSN 2442-6830

Pengaruh Latihan Jump To Box, Front Box Jump, dan Depth


Jump Terhadap Peningkatan Explosive Power Otot Tungkai dan
Kecepatan

Eknal Yonsa Perikles, Edy Mintarto, Nur Hasan

Universitas Negeri Surabaya, Indonesia

Diterima: April 2016. Disetujui: Mei 2016. Dipublikasikan: Juni 2016


© Universitas Negeri Semarang 2016

ABSTRAK Kondisi fisik merupakan salah satu dan kecepatan = 0,035 m/second, sig = 0,001.
faktor penting untuk diperhatikan dalam se- (b) Kelompok eksperimen II untuk explosive
tiap cabang olahraga untuk mencapai prestasi power = 14,153 watt, sig.= 0,002 dan kecepatan
tertinggi. Tujuan mempersiapkan fisik dalam = 0,035 m/second, sig = 0,000. (c) Kelompok
latihan adalah meningkatkan komponen eksperimen III untuk explosive power = 19,113
biomotor ke standar yang paling tinggi. Ke- watt, sig.= 0,002 dan kecepatan = 0,048 m/se-
mampuan biomotor explosive power dan ke- cond, sig = 0,000. (d) Kelompok kontrol untuk
cepatan merupakan komponen penting yang explosive power = 4,757 watt, sig.= 0,000 dan
diperlukan disetiap cabang olahraga. Latihan kecepatan = 0,020 m/second, sig = 0,003. Se-
plyometric seperti jump to box, front box jump dangkan perbedaan pengaruh antar kelompok
dan depth jump merupakan jenis latihan yang memiliki sig. 0,040 pada explosive power se-
mampu mengembangkan kemampuan bimo- dangkan sig. 0,001 pada kecepatan. Simpulan
tor tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu un- hasil penelitian, terdapat pengaruh signifikan
tuk menganalisis tentang: (1) pengaruh latihan latihan jump to box, front box jump dan depth
jump to box terhadap explosive power, (2) pen- jump terhadap explosive power otot tungkai
garuh latihan jump to box terhadap kecepatan, dan kecepatan. Terdapat perbedaan pengaruh
(3) pengaruh latihan front box jump terhadap yang signifikan antara latihan jump to box,
explosive power, (4) pengaruh latihan front front box jump dan depth jump terhadap exp-
box jump terhadap kecepatan, (5) pengaruh losive power otot tungkai dan kecepatan. Lati-
latihan depth jump terhadap explosive power, han depth jump lebih baik dari latihan jump to
(6) pengaruh latihan depth jump terhadap ke- box dan front box jump.
cepatan, (7) perbedaan pengaruh latihan jump
to box, front box jump dan depth jump terha- Kata Kunci:, explosive power, kecepatan, ply-
dap explosive power, (8) perbedaan pengaruh ometric.
latihan jump to box, front box jump dan depth
jump terhadap kecepatan. Jenis penelitian ini ABSTRACT The physical condition is one impor-
adalah kuantitatif dengan metode eksperimen tant factor to consider in any sport to achieve the
semu (quasi experiment). Rancangan peneli- highest achievement. Interest physically prepare the
tian ini menggunakan matching only design, exercise is to improve biomotor components to the
analisis data menggunakan uji-t dan ANOVA. highest standards. Biomotor ability explosive power
Proses pengambilan data pretest dan posttest and speed are essential components required in ev-
dilakukan dengan pengukuran berat badan ery sport. Plyometric exercises such as jump to box,
dan vertical jump untuk mengukur explosive front box jump and depth jump is a type of exer-
power, kemudian dilakukan pengukuran lari cise that develops the ability bimotor. The purpose
cepat 30 meter untuk mengukur kecepatan. of this study is to analyze about: (1) the effects of
Hasil analisis data diperoleh data rata-rata exercise jump to box against explosive power, (2)
antara pretest dan posttest masing-masing ke- the effects of exercise jump to box against speed, (3)
lompok yaitu: (a) Kelompok eksperimen I un- the effects of exercise front box jumps on explosive
tuk explosive power = 14,470 watt, sig.= 0,029 power, (4) the effects of exercise front box jumps to
Eknal Yonsa Perikles, Edy Mintarto, Nur Hasan - Pengaruh Latihan Jump To Box, Front Box Jump, dan Depth 9

