Anda di halaman 1dari 15

Produksi benih non hibrida meliputi :

 inbrida untuk tanaman menyerbuk

sendiri
 bersari bebas/open pollinated (OP)

untuk tanaman menyerbuk silang


Proses produksi lebih sederhana, karena
hampir sama dengan budidaya untuk
konsumsi
Hal yang perlu diperhatikan :
Sumber benih harus mempunyai kelas
lebih tinggi dari kelas benih yang akan
diproduksi
Dalam produksi benih harus
memperhatikan faktor genetik dan
lingkungan yang berpengaruh
PRODUKSI BENIH
PRODUKSI BENIH, baik Hibrida maupun
Non Hibrida Harus Memperhatikan :
1) PRINSIP GENETIK 
adalah berbagai kegiatan pengendalian mutu
internal yang harus dilakukan oleh produsen benih
supaya kemunduran genetis benih tidak terjadi dan
benih memiliki kemurnian yang tinggi.
2) PRINSIP AGRONOMIK 
adalah praktek budidaya tanaman untuk
benih
Budidaya untuk produksi benih sedikit
berbeda dengan budidaya untuk produksi
non benih, yakni pada
- prinsip genetisnya,
- waktu panen dan
- penanganan pasca panen
Sedangkan teknik budidaya mulai dari
pengolahan tanah hingga panen antara
teknik budidaya produksi benih dan non
benih relatif sama.
Secara agronomik, produksi benih
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1. Pemilihan lahan
2. Penyiapan lahan produksi
3. Penumbuhan tanaman
4. Pemanenan tanaman
Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah :
 Adaptasi tanaman terhadap
lingkungan produksi
 Sejarah pertanaman sebelumnya
 Rotasi tanaman
 Kemudahan tempat bagi jaringan
transportasi antar wilayah
Penyiapan lahan untuk
pertanaman dimulai pada waktu
yang baik untuk menjamin
pengolahan tanah dapat bilakukan
secara baik
Tahap penyiapan lahan meliputi :
 Pembersihan
 Perataan
 Pembuatan saluran irigasi dan drainase
 Pemberian bahan organik
 Pemupukan dasar
PENANAMAN
1. Tanaman yang tidak memerlukan
persemaian terlebih dahulu
 Benih dalam satu lubang jangan terlalu
banyak
 Kedalaman tanam tergantung ukuran
benih dan waktu tanam (musim hujan
lebih dalam)
 Disarankan cara tanam berbaris
 Semua petakan harus diberi tanda dengan
jelas dan dicatat tata letaknya
2. Tanaman yang memerlukan
persemaian
 Persiapan bedengan persemaian
 Lokasi persemaian mudah dijangkau
sehingga memudahkan pengairan,
penaungan
 Penyesuaian tanaman
 Pemindahan tanaman
 Penjarangan  bahan tanamnya berupa
benih
 Pendangiran  untuk menghindari
pemadatan tanah
 Pengendalian gulma  karena merupakan
pesaing tanaman pokok (nutrisi, cahaya,
unsur hara, ruang)
 Irigasi  menjaga ketersediaan air
 Pemupukan  memenuhi kebutuhan hara
 Pengendalian hama dan penyakit 
penyebaran penyakit dapat dikurang
 Pemberian lanjaran/para-para 
untuk spesies merambat
 Pemangkasan  pada tanaman
untuk membentuk tajuk
 Membantu penyerbukan  tanaman
yang penyerbukannya melalui
serangga dengan melepas serangga
 Perlindungan tanaman dari
kontaminasi serbuksari asing
Panen dilakukan saat tanaman
menghasilkan benih bermutu tinggi dalam
jumlah maksimal
Agar produksi dapat dicapai maksimal
maka :
 Tegakan tanaman diupayakan tumbuh
baik dan seragam
 Proses pematangan berlangsung dalam
waktu yang tidak terlalu lama atau
pendek
 Tingkat keberhasilan penyerbukan dan
pembuahan tinggi
 Dipanen saat masak fisiologis, penundaan
sesaat untuk mengurangi kadar air
 Penundaan terlalu lama dapat meningkatkan
kehilangan benih, benih terlalu kering mudah
pecah saat perontokan, vigor menurun
 Jika panen sebelum fase pemasakan, akan
mengakibatkan keriput jika dikeringkan, sulit
dipisahkan saat perontokan sehingga rentan
kerusakaan saat perontokan, sulit
dikeringkan, tidak tahan simpan, vigor
rendah
 Panen terbaik adalah panen dini dan
pengeringan buatan
 Ada dua operasi yaitu pemotongan dan
perontokan
 Mesin yang mampu melaksanakan dua
operasi sekaligus disebut combine
harvested
 Beberapa spesies panen dilakukan
dengan pemetikan oleh tangan 
untuk benih yang matangnya tidak
seragam
 Saat pemotongan kadar air masih
terlalu tinggi, sehingga dibiarkan
sementara agar kadar air turun
Kondisi benih ketika dipanen berpengaruh
terhadap daya simpannya
Cuaca saat panen sangat berpengaruh
terhadap kualitas benihnya
Hilangnya viabilitas selama penyimpanan
umumnya karena kerusakan mekanis saat
panen dan pengolahan
Keberhasilan penyimpanan tergantung
terutama pada kadar air benih ketika akan
disimpan.
Pengeringan merupakan bagian penitng
dalam proses pemanenan

Anda mungkin juga menyukai