Anda di halaman 1dari 5

BAB I

SOLUTIO
(LARUTAN)

1. Pengertian
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
Misal : terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang
saling bercampur.
Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata, maka penggunaan
larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan
memiliki ketelitian yang baik jika larutan diencerkan atau dicampur.
Bila zat A dilarutkan dalam air atau pelarut lain akan terjadi tipe larutan sebagai berikut :
 Larutan encer, yaitu larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A yangterlarut.
 Larutan, yaitu larutan yang mengandung sejumlah besar zat A yangterlarut.
 Larutan jenuh, yaitu larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang dapat larut
dalam air pada tekanan dan temperaturtertentu.
 Larutan lewat jenuh, yaitu larutan yang mengandung jumlah zat A yang terlarut melebihi
batas kelarutannya di dalam air pada temperaturtertentu.

Zat pelarut disebut juga solvent, sedangkan zat yang terlarut disebut solute. Solvent
yang biasa dipakai adalah:
 Air untuk macam-macam garam
 Spiritus , misalnya untuk kamfer, iodium , menthol.
 Gliserin, misalnya untuk tannin, zat samak, borax, fenol.
 Eter, misalnya untuk kamfer, fosfor ,sublimat.
 Minyak, misalnya untuk kamfer dan menthol.
 Parafin Liquidum, untuk cera, cetaceum, minyak-minyak, kamfer, menthol,chlorobutanol.
 Eter minyak tanah , untuk minyak-minyaklemak.

2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan

 Sifat dari solute atau solvent.


Solute yang polar akan larut dalam solvent yang polar pula. Misalnya garam-garam
anorganik larut dalam air.
Solute yang nonpolar larut dalam solvent yang nonpolar pula. Misalnya alkaloid basa
(umumnya senyawa organik) larut dalam chloroform.

 Cosolvensi.
Cosolvensi adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan
pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya Luminal tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam campuran air – gliserin atau solutio petit

 Kelarutan.
Zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut , zat yang sukar larut memerlukan banyak
pelarut. Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi umumnyaadalah

Dapat larut dalamair.


Semua garam klorida larut , kecuali AgCl, PbCl2,Hg2Cl2.
Semua garam nitrat larut, kecuali nitrat base, seperti bismuthisubnitras.
Semua garam sulfat larut, kecuali BaSO4, PbSO4, CaSO4(sedikitlarut)

Tidak larut dalamair.


Semua garam karbonat tidak larut , kecuali K2CO3, Na2CO3, (NH4)2CO3.
Semua oksida dan hidroksida tidak larut , kecuali KOH, NaOH, NH4OH, BaO, dan
Ba(OH)2.
Semua garam posphat tidak larut, kecuali K3PO4, Na3PO3, (NH4)3PO4

 Temperatur.
Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat tersebut dikatakan
bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.
Zat terlarut + pelarut + panas Larutan
Beberapa zat yang lain justru kenaikan temperatur menyebabkan tidak larut, zat
tersebut dikatakan bersifat eksoterm, karena pada proses kelarutannya menghasilkan
panas.
Zat terlarut+pelarut Larutan +panas
Contoh : K2SO4, KOH, CaHPO4, Calsium gliseropospat,
minyak atsiri, gas-gas yanglarut.
Berdasarkan pengaruh ini maka beberapa sediaan farmasi tidak boleh dipanaskan,
misalnya :
Zat-zat yang atsiri, misalnya etanol, minyakatsiri
Zat yang terurai, misalnya Natrii bicarbonas
Saturatio
Senyawa – senyawa calsium, misalnya aquacalcis

 SaltingOut.
Salting out adalah peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan
lebih besar di banding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau
terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia.

Contoh :
Kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila kedalam air tersebut ditambahkan
larutan NaCl jenuh. Disini kelarutan NaCl dalam air lebih besar dibanding kelarutan
minyak atsiri dalam air, maka minyak atsiri akanmemisah.
Reaksi antara papaverin Hcl dengan solutio charcot menghasilkan endapan papaverin
base.

 SaltingIn.
Salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat utama
dalam solvent menjadi lebih besar. Contohnya : riboflavin (vitamin B 2) tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam larutan yang mengandung nicotinamidum (terjadi penggaraman
riboflavin + basa NH4).

 Pembentukan kompleks
Pembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut
dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks.
Contohnya : Iodium larut dalam larutan KI atau NaI jenuh.
KI + I2  KI3
HgI2+ 2KI  K2HgI4
Kecepatan kelarutan dipengaruhi oleh:
 Ukuran partikel ; makin halus solute, makin kecil ukuran
partikel ; makin luas permukaan solute yang kontak dengan solvent, solute
makin cepatlarut.
 Suhu ; umumnya kenaikan suhu menambah kelarutansolute.
 Pengadukan.