the speed, (5) the effect exercise depth jump against ini, hanya pemanasan, passing, smash dan
explosive power, (6) the effect of exercise depth jump bertanding. Beberapa hasil pertandingan tim
to the speed, (7) differences in the effects of exercise bola voli ini kurang memuaskan bahkan kalah,
jump to box, front box jump and depth jump on exp- dari pengamatan penulis pemain bola voli tim
losive power, (8) differences in the effects of exercise SMA Negeri 1 Gedeg sebagian besar lompatan
jump to box, front box jump and depth jump to the mereka kurang tinggi lalu pada saat melaku-
speed. This research is a quantitative with quasi-ex- kan smash akan terbendung block bahkan ti-
perimental. The research design uses matching only dak melewati net menjadi faktor utama tim ini
design, data analysis using t-test and ANOVA. The kalah dalam pertandingan. .
process of data collection is done with a pretest and Salah satu bentuk latihan yang digu-
posttest weight measurements and to measure ver- nakan disemua jenis cabang olahraga untuk
tical jump explosive power, then measuring sprin- meningkatkan kecepatan dan daya ledak otot
ting 30 meters to measure speed. The results of data tungkai adalah plyometric. Prinsip metode
analysis using SPSS version 20 on average between latihan plyometric adalah kondisi otot selalu
pretest and posttest each group, namely: (a) The berkontraksi baik saat memanjang (eccentric)
experimental group I for explosive power = 14,470 maupun saat memendek (concentric) untuk
watts, sig. = 0.029 and speed = 0,035 m / second, sig menghasilkan sejumlah gaya yang besar dan
= 0.001. (b) The experimental group II for explosive explosive secara cepat. Terdapat beberapa lati-
power = 14,153 watts, sig. = 0.002 and velocity = han Plyometric untuk meningkatkan explosive
0.035 m / second, sig = 0.000. (c) The experimental power dan kecepatan antara lain jump to box,
group III for explosive power = 19,113 watts, sig. = front box jump dan depth jump. Ketiga latihan
0.002 and velocity = 0.048 m / second, sig = 0.000. ini direkomendasikan mampu meningkatkan
(d) The control group for explosive power = 4,757 explosive power dan kecepatan.
watt, sig. = 0.000 and speed = 0,020 m / second, sig Dari ketiga latihan tersebut penulis ingin
= 0.003. While the difference between the influence mengetahui apakah benar ketiga latihan terse-
of the group had sig. 0.040 on explosive power while but mampu meningkatkan. Berangkat dari wa-
sig. 0.001 at speed. Conclusion The results of the cana di atas. Penulis ingin memberikan sebuah
study, that (1) There is a significant effect of exer- alternatif latihan plyometric yang nantinya di-
cise jump to box, front box jump and depth jump of harapkan dapat memberikan hasil yang maksi-
leg muscle explosive power and speed. (2) There is mal dalam meningkatkan explosive power dan
a significant difference between the exercise jump to kecepatan.
box, front box jump and depth jump of leg muscle Prestasi olahraga tidak bisa diperoleh
explosive power and speed.Exercise depth jump bet- semudah membalikkan telapak tangan, perlu
ter than exercise jump to box and front box jump. pengulangan dan proses yang panjang. Kondi-
si fisik yang optimal dapat dicapai melalui lati-
Keywords: explosive power, plyometric, speed. han yang baik, terukur dan terprogram. Daya
ledak atau power adalah komponen paling
PENDAHULUAN penting dalam kondisi fisik. Komponen ini ha-
rus ditingkatkan ataupun dipelihara, Teknik-
Olahraga merupakan aktivitas fisik teknik dalam bola voli yang membutuhkan
yang sistematis untuk mendorong, membina, lompatan sangat memerlukan explosive po-
dan mengembangkan potensi jasmani, rohani, wer. Kecepatan merupakan salah satu unsur
dan sosial. Olahraga juga merupakan suatu ke- biomotor dasar yang harus dilatihkan dalam
giatan untuk meningkatkan kebugaran tubuh upaya mendukung pencapaian prestasi olah-
dan menjaga kesehatan. Aktivitas olahraga ti- ragawan. Kecepatan adalah perubahan jarak
dak hanya bertujuan untuk kebugaran semata, dikalikan dengan waktu dan kecepatan maksi-
prestasi adalah sebuah bukti nyata dari proses mal merupakan salah satu komponen penting
seseorang berolahraga. Langkah-langkah yang dalam performa olahraga.
efektif dan efisien dalam proses latihan menen- Prinsip metode latihan plyometric ada-
tukan kualitasnya sebuah prestasi. lah kondisi otot selalu berkontraksi baik saat
SMA Negeri 1 Gedeg merupakan salah memanjang (eccentric) maupun saat memen-
satu sekolah di Kabupaten Mojokerto yang dek (concentric). Kondisi fisik yang optimal
menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler akan berpengaruh pada performa seorang at-
bola voli. Kurangnya pembinaan dan pelati- let. Takaran latihan yang terukur menjadikan
han khusus terlihat pada kegiatan ini. Tidak kondisi fisik mampu meningkat dan juga me-
ada program latihan khusus untuk kegiatan minimalisir cidera. Merupakan salah satu ben-
10 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 6. Nomor 1. Edisi Juni 2016

tuk latihan untuk meningkatkan explosive po- lompok 4


wer otot tungkai, latihan ini berada pada level T22: Postest kelompok 2
rendah sampai sedang, secara kinesiology dan ~ : Kelompok kontrol (latihan konvensional
anatomis otot-otot yang terlibat dalam latihan yaitu program latihan seperti biasa tanpa ada
jump to box yaitu: Otot utama yang bekerja: tambahan).
Hamstrings (otot paha bagian belakang). Otot
lain: Adductor (otot yang terletak di bagian sisi Populasi dan Sampel
dalam paha dan berperan dalam menarik kaki Populasi penelitian ini adalah seluruh
kearah samping dalam), calves (otot betis), siswa-siswi SMA Negeri 1 Gedeg yang ber-
gluteus (otot pingul), quadriceps (otot paha jumlah 1173 orang. Cara menentukan sampel
bagian depan). Begitu juga dengan front box dengan cara purposive random sampling atau
jump yang membedakan hanya cara pendara- sampel bertujuan dengan unit kelas. Jadi disini
tan pada latihan ini menggunakan dua kaki. peneliti telah mengetahui karakteristik sampel
Merupakan salah satu bentuk latihan plyome- yang mau diambil, peneliti menentukan kelas
tric dengan gerakan melangkah dari atas box XI MIA 6 yang berjumlah 28 orang. Karena di-
yang sudah disiapkan, lalu mendarat dengan dalam kelompok atau kelas ini tidak terdapat
kedua kaki untuk mengantisipasi pendaratan atlet professional. Agar sampel menjadi homo-
dan melompat secepat mungkin atau mem- gen dan lebih efektif serta efisien maka diper-
buat kontak dengan tanah sesingkat mungkin lukan kriteria pemilihan subjek, kriteria sub-
gerakan ini dilakukan, serta diikuti dengan jek dalam penelitian ini adalah: a. Siswa yang
gerakan lengan yang selaras dengan kaki. Se- terdaftar di SMA Negeri 1 Gedeg. b. Bersedia
cara kinesiology dan anatomis otot-otot yang melakukan latihan selama 3 kali dalam satu
terlibat dalam latihan depth jump yaitu: Otot minggu. c. Usia berkisar 15 sampai 17 tahun. d.
utama yang bekerja: Quadriceps (otot paha Berjenis kelamin perempuan.
bagian depan). Otot lain: Adductor (otot yang
terletak di bagian sisi dalam paha dan berpe- Tempat dan Waktu Penelitian
ran dalam menarik kaki kearah samping da- Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di
lam), calves (otot betis), gluteus (otot pingul), SMA Negeri 1 Gedeg Kabupaten Mojokerto.
hamstrings (otot paha bagian belakang). Penelitian ini dilaksanakan selama 8 Minggu
dengan frekuensi latihan tiga kali dalam se-
METODE minggu. Penelitian ini dimulai pada tanggal 8
April sampai 23 Mei 2016.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan metodeekspe- Instrumen Penelitian
rimen semu (quasi experiment). Rancangan Jenis tes yang digunakan untuk men-
penelitian ini menggunakan non-randomized gukur explosive power otot tungkai dengan
control group pretest-posttest design. menggunakan lompat tegak (vertical jump),
sedangkan tes yang digunakan untuk mengu-
kur kecepatan adalah lari 30 meter.