3. Cara Mengerjakan Obat Dalam Larutan


Beberapa bahan obat memerlukan cara khusus dalam melarutkannya. diantaranya
adalah:

 Natrium bicarbonas, harus dilakukan dengan cara gerus tuang(aanslibben)

 Natrium bicarbonas + Natrium salicylas, Bic natric digerus tuang , kemudian ditambah
natrium salicylas.Untuk mencegah terjadinya perubahan warna pada larutan harus
ditambahkan Natrium pyrophosphat sebanyak 0,25 % dari beratlarutan.

 Sublimat (HgCl2), untuk obat tetes mata harus dilakukan dengan pemanasan atau dikocok-
kocok dalam air panas, kemudian disaring setelah dingin. NaCl dapat meningkatkan
kelarutan sublimat, tetapi menurunkan daya baktericidnya. Kadar Sublimat dalam obat
mata 1:4000
 Kalium permanganat (KMnO4), KMnO4dilarutkan dengan pemanasan . Pada proses
pemanasan akan terbentuk batu kawi ( MnO2) , oleh sebab itu setelah dingin tanpa dikocok
– kocok dituangkan ke dalam botol atau bisa juga disaring dengan gelas wol.

 Seng klorida,, melarutkan seng klorid harus dengan air sekaligus, kemudian disaring .
Karena jika airnya sedikit demi sedikit maka akan terbentuk seng oksi klorid yang sukar
larut dalam air. Bila terdapat asam salisilat larutkan seng klorid dengan sebagian air
kemudian tambahkan asam salisilat dan sisa air baru disaring.

 Kamfer, kelarutan dalam air 1: 650. Dilarutkan dengan spiritus fortior ( 96 % ) 2 X berat
kamfer dalam botol kering kocok-kocok kemudian tambahkan air panas sekaligus ,
kocoklagi.

 Tanin, tanin mudah larut dalam air dan dalam gliserin. Tetapi tanin selalu mengandung
hasil oksidasi yang larut dalan air, tetapi tidak larut dalam gliserin sehingga larutannya
dalam gliserin harus disaring dengan kapas yang dibasahkan. Jika ada air dan gliserin,
larutkan tanin dalam air kocok baru tambahkangliserin.

 Extract opii dan extract ratanhiae, dilarutkan dengan cara ditaburkan ke dalam air sama
banyak, diamkan selama ¼ jam.

 Perak protein, dilarutkan dalam air suling sama banyak, diamkan selama ¼ jam , di tempat
yang gelap.

 Succusliquiritiae,
a. dengan gerus tuang (aanslibben), bila jumlahnyakecil.
b. dengan merebus atau memanaskannya hinggalarut.

 Calcii Lactas dan Calcii Gluconas, kelarutan dalam air 1 : 20


Bila jumlah air cukup , setelah dilarutkan disaring untuk mencegah kristalisasi.
Bila air tidak cukup disuspensikan dengan penambahan PGS dibuat mixtura agitanda.

 Codein :
a. direbus dengan air 20 X nya, setelah larut diencerkansebelumdingin.
b. dengan alkohol 96 % sampai larut ,lalu segera encerkan denganair.
c. diganti dengan HCl Codein sebanyak 1,17X-nya.

 Bahan-bahan obat yang bekerja keras harus dilarutkantersendiri.

 Bila terdapat bahan obat yang harus diencerkan dengan air, hasil pengenceran yang
diambil paling sedikit adalah 2CC

 Pepsin, tidak larut dalam air tapi larut dalam HClencer.


Pembuatan : pepsin disuspensikan dengan air 10 X nya kemudian tambahkan HCl encer.
Larutan pepsin hanya tahan sebentar dan tidak boleh disimpan.

 Nipagin dan Nipasol, kelarutan 1 : 2000


Nipagin berfungsi sebagai pengawet untuk larutan air
Nipasol berfungsi sebagai pengawet untuk larutan minyak
dilarutkan dengan pemanasan sambildigoyang-goyangkan
dilarutkan dulu dengan sedikit etanol baru dimasukkan dalam sediaan yangdiawetkan.
 Fenol, diambil fenol liquefactum yaitu larutan 20 bagian air dalam 100 bagian fenol.
Jumlah yang diambil 1,2 x jumlah yangdiminta.

Anda mungkin juga menyukai