Teknik Analisis Data


Analisis data ini menggunakan bantuan
program Statistical Product and Service Solu-
tion (SPSS) seri 20.0. Uji prasarat data norma-
litas menggunakan kolmogorov smirnov dan
homogenitas data menggunakan levene test,
Keterangan: kemudian dilanjutkan dengan Uji-T paired
T11: Pretest kelompok 1 X1: Perlakuan (latihan sampel test dengan tingkat penolakan hipo-
jump to box). tesis pada taraf signifikan 0,05 dan ANOVA
T12: Pretest kelompok 2 X2: Perlakuan (latihan (Analisis of Varians).
front box jump).
T13: Pretest kelompok 3 X3: Perlakuan (latihan HASIL DAN PEMBAHASAN
depth jump).
T14: Pretest kelompok 4 T23 : Postest ke- Uji Normalitas
lompok 3 Hasil perhitungan dengan SPSS seri 20.0
T21: Postest kelompok 1 T24 : Postest ke- untuk melihat normal tidaknya data bisa dili-
Eknal Yonsa Perikles, Edy Mintarto, Nur Hasan - Pengaruh Latihan Jump To Box, Front Box Jump, dan Depth 11

hat dalam Tabel 1. Tabel 4. Hasil Uji Beda Rerata Sampel Berpas-
angan Kecepatan
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data Explosive
power dan Kecepatan

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan data


berdistribusi normal, dikarenakan nilai proba-
bilitas dari masing-masing kelompok menun-
jukkan (p) atau sig > 0,05.

Uji Homogenitas
Hasil SPSS seri 20.0 untuk perhitungan Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji
homogenitas data seperti pada Tabel 2. beda rerata sampel berpasangan menggunakan
uji-t paired sample t-test pada ketiga kelompok
Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Levene’s Test menunjukkan pengaruh yang signifikan terha-
dap kecepatan, dikarenakan nilai sig < 0,05.

Hasil Uji Beda Rerata antar Kelompok (Ano-


va)
Pengujian beda rerata antar kelompok
dilakukan dengan menggunakan uji beda
ANOVA, data yang diuji adalah mean different
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan data memi- ketiga kelompok diuji secara bersama-sama.
liki varians homogen, karena nilai signifikansi Berdasarkan dari hasil pada tabel di atas
dari masing-masing data lebih besar dari taraf pada nilai sig menunjukkan bahwa nilai signi-
signifikansi atau (p) > 0.05. fikansi pada explosive power dan kecepatan
adalah sig < 0.05 atau artinya terdapat perbe-
Pengujian Hipotesis daan secara signifikan dari keempat kelompok.
Langkah selanjutnya adalah menguji Analisis data dapat dilanjutkan dengan uji post
hipotesis yang sudah diajukan sebelumnya hoc multiple comparations dengan menggu-
menggunakan uji-t paired t-test yang di dalam nakan analisis least sifnificant diffrence (LSD)
SPSS seri 20.0 adalah sebagai berikut: yang bertujuan untuk mengetahui variabel
bebas manakah yang memberikan pengaruh
Tabel 3. Hasil Uji Beda Rerata Sampel Berpas- yang signifikan terhadap peningkatan variabel
angan Explosive Power terikat.

Tabel 5. Uji Post Hoc Data Explosive power


dan Kecepatan


Berdasarkan tabel hasil perhitungan
uji beda rerata sampel berpasangan menggu-
nakan uji-t paired sample t-test pada keempat
kelompok menunjukkan pengaruh yang signi-
fikan terhadap explosive power, dikarenakan
nilai sig < 0,05.
12 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 6. Nomor 1. Edisi Juni 2016

dihasilkan.
Dilihat dari frekuensi latihan juga dila-
kukan selama 6 minggu yang dimana dalam
satu minggu terdapat 3 kali pertemuan hal ini
juga menjadi salah satu faktor dari ketiga lati-
han ini untuk meningkatkan explosive power
dan kecepatan , ada beberapa penelitian yang
menyatakan hal sama antara lain: (Mirzaei et
al, 2014) Depth Jump vs Countermovement
mempunyai pengaruh yang signifikan ketika
dilatih dalam 6 minggu. (Jatrzebski et al, 2014)
Hasil dari penelitian yang dilakukan selama
Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan enam minggu menunjukkan bahwa latihan
latihan depth jump lebih berpengaruh terha- plyometric yang diterapkan pada pemain voli
dap explosive power dan kecepatan diban- mereka dapat meningkatkan explosive power.
dingkan dengan latihan jump to box, front box Kumar (2015) menyatakan bahwa terdapat
jump dan kontrol. pengaruh yang signifikan dari 6 minggu lati-
Berdasarkan hasil penelitian di lapan- han plyometric pada pemain sepak bola ting-
gan terdapat pengaruh yang signifikan antara kat perguruan tinggi.
latihan kelompok I jump to box, kelompok II
front box jump dan kelompok 3 depth jump Perbedaan Explosive power dan Kecepatan
terhadap explosive power otot tungkai dan ke- Pada Ketiga Kelompok
cepatan. Dalam penelitian ini melihat dari LSD se-
Tujuan dari ketiga latihan ini adalah un- tiap kelompok pada variabel terikat explosive
tuk meningkatkan explosive power dan kece- power terdapat perbedaan pengaruh antara se-
patan, ada beberapa penelitian yang meneliti tiap kelompok, kelompok depth jump terlihat
tentang penelitian sejenis mereka juga men- sangat dominan atau signifikan dibandingkan
gungkapkan hal yang sama seperti penelitian dengan kelompok kontrol. Pada kelompok
yang dilakukan oleh Primadinata (2015: iii) depth jump pada sisi gerakan dari atas box
menyatakan bahwa latihan front box jump menuju ke tanah terdapat fase menahan berat
mengalami peningkatan kecepatan dan po- badan kemudian secara cepat menolak berat
wer otot tungkai secara signifikan. (Baro & badan tersebut ke atas secara vertical. Sedang-
Sonowal, 2014) menyatakan bahwa latihan kan pada variabel terikat kecepatan terdapat
plyometric (Squat Jump, Split Jump (lounges), perbedaan pengaruh antara setiap kelompok.
Depth Jump, Jump up, Box Jump March, La- Kelompok jump to box, front box jump, depth
teral Jump (Single leg),and Lateral Jump over jump dan kontrol terlihat berbeda sangat do-
the cone (Double leg)) selama 6 minggu bahwa minan atau signifikan, tetapi pada kelompok
dapat meningkatkan explosive strength, speed jump to box dibandingkan dengan front box
and agility. jump tidak terlihat begitu dominan hal ini
Hal ini disebabkan karena jika dilihat karena kedua latihan ini gerakannya hampir
dari pelaksanaan olahragawan diharuskan sama. Kemudian faktor berat badan juga mem-
melompat secara berkelanjutan atau terus me- pengaruhi hasil yang akan diperoleh. Semakin
nerus sesuai dengan repetisi masing-masing besar berat badan seseorang maka semakin be-
individual yang sudah ditentukan. Hal ini me- sar pula daya ledak yang akan dikeluarkan.
nyebabkan otot kaki terus bekerja, sehingga Melihat analisis hasil penelitian dan
otot tungkai terlatih selalu berkontraksi saat penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya
memendek (concentric) maupun memanjang maka disimpulkan bahwa dalam penelitian ini
(eccentric), faktor ini sesuai dengan prinsip terdapat perbedaan pengaruh latihan jump to
dari plyometric atau stretch shortening cycle box, front box jump dan depth jump terhadap
(SSC) yang dimana kekuatan otot secara mak- explosive power dan kecepatan yang signifi-
simal dalam jumlah waktu yang minimum kan dan latihan depth jump memberikan pen-
dengan menggunakan propioseptor dan elas- garuh yang lebih baik.
tis otot untuk menghasilkan kekuatan yang
maksimal yang artinya semakin cepat otot SIMPULAN
berkontraksi secara eksentrik dan konsentrik,
maka semangkin besar pula stretch reflex yang Berdasarkan dari hasil penelitian yang
Eknal Yonsa Perikles, Edy Mintarto, Nur Hasan - Pengaruh Latihan Jump To Box, Front Box Jump, dan Depth 13

sudah dilakukan peneliti, maka kesimpulan Keolahragaan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi
yang dapat di uraikan oleh peneliti mengenai dan IPTEK Olahraga Kementerian Negara Pemu-
da dan Olahraga
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terda- Baro, Mantu., & Sonowal, Ainu. (2014). ”Effect of Selected
pat pengaruh yang signifikan latihan jump to Plyometric Exercise on Explosive Strength, Speed,
box terhadap explosive power otot tungkai. 2. and Agility”. International Journal of Science and
Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Research. ISSN: 2319-7064. Vol. 3. Issue 8, August
2014.
jump to box terhadap kecepatan otot tungkai. Bompa, T.O., & Buzzichelli, Carlo. (2015). Periodization
3. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan training for sports (Third Edition). United States of
front box jump terhadap explosive power otot America: Human Kinetic.
tungkai. 4. Terdapat pengaruh yang signifikan Bompa, T.O., & Haff, G.G. (2009). Periodezation Theory
and Methodology of Training. United States of
latihan front box jump terhadap kecepatan otot America. Human Kinetics.
tungkai. 5. Terdapat pengaruh yang signifikan Candra. (2014). Perbedaan Pelatihan Plyometric Depth
latihan depth jump terhadap explosive power Jump dan Hurdle Jump Menggunakan Interval 1:3
otot tungkai. 6. Terdapat pengaruh yang signi- dan 1:5 Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot
Tungkai (Tesis Magister pendidikan tidak dipub-
fikan latihan depth jump terhadap kecepatan likasikan) Universitas Negeri Surabaya.
otot tungkai. 7. Terdapat perbedaan pengaruh Chu, D, A., & Myer, G, D. (2013). Plyometrics. United
antara latihan jump to box, front box jump dan States of America. Human Kinetics.
depth jump terhadap explosive power. Lati- Jatrzebski, Z., Wnorowski, K., Mikolajewski, R., Jaskulska,
E., & Radziminski, Lukasz. (2014). “The Effect of
han depth jump lebih baik dibandingkan lain- a 6-week plyometric training on explosive power
nya untuk meningkatkan explosive power. 8. in volleyball players”. Baltic Journal of Health and
Terdapat perbedaan pengaruh antara latihan Physical Activity. Vol.6, No. 2, 79-89.
jump to box, front box jump dan depth jump Jojimmy: Jenis serat dan pelatihan angkat beban. Diper-
oleh pada Januari 1, 2015 dari http://jojimmy.
terhadap kecepatan. Latihan depth jump lebih net/2014/02/23/health-muscle-building/
baik dibandingkan lainnya untuk meningkat- Kumar, Raj. (2015). “ The Effect of 6 Week Plyometric Train-
kan kecepatan.. ing Program on Maximal Vertical Jumping Height
Berikut adalah beberapa saran dari pen- of Collegiate Level Soccer Players”. International
Journal of Applied Research. P-ISSN: 2394-7500. E-
eliti setelah mendapatkan hasil dari penelitian ISSN: 2394-5869. Vol. 1. Issue 8. Pp385-289.
yang dilakukan: 1. Penyusunan program lati- Kusnanik, N.W., Nasution, J. and Hartono, S. (2011). Dasar-
han harus berdasarkan prinsip individual kare- Dasar Fisiologi Olahraga. Unesa University Press.
na karakter dan kemampuan otot setiap orang Maheshkumar, S., & Gladykirubakar, S. (2014).”Effect of
Plyometric Exercise on Speed Among Volleyball
berbeda-beda. 2. Jenis latihan jump to box, Players”. International Journal of Scientific Re-
front box jump dan depth jump disarankan search. ISSN: 2277-8179. Vol. 3. Issue 9, September
pada program latihan untuk meningkatkan 2014.
explosive power dan kecepatan otot tungkai. Maksum, A. (2012). Metodologi Penelitian Dalam Olah-
raga. Surabaya: Unipress.
3. Bagi penelitian selanjutnya, dapat dijadi- Mannan, S., Johnson, P., Avulaiah, N., & Nathaniel, S.,
kan masukan hasil penelitian apabila memilih (2015).”Study on Volleyball Specific Plyometric
permasalahan yang sama sebagai objek pene- Training on Speed Power and Agility of Male Vol-
litiannya dan disarankan untuk menggunakan leyball Players”.Journal of Law, Education, Social,
and Sports Studies (IJLESS). Vol. 2, Issue 3, Octo-
sampel yang lebih banyak. 4. Untuk penelitian ber 2015: 226-229
selanjutnya sebaiknya jenis latihan semakin Mannan, S., Johnson, P., & Verendra, N. (2015). ”Impact
banyak bervariasi. 5. Ketiga jenis latihan ini of Volleyball Specific Plyometric Training on Arm
mampu meningkatkan explosive power dan and Leg Explosive Power of Male Volleyball Play-
ers”.Journal of Law, Education, Social, and Sports
kecepatan pada semua cabang olahraga. Studies (IJLESS). Vol. 2, Issue 3, October 2015: 230-
233.
DAFTAR PUSTAKA McGinnis, Peter. (2013). Biomechanics of sport and exer-
cise (Third Edition) . United States of America. Hu-
Abd, Mohamed, & Elsayed, Mawgoud. (2012). ”Effect of man Kinetics.
Plyometric Training on Specific Physical Abilities Minj, Anuranjan. (2015). ”Effect of 8 Weeks Plyometric
in Long Jump Athletes”. World Journal of Sport Training on Speed of Hockey Players”. Interna-
Sciences. ISSN:2078-4724. Vol. 2,Issue 07. Pp 105- tional Journal of Behavioral Social and Movement
108. Sciences. ISSN: 2277-7547. Vol. 04. Issue 01, Jan
Admoko. (2014). Pengaruh Latihan Depth Jump dan 2015.
Counter-Movement Jump Terhadap Kelincahan Mirzaei, B., Norasteh, A., Asgar, V., Eduardo, Sd., & Asa-
dan Daya Ledak Otot Tungkai (Tesis Magister di, A. (2014). “Effects of six weeks of depth jump
pendidikan tidak dipublikasikan) Universitas vs Countermovement jump training on sand On
Negeri Surabaya. muscle soreness and performance”. Kinesiology.
Ambarukmi, Dwi H. (2007). Pelatihan Fisik Level I. Jakar- Issue 01. Pp. 97-108.
ta: Asdep Pengembangan Tenaga dan Pembinaan Muhamad, Yanuar R. (2015). Pengaruh Latihan Front Box
Jump Dan Kneeling Squat Jump Terhadap Kekua-
14 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 6. Nomor 1. Edisi Juni 2016
tan Otot Punggung, Kekuatan Otot Tungkai, dan of Recent Research and Applied Studies. ISSN:
Power Otot Tungkai (Tesis Magister pendidikan ti- 2349-4891. Vol. 1. Issue 1(15), June 2014.
dak dipublikasikan) Universitas Negeri Surabaya. Shah, Salvi. (2012). ”Plyometric Exercises”. International
Nurhasan. (2011). Menjaga Kebugaran Jasmani. Gresik Journal of Health Sciences and Research. ISSN:
Jawa Timur: Abi Pustaka 2249-9571. Vol. 2. Issue 1,April 2012.
Primadinata, G.B. (2015). Perbandingan Pengaruh Latihan Sukadiyanto dan Muluk, D. (2011). Pengantar Teori
Plyometric Box Jump dan Front Box Jump dengan dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: Lubuk
Rest Ratio 1:3 dan 1:5 terhadap Peningkatan Ke- Agung.
cepatan dan Power Otot Tungkai (Tesis Magister Vassil, Karin & Bazanovk, Boris. (2011). ”Plyometric Train-
pendidikan tidak dipublikasikan) Universitas ing Program on Young Volleyball Players”. Jour-
Negeri Surabaya. nal of Human Sport & Exercise. ISSN: 1988-5202.
Ramkumar, B. (2014). ”Comparison of Explosive Power Veeramani, S. (2015). ”Effect on Package of Low Impact
Between Male Volleyball and Basketball Players”. Plyometric Exercise on Selected Performance Re-
Journal of Physical, Fitness and Sport. ISSN: 2277: lated Fitness Variables Among Volleyball Play-
5447. Vol. 3, March 2014 ers”. International Journal of Physical Education,
Sethu, S. (2014). ”Comparison of Plyometric Training and Sport and Health. P-ISSN: 2394-1685. E-ISSN: 2394-
Ladder Training on Sprinting Speed, Vertical Ex- 1693. Vol. 2. Issue 01. Pp. 20-22.
plosive Power and Agility”. International Journal

Anda mungkin juga menyukai